PERCOBAAN I
PENCEMARAN AIR
OLEH :
A. Latar Belakang
Pengukuran kualitas air dapat dilakukan dengan dua cara, yang pertama
adalah pengukuran kualitas air dengan parameter fisika dan kimia (suhu, O 2
kedua adalah pengukuran kualitas air dengan parameter biologi (plankton dan
benthos). Pola temparatur ekosistem air dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan udara sekelilingnya,
ketinggihan geografis dan juga oleh faktor kanopi (penutupan oleh vegetasi) dari
danau, sungai, lautan, akuifer dan air tanah). Polusi air terjadi ketika polutan
dibuang langsung atau tidak langsung ke perairan tanpa penanganan cukup untuk
organisme yang hidup di sekitar air. Semua kasus efeknya merusak tidak hanya
untuk spesies individu dan populasi, tetapi juga untuk masyarakat biologis alami.
yang luas dari bahan kimia, patogen, dan perubahan fisik atau sensorik seperti
suhu tinggi dan perubahan warna. Sementara beberapa bahan kimia mungkin
bahan-bahan alami, seperti materi tanaman (misalnya daun dan rumput) atau bahan
kimia buatan manusia. Bahan alami dan antropogenik lainnya dapat menyebabkan
serta mengganggu sistem kerja insang dari beberapa spesies ikan. Perubahan kimia
fisik air meliputi keasaman (perubahan pH), konduktivitas listrik, suhu, dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
aliran sungai.
2. Untuk mengetahui kualitas air sungai, PDAM, sumur dan air galon.
D. Manfaat Praktikum
aliran sungai.
2. Untuk mengetahui kualitas air sungai, PDAM, sumur dan air galon.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pencemaran
energi atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia atau
proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan laju yang cepat dan beban pencemaran yang semakin berat akibat limbah
B. Pencemaran Air
karena air merupakan sumber kehidupan. Timbulnya pencemaran di DAS dan air
terhadap mahluk hidup. Air yang telah tercemar, baik oleh senyawa organik
maupun Polutan lain yang diduga merupakan hasil pencemaran limbah buangan
industri kertas adalah logam berat Pb. Tingkat polutan Pb pada ke enam sampel
yang diambil berada pada kisaran 0,026-0,072 mg/l, sedangkan baku mutu yang
disarankan oleh pemerintah pada air yang diperuntukkan untuk minum adalah
Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen) adalah total jumlah oksigen yang ada
(terlarut) di air. DO dibutuhkan oleh semua jasa hidup untuk pernapasan, proses
oksigen dijumpai pada lapisan permukaan karena Oksigen dari udara di dekatnya
dapat secara langsung larut berdifusi ke dalam air laut. Kebutuhan organisme
terhadap oksigen terlarut relative bervariasi tergantung pada jenis, stadium dan
semakin tinggi kandungan kimiawi air tersebut. Perubahannya lambat atau baru
namun tetap air itu kurang baik dikonsumsi, dapat digunakan untuk keperluan
lain, kecuali untuk dikonsumsi. Air yang mengandung tingkat kesadahan dan
kandungan logam tinggi dapat terlihat bila air teh berubah menjadi hitam, ungu
atau biru. Air tetap berwarna seperti air teh, maka secara kimia kualitas air itu
dan ekosistem pesisir dan laut (mangrove, padang lamun dan terumbu karang)
wilayah pesisir dan laut. Pencemaran yang disebabkan oleh logam dapat
fisiologi, genetik dan resistensi. Logam dapat terakumulasi dalam tubuh sehingga
kematian bila logam tersebut masuk dalam rantai makanan (Damaianto, 2014).
III. METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 19-20 Maret 2020 pukul 13.00-
Selesai WITA dan bertempat di Kali Wanggu, Sungai Polda, Teluk kendari dan
B. Bahan Praktikum
C. Alat Praktikum
D. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut :
1. Menyiapkan sampel air dari berbagai sumber yakni kali wanggu, sungai polda dan
Parameter fisik air yaitu pengamatan bau, warna, rasa, kekeruhan, dan suhu
a. Pengamatan DO
yang tertera.
b. Pengamatan pH
pH
c. Pengamatan salinitas
- Menyiapkan masing-masing sampel air yang akan diukur salinitasnya
nilai salinitasnya
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum uji kualitas air tercantum dakam tabel 4,
5, 6 dan 7.
2. Air
PDAM - -
Tabel Lanjutan, Tabel 7.
3 Air - - -
galon
B. Pembahasan
Praktikum mengenai kualitas air yang menggunakan air pada beberapa titik
sebagai perbandingan satu sama lain dan menggunakan beberapa parameter penelian
kimia dan parameter biologi dengan parameter khusus dari masing-masing parameter.
Pengukuran air yang pertama dilakukan pada sampel air pada sungai Polda, pada
parameter fisik air sungai Polda tidak berbau, dengan air yang masih bening dan
suhunya mencapai 220C. Pengukuran selanjutnya pada sampel air PDAM, pada
parameter fisik air PDAM tidak berbau, dengan air yang masih bening dan suhunya
mencapai 300C. Pengukuran selanjutnya pada sampel air galon, pada parameter fisik
air galon tidak berbau, dengan air yang masih bening dan suhunya mencapai 310C.
pada sungai Polda, pada pengukuran DO (mg/l) menunjukan sampel air sungai Polda
pada sampel air PDAM, pada pengukuran DO (mg/l) menunjukan sampel air PDAM
memiliki 0,47 DO (mg/l) dengan pH 6 dan salinitasnya 0. Pengukuran berikutnya
pada sampel air galon, pada pengukuran DO (mg/l) menunjukan sampel air galon
parameter biologi dengan sampe pertama yaitu pada air sunga Polda, pada
pengukuran parameter biologi menunjukan pada sampel air sungai Polda terdapat
plankton dengan jenis S. Costatum, plankton ini memiliki sel yang terdapat dalam
tabung yang berbentung seperti cincin marginal, ukurannya 2-21 µm. Sampel air
PDAM dan air gallon setelah diukur menggunakan parameter biologi tidak
Sampel berupa plankton hanya ditemukan pada sampel air sungai Polda karena
sungai merupakan habitat alamia yang semua makhluk hidup dapat hidup sedangkan
sampel air gallon dan air PDAM tidak terdapat plankton karena kedua jenis sampel
10 dan 11.
D. Pembahasan
titik sebagai perbandingan satu sama lain dan menggunakan beberapa parameter
parameter kimia dan parameter biologi dengan parameter khusus dari masing-masing
parameter. Pengukuran air yang pertama dilakukan pada sampel air pada sungai kali
wanggu, pada parameter fisik air sungai Polda tidak berbau, dengan air yang sudah
cokelat keruh dan suhunya mencapai 270C. Pengukuran selanjutnya pada sampel air
sungai Polda, pada parameter fisik air sungai Polda tidak berbau, dengan air yang
masih bening dan suhunya mencapai 250C. Pengukuran selanjutnya pada sampel air
Teluk Kendari, pada parameter fisik air Teluk Kendari menunjukan airnya berbau,
pada sungai kali wanggu, pada pengukuran DO (mg/l) menunjukan sampel air sungai
Polda memiliki 3 DO (mg/l) dengan pH 6 dan salinitasnya 33 ppm. Pengukuran
berikutnya pada sampel air sungai Polda, pada pengukuran DO (mg/l) menunjukan
sampel air sungai Polda memiliki 4 DO (mg/l) dengan pH 7 dan salinitasnya 33 ppm.
Pengukuran berikutnya pada sampel air Teluk Kendari, pada pengukuran DO (mg/l)
salinitasnya 33 ppm.
parameter biologi dengan sampe pertama yaitu pada air sunga Kali Wanggu, pada
pengukuran parameter biologi menunjukan pada sampel air sungai Polda terdapat
plankton dengan jenis S. Costatum dengan ciri-ciri selnya terdapat tabung yang
berbentuk seperti cincin. Parameter berikutnya pada air sunga Polda, pada
pengukuran parameter biologi menunjukan pada sampel air sungai Polda terdapat
plankton dengan jenis B. diatom dengan ciri-ciri sel-selnya silinder yang membentuk
rantai. Sampel beriktunya pada air sunga Teluk Kendari, pada pengukuran parameter
biologi menunjukan pada sampel air Teluk Kendari terdapat plankton dengan jenis
A. Simpulan
1. Cara dalam menganalisis bahan-bahan dan tingkat pencemaran air pada daerah
2. Kualitas air sampe ditunjukan pada parameter fisik air dimana pada sampel air
pada sungai Polda, pada parameter fisik air sungai Polda tidak berbau, dengan
air yang masih bening dan suhunya mencapai 220C. Selanjutnya pada sampel
air PDAM, pada parameter fisik air PDAM tidak berbau, dengan air yang
masih bening dan suhunya mencapai 300C. Selanjutnya pada sampel air galon,
pada parameter fisik air galon tidak berbau, dengan air yang masih bening dan
B. Saran
Saran pada praktikum ini adalah kepada para praktikan agar tetap focus
pada saat praktikum lapangan agar semua praktikan mengerti terhadap apa yang
Damaianto, B. dan Ali, M., 2014, Indeks Pencemaran Air Laut Pantai Utara
Kabupaten Tuban dengan Parameter Logam, Jurnal Teknik Pomits, 3(1):1
Hamuna, B., Rosye, H.R.T., Suwito., Hendra, K.M. dan Alianto., 2018, Kajian
Kualitas Air Laut dan Indeks Pencemaran Berdasarkan
Parameter Fisika-Kimia di Perairan Distrik Depapre, Jayapura,
Jurnal Ilmu Lingkungan, 16(1):1
Naslimuna, M., Chatarina, M. dan Sigit, S., 2018, Analisis Kualitas Air Tanah dan
Pola Konsumsi Air Masyrakat Sekitar Industri Kertas Pt Jaya Kertas
Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk, Jurnal GeoEco, 4(1): 3