Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM PENCEMARAN LINGKUNGAN

PERCOBAAN I
PENCEMARAN AIR

OLEH :

NAMA : L.M. YUSRIL ISKANDAR


STAMBUK : F1D1 17 042
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN PEMBIMBING : NURFADILLAH

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengukuran kualitas air dapat dilakukan dengan dua cara, yang pertama

adalah pengukuran kualitas air dengan parameter fisika dan kimia (suhu, O 2

terlarut, CO2 bebas, pH, konduktivitas, kecerahan, alkalinitas ), sedangkan yang

kedua adalah pengukuran kualitas air dengan parameter biologi (plankton dan

benthos). Pola temparatur ekosistem air dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti

intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan udara sekelilingnya,

ketinggihan geografis dan juga oleh faktor kanopi (penutupan oleh vegetasi) dari

pepohonan yang tumbuh di tepi.

Pencemaran air adalah kontaminasi tempat penampungan air (misalnya

danau, sungai, lautan, akuifer dan air tanah). Polusi air terjadi ketika polutan

dibuang langsung atau tidak langsung ke perairan tanpa penanganan cukup untuk

menghilangkan senyawa berbahaya. Pencemaran air mempengaruhi tanaman dan

organisme yang hidup di sekitar air. Semua kasus efeknya merusak tidak hanya

untuk spesies individu dan populasi, tetapi juga untuk masyarakat biologis alami.

Kontaminan tertentu menyebabkan pencemaran dalam air, mencakup spektrum

yang luas dari bahan kimia, patogen, dan perubahan fisik atau sensorik seperti

suhu tinggi dan perubahan warna. Sementara beberapa bahan kimia mungkin

timbul secara alami.


Kandungan zat-zat yang mengurangi kadar oksigen mungkin berasal dari

bahan-bahan alami, seperti materi tanaman (misalnya daun dan rumput) atau bahan

kimia buatan manusia. Bahan alami dan antropogenik lainnya dapat menyebabkan

kekeruhan yang menghambat cahaya dan mengganggu pertumbuhan tanaman,

serta mengganggu sistem kerja insang dari beberapa spesies ikan. Perubahan kimia

fisik air meliputi keasaman (perubahan pH), konduktivitas listrik, suhu, dan

eutrofikasi. Berdaasarkan uraian diatas, maka pentingnya dilakukan praktikum

kualitas air dan pencemaran air.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini yaitu :

1.Bagaimana cara menganalisis bahan-bahan dan tingkat pencemaran air pada

daerah aliran sungai ?

2. Bagaimana kualitas air sungai, PDAM, sumur dan air galon ?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini yaitu :

1. Untuk menganalisis bahan-bahan dan tingkat pencemaran air pada daerah

aliran sungai.

2. Untuk mengetahui kualitas air sungai, PDAM, sumur dan air galon.
D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang dapat diperoleh pada praktikum ini yaitu :

1. Untuk menganalisis bahan-bahan dan tingkat pencemaran air pada daerah

aliran sungai.

2. Untuk mengetahui kualitas air sungai, PDAM, sumur dan air galon.
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pencemaran

Pencemaran adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat,

energi atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia atau

proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang

menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai

dengan manfaatnya. Pencemaran terhadap lingkungan dapat terjadi dimana saja

dengan laju yang cepat dan beban pencemaran yang semakin berat akibat limbah

industri dari berbagai bahan kimia (Merliyana, 2017).

B. Pencemaran Air

Pencemaran air adalah ancaman yang banyak dikhawatirkan oleh manusia

karena air merupakan sumber kehidupan. Timbulnya pencemaran di DAS dan air

tanah akibat kemajuan industri akan mempengaruhi daya dukung lingkungan

terhadap mahluk hidup. Air yang telah tercemar, baik oleh senyawa organik

maupun Polutan lain yang diduga merupakan hasil pencemaran limbah buangan

industri kertas adalah logam berat Pb. Tingkat polutan Pb pada ke enam sampel

yang diambil berada pada kisaran 0,026-0,072 mg/l, sedangkan baku mutu yang
disarankan oleh pemerintah pada air yang diperuntukkan untuk minum adalah

0,01mg/l. Logam berat Pb dan persenyawaannya terkandung dalam bahan pewarna

yang digunakan oleh industri pulp dan kertas (Naslilmuna, 2018).

C. Dissolved Oxygen (DO)

Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen) adalah total jumlah oksigen yang ada

(terlarut) di air. DO dibutuhkan oleh semua jasa hidup untuk pernapasan, proses

metabolism atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk

pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu oksigen juga dibutuhkan untuk

oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Umumnya

oksigen dijumpai pada lapisan permukaan karena Oksigen dari udara di dekatnya

dapat secara langsung larut berdifusi ke dalam air laut. Kebutuhan organisme

terhadap oksigen terlarut relative bervariasi tergantung pada jenis, stadium dan

aktifitasnya (Hamuna, 2018).

D. Uji Kimia Kualitas Air

Semakin cepat perubahan yang terjadi pada air teh menunjukkan

semakin tinggi kandungan kimiawi air tersebut. Perubahannya lambat atau baru

berubah setelah pengamatan satu malam, kandungan kimiawinya lebih sedikit,

namun tetap air itu kurang baik dikonsumsi, dapat digunakan untuk keperluan

lain, kecuali untuk dikonsumsi. Air yang mengandung tingkat kesadahan dan

kandungan logam tinggi dapat terlihat bila air teh berubah menjadi hitam, ungu
atau biru. Air tetap berwarna seperti air teh, maka secara kimia kualitas air itu

baik (Wahidah, 2015).

E. Dampak Pencemaran Air

Kondisi air yang tercemar akan menyebabkan terganggunya

kelangsungan hidup biota yang ada di sekitarnya, seperti sumberdaya perikanan

dan ekosistem pesisir dan laut (mangrove, padang lamun dan terumbu karang)

dan pada akhirnya akan berdampak luas terhadap penurunan pendapatan

masyarakat pesisir yang menggantungkan hidupnya pada produktivitas hayati di

wilayah pesisir dan laut. Pencemaran yang disebabkan oleh logam dapat

mengubah struktur komunitas perairan, jaringan makanan, tingkah laku, efek

fisiologi, genetik dan resistensi. Logam dapat terakumulasi dalam tubuh sehingga

mengancam kehidupan manusia dapat juga mengakibatkan kematian bahkan

kematian bila logam tersebut masuk dalam rantai makanan (Damaianto, 2014).
III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 19-20 Maret 2020 pukul 13.00-

Selesai WITA dan bertempat di Kali Wanggu, Sungai Polda, Teluk kendari dan

dilanjutkan di Laboratorium Unit Ekologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada tabel 1.

Tabel 1. Bahan dan kegunaan


No. Nama Bahan Kegunaan
1 2 3
1 Sumber air sungai Sebagai objek pengamatan
Wanggu, sungai POLDA,
air PDAM, Teluk kendari
dan air isi ulang
2 Kertas label Sebagai penanda sampel
3 Kertas pH Untuk mengukur pH air
4 Tissue Untuk membersihkan alat yang
digunakan

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada tabel 2.


Tabel 2. Alat dan kegunaan
No. Alat Jumlah Kegunaan
1 2 3 4
1 Thermometer 1 Untuk mengukur suhu air
2. Handrefractometer 1 Untuk mengukur slinitas air
3. Water multi parameter 1 Untuk mengukur DO
4. Pipet tetes 1 Untuk mengambil sampel air
5. Botol gelap 3 Sebagai wadah penyimpanan
sampel air
6. Kaca objek 3 Sebagai wadah untuk
mengamati sampel air
7. Mikroskop 3 Untuk mengamati plankton
Tabel Lanjutan, Tabel 3.
8. Kamera 1 Untukmendokumentasikan hasil
penamatan
9. Alat tulis 1 Untuk kegiatan tulis menulis
10 Buku identifikasi 1 Untuk mengidentifikasi
. plankton

D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut :

1. Menyiapkan sampel air dari berbagai sumber yakni kali wanggu, sungai polda dan

teluk kendari, air PDAM dan air isi ulang.

2. Mengamati sampel air tersbut dengan 3 parameter yaitu :

 Parameter fisik air yaitu pengamatan bau, warna, rasa, kekeruhan, dan suhu

 Parameter kimia air yaitu pengamatan DO, pH dan salinitas

a. Pengamatan DO

- Mengaktifkan alat water multiparameter kemudian mengamati DO

yang tertera.

b. Pengamatan pH

- Mengamati pH air dari masing-masing sumber air menggunakan kertas

pH

- Mencatat hasil pengamatan

c. Pengamatan salinitas
- Menyiapkan masing-masing sampel air yang akan diukur salinitasnya

- Pengukuran salinitas air menggunakan Hand refractometer dengan cara

meneteskan air dengan menggunakan pipet tetes kemudian mengamati

nilai salinitasnya

 Parameter biologi yaitu identifikasi plankton

- Menyiapkan masing-masing sampel air yang akan diamati planktonnya

- Meneteskan sampel air di kaca objek menggunakan pipet tetes

- Mengamati plankton menggunakan mikroskop

- Mendokumentasikan plankton yang teramati di mikroskop

- Mengidentifikasi jenis plankton tersebut

- Memasukkan ke dalam hasil pengamatan


III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

a. Hasil Pengamatan Kualitas Air

Hasil pengamatan pada praktikum uji kualitas air tercantum dakam tabel 4,

5, 6 dan 7.

Tabel. 4 pengamatan Parameter Fisik Air


No Prameter pengamatan
Sumber air Bau Coklat Keruh Suhu (0C)
.
1. Sungai Polda Tidak berbau Bening Bening 220C
2. Air PDAM Tidak berbau Bening Bening 300C
3. Air Galon Tidak berbau Bening Bening 310C

Tabel. 5. Pengamatan Parameter Kimia


Parameter pengamatan
No. Sumber air
DO(mg/l) pH Salinitas
1. Sungai Polda 5,31 7 0
2. Air PDAM 0,47 6 0
3. Air galon 0,28 6 0

Tabel. 6. Pengamatan Parameter Biologi


No. Sumber Jenis Gambar Gambar
Ciri-Ciri
Air Plankton Pengamatan Literatur
1. Sungai S. Costatum
POLDA

2. Air
PDAM - -
Tabel Lanjutan, Tabel 7.
3 Air - - -
galon

B. Pembahasan

Praktikum mengenai kualitas air yang menggunakan air pada beberapa titik

sebagai perbandingan satu sama lain dan menggunakan beberapa parameter penelian

terhadap kualitasnya. Beberapa parameter tersebut ialah parameter fisik, parameter

kimia dan parameter biologi dengan parameter khusus dari masing-masing parameter.

Pengukuran air yang pertama dilakukan pada sampel air pada sungai Polda, pada

parameter fisik air sungai Polda tidak berbau, dengan air yang masih bening dan

suhunya mencapai 220C. Pengukuran selanjutnya pada sampel air PDAM, pada

parameter fisik air PDAM tidak berbau, dengan air yang masih bening dan suhunya

mencapai 300C. Pengukuran selanjutnya pada sampel air galon, pada parameter fisik

air galon tidak berbau, dengan air yang masih bening dan suhunya mencapai 310C.

Parameter pengukuran selanjutnya pada parameter kimia dengan sampel air

pada sungai Polda, pada pengukuran DO (mg/l) menunjukan sampel air sungai Polda

memiliki 5,31 DO(mg/l) dengan pH 7 dan salinitasnya 0. Pengukuran berikutnya

pada sampel air PDAM, pada pengukuran DO (mg/l) menunjukan sampel air PDAM
memiliki 0,47 DO (mg/l) dengan pH 6 dan salinitasnya 0. Pengukuran berikutnya

pada sampel air galon, pada pengukuran DO (mg/l) menunjukan sampel air galon

memiliki 0,28 DO (mg/l) dengan pH 6 dan salinitasnya 0.

Paramater berikutnya untuk mengukur kualitas air yaitu menggunakan

parameter biologi dengan sampe pertama yaitu pada air sunga Polda, pada

pengukuran parameter biologi menunjukan pada sampel air sungai Polda terdapat

plankton dengan jenis S. Costatum, plankton ini memiliki sel yang terdapat dalam

tabung yang berbentung seperti cincin marginal, ukurannya 2-21 µm. Sampel air

PDAM dan air gallon setelah diukur menggunakan parameter biologi tidak

menunjukan pada kedua sampel terdapat aktivitas makhluk hidup didalamnya.

Sampel berupa plankton hanya ditemukan pada sampel air sungai Polda karena

sungai merupakan habitat alamia yang semua makhluk hidup dapat hidup sedangkan

sampel air gallon dan air PDAM tidak terdapat plankton karena kedua jenis sampel

ini terdapat alat untuk menyaring makhluk seperti plankton


C. Hasil Pengamatan Pencemaran Air

Hasil pengamatan pada praktikum pencemaran air tercantum dalam tabel 8, 9,

10 dan 11.

Tabel. 8 pengamatan Parameter Fisik Air


Prameter pengamatan
No. Sumber air Bau Coklat Keruh Suhu (0C)

1. Kali Wanggu Tidak berbau Coklat Keruh 270C


2. Sungai Polda Tidak berbau Bening Bening 250C
3. Teluk Kendari Bau Coklat Keruh 270C

Tabel. 9. Pengamatan Parameter kimia


Parameter pengamatan
No. Sumber air
DO (mg/l) pH Salinitas (ppm)
1. Kali Wanggu 3 6 33
2. Sungai Polda 4 7 33
3. Teluk Kendari 4 7 33

Tabel. 10. Pengamatan Parameter biologi


No. Jenis Gambar Gambar
Sumber Air Ciri-Ciri
Plankton Pengamatan Literatur
Sel nya
terdapat
dalam
tabung
yang
1. Kali Wanggu S. costatum berbentung
seperti
cincin
marginal,
ukurannya
2-21 µm

Tabel 11. Lanjutan


No. Sumber Jenis Gambar Gambar
Ciri-Ciri
Air Plankton Pengamatan Literatur
2. Sel-sel
selinder
yang
membentuk
rantai,
banyak
kloroplas
Sungai
bulat kecil
Polda B.diatom
yang ada di
dalam sel
setae dari
berbagai
bentukl,
ukurannya
6-15 µm
Berbentuk
batang dan
uniseluler
berukuran
2,5-170 pM.
Teluk
3. Rhizosolenia Hidupnya
Kendari
Sp. soliter,
ditemukan
dalam air
laut dan
payau.

D. Pembahasan

Praktikum mengenai pencemaran air yang menggunakan air pada beberapa

titik sebagai perbandingan satu sama lain dan menggunakan beberapa parameter

penelian terhadap kualitasnya. Beberapa parameter tersebut ialah parameter fisik,

parameter kimia dan parameter biologi dengan parameter khusus dari masing-masing

parameter. Pengukuran air yang pertama dilakukan pada sampel air pada sungai kali

wanggu, pada parameter fisik air sungai Polda tidak berbau, dengan air yang sudah

cokelat keruh dan suhunya mencapai 270C. Pengukuran selanjutnya pada sampel air

sungai Polda, pada parameter fisik air sungai Polda tidak berbau, dengan air yang

masih bening dan suhunya mencapai 250C. Pengukuran selanjutnya pada sampel air

Teluk Kendari, pada parameter fisik air Teluk Kendari menunjukan airnya berbau,

dengan air yang cokelat keruh dan suhunya mencapai 270C.

Parameter pengukuran selanjutnya pada parameter kimia dengan sampel air

pada sungai kali wanggu, pada pengukuran DO (mg/l) menunjukan sampel air sungai
Polda memiliki 3 DO (mg/l) dengan pH 6 dan salinitasnya 33 ppm. Pengukuran

berikutnya pada sampel air sungai Polda, pada pengukuran DO (mg/l) menunjukan

sampel air sungai Polda memiliki 4 DO (mg/l) dengan pH 7 dan salinitasnya 33 ppm.

Pengukuran berikutnya pada sampel air Teluk Kendari, pada pengukuran DO (mg/l)

menunjukan sampel air Teluk Kendari memiliki 4 DO (mg/l) dengan pH 7 dan

salinitasnya 33 ppm.

Paramater berikutnya untuk mengukur kualitas air yaitu menggunakan

parameter biologi dengan sampe pertama yaitu pada air sunga Kali Wanggu, pada

pengukuran parameter biologi menunjukan pada sampel air sungai Polda terdapat

plankton dengan jenis S. Costatum dengan ciri-ciri selnya terdapat tabung yang

berbentuk seperti cincin. Parameter berikutnya pada air sunga Polda, pada

pengukuran parameter biologi menunjukan pada sampel air sungai Polda terdapat

plankton dengan jenis B. diatom dengan ciri-ciri sel-selnya silinder yang membentuk

rantai. Sampel beriktunya pada air sunga Teluk Kendari, pada pengukuran parameter

biologi menunjukan pada sampel air Teluk Kendari terdapat plankton dengan jenis

Rhizosolenia. sp dengan ciri-ciri selnya berbentuk batang dan uniseluler.


V. PENUTUP

A. Simpulan

Simpulan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Cara dalam menganalisis bahan-bahan dan tingkat pencemaran air pada daerah

aliran sungai yaitu menggunakan beberapa parameter pengukuran seperti

parameter fisik air, parameter kimia dan parameter biologi.

2. Kualitas air sampe ditunjukan pada parameter fisik air dimana pada sampel air

pada sungai Polda, pada parameter fisik air sungai Polda tidak berbau, dengan

air yang masih bening dan suhunya mencapai 220C. Selanjutnya pada sampel

air PDAM, pada parameter fisik air PDAM tidak berbau, dengan air yang

masih bening dan suhunya mencapai 300C. Selanjutnya pada sampel air galon,

pada parameter fisik air galon tidak berbau, dengan air yang masih bening dan

suhunya mencapai 310C.

B. Saran

Saran pada praktikum ini adalah kepada para praktikan agar tetap focus

pada saat praktikum lapangan agar semua praktikan mengerti terhadap apa yang

dipraktikumkan dan hasil yang didapatkan dari praktikum lapangan tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Damaianto, B. dan Ali, M., 2014, Indeks Pencemaran Air Laut Pantai Utara
Kabupaten Tuban dengan Parameter Logam, Jurnal Teknik Pomits, 3(1):1

Hamuna, B., Rosye, H.R.T., Suwito., Hendra, K.M. dan Alianto., 2018, Kajian
Kualitas Air Laut dan Indeks Pencemaran Berdasarkan
Parameter Fisika-Kimia di Perairan Distrik Depapre, Jayapura,
Jurnal Ilmu Lingkungan, 16(1):1

Merliyana., 2017, Analisis Status Pencemaran Air Sungai dengan Makrobenthos


Sebagai Bioindikator di Aliran Sungai Sumur Putri Teluk Belitung,
Skripsi, Universitas Islam Negeri Raden Intan, Lampung

Naslimuna, M., Chatarina, M. dan Sigit, S., 2018, Analisis Kualitas Air Tanah dan
Pola Konsumsi Air Masyrakat Sekitar Industri Kertas Pt Jaya Kertas
Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk, Jurnal GeoEco, 4(1): 3

Wahidah, S.A., 2015, Analisis Pencemaran Air Menggunakan Metode Sederhana


Pada Sungai Jangkuk, Kekalik dan Sekarbela Kota Mataram, Jurnal Pijar
MIPA

Anda mungkin juga menyukai