Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERANAN ILMU KIMIA DALAM BIDANG PERTANIAN


(PEMANFAATAN KOTORAN HEWAN (SAPI) MENJADI BIOGAS)

Disusun oleh:
YUYUN PUTRI SARI
NIM : 23120024

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SJAKHYAKIRTI
PALEMBANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga

makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan

terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan

sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan

dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah

ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam

penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.

Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca

demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, Desember 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Perancangan.......................................................................................2
1.4 Batasan Masalah.............................................................................................2

BAB II PEMBAHSAN............................................................................................3
2.1 Pengertian Biogas...........................................................................................3
2.2 Pemanfaatan Kotoran(Sapi) Untuk Biogas....................................................3
2.3 Dampak Penggunaan Biogas..........................................................................5

BAB III PENUTUP.................................................................................................7


3.1 Kesimpulan.....................................................................................................7
3.2 Saran...............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biogas merupakan salah satu jenis energi terbarukan yang terbentuk melalui
fermentasi bahan bahan-bahan limbah organik, seperti kotoran sapi,sampah
organik,serta bahan bahan lainnya oleh bakteri metanogenik dalam kondisi
anaerob (tanpa oksigen) secara umum teknologi biogas dapat mengatasi
permasalahan melimpahnya kotoran ternak yang tidak dapat dikelola.contohnya
seekor sapi potong dengan berbobot 400-500 kg per ekor rata rata dapat
menghasilkan kotoran segar sebanyak 20-29 kg perharinya kondisi ini merupakan
sebuah peluang untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan biogas.kandungan
utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida, biogas ini mulai
berkembang di beberapa negara termasuk negara maju yang menggunakan biogas
sebagai energi alternatif untuk listrik seperti dijadikan sebagai pengganti energi
batu bara juga digunakan untuk pengganti energi fosil,biogas adalah energi yang
ramah lingkungan karena tidak menyebabkan polusi udara dan sangat baik
digunakan untuk mengurangi pemanasan global (efek rumah kaca).
Gas yang dihasilkan dari biogas yang berasal dari bahan organik kotoran
hewan atau kotoran manusia yang ada dilingkungan anerobik atau yang
dekomposisi bahan organik secara tertutup dari udara bebas tanpa adanya oksigen
yaitu berupa gas metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) secara umum proses
pembuatan biogas ini terjadi karna adanya proses fermentasi secara organik yang
difermentasikan dalam jangka waktu yang lama lalu digunakan untuk
memanaskan, mendinginkan, memasak atau menjadi pembangkit listrik yang
ekonomis.
Kotoran hewan (sapi) dapat menghasilkan biogas karena memiliki
kandungan selulosa yang tinggi sehingga kandungan ini dapat memudahkan proses
pencernaan oleh bakteri anaerob, prospek pengembangan teknologi biogas ini
sangat besar terutama didaerah perdesaan yang sebagian besar masyarakatnya
bekerja di sektot pertanian, pemanfaatan limbah kotoran hewan sebagai biogas
merupakan salah satu alternatif yang tepat untuk mengatasi kelangkaan bahan
bakar minyak di daerah perdesaan karna dapat menyediakan sumber energi untuk
keperluaan sehari hari dalam rumah tangga dasar pemilihan bahan baku biogas
yang lebih baik, terutama dari segi cepatnya menghasilkan gas methan.
Mengembangkan teknologi alternatif yang ramah lingkungan, murah dan
simpel, yang sangat menunjang perekonomian masyarakat.

1
1.2 Rumusan Masalah
Dengan melihat kondisi di atas, maka dapat di simpulkan bahwa banyaknya
hasil biogas yang tidak sesuai dengan pemanfataanya maka dapat dilakukan sebuah
perencanaan sebagai berikut :
 Bagaimana cara merancang alat yang dapat menyimpan kotoran
hewan yang difermentasi dengan biotanol yang sudah menjadi biogas kemudian
supaya dapat tersimpan dalam suatu tabung sebagai pemanfaatan yang lebih
ekonomi?

1.3 Tujuan Perancangan


Adapun tujuan dari perancangan ini adalah :
Untuk mendapatkan hasil gas yang diperoleh dari biogas kotoran hewan dan di
simpan dalam rangkaian tabung gas.

1.4 Batasan Masalah


Agar pembahasan tidak meluas, maka dapat di tentukan batasan masalah
sebagai berikut :
1. Alat yang di rancang sepenuhnya untuk memperoleh hasil biogas yang di
simpan dalam tabung.
2. Bahan kompor yang dipakai menggunakan kompor gas atau tungku yang ada
dipasaran.
3. Penghitungan menggunakan ukuran manifold dengan komponen-komponen
yang bergerak.
4.Tabung Freon AC, sebagai tempat penyimpanan biogas, dengan ukuran
13,6kg.

2
BAB II
PEMBAHSAN

2.1 Pengertian Biogas


Menurut para ahli tentang biogas,biogas adalah gas yang dihasilkan yang dapat
diproduksi dari bahan organik seperti biomassa, limbah pertanian dan juga kotoran
hewan melalui proses fermentasi anaerobik(Wibowo,dkk1985).
Menurut agung pambudi(2005), Biogas merupakan sebuah proses produksi gas
bio dari material organik dengan bantuan bakteri.
Menurut yunus(1995),membuat unit biogas sebenarnya sama dengan meniru perut
ternak untuk proses pencernaan di gester atau tangki pencerna dapat dibuat dari bahan
plastik, karet, drum,dan semen untuk memenuhi kondisi tersebut maka perlu
dilakukan penelitian sehingga proses pembentukan gas dapat berjalan dengan baik.

2.2 Pemanfaatan Kotoran(Sapi) Untuk Biogas


Gambar pemanfaatan kotoran hewan untuk biogas

Biogas adalah salah satu inovasi yang dihasilkan untuk membantu kelangkaan
sumber daya minyak. Biogas dihasilkan dari sistem penguraian bahan-bahan organik
oleh mikroorganisme sehingga dapat dijadikan sebagai sumber daya alternatif yang
ramah lingkungan.
Biogas dimanfaatkan sebagai pengganti elpiji dan bahkan dapat dijadikan
sebagai sumber pembangkit listrik untuk skala besar. Penggunaan biogas lebih murah
dibandingkan jika menggunakan bahan bakar minyak, hanya saja Anda harus dapat
mengolah bahan-bahan organik untuk menghasilkan biogas tersebut.

3
*PRINSIP PEMBUATAN BIOGAS

Prinsip pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi bahan organik secara


anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar
adalah berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida,
gas inilah yang disebut biogas.

Proses dekomposisi anaerobik dibantu oleh sejumlah mikroorganisme,


terutama bakteri metan. Suhu yang baik untuk proses fermentasi adalah 30-55°C,
dimana pada suhu tersebut mikroorganisme mampu merombak bahan bahan organik
secara optimal. Hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri adalah gas metan
seperti yang terlihat dibawah ini:

Komposisi biogas : kotoran sapi dan campuran kotoran ternak dengan sisa
pertanian Jenis gas: Biogas, Campuran kotoran + sisa pertanian: Metan (CH4),
Karbon dioksida (CO2), Nitrogen (N2), Karbon monoksida (CO), Oksigen (O2),
Propena (C3H8), Hidrogen sulfida(H2S), sedikit Nilai kalor (kkal/m2).

*MEMBANGUN INSTALASI BIOGAS

Bangunan utama dari instalasi biogas adalah Digester yang berfungsi untuk
menampung gas metan hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri. Jenis
digester yang paling banyak digunakan adalah model continuous feedingdimana
pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu setiap hari. Besar kecilnya
digester tergantung pada kotoran ternak yang dihasilkan dan banyaknya biogas yang
diinginkan.

Lahan yang diperlukan sekitar 16 m2. Untuk membuat digester diperlukan


bahan bangunan seperti pasir, semen, batu kali, batu koral, bata merah, besi
konstruksi, cat dan pipa prolon.

Lokasi yang akan dibangun sebaiknya dekat dengan kandang sehingga


kotoran ternak dapat langsung disalurkan kedalam digester. Disamping digester harus
dibangun juga penampung sludge (lumpur) dimana slugde tersebut nantinya dapat
dipisahkan dan dijadikan pupuk organik padat dan pupuk organik cair.

4
*Proses pembuatan biogas dengan langkah langkah sebagai berikut:
1. Mencampur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan
perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara. Bentuk lumpur akan
mempermudah pemasukan kedalam digester

2. Mengalirkan lumpur kedalam digester melalui lubang pemasukan. Pada pengisian


pertama kran gas yang ada diatas digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan
udara yang ada didalam digester terdesak keluar. Pada pengisian pertama ini
dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai digester penuh.

3. Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter dan isi
rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk kapasitas
digester 3,5 - 5,0 m2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses
fermentasi.

4. Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8 karena yang
terbentuk adalah gas CO2. Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari ke-14 baru
terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada komposisi CH4 54% dan
CO2 27% maka biogas akan menyala.

5. Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada
kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 ini kita sudah bisa
menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau seperti
bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinu
sehingga dihasilkan biogas yang optimal.

Pengolahan kotoran ternak menjadi biogas selain menghasilkan gas metan


untuk memasak juga mengurangi pencemaran lingkungan, menghasilkan pupuk
organik padat dan pupuk organik cair dan yang lebih penting lagi adalah mengurangi
ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi yang tidak dapat
diperbaharui

2.3 Dampak Penggunaan Biogas


Dampak Biogas
Dalam pemanfaatannya, penggunaan biogas juga mempunyai dampak baik
positif maupun negatif. Berikut kedua dampak tersebut dari penggunaan biogas
sebagai sumber energi alternatif :

5
1. Dampak positif biogas :
*Mengurangi penggunaan gas alam.
*Memanfaatkan kotoran hewan ternak.
*Sebagai sumber energi yang lebih ramah lingkungan.
*Membantu mengurangi ketergantungan pada penggunaan bahan.
Bakar fosil seperti: minyak,dan batu bara.
*Dapat dijadikan sebagai bahan alternatif.

2. Dampak negatif biogas :


* Proses pembuatan biogas yang mungkin dapat mencemari udara.
* Membutuhkan penanganan khusus dan peralatan yang tidak murah.
* Terkait teknologi yang belum memadai untuk proses produksi yang lebih efisien
* Dapat menyebabkan polusi udara berupa bau busuk,kurang sedap dipandang
dan banyak mengundang lalat.
* Membutuhkan penanganan khusus dan peralatan yang tidak mudah.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pemanfaatan kotoran hewan(sapi) untuk biogas sangat penting Pemanfaatan nya
limbah pertanian (kotoran hewan) merupakan salah satu alternatif yang sangat tepat
untuk mengatasi naiknya harga pupuk dan kelangkaan bahan bakar minyak karena
kotoran ternak dapat dipergunakan sebagai sumber energi alternatif yang ramah
lingkungan karena menghasilkan gas metana (CH4) yang dapat dipergunakan sebagai
substitusi bahan bakar fosil

3.2 Saran
Pada proses pembuatan biogas hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut,
diantaranya :
1. Komposisi bahan baku dan pembantu harus diperhatikan sebaik mungkin agar
hasil biogas dapat lebih optimum
2. Suhu digester harus dijaga pada suhu optimum pembentukan biogas yaitu antara
30-35oC agar pada hari pertama dapat mulai tercipta kondisi optimum untuk
pereaksian dalam digester. 3. Pada tahap pengadukan sebaiknya dilakukan sehari
lebih dari sekali dengan waktu 15 menit tiap sekali pengadukan.

7
DAFTAR PUSTAKA

“Energi”, artikel digital, diakses dari : http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?


cetakartikel&1123717100,tanggal 21 April 2008.

Kotoran hewan sebagai pupuk dan sumber energi”, arsip digital, diakses dari
http://www.disnak.jabarprov.go.id/data/arsip, tanggal 21 April 2001

“Sumber Energi Alternatif”, Kompas, 23 Maret 2008

“Teknologi Pengolahan Limbah”, artikel digital, diakses dari


http://www.majarikanayakan.com/2008/01/teknologi-pengolahan-limbahb3/,
tanggal 21 April 2008

“Teknologi Biogas”, artikel digital, diakses dari (http://www.petra.ac.id/science/applied


_technology/biogas98/biogas.htm), tanggal 21 April 2008

Anda mungkin juga menyukai