A. DESTILASI
1. Distilasi Sederhana
2. Distilasi Fraksionasi
3. Distilasi Uap
Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak
stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati
titik didihnya, atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C.
Metode distilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih
yang rendah jika kondensornya menggunakan air dingin, karena komponen
yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh air. Untuk mengurangi
tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator. Aspirator berfungsi
sebagai penurun tekanan pada sistem distilasi ini.
B. EKSTRAKSI
1. Ekstraksi padat-cair
Merupakan pemisahan suatu zat dalam larutan oleh pelarut lain yang tidak
dapat bercampur dimana terjadi suatu proses kesetimbangan dan berlaku
hukum distribusi. Tipe pemisahan ini memindahkan zat terlarut dari satu
pelarut ke pelarut lain. Cara ini dapat digunakan untuk memisahkan produk
reaksi atau suatu larutan. Dalam hal ini pelarut yang digunakan harus tidak
saling bercampur, jika kedua pelarut saling bercampur maka tidak dapat
digunakan. Pemilihan pelarut pengekstrak amatlah penting, karena akan
menentukan apakah zat-zat terlarut tertinggal dalam corong pisah atau
terbawa pelarut yang dikeluarkan.