Anda di halaman 1dari 13

Nama : Mushollifah Ardianti

Nim : 202006050070

Jurusan : Progsus Farmasi

PROSES PEMISAHAN CAMPURAN

Campuran adalah materi yang tersusun dari dua jenis zat murni atau lebih dan masih memiliki
sifat- sifat dari zat penyusunnya. Kebanyakan materi yang berada di alam ini tidak murni,
melainkan masih berupa campuran. Untuk memperoleh zat murni, kita harus memisahkan dari
campurannya. Prinsip pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan sifat- sifat fisik zat
penyusunnya diantaranya seperti wujud zat, ukuran partikel, titik leleh, titik didih, sifat
magnetik, kelarutan, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah beberapa metode dalam
memisahkan campuran

1. Filtrasi ( Penyaringan)
Filtrasi merupakan metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan
yang tidak larut dengan menggunakan penyaring ( filter ) berdasarkan perbedaan ukuran
partikel. Filtrasi memiliki 3 metode yaitu :
- Metode filtrasi panas ( dipakai untuk memisahkan antara cairan serta padatan, didlam
prosesnya diharapkan tidak menghasilkan kristal pada bagian funnel penyaring serta
peralatan lainnya. Pada metode ini peralatan gelas yang terkena larutan dengan secara
langsung dipanaskan terlebih dahulu)
- Metode filtrasi dingin( kebalikan dari metode filtrasi panas, metode filtrasi dingin ini
dipakai dalam memisahkan cairan serta padatan, setelah penyaringan itu diharapkan terjadi
pembentukan kristal. Metode ini menggunakan es untuk mendinginkan aparatus yang
dipakai sehingga teperatur didalam sistem itu akan turun secara drastis serta memicu
tumbuhnya kristal)
- Metode filtrasi vakum ( metode yang dipakai dalam mendapatkan hasil padatan kering
dengan cepat)
Contoh metode filtrasi :
a. Penyaringan kopi
Tahap tahap penyaringan kopi
 Proses pengeringan
Pada biji kopi mentah terdapat kandungan air sekitar 11% yang merata pada
seluruh struktur biji kopi. Biji kopi akan berubah menjadi warna kecoklatan
selama kandungan airnya masih ada. Nah jadi ditahap ini ketika biji kopi yang
masih mentah ini dimasukkan kedalam mesin penyaringan, maka yang terjadi
adalah biji kopi akan menyerap sejumlah panas, lalu mulai menguapkan
kandungan air pada kopi tersebut, dalam proses ini membutuhkan energi panas
yang besar.
 Proses penguningan
Ditahap ini kopi masih padat dan beraroma beras basmati. Ditahap ini biji kopi
sudah mulai mengembang, kulit kopipun akan perlahan mengelupas. ditahap ini
kulit kopi atau biasa disebut sekam akan dipisahkan dari bijinya dengan melalui
sistem aliran udara dalam alat penyaringan. Jika kopi tidak mengalami
pengeringan secara bener, maka yang terjadi adalah biji kopi tidak akan tersangrai
secara merata pada tahap berikutnya. Pada keadaan seperti ini kopi akan terlihat
matang di bagian luar namun didalam biji kopi masih belum matang sepenuhnya,
sehingga membuatnya terasa berbeda
 Proses pemecahan biji kopi
Saat biji kopi terlihat kecoklatan di proses penguningan, terdapat semacam
campuran antara gas karbon dioksida dengan air yang kemudian terlihat menguap
dari dalam biji kopi. Kemudian biiji kopi akan mulai terbuka atau membelah
ketika tekanan kedua elemen tadi sudah mencapai puncaknya. Di proses ini kita
akan mengetahui karakter dan rasa-rasa yang familiar dari biji kopi yang mulai
berkembang.
b. Pembutan santan kelapa
Santan kelapa dibuat dengan cara memisahkan campuran santan, air, dan ampas
kelapa dengan menggunakan saringan. Dengan menggunakan saringan yang berpori-
pori kecil, santan kelapa dapat melewati lubang saringan dan ampas kelapa tertahan
dalam saringan.

2. Dekantasi
Dekantasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk memisahkan campuran larutan dan
padatan yang paling sederhana yaitu dengan menuangkan cairan secara perlahan sehingga
endapan tertinggal dibagian dasar bejana. Cara ini dapat dilakukan jika endapan
mempunyai ukuran partikel yang besar dan masa jenisnyapun besar, sehingga dapat
terpisah dengan baik terhadap cairannya. Proses dekantasi memang lebih cepat daripada
filtrasi namun hasilnya kurang efektif karena ukuran zat padat masih lebih besar.
Contoh dari dekantasi yaitu
a. memisahkan air dengan pasir.
b. Memisahkan air dengan minyak astiri
3. Sentrifugasi
Suspensi yang partikel- partikelnya sangat halus tidak bisa dipisahkan dengan cara
filtrasi. Partikel – partikelnya dapat melewati saringan atau bahkan menutupi lubang pori
– pori saringan sehingga cairan tidak dapat lewat. Cara untuk memisahkan suspensi
adalah dengan membiarkannya hingga mengendap. Setelah beberapa saat partikel-
partikelnya mengendap sehingga cairannya dapat dituang. Akan tetapi banyak partikel
suspensi yang terlalu kecil untuk disaring tetapi juga tidak dapat mengendap. Hal ini
karena partikel- partikel padatan tersebut dipengaruhi oleh gerakan molekul cairan yang
sangat cepat. Suspensi yang sulit dipisahkan ini dapat dipisahkan dengan sentrifugasi.
Contoh pemisahan melalui sentrifugasi :
a. Pemisahan susu menjadi susu krim dan susu skim
b. Pemisahan komponen- komponen darah
c. Pemisahan gabah yang berisi dengan gbah yang kosong dan kotorannya. Caranya
gabah campuran dimasukkan kedalam tampah, keudian diputar hasilnya gabah yang
berisi berkumpul ditengah tampah

4. Evaporasi ( Penguapan)
Evaporasi merupakan metode untuk memisahkan zat padat yang terlarut dari larutannya
berdasarkan perbedaan titik didih. Proses evaporasi menggunakan teknik penguapan.
Contoh proses evaporasi :
a. siklus hujan.
b. Pembuatan garam dapur dari air laut dengan cara alam yaitu air laut yang dibuat
menguap oleh matahari kemudian garam tersebut mengendap dengan sendirinya

5. Distilasi
Distilasi merupakan metode pemisahan campuran zat cair dari larutannya berdasarkan
titik didih. Proses distilasi dilakukan dengan cara penyulingan, larutan dipanaskan lalu
komponen titik didik yang lebih rendah akan menguap.
Contoh dari distilasi :
a. pemisahaan air tawar dengan air laut
b. pemisahan minyak bumi menjadi fraksi minyak bumi seperti bensin, minyak tanah,
solar, aspal
c. Penyulingan pada daun dan kayu dari tanaman minyak kayu putih yang dilakukan
untuk membuat minyak kayu putih

6. Corong pisah
Corong pisah merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan dua cairan yang tidak
bisa larut. Cara kerja corong pisah dengan memasukan dua cairan kemudian dibiarkan
berdiri beberapa saat hingga membentuk dua lapisan dengan cara terpisah.
Contoh yang menggunakan corong pisah
a. memisahkan air dengan minyak.campuran air dan minyak di masukkan kedalam
corong pisah, kemudian didiamkan. Akan terbentuk dua lapisan cairan. Lapisan zat
yang memiliki masa jenis lebih besar akan berada diatas. Kemudian kedua lapisan
minyak dan air dapat dipisah dengan membuang airnya dan minyak akan tertinggal di
corong

7. Kromatografi
Kromatografi adalah teknik analisis yang pemisahan komponennya didasarkan pada
perbedaan suatu sifat berpindah antara dua fase, fase yang satu bergerak dan fase yang
lain diam. Fase diam zat dapat berupa zat cair  maupun padat, sedangkan fase gerak dapat
berupa zat cair maupun zat gas.
Jenis Kromatografi
Berdasarkan sifat instrumen yang digunakan, jenis kromatografi terdiri dari dua macam,
yakni kromatografi konvensional dan modern.  
a. Kromatografi konvensional
Kromatografi konvensional merupakan teknik pemisahan secara sederhana seperti
menggunakan lapisan tipis, kolom, dan kertas.
- Kromatografi kertas
Kromatografi kertas menggunakan prinsip metode pemisahan dari substansi
menjadi komponen penyusunnya yang bergantung pada distribusi senyawa pada
dua fase. Komponen bergerak pada laju yang berbeda-beda  dan campuran dapat
dipisahkan berdasarkan bercak warna yang muncul pada kertas.
- Kromatografi Kolom
Kromatografi kolom dapat dilakukan di kolom terbuka maupun kolom tertutup.
Berdasarkan mekanisme kromatografi yang digunakan, kromatografi kolom dapat
dibedakan menjadi kromatografi serapan atau adsorpsi. kromatografi
kolom merupakan teknik kromatografi yang menggunakan bumbung kaca yang
berbentuk bulat. Prinsip kromatografi kolom yakni dapat digunakan pada sampel
yang sangat sedikit. Selektif untuk digunakan pada senyawa-senyawa organik
multi komponen. Proses pemisahan berlangsung relatif singkat. Relatif murah dan
sederhana karena umumnya tidak memerlukan alat yang mahal dan rumit.
- Kromatografi Lapisan Tipis
Kromatografi lapisan tipis (KLT) merupakan kromatografi planar yang fase
diamnya berupa seragam pada sebuah bidang datar baik yang terbuat dari
alumunium, lempeng kaca maupun plat plastik. Prinsip KLT yakni memisahkan
campuran senyawa menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya.
b. Kromatografi Modern
Sedangkan kromatografi modern menggunakan alat instrumen yang canggih seperti
HPLC (High Performance Liquid Cromatography) dan GC-MS (Gas Cromatography
– Mass Spektro). Sedangkan berdasarkan fase geraknya, Kromatografi dapat
dibedakan berdasarkan menjadi yakni  dua jenis kromatografi  yakni kromatografi
cair, dan gas.
Contoh kromatografi :
a. Mengidentifikasi kandungan senyawa dalam makanan
b. Memisahkan zat warna dalam suatu benda seperti tinta dan pigmen daun.

8. Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran sesama zat padat
berdasarkan perubahan wujud zat. Zat padat yang menyublim (berubah
wujud menjadi gas atau sebaliknya) dapat dipisahkan dengan
campurannya dengan zat padat yang tidak dapat menyublim
menggunakan metode sublimasi.
Contohnya sublimasi :
a. campuran iodin dengan garam dapat dipisahkan dengan cara

pemanasan. Campuran dipanaskan di dalam wadah cawan yang


ditutp dengan corong terbalik. Iodin akan menyublim dan menjadi
uap, tapi pada saat menyentuh permukaan corong, uap iodin
menyublim kembali menjadi padatan yang menempel pada
permukaan corong sehingga dapat dipisahkan dengan padatan garam.
b. Proses pengkristalan kapur barus hasil pnguapan dari campuran kaur

barus dan pasir

9. Amalgamasi
Amalgamasi adalah cara pemisahan zat dengan melakukan reaksi.
Contoh amalgamasi :
a. Pemisahan zat untuk mendapatkan emas murni dari biji emas
10. kristalisasi
Kristalisasi ialah pemisahan campuran dengan cara mengkristalkan atau
mengendapkan zat terlarut dalam larutan yang tadinya berupa cairan
juga. Biasanya kristalisasi ini menggunakan suhu rendah untuk membuat
cairannya mengendap. Sedangkan rekristalisasi ialah suatu proses
kristalisasi ulang. misalnya kita mendapatkan kristal, namun kristal
tersebut belum murni. untuk mendapatkan kristal yang lebih murni
dilakukan rekristalisasi. rekristalisasi dilakukan dengan cara melarutkan
kristal dalam pelarut kemudian mengkristalkannya kembali
Contoh kristalisasi :
a. Garam yang dipisahkan dari air dengan cara menguapkan airnya sampai habis
sehingga yang tertinggal adalah residu sebagai garamnya. Pada saat air laut pasang,
tambak- tambak garam akan terisi air laut. Pada saat air surut maka air laut yang
sudah mngisi tambak garam akan tetap berada dalam tambak.
Pengaruh panas dari sinar matahari mengakibatkan komponen air dari air laut dalam
tambak akan menguap dan komponen garamnya akan tetap dalam tambak. Proses
pnguapan yang terus berlangsung mengakibatkan garam tersebutakan membentuk
kristal- kristal garam tanpa harus menunggu sampai airnya habis.
b. Pembuatan gula pasir.
Air tebu disarin agar otorannya tidak terbawa. Larutan gula dari air tebu dipanaskan
pada suhu tinggi sehingga air menguap dengan cepat. Hasilnya gula akan mengkristal
Contoh Pemisahan senyawa kimia:

1. Proses pemisahan minyak atsiri cengkeh dari daun cengkeh.


Untuk mendapatkan minyak atsiri daun cengkeh digunakan teknik destilasi uap. Destilasi
uap adalah suatu proses di mana steam dikontakkan langsung, dengan sistem distilasinya
(open steam) yakni pengambilan cairan yang tidak bercampur dengan air (immiscible)
dari padatan.
Dalam hal ini, daun cengkeh dikontakkan dengan steam. Karena minyak cengkeh dan air
bersifat immiscible, maka kedua zat tersebut akan mendidih bersama pada suhu yang
lebih rendah dari titik didih minyak cengkeh dan air. Hal ini sangat menguntungkan
karena suhu operasi menjadi rendah sehingga kerusakan bahan bisa lebih sedikit. Uap
yang terbentuk diembunkan sehingga terbentuk dua cairan yaitu air dan minyak cengkeh
yang immiscible dan mudah dipisahkan.

2. Pemisahan air dari etanol menggunakan distilasi azeotrop.


Dasar dari metode destilasi adalah adalah pemisahanan yang memanfaatkan perbedaan
titik didih. Distilasi azeotrop dilakukan dengan penambahan komponen ketiga yang
disebut dengan entrainer. Fungsi dari entrainer adalah untuk mempengaruhi volatilitas
salah satu komponen dalam campuran. Ketika entrainer ditambahkan ke dalam campuran
azeotrop maka akan terbentuk ternary azeotrope yang kemudian didistilasi sehingga akan
didapatkan salah satu komponen murninya.
Distilasi azetrop terdiri dari dua kolom, umpan etanol yang berasal berasal dari kolom
destilasi sederhana akan dipekatkan konsetrasinya pada kolom dehidrasi dengan
penambahan entrainer. Produk atas akan dialirkan ke dalam dekanter dan dipisahkan
menjadi 2 fasa yakni fasa organik dan fasa aqua. Fasa organik akan direfluks ke kolom
azetrop. Sedangkan, fasa aqua akan dipisahkan ke kolom pemisah entrainer.

3. Hidroekstrasi untuk peningkatan mutu garam.


Hidroekstraksi merupakan salah satu metode pemisahan yang dikembangkan
untuk menyingkirkan pengotor garam dengan cara fluidisasi butiran padatan garam halus
oleh larutan garam jenuh. Garam umpan yang halus merupakan garam dengan kadar
NaCl rendah yang ingin dimurnikan. Metode hidroekstraksi memiliki efektivitas
pemurnian yang tinggi, karena metode ini dapat memisahkan pengotor yang terjebak
dalam kisi kristal maupun yang berada di permukaan kristal garam.
Pada proses hidroekstraksi ini, larutan garam jenuh kontak dengan butiran garam
sehingga terjadi peristiwa pelarutan partikel-partikel pengotor yang dapat larut.
Pengaliran larutan garam jenuh dengan laju tertentu dapat memisahkan partikel-partikel
pengotor sesuai dengan beratnya, di mana partikel dengan berat yang lebih ringan akan
terbawa oleh aliran fluida sedangkan partikel yang lebih berat akan dapat
mempertahankan posisinya dan tidak terbawa oleh aliran. Pemberian gaya geser pada
butiran garam dapat membuka struktur kristal pada bagian terlemah, yaitu bagian di mana
pengotor terjebak, sehingga menyebabkan cacat pada struktur kristal garam sehingga
kristal garam tersebut akan terbuka tanpa menghancurkan kristal tersebut. Pengotor yang
terjebak dalam kristal garam berada di permukaan luar kristal sehingga akan terpisah
pada saat proses pencucian. Proses shear crushing ini dilakukan melalui pengaliran
larutan garam jenuh dari bagian bawah tumpukan butiran garam pada laju yang
memungkinkan gaya gesernya membuka permukaan yang lemah dari kristal garam.

4. Pemisahan Sapogenin dari Daun Senna Cassia acutifolia Delile (Leguminosae)


Dalam proses pemisahan sapogenin dari daun sena digunakan teknik pemisahan
Kromatografi Lapis Tipis Preparatif (KLTP). Prinsip KLTP adalah berdasarkan pada
prinsip adsorpsi yakni senyawa-senyawa yang memiliki kepolaran rendah akan terelusi
lebih cepat daripada senyawa-senyawa yang memiliki kepolaran rendah akan terelusi
lebih cepat daripada senyawa-senyawa polar karena senyawa polar terikat lebih kuat pada
bahan silika yang mengandung silanol (SiOH2) yang pada dasarnya memiliki afinitas
yang kuat terhadap senyawa polar.
Dalam Daun senna terdapat kandungan soponin. Oleh karna itu, sebelum dilakukan
pemisahan, ekstrak daun senna yang diperoleh direaksikan terlebih dahulu dengan HCl
1M untuk menghidrolisis saponin tersebut hingga diperoleh aglikon sapogenin.
Pemisahan campuran sapogenin dilakukan dengan KLTP dengan menggunakan eluen
campuran aseton-n-heksana atau campuran kloroform-CCl4-aseton. Sapogenin akan
muncul sebagai noda yang berwarna kemerahan setelah plat disemprot dengan antimon
klorida dalam HCl pekat dan dipanaskan pada suhu 110°C selama 10 menit.

5. Pemisahan senyawa Stimasterol dari ekstrak Buah Buncis (Phaseolus Vulgaris L.)
Untuk mendapatkan senyawa stigmasterol dari ekstrak buah buncis digunakan teknik
pemisahan kromatografi kolom. Kromatografi kolom merupakan suatu metode
pemisahan preparatif. Metode ini memungkinkan untuk melakukan pemisahan suatu
sampel yang berupa campuran dengan berat beberapa gram.
Stigmasterol tidak mudah dipisahkan bila berada bersama-sama fitosterol yang lain dalam
sampel, tetapi akan terpisah dengan mudah jika diubah menjadi bentuk asetatnya.
Caranya, ekstrak buah buncis diasetilasi denga 20 ml anhidrida asam asetat dengan
merefluksnya selama 1,5 jam. Campuran reaksi kemudian didinginkan pada 20° selama 1
jam, kemudian disaring. Filtrat yang diperoleh diuapkan hingga pekat dan dipisahkan
menggunakan kromatografi kolom dengan eluen mula-mula n-heksana yang selanjutnya
dinaikkan secara gradien kepolarannya dengan menambahkan etil asetat. Untuk
penampak noda dapat digunakan pereaksi Lieberman Burchard.

6. Meningkatkan kemurnian dari Amonium Perklorat (NH4Cl4)


Peningkatan kemurnian Amonium Perklorat dapat digunakan teknik rekristalisasi.
Rekristalisasi adalah teknik pemurnian suatu zat padat dari pengotornya dengan cara
mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Prinsip
dasar dari proses rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara zat yang akan
dimurnikan dengan zat pengotornya.
Peningkatan kemurnian Amonium Perklorat dapat digunakan rekristalisasi menggunakan
metode nukleasi spontan. Dalam proses nukleasi spontan terjadi pembentukan dan
pertumbuhan kristal Amonium perklorat dari hasil pelarutan kristal Amonium perklorat
yang akan dimurnikan. Pada saat pelarutan, sebagian pengotor akan larut, kemudian
Amonium perklorat yang lebih murni akan terbentuk secara spontan saat larutan
mengalami penurunan suhu. Tetapi proses ini memungkinkan terbentuknya kristal
berbentuk jarum.

7. Peningkatan kemurnian senyawa hesperidin pada tanaman jeruk


Peningkatan kemurnian senyawa hesperidin dapat digunakan teknik rekristalisasi. Cara
yang dapat dilakukan yakni menggunakan formamida berair. Larutan 10% hespiridin
dalam formamida yang disapkan dengan pemanasan pada suhu 60, diperlakukan selama
30 menit dengan karbon aktif yang sebelumnya telah didihkan degan HCl encer,
Formamida yang digunakan harus sedikit asam (di uji dengan lakmus 50% formamida
dalam air). Jika tidak asam, maka perlu ditambahkan sedikit asam asetat glasisal atau
sedikit asam format. Larutan kemudian disaring dengan celite, diencerkan dengan air
dengan volume yang sama dengan volume larutan dan dibiarkan beberapa menit untuk
pembentukan kristal, selanjutnyadisaring dan kristal hesperidin yang diperoleh dicuci
dengan air panas kemudian dengan isopropanol. Kristal yang di peroleh berwarna putih
dengan titik leleh 261-263.

8. Pemisahan Emas murni dari biji emas


Pemisahan emas dapat menggunakan metode flotation and sink. Teknik flotation and sink
adalah suatu teknik pemisahan yang berdasarkan perbedaan berat jenis dari masing-
masing kandungan batuan. Teknik ini lebih sederhana, lebih ekonomis dan lebih ramah
lingkungan. Larutan TBE juga dapat diperoleh kembali setelah proses pemisahan.
Material-material dalam hal ini merupakan logam yang memiliki berat jenis yang lebih
besar dari TBE akan tenggelam, sedangkan material-material yang memiliki berat jenis
lebih rendah daripada TBE akan mengapung.
Caranya batuan dengan berbagai ukuran ditimbang masing-masing sebanyak 20 gram.
Kemudian sebanyak 15 mL TBE(tetrabromoethane) dimasukkan ke dalam corong pisah.
Sampel batuan dimasukkan sedikit demi sedikit ke dalam corong pisah sambil diaduk
menggunakan batang pengaduk. Di dalam corong pisah, serbuk batuan tersebut akan
terpisah menjadi dua fasa yaitu fasa tenggelam dan fasa terapung.

9. Pemisahan Gula dari air tebu


Pemisahan gula dari air tebu dapat digunakan metode kristalisasi penguapan
pemisahan campuran dengan cara mengkristalkan / mengendapkan zat terlarut dalam
larutan yang awalnya berupa cairan. Biasanya proses kristalisasi ini menggunakan suhu
rendah untuk membuat cairannya mengendap.
Dalam larutan encer jarak antara molekul satu dengan yang lain masih cukup besar. Pada
proses penguapan jarak antara masing-masing molekul dalam larutan tersebut saling
mendekat. Apabila jaraknya sudah cukup dekat masing-masing molekul dapat saling tarik
menarik. Apabila pada saat itu disekitarnya terdapat sakharosa yang melarut dan molekul
sakharosa yang menempel, keadaan ini disebut sebagai larutan jenuh. Pada tahap
selanjutnya, bila kepekatan naik maka molekul-molekul dalam larutan akan dapat saling
bergabung dan membentuk rantai-rantai molekul sakharosa. Sedangkan pada pemekatan
lebih tinggi maka rantai-rantai sakharosa tersebut akan dapat saling bergabung pula dan
membentuk suatu kerangka atau pola kristal sakharosa.

10. Rekristalisasi senyawa kapsantin pada buah cabe rawit


Rekristalisasi adalah teknik pemurnian yang didasarkan pada perbedaan kelarutannya
dalam keadaan panas atau dingin dalam suatu pelarut. Adanya pembentukan kristal
kembali dilakukan dengan pendinginan larutan hingga tercapai keadaan di atas jenuh.
Padatan merah yang diperoleh dari ekstrak buah cabe rawit kemudian direkristalisasi
menggunakan CS2 hingga diperoleh kapsantin yang berbentuk bulatan dengan warna
merah karmin, titik leleh 176. Pelarut yang digunakan adalah metanol sehingga kristal
yang dihasilkan berbentuk prisma.

11. Pemisahan Minyak Biodisel


Proses pemisahan minyak biodisel menggunakan teknik pemisahan corong pemisah.
Teknik ini dapat memisahkan dapat memisahkan minyak biodisel dari pengotornya yang
berupa air maupun metanol.
Teknik Corong Pisah merupakan salah satu teknik pemisahan senyawa berdasarkan berat
jenis, dimana teknik ini dapat memisahkan dua jenis zat cair yang saling melarutkan
karena perbedaan berat jenis.
Caranya yakni dengan menuangkan campuran kedalam corong, kemudian didiamkan
sejenak agar kedua cairan terpisah karna berat jenisnya yang berbeda. Setelah keduanya
terpisah, cairan yang mempunyai berat jenis besar (terletak diatas corong) dikeluarkan
dengan cara membuka kran pada mulut corong.

12. Pemisahan minyak atsiri dari bunga mawar


Teknik yang dapat digunakan untuk memisahkan minyak atsiri dari bunga mawar dapat
digunakan teknik destilasi uap.

Destilasi destilasi uap dapat dilakukan untuk memisahkan campuran pada temperature
lebih rendah dari titik didih normal komponen– komponennya. Dalam metode distilasi
uap ini temperatur dari komponen yang dipisahkandapat diturunkan dengan cara
menguapkannya kepada uap pembawa (carrier), biasanya uap pelarut.
Temperatur penguapan dalam harus lebih rendah dari temperatur didih senyawa bunga
melati yang ingin dipisahkan. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar kandungan minyak
atsiri pada bunga mawar yang ingin dipisahkan tidak rusak karena panas.

13. Pemisahan senyawa kimia fenolik yang terkandung dalam tumbuhan perdu puding
merah.
Teknik pemisahan yang digunakan yakni teknik pemisahan ekstrasi (penyarian). Teknik
ekstrasi merupakan pemisahan berdasarkan perbedaan kelarutan zat. Prosesnya yaitu
dengan menambahkan pelarut yang lebih mudah zat yang ingin diekstrak. Pelarut yang
ditambahkan kedalam campuran akan melarutkan zat yang ingin diekstrak sehingga zat
tersebut dapat terpisah dari campuran. Oleh karna itu, pada ekstrasi senyawa kimia
fenolik yang terkandung dalam tumbuhan perdu puding merah menggunakan pelarut
etanol. Senyawa fenolik lebih larut di dalam etanol sehingga dengan penambahan etanol,
senyawa fenolik dapat diserap.

14. Pemisahan lemak dari susu sapi


Pemisahan lemak dari susu sapi menguakan teknik sentrifugasi. Menggunakan metode
Sentrifugasi.
Proses sentrifugasi berguna untuk memisahkan atau mengeluarkan lemak dan susu low
fat dalam saluran berbeda setelah mengalami proses pendiaman di wadah. Proses
pendiaman menyebabkan lemak yang partikelnya lebih ringan akan naik ke permukaan
sehingga dapat dipisahkan dengan cara sentrifugasi.

15. Pemisahan sel darah merah dalam plasma darah (cairan)


Pemisahan sel darah merah menggunakan teknik sentrifugasi. Centrifuge juga dapat
digunakan untuk memisahkan fase berat, dan dua fasa cair ringan, dengan salah satu fase
ringan yang lebih ringan dari lainnya. Padatan dapat lebih ringan dari cairan dan
pemisahan adalah dengan flotasi dari fase padat terdispersi.
Dengan teknik sentrifugasi bagian darah yang digunakan untuk tes sentrifugasi terlebih
dahulu akan dibiarkan membeku selama kurang lebih 15 menit. Lalu, akan diproses pada
sebuah alat sentrifugasi dengan kecepatan tinggi. Bahkan kecepatannya sendiri mampu
menghasilkan dua ribu hingga tiga ribu rotasi per menit selama 15 menit.
.
16. Proses Pembuatan Minyak Kelapa
Proses pembuatan minyak kelapa menggunakan teknik pemisahan sentrifugasi. Teknik
ini dapat dipakai untuk memisahkan minyak dari pelarutnya dari air.
Sentrifugasi ialah proses pemisahan partikel berdasarkan berat partikel tersebut terhadap
densitas layangnya (bouyant density).
Pada pemisahan, partikel yang densitasnya lebih tinggi daripada pelarut turun
(sedimentasi), dan partikel yang lebih ringan mengapung ke atas. Perbedaan densitas
yang tinggi, membuat partikel bergerak lebih cepat. Jika tidak terdapat perbedaan
densitas (kondisi isoponik), partikel tetap setimbang.

17. Pemisahan kapur barus dari zat pengotornya


Proses pemisahan kapur barus dari zat pengotornya menggunakan teknik sublimasi.
Teknik sublimasi merupakan teknik pemisahan senyawa atau campuran dengan
memanfaatkan sifat zat yang dapat menyublim (berubah wujud zat dari padat menjadi gas
atau sebaliknya). Metode ini digunakan pada kapur barus untuk memisahkan zat yang
dapat menyublim dari campuran yang tidak dapat menyublim.

18. Pemisahan minyak bumi menggunakan destilasi bertingkat


Destilasi bertingkat (fraksionasi) digunakan untuk komponen yang memiliki titik didih
berdekatan. Pada dasarnya sama dengan destilasi sederhana, hanya saja memiliki
kondensor yang lebih banyak sehingga mampu memisahkan dua komponen yang
memliki perbedaan titik didih yang bertekanan. Pemisahkan dua jenis cairan yang sama-
sama mudah menguap dapat dilakukan dengan destilasi bertingkat.
Minyak bumi merupakan minyak mentah yang mengandung campuran lumpur dan air
yang tersuspensi serta gas. Minyak bumi disentrifuge dan diberi tekanan sehingga air dan
lumpur terendapkan. Kemudian tekanan diperkecil sehingga gas dalam campuran tersebut
keluar, kemudian minyak terpisah dimana lapisan minyak berada di atas lapisan air dan
lumpur. Fraksi gas dalam minyak mentah diperoleh dengan pemisahan secara langsung.
Gas yang larut dalam minyak mentah juga diperoleh pada saat destilasi yang kemudian
akan dimurnikan sebagai LPG (Liquified Petroleum Gases) atau digunakan dalam proses
pembentukan bensin. Garam-garam yang terkandung dalam minyak mentah dihilangkan
dengan cara menambahkan zat-zat kimia yang kemudian dipisahkan dari minyak.
Berbagai hidrokarbon yang terkandung dalam minyak dipisahkan dengan cara destilasi
bertingkat. Hal tersebut didasarkan bahwa karbon yang memiliki jumlah atom C yang
sama akan memiliki titik didih yang hampir sama.

19. Pemisahan trombosit dari darah


Pemisahan trombosit dari dapat menggunakan teknik Sentrifugasi. Pemisahan
sentrifugasi menggunakan prinsip dimana objek diputar secara horizontal pada jarak
tertentu. Apabila objek berotasi di dalam tabung atau silinder yang berisi campuran
cairan dan partikel, maka campuran tersebut dapat bergerak menuju pusat rotasi, namun
hal tersebut tidak terjadi karena adanya gaya yang berlawanan yang menuju kearah
dinding luar silinder atau tabung, gaya tersebut adalah gaya sentrifugasi.
Gaya inilah yang menyebabkan partikel–partikel menuju dinding tabung dan
terakumulasi membentuk endapan.

20. Pemisahan zat pewarna makanan dan pestisida yang terdapat dalam buah dan
sayur.
Menggunakan metode Kromatografi dimana merupakan metode pemisahan campuran
yang terjadi karena perbedaan kelarutan zat-zat dalam pelarut serta perbedaan penyerapan
(adsorpsi) kertas terhadap zat-zat yang akan dipisahkan. Zat yang terlebih dahulu larut
dalam pelarut dan kurang terabsorpsi pada kertas akan bergerak lebih cepat.
https://pendidikan.co.id/pengertian-filtrasi-contoh-tujuan-manfaat-metode-dan-prinsipnya/

https://bisakimia.com/2012/12/04/macam-macam-pemisahan-campuran/

https://haloedukasi.com/macam-macam-pemisahan-campuran

https://ardra.biz/topik/contoh-pemisahan-zat-dengan-kristalisasi/

file:///C:/Users/Windows/Downloads/2750-1-3739-1-10-20121113.pdf

http://myeducationdayfy.blogspot.com/2016/05/9-cara-pemisahan-campuran-beserta.html

Anda mungkin juga menyukai