Anda di halaman 1dari 27

“KIMIA TERAPAN DI BERBAGAI BIDANG TEKNIK SIPIL”

Kimia Terapan dalam Bidang Teknik Sipil


1. MATERIAL
Di bidang industri, ilmu Kimia seringkali sangat dibutuhkan. Mesin-mesin besar di industri
membutuhkan logam yang baik dengan sifat tertentu yang sesuai dengan kondisi dan bahan-bahan yang
digunakan. Semen, kayu, cat, pipa PVC, dan beton dihasilkan melalui riset yang berdasarkan ilmu Kimia.
Kain sintetis yang Anda gunakan juga merupakan hasil penerapan ilmu Kimia.

1.a Pipa PVC


Polivinil klorida (IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC, adalah polimer
termoplastik urutan ketiga dalam hal jumlah pemakaian di dunia, setelah polietilena dan
polipropilena. Di seluruh dunia, lebih dari 50% PVC yang diproduksi dipakai dalam konstruksi.
Sebagai bahan bangunan, PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai. PVC bisa dibuat
lebih elastis dan fleksibel dengan menambahkan plasticizer, umumnya ftalat. PVC yang fleksibel
umumnya dipakai sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap, dan insulasi kabel listrik.

PVC diproduksi dengan cara polimerisasi monomer vinil klorida (CH2=CHCl). Karena
57% massanya adalah klor, PVC adalah polimer yang menggunakan bahan baku minyak bumi
terendah di antara polimer lainnya.
Proses produksi yang dipakai pada umumnya adalah polimerisasi suspensi. Pada proses ini,
monomer vinil klorida dan air diintroduksi ke reaktor polimerisasi dan inisiator polimerisasi,
bersama bahan kimia tambahan untuk menginisiasi reaksi. Kandungan pada wadah reaksi terus-
menerus dicampur untuk mempertahankan suspensi dan memastikan keseragaman ukuran
partikel resin PVC. Reaksinya adalah eksotermik, dan membutuhkan mekanisme pendinginan
untuk mempertahankan reaktor pada temperatur yang dibutuhkan. Karena volume berkontraksi
selama reaksi (PVC lebih padat dari pada monomer vinil klorida), air secara kontinu ditambah ke
campuran untuk mempertahankan suspensi.

Ketika reaksi sudah selesai, hasilnya, cairan PVC, harus


dipisahkan dari kelebihan monomer vinil klorida yang akan dipakai
lagi untuk reaksi berikutnya. Lalu cairan PVC yang sudah jadi akan
disentrifugasi untuk memisahkan kelebihan air. Cairan lalu
dikeringkan dengan udara panas dan dihasilkan butiran PVC. Pada
operasi normal, kelebihan monomer vinil klorida pada PVC hanya sebesar kurang dari 1 PPM.

Proses produksi lainnya, seperti suspensi mikro dan polimerisasi emulsi, menghasilkan
PVC dengan butiran yang berukuran lebih kecil, dengan sedikit perbedaan sifat dan juga
perbedaan aplikasinya.
Produk proses polimerisasi adalah PVC murni. Sebelum PVC menjadi produk akhir, biasanya
membutuhkan konversi dengan menambahkan heat stabilizer, UV stabilizer, pelumas,
plasticizer, bahan penolong proses, pengatur termal, pengisi, bahan penahan api, biosida, bahan
pengembang, dan pigmen pilihan.

2.b Semen

Dalam perkembangan zaman semen diciptakan untuk memenuhi pesanan akan bangunan
yang kian meningkat. Salah satu terapan kimia dalam bidang teknik sipil adalah pembuatan
semen. Karena itu perlu dikaji lebih khusus, semen merupakan bahan dasar dari sebuah
bangunan. Maka perlu kita ketahui kandungan semen :

 Trikalsium silikat
 Dikalsium silikat
 Trikalsium aluminat
 Tetrakalsium aluminofe
 Gipsum

1.c BETON

Beton adalah sebuah bahan bangunan


komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan
pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton
adalah beton semen Portland, yang terdiri dari
agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.

Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan.


Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi semen berhidrasi, mengelem
komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-batu. Beton digunakan
untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan, jembatan penyeberangan,
struktur parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan semen dalam bata atau tembok blok. Nama
lama untuk beton adalah batu cair.

Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, seperti beton
ringan, beton semprot (eng: shotcrete), beton fiber, beton berkekuatan tinggi, beton berkekuatan
sangat tinggi, beton mampat sendiri (eng: self compacted concrete) dll. Saat ini beton merupakan
bahan bangunan yang paling banyak dipakai di dunia.

1.c Cat Kayu dan Tembok

Cat digunakan untuk memperindah ruangan dengan warna


yang menarik. Cat yang biasanya sering dipakai adalah cat kayu dan
cat tembok. Daya lekat antara cat tembok dan cat kayu berbeda. Cat
kayu mempunyai daya rekat yang lebih kuat daripada cat tembok .
Bahan kimia yang ada dalam cat tembok di anataranya adalah
kalsium karbonat (CaCo), titanium dioksida (TiO), PVAC (Poly
Vinly Acrylic), kaolin, pigmen, dan air. Kalsium karbonat dan titanium dioksida digunakan
ebagai bahan baku utama dalam cat tembok. PVAC digunakan sebagai bahaBahan Kimia Dalam
Cat Cat digunakan untuk memperindah ruangan dengan warna yang menarik. Cat yang biasanya
sering dipakai adalah cat kayu dan cat tembok. Daya lekat antara cat tembok dan cat kayu
berbeda.

Cat kayu mempunyai bahan Kimia. Dalam Cat Cat digunakan untuk memperindah
ruangan dengan warna yang menarik. Cat yang biasanya sering dipakai adalah cat kayu dan cat
tembok. Daya lekat antara cat tembok dan cat kayu berbeda. Cat kayu mempunyai daya rekat
yang lebih kuat daripada cat tembok . Bahan kimia yang ada dalam cat tembok di anataranya
adalah kalsium karbonat (CaCo), titanium dioksida (TiO), PVAC (Poly Vinly Acrylic), kaolin,
pigmen, dan air. Kalsium karbonat dan titanium dioksida digunakan ebagai bahan baku utama
dalam cat tembok. PVAC digunakan sebagai bahan pengental dan perekat. Adapun kaolin
digunakan sebagai bahan pengisi dan pigmen sebagai bahan untuk memberikan warna yang
diinginkan.

Bahan baku cat kayu hampir sama dengan bahan baku pada cat tembok. Perbedaannya,
pada cat kayu ditambahkan lateks (getah karet) dan sebagai pelarutnya digunakan terpentin
bukan air. Terpentin digunakan sebagai pelarut karena dapat melarutkan lateks. a rekat yang lebih
kuat daripada cat tembok . Bahan kimia yang ada dalam cat tembok di anataranya adalah kalsium
karbonat (CaCo), titanium dioksida (TiO), PVAC (Poly Vinly Acrylic), kaolin, pigmen, dan air.
Kalsium karbonat dan titanium dioksida digunakan ebagai bahan baku utama dalam cat tembok.
PVAC digunakan sebagai bahan pengental dan perekat. Adapun kaolin digunakan sebagai bahan
pengisi dan pigmen sebagai bahan untuk memberikan warna yang diinginkan. Bahan baku cat
kayu hampir sama dengan bahan baku pada cat tembok. Perbedaannya, pada cat kayu
ditambahkan lateks (getah karet) dan sebagai pelarutnya digunakan terpentin bukan air. Terpentin
digunakan sebagai pelarut karena dapat melarutkan lateks. n pengental dan perekat. Adapun
kaolin digunakan sebagai bahan pengisi dan pigmen sebagai bahan untuk memberikan warna
yang diinginkan.

Bahan baku cat kayu hampir sama dengan


bahan baku pada cat tembok. Perbedaannya, pada cat
kayu ditambahkan lateks (getah karet) dan sebagai
pelarutnya digunakan terpentin bukan air. Terpentin
digunakan sebagai pelarut karena dapat melarutkan
lateks. Cat digunakan untuk memperindah ruangan
dengan warna yang menarik. Cat yang biasanya sering
dipakai adalah cat kayu dan cat tembok. Daya lekat
antara cat tembok dan cat kayu berbeda. Cat kayu
mempunyai daya rekat yang lebih kuat daripada cat
tembok . Bahan kimia yang ada dalam cat tembok di
anataranya adalah kalsium karbonat (CaCo), titanium
dioksida (TiO), PVAC (Poly Vinly Acrylic), kaolin, pigmen, dan air.

Kalsium karbonat dan titanium dioksida digunakan ebagai bahan baku utama dalam cat
tembok. PVAC digunakan sebagai bahan pengental dan perekat. Adapun kaolin digunakan
sebagai bahan pengisi dan pigmen sebagai bahan untuk memberikan warna yang diinginkan.
Bahan baku cat kayu hampir sama dengan bahan baku pada cat tembok. Perbedaannya, pada cat
kayu ditambahkan lateks (getah karet) dan sebagai pelarutnya digunakan terpentin bukan air.
Terpentin digunakan sebagai pelarut karena dapat melarutkan lateks.

1.d Keramik
Keramik adalah material-material padat anorganik nonlogam. Material tersebut dapat
berupa kristalin atau nonkristalin. Keramik nonkristalin meliputi gelas dan material lain dengan
struktur tidak beraturan (amorf), sedangkan yang kristalin memiliki struktur beraturan. Keramik
dapat memiliki struktur jaringan kovalen, ikatan ion, atau gabungan keduanya. Secara umum
bersifat keras, getas, dan stabil terhadap suhu sangat tinggi. Contoh umum keramik, misalnya
semen, keramik cina, bata tahan api, insulator listrik, dan suku cadang mesin seperti.

Bahan-bahan keramik berasal dari berbagai bahan kimia meliputi silikat, oksida logam,
karbida (karbon dan logam), nitrida (nitrogen dan logam), atau alumina (Al2O3). Simak Tabel 3.
untuk mengetahui sifat-sifat bahan keramik.

Tabel 3 Sifat-Sifat Bahan Keramik dengan Baja Lunak Sebagai Pembanding

Titik Leleh Kerapatan Kekerasan Modulus Koefisien


Material
(°C) (g/cm3) (Mohs) Elastisitas Termal
Al2O3 2050 3,8 9 34 8,1
SiC 2800 3,2 9 65 4,3
ZrO2 2660 5,6 8 24 6,6
BeO 2550 3,0 9 40 10,4
Baja 1370 7,9 5 17 15
lunak

a. Aplikasi Keramik

Objek-objek keramik banyak yang lebih tegar dan kuat ketika dibentuk dari campuran
kompleks dua atau lebih material. Campuran seperti ini dinamakan komposit. Komposit lebih
efektif dibentuk melalui penambahan fiber keramik ke dalam material keramik. Pembentukan
fiber keramik dapat diilustrasikan, misalnya dengan silikon karbida (SiC) atau karborundum.

Komposit keramik secara luas digunakan sebagai alat pemotong logam. Misalnya,
alumina diperkuat dengan silikon karbida yang digunakan untuk memotong dan pengeras logam
paduan berbasis nikel. Material keramik juga digunakan untuk roda penggiling dan ampelas
sebab memiliki kekerasan yang tinggi. Beberapa keramik, seperti kuarsa (kristal SiO2)
merupakan piezo elektric. Kuarsa ini dapat membangkitkan potensial listrik jika bahan tersebut
ditekan secara mekanik.
Salah satu kegunaan material keramik yang sangat populer
adalah keramik untuk lantai (tile ceramic) dengan permukaan mengkilap.
Selain memiliki nilai estetika yang indah, keramik juga dapat melindungi
panas dari bumi sehingga lantai tetap terasa dingin.

b. Keramik Superkonduktor

Superkonduktor adalah bahan yang kehilangan tahanan listrik


jika didinginkan sampai suhu tertentu. Ini berarti, arus listrik yang
mengalir pada bahan superkonduktor tidak akan kehilangan panas, tidak seperti arus listrik
dalam bahan konduktor biasa (banyak panas terbuang). Sekali arus dilewatkan ke dalam bahan
superkonduktor, secara terusmenerus listrik mengalir tanpa batas dan tanpa hambatan. Sifat
menarik lainnya dari superkonduktor adalah memiliki diamagnetis sempurna yang menolak
semua medan magnet secara sempurna.

Senyawa, seperti itrium-barium-tembaga oksida (YBa2Cu3O7) bersifat superkonduktor


pada 95 K dan HgBa2Ca2Cu3O8 + x memiliki tahanan nol pada 1 atm dan 133 K. Superkonduktor
dengan sifat-sifat dapat menghantarkan arus listrik dengan tahanan nol dapat menghemat energi di
dalam banyak aplikasi, seperti generator listrik, motor listrik, dan pada chip komputer yang lebih cepat
dan lebih kecil (perhatikan Gambar 14).

Gambar 14. Struktur molekul itrium-barium-


tembaga oksida (YBa2Cu3O7)

1.e Karet Alam


Karet alam tersusun atas satuan monomer cis–1,4–isoprena dengan panjang rantai rata-
rata sekitar 5.000 satuan isoprena. Masalah utama karet alam adalah taktisitas atau cara
penyusunan polimer yang teratur (isotaktik). Masalah taktisitas karet alam dapat diselesaikan
oleh Charles Goodyear (1839). Dia menemukan metode vulkanisasi karet alam dengan belerang
sehingga karet alam dapat diubah elastisitasnya. Vulkanisasi karet alam melibatkan pembentukan
ikatan silang –S–S– di antara rantai poliisoprena.

Vulkanisasi karet berguna untuk menghasilkan karet alam dengan derajat elastisitas
sesuai harapan.

Ada vulkanisasi karet alam, penyisipan rantai-rantai pendek dari atom belerang akan mengikat
secara silang di antara dua rantai polimer karet alam. Jika jumlah ikatan silang relatif besar, polimer dari
karet alam menjadi lebih tegar.

Gambar 8. Pada vulkanisasi karet alam, makin banyak ikatan silang, makin tegar karet yang
terbentuk.

Charles Goodyear
(1800–1860)

Charles Goodyear merupakan seorang penemu asal Amerika.


Dia memanaskan karet dengan sulfur dan menemukan bahwa karet
ini tetap fleksibel pada kisaran temperatur tertentu. Dia menamakan
proses ini dengan"vulkanisasi", diambil dari nama dewa Romawi
yang menggambarkan api (vulcan).
b. Polimer Sintetik

Hampir semua peralatan terbuat dari bahan polimer, mulai dari alat-alat dapur sampai alat picu
jantung buatan. Sampai saat ini, penelitian dan pengembangan bahan polimer masih terus
dilakukan dalam upaya menemukan aneka penerapan bahan polimer. Sesuai dengan
mekanisme pembuatannya, polimer sintetik tinggi dapat digolongkan menjadi polimer adisi dan
polimer kondensasi.

1) Polimer Adisi

Polimer adisi adalah polimer yang terjadi melalui reaksi adisi, yaitu reaksi yang melibatkan
senyawa yang mengandung ikatan rangkap, kemudian diubah menjadi ikatan tunggal. Contoh
polimer adisi adalah polietilen (PE), polipropilen (PP), politetrafluoroetilen, polivinilklorida
(PVC), dan akrilik.

a) Polietilen (PE)

Secara kimia, PE sangat inert. Polimer ini tidak larut dalam pelarut apapun pada suhu kamar, tetapi dapat
menggembung dalam cairan hidrokarbon (bensin) dan karbon tetraklorida (CCl4). PE tahan
terhadap asam dan basa, tetapi dapat rusak oleh asam nitrat pekat. Jika dipanaskan secara kuat, PE
membentuk ikatan silang yang diikuti oleh pemutusan ikatan secara acak pada suhu lebih tinggi, tetapi
tidak terdepolimerisasi. PE dibagi menjadi dua jenis, yaitu PE kerapatan tinggi (HDPE) dan PE kerapatan
rendah (LDPE) seperti di tunjukkan pada Gambar 9.

Gambar 9. LDPE dan HDPE


Plastik HDPE bersifat kenyal, tidak mudah sobek, dan tahan terhadap kelembapan. Bahan kimia
plastik HDPE banyak digunakan untuk pembungkus, dus, isolator listrik, pelapis kabel, dan lain-
lain.

Tabel 1 Sifat-Sifat Fisik Polietilen

Sifat Polietilen
HDPE LDPE
Dapat dipotong dengan mudah × √
Tidak pecah √ √
Dapat dilipat × √
Tenggelam dalam air √ ×
Menjadi lunak akibat panas × √
2. KESEHATAN
2.a Kimia Analisis
Pertumbuhan penyakit dimasa sekarang sudah semakin pesat dan semakin detail, kadang
obat yang sudah tersedia tidak mampu mengatasinya. Maka muncul suatu terapan ilmu kimia
yakni kimia analisis yang mana dapat dimanfaatkan untuk membuat bahan-bahan kimia sering
digunakan sebagai obat-obatan. Obat dibuat berdasarkan basil penelitian terhadap proses dan
reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat secara medis terhadap suatu penyakit.
Tahapan dalam kimia analisis :
2.b Polimetilmetakrilat (Polimer Akrilik)

Salah satu polimer akrilik adalah polimetilmetakrilat (PMMA), dikomersialkan dengan nama
dagang Lucite dan Plexiglass. PMMA berupa kristal bening yang sangat ringan sehingga banyak
digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lensa cahaya. PMMA yang sangat
transparan digunakan untuk contact lens. Contact lens atau yang biasa kita kenal dengan sebutan
lensa kontak adalah salah satu alat bantu penglihatan selain kaca mata. Dan contact lens atau
lensa kontak ada 3 jenis, yaitu :

1. Rigid Gas Permeable (RGP)


2. Hardlens
3. Softlens

Tapi kali ini kita bahas tentang softlens dulu yaa...


Untuk anda yang sudah pernah menggunakan softlens, pasti tahu seperti apa tekstur dari softlens.
Sesuai dengan namanya, soft = lembut/lunak lens= lensa.
Jadi kalau di artikan, adalah lensa yang nyaman dan lunak.
Softlens terbuat dari hidrogel. Untuk jangka waktu
pemakaiannya, di bagi menjadi 3 macam yaitu :
 Diposable / dapat di buang setelah di gunakan.
 Frequent Replacement / biasanya di gunakan hanya
3 sampai 6 bulan lalu di buang.
 Permanen / dapat di gunakan selama 1 tahun
bahkan lebih

Sedangkan untuk segi pemakaiannya, di bagi 2 yaitu :

 Daily Wear / pemakaiannya siang hari dan tidak bisa di gunakan saat tidur.
 Overnight Wear / Bisa di pakai saat tidur

Di antara 3 macam contact lens / lensa kontak yang di atas. Softlens adalah alat bantu
penglihatan yang mudah dan cepat beradaptasi dengan mata. Sehingga banyak sekali pilihan
softlens baik untuk mata minus, slindris serta mata normal.

2.c Molekuler
Ilmu kedokteran molekuler dapat diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari dasar molekuler
berbagai penyakit. Berbagai kajian molekuler ilmu
kedokteran diantaranya adalah Stem Cell, Rekayasa
genetik dan salah satu diantarannya adalah Herbal.
Herbal yang merupakan produk alami banyak dikaji
mekanisme molekuler dalam mengobati penyakit.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa herbal
indonesia dan herbal dari negara lain sudah
terbukti mampu mengobati berbagai penyakit
seperti diabetes, kanker, leukimia, thalassemia
dll. Hanya saja mekanisme kerja senyawa aktif
maupun crude ekstrak dari herbal tersebut dalam
dunia kedokteran belum banyak diketahui.
Publikasi internasional tentang mekanisme
molekuler herbal yang berasal dari Indonesia
belum sebanyak di negara lain. Itu yang menjadi
alasan mengapa herbal Indonesia yang kalah
bersaing di pasaran dibandingkan dengan herbal
dari Cina misalnnya.
Untuk lebih jelasnya kita dapat mengkaji mekanisme molekuler penyakit kanker oleh
herbal X misalnya. Herbal X yang mengandung senyawa aktif Y misalnya mampu menekan
resiko kanker pada stadium tertentu melalui mekanisme A sedangkan siRNA mampu menekan
melalui mekanisme Y sehingga penyebaran kanker akan lebih dapat dikurangi. Herbal pada
umumnya mampu memicu sel kanker untuk membunuh dirinya sendiri yang dikenal dengan
istilah Apoptosis. Jadi sering terjadi kesalahpahaman pada masyarakat umum bahwa herbal
tertentu mampu mengobati berbagai penyakit kanker. Itu boleh jadi benar tapi pasti tidak tepat.
Benar bukan berarti tepat. Contoh wortel baik untuk mata. Dengan asumsi kelinci yang makan
wortel tidak pernah pakai kacamata, Itu benar tapi tidak tepat.

2.d Kimia Farmasi

Kimia medisinal atau farmaseutika adalah disiplin ilmu gabungan kimia dan farmasi
yang terlibat dalam desain, sintesis, dan pengembangan obat farmaseutika. Kimia medisinal
terlibat dalam identifikasi, sintesis, dan pengembangan entitas kimia baru (new chemical entity)
yang dapat digunakan untuk terapi. Bidang ini juga melakukan kajian terhadap obat yang sudah
ada, berikut sifat biologis serta QSAR (quantitative structure-activity relationships)-nya. Bidang
ini berfokus pada aspek kualitas obat dan bertujuan untuk memelihara kesehatan sebagai tujuan
dari produk obat.

Kimia farmasi bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat fisika dan kimia dari bahan obat.
Khusus untuk bahan obat yang berasal dari alam dipelajari dalam ilmu farmakognosi dan
fitokimia, sehingga dalam ilmu kimia farmasi umumnya dipelajari bahan obat/obat yang berasal
dari bahan sintetik. Proses mengenal sifat-sifat fisika dan kimia bahan obat ini disebut dengan
identifikasi atau sering juga disebut analisa, sehingga ilmu kimia farmasi lebih cenderung disebut
dengan ilmu kimia farmasi analisa atau kimia analisa farmasi

Analisa farmasi dibagi menjadi dua :


Analisa farmasi kualitatif Analisa farmasi kuantitatif
1. Analisa Farmasi Kualitatif

Meliputi analisa secara: Fisika Identifikasi secara


organoleptis (bentuk, warna, bau, rasa dan lainnya),
kelarutan, tetapan fisika (titik lebur, titik beku, titik didih,
berat jenis, viskositas, dan lainnya), mikroskopis (melihat
partikel obat menggunakan mikroskop). Kimia Analisa dengan menambahkan zat-zat kimia ke
dalam bahan obat/obat yang diperiksa sehingga menimbulkan reaksi-reaksi tertentu yang dapat
diidentifikasi secara kasat mata seperti terbentuknya endapan, warna, bau dan lainnya.
Mikroskopis Analisa ini adalah dengan melihat partikel dari unsur/senyawa yang terkandung
dalam bahan obat/obat. Dapat dilihat langsung menggunakan mikroskop, atau direaksikan
terlebih dahulu dengan zat kimia tertentu kemudian dilihat menggunakan mikroskop.
Instrumental Yaitu analisa/penentuan jenis suatu unsur/senyawa dari suatu bahan obat
menggunakan instrumen/alat yang kompleks/modern seperti spektrofotometer, kromatografi,
Atomic Absorbans Spektrofotometri (AAS), dan lainnya.

2. Analisa Farmasi Kuantitatif

meliputi analisa secara: Gravimetri Analisa


dengan cara memisahkan senyawa atau campuran menjadi
unsur tertentu dalam bentuk murni dan dihitung jumlah/kadar
zat yang akan diperiksa berdasarkan penimbangan/ berat.
Volumetri Yaitu analisa kadar suatu unsur/senyawa kimia
dalam suatu larutan yang berasal dari bahan obat/obat dengan
cara direaksikan dengan zat lain yang kadar/konsentrasinya
telah diketahui. Instrumental Yaitu analisa jumlah/kadar suatu unsur/senyawa dari suatu bahan
obat menggunakan instrumen/alat yang kompleks/modern
seperti spektrofotometer, kromatografi, dan lainnya.

2.e Obat

Dari berbagai macam obat untuk kepentingan medis yang


sudah dikenal di pasaran, misalnya beberapa macam obat
batuk, sakit kepala, flu, antibiotik, antihistamin, kosmetik, dan
vitamin sebagian besar mengandung bahan kimia. Bahan
kimia obat untuk keperluan medis, baik murni maupun
campuran, memegang peranan penting di dalam masyarakat
modern. Obat untuk tujuan medis secara legal
direkomendasikan oleh departemen kesehatan RI, sehingga
penggunaan obat yang tidak seduai aturan medis dapat
membahayakan pengguna. Karena ketidakcocokan, salah obat,
atau over dosis (melebihi dosis maksimum) dapat berakibat serius, misalnya alergi, muntah-
muntah, gelisah, kejang-kejang, hilang kesadaran, bahkan sampai pada tingkat terparah, yaitu
kematian.
Teknologi farmasi saat ini sudah mencapai fase designer drug. Obat baru telah dapat
dikembangkan hingga ribuan macam dengan berbagai khasiat dan kegunaan. Globalisasi ikut
menerpa Indonesia, termasuk dalam pemakaian dan masalah penyalahgunaan obat.
Penyalahgunaan obat di Indonesiia masih tetap marak. Angka genarasi muda penerus bangsa
yang terpuruk dalam ketergantungan obat terus meningkat. Olah karena ituu pengetahuan tentang
bahan kimia obat sangat diperlukan oleh seluruh lapusan masyarakat, khususnya oleh pendidik
dan siswa.

Dengan mengacu pada Undang-undang farmasi dari WHO, berdasarkan tingkat


keamanannya obat yang beredar secara legal untuk keperluan medis di Indonesia dikelompokkan
menjadi empat kategori yang masing-masing diberi tanda khusus berupa bulatan dengan warna
tertentu, yaitu: obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, dan obat bius.

1. Obat Bebas

Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa menggunakan
resep dokter. Obat-obatan kelompok ini diberi tanda khusus pada kemasan dan label, tanda
khusus obat bebas berupa lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh:
Paracetamol.

1. Obat Bebas Terbatas

Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat yang harus menggunakan
resep dokter, tetapi masih dapat dijual atau dibeli tanpa resep, kelompok obat bebas terbatas
diberi khusus pada kemasan dan labelnya yang berupa lingkaran biru dengan garis tepi berwarna
hitam, pada kelompok obat bebas terbatas diberi tanda peringatan. Ada enam macam tanda
peringatan untuk kelompok obat terbatas, ditulis dengan huruf berwarna hitam diatas dasar putih.
Tanda-tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas, dengan bentuk
persegi panjang berukuran panjang hitam 5 inci, lebar 2 inci dan termasuk pemberitahuan putih.
Contoh: CTM

1. Obat Keras

Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan menggunakan resep dari
dokter. Tanda khusus pada kemasan dan labelnya adalah huruf K dalam lingkaran berwarna
merah dengan garis tepi berwarna hitam seperti gambar di samping. Obat psikotropika adalah
obat keras alami dari sintesis bukan narkotika, yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada sistem saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Contoh: Diazepam, Phenobarbital.

1. Obat Narkotika

Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintess atau
semi sintesis yang dapat menyebaban penurunan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi dan
menghilangkan rasa sakit serta menyebabkan ketergantungan. Contoh: Morfin.
Berikut adalah obat-obat yang sering digunakan masyarakat luas yaitu jenis obat berdasarkan
indikasi atau penyakit yang dapat disembuhkan:

1. Obat Flu

Umumnya, penyakit pilek atau influenza disertai demam dan batuk biasanya, obat untuk
meredakan penyakit ini disebut obat flu. Influenza biasanya di sebabkan oleh virus. Komposisi
obat flu terdiri atas obat analgesik, anti piretik, dekongestan, dan obat alergi.

a) Obat Analgesik dan Antipiretik

Obat-obatan yang termasuk analgesik dan antipiretik, diantaranya asetosal, asetaminofen,


salisilamid, asam mefenamat, dan kafein.

b) Obat Dekongestan

Fenilpropanolamina HCI dan efedrima HCI merupakan contoh obat dekongestan. Obat
ini membantu melegakan saluran hidung sehingga tidak tersumbat.

c) Obat Antialergi

Obat yang termasuk jenis antialergi adalah klorofenilamin maleat dan dekstrometorfan HBr.
Obat generik yang bisa digunakan untuk sakit seperti ini adalah parasetamol atau asetosal.
3. GEOTEK
3.a Pemberian Nitrogen pada Berbagai Macam Media Tumbuh Hidroponik
Pengaruh konsentrasi Nitrogen pada macam media tumbuh hidroponik yang
nampaknya berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas buah yang di berikan pengaruh
konsentrasi nitrogen. Nitrogen disini menjadi sumber nitrat yang membantu bakteri nitrifiasi,
sehingga bakteri nitrifikasi dapat menyusun senyawa nitrat dari nitrogen di dalam tanah secara
aerob. Kelompok bakteri ini bersifat kemolitotrof karena menggunakan senyawa nitrogen
inorganik sebagai dalam siklus hidupnya.
Dalam sistem hidroponik tanah tidak digunakan sebagai media tumbuh, tetapi
diganti dengan media lain seperti arang sekam, cocopeat atau material lainnya selain tanah.
Media tanam tersebut tidak mengandung unsur hara yang cukup oleh sebab itu kita harus
memberikannya kepada tanaman melalui pupuk (dalam hidroponik istilah pupuk disebut juga
nutrisi hidroponik). Kita harus menghitung secara cermat jumlah dari masing-masing unsur hara
sesuai dengan kebutuhan masing-masing
tanaman. Hal ini bukanlah sesuatu yang
mudah. Bagi Anda yang menyukai sistem
budidaya secara hidroponik, baik komersial
maupun hanya sekedar hobi, Anda tidak usah
repot dengan semua hitungan-hitungan tersebut
karena Anda bisa menggunakan pupuk siap
pakai yaitu pupuk NUTRISI HIDROPONIK
A&B MIX.
Nutrisi hidroponik ini adalah
pupuk hidroponik lengkap yang mengadung
semua unsur hara makro dan mikro yang diperlukan tanaman hidroponik. Pupuk tersebut
diformulasi secara khusus sesuai dengan jenis dan fase pertumbuhan tanaman. NUTRISI
HIDROPONIK tersedia untuk berbagai jenis tanaman seperti paprika atau cabai, tomat, melon,
timun, terong, selada, anggrek, mawar, krisan, anturium dan lain-lain.
Komposisi Nutrisi Hidroponik
Satu set nutrisi hidroponik terdiri dari 2 kantong yaitu kantong A dan kantong B.
Adapun kandungannya adalah 9.90% NO3, 0.48% NH4, 4.83% P2O5, 16.50% K2O, 2.83%
MgO,11.48% CaO, 3.81% SO3, 0.013% B, 0.025% Mn, 0.015% Zn, 0.002% Cu, 0.003% Mo
dan 0.037% Fe, atau tergantung dari jenis tanamannya, setiap tanaman mempunya formulasi
kandungan yang berbeda-beda.
Suksesnya berhidroponik banyak tergantung pada ramuan hara atau nutrisi yang
diberikanan ke tanaman. Ramuan pupuk yang baik dapat menghasilkan sayuran segar, tegap,
berpenampilan menarik, berkadar gizi tinggi, beraroma harum, bercita rasa tinggi, serta berharga
jual yang relatif mahal.
Keterampilan meramu pupuk hidroponik dapat disesuaikan dengan pemberian
hara pada tanaman yang dibudidayakan, meramu sendiri pupuk yang akan diberikan pada
tanaman yang dibudidayakan maka komposisi pupuk dapat disesuaikan.
Ramuan pupuk hidroponik sayuran ini dibagi dua yaitu untuk sayuran daun dan sayuran batang.
Tanaman sayuran daun yang biasa dihidroponik antara lain: bayam, caisin, pakcoy, kangkung
dan sebagainya, rasio nitrat/amonium (NO3- :
NH4+) adalah 6 atau 6 per satu, artinya 6 (enam)
Nitrat, dan 1 (satu) Amonium, sedangkan N total
adalah 250 ppm. Dengan demikian konsentrasi
Nitrat adalah 6/7 x 250 ppm atau 214 ppm dan
Amonium 36 ppm. Jadi rasio antar hara NO3: NH4
adalah 214 : 36.
Pemberian nitrat dalam jumlah yang besar untuk
menciptakan sel yang kompak, sehingga tanaman
berdiri tegap, daya tahan tinggi terhadap serangan
penyakit cendawan, banyak nitrat juga akan menimbulkan citra rasa yang baik.

3.b Sifat Kimia Entisol pada Sistem


Penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berasal dari sistem pertanian
berbasis bahan high input energy ( bahan fosil ) pada tanaman dapat merusak sifat-sifat tanah
yang pada kurun waktu berjalan akan menurunkan produktivitas tanah tersebut.
Meskipun demikian, ada cara lain agar keseburuan tanah dan kelestarian
lingkungan tetap terjaga yaitu dengan dengan sistem pertanian altrnatif yang menggunakan
teknologi masukan rendah ( low input energy ). Teknologi ini juga mempertahankan atau
meningkatkan produktivitas tanah. Dalam teknologi ini, bahan organik dan pendauran ulang
limbang lebih diutamakan untuk penggunaannya. Pertanian organik ini juga sudah memberikan
bukti dengan adanya beberapa perubaan yang terjadi dari sifat fisik maupun sifat kimia dari
tanah tersebut.
Dari penilitan yang dilakukan antara tanah dengan sistem pertanian organik dan
non organik, kita mendapatkan perbedaan yang nyata terhadap sifat kimia tanah (KPK, pH H2O,
P tersedia, K tersedia, N total, kandungan karbon, asam humat dan fulfat) bahwa pertanian
organik menunjukan hasil/nilai yang lebih baik dibandingkan pertanian non organik.

3.c Peningkatan Kualitas Anggrek Dendrobium Hibrida dengan Pemberian


Kolkhisin
Perbaikan varietas anggrek Dendrobium secara inkonvensional dapat dilakukan dengan
cara penggandaan kromosom menggunakan kolkhisin. Kolkhisin adalah salah satu reagen untuk
mutasi yang menyebabkan poliploid. Sifat umum dari poliploid adalh tanaman menjadi lebih
kekar, bagian tanaman lebih besar (akar, batang, daun, bunga, dan buah) sehingga nantinya sifat-
sifat tanaman menjadi lebih baik.poliploid dapat terjadi secara alamai atau secara buatan,
poliploid secara buatan dapat dihasilkan dengan zat kimia tertentu salah satunya adalah kolkhisi.
Pada tanaman anggrek, pemberian kolkhisin merupakan teknik membuat bunga anggrek
raksasa atau ukuran yang lebih besar dari normalnya. Menurut penelitian Soedjono dan
Suskandari (1996) tentang pengaruh waktu perendaman dan konsentrasi kolkhisin menunjukan
bahwa waktu perendaman lebih lama dan konsentrasi kolkhisin yang lebih besar memberikan
ketegaran protokorm yang lebih tinggi.Tanaman poliploid biasanya memiliki ukuran bagian-
bagian tanaman yang lebih besar, sel yang lebih besar dan tampak pada sel-sel epidermis, inti sel,
buluh-buluh pengangkut, dan ukuran stomata yang lebih besar. Interaksi perlakuan waktu
perendaman dengan konsentrasi kolkhisin berpengaruh nyata pada parameter batang, ukuran
bunga anggrek dan jumlah kromosom. Kolkhisin dapat merubah jumlah kromosom dalam sel.
Hal ini tampak pada perubahan jumlah kromosom pada tanaman yang mendapat
perlakuan disbanding dengan tanaman kontrol. Bunga anggrek yang dihasilkan pada tanaman
anggrek dihasilkan pada tanaman anggrek dengan perlakuan kolkhisin menunjukan ukuran dan
ketebalan yang berbeda dibandingkan dengan tanaman anggrek
kontrol. Perubahan secara fenotipik bunga anggrek terjadi pada
setiap perlakuan waktu dengan konsentrasi kolkhisin, yaitu
perubahan warna bunga, dan tingkat kehalusan permukaan.
Kesimpulan adalah : Peningkatan kualitas bunga anggrek dapat
ditingkatkan dengan diberi perlakuan kolkhisin dengan lama
perendaman 6 jam dengan konsentrasi 0.02%. Pemberian
kolkhisin dapat meningkatkan keanekaragaman fenotipik bunga
anggrek yang diujikan.

4. TANAH
4.a Usia Tanah
Penentuan usia fosil yang bisa dilakukan saat ini merupakan salah satu hasil penerapan
ilmu Kimia. Fosil yang ditemukan dapat ditentukan usianya dengan radioisotop karbon-14.
Radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif. radionuklida mampu memancarkan radiasi.
Radionuklida dapat terjadi secara alamiah atau sengaja dibuat oleh manusia dalam reaktor penelitian.
Produksi radionuklida dengan proses aktivasi dilakukan dengan cara menembaki isotop stabil dengan
neutron di dalam teras reaktor. Proses ini lazim disebut irradiasi neutron, sedangkan bahan yang disinari
disebut target atau sasaran. Neutron yang ditembakkan akan masuk ke dalam inti atom target sehingga
jumlah neutron dalam inti target tersebut bertambah. Peristiwa ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan
inti atom sehingga berubah sifat menjadi radioaktif.

4.b Pertanian Organik


Pertanian Organik(PO) Adalah teknik
budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-
bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan
kimia sintetis. tujuan utama pertanian organik
adalah menyediakan produksi hasil pertanian
yang aman bagi kesehatan produsen, konsumen dan tidak merusak lingkungan. Gaya hidup sehat
"Back To Nature" mensyaratkan bahawa produk pertanian harus beratribut aman untuk di
konsumsi (food safety atrributes), mempunyai kandungan nutrisi yang tinggi (nuttrition
attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes).
Pada intinya semua ladang pertanian dapat dikelola menjadi lahan Petanian Organik.
Apabila ladang pertanian yang dipakai berasal dari ladang bekas budidaya pertanian yang
memakai pupuk kimia dan pestisida kimia, maka dari itu terlebih dahulu di upayakan untuk
konversi tanah. Konversi lahan merupakan usaha yang tujuannya untuk mengurangi dan
meminimalkan kandungan sisa bahan kimia yang terdapat dalam kandungan tanah dan
memulihkan, mengembalikan unsur fauna dan mikro organisme tanah seperti semula. Masa
konversi tanah bisa antara 1 sampai 3 tahaun lamanya ini tergantung sejarah lahan seberapa besar
insentitas pemakaian input kimiawi dan jenis tanaman sebelumnya. Bila masa konversitelah
lewat lahan tersebut merupakan lahan organik. Bila kurang Dari itu, maka lahan tersebut masih
merupakan lahan konversi menuju organik.
Pertanian Organik berbasis pada ke seimbangan ekosistem dan menjadi konsekuennya semua
organisme yang ada termasuk hama juga di nilai ikut serta berperan dalam proses kesimbangan
ekosistem tersebut yang di perlukan adalah mengendalikan hama / penyakit supaya hama atau
penyakit tidak berjumlah terlalubanyak. Berikut ini beberapa pilihan metode pengendalian HPT
yaitu: Pergiliran tanaman, pola tumpang sari, rekayasa teknik menanam, pemulsaan dan
menejemen kebun menjadi prinsip keseimbangan.
5. TEK
NOL
OGI
5.a
Kristal Cair (Bahan LCD)

Kristal cair merupakan materi yang sangat menarik dengan sifat-sifat di antara cairan sejati
dan kristal padat. Kristal cair yang dikenal sekarang merupakan hasil pekerjaan seorang peneliti
Austria, Frederick Reinitzer beberapa abad lalu. Pada
beberapa tahun terakhir, kristal cair masih terus
dikembangkan oleh kalangan praktisi untuk diterapkan
mulai untuk sensor suhu, layar kalkulator, sampai monitor
televisi dan komputer (LCD = liquid crystal display).

Komposisi kimia terapan yang sudah dimodifikasi


dalam teknologi LCD ialah :

a. Amonia (NH3)

Amonia (NH3) adalah gas tidak berwarna, berbau


tajam, dan mudah terbakar pada suhu dan tekanan atmosfer.

b. Argon
Argon (Ar) cair adalah gas inert yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak
mudah terbakar, yang dikirim dalam bentuk cryogenic dan dapat mencapai tingkat ppb
ketika melewati sistem pemurnian.

c. Diborana dalam Hidrogen (B2H6/H2)

Diborana dalam Hidrogen (B2H6/H2) adalah campuran dopant, dikembangkan


untuk industri fotovoltaik. Air Products adalah pemasok terdepan untuk gas cair dan gas
khusus, termasuk dopant dan campuran dopant.

d. Difluorometana (CH2F2)

Difluorometana (CH2F2) adalah gas etching anisotropik untuk membentuk fitur rasio aspek
tinggi dalam silikon dan silikon oksida. Juga disebut sebagai Halokarbon 32, zat ini digunakan
pada semikonduktor, MEMS, dan aplikasi layar panel datar.

e. Dinitrogen Oksida (N2O)

Dinitrogen Oksida (N2O) adalah oksidan untuk mendeposisi beragam jenis film oksida.

f. Fosfina/Hidrogen (PH3/H2)

Fosfina dalam Hidrogen (PH3/H2) adalah campuran dopant, dikembangkan untuk industri
fotovoltaik. Air Products adalah pemasok terdepan untuk gas cair dan gas khusus, termasuk
dopant dan campuran dopant.

g. Heksafluoroetana (C2F6) Megaclass™ Grade

C2F6 Megaclass Grade (Heksafluoro-1,3-butadiena) adalah gas etching anisotropik. Ideal


untuk etching rasio aspek tinggi dalam silikon dan silikon oksida. Bahan ini mampu membentuk
film polimer selama etching untuk melindungi dinding samping dan fotoresis.

h. Hidrogen

Hidrogen (H2) adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan mudah terbakar, dipasok
melalui beragam metode, termasuk secara cryogenic dalam bentuk uap, dan dalam bentuk cairan.

i. Hidrogen Klorida (HCl)

Hidrogen Klorida (HCl) digunakan dalam proses pembersihan berbagai permukaan dan
pembersihan chamber LPCVD.

j. Karbon Tetrafluorida (CF4)

Karbon Tetrafluorida (CF4) digunakan untuk pembersihan chamber dalam aplikasi


semikonduktor, dalam aplikasi etching MEMS, dan dalam aplikasi etching Layar Panel Datar.

k. Nitrogen
Nitrogen (N2) adalah gas inert yang tidak berwarna dan tidak berbau, dikirim secara
cryogenic atau diproduksi di tempat pelanggan. Kami memasok nitrogen untuk industri
semikonduktor atau fotovoltaik.

l. . Nitrogen Trifluorida (NF3)

Nitrogen Trifluorida (NF3) digunakan dalam proses manufaktur Layar/Panel Datar,


Fotovoltaik, Semikonduktor Gabungan, MEMS, dan Semikonduktor Silikon.

m. Nitrogen Trifluorida (NF3) digunakan dalam proses manufaktur Layar/Panel Datar,


Fotovoltaik, Semikonduktor Gabungan, MEMS, dan Semikonduktor Silikon.
n. Oksigen

Oksigen (O2) adalah gas pengoksidasi yang tidak berwarna dan tidak berbau, dikirimkan
secara cryogenic atau melalui distilasi kriogenik. Kami memasok oksigen untuk industri
semikonduktor dan fotovoltaik.Oksigen (O2) adalah gas pengoksidasi yang tidak berwarna dan
tidak berbau, dikirimkan secara cryogenic atau melalui distilasi kriogenik.

o. Oktafluorosiklobutana (C4F8)

Oktafluorosiklobutana (C4F8) adalah gas etching anisotropik yang digunakan untuk


etching fitur rasio aspek tinggi dalam silikon dan silikon oksida. Bahan ini digunakan untuk
menghasilkan film polimer dalam proses etching silikon-dalam tipe Bosch.

p. Oktafluorosiklobutana (C4F8) adalah gas etching anisotropik yang digunakan untuk


etching fitur rasio aspek tinggi dalam silikon dan silikon oksida. Bahan ini digunakan untuk
menghasilkan film polimer dalam proses etching silikon-dalam tipe Bosch.
q. Oktafluorosiklopentena (C5F8)

C5F8 (Oktafluorosiklopentana) VLSI Grade (99,99%) merupakan grade kemurnian


tertinggi kami untuk aplikasi semikonduktor, MEMS, dan layar panel datar.
Oktafluorosiklopentana adalah cairan tidak berwarna yang beracun, tidak mudah terbakar,
bertitik didih rendah (81oF) dengan bau yang agak khas.C5F8 (Oktafluorosiklopentana) VLSI
Grade (99,99%) merupakan grade kemurnian tertinggi kami untuk aplikasi semikonduktor,
MEMS, dan layar panel datar. Oktafluorosiklopentana adalah cairan tidak berwarna yang
beracun, tidak mudah.

(SiF4) VLSI Grade (>99,998%) dari Air Products adalah grade kemurnian tertinggi kami
untuk aplikasi elektronik. Silikon Tetrafluorida adalah sumber fluorin untuk proses-proses yang
memerlukan kehadiran fluorin dengan konsentrasi terkontrol untuk Deposisi Film Tipis atau
cacat etching dalam proses Deposisi Film Tipis film. Silikon Tetrafluorida (SiF4) VLSI Grade
(>99,998%) dari Air Products adalah grade kemurnian tertinggi kami untuk aplikasi elektronik.
Silikon Tetrafluorida adalah sumber fluorin untuk proses-proses yang memerlukan kehadiran
fluorin dengan konsentrasi terkontrol untuk Deposisi Film Tipis atau cacat etching dalam proses
Deposisi Film Tipis film.

r. Trifluorometana (CHF3)
Trifluorometana (CHF3) adalah gas etching anisotropik untuk membentuk fitur rasio aspek
tinggi dalam silikon dan silikon oksida. Trifluorometana (CHF3) adalah gas etching anisotropik
untuk membentuk fitur rasio aspek tinggi dalam silikon dan silikon oksida.

s. Trimetilboron dalam Hidrogen (TMB/H2)

Trimetilboron dalam Hidrogen (TMB/H2) adalah campuran dopant, dikembangkan untuk


industri fotovoltaik. Air Products adalah pemasok terdepan untuk gas cair dan gas khusus,
termasuk dopant dan campuran dopant.Trimetilboron dalam Hidrogen (TMB/H2) adalah
campuran dopant, dikembangkan untuk industri fotovoltaik. Air Products adalah pemasok
terdepan untuk gas cair dan gas khusus, termasuk dopant dan campuran dopant.

t. Xenon (Xe)

Xenon (Xe) adalah zat aditif untuk proses etsa guna mempertinggi pembentukan polimer
dan laju etching.Xenon (Xe) adalah zat aditif untuk proses etsa guna mempertinggi pembentukan
polimer dan laju etching.

u. Xenon Difluorida (XeF2)

Xenon Difluorida (XeF2) adalah gas etching isotropik sangat selektif yang digunakan
dalam aplikasi etching MEMS dan layar panel datar (TFT/LCD).

5.b Politetrafluoroetilen (Teflon)


Politetrafluoroetilen tahan terhadap korosi dan pelarut organik. Dari hasil pengujian, hanya
lelehan logam alkali atau alkali yang dilarutkan dalam amonia yang dapat mendegradasi polimer
ini. Politetrafluoroetilen banyak digunakan untuk insulator listrik, peralatan kimia, dan
peralatan rumah seperti pada Gambar 10. sebab tahan terhadap air dan suhu tinggi hingga 350
°C.
Gambar 10. Teflon (Wikimedia Commons)

6. KEBUTUHAN
Disadari atau tidak, sejumlah zat kimia telah banyak Anda konsumsi baik langsung atau tidak
langsung. Bahan-bahan kimia yang dikonsumsi secara langsung misalnya zat aditif pada
makanan. Bahan-bahan kimia yang dikonsumsi secara tidak langsung misalnya pupuk dan
pestisida. Kebanyakan makanan yang diproduksi dalam skala industri biasanya mengandung zat-
zat aditif yang ditambahkan langsung kepada makanan. Zat-zat tersebut berguna sebagai
penambah aroma, cita rasa, pengawet, maupun pewarna.

6.1 Zat Aditif pada Makanan

Untuk menghasilkan makanan yang berkualitas, para ahli kimia berusaha membuat zat aditif
makanan. Zat aditif makanan adalah zat kimia yang tidak biasa dimakan secara langsung, tetapi
ditambahkan ke dalam makanan untuk menghasilkan sifat dan rasa tertentu, seperti cita rasa,
bentuk, aroma, warna, dan tahan lama (awet).
Berbagai zat aditif tradisional sudah sejak dulu digunakan untuk meningkatkan
kesempurnaan makanan. Misalnya, makanan dicampur dengan rempah-rempah guna
membangkitkan selera makan sebab rempah-rempah dapat meningkatkan cita rasa pada
makanan. Dengan berkembangnya berbagai jenis makanan dan teknologi makanan, berkembang
pula zat aditif buatan yang diolah secara kimia. Zat aditif yang ditambahkan ke dalam makanan
dapat dicampur langsung ke dalam makanan yang sudah diproses atau ketika makanan itu
diproses, bahkan ketika makanan siap saji.

a. Pemanis Buatan

Pada mulanya, penggunaan pemanis buatan diberikan kepada konsumen yang menghindari
konsumsi gula berkalori tinggi, seperti penderita diabetes dan kegemukan. Seiring dengan
berkembangnya konsumsi terhadap makanan, produk makanan kini banyak
mengandung pemanis buatan. Pemanis makanan tradisional biasanya menggunakan gula tebu
atau gula aren (kelapa). Pemanis buatan yang diizinkan oleh Depkes (Departemen Kesehatan)
adalah sakarin, aspartam, dan sorbitol.

Sakarin adalah senyawa turunan benzena berupa kristal putih yang hampir tidak berbau. Rasa
manis sakarin 800 kali dari rasa manis gula tebu. Sakarin ditambahkan ke dalam minuman atau
biskuit dengan dosis tidak melebihi 1 g per hari.

Aspartam berupa serbuk berwarna putih, tidak


berbau, dan bersifat higroskopis. Rasa manis aspartam
sama dengan 200 kali dibandingkan gula tebu. Untuk
setiap kg berat badan, jumlah aspartam yang
boleh dikonsumsi setiap harinya adalah 40 mg. Aspartam
sangat dianjurkan untuk tidak ditambahkan ke dalam
makanan anak-anak, terutama yang sudah mengandung
sodium glutamat (vetsin). Bahan pemanis lain yang
dibolehkan pemakaiannya antara lain adalah siklamat
dan sorbitol. Di Amerika Serikat, garam-garam siklamat
sudah dilarang penggunaannya sebab berpotensi karsinogen (penyebab kanker). Hasil
metabolisme siklamat merupakan senyawa yang bersifat karsinogen.

b. Pengawet Buatan

Penambahan zat pengawet pada makanan berguna untuk melindungi makanan agar tidak
cepat membusuk dan dapat bertahan dalam kurun waktu lama tanpa mengurangi nilai gizi
maupun rasanya. Jenis bahan pengawet dapat berupa zat organik maupun zat anorganik.
Bahan pengawet berperan dalam menghambat proses fermentasi, pengasaman, dan proses
penguraian lain akibat adanya mikroorganisme dalam makanan.

Bahan-bahan pengawet yang banyak digunakan adalah belerang dioksida, asam benzoat,
asam propionat, asam sorbat, senyawa kalium dan natrium dari nitrat atau nitrit. Kuantitas bahan
kimia pengawet yang diizinkan bergantung pada jenis makanan yang diawetkan. Asam benzoat
berfungsi mengendalikan pertumbuhan jamur dan bakteri. Pemakaian asam benzoat dengan
kadar >250 ppm dapat memberikan efek samping berupa alergi. Pada konsentrasi tinggi
dapat mengakibatkan iritasi pada lambung dan saluran pencernaan.

Asam propionat dapat digunakan untuk mencegah hama berupa binatang kapang yang
menyerang roti dan kue kering, sedangkan
asam sorbat digunakan untuk mencegah kapang
dalam keju.

c. Antioksidan

Bahan tambahan makanan yang lain


adalah zat yang berperan sebagai antioksidan dan
anti kempal atau penstabil. Zat antioksidan adalah
zat yang berfungsi untuk mencegah oksidasi pada makanan. Contoh
zat antioksidan: asam askorbat, asam sitrat, butilated hidroksi anisol (BHA), butilated hidroksi
toulena (BHT), paraben (p-hidroksibenzoat), dan propilgalat.

Makanan pada umumnya tidak stabil. Contoh, jika lemak atau minyak dibiarkan di udara
terbuka maka akan teroksidasi dan menimbulkan bau tengik. Reaksi oksidasi ini menguraikan
makanan menjadi molekul-molekul kecil sehingga merusak bahan makanan. Bahkan dapat
menimbulkan racun terhadap makanan. Masalah oksidasi dapat diatasi dengan menambahkan zat
antioksidan ke dalam bahan makanan. Bahan tersebut berfungsi menghambat oksidasi pada
makanan.

Zat anti kempal adalah zat yang mampu mencegah terjadinya penggumpalan bahan
makanan berbentuk serbuk. Contoh zat anti kempal yaitu kalium silikat, silikon dioksida, dan
kalsium fosfat. Beberapa zat tertentu pada masa lalu pernah digunakan sebagai bahan tambahan
makanan, tetapi setelah dikaji lebih banyak bahayanya dibandingkan manfaatnya sehingga zat-
zat tambahan makanan tersebut dilarang penggunaannya.

Beberapa zat tambahan yang dilarang, yaitu boraks dan turunannya; asam salisilat dan
garamnya; formalin; kalium klorat; dulsin; minyak nabati yang dibrominasi; dietil pirokarbonat;
nitropirazon; dan klorampenikol.

d. Pewarna Makanan

Pewarna dari bahan alam jumlahnya sangat


terbatas dan pada saat makanan diolah, pewarna dari
bahan alam biasanya pudar. Selain itu, pewarna bahan
alam tidak tahan lama karena pembusukan. Pewarna
buatan bertujuan menjadikan makanan seolah-olah
memiliki banyak warna dan menimbulkan daya tarik
tersendiri. Pewarna buatan umumnya berasal dari
senyawa aromatik diazonium.

Beberapa pewarna buatan yang diizinkan oleh


Depkes untuk ditambahkan ke dalam makanan dapat
dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Pewarna Makanan yang Diizinkan Oleh


Depkes

Nama Nama Niaga


Amaran Food red 2
Biru berlian Food blue 2
Eritrosin Food red 3
Hijau FCF Food green 3
Indigotin Food blue 1
Hijau S Food green 4

Beberapa pewarna berbahaya dan dilarang penggunaannya karena berpotensi menimbulkan


karsinogen, yaitu auramin (merek dagang, basic yellow 2), ponceau 3R
(solvent yellow 5), sudan I (food yellow 14), dan rhodamin B (food red 15).

Tabel 12. Pewarna Nama Nama Niaga


Makanan yang Dilarang Auramin Basic Yellow 2
Ponceau 3R Solvent Yellow5
Selain pewarna Sudan I Food yellow 14
makanan, ada juga zat Rhodamin B Food red 15 pemutih
makanan,
seperti hidrogen peroksida, benzoil peroksida, kalium iodat, dan aseton peroksida. Zat pemutih
ini berguna memperbarui warna makanan tanpa merusak komposisi bahan makanan. Tepung
yang masih baru biasanya berwarna kuning kecokelatan. Untuk itu, zat pemutih ditambahkan ke
dalam tepung agar tampak putih dan menarik. Hidrogen peroksida digunakan untuk memutihkan
warna susu yang akan dijadikan keju. Selain itu, juga digunakan untuk memutihkan kulit sapi
dan mengembangkannya menjadi bahan kerupuk kulit.

e. Pecita Rasa dan Aroma

Zat pemberi aroma atau pecita rasa (zat penambah cita rasa) pada makanan adalah zat
yang dapat memberikan, menambah, dan mempertegas rasa serta aroma suatu produk makanan.
Misalnya, zat pecita rasa buatan seperti monosodium glutamat atau vetsin. Zat ini tidak memiliki
cita rasa jika dimakan langsung, tetapi dapat menimbulkan cita rasa khas jika ditambahkan ke
dalam makanan.

Vetsin adalah asam amino karboksilat yang diperlukan tubuh untuk membentuk protein.
Namun, pemakaian vetsin yang berlebihan dapat menimbulkan penyakit bagi manusia,
khususnya pada bayi dapat menimbulkan kerusakan otak.

Pecita rasa buatan biasanya dipakai untuk mengembalikan rasa yang hilang selama
makanan diproses. Kebanyakan pecita rasa berasal dari senyawa kimia golongan ester. Senyawa
ester paling banyak digunakan untuk pecita rasa dan pemberi aroma buah-buahan. Beberapa
senyawa ester yang biasa ditambahkan ke dalam minuman ringan di antaranya, yaitu:
 benzaldehida ditambahkan ke dalam minuman agar memiliki rasadan aroma seperti buah
lobi-lobi;
 etilbutirat ditambahkan ke dalam minuman agar memiliki rasa danaroma seperti buah
nanas;

 oktil asetat ditambahkan ke dalam minuman agar memiliki rasa danaroma seperti buah
jeruk;

 amil asetat ditambahkan ke dalam minuman agar memiliki rasa dan aroma seperti buah
pisang;

 amil valerat ditambahkan ke dalam minuman agar memiliki rasa dan aroma seperti buah
apel.
SUMBER
 http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/01/ilmu-kimia-terapan-pengertian-contoh-
artikel-makalah.html
 https://www.google.com/search?q=keramik+superkonduktor&client=firefox-
a&hs=s98&rls=org.mozilla:id:official&biw=1366&bih=606&source=lnms&tbm=isch&s
a=X&ei=37BVVK3GE9O0uATgmILoAQ&ved=0CAYQ_AUoAQ#rls=org.mozilla:id:of
ficial&tbm=isch&q=antioksidan+buatan&imgdii=_

 https://www.google.com/search?q=keramik+superkonduktor&client=firefox-
a&hs=s98&rls=org.mozilla:id:official&biw=1366&bih=606&source=lnms&tbm=isch&s
a=X&ei=37BVVK3GE9O0uATgmILoAQ&ved=0CAYQ_AUoAQ#rls=org.mozilla:id:of
ficial&tbm=isch&q=penyedap+makanan&imgdii=_

 https://www.google.com/search?q=keramik+superkonduktor&client=firefox-
a&hs=s98&rls=org.mozilla:id:official&biw=1366&bih=606&source=lnms&tbm=isch&s
a=X&ei=37BVVK3GE9O0uATgmILoAQ&ved=0CAYQ_AUoAQ#rls=org.mozilla:id:of
ficial&tbm=isch&q=pengawet+makanan

 https://www.google.com/search?q=keramik+superkonduktor&client=firefox-
a&hs=s98&rls=org.mozilla:id:official&biw=1366&bih=606&source=lnms&tbm=isch&s
a=X&ei=37BVVK3GE9O0uATgmILoAQ&ved=0CAYQ_AUoAQ#rls=org.mozilla:id:of
ficial&tbm=isch&q=pemanis+buatan

 https://www.google.com/search?q=keramik+lantai&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-
a&gws_rd=ssl#rls=org.mozilla:id:official&q=keramik+superkonduktor

 http://www.airproducts.co.id/products/Gases/Specialty-Gases/Flat-Panel-Displays.aspx

 http://id.wikipedia.org/wiki/Penampil_kristal_cair

 https://www.google.com/search?q=teknologi+lcd&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-

 http://pusatsoftlens.blogspot.com/2012/06/apa-itu-softlens.html

 http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/01/ilmu-kimia-terapan-pengertian-contoh-
artikel-makalah.html

 https://www.google.com/search?q=cat+bangunan&client=firefox-
a&hs=APf&rls=org.mozilla:id:official&biw=1366&bih=606&tbm=isch&imgil=ODaL8i
zUkrcMpM%253A%253Bxfmwq0T5s06D5M%253Bhttp%25253A%25252F
%25252Fcarihargabangunan.blogspot.com%25252F2014%25252F10%25252Fdaftar-
harga-cat-tembok-dinding-terbaru.html&source=iu&pf=m&fir=ODaL8izUkrcMpM
%253A%252Cxfmwq0T5s06D5M
%252C_&usg=__FZnlNjAPp4NzKfGCaYVrhgRxUxQ
%3D&ved=0CCYQyjc&ei=bChVVJnbK4KauQSegILIAQ
 https://www.google.com/search?q=BETON&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a&gws_rd=ssl

 https://www.google.com/search?q=KIMIA+TERAPAN+PADA+BETON&ie=utf-
8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-
a&gws_rd=ssl#rls=org.mozilla:id:official&q=KIMIA+PENERAPAN+PADA+BETON

 http://id.wikipedia.org/wiki/PVC

 http://id.wikipedia.org/wiki/Semen#Kandungan_kimia

 http://id.wikipedia.org/wiki/Radionuklida

 http://ilushahab.blogspot.com/2013/04/komposisi-senyawa-kimia-dalam-
bahan_4532.html

 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30184/5/Chapter%20I.pdf

 http://www.slideshare.net/materikuliah/sifat-kimia-entisol-pada-sistem-pertanian-organik

 http://wendiatanova.blogspot.com/2013/02/nutrisi-hidroonik.html

 http://www.academia.edu/7664278/SISTEM_HIDROPONIK_DENGAN_NUTRISI_DA
N_MEDIA_TANAM_BERBEDA_TERHADAP_PERTUMBUHAN_DAN_HASIL_SE
LADA_Oleh_Hidayati_Mas_ud_1_ABSTRAK

 http://badrussetiawan1.blogspot.com/2010/03/pembuatan-nutrisi-hidroponik.html

 http://www.academia.edu/5557927/Peranan_Ilmu_Kimia_dalam_Bidang_Pertanian

 http://mayavie-info.blogspot.com/2013/03/pengenalan-ilmu-kimia-farmasi.html

 http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/03/peranan-dan-manfaat-ilmu-kimia-di-
berbagai-bidang.html

 http://blogsimpleuntukpelajar.blogspot.com/2014/03/peranan-kimia-analisis-dalam-
bidang.html

 http://ilmuagroteknologi.blogspot.com/2013/09/pengertian-pertanian-organik-po.html

Anda mungkin juga menyukai