Firman 244020015
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadiran Illahi Rabbi yang telah
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penyusun
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penyusun memohon kritik dan
selanjutnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum...................................................................................................2
1.3 Manfaat praktikum..................................................................................................2
BAB II.................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................3
2.1 Air..............................................................................................................................3
2.2 Logam besi................................................................................................................4
2.3 Logam mangan.........................................................................................................5
BAB III................................................................................................................................6
METODE PRAKTIKUM..................................................................................................6
3.1 Waktu praktikum....................................................................................................6
3.2 Alat dan Bahan.........................................................................................................6
3.3 Prosedur Kerja pengambilan sampel air bersih...................................................6
BAB IV................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.................................................................................................................8
4.1 Cara Menurunkan pH air dengan menggunakan Tawas....................................8
4.2 Cara Menurunkan Kandungan Besi (Fe) dalam Air menggunakan metode
Aerasi...............................................................................................................................9
4.3 Cara Menurunkan Mangan dalam Air................................................................10
BAB V................................................................................................................................11
PENUTUP.........................................................................................................................11
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................11
5.2 Saran.......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................13
LAMPIRAN......................................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Air merupakan salah satu kebutuhan bagi kehidupan manusia. Tubuhmanusia terdiri
dari air kira-kira 70 % dari berat badannya. Untuk kelangsunganhidup, manusia
membutuhkan air yang jumlahnya tergantung pada berat badan.
Seiring dengan perubahan zaman, terjadi peningkatan jumlah penduduk yang tinggi
dari tahun ke tahun dan disertai dengan permasalahan lingkungan, salah satunya adalah
masalah pencemaran air. Menurut PP Nomor 82 Tahun 2001, pencemaran air adalah
masuknya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain ke dalam air yang disebabkan
karena adanya aktivitas yang dilakukan manusia, sehingga kualitas air menurun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukkannya.
Pencemaran air ini dapat diatasi dengan melakukan berbagai upaya dan kerjasama
antara pemerintah dengan masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi permasalahan ini adalah dengan mengukur kualitas air menggunakan
parameter uji seperti temperatur, pH.Menurut PERMENKES No. 416 tahun 1990, kadar
Fe dalam air bersih maksimum yang diperbolehkan adalah 1 mg/l, batas pH air layak
minum berkisar 6.5-9.0, angka kesadahan maksimum 500 mg/l.Nilai pH air diukur
dengan menggunakan pH meter, dimana pengukuran ini bertujuan untuk
mengekspresikan kondisi keasaman (konsentrasi ion hidrogen) pada air. Skala pH
berkisar antara 1-14, dimana kisaran nilai pH 1-7 termasuk kondisi asam, pH 7-14
termasuk kondisi basa, dan pH 7 adalah kondisi netral.
2
Untuk mengetahui cara pengkuran pH,penurunan Mangan dan besi pada si bersih
perpipaan
1.2.2 Tujuan khusus
1. Sebagai referensi pengetahuan dan ilmu bagi Mahasiswa maupun kalangan Civitas
Akademik di Kampus STIKES YPSDMI Garut dalam memilih dan mengelola kualitas
air bersih.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Air adalah senyawa dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen,yang menjadi
H2O.(Sitanala Arsyad) .Air bersih yaitu air yang aman (sehat) dan baik untuk diminum,
tidak berwarna, tidak berbau, dengan rasa yang segar. (Suripin 2002)
Air bersih dan sanitasi layak adalah kebutuhan dasar manusia. Salah satu poin dalam
tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs) pada sektor
lingkungan hidup adalah memastikan masyarakat mencapai akses universal air bersih
dan sanitasi. 17 Goals SDGs
Sumber : https://www.ukmindonesia.id
1. Tanpa kelaparan
2. Tanpa kemiskinan
4. Pendidikan berkualitas
5. Kesejahteraan gender
4
Potential of hydrogen (pH) adalah suatu ukuran yang menguraikan derajat tingkat
kadar keasaman atau kadar alkali dari suatu larutan, pH diukur pada skala 0- 14.
Nilai pH air minum yang biasa dikonsumsi umumnya mendekati angka 7. Angka
tersebut dianggap netral atau seimbang karena tidak terlalu asam dan tidak pula terlalu
basa.
atau garam ferro. Senyawa ferro dalam air yang sering dijumpai adalah FeO, FeSO4,
7H2O, FeCO3, Fe(OH)2, FeCl2 dan lainnya, sedangkan senyawa ferri yang sering
dijumpai yakni FePO4, Fe3O3, FeCl3, Fe(OH)3 dan lainnya.
METODE PRAKTIKUM
1. botol sampel,
2. gelas beaker, pH meter,
3. Pencapit
4. Alumunium foil
5. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah
6. air bersih dari perpipaan
7. spirtus
8. Bensin
3. Kran dibersihkan
Prosedur kerja cara pengambilan sampel secara Bakteriologi dari air bersih perpipaan.
Tingkat pH air yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi memiliki efek sampingnya
masing-masing. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui cara menurunkan pH air agar
kembali seimbang; baik untuk kebutuhan konsumsi, kolam renang, hingga kolam ikan.
Tawas merupakan cara menurunkan pH air yang paling banyak digunakan oleh
masyarakat, baik untuk menurunkan pH air di kolam renang maupun di tambak ikan.
Bahkan, tidak jarang juga tawas digunakan sebagai cara menurunkan pH air minum.
Tawas (Al2(SO4)3) mampu membantu proses pengendapan dan dapat dengan cepat
menurunkan pH air. PH air yang kami teliti pH NYA 9 dengan cara menggunakan tawas
bisa dengan cepat menurun hingga pH 6,5 - 7 dengan menggunakan tawas. Proses
pengendapan pun akan membuat pH air terus menurun hingga pH normal . Hebatnya
lagi, tawas juga bisa menjernihkan air. Jadi, tawas ini bisa digunakan sebagai alat
dengan dua fungsi berbeda yang sama-sama menguntungkan.
Kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air terhadap penggunaan tertentu dalam
memenuhi kebutuhan hidup manusia, mulai dari air untuk memenuhi kebutuhan
langsung yaitu air minum, mandi dan cuci, air irigasi atau pertanian, peternakan,
perikanan, rekreasi dan transportasi. Kualitas air mencakup tiga karakteristik, yaitu
fisika, kimia dan biologi (Suripin, 2001). Kualitas air dapat diketahui dengan melakukan
pengujian tertentu terhadap air tersebut. Pengujian yang biasa dilakukan adalah uji
kimia, fisik, biologi, atau uji kenampakan (bau dan warna) dan membuat hidup jadi
lebih sehat dan nyaman.
(Chapman, 2000).
Derajat keasaman (pH) air yang lebih kecil dari 6,5 atau pH asam meningkatkan
korosifitas pada bendabenda logam, menimbulkan rasa tidak enak dan dapat
menyebabkan beberapa bahan kimia menjadi racun yang mengganggu kesehatan
(Sutrisno, 2006).
Derajat keasaaman (pH) juga merupakan salah satu bagian dari kualitaa kimia yang
dapat menurunkan kualitas air. pH air netrral adalah berkisar antara 6,8-7,0 jika pH air
berada dibawah pH 7 maka air berada dalam keadaan asam. Air yang memiliki derajat
keasaman yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan terhadap wadah penampungan air,
pipa, bahkan dapat merusak pakaian jika digunakan untuk mencuci pakaian.
Sampel air sumur sebanyak 1000 mL dibagi menjadi dua bagian masing- masing 500
mL dan dimasukkan kedalam gelas kimia. Sampel air kemudian diuji dengan
menggunakan pH meter untuk mengetahui derajat keasamannya. Pengambilan data
dilakukan sebanyak dua kali (diplo) untuk menghindari data yang error.
Derajat keasaman (pH) air yang lebih kecil dari 6,5 atau pH asam meningkatkan
korosifitas pada benda-benda logam, menimbulkan rasa tidak enak dan dapat
menyebabkan beberapa bahan kimia menjadi racun yang mengganggu kesehatan. Hasil
pengujian sampel air sumur pada lokasi A diperoleh pH 7,6 sedangkan pada lokasi B
dengan pH 7,4. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa air sumur bor dari kedua lokasi
memenuhi syarat air baku air minum sesuai kriteria mutu air kelas 1 berdasarkan
peraturan pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan
pengendalian pencemaran air.
4.2 Cara Menurunkan Kandungan Besi (Fe) dalam Air menggunakan metode
Aerasi
Besi merupakan elemen kimiawi yang mudah ditemui salah satunya pada badan air.
Besi dalam air dapat terlarut, tersuspensi atau tergabung dengan zat organis atau zat
padat yang inorganis. Besi dalam air dapat menimbulkan rasa atau bau Pada air
permukaan kadar besi memiliki kandungan kurang dari 1 mg/L Sedangkan menurut
PerMenKes 492 tahun 2010 kandungan besi maksimum sebesar 3 mg/L. Apabila kadar
11
besi yang tinggi masuk ke dalam tubuh manusia dapat menyebabkan gangguan
kesehatan bahkan kematian.
Kandungan besi yang melebihi standar kualitas air minum mengakibatkan beberapa
gangguan seperti gangguan teknis yang menyebabkan sifat korosif, gangguan fisik yang
menyebabkan berubahnya kondisi fisik air serta gangguan kesehatan yang menyebabkan
rasa mual, rusaknya dinding usus bahkan kematian Beberapa teknologi yang dapat
digunakan untuk penurunan kadar besi adalah dengan penambahan oksidasi, ion
exchange, Adsorpsi, aerasi, dan filtrasi (penyaringan). Pada penelitian ini kadar Besi
dalam air lebih dari 3 atau tidak sesuai dengan ketentuan menurut PerMenKes 492 tahun
2010 kandungan besi maksimum sebesar 3 mg/L. Untuk menguranginya menggunakan
metode Aerasi.
Pada pengolahan secara aerasi, endapan Fe yang terbentuk ada yang dibiarkan
mengendap secara alamiah dan ada yang dilakukan dengan bantuan penambahan bahan
kimia.Penelitian tentang aerasi dan pengendapan kadar Fe, apabila endapan Fe tersebut
diolah lagi akan bisa membantu menurunkan kadar Fe dalam pengolahan air secara
aerasi. Sehingga akan didapatkan hasil pengolahan air secara maksimal atau memenuhi
standar.
Menurunkan kadar Fe menggunakan Aerasi bisa juga dengan proses mengalirkan
udara kedalam air. Oksigen yang mengalir ini diketahui dapat menurunkan kadar Fe
pada air. Pada proses ini dilakukan dengan bantuan kincir air. Untuk itu, dengan
meningkatkan penggunaan kincir air, maka kadar Fe yang lebih dalam air akan segera
normal atau memenuhi standar dalam PerMenKes 492 tahun 2010.
4.3 Cara Menurunkan Mangan dalam Air
Proses penghilangan besi dan mangan dengan cara oksidasi dapat dilakukan dengan
tiga macam cara yakni oksidasi dengan udara atau aerasi, oksidasi dengan khlorine
(khlorinasi) dan oksidasi dengan kalium permanganat. Selain dengan cara oksidasi,
penghilangan senyawa besi dan mangan dalam air yang umum digunakan khususnya
untuk skala rumah tangga yakni dengan mengalirkan ke suatu filter dengan media
mangan zeolit.Proses penghilangan mangan dengan cara oksidasi ,Dari hasil
pengamatan, setiap 1 mg/l mangan dibutuhkan sekitar 0,29 mg/l. Pada pH rendah,
kecepatan reaksi oksidasi besi dengan oksigen (udara) relatif lambat, sehingga pada
prakteknya untuk mempercepat reaksi dilakukan dengan cara menaikkan pH air yang
akan diolah. Tingkat pH air sangat berpengaruh dalam proses oksidasi besi dengan
udara, tetapi proses tersebut hanya efektif untuk dijalankan pada 15 menit pertama
12
5.1 Kesimpulan
Prosedur kerja cara pengambilan sampel secara kimia dari air bersih
perpipaan.,Siapkan alat dan bahan ,Pakai sarung tangan atau handscoon,Kran
dibersihkan,Kran dibuka lebar 1 – 2 menit,Kran ditutup rapat,Botol kompan dibersihkan
dua kali secara bergantian ,Kran dibuka sedikit , air mengalir pelan,Buka tali
pembungkus botol,Buka tutup botol,Air kran ditampung ¾ botol,Botol ditutup.Diberi
label ( jam pengambilan sampel ,tanggal pengambilan sampel ,tempat pengambilan
smapel ,nama dan alamat pemilik sampel,Titik koordinat )
Prosedur kerja cara pengambilan sampel secara Bakteriologi dari air bersih
perpipaan.,Siapkan alat dan bahan ,Pakai sarung tangan atau handscoon,Kran
dibersihkan,Kran dibuka lebar 1 – 2 menit kemudian tutup rapat lagi,Ambil kapas
dengan penjepit tambahkan spertus kemudian panaskan ,Kran disterilkan ,Bersihkan
mulut kran dengan cara memanaskan sekeliling mulut keran dengan kapas spertus yang
sudah dipanaskan .Botol yg mempunyai tutup yg masuk kedalam leher harus diberi
kertas pelindung dan diikat dengan tali disekitar leher botol dan kemudian
disterilkan,lalu mulut botol juga disterilkan dengan lampu spirtus,,kemudian kran
dibuka, air dibiarkan mengalir sampai perkiraan 2-3 menit ,isi botol tersebut dengan air
sampe penuh jangan sampe meluber.,kemudian ujung botol dibakar untuk
diseterilkan,tutup rapat botol kemudian beri label pada botol yang berisi nama
pengambil sampel, waktu dan tempat pengambilan sampel, dimana kita mengambil
sampel,alamat pemilik sampel ,dan titik koordinat pengambilan sampel.,siap dibawa ke
lab.
Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa Derajat keasaaman (pH) juga
merupakan salah satu bagian dari kualitaa kimia yang dapat menurunkan kualitas air. pH
air netrral adalah berkisar antara 6,8-7,0 jika pH air berada dibawah pH 7 maka air
berada dalam keadaan asam. Cara menurunkan pH menggunakan tawas dapat
menurunkan pH sampai netral selain itu tawas juga dapat menjernihkan air.selain itu
cara menurunkan pH dengan asam klorida Setelah menuangkan larutan asam klorida,
tunggu selama 4 jam sebelum kolam digunakan. Lalu, ukur kembali kadar pH
menggunakan alat pengukur pH air.
14
Proses penghilangan besi dan mangan dengan cara oksidasi dapat dilakukan dengan
tiga macam cara yakni oksidasi dengan udara atau aerasi, oksidasi dengan khlorine
(khlorinasi) dan oksidasi dengan kalium permanganat. Selain dengan cara oksidasi,
penghilangan senyawa besi dan mangan dalam air yang umum digunakan khususnya
untuk skala rumah tangga yakni dengan mengalirkan ke suatu filter dengan media
mangan zeolit.Proses penghilangan besi dan mangan dengan cara oksidasi dapat
dilakukan dengan tiga macam cara yaitu : serasi , klorinasi,dan kalium peemangganat.
Penurunan kadar besi dapat dilakukan dengan penambaha unit aerasi, beberapa jenis
aerasi diantaranya aerasi dengan sistem multiple platform aerator, aerasi dengan sistem
bubble aerator, aerasi dengan sistem gravitasi bertingkat, dan aerasi tipe
cascadeBerdasarkan penelitian sebelumnya dengan menggunakan multiple platform
aerator mampu menurunkan kadar besi dengan efisiensi penyisihan sebesar 92,26%.
Secara umum pembangunan unit aerasi dengan sistem ini tidak membutuhkan banyak
biaya karena merupakan unit sederhana serta penyisihan yang dihasilkan cukup tinggi.
Sistem aerasi dengan metode multiple platform aerator terdiri dari lempengan-
lempengan sehingga terjadi kontak udara dengan air melalui sisi lempeng tersebut.
5.2 Saran
a). Sebagai penerapan hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah kami
kemukakan diatas dapat menjamin kinerja serta lingkungan yang bersih dan sehat.
b). Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja, untuk praktikum selanjutnya
tidak lupa gunakan alat pelindung diri yang telah disediakan agar tetap waspada.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.cara.aimyaya.com/2012/02/cara-menghilangkan-zat-besife-
pukul 18:09 )
15
LAMPIRAN
16