Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN


“TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL (CONTOH) AIR”
Dosen Pengampu : Reni Suhelmi, S.KM., M.Kes

Disusun Oleh :
Nama : Rizky Anjelina
NIM : 2111102414030
Kelompok :4

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN LINGKUNGAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga saya dapat menyusun laporan praktikum Analisis Kualitas
Lingkungan yang berjudul “TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL (CONTOH)
AIR” dengan baik.
Adapun tujuan dari penulisan laporan praktikum ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Analisis Kualitas Lingkungan, serta untuk memberikan
penjelasan mengenai tata cara pengambilan sampel air yang sesuai dengan standar.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih atas bantuan waktu, tenaga
serta pikirannya kepada Ibu Reni Suhelmi, S.KM., M.Kes selaku dosen mata kuliah
Analisis Kualitas Lingkungan, dan kepada kakak-kakak asisten dosen yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini.
Namun dalam penyusunan laporan ini, saya menyadari masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu saya harap keritik dan saran yang membangun dari
semua pihak agar kedepannya dapat lebih baik dalam menyusun laporan. Akhir kata
semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat bagi saya serta kelompok
kami.

Samarinda, September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
1.1. Latar belakang .......................................................................................... 1
1.2. Tujuan ....................................................................................................... 3
1.3. Manfaat ..................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 5
2.1. Tinjauan Umum tentang Air..................................................................... 5
2.1.1. Definisi Air ....................................................................................................... 5
2.1.2. Pengambilan Sampel Air .................................................................................. 5
2.2. Tinjauan Umum tentang Pencemaran Air ................................................ 6
2.3. Tinjauan Umum tentang Parameter Penelitian ......................................... 6
2.4. Tinjauan Umum tentang Teknik Pengambilan Sampel Air ..................... 7
BAB III ALAT DAN BAHAN.............................................................................. 8
3.1. Alat ............................................................................................................... 8
3.2. Bahan ............................................................................................................ 8
BAB IV PEMBAHSAN ........................................................................................ 9
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 13
5.1. Kesimpulan ................................................................................................. 13
5.2. Saran ........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
DOKUMENTASI

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Air merupakan materi esensial dalam kehidupan. Semua makhluk hidup di
dunia ini memerlukan air untuk memenuhi kebutuhan nya. Sel hidup baik tumbuhan
maupun hewan, sebagian besar tersusun oleh air, seperti halnya pada sel tumbuhan
terkandung 75% atau pada sel hewan terkandung lebih dari 67%. Dari jumlah
keseluruhan air yang ada di permukaan dan di dalam tanah tidak lebih dari 0,5%
yang dapat digunakan secara langsung untuk kepentingan manusia. Karena 97%
dari sumber air tersebut terdiri dari air laut, dan 2,5% berbentuk salju abadi yang
dapat digunakan pada saat keadaan mencair. Kebutuhan sehari-hari terhadap air
berbeda pada tiap tempat atau wilayah dan untuk setiap tingkat kehidupan.
Diketahui semakin tinggi taraf kehidupan, maka semakin meningkat pula jumlah
keperluan terhadap air. (Agusanaterny & Fahira, 2022)
Perairan alami merupakan habitat atau tempat yang sangat rentan terhadap
pencemaran. Sehingga rumus kimia air, H2O, merupakan rumus kimia air yang
hanya berlaku untuk air bersih seperti pada akuades, akuademin dan sebagainya.
Pada air alami yang berada di sungai, kolam, danau, laut, dan sumber-sumber
lainnya akan menjadi H2O ditambah dengan faktor yang bersifat biotik dan abiotik.
Faktor biotik yang terdapat dalam air terdiri dari, bakteria, fungi, mikroalgae,
protozoa, virus, serta sekumpulan hewan dan tumbuhan air lainnya yang termasuk
dalam kelompok mikroba. Adanya mikroba pada air mungkin akan mendatangkan
keuntungan, namun juga akan mendatangkan kerugian. (Agusanaterny & Fahira,
2022)
Air merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia dan
lingkungan. Air sebagai sumber kehidupan memiliki peran serta manfaat untuk
berlangsungnya kehidupan manusia. Bagi lingkungan, air sangat penting guna
memastikan kondisi alam tetap baik. Air sangat membantu tumbuhan dan hewan
untuk pertumbuhan dan perkembangannya dengan baik. (Wahyu & Widodo, 2022)

1
Pencemaran air yang berlangsung secara terus menerus akan menimbulkan
dampak negatif bagi lingkungan air permukaan dan ekosistem yang ada di
dalamnya. Pencemaran air ini disebabkan karena adanya berbagai macam sumber
pencemaran yang masuk dan terakumulasi di dalam air permukaan. Sumber
pencemaran air berdasarkan karakteristik limbah yang dihasilkan dapat dibagi
menjadi dua, yaitu limbah domestik yang berasal dari hasil aktivitas sehari-hari dari
masayarakat dan limbah non-domestik yang umumnya berasal dari kagiatan
industri, perternakan, perikanan, pertanian, pertambangan, dan lain-lain. (Melinda
& Siswandi, 2021)
Permasalahan pada penurunan kualitas air ini hampir terjadi di seluruh wilayah
perairan di Indonesia, salah satunya di kota Samarinda yang berada di Provinsi
Kalimantan Timur. Hal ini dibuktikan dengan adanya penelitian yang dilakukan
Hal ini dibuktikan dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Sumarling (2020)
menyatakan tingginya kandungan logam berat yaitu tembaga (Cu) pada Sungai
Pampang, keberadaan logam berat (Cu) terjadi akibat dari aktivitas pertambangan
batu bara serta industri-industri lainnya. Tingginya kadar logam berat (Cu) pada air
dapat meningkatkan resiko kesehatan kepada manusia apabila air tersebut
digunakan untuk aktivitas sehari-hari serta di konsumsi secara terus menerus.
Dampak yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi air dengan kadar logam berat (Cu)
yang tinggi menyebabkan terjadinya keracunan Cu dengan gejala yang dialami
ialah sakit perut, mual, muntah, diare, dan ada beberapa kasus menyatakan dapat
menyebabkan gagal ginjal dan kematian.(Anggraini, 2019)
Selain pada Sungai Pampang, masyarakat Kota Samarinda juga memanfaatkan
sumber air dari sungai-sungai lain yang bermuara di Sungai mahakam meliputi
Sungai Karang Mumus, Sungai Palaran dan anak-anak Sungai lainnya untuk
kegiatan sehari-hari. Salah satu perairan yang menjadi sumber yang dimanfaatkan
oleh masyarakat Kota Samarinda ialah air dari Polder Air Hitam. Polder air hitam
merupakan tempat penampungan air yang sengaja dibangun untuk mengendalikan
banjir yang ada di wilayah Samarinda. Polder difungsikan sebagai tempat
penampunggan air hujan langsung dan aliran dari sistem untuk diresapkan kedalam
tanah, tidak hanya itu di dalam perairan tersebut juga terdapat berbagai ekosistem

2
didalamnya. Kondisi kualitas air di polder air hitam sangat dipengaruhi oleh bahan
pencemar yang berasal dari limbah domestik dan banyaknya sampah yang masuk
kedalam polder. Hal ini dapat mempengaruhi potensi sumber daya ikan yang berada
didalamnya.
Pencemaran yang terjadi pada perairan apabila tidak dilakukan upaya
pengendalian terpadu dapat mengakibatkan pencemaran dan sedimentasi secara
terus menerus yang akan menggangu fungsi utama perairan tersebut. Salah satu
upaya pengendalian dan pemantauan kualitas air yang dapat dilakukan ialah dengan
melakukan kegiatan pengujian terhadap kualitas air dengan menggunakan
parameter fisika, kimia, dan mikrobiologi sebagai indikator keadaan sumber daya
air. (Ani & Harahap, 2022).
Penggunaan air yang tidak memenuhi kriteria standar kualitas sesuai dengan
peruntukannya dapat menimpulkan gangguan terhadap kesehatan yang diakibatkan
oleh adanya mikroorganisme patogen, zat kimia beracun serta zat radioaktif.
Dampak buruk terhadap kualitas air tergantung dari jenis, jumlah dan sifat dari
limbah yang masuk kedalam polder. (Ahdiaty & Fitriana, 2020)
Pada praktikum ini untuk melakukan pengujian terhadap kualitas air, dengan
melakuan pengambilan sampel (contoh) air dilakukan dengan menggunakan tiga
macam metode yaitu, Grab sample, Composite sample, dan Integrated sample.
Dengan menggunakan metode inilah akan ddilakukan pengujian terhadap
parameter kimia dan mikrobiologi.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka praktikum pengambilan sampel air
permukaan bertujuan untuk mengetahui kualitas air di polder air hitam Samarinda
berdasarkan parameter kimia dan mikrobiologi. Serta untuk mengetahui teknik
pengambilan sampel air permukaan dan mengetahui cara menggunakan alat-alat
yang digunakan untuk pengambilan sampel dengan baik dan benar.
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum pengambilan sampel air permukaan pada polder air
hitam ialah :
1. Untuk memahami teknik, metode, serta cara pengambilan sampel air

3
2. Untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan alat-alat yang digunakan
untuk pengambilan sampel air sesuai dengan standar serta sesuai dengan
parameter kimia dan mikrobiologi yang akan diuji.

1.3. Manfaat
Melakukan praktikum pengambilan sampel air ialah agar dapat memahami
bagaimana teknik pengambilan sampel yang sesuai dengan standar yang sesuai
dengan peruntukannya pengujian parameter kimia dan mikrobiologi.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum tentang Air


2.1.1. Definisi Air
Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan guna
memenuhi kebutuhan manusia serta makhluk hidup lainnya. Air
memiliki peran penting untuk kesejahteraan individu, masyarakat, serta
ekonomi masyarakat sekitarnya. Baik digunakan untuk keperluan
pertanian, peternakan, perikanan dan sebagainya. (Mokodompit, 2020)
Air yang berada di atas permukaan tanah, baik dalam kondisi
mengalir atau diam disebut dengan air permukaan. seperti halnya, sungai,
danau, laut, mata air. air permukaan tidak dapat terserap, karena lapisan
tanahnya yang sangat keras. Aliran air yang terkumpul tersebut nantinya
akan mengalir menuju satu titik, yakni sungai, danau ataupun laut.
Air yang berada pada bawah permukaan bumi atau yang juluki
dengan air tanah merupakan air yang terkumpul pada sumur-sumur,
terowongan atau sistem drainase, atau aliran air yang mengalir ke
permukaan tanah melalui rembesan. Umumnya air tanah berassal dari air
hujan. Air hujan yang merember atau mengalir langsung ke dalam tanah
perlahan-lahan akan mengalir menuju ke sungai atau laut. (Armus, 2021)
2.1.2. Pengambilan Sampel Air
pengambilan sampel air (water sampling) merupakan salah satu
tahapan yang dilakukan dalam pengukuran kualitas air, agar
mendapatkan hasil data yang akurat dan representatif. Prosedur
pengambilan sampel air terdiri dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan
pengambilan sampel serta Quality Asurance (QA) dan Quality Control
(QC) pengambilan sampel. Sampel air yang diperoleh di lapangan harus
representatif agar sampel dapat menggambarkan kualitas lingkungan
yang mendekati dengan kondisi yang sesungguhnya. (Syaukat Ali, 2019)
Ada beberapa penggolongan air menurut peruntukannya antara lain :

5
a. Golongan A, merupakan air yang dapat digunakan sebagai air minum
secara langsung, tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu.
b. Golongan B, merupakan air yang digunakan sebagai air baku minum.
c. Golongan C, merupakan air yang digunakan untuk kebutuhan
peternakan atau perikanan.
d. Golongan D, merupakan air yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan pertanian, industri, dan pembangkit listrik tenaga air.
2.2. Tinjauan Umum tentang Pencemaran Air
Pencemaran air merupakan suatu penyimpangan dari keadaan
normalnya, yang mana kualitas air menurun sampai pada tingkat tertentu yang
menyebabkan air tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Penyebab
terjadinya pencemaran air dapat berupa masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, serta komponen lainnya ke dalam air akibat dari aktivitas
manusia sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas air seperti
pembungan limbah domestik, limbah industri, serta limbah pertanian.
Pencemaran air ditandai dengan adanya perubahan pada warna, kekeruhan,
perubahan bau dan rasa. Selain penurunan kualitas lingkungan pencemaran air
berdampak pada kerusakan ekosistem dan organisme air, mengganggu
keindahan wilayah, serta mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan jika
mengkonsumsi air tersebut secara terus menerus. (Muadifah, 2019)
2.3.Tinjauan Umum tentang Parameter Penelitian
Parameter kimia merupakan salah satu parameter yang berguna untuk
melihat adanya keberadaan kandungan unsur atau zat kimia berbahaya pada air
yang dikonsumsi manusia. Kadar pH yang diperbolehkan berkisaran 6,5-8,5.
pH air dengan kadar kurang dari 6,5 atau diatas 8,5 dapat menyebabkan
perubahan pada beberapa senyawa kimia menjadi racun yang dapat
mengganggu kesehatan pada manusia. (Suhestry et al, 2022)
Parameter mikrobiologi merupakan salah satu parameter yang digunakan
untuk menilai baik dan buruknya perairan berdasarkan mikroorganisme yang
terdapat didalamnya. Parameter mikrobiologi umumnya dipengaruhi oleh
terdapatnya limbah domestik dari aktivitas masyarakat yang tinggal disekitar

6
perairan tersebut. Dengan adanya mikroorganisme pada air maka dapat
mempengaruhi kualitas air tersebut dan tidak dapat digunakan pada peruntukan
tertentu. (Nurjanah, 2018)
2.4. Tinjauan Umum tentang Teknik Pengambilan Sampel Air
Diketahui ada tiga teknik pengambilan sampel air yakni:
a. Teknik pengambilan sampel dengan metode grab sampling atau metode
pengambilan sampel sesaat yang dapat menunjukan karakteristik air
tersebut hanya pada saat itu. (Walid et al, 2020)
b. Teknik pengambilan sampel dengan metode integrated sample atau yang
disebut dengan sampel gabungan tempat yaitu dengan menggabungkan tiga
sampel dari titik lokasi yang berbeda dengan volume dan waktu yang sama.
(Sari et al, 2016)
c. Teknik pengambilan sampel dengan metode composite sample atau
metode penggabungan waktu adalah campuran sampel sesaat yang di ambil
dari titik lokasi yang sama namun dengan waktu yang berbeda. (Indra
Lasmana Tarigan, 2019) (Tarigan, 2019)

7
BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1. Alat
Praktikum ini menggunakan alat-alat sebagai berikut :
a. Botol sampel
b. Alat pemberat botol
c. Tali
d. Cooler box
e. Handscoon
f. Label
g. Wadah penampung
h. Alat tulis

3.2. Bahan
Praktikum ini menggunakan bahan sebagai berikut :
a. Alcohol swab atau korek api
b. Es batu
c. Air dari Polder Air Hitam

8
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada praktikum pengambilan sampel air pada polder air hitam yang dilakukan
oleh mahasiswa kesehatan lingkungan pada hari Senin, 26 September 2022. Dalam
pelaksanaan praktikum ini, praktikan dikenalkan dengan jenis dan fungsi alat-alat
yang akan digunakan selama proses praktikum berlangsung. Adapun jenis dan
fungsi alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Botol sampel
Botol sampel berfungsi untuk penampungan sampel sementara sebelum sampel
dilakukan pengujian di laboratorium
2. Alat pemberat botol
Alat pemberat botol berfungsi agar memudahkan pengambilan sampel dengan
kedalaman perairan tertentu
3. Tali
Tali berfungsi untuk di ikatkan ke botol sampel agar memudahkan dalam
pengambilan sampel air
4. Cooler box
Cooler box berfungsi untuk tempat penyimpanan dan pengawetan sampel
sementara
5. Handscoon
Handscoon berfungsi agar tidak terjadi kontaminasi dari tangan
6. Label berfungsi untuk memberi tanda pada sempel sesuai dengan parameter
yang diuji
7. Wadah penampung
Wadah penampung berfungsi untuk menggabungkan sampel sesaat atau grab
sample
8. Alat tulis
Alat tulis berfungsi untuk alat menulis pada label dan lembar isian pengambilan
sampel

9
Pengambilan sampel dilakukan pada satu titik lokasi, dengan menggunakan 3 (tiga)
metode pengambilan sampel yaitu :
1. Prosedur Kerja Metode Grab sampling
Metode grab sampling atau yang disebut juga dengan pengambilan sesaat.
Pengambilan sampel air dilakukan dengan tahapan :
a. Disiapkan alat-alat peraktikum yang akan digunakan
b. Dibuka penutup botol sampel dan bagian mulut botol diflambir atau
disterilisasi menggunakan bunsen atau korek api
c. Setelah diflambir, botol dicelupkan ke dalam air yang akan dijadikan sampel.
Dilakukan pembilasan botol sebanyak dua sampai tiga kali
d. Selesai dibilas, botol pengambilan sampel kembali dicelupkan ke dalam
badan air dengan kedalaman 10 – 30 cm dengan posisi berlawanan arus
e. Setelah botol terisi penuh, botol diangkat dan dilakukan flambir kembali
f. Botol yang telah diflambir akan langsung ditutup dan diberi label untuk
kemudian dimasukkan ke dalam cooler box
Prosedur tersebut dibuktikan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Astuti, (2022) yang berlokasi pada Desa Teluk Empening dengan
menggunakan metode grab sampling. Sampel diambil secara langsung pada
bagian hulu parit dengan kedalaman 0,5 kali kedalaman dari permukaan.
2. Prosedur Kerja Metode Composite Sampling
Composited sampling atau yang disebut juga dengan penggabungan waktu,
metode ini merupakan gabungan dari sampel sesaat atau grab sampling dengan
rentan waktu yang berbeda namun titik lokasi yang sama. Pengambilan sampel
air dilakukan dengan tahapan :
a. Disiapkan alat-alat praktikum yang akan digunakan
b. Dibuka penutup botol pengambil sampel dan bagian mulut botol diflambir
atau disterilisasi menggunakan bunsen atau korek api
c. Setelah diflambir, botol dicelupkan ke dalam air yang akan dijadikan sampel.
Dilakukan pembilasan botol sebanyak dua hingga tiga kali
d. Setelah dibilas, botol pengambilan sampel kembali dicelupkan ke dalam
badan air dengan kedalaman 10 -30 cm dengan posisi berlawan arus

10
e. Pada metode composite sampeling, pengambilan sampel sesaat atau grab
sampling dilakukan lebih dari sekali dengan rentan waktu yang berbeda, dan
dimasukkan kedalam wadah penampung
f. Setelah terkumpul maka sampel air dihomogenkan terlebih dahulu
g. Botol sampel diflambir atau disterilisasikan setelah itu masukkan sampel
yang telah dihomogenkan dan langsung ditutup serta diberi label untuk
kemudian dimasukkan ke dalam cooler box
Prosedur tersebut dibuktikan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Maximus M, (2021) yang berlokasi di Danau Paniai, pengambilan sampel
menggunakan metode composited sampling, diambil pada permukaan dengan ½
kedalaman, pengumpulan sampel dilakukan sebanyak dua kali dengan rentan
waktu antar pengukuran selama satu bulan.
3. Prosedur Kerja Metode Integrated Sampling
Integrated sample atau yang disebut juga dengan metode penggabungan
titik lokasi, dengan menggunakan parameter mikrobiologi. Pada metode ini
pengambilan sampel dilakukan dengan menggabungkan sampel dari titik yang
berbeda namun dengan rentan waktu yang sama. Pengambilan sampel air
dilakukan dengan tahapan :
a. Disiapkan alat-alat praktikum yang akan digunakan
b. Dibuka penutup botol sampel dan bagian mulut botol diflambir atau
disterilisasi menggunakan bunsen atau korek api
c. Setelah diflambir, botol dicelupkan ke dalam air yang akan dijadikan sampel.
Dilakukan pembilasan botol sebanyak dua sampai tiga kali
d. Selesai dibilas, botol pengambil sampel kembali dicelupkan ke dalam badan
air dengan kedalaman 10 – 30 cm dengan posisi berlawanan arus
e. Pada metode integrated sampling, pengambilan sampel dilakukan lebih dari
satu lokasi namun dengan rentan waktu yang bersamaan, dan kemudian
dimasukkan kedalam wadah penampung
f. Setelah terkumpul maka sampel air dihomogenkan terlebih dahulu

11
g. Botol diflambir atau disterilisasikan setelah itu masukkan sampel yang telah
dihomogenkan dan langsung ditutup serta diberi label untuk kemudian
dimasukkan kedalam cooler box
h. Botol diflambir atau disterilisasikan setelah itu masukkan sampel yang telah
dihomogenkan dan langsung ditutup serta diberi label kemudian dimasukkan
ke dalam cooler box
Prosedur ini dibuktikan oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Hansen, (2017) berlokasi di Sungai Mahakam dengan menggunakan metode
integrated sampling, pengambilan sampel dilakukan secara manual dengan
menggunakan peralatan sampling pada tiga titik lokasi yang berbeda yaitu tepi
kiri, tepi kanan, dan tepi tengah sungai pada kedalaman lima meter.
Sebelum melakukan pengambilan sampel air penting untuk kita mengetahui
terlebih dahulu mengenai parameter apakah yang akan digunakan dalam
menentukan kualitas air tersebut, parameter kimia atau parameter mikrobiologi.
Pada parameter kimia saat pengambilan sampel air, sampel yang dimasukkan
kedalam botol sampel harus sampai penuh tidak boleh terisisa ruang udara.
Kemudian pada parameter mikrobiologi sampel air yangg dimasukkan kedalam
botol tidak boleh terisi penuh harus disisakan 1/3 ruang udara dari volume botol
sampel.

12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari praktikum pengambilan sampel air yang dilakukan
di polder air hitam pada Senin, 26 September 2022 oleh mahasiswa kesehatan
lingkungan, dapat diberikan kesimpulan yaitu :
1. Teknik pengambilan sampel menggunakan tiga metode yaitu, Grab
Sampling (sampel sesaat), Composited sampling (gabungan waktu), dan
Integrated Sampling (gabungan lokasi).
2. Alat-alat yang digunakan dalam proses pengambilan sampel air meliputi,
Botol sampel, Alat pemberat botol, Tali, Cooler box, Handscoon, Label,
Wadah penampung, dan Alat tulis.
5.2. Saran
1. Saran untuk mahasiswa, dalam melaksanakan praktikum mahasiswa
diharapkan harus berhati-hati dan teliti selama pelaksanaan pengambilan
sampel serta dalam penggunaan peralatan laboratorium.
2. Saran untuk masyarakat disekitar area Polder Air Hitam, agar sebaiknya
ikut serta dalam pengendalian pencemaran air mulai dari mengendalikan
limbah domestik, dan limbah industri agar tidak langsung masuk ke dalam
perairan serta kesadaran dibutuhkannya kesadaran masyarakat untuk tidak
membuang sampah ke dalam perairan yang mengakibatkan menurunnya
kualitas air.
3. Saran untuk pemerintah, agar dapat berperan aktif untuk lebih slektif dan
memperhatikan dalam memberikan pengawasan bagi para masyarakat,
terutama pada pelaku pengusaha di sekitar perairan untuk tidak membuang
limbahnya langsung pada perairan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Agusanaterny, & Fahira, d. 2022. Analisis Kualitas Sumber Air Minum (Air Sumur)
Masyarakat Di Kecamatan Kota Raja Kota Kupang Berdasarkan Jumlah
Bakteri Escherichia coli. Jurnal Ilmiah Pendidikan Sains dan Terapan, Hal.
127-181
Ahdiaty, R., & Fitriana, D., 2020. Pengambilan Sampel Air Sungai Gajah Wong di
Wilayah Kota Yogyakarta. Indonesia Journal of chemical analysis (IJCA),
Hal. 65-73.
Ani, N., & Harahap, A., 2022. Kajian Kualitas Air Sungai. Jurnal Pendidikan
Biologi dan Sains, Hal. 2598-7453.
Armus, R., 2021. Pengembangan Sumber Daya Air. Yayasan Kita Menulis.
Farida Anggraini, A. A. (2019). Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Non-
Karsinogenik Tembaga pada Ikan Nila Keramba yang dikonsumsi dan
dibudidayakan Masyarakat di Desa Jembayan. Jurnal Higiene, Vol. 5 (1).
Hansen, L. W., 2017. Kualitas Air Sungai Mahakam Terhadap Kesehatan
Masyarakat Di Kelurahan Loa Duri Kecamatan Loa Janan Kutai
Kartanegara Samarinda. Jurnal Sangkareng Mataram, Vol. 3 (4).
Maximus M. Kayame, E. I., 2021. Analisis Fisika Kimia Air Danau Paniai-Papua
Untuk Pengembangan Budidaya Ikan. Journal of Aquac Environment. Vol.
3 (2). Hal. 23-29.
Melinda, T., & Siswandi, E., 2021. Kajian Kualitas Air Waduk Batujai Dalam
Uapya Pengendalian Pencemaran Air di Kabupaten Lombok Tengah
Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Teknik Lingkungan. Hal. 211-224.
Mokodompit, M. S., 2020. Uji Kualitas Air Danau Berdasarkan Kandungan
Escherchia coli dan Total Colifrom di Danau Mooat Kabupaten Bolaang
Mongondow Timur. Jurnal Kesmas
Muadifah, A., 2019. Pengendalian Pencemaran Lingkungan. Malang: Media Nusa
Creative.
Nurjanah, P., 2018. Analisis Pengaruh Curah Hujan Terhadap Kualitas Air
Parameter Mikrobiologi dan Status Mutu Air Sungai Code. Yogyakarta.
Nyemas Endah Astuti, D. R., 2022. Analisis Kondisi Sanitasi dan Kualitas Air Desa
Teluk Empening. Jurnal Rekayasa Lingkungan Tropis, Vol. 3 (1), Hal. 83-
90.

14
Ramdhan, M et al, 2021. Pengelolaan sumber daya air permukaan berkelanjutan
di perkotaan (studi kasus: kota bogor). Pekalongan: PT. Nasya Expanding
Management.
Sari, D. A et al, 2016. Analisis Beban Pencemaran Deterjen dan Indeks Kualitas
Air di Sungai Banjir. Diponegoro Journal Of Maquares Management Of
Aquatic Resources. Hal. 353-362.
Suhestry, A. D et al, 2022. Analisis Mikrobiologi, Fisika dan Kimia Air Minum Isi
Ulang Dari Depot di Kampung Baru, Kedaton, Bandar Lampung. Jurnal
Agroindustri Berkelanjutan. Vol. 1
Sumarlin, B. H., 2020. Analisis logam berat tembaga (Cu) pada sungai Pampang
Kelurahan Pampang Kecamatan Samarinda Utara. Jurnal Teknologi
Perikanan, Perkebunan dan Agribisnis.Vol. 20 (20)
Syaukat Ali, S. N., 2019. Modul Praktikum Teknik Lingkungan. Yogyakarta: Cv
Absolute Media.
Tarigan, I. L., 2019. Dasar-Dasar Kimia Air Makanan dan Minuman. Malang:
Media Nusa Creative.
Wahyu, Z., & Widodo, M. L., 2022. Kajian Penaanganan Genangan Air dengan
sistem polder pada wilayah pemukiman di kota pontianak. E-journal
Teknologi Infrastruktur, Vol. 1 (1).
Walid, A. T. et al, 2020. Analisis Kualitas Air Sungai Kikim di Kecamatan Kikim
Timur Kabupaten Lahat. Ekologia : Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan
Lingkungan Hidup, Hal. 52-57.

15
DOKUMENTASI

Tentukan Titik Pengambilan Sampel Disterilkan Botol Sampel

Dicelupkan Botol Sampel Disterilkan Botol untuk Menyimpan


Sampel

Dituangkan Sampel pada Dituangkan Sampel Pada Wadah


Botol Penyimpanan Sampel Penyimpanan Sampel Untuk Metode
Untuk Metode Grab Sampling Composited Sampling dan Integrated
sampling

16
Homogenkan Sampel Air Dituangka Sampel Air ke Dalam
Botol Sampel

.
Botol Diberi Label Sesuai Dengan
Parameter

17

Anda mungkin juga menyukai