PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Getaran dan gelombang merupakan dua hal yang saling berkaitan.
Gelombang, baik itu gelombang air laut, gelombang gempa bumi, gelombang suara
yang merambat di udara; semuanya bersumber pada getaran. Dengan kata lain,
getaran adalah penyebab adanya gelombang. Dalam kehidupan sehari-hari terdapat
banyak benda yang bergetar. Seperti Senar gitar, getaran garpu tala, getaran mobil
ketika mesinnya dinyalakan. Sangat banyak contoh getaran dalam kehidupan kita.
Gerak bolak balik benda yang bergetar terjadi tidak tepat sama karena
pengaruh gaya gesekan. Ketika kita memainkan gitar, senar gitar tersebut akan
berhenti bergetar apabila kita menghentikan petikan. Demikian juga bandul yang
berhenti berayun jika tidak digerakan secara berulang. Hal ini disebabkan karena
adanya gaya gesekan. Gaya gesekan menyebabkan benda-benda tersebut berhenti
berosilasi. Jenis getaran seperti ini disebut getaran harmonik teredam. Walaupun
kita tidak dapat menghindari gesekan, kita dapat meniadakan efek redaman dengan
menambahkan energi ke dalam sistem yang berosilasi untuk mengisi kembali
energi yang hilang akibat gesekan, salah satu contohnya adalah pegas dalam arloji
yang sering kita pakai.
Gaya dalam arah sumbu x merupakan gaya pemulih, yaitu gaya yang selalu
menuju titik keseimbangan. Arah gaya tersebut berlawanan arah dengan
simpangan, sehingga dapat ditulis :
Dalam arah sumbu y, komponen gaya berat diimbangi oleh tegangan tali T
sehingga gaya dalam arah sumbu y bernilai nol.
Jika sudut α cukup kecil (α < ), maka nilai sinus tersebut mendekati dengan
nilai sudutnya, sin α ≈ α. Sehingga hubungan antara panjang busur x dengan sudut
teta dinyatakan dengan persamaan :
x = L sin α atau
α = x/L (3)
(ingat bahwa sudut teta adalah perbandingan antara jarak linear x dengan jari-
jari lingkaran (r) jika dinyatakan dalam satuan radian. Karena lintasan pendulum
berupa lingkaran maka kita menggunakan pendekatan ini untuk menentukan besar
simpangannya. Jari-jari lingkaran pada kasus ini adalah panjang tali L).
Jika massa m menyimpang sejauh x dari titik seimbang, maka massa tersebut akan
mengalami gaya pemulih sebesar :
F = mg sin α ≈ mg α = x (4)
CONTOH SOAL :
1.Sebuah pegas dengan k = 45 N/m digantungkan massa 225 gr, panjang pegas
menjadi 35 cm. Jika g = 10 m/s2 , tentukan panjang pegas tanpa beban!
ð Penyelesaian :
Pada pegas berlaku F = k.x.
F yang menarik pegas adalah berat dari massa 225 gr
F = m.g = 0,225 .10
= 2,25 N
= k.x
= 45. x
x = 0,05 m
= 5 cm.
Jadi panjang pegas tanpa beban = 35 cm - 5 cm = 30 cm
1. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalam silinder
gas, gerak osilasi air raksa / air dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal dari
pegas, dan sebagainya.
2. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul/ bandul
fisis, osilasi ayunan torsi, dan sebagainya.
CONTOH SOAL :
Sebuah partikel melakukan gerak harmonic sederhana dengan frekuensi 0,2 Hz.
Jika simpangan maksimum yang dapat dicapai oleh partikel tersebut adalah 10 cm,
tentukanlah simpangan partikel tersebut pada saat t = 2 sekon !
ð Penyelesaian :
Diketahui:
f = 0,2 Hz
A = 10 cm = 0,1 m
t = 2 sekon
y = A sin 2πf.t
= 0,1 . sin 2π (0,2).2
= 0,1. Sin 0,8 π
= 0,1 . 0,59
= 0,059 m
= 5,9 cm
Persamaan gerak harmonik sederhana adalah
Y = Asin t + 0 (11)
(dalam buku FISIKA 2000, Marthen Kanginan: 98)
Keterangan:
Y = simpangan
A = simpangan maksimum(amplitudo)
t = waktu
Dari persamaan gerak harmonik sederhana,kecepatan gerak harmonik
sederhana :
V = dy / dt
(sin Asin t)
CONTOH SOAL :
sebuah benda melakukan gerak harmonik sederhana sepanjang Y,simpangannya
berubah terhadap waktu sesuai dengan persamaan y = 4 sin ( t + /t).satuan y dalam
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gerak Harmonik Sederhana (GHS) adalah gerak periodik dengan lintasan
yang ditempuh selalu sama (tetap). Gerak Harmonik Sederhana mempunyai
persamaan gerak dalam bentuk sinusoidal dan digunakan untuk menganalisis suatu
gerak periodik tertentu. Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam selang
waktu yang sama disebut gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur
maka disebut juga sebagai gerak harmonik/harmonis. Apabila suatu partikel
melakukan gerak periodik pada lintasan yang sama maka geraknya disebut gerak
osilasi/getaran. Bentuk yang sederhana dari gerak periodik adalah benda yang
berosilasi pada ujung pegas. Karenanya kita menyebutnya gerak harmonis
sederhana.
Secara umum,gerak osilasi sebenarnya terendam.energi mekanik terdisipasi
(berkurang)karena adanya gaya gesek.maka jika dibiarkan,osilasi akan
berhenti,artinya GHS-nya terendam.gaya gesekan biasanya dinyatakan sebagai arah
berlawanan dan bendanya konstanta menyatakan besarnya redaman,dimana=
amplitudo dan = frekuensi angular pada GHS redaman.
B. Saran
Terima kasih kepada teman-teman yang membantu menyelesaikan makalah
ini,sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Dalam penulisan
makalah ini kami sangat membutuhkan masukan dari guru-guru (dosen) maupun
teman-teman semua demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Fitri, Sari Rachma dkk. Makassar Fisika Dasar ii. 2012. Balikpapan: \
universitas Balikpapan press.
Kanginan, Marthen. Fisika. 2000. Jakarta: Erlangga.
Ruwanto, Bambang. Fisika II. 2007. Yogyakarta: Yudhi Tira.
http://itfisikabageeet.blogspot.com/2013/09/15/contoh-soal-gerak-harmonik-