Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN PH DAN

KELEMBABAN DENGAN MENGGUNAKAN SOIL TESTER PADA


TANAH TAMAN BELAKANG KAMPUS JKL POLTEKKES
KEMENKES - PALEMBANG

DISUSUN OLEH:

Kelompok 6

NO NAMA NIM
1 Tiur Yulanda Siregar : PO.71.33.1.18.032
2 Sri Hartini : PO.71.33.1.18.028
3 Fhara Luffianas Tasya Agatha : PO.71.33.1.18.010
4 Renny Putri Anggraini : PO.71.33.1.18.024
5 Indri Astuti : PO.71.33.1.18.013
6 Tifani Chika Aurelia : PO.71.33.1.18.031

MATA KULIAH:
Penyehatan Tanah

DOSEN PEMBIMBING:
Khairil Anwar, Skm., M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat

Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas “Laporan Praktikum Pemeriksaan pH dan

Kelembaban Dengan Menggunakan Soil Tester Pada Tanah Taman Belakang Kampus

JKL Poltekkes Kemenkes - Palembang

Kami menyadari laporan ini pasti ada kekurangannya. Jadi kami harapkan kritik

dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun untuk lebih baik lagi dalam

pembuatan makalah selanjutnya.

Sekian kata pengantar yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat bagi para

pembaca, akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Palembang, 10 September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
BAB II LANDASAN TEORI
A Pengertian Tanah ........................................................................................ 2
B Reaksi Tanah (pH) ..................................................................................... 3
C Kelembaban ................................................................................................ 3
D Soil Tester .................................................................................................. 4
E Standar Baku Mutu ..................................................................................... 4
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
A Waktu dan Tempat Kegiatan ...................................................................... 6
B Alat dan Bahan ........................................................................................... 6
C Cara Kerja .................................................................................................. 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A Hasil ........................................................................................................... 8
B Pembahasan ................................................................................................ 8
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 9
B. Saran ........................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanah merupakan bagian tertipis dari seluruh lapisan bumi, tetapi pengaruhnya

terhadap kehidupan sangat besar. (M.Mulia, 2005: 87)

Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lain,

termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air yang

mengalir sehingga kesuburannya berkurang. Selain itu menurunnya kualitas tanah juga

disebabkan oleh limbah padat yang mencemari tanah. (Kristanto, 2012: 196)

Setiap jenis tanaman memerlukan unsur hara dalam jumlah tertentu dan antar-

unsur hara perlu adanya keseimbangan. Salaah satu parameter (peubah, variabel) tanah

yang penting untuk menunjang pertumbuhan tanaman adalah reaksi (pH) tanah. (Manik,

2016: 105)

Derajat pH dalam tanah juga menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang bersifat

racun bagi tanaman. Kelembaban dan temperatur tanah yang baik membuat tanah

menjadi memiliki ruang pori yang cukup sehingga sirkulasi udara di dalam tanah dapat

berjalan dengan baik.

B. Tujuan

Adapun tujuan praktikum ini, adalah sebagai berikut :

1. Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara mengindikasi pH tanah

menggunakan indikator pH modern yaitu Soil tester

2. Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara pengukuran kelembaban

tanah menggunakan Soil tester

1
BAB II

LANDASAN TEORI

A Pengertian Tanah

Tanah adalah salah satu komponen lahan, berupa lapisan teratas kerak bumi yang

terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi,

dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup

lainnya. (PP RI No. 150 Tahun 2000 Tentang Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk

Produksi Biomassa)

Tanah merupakan benda alami sebagai tempat tumbuhnya berbagai tumbuh-

tumbuhan. Dalam hal ini tanah lebih ditekankan pada kualitas dan kesuburannya.

Tanah adalah bahan hancuran iklim, yang berasal dari batuan atau bahan organik,

yang dimanfaatkan untuk bahan galian, tambang, dan bahan bangunan. Di sini tanah

merupakan suatu satuan berat (ton) atau volume (m3).

Tanah merupkan ruangan atau tempat di permukaan bumi yang digunakan

manusia untuk melakukan berbagai macam kegiatannya. Pada pengertian ketiga ini

tanah dinyatakan dalam luas (ha, are, m2).

Tanah juga dapat dipandang sebagai tubuh alami yang tersusun atas kompleks

ekosistem, di dalamnya terdapat berbagai jenis mineral dan organisme hidup, mulai dari

mikroorganisme hingga vertebrata. Keberadaan dan perilaku organisme ini

mengakibatkan tanah bersifat dinamis.

Dari uraian diatas, tanah dapat didefinisikan sebagai kumpulan atau campuran

bahan mineral dan bahan organik, yang tersusun dalam horizon-horizon dan terbentuk

secara alamiah di permukaan bumi, serta merupakan media untuk pertumbuhan

2
berbagai vegetasi dan tanaman. Secara umum, dalam tanah istilah tanah atau lahan

digunakan dalam makna kata yang setara. (Manik, 2016:91).

B Reaksi Tanah ( pH )

Reaksi tanah menunjukkan kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan

dengan nilai pH. Di dalam tanah, selain ion H+ juga ditemukan ion OH- yang jumlahnya

berbanding terbalik dengan ion H+. Semakin tinggi kandungan ion H+ di dalam tanah,

semakin sedikit kandungan OH- dan tanah menjadi masam. Apabila jumlah ion H+ sama

dengan jumlah ion H-, maka tanah bereaksi netral (pH = 7).

Nilai pH tanah penting karena perannya dalam penyerapan unsur-unsur hara oleh

tanaman. Umumnya, tanaman dengan mudah menyerap unsur hara pada pH sekitar

netral (6,0-7,5) karena unsur hara mudah larut dalam air. Pada tanah masam, unsur P

tidak dapat diserap tanaman sebab diikat (difiksasi) oleh Al dan Fe, sedangkan pada

tanah alkalis unsur P diikat oleh Ca. (Manik, 2016:107).

C Kelembaban Tanah

Kelembaban tanah adalah jumlah air yang ditahan di dalam tanah setelah

kelebihan air dialirkan, apabila tanah memiliki kadar air yang tinggi maka kelebihan air

tanah dikurangi melalui evaporasi, transpirasi dan transpor air bawah tanah (Budi,

2009).

Untuk mengetahui kadar kelembaban tanah dapat digunakan banyak macam

teknik, diantaranya dapat dilakukan secara langsung melalui pengukuran perbedaan

berat tanah (disebut metode gravimetri) dan secara tidak langsung melalui pengukuran

sifat-sifat lain yang berhubungan erat dengan air tanah. Metode langsung secara

gravimetri memiliki akurasi yang sangat tinggi namun membutuhkan waktu dan tenaga

3
yang sangat besar. Kebutuhan akan metode yang cepat dalam memonitor fluktuasi kadar

air tanah menjadi sangat mendesak sebagai jawaban atas tingginya waktu dan tenaga

yang dibutuhkan oleh metode gravimetri (Budi, 2009).

D Soil Tester

Soil tester meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur Kelembaban dan pH

Tanah. Alat ukur ini termasuk alat ukur ini memiliki tingkat keakurasian yang baik, alat

ini dapat mengukur pH dan kelembaban ke berbagai jenis tanah.

Nilai pH tanah adalah hal penting yang akan mempengaruhi kualitas tanaman

dalam pertumbuhannya. Kebanyakan Tanaman tidak dapat bertahan hidup dalam tanah

terlalu asam atau terlalu basa. Alat uji pH tanah ini sangat cocok digunakan dalam

pengukuran, bentuk fisik dari alat ini juga simpel, mudah digunakan dan juga mudah

dalam pengukurannya.

(https://alat-ukur-indonesia.com/toko/alat-ukur-kelembaban-dan-ph-tanah-amtast-

ks-05/)

E Standar Baku Mutu Tanah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150 TAHUN 2000


TENTANG PENGENDALIAN KERUSAKAN TANAH
UNTUK PRODUKSI BIOMASSA

NO. PARAMETER AMBANG METODE PERALATAN


KRITIS PENGUKUR
AN
1 - Ketebalan solum < 20 cm penguk Meteran
uran
langsun
g

4
2 - Kebatuan > 40 % pengukuran meteran;
permukaan langsung counter ( line atau
imbangan batu total)
dan tanah dalam
unit luasan
3 - Komposisi fraksi < 18% koloid; Warna pasir, tabung
>80% pasir gravimetrik ukur;
kuarsitik timbanga
n
4 - Berat isi > 1,4 g/cm³ Gravimetri pada lilin; tabung
satuan volume ukur; ring
sam
pler; timbangan
analitik
5 - Porositas Total < 30%; > 70% perhitungan piknometer;
berat isi (BI) dan timbangan
berat jenis (BJ) analitik
6 - Derajat pelulusan < 0,7 cm/jam; permeabilitas ring sampler;
air > 8,0 cm/jam double ring
permeameter
7 - pH ( H20) 1: 2,5 < 4,5 ; > 8,5 potensiometrik pH meter; pH
stick
skala 0,5 satuan
8 -Daya Hantar > 4,0 mS/cm tahanan listrik EC meter
Listrik/DHL
9 - Redoks < 200 mV tegangan listrik pH meter;
elektroda platina
10 - Jumlah mikroba < 102 cfu/g tanah plating technique cawan petri;
colony counter

5
BAB IV

METODOLOGI PRAKTIKUM

A Tempat dan Waktu Kegiatan

Lokasi : Jl. Mawar No. 2711 Kec. Ilir Timur I, Sumatera

Selatan

Tempat : Taman Belakang Kampus JKL Politeknik

Kesehatan Kemenkes Palembang

Waktu : 09.32 WIB

Hari/ tanggal : Jumat/ 6 September 2019

Kegiatan : Pengukuran Kualitas Tanah

Parameter yang diukur : 1. Parameter Kimia : pH Tanah

2. Parameter Fisika : Kelembaban Tanah

B Alat dan Bahan

1 Alat

a Soil Tester

b Alat tulis

2 Bahan

a Tanah

C Cara Kerja

1 Tentukan lokasi pengukuran yang akan dilakukan.

2 Tentukan titik pengukuran tanah.

3 Sebelum melakukan pengukuran, siapkan alat terlebih dahulu. Pastikan alat

dalam keadaan baik agar hasil yang didapat valid.

6
4 Lakukan pengukurabn dengan cara menacapkan bagian ujung alat ke dalam

tanah pada titk yang telah ditentukan.

5 Catat hasil dengan melihat arah jarum yang telah stabil (tidak bergerak)

pada bagian berwarna merah yang menunjukan pH.

6 Tekan tombol berwarna putihuntuk mengetahui kelembaban tanah dengan

melihat bagian berwarna hijau.

7 Catat hasil pengukuran pada lembar data, lalu hitung hasil rata-rata dari

pengukuran yang dilakukan.

7
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Hasil

Tabel 1.1 Hasil Pengukuran Kualitas Tanah


No Titik Pengukuran pH Kelembaban (%)

1 I 6 100

2 II 6.2 65

3 III 6.4 100

4 IV 7 49

5 V 6.8 25

Rata-rata 6.48 67.8

B Pembahasan

Dari praktikum yang telah dilakukan di dapat hasil rata-rata pengukuran yaitu pH

6.48 dan kelembaban 67.8%. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 150 Tahun 2000 Tentang Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi

Biomassa, Standar Baku Mutu pH tanah 4.5-8.5 dan Kelembaban tanah 30-70%. Dalam

hal ini pH dan Kelembaban memenuhi standar baku mutu.

8
BAB VI

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pH dan

Kelemababan tanah di Taman Belakang Kampus JKL Poltekkes Kemenkes Palembang

memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan.

B Saran

Ketika melakukan praktikum, diharapkan agar praktikan membuat skala yang luas

artinya untuk identifikasi pH dan kelembaban tanah tidak hanya fokus pada satu titik

saja sehingga dapat mengetahui secara keseluruhan pH serta kelembaban tanah.

9
DAFTAR PUSTAKA

Budi, Rahardjo. 2009. Suhu dan pH Tanah Pertanian. (online


http://budi.blogspot.com/2012/04pengukuranph-.html), diakses 12 Desember
2019.

Kristanto, Philip. Ekologi Industri Edisi Kedua. Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2012.

Manik, Karden Eddy Sontang. Pengelolaan Lingkungan Hidup Edisi Pertama. Bandar
Lampung: Prenadamedia Group, 2016.

M. Mulia, Ricki. Kesehatan Lingkungan Edisi Pertama. Jakarta: Graha Ilmu, 2005.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 150 Tahun 2000 Tentang


Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa.

https://alat-ukur-indonesia.com/toko/alat-ukur-kelembaban-dan-ph-tanah-amtast-ks-05/

10

Anda mungkin juga menyukai