Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Filtrasi

Filtrasi merupakan salah satu metode atau sebuah cara pemisahan secara fisik atau
lebih kita kenal dengan cara penyaringan yang di lakukan untuk bisa memisahkan
anatara padatan dan cairan.

Cairan yang di dapatkan setelah penyaringan itu kita kenal dengan sebuah fitrat,
sedangkan padatan yang tertinggal ketika di saring kita sebut residu atau ampas.

 Tujuan Filtrasi

 Memanfaatkan limbah atau air kotor untuk dapat digunakan kembali


 Mengurangi resiko meluapnya limbah atau air kotor
 Mengurangi terbatasnya air bersih menggunakan pembuatan filtrasi air
 Mengurangi penyakit yang disebabkan oleh air kotor
 Membantu pemerintah guna menggalakan air bersih

 Manfaat Filtrasi

 Air keruh yang dipakai dapat berasal dari mana saja, seperti telaga, sawah,
sungai, rawa, dan air kotor lainnya.
 Bisa mengilangkan bau yang tidak sedap di air yang keruh.
 Bisa mengubah air keruh jadi lebih bening.
 Menghilangkan pencemar yang berada didalam air maupun mengurangi
kadarnya supaya air dapat diminum.
 Cara ini dapat dipakai untuk desa yang masih jauh di daerah perkotaan dan
tempat terpencil.

 Prinsip Filtrasi

Merupakan sebuah penyaringan pada molekul guna memisahkan larutan atau


kepadatan yang tercampur.

Jadi hasil dari tingkat kemurnian filtrat yang didapat dari proses filtrasi semua
tergantung dengan kualitas dan ukuran yang ada pada pori yang ada di filter tersebut

Untuk metode filtrasi, dimana yang diinginkan ialah residu-nya (ampas) biasanya
diperlukan langkah pengertingan agar seluruh cairan yang masih tersisa dalam padatan
menguap.

 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Proses Filtrasi

 1. Debit filtrasi

Debit filtrasi ini mengakibatkan tak berfungsinya filter dengan efisien. sehingga tidak
bisa terjadi secara sempurna, dan menyebabkan beberapa partikel yang terlalu halus
meloloskan diri dari saringan.
2. Konsentrasi Kekeruhan

Konsentrasi kekeruhan pada air baku yang paling tinggi mengakibatkan penyumbatan
pada lubang pori dari media (terjadinya clogging).

 3. Temperature

Adanya perubahan pada temperature atau suhu ini mengakibatkan masa jenis,
viskositas kinematis dan absolut dalam air mengalami perubahan, sehingga terdapat
perbedaan ukuran partikel yang akan disaring.

 4. Kedalaman Ukuran, Media dan Material

Pemilihan media serta ukuran adalah keputusan terpenting dalam merencanakan


bangunan filter. Tebal tipisnya media menjadi penentu lamanya aliran dan daya saring.

 5. Tinggi Muka Air yang Ada di Atas Media serta Kehilangan Tekanan

Kondisi tinggi permukaan air yang ada diatas media menjadi pengaruh pada besarnya
debit maupun laju filtrasi dalam media.

 Metode Filtrasi

 1. Metode Filtrasi Panas

Metode panas dipakai untuk memisahkan antara cairan dan padatan, dalam prosesnya
diharapkan tidak menghasilkan kristal pada bagian funnel penyaring dan peralatan
lainnya.

Pada metode ini, peralatan gelas yang terkena larutan secara langsung dipanaskan
terlebih dahulu.

 2. Metode Filtrasi Dingin

Kebalikan dari metode filtrasi panas, metode filtrasi dingin dipakai untuk memisahkan
cairan dan padatan, setelah penyaringan yaitu diharapkan terjadi pembentukan kristal.

Metode ini memakai es untuk mendinginkan aparatus yang dipakai sehingga


temperatur dalam sistem akan turun secara drastis dan memicu tumbuhnya kristal.
Metode ini umumnya digunakan dalam proses rekristalisasi.

 3. Metode Filtrasi Vakum

Metode yang dipakai untuk mendapatkan hasil padatan kering dengan cepat.

 Alternatif untuk Filtrasi

Dalam situasi tertentu, ada metode pemisahan yang baik daripada penyaringan.

Misalnya, untuk sampel yang sangat kecil dimana untuk mengumpulkan filtrat, media
saringan bisa menyerap banyak cairan.

Dalam kasus lain, banyak padatan menjadi terjebak pada media saringan. Dua proses
lain yang bisa dipakai untuk memisahkan padatan dari cairan adalah dekantasi dan
sentrifugasi.

Sentrifugasi melibatkan pemintalan sampel, memaksa padatan yang berat ke dasar


wadah.

Dekantansi bisa dipakai mengikuti sentrifugasi atau dengan sendirinya. Dalam


dekantasi, cairan disedot atau juga dituangkan dari padatan setelah jatuh dari larutan.

Fluida mengalir melewati media penyaring sebab perbedaan tekanan yang melalui
media tersebut.
Penyaring mampu beroperasi pada sebagai berikut ini :

 Tekanan di atas atmosfer di bagian atas media penyaring.


 Tekanan operasi di bagian atas media penyaring.
 Vakum di bagian bawah.

Tekanan di atas atmosfer bisa terjadi dengan gaya gravitasi pada cairan dalam suatu
kolom, dengan memakai pompa atau blower, atau gaya sentrifugal.

Dalam suatu penyaring gravitasi media penyaring bisa jadi tidak lebih baik dari saringan
kasar atau dengan unggun partikel kasar seperti hal nya pasir.

Penyaring gravitasi diberi batas penggunaannya pada industri untuk suatu aliran cairan
kristal kasar, penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair.

 Contoh Penggunaan Metode Filtrasi

 Penyaringan kopi merupakan metode filtrasi yang sederhana.


 Pembuatan santan kelapa
 Metode filtrasi ini dipakai juga pada banyak industri ialah sebagai metode awal
penanganan limbah.
 Pembuatan wine, anggur serta juga wishky in juga menggunakan suatu metode
filtrasi sebelum pemurnian
 Penyaringan debu pada AC menggunakan metode filtrasi.
 Metode pemisahan campuran daengan filtrasi ini adalah proses fisika, sehingga
tidak bsa dipakai untuk memisahkan campuran yang homogen.

 Jenis – Jenis Filtrasi

 1. Kristalisasi

Proses merupakan salah satu cara mendapatkan zat padat yang bisa larut didalam
cairan, yang tidak bisa dipisahkan antara zat dan larutannya seperti dengan cara di
saring.

Berikut alat yang sering dipakai yaitu :

 Gelas Kimia
 Alat Penyaring
 Alat Pemanas

Pada komponen larutan zat ini bisa dipisah dengan suatu cara kristalisasi.

 Proses Cara Penguapan :

Dengan melalui pemanasan cairan akan menguap dan akann menghasilkansuatu


kristal padat, cara ini biasanya digunakan pada sebuah industri garam(Dengan
memisahkan garam dari air laut) atau gula dari batang tebu.

Hal ini dapat digambarkan seperti berikut : 

Larutan Dipanaskan

Pelarut Menguap

Zat Terlarut Didapatkan Kembali


Cara Pendinginan :

 Pada zat yang terdapat titik didih rendah dan pasti akan mempunyai titik beku,
maka apabila suatu larutan didinginkan tentunya pada zatyang mempunyai titik
didih dan beku akan mengalami pembekuan

Biasanya cara seperti ini digunakan pada industri belerang :

Larutan Didinginkan

Zat Terlarut Membeku

Zat Terlarut Diperoleh Kembali

 2. Destilasi (Penyulingan)

Pada destilasi merupakan sebuah cara agar mendapat cairan yang telah tercampur
oleh zat pelarut atau dengan cairan lainnya yang mempunyai titik didih yang berbeda.

Contoh :

 Industri Air mineral proses pemisahan air pada alkohol, pengolahan minyak
bumi, dan lainnya.

 Berikut ini alat yang biasa digunakan guna melakukan proseses destilasi ialah :

 Konektor
 Pemanas
 Labu alat bulat
 kondensor liebig
 thermometer
 Air pendingin keluar
 Air pendingin masuk
 Vakum atau Gas inlet
 Distilat
 Kontrol Panas
 Kontrol kecepatan stirrer
 Minyak pasir
 Pemutar magnet
 Bak pendingin

3. Sublimasi

Apabila suatu benda padat dipisahkan menggunakan proses distilasi dapat diubah
secara langsung tanpa melalui bentuk cair menjadi bendap padat, mak hal itu disebut
dengan sublimasi.

Contoh :

 Proses pembuatan kapur barus, arang dan kamper dipanaskan secara


bersamaan sehingga kamfer yang menyublim tersebut menguap. Lalu kemudian
didinginkan dan berubahlah bentuknya menjadi padat kembali.

4. Ekstrasi

Proses ini merupakan suatu cara pemisahan dengan melarutkan suatu zat dengan cara
yang sesuai denga menggunakan metode ektrasi akan terjadi sesuatu atas dasar
kelarutan zat menyatu pada pelarut yang berbeda.
5. Adsorsi

Merupakan suatu penarikan zat terhadap zat lainnya secara menyeluruh sehingga
dapat menempel pada alas permukaan, adapun zat penerap yang pakai ialah karbon
aktif, yang dapat menyerang gas, mikro organisme dan zat warna.

Contoh :

 Industri gula yang dapat membersihkan gula dari berwarna coklat hingga
menjadi putih bersih.

 6. Kromatografi

Yaitu sebuah pemisahan dengan berdasarkan suatu kecepatan hal mengalami


perbedaan dalam zat yng terlarutakan bergerak secara bersamaan dengan bahan
pelarutnya.

 7. Pengayakan

Yakni suatu metode pemisahan kepadeatan yang dimilikipada setiap partikel yang
mempunyai ukuran berbeda dari loainnya.

Contoh :

 Kerikil dan pasir dalam proses ini sering kita jumpai pada saat proses sebuah
bangunan, dimana pasir diayak agar tekstur plesteran menjadi halus
dipermukaannya.

 8. Evaporasi

Apabila garam dicampur dengan air makan akan berubah menjadi larutan, lalu
kemudian dipisahkan dengan mengunakan metode filtrasi maupun sentrifugasi.

Dalam proses menggunakan metode tersebut akan terjadi pemisahan zat padat yang
terlarut dari larutannya hal itu disebut evaporasi.

Contoh :

 Jika garam dilarutkan, dengan proses pemanasan uap air. Lalu kemudia air
biarkan air hingga menguap perlahan-hingga menjadi kristal garam sebagai
residu.

Anda mungkin juga menyukai