Anda di halaman 1dari 13

Makalah Kimia

: Pemisahan
Campuran

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha
Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat dan berkatnya-Nya kepada saya,
sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Akhir kata saya sangat
berharap semoga makalah ini bermanfaat
terhadap para pembaca makalah ini.

Manado, 16 Mei 2018

Richardo Porotu'o

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk
mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran
senyawa kimia. Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam
keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam
keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti
sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam
keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian
tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat penting
dalam bidang teknik kimia.
B. Tujuan Penulisan
Pembuatan makalah ini selain untuk melengkapi salah satu tugas mata
pelajaran Kimia, juga untuk mengetahui :
1. Jenis pemisahan campuran Filtrasi, Kristalisasi, Destilasi, Sublimasi,
Kromotografi, Sentrifugasi, Ekstraksi, dan Evaporasi.
2. Proses pemisahan campuran melalui Filtrasi, Kristalisasi, Destilasi, Sublimasi,
Kromotografi, Sentrifugasi, Ekstraksi, dan Evaporasi.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Campuran
Campuran adalah gabungan dua macam  zat atau lebih. Campuran dapat
berupa larutan, koloid atau suspensi.
B. Metode Pemisahan Campuran
1. Filtrasi (Penyaringan)
Filtrasi (penyaringan) adalah cara pemisahan campuran berdasarkan
perbedaan ukuran dari partikel-partikel komponen campuran dengan
menggunakan penyaring. Partikel yang mempunyai ukuran lebih kecil akan
lolos saringan dan partikel yang lebih besar akan tertinggal pada saringan. Cara
pemisahan dengan cara penyaringan ini dapat dilakukan untuk memisahkan
padatan yang mempunyai ukuran berbeda dan untuk memisahkan padatan
dengan cairan.
Pemilihan ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat-zat yang akan
dipisahkan. Saringan untuk memisahkan pasir dan kerikil akan berbeda dengan
saringan untuk memisahkan santan dengan ampasnya.

Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media
berpori. Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ; gravitasi,
tekanan dan gaya sentrifugal. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau
gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau
keduanya. Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal
untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan, kristalisasi, atau
memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah
diatomae.
Contoh : penyaringan kerikil dari pasir. Pemisahan zat-zat yang mempunyai
perbedaan kelarutan juga dapat dilakukan dengan penyaringan. Misalnya
memisahkan garam yang bercampur pasir, dimana garam mudah larut dalam
air sedangkan pasir tidak larut. Campuran tersebut dimasukkan dalam air,
garam akan larut sedangkan pasir tidak. Setelah disaring pasir akan tertinggal
di kertas saring, dan air garam lolos menembus kertas saring. Zat yang
tertahan di kertas saring dinamakan residu dan cairan yang dapat menembus
kertas saring dinamakan filtrat.
2. Kristalisasi (Penguapan)

Kristalisasi merupakan salah satu cara untuk memisahkan zat padat dari
komponen-komponen lain penyusun campuran. Kristalisasi ada dua macam,
yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan. Kristalisasi penguapan
dilakukan jika zat yang akan dipisahkan tahan terhadap panas dan titik
bekunya lebih tinggi daripada titik didih pelarut. Pemisahan secara kristalisasi
dilakukan untuk memisahan zat padat dari larutannya dengan jalan
menguapkan pelarutnya. Zat padat tersebut dalam keadaan lewat jenuh akan
membentuk kristal.  Contoh Kristalisasi penguapan dilakukan oleh para petani
garam. Pada saat air pasang, tambak-tambak garam akan terisi air laut. Pada
saat air surut maka air laut yang sudah mengisi tambak garam akan tetap
berada di tempat itu.
Adanya pengaruh sinar matahari mengakibatkan komponen air dari air laut
dalam tambak akan menguap dan komponen garamnya akan tetap dalam
larutan. Jika penguapan ini terus berlangsung, lama-kelamaan garam tersebut
akan membentuk kristal-kristal garam tanpa harus menunggu sampai airnya
habis.
Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan cara mendinginkan larutan. Pada
saat suhu larutan turun, komponen zat yang memiliki titik beku lebih tinggi
akan membeku terlebih dahulu, sementara zat lain masih larut sehingga
keduanya dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Zat lain akan turun
bersama pelarut sebagai filtrat, sedangkan zat padat tetap tinggal di atas
saringan sebagai residu.
contoh : penguapan air laut (larutan garam) untuk memperoleh kristal garam.
3. Destilasi (Penyulingan)

Destilasi (penyulingan) yaitu memisahkan campuran berupa zat cair terlarut


dari pelarutnya. Pemisahan campuran dengan destilasi didasarkan pada
perbedaan titik didih. Cara ini dapat digunakan untuk memisahkan campuran
yang mempunyai titik didih berbeda.
Campuran antara air dan bensin pun dapat dipisahkan dengan cara destilasi.
Semakin jauh perbedaan titik didih, semakin mudah campuran tersebut
dipisahkan. Destilasi ada bermacam-macam, diataranya destilasi sederhana
dan destilasi bertingkat.
Pemisahan spiritus yang bercampur dengan air dapat dilakukan dengan cara
destilasi. Campuran spiritus dengan air kita masukkan dalam labu destilasi,
kemudian dipanaskan. Proses yang terjadi adalah campuran air dan spiritus
dipanaskan hingga suhu 80oC sehingga spiritus menguap sedang air belum
menguap.
Uap spiritus didinginkan dalam pendingin Liebieg, sehingga mengembun dan
menetes di tabung erlenmeyer. Zat yang dihasilkan dari destilasi yang disebut
destilat.

Salah satu contoh destilasi terbesar saat ini adalah proses pengolahan minyak
bumi menjadi fraksi-fraksi minyak bumi, seperti LPG, bensin, minyak tanah,
solar, pelumas, dan aspal.
4. Sublimasi (Penyubliman)

Sublimasi adalah proses pemisahan campuran yang dapat digunakan untuk


memisahkan komponen yang dapat menyublim dari campurannya yang tidak
dapat menyublim. Masih ingatkah kamu zat yang dapat menyublim jika
dipanaskan? Kapur barus merupakan zat yang dapat menyublim jika
dipanaskan. Nah, jika kapur barus ini bercampur dengan zat pengotor seperti
pasir, untuk memisahkan kapur barus dengan zat pengotor dapat dilakukan
dengan proses sublimasi. Ketika campuran kapur barus dan pasir dipanaskan,
kapur barus akan menguap sedangkan pasir tidak. Uap kapur barus akan
segera mengkristal ketika menemui daerah yang cukup dingin. Dengan
demikian kapur barus murni dapat diperoleh kembali. Proses sublimasi dapat
juga digunakan untuk memisahkan iodin dari zat pengotornya.
5. Kromatografi
Kromatografi adalah suatu cara pemisahan dimana komponen-komponen yang
akan dipisahkan didistribusikan antara dua fasa yaitu, fasa stasioner (diam) dan
yang lainnya berupa fasa mobil (gerak). Fase gerak dialirkan menembus atau
sepanjang fase stasioner. Fase diam cenderung menahan komponen
campuran, sedangkan fasa gerak cenderung menghanyutkannya. Berdasarkan
terikatnya suatu komponen pada fasa diam dan perbedaan kelarutannya
dalam fasa gerak, komponen-komponen suatu campuran dapat dipisahkan.
Komponen yang kurang larut dalam fasa gerak atau yang lebih kuat terserap
atau terabsorpsi pada fasa diam akan tertinggal, sedangkan komponen yang
lebih larut atau kurang terserap akan bergerak lebih cepat.
6. Sentrifugasi

Suspensi yang partikel-partikelnya sangat halus tidak bisa dipisahkan dengan


cara filtrasi. Partikel-partikelnya dapat menutupi lubang pori-pori saringan
sehingga cairan tidak dapat lewat. Partikel-partikelnya dapat melewati
saringan atau bahkan menutupi lubang pori-pori saringan sehingga cairan tidak
dapat lewat. Cara untuk memisahkan suspensi adalah dengan membiarkannya
hingga mengendap. Setelah beberapa saat, partikel-partikelnya mengendap
sehingga cairannya dapat dituang. Akan tetapi banyak partikel suspense yang
terlalu kecil untuk disaring tetapi juga tidak dapat mengendap. Hal ini karena
partikel-partikel padatan tersebut dipengaruhi oleh gerakan molekul cairan
yang sangat cepat. Suspensi yang sulit dipisahkan ini dapat dipisahkan dengan
sentrifugasi. Tabung sebagai wadah suspensi dikunci pada gagang atau rotor
untuk mengitari sebuah alat atau mesin pemutar. Batang vertikal di tengahnya
diputar dengan motor listrik. Batang itu berputar dengan sangat cepat. Tabung
akan mengayun dengan cepat tetapi mulut tabung tetap menghadap ke
tengah. Sentrifugasi yang terkecil dapat memutar dengan kecepatan 2.000
putaran/menit (rpm). Sentrifugasi dapat digunakan untuk memisahkan susu
menjadi susu krim dan susu skim. Sentrifugasi juga dapat digunakan untuk
memisahkan komponen-komponen darah.
7. Ekstraksi

Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan


kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air
dan yang lainnya pelarut organik. Dasar metode pemisahan ini adalah
perbedaan kelarutan suatu solute dalam pelarut. Teknik ekstraksi ini sering
dilakukan di laboratorium kimia organik.
Dalam praktek, ekstraksi digunakan untuk memisahkan senyawa organik dari
larutan air atau suspensi. Solute (zat terlarut) atau bahan yang akan dipisahkan
terdistribusi di antara kedua lapisan (organik dan air) berdasarkan kelarutan
airnya.
1. Ekstraksi padat cair
Ekstraksi padat cair merupakan metoda penyarian senyawa dari tumbuhan
dimana sampelnya berupa material padat. Ekstraksi padat cair secara umum
terdiri dari maserasi, refluktasi, sokhletasi, dan perkolasi. Apa itu maserasi,
refluktasi, sokhletasi, dan perkolasi? Kita akan bahas pada postingan
selanjutnya.
2. Ekstraksi cair-cair
Pemisahan suatu zat dalam larutan oleh pelarut lain yang tidak dapat
bercampur adalah suatu proses kesetimbangan dan pada proses ini berlaku
hukum distribusi. Tipe pemisahan ini memindahkan zat terlarut dari satu
pelarut ke pelarut lain. Cara ini dapat digunakan untuk memisahkan produk
reaksi atau suatu larutan. Dalam hal ini pelarut yang digunakan harus tidak
saling bercampur, jika kedua pelarut saling bercampur maka tidak dapat
digunakan.
Ekstraksi merupakan metode pemisahan yang didasarkan atas perbedaan
kelarutan suatu solute dalam pelarut. Teknik ekstraksi kontinu  dikhususkan
bagi zat dengan D (harga banding distribusi) yang sangat kecil (<1), atau jika
harga faktor pemisahan β mendekati satu. Bila keadaan ini terjadi, maka
ekstraksi bertahap dengan corong pisah menjadi kurang praktis, karena harus
dilakukan ratusan kali. Ada bermacam-macam alat untuk proses ini. Pada
prinsipnya di dalam peralatan tersebut terjadi aliran kontinu (terus menerus)
dari pelarut melalui suatu larutan zat yang akan diekstrak. Pelarut yang telah
membawa zat yang terekstrak, diuapkan, kemudian didinginkan, sehingga
dapat digunakan lagi. Jika perlu pelarut yang lebih segar dapat ditambahkan
terus menerus.
Pada proses ini sampel yang akan disari dimasukkan pada alat soxhlet, lalu
setelah dielusi dengan pelarut yang cocok sedemikian rupa sehingga akan
terjadi dua kali sirkulasi dalam waktu 30 menit. Gambar diatas menunjukkan
alat ekstraksi kontinyu menggunakan pelarut yang lebih encer dari air
(ekstraktor yang lain dapat dirancang untuk pelarut yang lebih kental dari air).
Larutan yang diekstraksi ditem-patkan pada tabung panjang. Pelarut
ditempatkan di labu destilasi, seperti ditunjukkan pada gambar.  Adanya
pemanasan menyebabkan pelarut keatas lalu diembunkan oleh pendingin
udara menjadi tetesan-tetesan yang akan terkumpul kembali dan bila melewati
batas lubang pipa samping soxhlet, maka akan terjadi sirkulasi yang berulang-
ulang akan menghasilkan penyarian yang baik.
Bahan yang akan diekstraksi diletakkan dalam sebuah kantong ekstraksi
(kertas, karton dan sebagainya) di dalam sebuah alat ekstraksi dari gelas yang
bekerja kontinyu. Wadah gelas yang berisi sampel diletakkan diantara labu
suling dan suatu pendingin aliran balik. Labu tersebut berisi bahan pelarut yang
menguap dan mencapai ke dalam pendingin aliran balik melalui pipa pipet,
berkondensasi di dalamnya, menetes ke atas bahan yang akan diekstraksi dan
membawa keluar bahan yang diekstraksi. Larutan yang terkumpul dalam
wadah gelas dan setelah mencapai tinggi maksimal secara otomatis
dipindahkan ke dalam labu dengan demikian zat yang akan terekstraksi
terakumulasi melalui penguapan bahan pelarut murni berikutnya. Pada cara ini
bahan terus diperbaharui artinya dimasukkan bahan pelarut bebas bahan aktif.
Cairan penyari yang biasa digunakan adalah air, eter atau campuran etanol dan
air. Air atau etanol menjadi acuan cairan pengekstraksi karena banyak bahan
tumbuhan larut dengan air atau etanol.
8.   Evaporasi (Penguapan)

Pada proses penguapan, larutan dipanaskan sampai zat pelarutnya (air)


menguap dan meninggalkan zat terlarut (garam). Proses pemisahan dengan
cara penguapan ini dapat terjadi karena zat terlarut (garam) memiliki titik didih
yang lebih tinggi daripada zat pelarutnya (air).
Jika garam dicampur dengan air akan terbentuk larutan, larutan tersebut tidak
dapat dipisahkan dengan metode filtrasi maupun sentrifugasi. Metode yang
digunakan untuk memisahkan zat padat yang terlarut dari larutannya disebut
evaporasi. Sebagai contoh adalah larutan garam, larutan dipanaskan secara
perlahan dengan uap air. Selama pemanasan, air dibiarkan menguap perlahan-
perlahan hingga habis dan meninggalkan kristal garam sebagai residu.
Evaporasi dilaksanakan dengan cara menguapkan sebagian dari pelarut pada
titik didihnya, sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang konsentrasinya
lebih tinggi. Uap yang terbentuk pada evaporasi biasanya hanya terdiri dari
satu komponen, dan jika uapnya berupa campuran umumnya tidak diadakan
usaha untuk memisahkan komponen-komponennya. Dalam evaporasi zat cair
pekat merupakan produk yang dipentingkan, sedangkan uapnya biasanya
dikondensasikan dan dibuang. Disinilah letak perbedaan antara evaporasi dan
distilasi.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya hampir semua campuran dapat dipisahkan. Metode pemisahan
campuran yang dapat dijadikan dasar pemisahan campuran bergantung pada
sifat fisika dari partikel-partikel penyusun campuran tersebut.
B. Saran
Saat ini, sudah lebih dari satu macam metode pemisahan campuran, semoga
semakin berkembangnya sains dan teknologi, dapat pula meningkatkan
berbagai metode dalam sains tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/
Proses_pemisahan
http://sukasains.com/materi/mengenal-
pemisahan-campuran/
http://kimia.upi.edu/staf/nurul/Web
%202011/0807596/materi.html
http://kereta-sains.blogspot.com/
2012/01/sebagian-besar-kimia-di-alam-
dalam.html
http://miftakhulriska.blogspot.com/
2012/01/apakah-kamu-dapat-
memisahkan-spiritus.html
https://regnoe.wordpress.com/ipa-1/
perubahan-fisika-kimia/pemisahan-
campuran/
http://mafia.mafiaol.com/2012/08/
pemisahan-campuran-dengan-
cara_3820.html
http://mafia.mafiaol.com/2012/12/
pemisahan-campuran-dengan-cara-
ekstraksi.html
http://serbamurni.blogspot.co.id/
2013/01/pemisahan-campuran-dengan-
metode_8931.html

Anda mungkin juga menyukai