Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ANALISIS KIMIA LINGKUNGAN

KUALITAS AIR DAN ANALISIS MUTU AIR

DISUSUN OLEH:

Heni Apriyanti (517040316)

DOSEN MATA KULIAH :


Dr.dr Ibrahim Edy SapadaM.Kes

STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini, dan telah saya buat dengan waktu yang sudah di tentukan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya
penyusunan makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik dan benar
mengenai “Kualitas air dan analisis mutu air”.

Saya selaku penyusun dan penulis makalah ini mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah memberi sumbangsi kepada saya dalam penyelesaian
makalah ini. Dan tentunya saya juga menyadari, bahwa masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan kemampuan
dari penulis. Oleh karena itu, saya senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.

Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi
kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Aamiin.

Palembang, Desember 2020


Penulis

Desti Aprodita
DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................................i

KATA PENGANTAR................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1

Latar Belakang...........................................................................................................1
Rumusan Masalah......................................................................................................2
Tujuan.........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3

2.1 pengertian dari Analisis kualitas Air....................................................3

2.2 Jenis-jenis dari Analisis Kualitas Air....................................................4

2.3 Parameter kualitas Air............................................................................7

2.4 Dampak pencemaran air terhadap lingkungan dan kesehatan .........9

BAB III PENUTUP...................................................................................................10

3.1 Kesimpulan..............................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut perhitungan WHO di negara-negara maju tiap orang


memerlukan air antara 60-120 liter per hari. Sedangkan di negara-negara
berkembang, termasuk Indonesia tiap orang memerlukan air antara 30-60 liter
per hari. Diantara kegunaan-kegunaan air tersebut yang sangat penting adalah
kebutuhan untuk minum (termasuk untuk masak) air harus mempunyai
persyaratan khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi
manusia

Pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat saat ini sangat


bervariasi. Di kota besar, dalam hal pemenuhan kebutuhan air minum
masyarakat juga mengkonsumsi air minum dalam kemasan (AMDK), karena
praktis dan dianggap lebih higienis. AMDK diproduksi oleh industri melalui
proses otomatis dan disertai dengan pengujian kualitas sebelum diedarkan ke
masyarakat. Akan tetapi, pada beberapa tahun terakhir ini masyarakat merasa
bahwa AMDK semakin mahal, sehingga muncul alternatif lain yaitu air
minum yang diproduksi oleh depot air minum isi ulang (DAMIU). DAMIU
adalah badan usaha yang mengelola air minum untuk keperluan masyarakat
dalam bentuk curah dan tidak dikemas. Ditinjau dari harganya air minum isi
ulang (AMIU) lebih murah dari AMDK, bahkan ada yang mematok harga
hingga 1/4 dari harga AMDK.

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup
orang banyak, bahkan oleh semua mahkluk hidup. Oleh karena itu, sumber
daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh
manusia serta mahkluk hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai
kepentingan harus dilakukan secara bijaksana,dengan memperhitungkan
kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang (Effendi, 2003).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari Analisis kualitas Air?

2. Bagaimana jenis-jenis dari Analisis Kualitas Air?

3. Apa dan Bagimana Parameter kualitas Air?

4. Bagaimana dampak pencemaran air terhadap lingkungan dan kesehatan ?

1.3 Tujuan

1. Untuk Mengetahui Apakah pengertian dari Analisis kualitas Air.

2. Untuk Mengetahui Bagaimana jenis-jenis dari Analisis Kualitas Air.

3. Untuk Mengetahui Apa dan Bagimana Parameter kualitas Air.

4. Untuk mengetahui Bagaimana dampak pencemaran air terhadap lingkungan


dan kesehatan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Analisis kualitas Air

Analisa atau analisis atau analisis adalah suatu usaha untuk mengamati
secara detail sesuatu hal atau benda dengan cara menguraikan komponen-
komponen pembentuknya atau penyusunnya untuk di kaji lebih lanjut. Analisa
berasal dari kata Yunani kuno analisis yang artinya melepaskan. Analusis
terbentuk dari dua suku kata, yaitu ana yang berarti kembali, dan luein yang
berarti melepas sehingga jika di gabungkan maka artinya adalah melepas
kembali atau menguraikan. Kata analisis ini di serap kedalam bahasa inggris
menjadi analysis yang kemudian di serap juga ke dalam bahasa Indonesia
menjadi analisis.

Kata analisa atau analisis atau analysis digunakan dalam berbagai


bidang. Baik dalam bidang ilmu bahasa, ilmu sosial maupun ilmu alam (sains)
dan lain-lain. Dalam ilmu bahasa atau linguistik analisa didefinisikan sebagai
suatu kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur
bahasa tersebut secara mendalam. Dalam ilmu sosial, analisis dimengerti
sebagai upaya dan proses untuk menjelaskan sebuah permasalahan dan
berbagai hal yang ada di dalamnya. Sedangkan dalam ilmu pasti (sains)
pengertian dan definisi analisa adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
menguraikan suatu bahan menjadi senyawa-senyawa penyusunnya. Dalam
ilmu kimia, analisa di gunakan untuk menentukan komposisi suatu bahan atau
zat. Contoh bidang yang paling terkenal dengan kegiatan analisanya adalah
bidang Kesehatan. Dalam ilmu Kesehatan digunakan dalam Analisis berbagai
factor penyebab kesehatan.Misalnya Analisis Kualitas Air,udara dan
Makanan.
Analisis Kualitas air adalah suatu kajian terhadap ukuran kondisi air
dilihat dari karakteristik fisik, kimiawi, dan biologisnya. Kualitas air juga
menunjukkan ukuran kondisi air relatif terhadap kebutuhan biota air dan
manusia. Kualitas air seringkali menjadi ukuran standar terhadap kondisi
kesehatan ekosistem air dan kesehatan manusia terhadap air minum.Berbagai
lembaga negara di dunia bersandar kepada data ilmiah dan keputusan politik
dalam menentukan standar kualitas air yang diizinkan untuk keperluan
tertentu.Kondisi air bervariasi seiring waktu tergantung pada kondisi
lingkungan setempat. Air terikat erat dengan kondisi ekologi setempat
sehingga kualitas air termasuk suatu subjek yang sangat kompleks dalam ilmu
lingkungan. Aktivitas industri seperti manufaktur, pertambangan, konstruksi,
dan transportasi merupakan penyebab utama pencemaran air, juga limpasan
permukaan dari pertanian dan perkotaan.

2.2 Jenis Analisis Kualitas Air dan Parameter Kualitas Air

Parameter diartikan sebagai peubah bebas yang menjadi petunjuk


(indikator) karakteristik air. Parameter kualitas air dikelompokkan
berdasarkan sifat, jenis dan peran fungsionalnya (Wardoyo, 1992:)

Kualitas air ditenttukan oleh berbagai parameter antara lain parameter


fisik (warna, suhu, total padatan tersuspensi) dan parameter kimia (pH, DO,
BOD, COD). Jenis dan jumlah parameter yang dianalisis terhadap suatu badan
air sangat tergantung pada jenis kegiatan yang diprakirakan memberikan
dampak terhadap badan air tersebut.

1. Menurut sifatnya, parameter kualitas air terdiri atas:

a. Parameter fisika, meliputi (suhu, kecerahan dan turbiditas, padatan dan


warna)
Ada beberapa parameter fisik yang menentukan kualitas air, antara lain:

i. Warna

Air alami, yang sama sekali belum mengalami pencemaran,


berwarna bening, atau sering dikatakan tak berwarna. Timbulnya
warna disebabkan oleh kehadiran bahan-bahan tersuspensi yang
berwarna, ekstrak senyawa-senyawa organik ataupun tumbuh-
tumbuhan dan karena terdapatnya mikro organisme seperti
plankton, disamping itu juga akibat adanya ion-ion metal alami
seperti besi dan mangan. Komponen penyebab warna, khususnya
yang berasal dari limbah industri kemungkinan dapat
membahayakan bagi manusia mau bagi biota air. Disamping itu
warna air juga memberi indikasi terdapatnya senyawa-senyawa
organik, yang melalui proses klorinasi dapat meningkatkan
pertumbuhan mikro organisme air.

ii. Bau dan Rasa

Air alami yang sama sekali belum tercemar dikatakan tidak berbau
dan tidak berasa. Air yang berbau sudah pasti menimbulkan rasa
yang tidak menyenangkan.Adanya bau dan rasa pada air,
menunjukkan terdapatnya organisme penghasil bau dan juga
adanya bahan-bahan pencemar yang dapat mengganggu kesehatan.

iii. Suhu

Dalam setiap penentuan kualitas air, pengukuran suhu merupakan


hal yang mutlak dilakukan. Pengukuran suhu air biasanya
dilakukan langsung di lapangan. Suhu air yang normal berkisar ± 3
0C dari suhu udara. Peningkatan suhu air bisa disebabkan oleh
berbagai hal, antara lain, air (sungai) yang dekat dengan gunung
berapi, ataupun akibat adanya pembuangan limbah cair yang panas
ke badan air. Disamping itu adanya limbah bahan organik, yang
lebih lanjut mengalami proses degradasi baik secara biologis
maupun kima, seringkali meningkatkan suhu air. Kenaikan suhu
air dapat mengakibatkan kelarutan oksigen dalam air menjadi
berkurang, sehingga konsumsi oksigen oleh biota air juga menjadi
terganggu .

iv. Total padatan Tersuspensi (Total Suspended Solid,TSS)

Total padatan tersuspensi adalah bahan-bahan tersuspensi


(diameter >1μm) yang tertahan pada saringan millipore dengan
diameter pori 0,45 μm. TSS terdiri atas lumpur dan pasir halus
serta jasad-jasad renik terutama yang disebabkan oleh kikisan
tanah atau erosi yang terbawa ke dalam badan air. Materi yang
tersuspensi mempunyai dampak buruk terhadap kualitas air karena
mengurangi penetrasi matahari ke dalam badan air, kekeruhan air
meningkat yang menyebabkan gangguan pertumbuhan bagi
organisme produser.

b. Parameter kimia, meliputi (DO, pH, salinitas, NO3-N, PO4-P, bahan


organik)

Ada banyak parameter kimia yang menentukan kualitas air, namun


yang umum ada beberapa parameter, diantaranya:

i. pH

pH menunjukkan kadar asam atau basa dalam suatu larutan melalui


konsentrasi/aktifitas ion hidrogen (H+). Secara matematis
dinyatakan sebagai: pH = - log (H+).H+ selalu ada dalam
keseimbangan yang dinamis dengan air(H2O) yang membentuk
suasana untuk semua reaksi kimiawi yang berkaitan dengan
masalah pencemaran air, dimana sumber ion hidrogen tidak pernah
habis. H+ tidak hanya merupakan unsur molekul H2O saja, tetapi
juga merupakan unsur banyak senyawa lain. Dalam air murni,
banyaknya molekul H2O yang terionkan ada sebanyak 10-7,
sehingga pH air dikatakan 7. Bila konsentrasi ion hidrogen
bertambah, maka nilai pH akan turun dan larutan disebut bersifat
asam. Sebaliknya, jika konsentrasi ion hidrogen berkurang,
menyebabkan nilai pH naik dan larutan disebut bersifat basa. pH
yang ideal bagi kehidupan biota air adalah antara 6,8 sampai 8,5.
pH yang sangat rendah, menyebabkan kelarutan logam-logam
dalam air makin besar, yang bersifat toksik bagi organisme air,
sebaliknya pH yang tinggi dapat meningkatkan konsentrasi
amoniak dalam air yang juga bersifat toksik bagi organisme air.
pH air biasanya ditentukan langsung di lapangan dengan alat pH-
meter, atau dapat juga dengan kertas pH.

ii. Oksigen terlarut (DO)

Adanya oksigen terlarut dalam air adalah sangat penting untuk


kelangsungan kehidupan ikan dan organisme air lainnya yaitu
untuk proses respirasi. Kemampuan air untuk membersihkan
pencemaran secara alamiah banyak tergantung pada cukup
tidaknya kadar oksigen terlarut. Adanya oksigen terlarut dalam air
berasal dari udara dan dari proses fotosintesa tumbuh-tumbuhan
air. Kelarutan oksigen dalam air, tergantung pada temperatur,
tekanan atmosfer dan kandungan mineral dalam air. Kelarutan
maksimum oksigen dalam air, pada suhu 00C yaitu sebesar 14,16
mg/L.

c. Parameter biologi, meliputi (mikroorganisme seperti bakteri, virus),


plankton, fungi, hewan bentik, ikan, tumbuhan air.

2. Menurut jenisnya, parameter kualitas air terdiri atas:

a. Masking parameter, yaitu parameter yang menunjukkan gejala


umum(pH, alkalinitas, salinitas, kekeruhan)

b. Controlling parameter, yaitu parameter yang mengendalikan sifat atau


modus operandi parameter lain (suhu, intensitas cahaya, pH)

c. Limiting parameter, yaitu parameter yang menjadi pembatas parameter


lain, khususnya terhadap parameter biologis (DO, bahan beracun)

d. Derivative parameter, yaitu parameter turunan dari parameter lain


(BOD, COD, keragaman jenis).

2.4 Dampak Pencemaran Lingkungan terhadap Lingkungan dan Kesehatan

a. Dampak terhadap Lingkungan

Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air


minum, meracuni makanan hewan, ketidak seimbangan ekosistem sungai dan
danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Pencemaran air
di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian)
telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi
berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang
seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi
berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot
lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri
menurun.

Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kelompok:

1. Dampak pencemaran air terhadap kehidupan biota air

2. Dampak pencemaran air terhadap kualitas air tanah

3. Dampak pencemaran air terhadap kesehatan

4. Dampak pencemaran air terhadap estetika lingkungan


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Analisis Kualitas air adalah suatu kajian terhadap ukuran kondisi air
dilihat dari karakteristik fisik, kimiawi, dan biologisnya. Kualitas air juga
menunjukkan ukuran kondisi air relatif terhadap kebutuhan biota air dan
manusia. Kualitas air seringkali menjadi ukuran standar terhadap kondisi
kesehatan ekosistem air dan kesehatan manusia terhadap air minum.Berbagai
lembaga negara di dunia bersandar kepada data ilmiah dan keputusan politik
dalam menentukan standar kualitas air yang diizinkan untuk keperluan
tertentu.Kondisi air bervariasi seiring waktu tergantung pada kondisi
lingkungan setempat. Air terikat erat dengan kondisi ekologi setempat
sehingga kualitas air termasuk suatu subjek yang sangat kompleks dalam ilmu
lingkungan. Aktivitas industri seperti manufaktur, pertambangan, konstruksi,
dan transportasi merupakan penyebab utama pencemaran air, juga limpasan
permukaan dari pertanian dan perkotaan.

Kualitas air yang menurun dapat berakibat terhadap banyak hal baik
terhadap biota air,lingkungan dan kesehatan manusia.Salah saatu dampaknya
terhadap biota air adalah akan banyaknya biota air yang mati,sedangkan pada
manusia banyak penyakit yang dapat disebabkan seperti diare,penyakit
kulit,dan banyak penyakit lain.
DAFTAR PUSTAKA

Standard Methods for Examination of Water and Wastewater, American Public


Health Association (APHA) 21st ed. (2005), Method 2540 C (Total Dissolved Solids
Dried at 180oC)

Standard Method for Examination of Water and Wastewater, American Public Health
Association (APHA) 21st. Edition (2005), Method 2540 D (Total Suspended Solid
Dried at 103-105oC).

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaann Sumberdaya dan


Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai