Anda di halaman 1dari 9

PEMISAHAN CAMPURAN

IPA KELAS VII

RETNO MARIYANI, S.SI.


SMP NEGERI 2 PATIKRAJA
PEMISAHAN CAMPURAN

Suatu materi yang tersusun atas dua atau lebih zat dengan komposisi tidak
tetap dan masih memiliki sifat-sifat zat asalnya dinamakan campuran. Dengan kata
lain, suatu jenis materi dikatakan campuran apabila materi tersebut memiliki
keragaman dalam komposisi dan sifat-sifat zat asalnya masih tampak. Campuran
dapat dikenal secara langsung disebabkan keragaman komponen penyusunnya.
Walaupun demikian, kadang-kadang komponen penyusun campuran demikian
halus, sehingga bila diamati tanpa bantuan alat mikroskop sukar dibedakan
komponen-komponen penyusunnya.
Campuran dapat digolongkan ke dalam campuran serbaneka (heterogen) dan
campuran serbasama (homogen).

Suatu campuan dikatakan homogen apabila keseluruhan materi penyusun


campuran itu tidak dapat dibedakan satu dengan yang lainnya, tetapi sifat masing-
masing komponen penyusunnya masih tampak. Misalnya air teh manis yang
merupakan campuran dari air, teh dan gula. Dari sudut pandang manapun kita
amati, air teh manis itu tampak homogen. Baik warna, rasa, maupun kekentalannya,
sehingga, dari dalam satu gelas tersebut, kta tidak dapat membedakan mana bagian
yang merupakan teh, air, atau gula. Tetapi sifat dari masing-masing komponennya
masih ada, seperti rasa manis dari gula warna merah dari teh, atau wujud cair yang
berasal dari sifat fisika air.
Zat-zat dalam campuran tersebut dapat dipisahkan secara fisika maupun
secara kimia. Prinsip pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan sifat-sifat
fisis zat penyusunnya, seperti wujud zat, ukuran partikel, titik leleh, titik didih, sifat
magnetik, kelarutan, dan lain sebagainya. Semakin berbeda sifatnya, semakin
mudah zat di dalam campuran dapat dipisahkan. Contoh sederhana yaitu daun teh
yang tidak larut di dalam air sehingga kita dapat memisahkannya dengan mudah
yaitu dengan cara menyaringnya. Namun, partikel – partikel lainnya di dalam
campuran dapat berukuran lebih kecil sehingga dibutuhkan teknik pemisahan yang
lebih rumit seperti kromatografi, dimana zat – zat mikroskopik dapat dipisahkan
bergantung pada seberapa mudah tiap zat menempel pada zat lain.
Pemisahan campuran berdasarkan sifat kimia misalnya dengan teknik
kromatografi yang didasarkan pada perbedaan kecepatan perambatan pada pelarut
dan Ekstraksi yaitu teknik pemisahan berdasarkan perbedaan kelarutan zat dalam
pelarut.

Metode pemisahan campuran banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari


yaitu sebagai berikut:
1. Filtrasi (Penyaringan)
Penyaringan adalah metode pemisahan campuran yang digunakan untuk
memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut berdasarkan pada perbedaan
ukuran partikel zat-zat yang bercampur.

Ketika zat di dalam campuran memiliki ukuran partikel berbeda, partikel –


partikel tersebut dapat dipisahkan dengan cara filtrasi (menyaring). Campuran
dituang melalui saringan. Partikel – partikel berukuran kecil akan masuk ke dalam
lubang, sedangkan partikel – partikel yang besar tidak. Filtrasi merupakan tahap
pertama dalam daur ulang air. Ahli kimia menggunakan penyaring yang disebut
zeolit, yang memiliki lubang kecil sehingga dapat mengeluarkan partikel
mikroskopik dari air.
Menyaring air kotor
Kita dapat mengubah air kotor menjadi air jernih menggunakan saringan yaitu
dengan cara menempatkan wadah dengan sebuah lubang di dasarnya (corong
filtrasi) di dalam wadah lain (erlenmeyer) dan lapisi dengan kertas saring.
kemudian tuang air kotor ke dalam wadah. Lapisan – lapisan tersebut akan
menyaring partikel kecil dan partikel yang lebih kecil dari air kotor. Hasilnya
adalah air yang lebih jernih (tetapi belum dapat diminum).

2. Sentrifugasi
Metode jenis ini sering dilakukan sebagai pengganti fltrasi jika partikel
padatan yang terdapat dalam campuran memiliki ukuran sangat halus dan jumlah
campurannya lebih sedikit. Untuk memisahkan partikel kita dapat menggunakan
mesin sentrifugasi yang mirip dengan pengering putar yang sangat cepat.
Sentrifugasi memutar cairan dengan sangat cepat sehingga partikel – partikel
terpisah. Partikel yang lebih berat akan jatuh ke dasar dan yang lebih ringan akan
terkumpul di bagian atas. Metode sentrifugasi digunakan secara luas untuk
memisahkan sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih dari plasma darah.
Adapun proses pemisahannya yaitu sebagai berikut:
a. Sebuah tabung mikro diisi dengan darah yang akan dipisahkan. Sel darah
merah yang paling berat yang memberi warna merah pada darah.
b. Tabung mikro ditempatkan pada pemegang yang aman di dalam sentrifugasi.
Sebuah sentrifugasi dapat diisi 50 buah tabung mikro.
c. Penutup sentrifugasi ditutup dengan kuat, dan sentrifugasi diputar sekitar
4000 putaran per menit (rpm).
d. Dalam hal ini, padatan adalah sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih
yang akan mengumpul di dasar tabung reaksi, sedangkan plasma darah
berupa cairan berwarna kuning yang berada di bagian atas.

3. Distilasi (Penyulingan)
Pemisahan campuran dengan cara distilasi (penyulingan) banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan industri. Pemisahan
campuran dengan cara penyulingan digunakan untuk memisahkan suatu zat cair
dari campurannya. Prinsip kerjanya didasarkan pada perbedaan titik didih dari zat
cair yang bercampur, sehingga saat menguap setiap zat akan terpisah.
Distilasi biasa disebut juga dengan penyulingan. Distilasi merupakan metode
yang banyak digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan perbedaan
kondisi yang diperlukan untuk mengubah fase komponen campuran. Dalam
distilasi, campuran cairan dipanaskan di dalam wadah botol. Cairan dengan titik
didih yang lebih rendah akan menguap terlebih dahulu dan akan terkondensasi
(berubah kembali menjadi air) kemudian terkumpul.
Cairan dengan titik didih yang lebih tinggi akan tertinggal di dalam wadah botol.
Distilasi bertingkat memisahkan cairan satu demi satu selama mendidih. Industri
minyak memisahkan minyak mentah menggunakan teknik ini.

Bagian – bagian dari rangkaian distilasi:


a. Pemanas digunakan untuk memanaskan campuran. Pemanas yang baik
memiliki pengontrol panas dan pengaduk (stirrer heat plate).
b. Heating bath berfungsi sebagai wadah pemanas dimana proses heating bath
lebih banyak menggunakan metode pemanasan oil bath. Metode oil bath
dianggap sebagai pilihan yang tepat. Karena sifatnya yang stabil, tidak mudah
terbakar. Meskipun mencapai suhu 100°C, tidak mudah menguap dan
mampu mempertahankan suhu konstan untuk menjamin kesatabilan reaksi
yang terjadi.
c. Labu distilasi, pada labu distilasi terdapat campuran yang mengandung
larutan dengan zat – zat yang berbeda yang akan dipisahkan (labu no. 2 pada
Gambar 2.) sedangkan pada labu no. 8 pada Gambar 2. berisi cairan yang
telah terkondensasi.
d. Kolom fraksionasi merupakan kolom yang digunakan untuk memberikan luas
permukaan yang besar agar uap yang berjalan naik dan cairan yang turun
dapat bersentuhan.
e. Termometer menunjukkan suhu penguapan gas.
f. Kondensor merupakan tempat uap didinginkan oleh air dingin yang mengalir
di sekeliling tabung dalam.
g. Vacum/gas inlet berfungsi untuk menurunkan titik didih pada residu sehingga
menghasilkan produk yang diinginkan.
h. Cooling bath berfungsi sebagai wadah pendingin.
Jenis – Jenis Distilasi:
a. Distilasi Sederhana
Pada distilasi sederhana, prinsip dasar pemisahannya adalah perbedaan
titik didih yang berbeda jauh dengan salah satu komponen yang bersifat volatil.
Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah
akan menguap lebih dulu. Contoh aplikasi pemisahan campuran dengan teknik
distilasi sedehana yaitu pemisahan antara campuran air dan alkohol.
b. Distilasi fraksionasi
Fungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen – komponen
cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya.
Distilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih
kurang dari 20 °C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan
yang lebih rendah. Aplikasi dari distilasi jenis ini digunakan pada industri
minyak mentah, untuk memisahkan komponen-komponen dalam minyak
mentah.
Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana yaitu adanya
kolom fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan
suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda
ini bertujuan untuk pemurnian distilat. Semakin ke atas, semakin tidak volatil
cairannya.
c. Distilasi Uap
Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki
titik didih mencapai 200°C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan
senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100°C dalam tekanan atmosfer
dengan menggunakan uap atau air mendidih. Aplikasi dari distilasi uap adalah
untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari daun
eucalyptus dan minyak sitrus dari lemon atau jeruk.
d. Distilasi Vakum
Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi
tidak stabil, atau dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya
(titik didih di atas 150 °C). Metode distilasi ini tidak dapat digunakan pada
pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan air
dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh air.
Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator dimana
berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem distilasi ini.
4. Kromatografi
Kromatografi adalah pemisahan campuran dilakukan berdasarkan perbedaan
kecepatan merambat pada partikel-partikel zat yang tercampur. Metode
pemisahan dengan cara kromatograf digunakan secara luas dalam berbagai
kegiatan. Di antaranya untuk memisahkan berbagai zat warna dan tes urine untuk
seseorang yang dicurigai menggunakan obat terlarang atau seorang atlet yang
dicurigai menggunakan doping. K Campuran dilarutkan di dalam zat cair atau gas
untuk membuat larutan. Benda padat ditempatkan pada larutan (sebagian
terbenam dalam larutan) zat yang terlarut paling mudah akan bergerak jauh ke
atas materi padat, membentuk pita – pita warna yang disebut kromatogram. Para
peneliti makanan mempelajari kromatogram untuk menemukan kandungan
pewarna makanan.

Jenis – jenis kromatografi:


a. Kromatografi kertas
Para peneliti makanan memisahkan pewarna makanan untuk dianalisis
menggunakan kromatografi kertas. Setitik pewarna diletakkan di atas kertas
saring. Tepi bawah kertas dicelupkan ke dalam suatu larutan. Kemudian
larutan tersebut akan naik membawa warna dimana terdapat beberapa warna
yang bergerak lebih cepat dan terbentuklah pita – pita warna.
b. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
Para ahli genetika menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) untuk
mempelajari zat -z at yang menyusun gen kita. Pada KLT materi padatnya
merupakan suatu pelat kaca atau plastik yang dilapisi bahan kimia, biasanya
aluminium oksida atau silikon oksida. Ketika campuran cairan naik ke pelat,
beberapa zat bergerak lebih tinggi dibandingkan yang lain. Zat – zat ini akan
terlihat sebagai bintik -bintik pada pelat.
5. Sublimasi
Prinsip kerja metode pemisahan campuran dengan cara sublimasi didasarkan
pada campuran zat yang memiliki satu zat yang dapat menyublim (perubahan
wujud padat ke wujud gas) sedangkan zat yang lainnya tidak dapat menyublim.
Contohnya, campuran iodin dengan garam dapat dipisahkan dengan cara
sublimasi.

6. Evaporasi
Evaporasi merupakan pemisahan yang didasarkan pada perbedaan zat
menguap. Metode ini diterapkan untuk memisahkan campuran yang zat
penyusunnya adalah padatan dan cairan, di mana padatan larut dalam cairan.
Pemisahan didasarkan atas perbedaan titik didih (titik didih pelarut lebih kecil dari
titik dididh terlarut)

7. Kristalisasi
Kristalisasi adalah pemisahan zat padat dari larutannya sehingga mengkristal.
Pemisahan campuran ini dilakukan berdasarkan perbedaan kemampuan
penguapan. Teknik ini harus diterapkan pada larutan yang kental. Jika tidak,
larutan harus dipekatkan. Contoh : memperoleh garam dari air garam yang
dipanaskan matahari, pembuatan gula pasir dari nira tebu.
Sumber:
Buku Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII Semester I. Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
https://www.ruangguru.com/blog/penggolongan-materi-secara-kimia
https://kumparan.com/berita-hari-ini/jenis-jenis-pemisahan-campuran-berdasarkan-
sifat-fisika-dan-kimia-1vI1dlTPkt0
https://bisakimia.com/2017/08/04/ringkasan-materi-pemisahan-campuran/
https://www.artikelmateri.com/2016/08/perubahan-zat-pemisahan-campuran-contoh-
kelas-7.html

Anda mungkin juga menyukai