Anda di halaman 1dari 1

Praktikum P4.

Mikrobiologi Pangan (29 Maret 2021)

Eco -Enzyme

Kulit buah-buahan yang selama ini banyak terbuang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan Eco-
enzyme. Eco-enzyme merupakan larutan organik yang dihasilkan melalui fermentasi sederhana bahan
buangan dari buah segar atau sayuran dengan penambahan gula tetes/molase (brown sugar) dan air
melalui pemanfaatan mikroorganisme seperti khamir (yeast) dan bakteri (Thimuruguran, 2016).
Hasilnya adalah cairan seperti cuka dengan kandungan protein alami, garam mineral dan beragam enzim
yang memiliki banyak manfaat. Larutan yang dikembangkan pertama kali oleh peneliti Thailand Dr
Rosukon Poompanvong ini dinamai garbage enzyme dan dapat diaplikasikan untuk proses compose,
decompose, transformasi, dan katalis reduksi (Voet 2012). Meskipun tidak ditujukan untuk konsumsi
manusia, garbage enzyme dapat dimanfaatkan sebagai pembersih rumah tangga alami, penyegar
ruangan (air purifier, deodorizer), insektisida, deterjen, pupuk organik, bahkan perawatan tubuh karena
kemampuannya menghilangkan aroma tak sedap dan melarutkan senyawa toksik yang dilepaskan ke
udara akibat rokok, gas buang kendaraan bermotor, residu kimia maupun produk rumah tangga.

Tujuan Praktikum

Praktikum bertujuan untuk mempelajari Eco-enzyme

Bahan dan alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah kulit berbagai jenis buah-buahan, gula tetes (brown
sugar) dan air. Alat: Botol plastik bertutup, alat pengukur (gelas ukur/timbangan), wadah, alat
pencatat/perekam

Procedure kerja

1. Gunakan sarung tangan

2. Timbang dan siapkan gula tetes, kulit buah-buahan dan air dengan perbandingan porsi berturut-
turut 1:3:10

3. Masukkan secara berturut-turut kulit buah-buahan, gula tetes, air ke dalam botol fermentasi. Pastikan
tersedia ruang (headspace) sebelum ditutup rapat (air-tight)

4. Simpan botol yang telah berisi bahan fermentasi di tempat sejuk dan kering, hindarkan dari sinar
matahari langsung. Fermentasi umumnya dilakukan selama 3 bulan, periksa kondisi botol fermentasi
secara berkala, buka tutup botol setiap 1-2 hari sekali selama bulan pertama (M1) fermentasi

5. Amati perubahan yang terjadi pada H3 dan H14, identifikasi dan rekam data perubahan

6. Lengkapi dengan kajian literatur: enzim/senyawa antimikroba yang dihasilkan dan aktivitasnya

7. Sajikan dalam laporan praktikum kelompok Anda

Anda mungkin juga menyukai