Anda di halaman 1dari 20

Macam-Macam Pemisahan Campuran

1 month 'ago'
Campuran adalah materi yang tersusun dari dua jenis zat murni atau lebih dan masih memiliki sifat-sifat dari
zat penyusunnya. Kebanyakan materi yang berada di alam ini tidak murni, melainkan masih berupa campuran.
Seperti halnya udara yang kita hirup setiap hari sampai air laut yang berada di samudera. Udara sendiri terdiri
dari beberapa macam zat seperti oksigen, nitrogen, uap air dan yang lainnya. Sedangkan air terdiri dari air,
garam, dan zat yang lainnya.

Untuk memperoleh zat murni, kita harus memisahkannya dari campurannya. Prinsip pemisahan campuran
didasarkan pada perbedaan sifat-sifat fisis zat penyusunnya, diataranya seperti wujud zat, ukuran partikel, titik
leleh, titik didih, sifat magnetik, kelarutan, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah beberapa metode dalam
memisahkan campuran.

1. Filtrasi (penyaringan)

Filtrasi adalah metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut
dengan menggunakan penyaring (filter) berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Sebagai contoh menyaring air
yang bercampur pasir disaring dengan kertas saring sehingga pasir akan tertinggal di kertas saring.

2. Dekantasi

Dekantasi dapat digunakan sebagai salah satu alat alternatif selain filtrasi untuk memisahkan cairan dan
padatan. Dekantasi dilakukan dengan cara menuang cairan secara perlahan-lahan, dengan demikian padatan
akan tertinggal di dalam wadah tersebut. Metode jenis memang terbilang lebih cepat daripada filtrasi, namun
hasilnya masih kurang efektif. Hasil akan menjadi lebih efektif bila ukuran zat padat jauh lebih besar, misalnya
campuran air dengan kerikil.

3. Sentrifugasi

Metode jenis ini sering dilakukan sebagai pengganti filtrasi bila partikel padatan sangat halus dan jumlah
campurannya lebih sedikit. Metide sentrifugasi digunakan secara luas untuk memisahkan sel-sel darah dan sel-
sel darah putih dari plasma darah. Dalam hal ini, padatan adalah sel-sel darah dan akan mengumpul di dasar
tabung reaksi, sedangkan plasma darah berupa cairan berada di bagian atas.

4. Evaporasi (evaporasi)

Jika garam dicampur dengan air akan terbentuk larutan, larutan tersebut tidak dapat dipisahkan dengan metode
filtrasi maupun sentrifugasi. Metode yang digunakan untuk memisahkan zat padat yang terlarut dari larutannya
disebut evaporasi. Sebagai contoh adalah larutan garam, larutan dipanaskan secara perlahan dengan uap air.
Selama pemanasan, air dibiarkan menguap perlahan-perlahan hingga habis dan meninggalkan kristal garam
sebagai residu.
5. Distilasi (penyulingan)

Distilasi adalah metode pemisahan campuran zat cair dari larutannya berdasarkan perbedaan titik didih. Jika
larutan dipanaskan, maka komponen titik didihnya yang lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Dalam
kehidupan sehari-hari proses penyulingan digunakan sebagai pemisahan air tawar dan air laut, pembuatan
etanol atau alkhol, dan proses pemisahan minyak bumi.

Baca Juga : Pemisahan Campuran : Distilasi

Pengertian dan Contoh Pemisahan Campuran

Yuk Ketahui Pemisahan Komponen Kimia dalam Campuran


6. Corong pisah

Campuran dua jenis zat cair yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan dengan corong pisah lalu
didiamkan selama beberapa saat sampai membentuk dua lapisan terpisah. Contohnya adalah seperti pemisahan
air dengan minyak

7. Kromatografi

Kromatografi merupakan pemisahan campuran yang terjadi karena perbedaan kelarutan zat-zat dalam pelarut
serta perbedaan penyerapan (adsorbsi) kertas terhadap zat-zat yang ingin dipisahkan. Suatu zat yang lebih
dahulu larut dalam pelarut dan kurang terabsorbsi pada kertas akan bergerak lebih cepat.

Dalam kehidupan sehari-hari kromatografi berguna untuk :

 Menguji apakah bahan pewarna yang digunakan dalam makanan aman untuk dikonsumsi
 Menguji tinta yang digunakan pada pemalsuan dokumen seperti surat, cek dan giro
 Menguji apakah terdapat obat terlarang dalam urin atlet atau penyalahgunaan narkoba
 Memeriksa apakah pestisida yag terdapat pada sayuran atau buah-buahan masih dalam batas aman

8. Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran sesama zat padat berdasarkan perubahan wujud zat. Zat
padat yang menyublim (berubah wujud menjadi gas atau sebaliknya) dapat dipisahkan dengan campurannya
dengan zat padat yang tidak dapat menyublim menggunakan metode sublimasi. Contohnya seperti campuran
iodin dengan garam dapat dipisahkan dengan cara pemanasan. Campuran dipanaskan di dalam wadah cawan
yang ditutp dengan corong terbalik. Iodin akan menyublim dan menjadi uap, tapi pada saat menyentuh
permukaan corong, uap iodin menyublim kembali menjadi padatan yang menempel pada permukaan corong
sehingga dapat dipisahkan dengan padatan garam.

9 Ekstraksi (penyarian)

Pemisahan campuran dengan metode ekstraksi terjadi atas dasar perbedaan kelarutan zat terlarut di dalam
pelarut yang berbeda. Ekstraksi sering dilakukan untuk mengambil sari dari suatu tumbuhan.

10 Rekristalisasi
Kristalisasi ialah pemisahan campuran dengan cara mengkristalkan atau mengendapkan zat terlarut dalam
larutan yang tadinya berupa cairan juga. Biasanya kristalisasi ini menggunakan suhu rendah untuk membuat
cairannya mengendap. Sedangkan rekristalisasi ialah suatu proses kristalisasi ulang. misalnya kita
mendapatkan kristal, namun kristal tersebut belum murni. untuk mendapatkan kristal yang lebih murni
dilakukan rekristalisasi. rekristalisasi dilakukan dengan cara melarutkan kristal dalam pelarut kemudian
mengkristalkannya kembali

Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluidadengan melewatkannya pada
medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan akan terendapkan. Range filtrasi
pada industri mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang
difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan,
padatan, atau keduanya. Suatu saat justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari limbah
cair sebelum dibuang. Di dalam industri, kandungan padatan suatu umpan mempunyai range dari
hanya sekedar jejak sampai persentase yang besar. Seringkali umpan dimodifikasi melalui
beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan,kristalisasi,
atau memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah diatomae. Oleh
karena varietas dari material yang harus disaring beragam dan kondisi proses yang berbeda,
banyak jenis penyaring telah dikembangkan, beberapa jenis akan dijelaskan di bawah ini.
Fluida mengalir melalui media penyaring karena perbedaan tekanan yang melalui media tersebut.
Penyaring dapat beroperasi pada:

 Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring.

 Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring.

 Vakum pada bagian bawah.

Tekanan di atas atmosfer dapat dilaksanakan dengan gaya gravitasi pada cairan dalam suatu
kolom, dengan menggunakan pompa atau blower, atau dengan gaya sentrifugal. Penyaring
sentrifugal didiskusikan pada seksi berikutnya pada bab ini. Dalam suatu penyaring gravitasi
media penyaring bisa jadi tidak lebih baik daripada saringan (screen) kasar atau dengan unggun
partikel kasar seperti pasir. Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk
suatu aliran cairan kristal kasar, penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair.
Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah
sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu, tergantung apakah
buangan dari padatan tersaring tunak (steady) atau sebentar-sebentar. Sebagian besar siklus
operasi dari penyaring diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan secara kontinu, tetapi harus
dihentikan secara periodik untuk membuang padatan terakumulasi. Dalam saringan kontinyu
buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.
Penyaring dibagi ke dalam tiga golongan utama, yaitu penyaring kue (cake), penyaring
penjernihan (clarifying), dan penyaring aliran silang (crossflow). Penyaring kue memisahkan
padatan dengan jumlah relatif besar sebagai suatu kue kristal atau lumpur, sebagaimana terlihat
dalam Gb. 30.4.a. Seringkali penyaring ini dilengkapi peralatan untuk membersihkan kue dan
untuk membersihkan cairan dari padatan sebelum dibuang. Penyaring penjernihan membersihkan
sejumlah kecil padatan dari suatu gas atau percikan cairan jernih semisal minuman. Partikel
padat terperangkap di dalam medium penyaring (Gb. 30.4.b) atau di atas permukaan luarnya.
Penyaring penjernihan berbeda dengan saringan biasa, yaitu memiliki diameter pori medium
penyaring lebih besar dari partikel yang akan disingkirkan. Di dalam penyaring aliran silang,
umpan suspensi mengalir dengan tekanan tertentu di atas medium penyaring (Gb. 30.4.c).
Lapisan tipis dari padatan dapat terbentuk di atas medium permukaan, tetapi kecepatan cairan
yang tinggi mencegah terbentuknya lapisan. Medium penyaring adalah membran keramik,
logam, atau polimer dengan pori yang cukup kecil untuk menahan sebagian besar partikel
tersuspensi. Sebagian cairan mengalir melalui medium sebagai filtrat yang jernih, meninggalkan
suspensi pekatnya. Pembahasan selanjutnya, suatu penyaring ultra, unit aliran silang berisi
membran dengan pori yang sangat kecil, digunakan untuk memisahkan dan memekatkan
partikel koloid dan molekul besar.
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Filtrasi&oldid=6196643"

Faktor – faktor yang mempengaruhi Filtrasi


1. Debit filtrasi (dimana debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak berfungsinya filter secara
efisien.)
2. Konsentrasi (konsentrasi sangat memepengaruhi efisiensi dari filtrasi. Konsentrasi air yang
sangat tinggi akan menyebabkan tersumbatnya lubang pori dari media ata akan jadi clogging)
3. Temperature (adanya perubahan suhu dari air yang akan di filtrasi,akan menyebabkan massa
jenis , viscositas akan mengalami perubahan. Selain itu juga akan memepengaruhi daya tarik
menarik dianatara partikel halus, sehingga terjaid perbedaan dalam ukuran besar partikel yang
akan disaring.
4. Kedalaman media,ukuran dan material(pemilihan media dan ukuran merupakan keputusan
penting dalam perencanaan bangunan filter. Tebal tipisnya media akan menentukan lamanya
pengaliran dan daya saring. Media yang terlalu tebal biasanya mempunyai daya saring yang
sangat tinggi,tetapi membutuhkan waktu pengaliran yang lama)
5. Tinggi muka air di atas media dan kehilangan tekanan (keadaan tinggi muka air di atas media
berpengaruh terhadap besarnya debit atau laju filtrasi dalam media. Tersedianya muka air yang
cukup tinggi di atas media akan meningkatkan daya tekan air untuk masuk ke dalam pori.
Dengan muka pori yang tinggi akan meningkatnkan laju filtrasi).
Untuk semua proses filtrasi, umpan mengalir disebabkan adanya tenaga dorong berupa
beda tekanan, sebagai contoh adalah akibat gravitasi atau tenaga putar. Secara umum filtrasi
dilakukan bila jumlah padatan dalam suspensi relatif lebih kecil dibandingkan zat cairnya.
Menurut prinsip kerjanya filtrasi dapat dibedakan atas beberapa cara, yaitu:

a. Pressure Filtration
Filtrasi yang dilakukan dengan menggunakan tekanan.
b. Gravity Filtration
Filtrasi yang cairannya mengalir karena gaya berat.
c. Vacum Filtration
Filtrasi dengan cairan yang mengalir karena prinsip hampa udara
(penghisapan).

GRAVITY FILTER
Penyaringan secara gravitasi merupakan cara yang tertua yang dilakukan untuk memurnikan
suatu suspensi. Gambar di bawah ini secara luas telah digunakan seperti pemurnian melalui
sandfilter.

Gambar 3. Penyaringan secara gravitasi

FLATE AND FRAME FILTER


Alat ini akan bekerja berdasarkan driving force, yaitu perbedaan, tekan. Alat ini dilengkapi
dengan kain penyaring yang disebut filter cloth, yang terletak pada tiap sisi platenya. Plate and
frame filterdigunakan untuk memisahkan padatan cairan dengan media berpori yang meneruskan
cairannya dan menahan padatannya. Secara umum filtrasi, dilakukan bila jumlah padatan dalam
suspense relatif kecil dibandingkan zat cairnya.
1. Open Delivery Filter press
Saluran untuk slurry dan wash (pencuci) melalui satu saluran masuk dan tiap plate untuk saluran
cairannya.
2. Closed Delivery Filter Press
Memiliki beberapa saluran slurry dan wash water. Umpan slurrymasuk melalui lubang saluran
masuk. Filter cloth terletak di setiap sisi frame. Tekanan diberikan terhadap slurry agar
melewati filter cloth untuk dapat masuk ke dalam plate and frame filter kemudian keluar melalui
lubang plate sebagai filtrat. Padatan akan terakumulasi atau tertinggal dan menempel pada cloth.
Setelah beberapa lama maka ruang antara plate akan tertumpuk oleh slurry dan lama kelamaan
umpan akan berhenti mengalir. Jika hal ini terjadi makacloth harus segera dicuci. Pencucian ini
dilakukan dengan menyalurkan air bersih ke dalam plate dan keluar melalui frame. Hal ini
merupakan kebaikan dari proses filtrasi (Closed delivery).Berdasarkan
kompresibilitasnya cake (slurry yang menempel pada cloth) dibagi menjadi dua, yakni :
1. Compressible cake
Cake akan mengalami perubahan struktur apabila mengalami tekanan sehingga ruang kosong
dalam cake semakin kecil akibatnya proses penahan semakin besar dan proses filtrasi semakin
sulit.
2. Incompressible cake
Cake yang tidak mengalami perubahan jika terjadi perubahan tekanan. Pada kenyataanya
kelompok ini hampir tidak ada. Tetapi tekanan yang digunakan kecil maka cake dapat
dianggapincompressible cake. Untuk proses filtrasi umumnya terjadi pada beda tekanan tetap.
Jika medium filter primer telah dilapisi cake dan filtrat telah jenuh maka tekanan akan bertambah
sampai maksimum. Diperlukan waktu yang optimum untuk melakukan satu kali siklus.Waktu
filtrasi optimum adalah waktu filtrasi yang diperlukan agar jumlah volume filtrat per satuan
waktu maksimum, dalam filtrasi yang disebut waktu siklus adalah waktu keseluruhan yang
diperlukan untuk melakukan proses filtrasi, yang merupakan :
ts tf t w tp
dengan:
ts = waktu siklus
tf = waktu filtrasi sesungguhnya
tw = waktu pencucian
tp = waktu bongkar pasang

Pencucian/Washing
Optimasi jumlah air pencuci yang digunakan ke dalam slurryditambahkan zat warna yang
mempunyai sifat tidak berikatan secara permanen/kuat dengan padatannya, sehingga mudah
dihanyutkan oleh air pencuci. Kadar zat warna dalam air cucian yang keluar dari filterdianalisa
untuk mengetahui seberapa jauh operasi pencucian dilakukan. Pencucian dihentikan jika kadar
warna dalam air cucian sudah mulai konstan. Jumlah air pencuci dicatat sebagai volume
optimum.
ROTARY DISK VACUM FILTER
Rotary disk vacum filter ini digunakan operasi dalam skala besar serta proses kontinu. Media
filter dapat berupa kain (cloth), kertas, media poros dan lain-lain. Pemiliham media filter ini
didasarkan atas kemampuan untuk memisahkan padatan, memiliki kekuatan, inertterhadap bahan
kimia dan juga dari segi ekonominya.
Prinsip kerja
Slurry yang akan disaring menempati suatu tempat (basin). Leafdicelupkan ke slurry dan
mengumpulkan cake-nya pada premukaanleaf (filtrat tidak). Filtrat keluar melalui saluran keluar
utama. Cake dibawa sampai ke bagian atas. Beberapa jenis lainnya:
1. Horizontal rotary vacuum filter
2. Horizontal leaf filter
3. Vertical leaf filter
(Modul Praktikum LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK
KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON – BANTEN 2008)
Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media berpori. Filtrasi
dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ; gravitasi, tekanan dan gaya sentrifugal. Pada
beberapa proses media filter membantu balok berpori (cake) untuk menahan partikel-partikel
padatan di dalam suspensi sehingga terbentuk lapisan berturut turut pada balok sebagai filtrat
yang melewati balok dan media tersebut.
Filtrasi biasa dilakukan pada skala laboratorium sampai slaka pilot plant/industri baik dengan
cara batch maupun kontinyu.
a) Filtrasi Skala Laboratorium.
Filtrasi digunakan untuk memisahkan campuran heterogen zat padat yang tidak larut dalam
cairan. Penyaringan menggunakan corong gelas dan kertas saring dan hasil saringan disebut
filtrat.

Gambar 1. Filtrasi skala laboratorium


b) Filtrasi Skala Industri

Sebelum peralatan filtrasi digunakan harus diperiksa dahulu supaya tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan pada waktu beroperasi, misalnya penyaring tidak berfungsi secara optimum.
Fluida mengalir melalui media penyaring karena adanya perbedaan tekanan yang melalui media
tersebut. penyaring dilakukan agar dapat beroperasi pada:
1) Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring
2) Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring
3) Dan vakum pada bagian bawah
Tekanan di atas atmosfer dapat dilakukan dengan gaya gravitasi pada cairan dalam suatu kolom,
dengan menggunakan pompa atau blower,atau dengan gaya sentrifugal. Dalam suatu penyaring
gravitasi media penyaring bias jadi tidak lebih baik daripada saringan (screen) kasar atau dengan
menggunakan partikel kasar seperti pasir.
Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran cairan kristal
kasar,penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair. Kebanyakan penyaring industri adalah
penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi
secara kontinyu atau diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan tersaring terus-
menerus (steady) atau hanya sebagian. Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu,
aliran fluida melalui peralatan secara kontinyu, tetapi harus dihentikan secara periodik untuk
membuang padatan yang terakumulasi. Dalam saringan kontinyu buangan padat atau fluida tidak
dihentikan selama peralatan beroperasi.

2. Klasifikasi penyaringan
Dalam beberapa penyaringan, padatan-saring yang terbentuk merupakan medium penyaring yang
baik. Berdasarkan gaya pendorong aliran, penyaringan dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
1. Penyaring gaya berat (gravity filters)

gravitasi adalah sistem pengaliran air dari sumber ke tempatreservoir dengan cara
memanfaatkan energi potensial gravitasi yang dimiliki air akibat perbedaan ketinggian
lokasi sumber dengan lokasi reservoir
2. Penyaring tekanan (Pressure filters)
Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk menyediakan serangkaian
ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi
medium penyaring seperti kanvas. Lumpur dapat mencapai tiap-tiap kompartemen dengan
tekanan tertentu; cairan melalui kanvas dan keluar ke pipa pembuangan, meninggalkan padatan
kue basah dibelakangnya.
3. Penyaring vakum (Vacuum filters)

4.Penyaring sentrifugal ( Centrifugal filters)


Padatan yang membentuk kue berpori dapat dipisahkan dari cairan dengan penyaringan
berpusing. Umpan dimasukkan ke dalam keranjang berputar yang memiliki dinding bercelah
atau berlubang yang disampuli suatu medium penyaring seperti kanvas atau kain logam. Tekanan
yang dihasilkan dari gaya sentrifugal memaksa cairan melewati medium penyaring,
meninggalkan padatannya. Jika umpan yang masuk keranjang dihentikan dan padatan kue
diputar untuk waktu yang singkat, kebanyakan cairan residu di dalam kue mengalirkan partikel
sehingga padatan lebih kering daripada hal yang sama untuk mesin pres bersaringan (filter press)
atau penyaring vakum (vacuum filter). Ketika material yang tersaring harus dikeringkan secara
berurut dengan alat pemanas, pemakaian penyaring ini dapat dipertimbangkan sebagai langkah
ekonomis.

 Berdasarkan operasinya dibagi atas :

1. Cara batch (bertahap )


2. Cara continue (berkesinambungan)
Tipe-tipe penyaring :

1) Penyaring pasir (sand filter) :


a.tangki terbuka
b.tangki tertutup

2) Penyaring tekan (filters press):

a.Pelat berongga (recessed plate)


b.Pelat dan bingkai (plate and frame)

3) Penyaring – Daun ( leaf )

a. Moore
Penyaring Moore adalah penyaring daun yang orsinil. Kumpulan daun penyaring dicelupkan
dalam tangki slurry, daun penyaring dihubungkan dengan sistim produksi vakum.
b. Kelly
Penyaring ini berbentuk persegi panjang, ditempatkan dalam bejana silinder horizontal.
Kumpulan daun penyaring ini dikeluar masukkan ke bejana dengan bantuan rel dan roda.
c. Sweetland
Penyaring ini berbentuk lingkaran dan sama besar. Penyaringan dilakukan dalam bejana
bertekanan.
d. Niagara
Penyaring ini ditempatkan dalam tangki vertical dan horizontal.
4) Penyaring tabung ( tubular / candle filter )
5) Penyaring – Teromol
a. Oliver ( Rotary drum )
b. Topfeed ( Dorco )
6) Penyaring Sabuk mendatar (horizontal belt filter)

penyaring berfungsi menahan dan menyangga partikel padatan . syarat penyaring yang baik :
- secara mekanis kuat
- tahan korosi ( terhadap cairan yang ditangani )
- memberikan tahanan yang kecil terhadap aliran ( porosity besar )

Macam- macam filter antara lain:


a. Filter Gravitasi (Gravity Filter)

 Merupakan tipe yang paling tua dan sederhana.

 Filter ini tersusun atas tangki-tangki yang bagian bawahnya berlubang-lubang dan diisi
dengan pasir-pasir berpori dimana fluida mengalir secara laminer.

 Filter ini dugunakan untuk proses fluida dengan kuantitas yang besar dan mengandung sedikit
padatan. Contohnya : pada pemurnian air.

 Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau logam tetapi untuk pengolahan air biasa
digunakan beton. Saluran dibagian bawah yang berlubang mengarah pada filtrat, saluran itu
dilengkapi dengan pintu atau keran agar memungkinkan backwashing dari dasar pasir untuk
menghilangkan padatan-padatan yang terakumulasi. Bagian bawah yang berlubang tertutup
oleh batuan atau kerikil setinggi 1 ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang biasa
digunakan dalam pengolahan air sebagai media filter adalah pasir-pasir kuarsa dalam bentuk
yang seragam. Kokas yang dihancurkan biasanya digunakan untuk menyaring asam sulfur.
Batu kapur biasanya digunakan untuk membersihkan cairan organik baik dalam filtrasi
maupun adsorbsi.

Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan-bongkahan kasar (batu atau
kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk menahan materi-materi kecil yang ada
di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda ukurannya harus diletakkan dengan membentuk
lapisan-lapisan sehingga dapat bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama untuk
menyediakan pori-pori dan kemampuan yang maksimal.
b. Filter Pelat dan Bingkai
Filter tekanan biasanya tersusun dari pelat-pelat dan bingkai-bingkai. Pada filter ini pelat-pelat
dan bingkai-bingkai disusun secara bergantian dengan filter kain dengan arah berkebalikan pada
tiap pelat. Pemasangannya dilakukan secara bersamaan sebagai kesatuan gaya mekanik (oleh
sekrup / secara hidrolik).
Ada beberapa macam tipe bertekanan yang menggunakan pelat dan bingkai. Yang paling
sederhana mempunyai salah satu saluran tunggal mengenali suspensi pada pencucian dan
pembukaan tunggal pada setiap pelat untuk mangalirkan cairan (pada pengiriman terbuka). Tipe
yang lain mempunyai saluran terpisah untuk membedakan suspensi dan air pencucian tetapi ada
juga yang menggunakan saluran terpisah untuk memisahkan suspensi dan air pencucian (pada
pengiriman tertutup). Saluran ini biasanya terdapat di pojok atau di tengah atau tepat di tengah.
Umpan suspensi masuk malalui saluran yang terbentuk dari lubang-lubang pada pojok kanan atas
antara pelat dan bingkai. Dari saluran ini, suspensi masuk ke bingkai menuju ruang di antara
pelat-pelat. Tekanan pada suspensi diumpankan pada proses penekanan untuk menghasilkan
filtrat. Filtrat tersebut menuju ruang-ruang diantara kain dan pelat melalui kain-kain dari kedua
sisi pelat ke keluaran yang berupa klep atau menuju saluran kedua yang dibentuk oleh lubang-
lubang pada pojok lain dari pelat dan bingkai dengan keluaran yang didukung oleh pelat-pelat
tidak oleh bingkai. Baik keluaran melalui saluran atau melalui keran atau klep dan pelat
dilubangi atau dibuat dengan filtrat, memasuki keluaran melalui sisi pelat.
Padatan dalam suspensi berakumulasi dalam kain pada sisi sebaliknya dari pelat-pelat. Setelah
beberapa waktu sebagian kecil ruang diantara pelat tersedia untuk suspensi, dan umpan
dimatikan. Jika cake dicuci, fluida pencuci di dalamnya disalurkan ke dalam suspensi atau
masukan campuran bi balik suspensi, masuk ke cake kurang lebih dari tengah bingkai, dan lewat
menuju pelat pada kedua sisi. Setelah cake dicuci, aliran ini terhenti, gaya yang menahan pelat
dilepaskan, pelat dan bingkai terbuka seketika, dan cake dihilangkan atau dibuang ke dalam
lubang di bawah penekan. Setelah pembuangan selesai, penekan ditutup lagi dengan memberikan
gaya mekanik untuk mengunci pelat dan bingkai bersamaan, dan sebuah siklus baru filtrasi
dimulai.
Pencucian dapat dikeluarkan terpisah dari filtrat dengan menyediakan kedua keluaran bawah
melalui keran dan sebuah saluran terpisah pada pojok lainnya dari pelat.
Pencucian sederhana adalah ketika pencucian mengalir melalui cake dengan jalan yang sama
seperti filtrat. Ekspresi “trhough washing” atau “every other pelate washing” membutuhkan
penggunaan dua tipe pelat yang berbeda. Pelat yang bukan pencuci (satu tombol) dan pelat
pencuci (tiga tombol) diisikan dalam penekan diantara bingkai (dua tombol). Umpan memasuki
bingkai seperti sebelumnya. Pencucian memasuki setiap pelat dan melewati dua cake pada
bingkai di kedua sisi pelat, meninggalkan keran pada pelat bukan pencuci (satu tombol). Metode
ini memerlukan klep yang tertutup pada pelat-pelat (tiga tombol) ke dalam masukan pencuci.
Semuam tipe pelat ini dapat didesain untuk mengoperasikan pada pengiriman tertutup dengan
menyediakan saluran ketiga yang dibentuk oleh lubang di sebelah pojok kanan bawah pelat dan
bingkai. Empat saluran memungkinkan untuk mengoperasikan dengan menggunakan pengiriman
tertutup dengan keluaran terpisah untuk filtrat dan pencucian. Umpan suspensi masuk ke setiap
bingkai melalui saluran kanan atas (tidak ada pembukaan dari saluran ini ke pelat manapun).
Filtrat meninggalkan setiap pelat menuju saluran kiri bawah bingkai penuh dengan cake.
Pencucian masuk melalui saluran kiri atas ke setiap pelat menuju cake ganda di antara bingkai
pada sisi lain pelat ini dan keluar melalui saluran kanan bawah pada pelat pengganti (satu
tombol). Selama pencucian keran pada filtrat pada keluaran dan masukan pencucian tertutup.
Penekan pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya ketika cake sangat berharga dan
ukurannya sangat kecil. Filter yang kontinyu menggantikan penekan pelat dan bingkai untuk
banyak operasi berskala besar.

Gambar Filter Plat


c. Batch Leaf Filter
Filter daun mirip dengan filter pelat dan bingkai, di bagian dalamnya cake disimpan
pada setiap sisi daun dan filtrat mengalir keluar melalui saluran dari saringan
pembuangan air yang kasar pada daun di antara cake, daun-daun tersebut dibenamkan
ke dalam suspensi.
Filter daun tetap (tipe Sweetland), Filter daun berotasi (tipe Vallez) dimana cake lebih
seragam, Filter Kelly dalam posisi terbuka. Filter tertutup dan kran masukan terbuka
sehingga suspensi dapat masuk ke selongsong dengan udara yang dipindahkan dari
ventilasi ke selongsong atas bagian belakang. Ventilasi dapat tertutup atau dibiarkan
terbuka setelah selongsong penuh. Jika kran dibiarkan terbuka, maka kran akan
membatasi aliran berlebih dan akan mengembalikan umpan yang berlebih ke tangki
pengumpan sehingga dapat memberikan sirkulasi yang lebih baik antara filter daun dan
untuk menjaga partikel-partikel besar dari pengendapan filtrasi dilanjutkan sampai
ketebalan yang diinginkan tercapai atau filtrasi rata-rata turun secara tajam.
Umpan didiamkan sebentar, saluran keluaran terbuka kemudian slurry dialirkan.
Tekanan udara rendah dialirkan ke dalam tangki untuk menambahkan solution berlebih.
Adanya perbedaan tekanan akan membantu menjaga cake di dalam melawan filter
kain. Setelah filter kosong, tutup dapat dibersihkan atau dialiri udara berlebih untuk
mengeringkan cake lebih dulu. Untuk kelebihan fluida pencuci dikeringkan pada akhir
pencucian dengan cara sama seperti pada kelebihan slurry dan cake dialiri dengan
udara. Tutup dibuka dan cake dibuang bertekanan udara.
Contoh : pembuatan Mg dari air laut.
d. Filter Press
Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk
menyediakan serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan
dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi medium penyaring seperti kanvas.
Lumpur dapat mencapai tiap-tiap kompartemen dengan tekanan tertentu : cairan
melalui kanvas dan keluar ke pipa pembuangan, meninggalkan padatan
dibelakangnya. Plat dari suatu mesin pres bersaringan dapat berbentuk persegi
atau lingkaran, vertikal atau horizontal. Kebanyakan kompartemen padatan dibentuk
dengan cetakan plat berbahan polipropelina. Dalam desain lain, kompertemen
tersebut dibentuk di dalam cetakan plat berbingkai (plate-and-frame press), yang
didalamnya terdapat plat persegi panjang yang pada satu sisi dapat diubah-ubah.
Pengoperasiannya sebagai berikut :

1. Plat dan bingkai dipasang pada posisi vertikal dalam rak logam, dengan kain
melingkupi permukaan setiap plat,dan ditekan dengan keras bersama dengan
memutar skrup hidrolik.
2. Lumpur memasuki suatu sisi akhir dari rangkaian plat dan bingkai.
3. Lumpur mengalir sepanjang jalur pada satu sudut rangkaian tersebut.
4. Jalur tambahan mengalirkan lumpur dan jalur utama ke dalam setiap bingkai.
5. Padatan akan terendapkan di atas kain yang menutupi permukaan plat.
6. Cairan menembus kain, menuruni jalur pada permukaan plat (corrugation), dan
keluar dari mesin press.
7. Setelah merangkai mesin press, lumpur dimasukkan dengan pompa atau tangki
bertekanan pada tekanan 3 s.d. 10 atm.

Gambar Filter Press


Perawatan filtrasi harus dirawat secara kontinu agar umur pakai peralatan menjadi lebih panjang.
Langkah-langkah perawatan sebagai berikut :

 Media penyaring dibersihkan dengan diblower menggunakan udara sehingga partikel-partikel


yang ada di pori-pori penyaring tidak menempel lagi.
 Kantong penyaring untuk pembersih gas juga dibersihkan adri media padatan atau partikel.
 Penyaring bercangkang dan berdaun juga dibersihkan dari debu dan karat sehingga media
penyaringan tersebut akan bekerja secara optimum.

Persamaan (rumus) dasar laju filtrasi pada proses batch.

Keterangan :
t = waktu atau lama filtrasi (detik)
V = volume filtrat m3
Δp = pressure drop, N/m2
A = luas filter, m2
μ = viskositas, Pa.s atau kg/m.s
α = hambatan cake, m/kg
Rm = hambatan filter medium terhadap
aliran filtrasi, m-1

Anda mungkin juga menyukai