Anda di halaman 1dari 6

Tata cara pembuatan bahan bakar ramah lingkungan

A. Bahan dan Alat


1. Sampah daun
2. Air cucian beras
3. Tong 1 buah
4. Selang
5. Sungkup plastic
6. Keran

B. Langkah-langkah Pembuatan
Adapun langkah-langkah pembuatan sebagai berikut

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memasukkan sampah daun ke dalam tong atau
drum. Pastikan ketiga tong ini diisi dengan sampah daun. Tong yang digunakan haruslah cukup
besar agar dapat memuat sampah daun lebih banyak. Tong dimodifikasi sedemikian rupa
sehingga ketiga tong terkait satu sama lain menggunakan selang.

Siapkan air cucian beras ke sebuah wadah secukupnya. Air cucian beras ini kemudian
disiramkan pada sampah daun yang ada di dalam tong. Pastikan seluruh sampah daun telah
basah oleh air cucian beras tersebut.
Setelah seluruh sampah daun basah oleh air cucian beras, tong kemudian harus ditutup dengan
rapat. Tong ini harus dibiarkan selama tiga bulan. Hal ini berfungsi untuk membentuk gas
metana yang ada dalam tong. Gas metana inilah yang nantinya akan dimanfaatkan menjadi
bahan bakar alternatif.

Setelah selesai disimpan selama tiga bulan, daun di dalam tong akan mengalami proses
fermentasi. Jika proses fermentasi berhasil akan tercipta gas metana yang dapat dialirkan melalui
selang dari tong tersebut. Selang tersebut kemudian dihubungkan ke sungkup plastik yang
berguna untuk menyimpan gas metana. Sungkup plastik tersebut selanjutnya diberi keran untuk
menyalurkan bahan bakar alternatif ke tungku yang digunakan sebagai alat memasak. Jika
seluruh tahapan dilaksanakan dengan baik maka akan tercipta biogas yakni bahan bakar alternatif
dari proses fermentasi sampah daun yang dapat digunakan untuk masyarakat dalam proses
memasak
Energi merupakan elemen paling penting dalam kehidupan yang tidak bisa dihindarii oleh
manusia. Semakin banyak populasi manusia maka semakin banyak pula tingkat konsumtif energi, maka
dari itu diperlukan penghematan energi. Dalam lingkungan sekolah banyak elemen yang memerlukan
energi sehingga semua warga sekolah memiliki andil dalam mengatur pola penghematan energi untuk
keberlangsungan hidup kita semua.
Penerapan lingkungan dengan konservasi energi merupakan tanggung jawab bersama di
lingkungan UPT SMPN 1 Wonodadi. Pemeliharaan dan perwujudan lingkungan sekolah yang hemat
energi tidak lepas dari peran serta semua warga sekolah. Hal demikian akan melahirkan peserta didik
yang cerdas bermutu, berwawasan konservasi hemat energi serta menciptakan rasa cinta, melindungi
fasilitas umum dan peduli lingkungan sekitar. Pembuatan bahan bakar dari sampah organik dan air
cucian beras oleh siswa kelas VII A pada pembelajaran mata pelajaran IPA. Dengan pembuatan biogas
ini diharapkan siswa mengetahui bahwa ada energy yang ramah lingkungan disekotar kita yang dapat
dibuat sendiri dari bahan yang murah yaitu sampah organik misal daun, atau sisa-sisa sayuran.

Anda mungkin juga menyukai