DISUSUN OLEH:
Kelompok 6
NO NAMA NIM
1 Tiur Yulanda Siregar : PO.71.33.1.18.032
2 Sri Hartini : PO.71.33.1.18.028
3 Fhara Luffianas Tasya Agatha : PO.71.33.1.18.010
4 Renny Putri Anggraini : PO.71.33.1.18.024
5 Indri Astuti : PO.71.33.1.18.013
6 Tifani Chika Aurelia : PO.71.33.1.18.031
MATA KULIAH:
Penyehatan Tanah
DOSEN PEMBIMBING:
Khairil Anwar, Skm., M.Kes
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat
Kelembaban Dengan Menggunakan Soil Tester Pada Tanah Taman Belakang Kampus
Kami menyadari laporan ini pasti ada kekurangannya. Jadi kami harapkan kritik
dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun untuk lebih baik lagi dalam
Sekian kata pengantar yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat bagi para
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah merupakan bagian tertipis dari seluruh lapisan bumi, tetapi pengaruhnya
Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lain,
termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air yang
mengalir sehingga kesuburannya berkurang. Selain itu menurunnya kualitas tanah juga
disebabkan oleh limbah padat yang mencemari tanah. (Kristanto, 2012: 196)
Setiap jenis tanaman memerlukan unsur hara dalam jumlah tertentu dan antar-
unsur hara perlu adanya keseimbangan. Salaah satu parameter (peubah, variabel) tanah
yang penting untuk menunjang pertumbuhan tanaman adalah reaksi (pH) tanah. (Manik,
2016: 105)
racun bagi tanaman. Kelembaban dan temperatur tanah yang baik membuat tanah
menjadi memiliki ruang pori yang cukup sehingga sirkulasi udara di dalam tanah dapat
B. Tujuan
1
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pengertian Tanah
Tanah adalah salah satu komponen lahan, berupa lapisan teratas kerak bumi yang
terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi,
lainnya. (PP RI No. 150 Tahun 2000 Tentang Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk
Produksi Biomassa)
tumbuhan. Dalam hal ini tanah lebih ditekankan pada kualitas dan kesuburannya.
Tanah adalah bahan hancuran iklim, yang berasal dari batuan atau bahan organik,
yang dimanfaatkan untuk bahan galian, tambang, dan bahan bangunan. Di sini tanah
manusia untuk melakukan berbagai macam kegiatannya. Pada pengertian ketiga ini
Tanah juga dapat dipandang sebagai tubuh alami yang tersusun atas kompleks
ekosistem, di dalamnya terdapat berbagai jenis mineral dan organisme hidup, mulai dari
Dari uraian diatas, tanah dapat didefinisikan sebagai kumpulan atau campuran
bahan mineral dan bahan organik, yang tersusun dalam horizon-horizon dan terbentuk
2
berbagai vegetasi dan tanaman. Secara umum, dalam tanah istilah tanah atau lahan
B Reaksi Tanah ( pH )
dengan nilai pH. Di dalam tanah, selain ion H+ juga ditemukan ion OH- yang jumlahnya
berbanding terbalik dengan ion H+. Semakin tinggi kandungan ion H+ di dalam tanah,
semakin sedikit kandungan OH- dan tanah menjadi masam. Apabila jumlah ion H+ sama
dengan jumlah ion H-, maka tanah bereaksi netral (pH = 7).
Nilai pH tanah penting karena perannya dalam penyerapan unsur-unsur hara oleh
tanaman. Umumnya, tanaman dengan mudah menyerap unsur hara pada pH sekitar
netral (6,0-7,5) karena unsur hara mudah larut dalam air. Pada tanah masam, unsur P
tidak dapat diserap tanaman sebab diikat (difiksasi) oleh Al dan Fe, sedangkan pada
C Kelembaban Tanah
Kelembaban tanah adalah jumlah air yang ditahan di dalam tanah setelah
kelebihan air dialirkan, apabila tanah memiliki kadar air yang tinggi maka kelebihan air
tanah dikurangi melalui evaporasi, transpirasi dan transpor air bawah tanah (Budi,
2009).
berat tanah (disebut metode gravimetri) dan secara tidak langsung melalui pengukuran
sifat-sifat lain yang berhubungan erat dengan air tanah. Metode langsung secara
gravimetri memiliki akurasi yang sangat tinggi namun membutuhkan waktu dan tenaga
3
yang sangat besar. Kebutuhan akan metode yang cepat dalam memonitor fluktuasi kadar
air tanah menjadi sangat mendesak sebagai jawaban atas tingginya waktu dan tenaga
D Soil Tester
Soil tester meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur Kelembaban dan pH
Tanah. Alat ukur ini termasuk alat ukur ini memiliki tingkat keakurasian yang baik, alat
Nilai pH tanah adalah hal penting yang akan mempengaruhi kualitas tanaman
dalam pertumbuhannya. Kebanyakan Tanaman tidak dapat bertahan hidup dalam tanah
terlalu asam atau terlalu basa. Alat uji pH tanah ini sangat cocok digunakan dalam
pengukuran, bentuk fisik dari alat ini juga simpel, mudah digunakan dan juga mudah
dalam pengukurannya.
(https://alat-ukur-indonesia.com/toko/alat-ukur-kelembaban-dan-ph-tanah-amtast-
ks-05/)
4
2 - Kebatuan > 40 % pengukuran meteran;
permukaan langsung counter ( line atau
imbangan batu total)
dan tanah dalam
unit luasan
3 - Komposisi fraksi < 18% koloid; Warna pasir, tabung
>80% pasir gravimetrik ukur;
kuarsitik timbanga
n
4 - Berat isi > 1,4 g/cm³ Gravimetri pada lilin; tabung
satuan volume ukur; ring
sam
pler; timbangan
analitik
5 - Porositas Total < 30%; > 70% perhitungan piknometer;
berat isi (BI) dan timbangan
berat jenis (BJ) analitik
6 - Derajat pelulusan < 0,7 cm/jam; permeabilitas ring sampler;
air > 8,0 cm/jam double ring
permeameter
7 - pH ( H20) 1: 2,5 < 4,5 ; > 8,5 potensiometrik pH meter; pH
stick
skala 0,5 satuan
8 -Daya Hantar > 4,0 mS/cm tahanan listrik EC meter
Listrik/DHL
9 - Redoks < 200 mV tegangan listrik pH meter;
elektroda platina
10 - Jumlah mikroba < 102 cfu/g tanah plating technique cawan petri;
colony counter
5
BAB IV
METODOLOGI PRAKTIKUM
Selatan
1 Alat
a Soil Tester
b Alat tulis
2 Bahan
a Tanah
C Cara Kerja
6
4 Lakukan pengukurabn dengan cara menacapkan bagian ujung alat ke dalam
5 Catat hasil dengan melihat arah jarum yang telah stabil (tidak bergerak)
7 Catat hasil pengukuran pada lembar data, lalu hitung hasil rata-rata dari
7
BAB V
A Hasil
1 I 6 100
2 II 6.2 65
4 IV 7 49
5 V 6.8 25
B Pembahasan
Dari praktikum yang telah dilakukan di dapat hasil rata-rata pengukuran yaitu pH
Nomor 150 Tahun 2000 Tentang Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi
Biomassa, Standar Baku Mutu pH tanah 4.5-8.5 dan Kelembaban tanah 30-70%. Dalam
8
BAB VI
PENUTUP
A Kesimpulan
B Saran
Ketika melakukan praktikum, diharapkan agar praktikan membuat skala yang luas
artinya untuk identifikasi pH dan kelembaban tanah tidak hanya fokus pada satu titik
9
DAFTAR PUSTAKA
Kristanto, Philip. Ekologi Industri Edisi Kedua. Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2012.
Manik, Karden Eddy Sontang. Pengelolaan Lingkungan Hidup Edisi Pertama. Bandar
Lampung: Prenadamedia Group, 2016.
M. Mulia, Ricki. Kesehatan Lingkungan Edisi Pertama. Jakarta: Graha Ilmu, 2005.
https://alat-ukur-indonesia.com/toko/alat-ukur-kelembaban-dan-ph-tanah-amtast-ks-05/
10