Anda di halaman 1dari 13

Bioteknologi

Eco/ Garbage Enzim

Dosen Pengampu
Dr. phill. nat. Nurmiati

Oleh:
Sisi Yulianti (2020422015)
Pendahuluan

• Sampah merupakan permasalahan


setiap harinya bagi kehidupan manusia
di dunia, hal ter-sebut diakibatkan
produksi sampah terjadi setiap harinya.
Di negara maju permasalahan sampah
dapat diatasi dengan berbagai
teknologi, sedang-kan di Negara
berkembang belum optimal pe-
nanganan pengolahan sampah tersebut
(Akhlis dan Masyrukan, 2016; Azkha,
2007).
• KBBI (2011), sampah adalah barang
atau benda yang dibuang karena tidak
terpakai lagi, dan sebagainya.
Ecoenzym

Dr. Rosukon Poompanvong

Fermentasi limbah dapur


organik seperti ampas buah,
Enzim dari limbah atau kulit buah, dan sayuran,
Ecoenzym gula (gula coklat, gula
sampah organik
merah atau gula tebu), dan
air.

Pembersih organik, atau bahan


pembersih rumah tangga
• Menurut Megah dkk. (2017) dan Dewi dkk. (2007) sistem pengolahan sampah
organik dengan memanfaatkan kulit buah-buahan dengan sebutan eco-enzym. Eco-
enzym dilakukan dengan proses fermentasinya selama 3 bulan, namun hasil larutan
ini mempunyai manfaat yang banyak. Selama proses fermentasinya menghasilkan
gas O3 (ozon) yang sangat dibutuhkan atmosfer.
• Eco-enzyme adalah larutan organik yang dihasilkan dengan fermentasi sederhana
dari limbah sayuran segar, limbah buah dengan penambahan gula merah dan air
dengan menggunakan mikroorganisme selektif seperti Ragi dan Bakteri
(Thirumurugan dan Mathivanan, 2016).
• Fermentasi ini suatu proses perubahan kimia dalam substrat organik yang dapat
bertahan karena aksi katalisator biokimia, enzim yang dihasilkan dari mikroba
tertentu yang masih hidup, seperti asam-asam organik protein sel tunggal,
antibiotik dan biopolymer.
Bahan dan Alat

• Bahan pembuatan ekoenzim sangat sederhana, yakni hanya terdiri atas tiga
bahan dan satu alat, yang rumuskan menjadi: 3 + 1.
• 1. Air mentah atau air tanah (ledeng)
• 2. Sampah organik
• 3. Gula merah tebu (molase, gula aren, gula saka)
• Alat, yakni wadah berbahan plastik yang memiliki tutup rapat, seperti
toples plastik, botol gallon, ember plastik bertutup rapat, container box
plastik yang bertutup rapat, atau dapat memanfaatkan toples plastik bekas
kue, ember bekas cat yang terbuat dari plastik dan bertutup rapat, dan lain-
lain.

Yulie Neila C, dkk. 2020


Cara Membuat Eco-Enzyme

• Siapkan sampah organik seperti kulit buah, sayur, gula merah dan air.
• Buat perbandingan air: gula: sampah organik yaitu 10: 1: 3
• Tuang semua bahan kedalam botol, bisa menggunakan blender untuk
mencacah limbah, kemudian tambahkan air dan gula ke dalam botol.
• Simpan ditempat sejuk dan biarkan selama tiga bulan.

Suswanto Ismadi Megah S


Tips

• Simpan eco-enzym di tempat yang kering dan sejuk dengan suhudalam


rumah
• Biarkan selama 3 bulan, dan buka setiap hari di minggu pertama, kemudian
2-3 hari sekali, kemudian seminggu sekali. Diminggu 1 akan ada banyak
gas yang dihasilkan.
• Kadang ada lapisan putih di permukaan larutan. Jika cacing muncul
tambahkan gula segenggam, aduk rata dan tutup kembali.

Asri Priliani, 2019


Proses Fermentasi

• Dari hari ke-1 pembuatan eco-enzym, prosesnya akan melepaskan gas ozon (O3).
O3 dapat mengurangi karbondioksida(CO2)di atmosfer yang dapat memperangkap
panas di awan. Sehingga dapat mengurangi efek rumah kaca dan global warming.
• Enzim mengubah amonia menjadi nitrat (NO3), hormon alami dan nutrisi untuk
tanaman. Sementara itu mengubah CO2 menjadi karbonat (CO3) yang bermanfaat
bagi tanaman laut dan kehidupan laut.

Asri Priliani, 2019


Eco Enzim

3 bulan fermentasi
1 bulan fermentasi

Puguh dan Maria. 2021


Eco Enzim Fermentasi dan Siap
Pakai
Manfaat Ecoenzim

 Membantu mengurangi limbah atau sampah organik basah sehingga zero


Waste
 Membantu menyadarkan masyarakat akan pentingnya penggunaan
pembersih rumah tangga termasuk disinfektan yang ramah lingkungan
 Meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap sayur-sayuran dan buah-
buahan sehat, dan
 Menghasilkan pembersih rumah tangga termasuk disinfektan secara
mandiri.

Yulie Neila C, dkk. 2020


(1) Disinfektan, dengan perbandingan ekoenzim : air = 1 ml (1 takaran
seperti tutup botol) : 1000 ml

(2) Hand-sanitizer, dengan perbandingan ekoenzim : air = 1 ml : 500 ml

(3) Pembersih udara, dengan perbandingan ekoenzim : air = 1 ml : 1000


ml

(4) Mengepel lantai, dengan perbandingan ekoenzim : air = 1 tutup botol :


1 ember

(5) Untuk sabun mandi, sabun cuci piring, dan shampoo, dengan
perbandingan 1 sabun : 1 ecoenzim : 8 air yang disesuaikan takarannya

(6) Untuk menyiram tanaman, perbandingannya 20 ml ecoenzim : 1000 ml


(1 liter) air; dan lain-lain.

Yulie Neila C, dkk. 2020


Referensi

• Asri Prilina. 2019. Eco Enzyme Sederhana Dari Sisa Makanan Sehari-hari.
• Puguh Sujarta dan Maria Ludia Simonapendi. 2021. Pelatihan Pengolahan Sampah
Organik Dengan Konsep Eco-enzym. Jurnal Pengabdian Papua. ISSN 2550-0082,
e-ISSN 2579-9592. Vol 5 No 1
• Rima Gusriana Harahap, dkk. 2021. Pelatihan Pembuatan Eco-Enzyme sebagai
Alternatif Desinfektan Alami di Masa Pandemi Covid-19 bagi Warga Km.15
Kelurahan Karang Joang. Sinar Sang Surya (Jurnal Pusat Pengabdian Kepada
Masyarakat ) Vol. 5, No. 1. e-ISSN: 2597-484X
• Suswanto Ismadi Megah S, dkk. 2018. pemanfaatan Limbah Rumah Tangga
Digunakan Untuk Obat dan Kebersihan. Vol 2 No 1. Doi.10.33373/jmb.v2i1.2275
• Yulie Neila Chandra, dkk. 2020. Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Organik Menjadi
Bahan Pembersih Rumah Tangga. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada
Masyarakat. http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/snppm. ISBN 978-602-99618-9-
8

Anda mungkin juga menyukai