ENERGI BIOGAS
Disusun Oleh:
KELOMPOK 6
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha
Esa karena atas berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
Alauddin Makassar.
sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membimbing dan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................3
C. Tujuan Pembahasan......................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................4
A. Biogas.................................................................................................................................................. 4
B. Proses Pembentukan Biogas.....................................................................................................7
C. Pengolahan Biogas.........................................................................................................................8
D. Biogas Sebagai Sumber Alternatif...........................................................................................9
E. Manfaat dan Kelebihan yang Dimiliki Biogas..................................................................12
F. Penelitian Terdahulu..................................................................................................................14
BAB III PENUTUP..........................................................................................................16
A. Kesimpulan.................................................................................................................................... 16
B. Saran................................................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Krisis energi yang melanda negeri ini diperkirakan masih akan
bab ini akan dibahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
penghasil energi.
kenaikan harga yang mencapai 72 dolar/barel ini termasuk luar biasa. Harga
ini membuat harga minyak menjadi yang tertinggi sepanjang abad 21.
Masalah ini memang sulit sebagaimana yang dikatakan oleh Wakil Presiden
subsidi bahan bakar minyak (BBM) pada APBN 2006. Peryataan selanjutnya
penggunaan BBM, listrik, air, dan telepon. Adapun hal yang menyebabkan
karena pasokan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi merupakan
sumber energi fosil yang tidak dapat diperbarui (unrenewable). Salah satu
1
2
menjadi sumber energi adalah batu bara, panas bumi, aliran sungai, angin,
tumbuhan seperti pohon jarak. Energi terbarukan lain yang dapat dihasilkan
dengan teknologi tepat guna yang relatif lebih sederhana dan sesuai untuk
daerah pedesaan adalah energi biogas dengan memproses limbah bio atau
bio massa di dalam alat kedap udara yang disebut digester. Biomassa berupa
limbah dapat berupa kotoran ternak bahkan tinja manusia, sisa-sisa panenan
(Kompas, 2008). Makin tingginya harga bahan bakar, terutama gas dan bahan
daya pertanian dan peternakan yang cukup besar. Sumber daya tersebut,
alternatif yang sangat tepat untuk mengatasi naiknya harga pupuk dan
sebagai sumber bahan bakar dalam bentuk biogas. Teknologi dan produk
tersebut merupakan hal baru bagi masyarakat petani dan peternak kita.
jumlah pupuk organik yang bersumber dari kotoran ternak. Hal ini karena
kondisi semula yang diambil hanya gas metana (CH 4) yang digunakan sebagai
bahan bakar. Kotoran ternak yang sudah diproses pada pembuatan biogas
dipindahkan ke tempat lebih kering, dan bila sudah kering dapat disimpan
C. Tujuan Pembahasan
menghasilkan energi.
biogas.
A. Biogas
Biogas merupakan sebuah proses produksi gas bio dari material
organik dengan bantuan bakteri. Proses degradasi material organik ini tanpa
digester (reaktor) akan diuraiakan menjadi dua tahap dengan bantuan dua
asam asam lemah dengan bantuan bakteri pembentuk asam. Bakteri ini akan
dan tidak bermanfaat menjadi produk yang lebih bernilai. Aplikasi anaerobik
Gas methan sudah lama digunakan oleh warga Mesir, China, dan Roma
proses fermentasi lebih lanjut untuk menghasilkan gas methan ini pertama
4
5
kali ditemukan oleh Alessandro Volta (1776). Hasil identifikasi gas yang
dapat terbakar ini dilakukan oleh Willam Henry pada tahun 1806. Dan
Becham (1868), murid Louis Pasteur dan Tappeiner (1882), adalah orang
tahun 1900. Pada akhir abad ke-19, riset untuk menjadikan gas methan
sebagai biogas dilakukan oleh Jerman dan Perancis pada masa antara dua
Perang Dunia. Selama Perang Dunia II, banyak petani di Inggris dan Benua
Eropa yang membuat alat penghasil biogas kecil yang digunakan untuk
harganya yang murah pada tahun 1950-an, proses pemakaian biogas ini
sumber energi yang murah dan selalu tersedia selalu ada. Oleh karena itu, di
India kegiatan produksi biogas terus dilakukan semenjak abad ke-19. Saat ini,
negara berkembang lainnya, seperti China, Filipina, Korea, Taiwan, dan Papua
(tanpa udara) oleh bakteri methan sehingga dihasilkan gas methan. Gas
methan adalah gas yang mengandung satu atom C dan 4 atom H yang
memiliki sifat mudah terbakar. Gas methan yang dihasilkan kemudian dapat
digunakan sebagai bahan baku industri ini adalah sampah organik, limbah
yang sebagian besar terdiri dari kotoran, dan potongan-potongan kecil sisa-
6
sisa tanaman, seperti jerami dan sebagainya, serta air yang cukup banyak .
(slurry), dan pipa penyaluran biogas yang terbentuk. Di dalam digester ini
terdapat bakteri methan yang mengolah limbah bio atau biomassa dan
tersebut dapat dialirkan ke kompor yang terletak di dapur. Gas tersebut dapat
hydrogen sulfida (H2S) dan ammonia (NH3) serta hydrogen dan (H 2), nitrogen
kandungan energi (nilai kalor) pada biogas, dan sebaliknya semakin kecil
Menghilangkan hidrogen sulphur, kandungan air dan karbon dioksida (CO 2).
Hidrogen sulphur mengandung racun dan zat yang menyebabkan korosi, bila
/sulphur trioksida (SO2 / SO3). senyawa ini lebih beracun. Pada saat yang
sama akan membentuk Sulphur acid (H 2SO3) suatu senyawa yang lebih
dapat digunakan untuk bahan bakar kendaraan. Kandungan air dalam biogas
1. Hidrolisis
2. Asidifikasi
pendek hasil proses pada tahap hidrolisis menjadi asam asetat (CH 3COOH),
anaerobik yang dapat tumbuh dan berkembang pada keadaan asam. Untuk
yang diperoleh dari oksigen yang terlarut dalam larutan. Pembentukan asam
pada kondisi anaerobik tersebut penting untuk pembentuk gas metana oleh
3. Pembentukan Metana
dengan berat molekul rendah menjadi senyawa dengan berat molekul tinggi.
Sebagai contoh bakteri ini menggunakan hidrogen, CO2 dan asam asetat
untuk membentuk metana dan CO2. Bakteri penghasil asam dan gas metana
C. Pengolahan Biogas
atau skala kecil. Keduanya membutuhkan bahan baku yang sama yaitu
Sedangkan skala kecil digunakan untuk menampung energi bagi usaha atau
kegiatan yang lebih personal. Contohnya, salah satu bahan bakar untuk
biogas:
2. Buat wadah untuk tempatnya misalnya gali tanah atau di tong sampah
jangan lupa buat lubang atau apalah untuk nyalurin gas yang
drum), reaktor jenis balon, jenis horizontal, jenis lubang tanah, jenis
ferrocement. Dari keenam jenis digester biogas yang sering digunakan adalah
drum). Beberapa tahun terakhi ini dikembangkan jenis reaktor balon yang
(bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara). Pada umumnya semua jenis
hanya bahan organik (padat, cair) homogen seperti kotoran dan urine (air
tempe, ikan pindang atau brem bisa menyatukan saluran limbahnya ke dalam
berasal dari bahan organik yang homogen. Jenis bahan organik yang diproses
udara.
Salah satu cara menentukan bahan organik yang sesuai untuk menjadi
karbon (C) dan nitrogen (N) atau disebut rasio C/N. Beberapa percobaan
dari bakteri methanogenik akan optimal pada nilai rasio C/N sekitar 8-20.
proses pencampuran dengan sebagian oksigen (O2). Nilai kalori dari 1 meter
kubik biogas sekitar 6.000 watt jam yang setara dengan setengah liter minyak
diesel. Oleh karena itu biogas sangat cocok digunakan sebagai bahan bakar
perlu dilakukan pra kondisi sebelum biogas dibakar yaitu melalui proses
sulfida yang tinggi yang terdapat dalam biogas jika dicampur dengan oksigen
telah hilang gasnya (slurry) merupakan pupuk organik yang sangat kaya akan
seperti protein, selulose, lignin dan lain-lain tidak dapat digantikan oleh
pupuk kimia. Pupuk organik dari biogas telah dicobakan pada tanaman
di desa Plangkrongan, rata-rata di setiap rumah terdapat 1-3 ekor sapi karena
2.000 ekor lembu, maka setiap hari akan terkumpul 60 ton kotoran.
Kotoran yang menggunung akan terbawa oleh air masuk ke dalam tanah
atau sungai yang kemudian mencemari air tanah dan air sungai. Kotoran
karbon dioksida (CO2) yang ikut memberikan kontribusi bagi efek rumah
kaca (green house effect) yang bermuara pada pemanasan global (global
warming).
metana (CH4) yang dihasilkan secara alami oleh kotoran yang menumpuk
merupakan gas penyumbang terbesar pada efek rumah kaca, bahkan lebih
lestarinya hutan, maka akan CO2 yang ada di udara akan diserap oleh hutan
energi pengganti bahan bakar fosil sehingga akan menurunkan gas rumah
sebagai bahan bakar maka akan mengurangi gas metana di udara. Limbah
berupa sampah kotoran hewan dan manusia merupakan material yang tidak
dengan menghasilkan gas bio, produk samping seperti sludge. Meterial ini
diperoleh dari sisa proses anaerobik digestion yang berupa padat dan cair.
Masing-masing dapat digunakan sebagai pupuk berupa pupuk cair dan pupuk
padat.
13
biogas. Hal ini bisa dihitung dengan adanya jumlah bahan baku biogas yang
melimpah dan rasio antara energi biogas dan energi minyak bumi yang
energi yang dihasilkan adalah berapa banyak jumlah bahan baku yang
jumlah feses dan sampah organik yang dihasilkan setiap hari. Jumlah bahan
baku ini akan menentukan berapa jumlah energi dan volume alat pembentuk
biogas.
jumlah feses yang dihasilkan 1 ekor sapi adalah 5 kg dan 80 kilogram kotoran
sapi yang dicampur 80 liter air dan potongan limbah lainnya dapat
5 orang, dan setiap keluarga memelihara 1 ekor sapi, serta 1 desa terdiri dari
dihasilkan sebanyak 140 kg feses/ hari. Dengan jumlah ini, maka biogas yang
dihasilkan setiap hari sebanyak 1,75 m3/hari atau sebesar 15.575 kkal/hari.
sebanyak lebih dari 200 juta jiwa . Dengan hanya mengandalkan asumsi
organik dan feses hewan ternak, akan didapatkan hasil feses sebanyak 100
juta kg feses/hari atau 1,25 juta m3/hari atau 11.125 juta kkal/hari. Apabila
14
dengan asumsi konversi 1 J = 4.2 kal maka akan didapatkan hasil total energi
yang dihasilkan hanya dari jumlah penduduk adalah sebesar 30.66 MW.
F. Penelitian Terdahulu
yang digunakan untuk energi alternatif yaitu Biogas. Dalam penelitian ini,
yang sedang dibahas di sini. Kotoran hewan, kotoran buah dan sayuran, serta
bentuk sampah organik lainnya dapat diubah menjadi biogas lebih cepat
menjadi satu lebih baik daripada memotongnya. Biogas yang sudah diolah
Studi lain yang telah dilakukan oleh Ridhun (2016), yang memanfaatkan
energi alternatif dari biogas sebagai pengolahan limbah cair tahu. Cairan
limbah tahu merupakan komponen yang berbahaya jika dibuang begitu saja
mencemari air, juga pemicu gas rumah kaca. Maka limbah tersebut perlu
mengetahui cara pengolahan limbah cair tesebut, banyak biogas yang dapat
penelitian ini yaitu pembuatan alat reaktor dan pengujiannya. Reaktor biogas
terdiri dari tampungan utama limbah cair tahu dan tampungan biogas.
saluran masuk dan keluar limbah, juga saluran keluar biogas. Proses
tanpa oksigen. Prinsip Kerja Reaktor yaitu limbah cair tahu dimasukkan ke
berikut dari 97 liter limbah cair tahu yang diolah maka didapat biogas
A. Kesimpulan
1. Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-
anaerobik yang terjadi. Selain jenis bahan baku yang digunakan dan
dengan BBM.
gas yang bersih dan dapat digunakan secara efektif, yaitu reactor biogas,
penyediaan energi.
B. Saran
biogas adalah energi yang mudah di dapat dan tidak merusak alam dan
16
17
tentang energi biogas yang ramah lingkungan ini, agar masyarakat bisa