Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD)

PROJEK PENGUATAN PROFIL PANCASILA TEMA:


GAYA HIDUP BERKELANJUTAN
Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga
Fokus : Pengembangan akhlak terhadap alam menghailkan karya dan tindakan yang orisinil.

Satuan Pendidikan : SMP Islam Al-Iqro Cikedal

Kelas / Semester : VII /Ganjil


Tema : Pengolahan Limbah rumah Tangga

a. Sarana dan Prasarana


- Lembar Kerja peserta didik
b. Alat
- Botol, ember, toples.
Bahan
- Sisa-sisa sampah dapur seperti kulit apel, jeruk, nanas, pir, semangka, lemon, tapi jangan durian.
c. Target Peserta didik
Peserta didik reguler/tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam memaparkan objek atau peristiwa
secara terperinci sehingga pembaca seolah-olah dapat merasakan langsung.
d. Relevansi tema dan Topik Projek untuk satuan Pendidikan.
- Kearifan Lokal
- Bangun jiwa Raga
- Berekayasa dan berteknologi bersinergi membangun NKRI

I. KOMPONEN INTI
Deskripsi Singkat
Eco Enzyme ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong yang merupakan
pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Gagasan proyek ini adalah untuk mengolah enzim dari
sampah organik yang biasanya kita buang ke dalam tong sampah sebagai pembersih organik.
Apakah kamu sudah pernah mendengar istilah eco enzyme? Kalau belum, pada kali ini kita akan
mempelajari pengertian serta manfaat eco enzyme, terutama untuk kesehatan dan pertanian. Secara
umum, eco enzyme adalah enzim sampah yang dihasilkan dari cairan fermentasi sampah organik.
Manfaat eco enzyme sangat banyak, di antaranya: pembersih lantai, pupuk tanaman, hingga pengusir hama
tanaman. Bila diolah dengan benar, manfaat eco enzyme akan semakin maksimal untuk mengurangi
tumpukan sampah di sekitar lingkungan kita
Darimana asal kandungan manfaat eco enzyme?
Kandungan manfaat eco enzyme berasal dari sifat desinfektan yang dihasilkan selama proses fermentasi
sampah organik. Cairan ini memiliki kadar asam asetat atau alkohol/ etanol dari metabolisme bakteri yang
secara alami terdapat pada sayuran dan buah yang membusuk.
Mengubah sampah organik menjadi eco enzyme sangat penting dalam mengurangi jumlah tumpukan
sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Studi oleh Sustainable Waste Indonesia, menunjukkan 60%
total sampah di Indonesia adalah sampah organik (tahun 2018, CNN Indonesia).
Meski demikian, hanya 7,5% sampah tersebut yang berhasil diolah. Selebihnya, hanya dibakar,
terbengkalai, dan menumpuk begitu saja. Akibatnya, TPA semakin kewalahan menampung tumpukan
sampah yang menggunung. Bahkan, diprediksi TPA Bantar Gebang akan melampaui kapasitas pada
beberapa tahun mendatang.

-
Manfaat Eco Enzyme bagi Sektor Rumah tangga
Adapun manfaat eco enzyme bagi sektor rumah tangga adalah sebagai berikut:

1. Membersihkan kompor dan area dapur yang berminyak


Cairan eco enzyme dapat membersihkan area dapur yang berkerak, kotor, dan berminyak. Bahkan, dapat
menyerap bau agar ruangan dapur lebih higienis, bersih, dan bebas kuman.
2. Cairan pencuci dan penghilang noda
Mencuci piring atau mencuci baju umumnya menggunakan deterjen yang membutuhkan anggaran
bulanan. Namun, dengan eco enzyme kamu bisa semakin irit pemakaian produk deterjen. Karena, eco
enzyme dapat menghilangkan berbagai noda, bau, serta mempertahankan warna pakaian. Bisa dipakai
untuk membersihkan lantai, menghilangkan bau dan jamur kamar mandi, serta mengusir serangga atau
tikus di rumah.
3. Membantu mengurai bakteri dalam septik
Proses penguraian kotoran dalam lubang septik semakin cepat dengan cairan eco enzyme. Jadi, tidak repot
melakukan penyedotan kotoran dan mencegah penyumbatan saluran pembuangan dalam lubang WC.
Manfaat Eco Enzyme bagi Sektor Pertanian
Adapun manfaat eco enzyme bagi sektor pertanian adalah sebagai berikut:

1. Pupuk alami
Menanam tanaman tanpa menggunakan pupuk kimia dapat melindungi lingkungan dan membuat tubuh
kita tetap sehat. Eco enzyme sangat bermanfaat untuk pertanian. Sebab, dapat menghilangkan pestisida dan
residu insektisida pada buah-buahan dan sayur-sayuran. Cukup rendam larutan air dan 2 sendok teh eco
enzyme selama 45 menit sebelum dikonsumsi.
Selain itu, eco enzyme bersifat pupuk atau penyubur tanah alami. Bisa membuat lahan yang tandus
menjadi lebih subur.
2. Pengusir hama
Eco enzyme dapat mengusir hama tanpa menggunakan pestisida kimia. Semprotkan campuran eco
enzyme pada tanaman untuk mengurangi serangga atau hama, tanpa merusak kualitas hasil panen.
3. Tanaman lebih cepat tumbuh
Eco enzyme dapat meningkatkan fotosintesis. Akibatnya, tanaman akan mendapatkan lebih banyak nutrisi
dan akarnya dapat menyerap lebih banyak udara agar tanaman tumbuh lebih baik dan lebih cepat.
Manfaat Eco Enzyme bagi Sektor Kesehatan
Adapun manfaat eco enzyme bagi sektor pertanian adalah sebagai berikut:

1. Menyembuhkan sakit kulit


Eco enzyme dapat memperbaiki berbagai kondisi atau penyakit kulit yang kronis atau menahun. Antara
lain: dapat menyembuhkan luka koreng, luka bakar, peradangan, gigitan serangga dan gejala lainnya.
Bahkan, dapat mempercepat penyembuhan luka pada penderita diabetes.
2. Mengatasi sakit gigi dan sariawan
Bisa menjadi obat kumur dan sakit gigi sekaligus menyegarkan mulut dan mencegah gusi berdarah, serta
sariawan.

3. Menyuburkan rambut
Sebagai produk kesehatan, eco enzyme juga membantu mencegah kerontokan rambut dan ketombe. Eco
enzyme dapat menghambat pertumbuhan jamur penyebab ketombe, sehingga rambut terlihat lebih lembut,
bersih, dan berkilau.
4. Melembabkan kulit, anti alergi dan gatal
Bersifat anti alergi, eco enzyme dapat mengatasi gatal akibat gigitan serangga atau infeksi kulit dari jamur.
Mengunci kelembaban kulit agar tidak mudah bersisik, kering, dan mencegah terjadinya penebalan kulit.
5. Hand sanitizer
Memiliki sifat disinfektan, eco enzyme bisa dicampur dengan sedikit air sebagai pembersih tangan
atau hand sanitizer.
6. Pembersih udara
Teteskan sedikit eco enzyme pada air purifier agar udara di dalam ruangan semakin bersih, bebas kuman,
dan mencegah bau yang kurang sedap.

Bagaimana cara membuat Eco enzyme?

Berikut adalah beberapa langkah membuat Eco enzyme yang dapat diikuti:
Bahan dan peralatan
 Potongan sayur dan buah (mentah)

 Gula merah

 Air

 Wadah kedap udara


Cara membuat:
1. Masukkan 100 gram air, 10 gram gula merah, dan 30 gram sisa buah/sayuran ke dalam wadah.
2. Iris atau cacah buah atau sayuran menjadi potongan-potongan kecil.
3. Campur semua bahan ke dalam wadah plastik dan aduk. Bahan plastik lebih disukai untuk menghindari
wadah meledak ketika gas menumpuk.
4. Tutup wadah hingga kedap udara.
5. Biarkan selama 3 bulan di tempat yang tertutup.
6. Selama tahap awal fermentasi, buka wadah kira-kira seminggu sekali untuk melepaskan gas yang
terperangkap
7. Setelah 3 bulan, eco enzyme yang berhasil akan berwarna coklat tua dengan bau cuka. Jika cairannya
berwarna hitam, tambahkan lebih banyak gula untuk melanjutkan proses fermentasi. Abaikan saja jika ada
cacing dan serangga karena akan terurai melalui proses tersebut.
8. Saring cairan dari sisa sampah organik dan simpan di wadah apa saja untuk dipakai lagi di lain hari.
9. Sisa residu sampah organik dapat digunakan sebagai pupuk.

Jenis sampah apa yang dapat digunakan untuk membuat eco enzyme?
Pastikan kamu hanya menggunakan potongan buah dan sayuran mentah untuk mendapatkan manfaat eco
enzyme yang ramah lingkungan. Sebab, proses fermentasi protein dari tanaman dan protein daging akan
sangat berbeda. Daging bisa terurai dengan cepat dan melepaskan patogen pada suhu yang tidak teratur.
Sedangkan, jika ingin memperoleh manfaat eco enzyme, kamu harus benar-benar memakai bahan dasar
sampah organik atau tumbuhan.
Jadi, sebisa mungkin pastikan untuk memilah sisa buah dan sayur terlebih dulu dari sampah jenis non-
organik lainnya. Selamat mencoba dan menikmati manfaat eco enzyme yang serbaguna namun tetap
ekonomis!
1. Rubrik Assesmen Beriman, Bertaqwa Kepada Tuhan YME
Tabel 1. Rubrik Assesmen Beriman, Bertaqwa Kepada Tuhan YME

No Aspek pengamatan Skor


1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan projek
2 Mengucapkan rasa syukur atas
karunia tuhan dengan adanya alam
semesta
3 Memberi salam sebelum dan sesudah
menyampaikan pendapat atau
presentasi
4 Mengungkapkan keagungan secara
lisan terhadap ciptaan Tuhan berupa
beraneka ragam tumbuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran
Tuhan saat mempelajari
pembuatan Eco enzim
Rubrik Assesmen Bernalar Kritis

f. Pertanyaan Pemantik
Disajikan vidio “Pemanasan Global”
1. Buka laman https://youtu.be/qtibq5NRUmE
Bisakah kita mengurangi pemanasan global?

Pengayaan dan Remedial


Kegiatan pembelajaran remedial dilaksanakan dalam bentuk:
- Remidial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai Tujuan Pembelajaran maupun
kepada peserta didik yang sudah melampui Tujuan Pembelajaran. Remidial terdiri atas dua bagian :
remedial karena belum mencapai Tujuan Pembelajaran dan remedial karena belum mencapai
Tujuan pembelajaran
- Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai Tujuan Pembelajaran . Guru
akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum mencapai Tujuan Pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran pengayaan dilaksanakan dalam bentuk:
- Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran yang
dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai Tujuan Pembelajaran .
- Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik.
D. Pengisian kuesioner

Penyebaran kuesioner sederhana dilakukan sebelum dan sesudah pelatihan. Tujuan


penyebaran kuesioner ini adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan kegiatan ini
dicapai. Berikut tabel simpulan hasil analisis kuesioner:

Tabel 2. Kesimpulan hasil kuesioner peserta pelatihan eco-enzyme


Persentase jawaban
Persentase jawaban
No Uraian peserta sebelum Peningkatan
peserta setelah
pelatihan (%) (%)
pelatihan (%)

Ya Tidak Ya Tidak

1 Apakah saudara tahu 12 88 100 0 88


tentang istilah eco-
enzyme ?

2 Apakah saudara tahu 4 96 100 0 96


tentang cara
pembuatan eco-
enzyme ?

3 Apakah saudara 96 4 100 0 4


mengenal istilah hand
saitizer ?

4 Apakah saudara 60 40 100 0 40


mengenal istilah
pupuk cair ?

5 Apakah saudara tahu 12 88 100 0 88


manfaat dari eco-
enzyme ?

6 Apakah saudara 96 4 100 0 4


tertarik untuk
mengikuti pelatihan
pembuatan eco-
enzyme ?

7 Apakah pelatihan ini - - 80 20 -


menumbuhkan
kemandirian ?

8 Apakah pelatihan ini - - 100 0 -


memberikan
motivasi?

9 Apakah pelatihan ini - - 100 0 -


memberikan
manfaat?
10 Apakah pelatihan ini - - 84 16 -
sesuai dengan
kebutuhan ?

11 Apakah pelatihan ini - - 100 0 -


mudah dipraktekkan di
rumah ?

12 Apakah materi yang - - 100 0 -


disampaikan mudah
dipahami?

Dari analisis kuesioner pada tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa peserta
pengabdian pada umumnya, sebelum diadakannya kegiatan pengabdian ini belum mengetahui
tentang eco-enzyme. Namun Ketika ditanya tentang pupuk cair organik, 60 % peserta
mengetahuinya. Karena ketidaktahuan peserta tentang eco-enzyme, peserta pengabdian
sangat tertarik untuk mengikuti kegiatan pelatihan ini. 100% peserta juga termotivasi untuk
membuat eco-enzyme. PKM pelatihan pengolahan limbah kulit buah ini dapat memberikan
motivasi dan kemandirian kepada peserta pengabdian. Peserta pengabdian dapat
mempraktekkan sendiri pembuatan eco-enzyme di rumah dengan memanfaatkan limbah
rumah tangga.

Gambar : Pengisisan kuesioner sebelum dan b. sesudah pelatihan Pembuatan

eco-enzyme membutuhkan waktu 3 bulan untuk melakukan proses


fermentasi. Selama waktu fermentasi, peserta pengabdian melakukan pengecekan secara
berkala terhadap eco-enzyme yang dibuat. Pengecekan dilakukan untuk melihat dan membuka
tutup wadah apabila ada gas yang dihasilkan, memperhatikan larutan yang berulat atau
terkontaminasi.
Eco-enzyme yang dihasilkan bisa digunakan sebagai cairan pembersih lantai kamar
mandi, desinfektan, pengusir hama, dan pupuk cair tanaman. Eco-enzyme yang berhasil
dibuat beraroma asam segar. (Hemalatha & Visantini, 2020) mengatakan bahwa cairan eco-
enzyme berwarna coklat gelap dan memiliki aroma yang asam/segar yang kuat. Salah satu
kandungan dalam eco-enzyme adalah Asam Asetat (H3COOH), yang dapat membunuh
kuman, virus dan bakteri. Sedangkan kandungan enzyme itu sendiri adalah Lipase, Tripsin,
Amilase dan mampu membunuh /mencegah bakteri Patogen. Selain itu juga dihasilkan NO3
(Nitrat) dan CO3 (Karbon trioksida) yang dibutuhkan oleh tanah sebagai nutrient. Dari segi
ekonomi, pembuatan enzim dapat mengurangi konsumsi untuk membeli cairan pembersih
lantai ataupun pembasmi serangga (Eviati & Sulaeman, 2009 & Thirumurugan &

Mathivanan, 2016).

Gambar 7. Hasil eco-enzym

Dalam dunia pertanian, eco-enzyme juga bermanfaat sebagai pupuk cair organic.
Menurut (Ramadani et al., 2019), penggunaan eco-enzyme sebagai pupuk cair tanaman
dapat mempengaruhi bentuk morfologi tanaman seperti warna daun menjadi lebih hijau;
ukuran daun, buah, dan diameter batang juga menjadi lebih besar, namun dalam
aplikasinya eco-enzyme harus dicairkan dulu sebelum diaplikasikan ke tanaman. Selain itu,
eco-enzyme juga dapat digunakan untuk mengolah limbah produk susu karena
mengandung amilase, protase dan lipase (Arun & Sivashanmugam, 2015).

Anda mungkin juga menyukai