Anda di halaman 1dari 13

Mata Kuliah : Pengelolaan Limbah Cair-A

Dosen : Wahyuni Sahani, ST., M.Si

MAKALAH PENGELOLAAN LIMBAH CAIR - A

“Secondary Treatment”

Oleh :
KELOMPOK 2
Heryani PO714221191066
Inda PO714221191067
Mahdiyah Nabila Syafwan PO714221191068
Mardiana PO714221191069
Muh. Aspian Lukman PO714221191070
Muh. Asril S PO714221191071
Muh. Syafar PO714221191072
Muhammad Nurfalah PO714221191073
Nuno Connery PO714221191074
Nur Azizah PO714221191075
Nur Ilmi Sahrun PO714221191076
Nuroktavian Vaxlasary PO714221191080

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI SANITASI LINGKUNGAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis diberi kemudahan dalam menyusunan
makalah ini dan mampu menyelesaikan dengan tepat pada waktunya. Tidak lupa juga
shalawat serta salam atas junjungan kita Nabi Besar Muhammad Saw. serta kepada
keluarga, saudara, sahabat dan kerabatnya.
Selain sebagaitugas, penulis membuat makalah ini untuk memberikan
pengetahuan tambahan kepada pembaca tentang Pestisida
Dalam penyusunan makalah ini kami selaku  penulis banyak mendapatkan
bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan
kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak kesalahan
yang dilakukan. Oleh karena itu, penulis meminta saran dan kritik yang membangun
sehingga kedepannya penulis akan lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk menambah pengetahuan pembaca dan kita semua.

     
                                                                        Makassar, 08 Desember 2021

                                           Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1


B. Rumusan masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Secondary Treatment........................................................................... 3
B. Pen....................................................................................................... 4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bumi sebagian besar terdiri atas air karena luas daratan lebih kecil dibandingkan luas
lautan. Dimana air juga menjadi kebutuhan pokok semua makhluk hidup. Hampir semua
poses kehidupan yang terjadi di bumi membutuhkan air. Tidaklah berlebihan jika kemudian
kita mengatakan bahwa, tidak ada kehidupan jika tak ada air. Begitu pentinganya air,
sehingga perhatian khusus untuk zat satu ini perlu ditingkatkan. Di perkotaan misalnya, air
digunakan untuk mandi, mencuci, transportasi, dan minum. Di pedesaan air bertambah fungsi
sebagai sumber mata pencaharian seperti nelayan dan pengairan pertanian. Dunia industri
juga banyak memanfaatkan air dalam prosesnya, seperti air ketel uap penggerak turbin,
pembangkit listrik, dan lain-lain. 
  Akan tetapi, kegiatan manusia tersebut telah membuat berkurangnya kualitas air,
bahkan membuat kulitas air hingga ke tititk pencemaran air, sehingga air tak dapat lagi
digunakan karena berbahaya bagi kesehatan. Hal ini dimulai dari pengambilan debit air
dalam jumlah yang besar yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem air, sampai pada
pengolahan air dalam industri dan perumahan yang menghasilkan berbagai macam limbah.
Apabila pengelola kegiatan industri memperhatikan dan melaksanakan pengolahan air limbah
hasil industri dan masyarakat umum juga tidak lagi membuang limbahnya secara langsung ke
lingkungan, maka masalah pencemaran air tidak perlu dikhawatirkan. Namun, kenyatannya
masih banyak industri atau suatu pusat kegiatan kerja dan masyarakat umum yang membuang
limbahnya langsung ke lingkungan melalui sungai, danau, atau langsung ke laut.
Pembuangan secara langsung inilah yang menjadi penyebab utama terjadinya pencemaran
air.  
  Pengolahan air limbah penting dilakukan untuk memperbaiki kualitas air limbah,
mengurangi BOD, COD, dan partikel tercampur, menghilangkan bahan nutrisi dan komponen
beracun, menghilangkan zat tersuspensi, mendekomposisi zat organik, dan menghilangkan
mikroorganisme patogen. Pengolahan air limbah dapat dilakukan secara alamiah maupun
dengan bantuan peralatan. Pengolahan air limbah secara alamiah dilakukan dengan bantuan

1
kolam stabilisasi. Pengolahan air limbah dengan bantuan peralatan biasanya dilakukan pada
Instalasi Pengolahan Air Limbah/IPAL (Waste Water Treatment Plant/WWTP). Di dalam
IPAL, biasanya proses pengolahan dikelompokkan sebagai pengolahan pertama (primary
treatment), pengolahan kedua (secondary treatment), dan pengolahan lanjutan (tertiary
treatment).
 
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Secondary treatment
2. Bagaimana Pengukuran pH

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui secondary treatment
2. Untuk mengetahui cara pengukuraj pH

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Secondary Treatment

1. Pengertian Secondary Treatment


Secondary Treatment/Tahap pengolahan sekunder merupakan proses
pengolahan secara biologis, yaitu dengan melibatkan mikroorganisme yang
dapat mengurai/ mendegradasi bahan organik. Pengolahan sekunder yaitu
untuk menghilangkan material biologis terlarut dan tersuspensi menggunakan
bakteri yang ada dalam limbah.

2. Bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan


Pada tahap ini air limbah menggunakan bahan-bahan kimia agar
senyawa-senyawa dalam pencemar limbah diikat melalui reaksi kimia.
Karena itu sistem operasinya disebut juga dengan cara kimia yaitu
methoda pengolahan dengan menghiangkan atau mengubah senyawa
pencemar dalam air limbah dengan menambahkan bahan kimia.
Zat-zat pencemar pada umumnya berada pada jenis padat suspensi
padatan terlarut dalam kolidal. Padatan ini tidak mengalami pengendapan
secara alami walaupun dalam jangka waktu relative lama. Oleh karena itu
diperlukan bahan kimia yang direkasikan agar terjadi peningkatan
senyawa pencemar baik dalam bentuk gumpalan atau pengapungan.
Menggunakan bahan kimia membutuhkan perkiraan dari sudut
biaya mengingat diantara bahan- bahan tersebut harganya cukup mahal.
Dengan menggunakan bahan kmia berarti akan timbul unsur bau dalam air
buangan dan diharapakan semakin mudah mengambilnya, atau bahan
tersebut befungsi sebagai katalisator. Proses ini mempunyai kelemahan
yaitu bagai mana mengambil unsur baru yang terjadi akibat reaksi terjadi.

3
Pengendapan dengan kapur akan menimbulkan lumpur yang harus
direncanakan cara mengambil dan sarana pembuangannya. Pengolahan
limbah dengan tingkatan kedua atau menggunakan bahan kimia bertujuan
mengendapkan bahan, mematikan bakteri pathogen mengikat dengan cara
oksidasi atau reduksi menetralkan kosentrasi kelarutan asam dan
desinfektasia.
Tiga cara pendekatan yang umum digunakan pada tahap
mengurangi bahan kimia pencemar dalam air limbah ; Perlakuan pertama
yaitu penambahan bahan kimia koagulasi dengan pengadukan cepat 1000
rpm, bahan yang umum digunakan adalah alum (tawas), poyaluminium
cholorida. Perlakuan kedua menambahkan bahan flokulanmelalui
pengadukan lambat 200 rpm, bahan yang digunakan polyelectrolit.
Perlakuan ketiga yaitu klarifikasi pemisahan padatan lumpur yang telah
terjadi flok- flok dan mulai mengendap.
B. Pengukuran pH

1. Pengertian pH
pH meter adalah alat pengukur pH. Arti dari Ph sendiri yaitu tingkat /
derajat kebasahan / keasaman dari suatu benda padat, semi padat, cair hingga
tingkat keasaman di suatu tempat. Untuk arti dari huruf p sendiri ialah power
dan untuk h yaitu simbol kimia yang berarti hidrogen. Pengertian dari phmeter
secara lengkap yaitu salah satu alat laboratorium yang berfungsi untuk
mengukur dan mengetahui Ph. Di dalam ph meter terdiri dari elektroda yang
telah terhubung dengan alat elektronik yang akan menampilkan hasil
pengukuran.
Alat ini pertama kali ditemukan pada 1906 oleh Mas Cremer. Percobaan
pertamanya dilakukan dengan menghubungkan antara ion hidrogen dan arus
listrik. Dengan memanfaatkan gelembung kaca tipis yang telah diisi dengan
larutan dan disatukan dengan larutan lain. Terdapat suatu tegangan list

4
percobaan tersebut. Lalu hasil dari temuan tersebut disempurnakan oleh Firtz
Jabar dan Zygmunt Klemsiewcz. Mereka menambahkan fungsi logaritma
yang dihasilkan oleh gelembung kaca. Kemudian seorang asisten profesor
kimia Arnold Orville Beckman membuat suatu penelitian yang jauh lebih
baik. Hasil dari temuan tersebut dipergunakan untuk mengukur derajat
keasaman. Percobaan pertama dalam mengukur tingkat keasaman
menggunakan jus lemon merek sunkist. Akhirnya pada 1936 alat yang berupa
phmeter pun dipatenkan dan diedarkan ke seluruh dunia.
2. Fungsi pH
Alat ukur ini memiliki sebuah fungsi, tetapi dapat digunakan di semua
jenis benda. Mulai dari air bersih, air minum, air sungai, air limbah, air
hidroponik dan lain sebagainya. Selain itu dapat digunakan dalam mengukur
Ph air dan mengetahui tingkat kesuburan tanah.
Lalu alat ini juga dapat digunakan untuk mengukur Ph tanah dalam
tingkat kedalaman tertentu hingga kadar sinar matahari, kadar nitrogen, fosfor
hingga kalium.
Fungsi dalam phmeter sendiri sangat berpengaruh pada jenis phmeter itu
sendiri. Karena alat tidak berfungsi jika phmeter jenis air digunakan untuk
mengukur Ph tanah. Begitu pula dengan sebaliknya. Phmeter ini sering
digunakan di laboratorium, industri air minum, industri pakaian, industri
pewarna, farmasi, pertanian dan lain sebagainya. Selain itu alat ini juga dapat
digunakan sebagai koleksi pribadi dan keperluan pendidikan.
3. Jenis pH Meter
Phmeter ini terdiri dari 2 buah jenis, yaitu phmeter air dan phmeter tanah.
Di bawah ini adalah spesifikasi dari kedua jenis phmeter :
a. pH meter air.
Phmeter jenis ini digunakan untuk mengukur Ph pada benda cair / larutan.
Untuk phmeter terdapat 2 buah jenis, yaitu phmeter laboratorium dan phmeter
kantong. Kedua jenis phmeter air ini mempunyai kegunaan / fungsi yang

5
hampir sama. Tetapi, terdapat sedikit perbedaan diantara phmeter air
laboratorium dan phmeter air kantongPhmeter air kantong jauh lebih praktis
dan fleksibel serta portabel. Ph meter ini dapat dibawa kemanapun dan
memiliki ukuran yang tidak begitu besar. Untuk tingkat akurasi dalam
pengukuran dari phmeter ini cukup terbatas. Untuk ukuran dari phmeter
laboratorium jauh lebih besar daripada phmeter air kantong. Alat ini
mempunyai tingkat keakuratan dalam mengukur Ph cukup tinggi. Selain itu
tidak hanya dapat digunakan untuk mengukur Ph, tetapi juga dapat digunakan
untuk mengukur suhu dan konduktivitas. Pada phmeter laboratorium harus
dilakukan kalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Tujuannya agar
hasilnya jauh lebih akurat.
b. pH meter Tanah.
Fungsi dari phmeter ini yaitu untuk mengukur Ph dari suatu tanah di
dalam tingkat kedalaman tertentu . Selain itu alat ini juga dapat digunakan
untuk mengukur tingkat kelembaban tanah serta besarnya kadar sinar
matahari. Dengan alat ini dapat mengetahui tingkat kesuburan tanah. Hal
tersebut dilakukan dengan cara mengetahui kadar fosfor, nitrogen dan kalium.
Untuk cara pengukuran dari alat ini terkadang tidak diperlukan kalibrasi
terlebih dahulu. Jadi hanya dengan memasukkan alat ini ke dalam tanah. Lalu
pegang bagian atas phmeter dan tunggu beberapa menit. Kemudian hasil dari
pengukuran dapat terlihat.
3. Cara Menggunakan pH Meter
a. Persiapan sebelum kalibrasi.
Langkah pertama untuk menggunakan phmeter yaitu melakukan kalibrasi
terlebih dahulu. Tetapi sebelum melakukan kalibrasi, harus mempersiapkan
beberapa hal terlebih dahulu. Pertama hidupkan phmeter terlebih dahulu.
Perlu diketahui bahwa masing – masing alat / masing – masing merek
phmeter mempunyai letak tombol On yang berbeda – beda. Sehingga jangan
terlalu terpaku pada sebuah tutorial, khususnya tutorial dalam bentuk video.

6
Kedua bersihkan elektrode / probe terlebih dahulu. Ada cara khusus
dalam membersihkan elektrode / probe, yaitu penggunaan airnya. Air yang
digunakan bukan air keran, namun harus air destilasi. Setelah dibersihkan,
keringkan menggunakan tisu.
Ketiga pilih buffer Ph. Masing – masing phmeter mempunyai buffer Ph
yang berbeda – beda, ada yang 10,1, 7,01 hingga 4,01. Untuk standar buffer
yang sering digunakan yaitu 7,01.
b. Kalibrasi.
Setelah melakukan persiapan kalibrasi, selanjutnya yaitu tahap kalibrasi.
Untuk proses / tahap kalibrasi harus dilakukan sesuai dengan urutan. Untuk
langkah pertama yaitu letakkan buffer pada posisi 7,01. Selanjutnya dapat
mengukur benda yang telah dipersiapkan.
Kedua letakkan phmeter pada benda tersebut. Kemudian tunggu selama 1
– 2 menit. Sebaiknya tetapkan nilai Ph yang sesuai pada nilai buffer sehingga
hasil dari pengukuran akan stabil. Untuk menghitung pengukuran caranya
dengan menunggu angka pada phmeter berhenti / tidak berubah. Supaya
mudah diingat, hasil yang telah ditunjukkan sebaiknya dicatat.
Langkah selanjutnya yaitu bersihkan kembali alektode / probe dengan air
destilasi. Jika menginginkan kalibrasi lebih dari 1 titik, maka lakukan kembali
proses kalibrasi ini. Tetapi untuk buffer selanjutnya bukan ditetapkan pada
nilai 7,01, melainkan pada nilai 4,01.
Jika pada phmeter menunjukkan angka 7 dan angka 4, maka proses
kalibrasi berhasil. Selanjutnya dapat menarik kesimpulan dari nilai yang telah
ditujukan oleh phmeter tersebut.
4. Cara Kerja pH Meter
Prinsip / cara kerja pada alat ini sesuai dengan elektro kimia diantara
larutan yang ada di dalam gelas elektro yang telah diketahui oleh larutan pada
gelas yang belum diketahui. Elektroda dalam gelas akan mengukur potensial

7
atas elektro kimia dari suatu ion hidrogen. Ion tersebut digunakan dalam
melengkapi sebuah alur elektrik yang dibutuhkan pada elektroda pembanding.
Sesudah menggunakan alat ini sebaiknya bersihkan probe dengan air
suling / destilasi / aquades. Tujuannya untuk membuang semua bekas solution
yang sudah diukur. Jika tidak dibersihkan solution tersebut akan berpengaruh
pada pembacaan sebelumnya. Jadi angka yang ditampilkan tidak valid.
Setelah dibersihkan, sebaiknya dilap dengan tisu. Kemudian simpan alat
setelah digunakan. Sebaiknya saat disimpan, jaga kelembaban pada probe.
Probe juga harus berada di dalam keadaan basah Dengan Benar. Itulah review
tentang Ph meter, mulai dari pengertian dan sejarah singkat hingga cara yang
tepat dalam menggunakan alat tersebut. Alat ini mungkin tidak terlalu penting
bagi beberapa orang dan ada pula yang menganggap alat ini sangat penting.
Sebaiknya lakukan pengukuran Ph setiap hari, karena besarnya Ph mudah
berubah sewaktu – waktu.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Secondary treatment/tahap pengolahan sekunder merupakan proses


pengolahan secara biologis, yaitu dengan melibatkan mikroorganisme yang dapat
mengurai/ mendegradasi bahan organik. Sistem operasinya biasa juga disebut dengan
cara kimia yaitu methoda pengolahan dengan menghilangkan atau mengubah
senyawa pencemar dalam air limbah dengan menambahkan bahan kimia.
pH meter adalah alat pengukur pH. Arti dari Ph sendiri yaitu tingkat / derajat
kebasahan / keasaman dari suatu benda padat, semi padat, cair hingga tingkat
keasaman di suatu tempat. Alat dapat digunakan untuk mengukur di semua jenis
benda. Mulai dari air bersih, air minum, air sungai, air limbah, air hidroponik dan lain
sebagainya, serta mengukur pH air dan mengetahui tingkat kesuburan tanah..
B. Saran
Disarankan pada pengolahan agar memperhatikan tahap pengolahan dari awal
mulai dari Pre Treatment, Primary Treatment, sampai pada tahap Tertiery Treatment
untuk mendapatkan hasil yang maksimal sehingga aman dibuang ke lingkungan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Irnawati. 2019. Pengelolaan Limbah Cair pada Laboratorium. Online.


https://id.scribd.com/document/409638413/IRNA-Makalah-Limbah-Cair-docx . Di
Akses 08 Desember 2021
Pengelasan.Net. 2021. Fungsi pH Meter serta Pengertian, Jenis dan Cara
Menggunakan. Online. https://www.pengelasan.net/ph-meter/ . Di Akses 08
Desember 2021
Puspawati, Catur, Kuat Prabowo, Pujiono. 2020. Kesehatan Lingkungan Teori dan
Aplikasi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Riansyah, Ricky. 2013. Makalah Limbah Cair. Online.
https://www.scribd.com/doc/192542985/Makalah-Limbah-Cair . Di akses 08
Desember 2021

Anda mungkin juga menyukai