Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

ANALISIS KUALITAS AIR


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah analisis kualitas lingkungan
Dosen Pengampu: : Meutia Nanda, S.K.M , M.Kes

Disusun Oleh:

Cintya Fransisca : 0801222326


Jahirsyah Manik : 0801223437
Kevin Fahrezi : 0801222327
Putri Maulidiah Tambak : 0801223476
Yeni Sabaria Nasution : 0801221088

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah Kami penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
ini. Dan juga tidak lupa saya berterima kasih kepada Dosen mata kuliah, analisis kualitas
lingkungan.

Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun bagi
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan katakata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
di masa depan.

Kami sangat berharap tugas makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini
terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk itu, Kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Medan, 08 Meret 2024

Pemakalah
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ...................................................................................................................... iv
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... iv
1.2 RumusanMasalah ............................................................................................................... v
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................................ v
BAB II ......................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................... 2
2.1 Defenisi Air ....................................................................................................................... 2
2.2 Pengertian Air Bersih ......................................................................................................... 2
2.3 Manfaat Air Bersih ............................................................................................................ 2
2.4 Standar Kualitas Air ........................................................................................................... 5
2.5 Penyebab Turunnya Kualitas air ........................................................................................ 8
2.6 Jenis Jenis Sampel Air .................................................................................................... 10
2.7 Alat-alat Untuk Mengukur Kualitas Air.......................................................................... 11
2.8 Integrasi Keislaman alisis Air ......................................................................................... 13
BAB III ..................................................................................................................................... 15
PENUTUP ................................................................................................................................. 15
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 16
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kualitas air pada suatu wilayah perairan seperti sungai, danau, atau waduk sangat
mudah berubah baik secara alami maupun buatan yang diakibatkan oleh kegiatan manusia.
Namun secara umum, ditinjau dari intensitas perubahan yang terjadi, terdapat
kecenderungan perubahan kualitas air diakibatkan oleh kegiatan manusia yang lebih
dominan dibandingkan dengan perubahan secara alami. Banyak kasus dimana terjadi
perubahan kualitas air pada wilayah perairan yang terjadi di sekitar pusat-pusat kegiatan
dari manusia, seperti pemukiman, industri, pertanian, peternakan, perkebunan, dan lain
sebagainya. Kebutuhan akan air semakin lama semakin meningkat akibat jumlah dan
beragam jenis kegiatan dari manusia. Sehingga kuantitas air yang dituntut sangat tinggi
namun tidak diiringi dengan peningkatan kualitas air itu sendiri.
Suatu air dikatakan tercemar apabila perubahan kualitas air tersebut mencapai titik
dimana dapat mengganggu pemanfaatan air. Menurut UU RI No. 4 Tahun 1982,
pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya mahkluk hidup, zat energi,
dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup dan/atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak
dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Instrumen tentang kualitas air adalah
alat atau perangkat yang digunakan untuk mengukur, memantau, dan menganalisis berbagai
parameter yang memengaruhi kualitas air, seperti pH, konsentrasi oksigen terlarut,
kekeruhan, dan kandungan zat kimia berbahaya. Instrumen-instrumen ini digunakan dalam
berbagai konteks, termasuk pengelolaan sumber daya air, pemantauan lingkungan, dan
penelitian ilmiah. Tujuan penggunaan instrumen kualitas air adalah untuk memahami
kondisi air, mendeteksi pencemaran, serta mengambil tindakan tepat.
1.2 RumusanMasalah

1. Apa yang dimaksud dengan analisis kualitas air?


2. Apayang dimaksud dengan Air bersih?
3. Apa saja manfaat manfaat Air bersih?
4. Bagaimana standard kualitas air?
5. Bagaimana penyebab turunnya kualitas air?
6. Apa saja jenis jenis sampel air?
7. Apa saja alat alat yang digunakan untuk mengukur kualitas air?
8. Bagaimana intergrasi keislaman tentang analisis kualitas air?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui defenisi Analisis Kualitas Air.


2. Untuk mengetahui defenisi air bersih.
3. Untuk mengetahui apa apa saja manfaat air bersih.
4. Untuk mengetahui standart kualitas air.
5. Untukmengetahui apa apasaja penyebab turunnya kualitas air.
6. Untuk mengetahui jenis jenis sampel air.
7. Untuk mengetahui apa saja alat alat yang digunakan untuk mengukur kualitas air.
8. Untuk mengetahui intergrasi keislaman tentang analisis kualita air.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Air

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di
bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan ini tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.
Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal
ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri. Sebagian
besar kebutuhan air manusia berasal dari berbagai sumber air seperti sungai, sumur gali,
sumur bor, mata air, air PDAM, dan sebagainya, oleh karena itu kualitas sarana air bersih
masyarakat harus selalu diperhatikan, sehingga masyarakat dapat memperoleh air bersih
yang memenuhi syarat kesehatan bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat

2.2 Pengertian Air Bersih

Kualitas adalah karakteristik mutu yang diperlukan untuk pemanfaatan tertentu dari
berbagai sumber air. Kreteria mutu air merupakan suatu dasar baku. Mengenai sayaratat
kualitas air yang dapat dimanfaatkan. Baku mutu air adalah suatu peraturan yang disiapkan
oleh suatu negara atau suatu daerah yangbersangkutan.
Menurut Acehpedia (2010), kualitas air dapat diketahui dengan melakukan pengujian
tertentu terhadap air tersebut. Pengujian yang dilakukan adalah uji kimia, fisik, biologi, atau
uji kenampakan (bau dan warna). Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemeliharaan air
sehingga tercapai kualitas air yang diinginkan sesuai peruntukannya untuk menjamin agar
kondisi air tetap dalam kondisi alamiahnya

6
2.3 Manfaat Air Bersih

Manfaat menggunakan air bersih dalam bidang kesehatan yaitu agar dapat terhindar
dari gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri, tifus, cacingan, penyakit mata,
penyakit kulit, atau keracunan. Selain itu, setiap anggota keluarga dapat mempertahankan
kebersihan dirinya.
Ada 8 manfaat air bersih bagi manusia dan lingkungan, antara lain:
1. Memenuhi Kebutuhan Cairan dalam Tubuh Cairan adalah unsur penting dalam tubuh.
Persentase cairan yang terdapat dalam tubuh berkisar antara 50- 80%, tergantung pada
usia. Pada anak-anak, cairan dalam tubuh mencapai 65-80% dari berat badan. Namun,
persentase ini akan menurun seiring bertambahnya usia, yakni mencapai 55-60% saat
remaja. Mengingat sebagian besar tubuh manusia terdiri dari cairan, maka tubuh
membutuhkan asupan cairan yang mencukupi. Asupan cairan ini dapat
2. Membersihkan Badan manfaat lain dari air bersih adalah untuk membersihkan tubuh
dari kotoran. Masih banyak masyarakat, terutama di daerah pinggiran, yang berpikir
bahwa menggunakan air sungai saja sudah cukup untuk membersihkan badan. Namun,
kita tidak tahu apakah air tersebut cukup bersih untuk digunakan atau tidak. Kita tidak
tahu apakah air tersebut terkontaminasi oleh limbah air lain atau dengan kontaminan
lainnya. Bahkan di daerah pedesaan sekalipun, air sungainya belum tentu bersih.
Pasalnya, sungai bisa saja tercemar limbah pertanian, kotoran rumah tangga, hingga
kotoran ternak. Sementara itu, di daerah perkotaan sudah jelas air sungai dapat
terkontaminasi limbah pabrik dan rumah tangga.Mandi menggunakan air yang
terkontaminasi polusi bisa menyebabkan penyakit kulit seperti gatal- gatal, panu,
hingga bisul. Oleh sebab itu, bersihkanlah badan menggunakan air yang bersih yang
dapat menghilangkan kotoran tanpa meninggalkan jejak kotoran lainnya pada badan
Anda.
3. Membersihkan Bahan Makanan dan Masak Tidak hanya untuk mencuci tubuh, air
jernih juga berguna untuk mencuci bahan makanan dan memasak. Bahan makanan
yang bersih sangat penting untuk mendukung kesehatan tubuh. Ini karena kotoran dan
mikroba yang melekat pada bahan makanan akan hilang ketika dicuci dengan air jernih.
Jika bahan makanan dicuci dengan air kotor, maka mikroba yang terkandung di
dalamnya akan bertambah banyak dan dapat menyebabkan berbagai penyakit Begitu
pula dengan memasak bahan makanan. Dengan menggunakan air yang bersih, hasil
masakan tentu lebih terjamin kebersihannya dan tubuh dapat terhindar dari penyakit

7
yang disebabkan oleh bakteri kotor yang terdapat dalam air.
4. Untuk membantu pekerjaan sehari-hari Air bersih juga bermanfaat untuk membantu
pekerjaan sehari-hari, seperti pekerjaan rumah tangga. Air bersih bisa digunakan untuk
mencuci pakaian dan perabotan rumah tangga. Dengan menggunakan air bersih,
pakaian yang kotor bisa menjadi bersih dan kotoran yang tadinya menempel di pakaian
dan menjadi sumber penyakit bisa hilang, sehingga pakaian menjadi layak untuk
dipakai. Untuk perabotan rumah tangga, air bersih dapat digunakan untuk
membersihkan. sendok, piring, garpu, atau peralatan makan lainnya.
5. Untuk Irigasi Pertanian Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena kebanyakan
penduduknya bekerja di sektor pertanian, perkebunan, atau bercocok tanam.
Ketersediaan air menjadi faktor penting dalam kesuksesan panen petani. Irigasi
menggunakan air bersih sangat bermanfaat dalam menjaga kesuburan tanah, mutu, dan
hasil produksi petani yang semakin baik. Biasanya para petani menggunakan air sungai
atau danau untuk irigasi. Namun sayangnya, banyak sungai dan danau yang mulai
tercemar limbah industri yang membuat air menjadi kotor. Air yang akan digunakan
untuk irigasi itu berpotensi memiliki kandungan senyawa atau organisme berbahaya
yang dapat menurunkan mutu hasil panen. Tanah yang dialiri air tercemar tersebut juga
akan kehilangan kesuburannya. Jika hasil panen yang tercemar itu dikonsumsi dalam
jangka waktu yang lama, maka dapat memicu penyakit yang tentunya sangat berbahaya
bagi kesehatan manusia.
6. Menjaga Ekosistem Lingkungan Tidak hanya orang, air jernih juga dapat dimanfaatkan
untuk menjaga ekosistem lingkungan. Contohnya, air jernih dapat mempertahankan
keberadaan organisme air sungai dan dimanfaatkan untuk kegiatan irigasi dan budidaya
ikan. Ekosistem sungai yang terjaga dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi,
pendidikan dan pembelajaran.
7. Penyuplai Energi Sama seperti yang telah disebutkan sebelumnya, keberadaan air yang
bersih memiliki manfaat yang tidak hanya untuk manusia, melainkan juga untuk
makhluk hidup yang lain. Makhluk hidup, termasuk hewan, juga memerlukan air untuk
memenuhi kebutuhan cairan pada tubuhnya. Kehidupan hewan juga bergantung pada
asupan cairan yang didapatkan dari air yang diminum dan masuk ke dalam tubuhnya.
Air yang bersih yang diminum oleh hewan dapat menjadi sumber energi yang penting.
Demikian juga, pohon dan tumbuhan lainnya memerlukan air yang bersih untuk
tumbuh dan berkembang dengan subur.
8. Menghemat Pengeluaran Tersedianya pasokan air yang bersih bisa mengurangi
8
pengeluaran sehari-hari. Masyarakat mengalami kesulitan mendapatkan air bersih
akibat musim kemarau. Mereka terpaksa membeli air bersih meskipun sumber air yang
dekat dengan pemukiman mereka belum memenuhi standar

Saat ini kebutuhan dasar manusia ketersediaan air bersih sangatlah penting. Seperti
tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 berbunyi
“Bahwa sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan
manfaat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam segala
bidang.” Dan tercantum pada pasal 33 ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi “Bahwa bumi, air
dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya harus dapat dipergunakan untuk
menjamin kemakmuran dan kesejahteraan seluruh rakyat.” Air bersih sudah menjadi
kebutuhan pokok yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sehingga
ketersediaannya sangatlah penting.
Dalam upaya meningkatkan kebutuhan masyarakat pemerintah senantiasa
melakukan pengelolaan sumber daya yang tersedia. Salah satu kebijakan pembangunan
nasional adalah peningkatan sarana air bersih. Air bersih saat ini menjadi prioritas utama
karena kebutuhan utama bagi masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya alam yang
dapat diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih. Perusahaan ini
memiliki tugas pokok untuk menyelenggarakan penyediaan air bersih untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat yang menyangkut aspek
sosial, kesehatan, pelayanan umum dan memberikan kontribusi terhadap pendapatan
daerah.

9
2.4 Standart kualitas air

Standart Kualitas Air adalah Karakteristik mutu yang dibutuhkan untuk pemanfaatan
tertentu dari sumber-sumber air. Dengan adanya standard kualitas air, orang dapat mengukur
kualitas dari berbagai macam air. Setiap jenis air dapat diukur konsentrasi kandungan unsur
yang tercantum didalam standard kualitas, dengan demikian dapat diketahui syarat
kualitasnya, dengan kata lain standard kualitas dapat digunakan sebagai tolak ukur. Standar
kualitas air bersih dapat diartikan sebagai ketentuan-ketentuan berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan. Standar kualitas air minum No.492/MENKES/PER/1V/2010 yang
biasanya dituangkan dalam bentuk pernyataan atau angka yang menunjukkan persyaratan-
persyaratan yang harus dipenuhi agar air tersebut tidak menimbulkan gangguan. Kesehatan,
penyakit, gangguan teknis, serta gangguan dalam segi estetika.
Peraturan ini dibuat dengan maksud bahwa air minum yang memenuhi syarat
kesehatan mempunyai peranan penting dalam rangka pemeliharaan,Perlindungan serta
mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Dengan peraturan ini telah diperoleh landasan
hukum dan landasan teknis dalam hal pengawasan kualitas air bersih. Demikian pula halnya
dengan air yang digunakan sebagai kebutuhan air bersih sehari-hari, sebaiknya air tersebut
tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, jernih, dan mempunyai suhu yang sesuai dengan
standar yang ditetapkan sehingga menimbulkan rasa nyaman.

3. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Air


Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas air dibagi menjadi 3 yaitu antara lain
faktor fisika, faktor kimia, dan faktor biologi. Dibawah ini akan di jelaskan faktor-faktornya
yaitu:
a. Faktor Fisik
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 tahun 2010 tentang persyaratan kualitas air
minum menyatakan bahwa air yang layak dikonsumsi dan digunakan dalam kehidupan
sehari-hari adalah air yang mempunyai kualitas yang baik sebagai sumber air minum
maupun air baku (air bersih). Antara lain harus memenuhi persyaratan secara fisik, tidak
berbau, tidak berasa, tidak keruh, serta tidak berwarna. Adapun sifat-sifat air secara fisik
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya sebagai berikut:
1. Suhu
Temperatur air akan mempengaruhi penerimaan masyarakat akan air tersebut dan dapat pula
mempengaruhi reaksi kimia dalam pengolahannya terutama apabila temperatur sangat
tinggi. Temperatur yang diinginkan adalah +3°C suhu udara disekitarnya yang dapat
memberikan rasa segar, tetapi iklim setempat atau jenis dari sumber- sumber air akan
mempengaruhi temperatur air. Disamping itu, temperatur pada air mempengaruhi secara
langsung toksisitas.

10
2. Bau dan Rasa
Bau dan rasa biasanya terjadi secara bersamaan dan biasanya disebabkan oleh adanya
bahan-bahan organik yang membusuk, tipe- tipe tertentu organism mikroskopik, serta
persenyawaan-persenyawaan kimia seperti phenol. Bahan-bahan yang menyebabkan bau dan
rasa ini berasal dari berbagai sumber. Intensitas bau dan rasa dapat meningkat bila terdapat
klorinasi. Karena pengukuran bau dan rasa ini tergantung pada reaksi individu maka hasil
yang dilaporkan tidak mutlak. Untuk standard air minum dan air bersih diharapkan air tidak
berbau dan tidak berasa.
3. Kekeruhan
Air dikatakan keruh apabila air tersebut mengandung begitu banyak partikel bahan
yang tersuspensi sehingga memberikan warna/rupa yang berlumpur dan kotor. Bahan-bahan
yang menyebabkan kekeruhan ini meliputi tanah liat, lumpur, bahan-bahan organik yang
tersebar dari partikel-partikel kecil yang tersuspensi. Kekeruhan pada air merupakan satu hal
yang harus dipertimbangkan. Dalam penyediaan air bagi umum, mengingat bahwa
kekeruhan. Tersebut akan mengurangi segi estetika, menyulitkan dalam usaha penyaringan,
dan akan mengurangi efektivitas usaha desinfeksi.
4. Warna
Warna di dalam air terbagi dua, yakni warna semu (apparent color) adalah warna
yang disebabkan oleh partikel-partikel penyebab kekeruhan (tanah, pasir, dll), partikel halus
besi, mangan, partikel- partikel mikroorganisme, warna industri, dan lain-lain. Yang kedua
adalah warna sejati (true color) adalah warna yang berasal dari penguraian zat organik alami,
yakni humus, lignin, tanin dan asam organik lainnya.
Penghilangan warna secara teknik dapat dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya:
koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, oksidasi, reduksi, bioremoval, terapan elektro, dsb.
Tingkat zat warna air dapat diketahui melalui pemeriksaan laboratorium dengan metode
fotometrik.
5. Zat Padat Terlarut (TDS) dan Residu Tersuspensi (TSS)
Muatan padatan terlarut adalah seluruh kandungan partikel baik berupa bahan
organik maupun anorganik yang telarut dalam air. Bahan-bahan tersuspensi dan terlarut pada
perairan alami tidak bersifat toksik, akan tetapi jika berlebihan dapat meningkatkan
kekeruhan selanjutnya akan menghambat penetrasi cahaya matahari ke kolom air dan
akhirnya akan berpengaruh terhadap proses fotosintesis di perairan. Perbedaan pokok antara
kedua kelompok zat ini ditentukan melalui ukuran/diameter partikel-partikelnya.
b. Faktor Kimia
Air bersih yang baik adalah air yang tidak tercemar secara berlebihan oleh zat-zat
kimia yang berbahaya bagi kesehatan antara lain Besi (Fe), Flourida (F), Mangan (Mn).
Derajat keasaman (pH), Nitrit (NO2), Nitrat (NO3) dan zat-zat kimia lainnya. Kandungan
zat kimia dalam air bersih yang digunakan sehari-hari hendaknya tidak melebihi kadar
maksimum yang diperbolehkan untuk standar baku mutu air minum dan air bersih.

11
1. Besi (Fe) dan Mangan (Mn)
Air sungai pada umumnya mengandung besi (iron, Fe) dan mangan (Mn).
Kandungan besi dan mangan dalam air berasal dari tanah yang memang mengandung
banyak kandungan mineral dan logam yang larut dalam air tanah. Besi larut dalam air dalam
bentuk fero-oksida. Kedua jenis logam ini, pada konsentrasi tinggi menyebabkan bercak
noda kuning kecoklatan untuk besi atau kehitaman untuk mangan, yang mengganggu secara
estetika. Kandungan kedua logam ini meninggalkan endapan coklat dan hitam pada bak
mandi, atau alat-alat rumah tangga
2. Klorida (Cl)
Kadar klorida umumnya meningkat seiring dengan meningkatnya kadar mineral.
Kadar klorida yang tinggi, yang diikuti oleh kadar kalsium dan magnesium yang juga tinggi,
dapat meningkatkan sifat korosivitas air. Hal ini mengakibatkan terjadinya perkaratan
peralatan logam. Kadar klorida 250 mg/1 dapat memberikan rasa asin pada air karena nilai
tersebut merupakan batas klorida untuk suplai air, yaitu sebesar 250 mg/1 (Effendi, 2003).
3. Kesadahan (CaCO3)
Kandungan ion Mg dan Ca dalam air akan menyebabkan air bersifat sadah.
Kesadahan air yang tinggi dapat merugikan karena dapat merusak peralatan yang II-20
terbuat dari besi melalui proses pengkaratan (korosi), juga dapat menimbulkan endapan atau
kerak pada peralatan. Kesadahan yang tinggi di sebabkan sebagian besar oleh Calcium,
Magnesium, Strontium, dan Ferrum, Masalah yang timbul adalah sulitnya sabun membusa,
sehingga masyarakat tidak suka memanfaatkan penyediaan air bersih tersebut
4. Nitrat (NON) dan Nitrit (NON)
Nitrit merupakan turunan dari amonia. Dari amonia ini, oleh bantuan bakteri
Nitrosomonas sp. Diubah menjadi nitrit. Nitrit biasanya tidak bertahan lama dan biasanya
merupakan keadaan sementara proses oksidasi antara amonia dan nitrat. Keadaan nitrit
menggambarkan berlangsungnya proses biologis perombakan bahan. Organik dengan kadar
oksigen terlarut sangat rendah. Kadar nitrit pada perairan relatif kecil karena segera
dioksidasi menjadi nitrat
6. Derajat Keasaman (pH)
pH menyatakan intensitas keasaman atau alkalinitas dari suatu cairan encer, dan
mewakili konsentrasi hidrogen ionnya. Air minum sebaiknya netral, tidak asam/basa, untuk
mencegah terjadinya pelarutan logam berat dan korosi jaringan distribusi air minum. pH
Standar untuk air bersih sebesar 6,5 8,5. Air adalah bahan pelarut. Yang baik sekali, jika
dibantu dengan pH yang tidak netral, dapat melarutkan berbagai elemen kimia yang
dilaluinya.
7. Kebutuhan Oksigen Biokimia (BOD)
Pengukuran BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran akibat air
buangan penduduk atau Rata-rata industri, dan untuk mendesain sistem-sistem pengolahan
biologis bagi air yang tercemar tersebut. Semakin banyak Kandungan BOD maka, jumlah
bakteri semakin besar. Tingginya kadar BOD dalam air menunjukkan kandungan zat lain
juga kadarnya besar secara otomatis air tersebut di kategorikan tercemar.

12
8. Oksigen Terlarut (DO)
DO (Dissolved oxygen) DO adalah kadar oksigen terlarut dalam air. Penurunan DO
dapat diakibatkan oleh pencemaran air yang mengandung bahan organik sehingga
menyebabkan organisme air terganggu. Semakin kecil nilai DO dalam air, tingkat
pencemarannya. Semakin tinggi. DO penting dan berkaitan dengan sistem saluran
pembuangan maupun pengolahan limbah.
9. Fluorida (F)
Sumber fluorida di alam adalah fluorspar (CaF☺, cryolite (Na3AlF6), dan
fluorapatite. Keberadaan fluorida juga dapat berasal dari pembakaran batu bara. Fluorida
banyak digunakan dalam industri besi baja, gelas, pelapisan logam, II-22 aluminium, dan
pestisida. Sejumlah kecil fluorida menguntungkan bagi pencegahan kerusakan gigi, akan
tetapi konsentrasi yang melebihi kisaran 1,5 mg/liter dapat mengakibatkan pewarnaan pada
enamel gigi, yang dikenal dengan Istilah mottling. Kadar yang berlebihan juga dapat
berimplikasi terhadap kerusakan pada tulang.
10. Seng (Zn)
Kelebihan seng (Zn) hingga dua sampai tiga kali AKG menurunkan absorbs
tembaga. Kelebihan sampai sepuluh kali AKG mempengaruhi metabolism kolesterol,
mengubah nilai lipoprotein, dan tampaknya dapat mempercepat timbulnya aterosklerosis.
Dosis konsumsi seng (Zn) sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan muntah, diare,
demam, kelelahan yang sangat, anemia, dan gangguan reproduksi. Suplemen seng (Zn) bisa
menyebabkan keracunan, begitupun makanan yang asam dan disimpan dalam kaleng yang
dilapisi seng (Zn) (Almatsier, 2001)
c. Faktor Bakteorologis
Dalam parameter bakteriologi digunakan bakteri indikator polusi atau bakteri
indikator sanitasi. Bakteri indikator sanitasi adalah bakteri yang dapat digunakan sebagai
petunjuk adanya polusi feses dari manusia. Maupun dari hewan, karena organisme tersebut
merupakan organisme yang terdapat di dalam saluran pencernaan manusia maupun hewan.
Air yang tercemar oleh kotoran manusia maupun hewan tidak dapat digunakan untuk
keperluan minum, mencuci makanan atau memasak karena dianggap mengandung
mikroorganisme patogen yang berbahaya bagi kesehatan, terutama patogen penyebab infeksi
saluran pencernaan.

2.5 Penyebab Turunnya Kualitas air

Penurunan kualitas air sungai ditandai oleh penurunan beberapa parameter kualitas
air diantaranya adalah parameter fisika, kimia maupun mikrobiologi. Penurunan kualiatas air
sungai ini merupakan indikasi terjadinya pencemaran air sungai pada area tersebut. Salah
satu sumber penyebab penurunan kualitas air sungai tersebut berasal dari pembuangan
limbah rumah tangga (limbah domestik) diantaranya buangan air rumah tangga, air cucian,
urin, kotoran manusia (tinja) serta sampah yang dibuang secara langsung di sepanjang aliran
sungai. Pembuangan limbah ke sungai merupakan salah satu penyebab kerusakan
13
lingkungan hidup, munculnya berbagai penyakit pada manusia dan dapat menimbulkan
pencemaran air. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 yaitu tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengolahan Lingkungan Hidup, pencemaran air adalah
masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam
air oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu air yang telah ditetapkan

Kasus penurunan kualitas air terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk di


Kabupaten Karanganyar. Di Kabupaten Karanganyar, menurunnya kualitas air diakibatkan
oleh pencemaran dari buangan limbah rumah tangga maupun limbah industri yang tidak
mengindahkan aturan pembuangan dan pengolahan limbah yang benar terhadap kondisi
lingkungan sekitarnya, sehingga berdampak pada kondisi air sungai Ada beberapa cara
untuk menjaga sumber air bersih, di antaranya:

1. Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah paling
sedikit 10 meter;
2. Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemaran:
3. Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga bangunannya
agar tidak rusak seperti lantai sumur tidak boleh retak, bibir sumur harus diplester
dan sumur sebaiknya diberi penutup;
4. Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada genangan air di sekitar sumber air,
tidak ada bercak- bercak kotoran, tidak berlumut pada lantai/dinding sumur.
Ember/gayung pengambil air harus tetap, bersih dan tidak diletakkan di lantai
(ember/gayung digantung di tiang sumur). Meski terlihat bersih, air belum tentu
bebas kuman penyakit. Kuman penyakit dalam air akan mati pada suhu 100 °C
(saat mendidih).

14
2.6 Jenis Jenis Sampel Air

Jenis-jenis sampel air dapat dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut.

1. Sampel sesaat (grab sample), yaitu sampel yang diambil secara langsung dari badan air
yang sedang dipantau. Sampel ini hanya menggambarkan karakteristik air pada saat
pengambilan sampel.

2. Sampel komposit (composite sampel), yaitu sampel campuran dari beberapa waktu
pengamatan. Pengambila sampel komposit dapat dilakukan secara manual ataupun secara
otomatis dengan menggunakan peralatan yang dapat mengambil air pada waktu-waktu
tertentu dan sekaligus dapat mengukur debit air. Pengambilan sampel secara otomatis hanya
dilakukan jika ingin mengetahui gambaran tentang karakteristik kualitas air secara terus-
menerus.

3. Sampel gabungan tempat (integrade sampel), yaitu sampel gabungan yang diambil secara
terpisah dari beberapa tempat, dengan volume yang sama.

15
2.7 Alat-alat Untuk Mengukur Kualitas Air

Parameter untuk mengetahui tingkat kualitas air dapat dikelompokan menjadi tiga
parameter sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Effendi (2003). Berikut
parameter yang dimaksud:
a. Parameter Biologi
Dalam parameter biologi, kualitas air dapat dilakukan menggunakan alat diantaranya:
1. Plankton Net
Plankton net merupakan jaring yang digunakan untuk menyaring plankton dalam air.
Jaring ini biasanya terbuat dari nilon dengan bentuk kerucut yang panjangnya 4-5 kali
diameter mulut jaring. Plankton yang berada dalam air memiliki jumlah dan ukuran yang
beraneka macam. Dengan menggunakan plankton net ini, diharapkan akan mendapatkan
plankton dengan ukuran yang diinginkan. Untuk memaksimalkan hasil yang ingin diperoleh,
penggunaan mesh size dari plankton net juga perlu diperhatika.

Gambar 1.Plankton Net

b. Parameter Fisik
Dalam proses pengukuran kualitas air, salah satu pengukuran yang akan dilakukan adalah
dengan menggunakan parameter fisik. Sama seperti parameter.
1. Salinometer
Salinometer digunakan untuk mengukur salinitas air. Salinitas air sendiri memilki
pengertian tingkat keasinan yang terlarut atau tingkat kadar dalam air. Air tawar memiliki
salinitas kurang dari 0,05 part per thousand (ppt),air payau atau saline memiliki salinitas
antar 3-5 ppt, dan brine memilikisanilitas lebih dari 5 ppt.

16
Gambar 2.Salinometer
2. Termometer Air
Termometer air dapat digunakan untuk mengukur suhu air berdasarkan sifat termometrik.
sifat ini bisa dikatakan sebagai sifat yang terjadi karena adanya perubahan pada suhu air.
termometer pada umumnya dapat digunakan untuk mengukur suhu tubuh, suhu ruang,
hingga suhu dari suatu alat masak seperti pemanggang. Jenis termometer juga disesuaikan
dengan tujuan penggunaannya. Untuk penggunaan pada larutan, maka digunakan
termometer air.

Gambar 3.Termometer air

C. Parameter Kimia
Parameter selanjutnya yang digunakan dalam mengukur kualitas air adalah parameter
kimia. berikut di bawah ini akan dijelaskan mengenai alat apa saja yang dapat digunakan
untuk mengukur kualitas air dalam lingkup kimia.
1. pH Meter
pH meter merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur kadar basa dan/atau
kadar keasaman pada air atau larutan. pH meter memiliki elektroda pengukur berbentuk
batang berstruktur yang biasanya terbuat dari kaca. bagian ini merupakan bagian yang
sangat penting pada pH meter. Elektroda (probe pengukur) terhubung sebuah alat

17
elektronik yang mengukur dan menampilkan nilai pH. Pada bagian bawah elektroda
terdapat bohlam yang merupakan bagian sensitif dari probe yang berisi sensor.

Gambar 4.pH Meter

2. Kertas pH Indikator
Tujuan penggunaan pH indikator sebenarnya sama dengan pH meter. Kertas pH indikator
digunakan untuk menentukan nilai pH dari suatu air atau larutan. Perbedaannya hanya pada
bentuk yang mana pH meter berbentuk alat ukur digital, sedangkan kertas pH indikator
berbentuk kertas dengan memiliki garis warna berjumlah 4. yaitu kuning, hijau, jingga, dan
jingga kecoklatan.

Gambar 5. Kertas pH Indikator

18
2.8 Integrasi Keislaman Analisis Air

Pernyataan tentang sumber kehidupan bermula dari air disebutkan dalam Al-Quran surah Al-
Anbiya ayat 30:

َ ‫َو َجعَ ْلنَا مِ نَ ْال َماءِ ُك َّل‬


َ‫ش ْيءٍ َح ٌّق أَفَ ََل يُؤْ مِ نُون‬

"Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak
beriman?" (al-Anbiya: 30)

Selain ayat tersebut, Al-Qur'an juga menyebutkan salah satu manfaat mendasar air bagi kehidupan
makhluk-makhuk di bumi. Dengan redaksi yang ringkas Allah berfirman,

َ ُ‫س َماءِ َما ًء لَّ ُك ْم ِم ْنهُ ش ََرابٌ َومِ ْنه‬


۱۰ َ‫ش َج ٌر فِي ِه تُسِي ُمون‬ َّ ‫ه َُو الَّ ِذي أ َ ْنزَ َل مِ نَ ال‬

"Dialah yang telah menurunkan air (hujan) dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman
dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuhan, padanya kamu menggembalakan ternakmu. (an-Nahl:
10)

Di dalam Al-Qur'an terdapat lebih dari 200 ayat yang secara langsung menyebut kata (al-ma) yang
bermakna 'air' atau hal-hal lain yang berhubungan dengan air, seperti hujan, laut, sungai, mata air,
dan sebagainya

19
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

pengenalan tentang instrumen kualitas air mencakup berbagai aspek yang penting
dalam memahami dan mengukur kualitas air. Instrumen-instrumen ini digunakan untuk
menganalisis parameter-parameter seperti pH, oksigen terlarut, suhu, kekeruhan, dan
konsentrasi berbagai senyawa kimia. Dengan memahami karakteristik kualitas air, kita dapat
mengidentifikasi dampak aktivitas manusia, polusi, dan perubahan lingkungan terhadap
ekosistem perairan. Pentingnya pemantauan kualitas air terletak pada kemampuannya untuk
memberikan data yang akurat dan dapat diandalkan. Hal ini tidak hanya membantu dalam
pemahaman mengenai kesehatan ekosistem perairan tetapi juga menjadi dasar bagi
pengambilan keputusan terkait keberlanjutan lingkungan dan perlindungan sumber daya air.
Instrumen-instrumen seperti spektrofotometer, titrator, dan sensor-sensor canggih
memungkinkan peneliti dan pengelola sumber daya air untuk melakukan pemantauan secara
efisien.
Selain itu, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi telah mempermudah
pengumpulan data, analisis, dan pelaporan hasil pemantauan. Integrasi data dari instrumen-
instrumen kualitas air dengan sistem informasi geografis (SIG) memungkinkan pemetaan
spasial yang akurat, memudahkan identifikasi daerah yang rentan terhadap pencemaran, dan
memfasilitasi perencanaan konservasi sumber daya air.

20
DAFTAR PUSTAKA

Shaleha, R. R., Paujiah, H. N. P., & Salsabila, A. (2023). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Lingkungan Sehari-hari. CV. Mitra Cendekia Media.
Nurbaya, F., KM, S., Sari, D. P., & KM, S. K. M. (2023). PARAMETER AIR DAN UDARA SERTA
UJI KUALITAS AIR SUNGAI. PT Arr Rad Pratama.
II, B. A. Kualitas Air. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG, 3.
Mardizal, J., & Rizal, F. (2024). Manajemen Kualitas Air. Eureka Madia Utama.

21

Anda mungkin juga menyukai