Disusun oleh:
YUYUN PUTRI SARI
NIM : 23120024
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Perancangan.......................................................................................2
1.4 Batasan Masalah.............................................................................................2
BAB II PEMBAHSAN............................................................................................3
2.1 Pengertian Biogas...........................................................................................3
2.2 Pemanfaatan Kotoran(Sapi) Untuk Biogas....................................................3
2.3 Dampak Penggunaan Biogas..........................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Dengan melihat kondisi di atas, maka dapat di simpulkan bahwa banyaknya
hasil biogas yang tidak sesuai dengan pemanfataanya maka dapat dilakukan sebuah
perencanaan sebagai berikut :
Bagaimana cara merancang alat yang dapat menyimpan kotoran
hewan yang difermentasi dengan biotanol yang sudah menjadi biogas kemudian
supaya dapat tersimpan dalam suatu tabung sebagai pemanfaatan yang lebih
ekonomi?
2
BAB II
PEMBAHSAN
Biogas adalah salah satu inovasi yang dihasilkan untuk membantu kelangkaan
sumber daya minyak. Biogas dihasilkan dari sistem penguraian bahan-bahan organik
oleh mikroorganisme sehingga dapat dijadikan sebagai sumber daya alternatif yang
ramah lingkungan.
Biogas dimanfaatkan sebagai pengganti elpiji dan bahkan dapat dijadikan
sebagai sumber pembangkit listrik untuk skala besar. Penggunaan biogas lebih murah
dibandingkan jika menggunakan bahan bakar minyak, hanya saja Anda harus dapat
mengolah bahan-bahan organik untuk menghasilkan biogas tersebut.
3
*PRINSIP PEMBUATAN BIOGAS
Komposisi biogas : kotoran sapi dan campuran kotoran ternak dengan sisa
pertanian Jenis gas: Biogas, Campuran kotoran + sisa pertanian: Metan (CH4),
Karbon dioksida (CO2), Nitrogen (N2), Karbon monoksida (CO), Oksigen (O2),
Propena (C3H8), Hidrogen sulfida(H2S), sedikit Nilai kalor (kkal/m2).
Bangunan utama dari instalasi biogas adalah Digester yang berfungsi untuk
menampung gas metan hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri. Jenis
digester yang paling banyak digunakan adalah model continuous feedingdimana
pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu setiap hari. Besar kecilnya
digester tergantung pada kotoran ternak yang dihasilkan dan banyaknya biogas yang
diinginkan.
4
*Proses pembuatan biogas dengan langkah langkah sebagai berikut:
1. Mencampur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan
perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara. Bentuk lumpur akan
mempermudah pemasukan kedalam digester
3. Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter dan isi
rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk kapasitas
digester 3,5 - 5,0 m2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses
fermentasi.
4. Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8 karena yang
terbentuk adalah gas CO2. Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari ke-14 baru
terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada komposisi CH4 54% dan
CO2 27% maka biogas akan menyala.
5. Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada
kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 ini kita sudah bisa
menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau seperti
bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinu
sehingga dihasilkan biogas yang optimal.
5
1. Dampak positif biogas :
*Mengurangi penggunaan gas alam.
*Memanfaatkan kotoran hewan ternak.
*Sebagai sumber energi yang lebih ramah lingkungan.
*Membantu mengurangi ketergantungan pada penggunaan bahan.
Bakar fosil seperti: minyak,dan batu bara.
*Dapat dijadikan sebagai bahan alternatif.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemanfaatan kotoran hewan(sapi) untuk biogas sangat penting Pemanfaatan nya
limbah pertanian (kotoran hewan) merupakan salah satu alternatif yang sangat tepat
untuk mengatasi naiknya harga pupuk dan kelangkaan bahan bakar minyak karena
kotoran ternak dapat dipergunakan sebagai sumber energi alternatif yang ramah
lingkungan karena menghasilkan gas metana (CH4) yang dapat dipergunakan sebagai
substitusi bahan bakar fosil
3.2 Saran
Pada proses pembuatan biogas hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut,
diantaranya :
1. Komposisi bahan baku dan pembantu harus diperhatikan sebaik mungkin agar
hasil biogas dapat lebih optimum
2. Suhu digester harus dijaga pada suhu optimum pembentukan biogas yaitu antara
30-35oC agar pada hari pertama dapat mulai tercipta kondisi optimum untuk
pereaksian dalam digester. 3. Pada tahap pengadukan sebaiknya dilakukan sehari
lebih dari sekali dengan waktu 15 menit tiap sekali pengadukan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Kotoran hewan sebagai pupuk dan sumber energi”, arsip digital, diakses dari
http://www.disnak.jabarprov.go.id/data/arsip, tanggal 21 April 2001