Anda di halaman 1dari 11

Dosen Pembimbing : Rafidah SST, M.

Kes

Mata Kuliah : PTPS-B

LAPORAN PRAKTEK
“UJI COBA BIOGAS PADA KOTORAN SAPI”

Oleh :

Muh. Asril S
(NIM: PO714221191.071)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI DIV/IIB 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga diberi kemudahan dalam
menyusunan Laporan praktikum ini dan mampu menyelesaikan dengan tepat pada
waktunya. Tidak lupa juga shalawat serta salam atas junjungan kita Nabi Besar
Muhammad Saw. serta kepada keluarga, saudara, sahabat dan kerabatnya.
Dalam penyusunan Laporan ini saya selaku  mahasiswa banyak
mendapatkan bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak baik dari Untuk itu
dalam kesempatan kali ini saya mengucapkan terimakasih kepada semua yang
telah membantu dalam penyelesaian praktikum dan laporan ini.

     
                                                                        Makassar,…Mei 2021

                                          Muh. Asril S

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1


B. Tujuan ................................................................................................. 2

BAB II METODE PRAKTIKUM


A. Jenis praktikum ................................................................................... 3
B. Lokasi praktikum................................................................................. 3
C. Metode pemeriksaan ........................................................................... 3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil .................................................................................................... 5
B. Pembahasan......................................................................................... 5
BAB IV PENUTUP

Kesimpulan .............................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada beberapa tahun terakhir istilah Biogas memang sudah tidak
asing lagi di telinga masyarakat kita. Telah banyak terobosan teknologi
tepat guna yang diciptakan baik kalangan insiyur, akademisi maupun
masyarakat umum untuk pemanfaatan salah satu energi alternatif
terbarukan ini. Bahkan sebagian masyarakat pedesaan di beberapa
propinsi, terutama para peternak sapi telah menggunakan teknologi ramah
lingkungan ini sebagai pemenuhan kebutuhan bahan bakar sehari-hari.
Dengan kata lain, mereka telah berhasil mencapai swadaya energi dengan
tidak lagi menggunakan minyak tanah untuk memasak, bahkan juga untuk
penerangan.
Masyarakat pedesaan terutama para peternak sapi telah
menggunakan teknologi biogas sebagai pemenuhan kebutuhan bahan
bakar sehari-hari. Pengguna biogas hanya peternak sapi karena mereka
mudah untuk mendapatkan sumber atau bahan pembuat biogas. Model
tabung pembuat biogas sangat besar dan terpasang pada instalasi
pembuatan biogas di dekat sumber bahan baku utamanya (kandang hewan
ternak). Bentuk tabung digester memerlukan tempat yang luas, sehingga
tidak dapat dipindahkan karena ukurannya besar dan berat. Selain itu
model tabung digester yang ada saat ini tidak cukup efektif karena jika
kotoran sapi yang sudah di degradasi oleh bakteri sudah penuh maka
dilakukan pengurasan digester. Oleh karena itu diperlukan model digester
khusus untuk mengolah kotoran sapi secara kontinyu.
Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh proses fermentasi dari
bahan-bahan organik, termasuk kotoran manusia dan hewan, limbah
rumah tangga, dan sampah-sampah organik secara anaerobik. Biogas dapat
digunakan sebagai bahan bakar dan juga dapat menghasilkan listrik. Ada
beberapa alasan mengapa biogas merupakan bahan bakar alternatif terbaik,
di antaranya biogas memproduksi bahan bakar ramah lingkungan, biogas

1
memiliki kandungan energi dalam jumlah yang besar, dan limbah biogas
dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.
Pada prinsipnya, pembuatan Biogas sangat sederhana, hanya
dengan memasukkan substrat (kotoran ternak) ke dalam digester yang
anaerob. Dalam waktu tertentu Biogas akan terbentuk yang selanjutnya
dapat digunakan sebagai sumber energi, misalnya untuk kompor gas atau
listrik. Penggunaan biodigester dapat membantu pengembangan sistem
pertanian dengan mendaur ulang kotoran ternak untuk memproduksi
Biogas dan diperoleh hasil samping (by-product) berupa pupuk organik.
Selain itu, dengan pemanfaatan biodigester dapat mengurangi emisi gas
metan (CH4) yang dihasilkan pada dekomposisi bahan organik yang
diproduksi dari sektor pertanian dan peternakan, karena kotoran sapi tidak
dibiarkan terdekomposisi secara terbuka melainkan difermentasi menjadi
energi gas bio.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui Keefektifan Biodegester dalam pembuatan biogas
2. Untuk mengetahui hasil uji kotoran sapi dalam pembuatan biogas

2
BAB II
METODE PRAKTIKUM
A. Jenis praktikum
Jenis praktikum ini adalah pembuatan biogas dengan menggunakan
biodegester
B. Lokasi Praktikum
1. Lokasi Praktikum
Adapun lokasi praktikum dilaksanankan di Workshop Jurusan
Kesehatan Lingkungan
2. Waktu Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada hari Rabu, 06 April 2021 Pukul s.d
Rabu 28 April 2021
C. Metode pemeriksaan
1. Pembuatan biogas
a. Alat dan Bahan
 Biodegester
 Ember
 Sekop
 Corong
 Selotip
 Pengaduk
 Kotoran sapi
 Air
b. Prosedur kerja
 Siapkan alat dan bahan
 Campur kotoran sapi dengan air sebagai pengencer dengan
rasio 1:1 ke dalam ember kemudian aduk sampai tidak ada
gumpalan
 Masukkan bahan kedalam biodegester
 Bahan yang dimasukkan sampai ¼ volume biodegester

3
 Tutup lubang biodegester dan pastikan tidak ada kebocoran
pada alat.
 Simpan biodegester selama 3 pekan atau lebih dan amati
kontainer
 Kontainer (ban) yang berisi menandakan adanya gas metan
pada biodegester
 Penyimpanan biodgester tidak boleh terpapar sinar matahari
 Setelah 3 pekan biodegester siap untuk diuji.
2. Pemeriksaan biodegester
1. Alat dan bahan
 Biodegester
 Korek
 Selotip
2. Prosedur kerja
 Keluarkan biodegester yang telah disimpan selama 3 pekan.
 Pastikan kontainer pada alat berisi gas
 Perhatikan kebocoran pada alat sebelum diuji
 Uji hasil biodegester dengan menyalakan korek pada ujung
atau kran biodegester
 Keluarnya hembusan api menandakan adanya gas pada
biodegester.

4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil

Berhasil

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan pada hari rabu 28 April 2021
setelah disimpan selama ±23 hari berhasil mengeluarkan gas metan
walaupun sedikit. Adapun sedikit banyaknya gas yang dihasilkan
dipengaruhi oleh kebocoran pada alat biodegester yang kebocorannya
tidak terlihat secara fisik.
Jika ditinjau dari bahan yang digunakan yaitu kotoran ternak
berupa kotoran sapi. dibandingkan kotoran sapi dengan kotoran ayam
memiliki kandungan air dan rasio CN yang lebih rendah sehingga lebih
sulit diolah dan dapat menimbulkan bau yang menyengat. Kotoran ayam
juga lebih banyak menghasilkan amoniak sehingga sebaran bau yang
dihasilkan dapat mencapai ribuan meter dari kandang ternak. Menurut
Prasetyo (2009), kotoran ayam dapat diolah menjadi biogas selama rasio
CN dan faktor pendukungnya terpenuhi. Unsur N yang banyak terdapat
dalam kotoran ayam merupakan makanan bakteri metanogen sehingga
potensinya untuk menghasilkan biogas lebih besar. Rasio CN sendiri bisa
ditingkatkan dengan penambahan bahan organik yang memiliki rasio CN
lebih tinggi seperti batang jagung, jerami, serbuk gergaji dan sebagainya.

5
Kotoran sapi cepat menghasilkan biogas karena pada dasarnya,
fermentasi anaerobik telah terjadi dalam sistem pencernaan sapi dengan
adanya bakteri Methanosarcina sp. Dengan demikian selulosa yang
terdapat dalam kotoran sapi sudah merupakan bahan “setengah matang”
yang mudah diuraikan. Di sisi lain kotoran sapi mengandung selulosa
dengan rasio CN optimal, sehingga untuk menghasilkan biogas tidak
membutuhkan campuran bahan lain.

6
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan pada hari rabu 28 April 2021
setelah disimpan selama ±23 hari berhasil mengeluarkan gas metan
walaupun sedikit. Adapun sedikit banyaknya gas yang dihasilkan
dipengaruhi oleh kebocoran pada alat biodegester yang kebocorannya
tidak terlihat secara fisik. Jadi diharapkan pada pembuatan alat biodegester
lebih memperhatikan kebocoran pada alat. Kotoran sapi terbukti dapat
menghasilkan gas metan dan belum cukup efektif jika digunakan dalam
kehidupan sehari-hari

7
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2017. Laporan Praktikum Pengolahan Limbah. Online.


(http://nursholehfapetunja.blogspot.com/2015/07/) Diakses 4 Mei 2021.

Anonim. 2017 Laporan praktikum bioteknologi biogas. Online.


(http://kotakmipa.blogspot.com/2017/02/) Diakses 4 Mei 2021.

Ali Zulfikar As Dkk. 2014. Percobaan Produksi Biogas Dari Kotoran Sapi Dan
Kotoran Ayam Dengan Penambahan Enzim Papain. Online
(https://core.ac.uk/download/pdf/230154437.pdf) Diakses 4 Mei 2021.

Anda mungkin juga menyukai