Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Sisi Yulianti

NO BP : 2020422015

UAS MKSDH PASCASARJANA BIOLOGI KELAS A

1. Langkah langkah apa yang anda lakukan untuk menjawab permasalahan ini.
2. Kalau diperlukan untuk studi pembuatan dokumen pengelolaan perairan tersebut
penelitian atau studi studi apa saja yang mesti dilakukan.
3. Bagaimana bentuk pengelolaannya yang mesti diterapkan dikawasan tersebut,
sehingga kawasan ini tetap terjaga kelestarian sumber perikanan yang ada.
Sebelum masuk dalam jawaban untuk setiap pertanyaan sebaiknya kita ketahui
terlebih dahulu apa itu DAS (Daerah Aliran Sungai). DAS ialah suatu kawasan yang
dibatasi oleh titik-titik tinggi dimana air yang berasal dari air hujan yang jatuh,
terkumpul dalam kawasan tersebut. Guna dari DAS adalah menerima, menyimpan
dan mengalirkan air hujan yang jatuh di atasnya melalui sungai. Jika terdapat
berbagai masalah yang timbul di sungai bisa dilakukan beberapa hal seperti upaya
konservasi DAS.
1. Adapun langkah yang dapat diambil untuk menjawab permasalahan-permasalahan
yang muncul di sungai batang bungo ialah dengan melakukan orientasi kepada
masyarakat setempat tentang pentingnya ekosistem sungai bagi kehidupan
manusia, dan memberikan pengertian tentang manfaat dilakukannya lubuk
larangan serta dampak yang akan dihasilkan dari upaya konservasi berupa lubuk
larangan.
Jika diperhatikan permasalahan yang muncul sangat banyak sehingga
diperlukan beberapa langkah yang lebih dari sekedar orientasi. Menurut saya
langkah awal yang harus dilakukan ialah dari diri sendiri, dimana dengan adanya
kesadaran dari diri seseorang akan sangat berpengaruh pesat terhadap terjaganya
ekosistem sungai. Seperti yang secara umum diketahui bahwa banyak sekali
pemangku adat, tokoh masyarakat dan pemerintah daerah yang memberikan
pemahaman terhadap masyarakat umum tentang pentingnya berbagai hal tetapi
dari diri orang tersebut tidak diterapkan apa-apa, bahkan kebanyakan melakukan
pelanggaran, jadi terpenting disini ialah dengan memberikan contoh yang baik
terhadap masyarakat maka masyarakat pun akan mengikuti dan segan jika akan
melakukan kesalahan.
Meskipun demikian terdapat berbagai langkah yang dapat ditempuh untuk
menjaga ekosistem sungai seperti dibentuknya lubuk larangan, meskipun dengan
adanya lubuk larangan masyarakat masih mengalami berbagai permasalahan
seperti ekonomi masyarakat karena masarakat merasa kurangnya manfaat sungai
bagi nelayan. Adapun langkah untuk mengatasi masalah seperti ini, kita dapat
melakukan pembaruan terhadap lubuk larangan seperti waktu pemanenan dari
lubuk larangan dipercepat atau denda yang diterapkan sebaiknya dengan denda
berupa bibit ikan baik ikan dengan spesies yang sama dengan yang diambil
maupun berbeda. Selain langkah tersebut untuk dapat menjaga perekonomian
nelayan maka dapat dibentuk usaha berupa budibaya ikan khas yang dihasilkan
dari sungai bungo tersebut dengan membentuk kolam-kolam budidaya agar
sumber daya ikan tetap terjaga dan nelayan tetap dapat menangkap ikan sebagai
mana biasa namun, tetap harus berdasarkan ketentuan-ketentuan seperti tidak
diperbolehkan menggunakan alat tangkap ikan massal, serta masyarakat tetap
harus menjaga lingkungan sungai agar tetap bersih dari sampah dan tidak
menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan limbah baik industry, rumah
tangga maupun MCK.
Dengan demikian langkah yang menurut saya tepat untuk mengatasi
permasalahan tersebut disoal ialah dengan tetap menerapkan lubuk larangan
namun, dengan system yang berbeda yaitu dengan waktu panen yang lebih singkat
serta denda yang diterapkan berupa bibit ikan sehingga dapat menambah sumber
daya ikan yang sudah ada atau dengan diberlakukannya peraturan bahwa dilarang
melakukan pencemaran sungai baik dalam bentuk apapun dengan konsekuensi
yang telah ditetapkan serta dilakukan usaha budidaya ikan khas sungai tersebut
sehingga dapat mempertahankan sumberdaya ikan dan dapat menjaga
perekonomian masyarakat setempat.
2. Adapun penelitian dan studi yang perlu dilakukan ialah dengan meneliti berbagai
macam komponen yang ada di dalam pemerintah maupun masyarakat baik berupa
peraturan pemerintah maupun peraturan pemerintah daerah setempat, hukum adat,
politik, sosial, ekonomi, budaya dan lain sebagainya guna untuk memperoleh
manfaat yang dapat ditimbulkan dari diterapkannya hukum-hukum tersebut.
Menurut pendapat saya yang paling penting untuk diperhatikan ialah
peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu seperti peraturan mengenai
konservasi, dimana dengan diterapkannya peraturan tersebut dapat mencakup
berbagai hukum yang lain. Karena konservasi sumber daya alam merupakan salah
satu upaya pelestarian pengelolaan SDA yang pemanfaatannya dilakukan secara
bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan memelihara dan
meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa studi yang perlu dilakukan yaitu dengan
meningkatkan penelitian-penelitian terkait dengan ekosistem sungai agar dapat
dilakukan berbagai macam pembaharuan jika terdapat kekurangan-kekurangan
dari pengelolaan sungai tersebut. Selain dari itu perlu dilakukan studi litelatur
berupa perbandingan antara daerah pengelolaan 1 dengan yang lain agar dapat
meningkatkan kualitas dan kuantitas dari pengelolaan sungai tersebut. Untuk dapat
tetap menjaga social, ekonomi dan budaya masyarakat setempat perlu diterapkan
aturan-aturan adat berupa peraturan tentang adanya pertemuan yang akan
dilaksanakan beberapa bulan sekali untuk melakukan musyawarah mengenai
pengelolaan sungai dengan begitu dapat meningkatkan social dan budaya
masyarakat serta dilakukannya perbaikan mutu ekonomi masyarakat dengan
melakukan budidaya ikan atau tumbuhan khas sekitar wilayah tersebut agar tetap
terjaga kelestarian dan keragamannya meskipun bukan pada habitat aslinya.
Kemudian selain dari studi diatas, studi yang telah diterapkan selama ini
melalui lubuk larangan tergolong cukup baik, seperti adanya hukum adat yang
bertumpu dari mitologi (mitos) dimana bagi masyarakat yang melakukan
pelanggaran akan terkena hukuman seperti sakit dan lain sebagainya. Menurut
saya aturan seperti ini masih bisa digunakan karena ini merupakan salah satu
aturan yang mampu menjadikan masyarakat patuh sehingga lubuk larangan tetap
dapat dijalankan dengan aman meskipun terjadi perdebatan berupa nelayan
memprotes karena berkurangnya ekonomi, sebaliknya dengan adanya lubuk
larangan dapat menjaga ekosistem sungai dan perikanan serta menjaga
keanekaragaman hayati.
Selain itu dengan adanya aturan mengenai alat tangkap ikan juga menjadikan
kelestarian perikanan tetap terjaga, karena tidak digunakannya alat tangkap ikan
yang berbahaya bagi kelangsungan hidup ikan di sungai.
3. Bentuk pengelolaan yang tepat bagi permasalahan diatas ialah seperti berbagai
upaya konservasi perairan dengan dibentuknya lubuk larangan atau diterapkannya
upaya budidaya ikan. Lubuk larangan merupakan upaya konservasi dengan
berlandaskan dengan kearifan local yang memiliki sangat banyak manfaat bagi
kehidupan salah satunya dapat menjaga kelestarian dan ekosistem perairan, dan
perikanan disamping itu upaya bidudaya ikan menjadi salah satu alternative untuk
dapat menjaga keanekaragaman ikan dan tingkat produksi ikan.
Menurut saya dengan menjalankan 2 upaya diatas dapat menjaga kelestarian
sumber perikanan, karena lubuk larangan akan menjaga habitat ikan khas bungo
seperti : baung (Mytus nemurus), barau (Hampala macrolepidota), semah (Tor
soro), patin (Pangasius pangasius), palau (Osteochilus vittatu), gurami
(Osphronemus gourami ), lampam ( Barbodes schwannifeldii ), nila
(Orheochromis niloticus), gabus (Chana striata), tilan (Mastacembetus unicdar),
mentulu ( Barbichthys laevis), kepras (Anematichthys apogon) , sepat
(Trichogaster trichopterus), tambakan (Helostoma temminckii), betutu
(Oxyeleotris marmorata), lais (Cryptopterus palembangensis), masik
(Labiobarbus fasciatus), punti (Bagroides melapterus), simancung
(Schismatorhynchus heterorhynchus), nilem (Osteochilus hasselti) sedangkan
budidaya ikan dapat digunakan untuk menjaga keanekaragaman spesies ikan yang
terdapat di sungai tersebut.
Dengan diberlakukannya 2 upaya tersebut dapat menunjang kelestarian
perikanan yang ada disekitar sungai bungo, karena dengan adanya budidaya dapat
menghasilkan bibit-bibit ikan yang berkualitas sehingga dapat dikembangbiakkan
dalam perairan lubuk larangan sehingga ikan tetap terjaga dan tidak terjadi
penurunan perikanan serta sungai disekitar batang bungo tersebut terjaga
kebersihan dan manfaatnya sebagai salah satu komponen ekosistem.
Dari 3 pertanyaan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk menjaga kelestarian
ekosistem perairan dan perikanan masih banyak yang perlu dilakukan untuk
pembaharuan agar dapat mencapai tujuan dari konservasi sumber daya alam. Dimana
langkah yang dapat ditempuh dapat berupa kesadaran dari masing-masing orang
sehingga dengan adanya kesadaran dan dukungan dari pemerintah serta tokoh
masyarakat dan pemangku adat sekitar maka upaya konservasi itu dapat berjalan
dengan lancar, serta selain itu perlu dilakukan orientasi kepada masyarakat agar lebih
memahami dan mengerti akan pentingnya sungai bagi kelangsungan hidup hingga
masa depan oleh karena itu dibentuknya lubuk larangan sebagai salah satu bentuk
pengabdian masyarakat kepada pemerintah untuk menjaga ekosistem sungai
meskipun masih banyak kendala yang menjadi permasalahan yaitu seperti masalah
ekonomi warga terutama yang berprofesi sebagai nelayan.
Namun demikian dapat dilakukan upaya budidaya ikan sehingga waktu buka
tutup lubuk lebih singkat dan nelayan yang kehilangan mata pencaharian dapat
bekerja untuk memenuhi kebutuhan dengan melakukan usaha budidaya ikan yang
mana ikan tersebut dapat dijual untuk keperluan lubuk sehingga saat sudah cukup
besar dapat dipanen bersama dengan hasil akan kembali kepada pemerintah daerah
dan masyarakat setempat.

Anda mungkin juga menyukai