Anda di halaman 1dari 25

Metabolisme Metabolit Sekunder

dari Tumbuhan dan Hewan serta


Pemanfaatannya

Metabolisme – Dr. Resti Rahayu

Widia Putri Febriani


2020422003
Berasal dari kata Yunani “Metabole” yang
Produk Metabolisme disebut berarti perubahan. Metabolisme di artikan
sebagai pertukaran zat antara satu sel
Metabolit
atau secara keseluruhan dengan
lingkungannya.

Metabolism
e
Proses sintesis substansi kimia dan
Metabolisme terdiri atas degradasi organisme dengan sistemMetabolisme mencakup sintesis
tahapan-tahapan yang enzimatik (anabolisme) dan penguraian
melibatkan enzim disebut sbg (katabolisme) molekul organik
jalur metabolisme kompleks.

FKH UB, 2020


Keanekaragaman Metabolit
Berdasarkan Pembentukannya :

Metabolit Primer Metabolit Sekunder

 Esensial untuk hidup : Pertumbuhan  Diproduksi untuk menunjang kehidupan


normal, perkembangan dan reproduksi namun tidak vital
 Berupa enzim fisiologis, menghasilkan  Diproduksi lebih banyak pada saat
energi misalnya karbohidrat tanaman dalam kondisi stres
 Terlibat langsung dalam fungsi  Memiliki aktivitas farmakologi dan
fisiologis normal : protein dan enzim biologi
 Contoh : Glukosa, Asam Organik  Contoh : Terpenoid, Alkaloid, dan
sederhana, Asam Lemak, Protein, Falvonoid.
Hormon dan Enzim.

FKH UB, 2020


Perbedaan Metabolit Primer dan Metabolit
Sekunder
Hubungan Metabolit Primer dg Metabolit Sekunder

Metabolit Primer

Metabolit Sekunder
Metabolit Primer

Proses Metabolisme Primer

Degradasi Senyawa Degradasi Lemak Proses oksidasi fosforilasi pada


Karbohidrat dan Gula dg jalur melalui reaksi ß-oksidasi organisme aerobik
Glikolisis dan Siklus
Krebs/asam sitrat/trikarboksilat
menghasilkan energi melalui
reaksi oksidasi Dewick, 1999

Metabolit dan metabolisme primer dibutuhkan untuk menunjang terjadinya pertumbuhan pada
setiap organisme, oleh karena itu bersifat growth link (Sudibyo, 2002).
Pada tumbuhan, metabolisme primer merupakan proses yang esensial bagi kehidupan tumbuhan.
Karena tanpanya makka organisme akan terganggu pertumbuhannya, serta reproduksinya dan
akhirnya mati.
Molekul dengan berat molekul yang relative kecil, strukturnya
bervariasi dan tidak sama dalam setiap organisme, ditemukan
dalam jumlah minor dan berfungsi unuk pertahanan diri
organisme, melawan penyakit, pertumbuhan atau hormon
Metabolit
Sekunder
Senyawa -senyawa organik yang berasal dari sumber alami
tumbuhan yang dapat memberikan efek fisiologis terhadap
makhluk hidup, pada umumnya merupakan senyawa bioaktif.
Senyawa metabolik sekunder tidaklah sepenting metabolik primer
dalam kelangsungan hidup organisme, senyawa sangat berperan
dalam mempertahankan kehidupan organisme
Nora & Seprianto, 2017
Metabolisme Sekunder pada Tanaman
Senyawa yang tidak terlibat langsung dalam pertumbuhan, perkembangan, atau reproduksi makhluk hidup. Namun, senyawa ini
biasa digunakan untuk perkembangbiakan dan pertahanan tanaman karena umumnya senyawa metabolit sekunder bersifat racun
bagi hewan, diantaranya adalah senyawa alkaloid, fenol, saponin dan terpenoid (Kusbiantoro & Purwaningrum, 2018)

Fiehn (2002), menyatakan bahwa tumbuhan menghasilkan 200.000 lebih metabolit sekunder.
Metabolit sekunder terbentuk karena suatu bentuk pertahanan diri karena tanaman tidak dapat berpindah tempat. Misalnya
tanaman pada lahan yang tercemar, agar tetap survive maka akan membentuk metabolit sekunder.

Contohnya pada Tanaman tembakau, yang dapat membentuk asam salisilat sebagai antibodi.
Apabila tembakau terkena virus maka produksi asam salisilat akan tinggi dan dalan tembakau dapat melakukan proses metilasi
pada asam salisilat menjadi metil salisilat.

Pada saat tanaman berinteraksi dengan patogen, hama atau cekaman biotik dan abiotik, tanaman akan mengaktifkan berbagai
mekanisme pertahanan, termasuk induksi biosintesis metabolit sekunder. Salah satunya
adalah pembentukan fitoaleksin sebagai respon hipersensitif dan penebalan lignin yang terbentuk pada dinding sel sebagai
pertahanan mekanik (Vasconsuelo and Baoland 2007, Namdeo 2007).

Senyawa lain yang dihasilkan akibat adanya cekaman biotik dan abiotk adalah asam absisat (Atkinson and Urwin
2012), dan etilen (Dreher and Callis 2007), dan asam jasmonat pada tumbuhan tingkat tinggi (Creelman and Mullet
1995).
Secara umum metabolit sekunder terbagi dalam tiga
kelompok, yaitu :
 Terpenoid (Sebagian besar senyawa
terpenoid mengandung karbon dan
hidrogen serta disintesis melalui jalur
metabolisme asam mevelonat.) Contohnya
monoterpena, seskuiterepena, diterpena,
triterpena, dan polimer terpena.

 Fenolik (Senyawa ini terbuat dari gula


sederhana dan memiliki cincin benzena,
hidrogen, dan oksigen dalam struktur
kimianya.) Contohnya asam fenolat,
kumarina, lignin, flavonoid, dan tanin.

 Senyawa yang mengandung nitrogen.


Contohnya alkaloid dan glukosinola
Jalur Utama Pembentukan Metabolit Sekunder

Jalur-jalur biosintetik (biosintetic pathways) digunakan oleh semua makhluk hidup dalam memproduksi
metabolit yang essensial untuk kelangsungan hidup dan pertahanan dirinya.

Jalur Asam Malonat Asetat Asam Mevalonat Asetat Asam Shikimat

metabolit sekunder yang dihasilkan melalui jalur Senyawa metabolit sekunder dari jalur ini Metabolit sekunder yang disintesis melalui jalur
asam malonat diantaranya: asam lemak (laurat, diantaranya adalah Essential oil, asam shikimat diantaranya adalah Asam
miristat, palmitat, stearat, oleat, linoleat, linolenic), Squalent,  Monoterpenoid, Menthol, Sinamat, Fenol, Asam benzoic, Lignin, Koumarin,
gliserida, poliasetilen, fosfolipida, dan glikolipida. Korosinoid, Streoid, Terpenoid, Tanin, Asam amino benzoic dan Quinon.
Sapogenin, Geraniol, ABA, dan GA3

Tanaman
Tanaman yang
yang menghasilkan
menghasilkan senyawa
senyawa ini
ini antara
antara lain:
lain:  Jarak
 Jarak pagar,
pagar,
kelapa
kelapa sawit,
sawit, kelapa,
kelapa, jagung,
jagung, kacang
kacang tanah,
tanah, zaitun,
zaitun, bunga
bunga matahari,
kedelai,
kedelai, wijen,
wijen, kapas,
kapas, coklat,
coklat, dan
dan alpukat.
alpukat.
matahari,
Dewick, 1999

Metabolit dan metabolisme primer dibutuhkan untuk menunjang terjadinya pertumbuhan pada setiap organisme,
oleh karena itu bersifat growth link (Sudibyo, 2002).
Pada tumbuhan, metabolisme primer merupakan proses yang esensial bagi kehidupan tumbuhan. Karena tanpanya
makka organisme akan terganggu pertumbuhannya, serta reproduksinya dan akhirnya mati.
Biosintesis Metabolit Sekunder

Jalur yang biasanya dilalui dalam


pembentukan metabolit sekunder
ada 3 jalur, yaitu:

1. Jalur asam asetat


2. Jalur asam sikimat
3. Jalur asam mevalonat
Mariska, 2013
Biosintesis Jalur Asetat Mevalonat

Terpenoid

Mariska, 2013
Biosintesis senyawa jalur asetat-malonat

Mariska, 2013
Asam Lemak

Mariska, 2013
Kelompok Senyawa Jalur Shikimat

Mariska, 2013
Metabolit Sekunder Hasil Gabungan Metabolisme
Jalur Shikimat-Asetat Malonat

Mariska, 2013
Metabolit Sekunder pada Hewan

 Umumnya sama seperti tumuhan hanya jika pada hewan tidak terdapat jalur
shikamat.
 Metabolit sekunder pada hewan contohnya bagi invertebrata laut berperan
membantu dalam pencarian makanan, pengenalan dengan populasinya, penentuan
habitat dan pasangan simbiotik yang sesuai (Murniasih, 2005).

 Selain fungsi tersebut, STACHOWICZ (2001) melaporkan bahwa metabolit


sekunder juga berperan dalam pengaturan dan sinkronisasi siklus reproduksi, serta
pemberi sinyal jika ada predator yang membahayakan.
“Pemanfaatan Metabolit
Sekunder”
 Senyawa metabolit sekunder yang
bermanfaat telah digunakan sebagai obat,
pestisida, dan bahan baku kosmetik.
 Selain itu, Senyawa metabolit sekunder
pada tumbuhan memiliki beberapa fungsi
antara lain sebagai atraktan (menarik
serangga penyerbuk), melindungi dari
stres lingkungan, perlindungan dari hama
dan penyakit (phytoalexin), perlindungan
dari sinar ultraviolet, sebagai pengatur
tumbuh, bersaing dengan tanaman lain
(alelopati), dan merupakan senyawa yang
mampu menginduksi pembentukan
senyawa tertentu sebagai respon
pertahanan tanaman (Angin, 2019)
1. Pemanfaatan dalam Bidang
Pertanian
a. Sebagai Pestisida Alami
 Umumnya metabolit sekunder berperan ganda, baik secara aditif maupun sinergis. Selain dapat
mengatasi atau mengendalikan OPT juga dapat berpengaruh kepada tanamannya, khususnya terhadap
pertumbuhan tanaman.
 Senyawa alkaloid berfungsi melindungi tanaman dari berbagai hewan herbivora. Tanin, lignin, flavonoid,
dan beberapa senyawa fenolik sederhana juga berfungsi sebagai pertahanan terhada herbivora dan
patogen. Selain itu, lignin berfungsi memperkuat dinding sel mekanis, dan banyak pigmen flavonoid
yang berperan sebagai penarik bagi penyerbuk dan penyebar biji
 Tanaman yang mampu menghasilkan senyawa metabolit sekunder berpotensi dijadikan sebagai sumber
gen tahan terhadap hama atau penyakit tertentu, serta berpeluang dikembangkan sebagai biopestisida
(angin, et.al. 2019).

 Beberapa penelitian menunjukkan bahwa:


 Ekstrak fenolik dari tanaman tahan menunjukkan aktivitas penghambatan pertumbuhan pada
Sclerotinia ascospores yang lebih kuat daripada tanaman rentan (Prats et al. 2003).
 Kadar tanin yang tinggi pada kedelai varietas Mutiara menyebabkan tanaman lebih tahan
terhadap serangan lalat bibit Ophiomyia phaseoli (Muliani 2013).
b. Sebagai Biostimulan
 Metabolit Sekunder juga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan cara menjadi
biostimulan untuk pertumbuhan tanaman. salah satu contohnya yaitu metabolit sekunder pada
centella asiatica.
 Pegagan mengandung triterpenoid dan saponin yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman
dan perkembangan serta memiliki peran ekologi dalam mengatur interaksi antara tanaman dan
lingkungannya. Dimana saponin triterpenoid merupakan metabolit sekunder yang dapat menjadi
zat defensif seperti fitoantisipin, antifeedant, antraktan, fitoaleksin dan feromon
 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Zakiah, 2017 bahwa Ekstrak terpurifikasi pegagan
konsentrasi 0,25 mg/l dengan satu kali waktu aplikasi merupakan perlakuan terbaik terhadap
pertumbuhan vegetatif dan meningkatkan hasil kedelai sebesar 82,47% dibanding kontrol.
Ekstrak terpurifikasi pegagan 0,25 mg/l dapat meningkatkan kandungan giberelin (73,57%) dan
auksin (10,10%) endogen pada bagian pucuk kedelai dibanding kontrol. Ekstrak terpurifikasi
pegagan berperan sebagai biostimulan dengan efek fisiologis meningkatkan metabolisme
tanaman khususnya proses biosintesis giberelin sehingga menyebabkan peningkatan luas daun
dan tinggi tanaman kedelai.
2. Pemanfaatan bagi manusia
•Fenilpropanoid yang dikandung beberapa tanaman memberikan aroma dan rasa, sehingga dapat digunakan
dalam industri makanan dan minuman. Sebagai contoh adalah senyawa capsaicin dalam paprika merah,
piperinoids pada lada hitam, sinamat pada kayu manis, dan gingerol pada jahe (Croteau et al. 2000).

•Beberapa jenis matabolit sekunder bersifat antikanker seperti camptothecin, paclitaxel, vinkristin, dan
podophyllotoxin (Sirikantaramas et al. 2008).

•Metabolit sekunder juga bersifat anti-inflamasi dan antimikroba (Epifano 2007). Vinblastin dan vincristine yang
diproduksi dari bunga tapak dara (Catharanthus roseus) merupakan alkaloid untuk obat leukemia (Mariska
2013).

•Flavonoid yang mengandung gugus flavon, flavanon, katekin, dan antosianin dalam struktur molekulnya
mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. Flavonoid berfungsi meredam radikal bebas seperti superoksida yang
dihasilkan dari reaksi enzim xantin oksidase (Simanjuntak, 2012).

•Isoflavon berperan sebagai antioksidan primer. Selain bekerja sebagai antioksidan, flavonoid juga dapat
berfungsi sebagai antiaterosklerosis, antitrombogenik, antiinflamasi, antitumor, antivirus dan antiosteoporosis
(Simanjuntak, 2012).
Referensi
Angin. Y.P, Purwaningrum. Y, Asbur.Y. Rahayu. S. Nurhayati. 2019. Pemanfataan kandungan metabolit sekunder yan g dihasilkan
tanaman pada cekaman biotik. Jurnal Agriland. Vol.7(2).
Epifano, F., G. Salvatore, M. Luigi, and C. Massimo. 2007. Chemistry and pharmacology of oxyprenylated secondary plant metabolites.
Phytochemistry 68:939953 Croteau, R., T.M. Kutchan, and N.G. Lewis. 2000. Natural products
(secondary metabolites). Bioch Sirikantaramas, S., M. Yamazaki, K. Saito. 2008. Mechanisms of
resistance to self-produced toxic secondary metabolites in plants. Phytochem. Rev. 7:467-477.
Mariska, I. 2013. Metabolit Sekunder: Jalur Pembentukan Dan Kegunaannya Litbang.Pertanian.
Muliani, Y. 2013. Karakter biokimia tanaman kedelai yang berperan dalam resistensi terhadap lalat bibit Ophiomyia phaseoli Tryon.
CEFARS: Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah 4(2):31-39.
Murniash. T. 2005. SUBSTANSI KIMIA UNTUK PERTAHANAN DIRI DARI HEWAN LAUT TAK BERTULANG BELAKANG.
Jurnal Oscana. Vol. XXX (2): 19-27.
Nora. Adri & Seprianto. 2017. Modul Kuliah Bioteknologi Bahan Alam. Universitas Esa Unggul
Prats, E., M.E. Bazzalo, A. Le´on, and J.V. Jorr´ýn. 2003. Accumulation of soluble phenolic compounds in sunflower capitula correlates
with resistance to Sclerotinia sclero
Simanjuntak, K. 2012. Peran antioksidan flavonoid dalam meningkatkan kesehatan. Bina Widya 23(3):135-140.
STACHOWICZ, J.J. 2001. Chemical ecology of mobile benthic invertebrates: predator and prey, allies and competitor. In : Marine
Chemical Ecology (James B. Mc Clintock & Bill J. Baker Eds.) CRC. Press USA.: 157-194.
Tim toksikologi dan Tanaman Obat. 2020. Metabolit Sekunder. FKH UB
Zulfa. Zakiah. 2017. PEMANFAATAN METABOLIT SEKUNDER BEBERAPA JENIS TUMBUHAN SEBAGAI BIOSTIMULAN
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine Max (L.)
Merr.)
Thank you!!

Anda mungkin juga menyukai