PVC diproduksi dengan cara polimerisasi monomer vinil klorida (CH2=CHCl). Karena
57% massanya adalah klor, PVC adalah polimer yang menggunakan bahan baku minyak bumi
terendah di antara polimer lainnya.
Proses produksi yang dipakai pada umumnya adalah polimerisasi suspensi. Pada proses ini,
monomer vinil klorida dan air diintroduksi ke reaktor polimerisasi dan inisiator polimerisasi,
bersama bahan kimia tambahan untuk menginisiasi reaksi. Kandungan pada wadah reaksi terus-
menerus dicampur untuk mempertahankan suspensi dan memastikan keseragaman ukuran
partikel resin PVC. Reaksinya adalah eksotermik, dan membutuhkan mekanisme pendinginan
untuk mempertahankan reaktor pada temperatur yang dibutuhkan. Karena volume berkontraksi
selama reaksi (PVC lebih padat dari pada monomer vinil klorida), air secara kontinu ditambah ke
campuran untuk mempertahankan suspensi.
Proses produksi lainnya, seperti suspensi mikro dan polimerisasi emulsi, menghasilkan
PVC dengan butiran yang berukuran lebih kecil, dengan sedikit perbedaan sifat dan juga
perbedaan aplikasinya.
Produk proses polimerisasi adalah PVC murni. Sebelum PVC menjadi produk akhir, biasanya
membutuhkan konversi dengan menambahkan heat stabilizer, UV stabilizer, pelumas,
plasticizer, bahan penolong proses, pengatur termal, pengisi, bahan penahan api, biosida, bahan
pengembang, dan pigmen pilihan.
2.b Semen
Dalam perkembangan zaman semen diciptakan untuk memenuhi pesanan akan bangunan
yang kian meningkat. Salah satu terapan kimia dalam bidang teknik sipil adalah pembuatan
semen. Karena itu perlu dikaji lebih khusus, semen merupakan bahan dasar dari sebuah
bangunan. Maka perlu kita ketahui kandungan semen :
Trikalsium silikat
Dikalsium silikat
Trikalsium aluminat
Tetrakalsium aluminofe
Gipsum
1.c BETON
Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, seperti beton
ringan, beton semprot (eng: shotcrete), beton fiber, beton berkekuatan tinggi, beton berkekuatan
sangat tinggi, beton mampat sendiri (eng: self compacted concrete) dll. Saat ini beton merupakan
bahan bangunan yang paling banyak dipakai di dunia.
Cat kayu mempunyai bahan Kimia. Dalam Cat Cat digunakan untuk memperindah
ruangan dengan warna yang menarik. Cat yang biasanya sering dipakai adalah cat kayu dan cat
tembok. Daya lekat antara cat tembok dan cat kayu berbeda. Cat kayu mempunyai daya rekat
yang lebih kuat daripada cat tembok . Bahan kimia yang ada dalam cat tembok di anataranya
adalah kalsium karbonat (CaCo), titanium dioksida (TiO), PVAC (Poly Vinly Acrylic), kaolin,
pigmen, dan air. Kalsium karbonat dan titanium dioksida digunakan ebagai bahan baku utama
dalam cat tembok. PVAC digunakan sebagai bahan pengental dan perekat. Adapun kaolin
digunakan sebagai bahan pengisi dan pigmen sebagai bahan untuk memberikan warna yang
diinginkan.
Bahan baku cat kayu hampir sama dengan bahan baku pada cat tembok. Perbedaannya,
pada cat kayu ditambahkan lateks (getah karet) dan sebagai pelarutnya digunakan terpentin
bukan air. Terpentin digunakan sebagai pelarut karena dapat melarutkan lateks. a rekat yang lebih
kuat daripada cat tembok . Bahan kimia yang ada dalam cat tembok di anataranya adalah kalsium
karbonat (CaCo), titanium dioksida (TiO), PVAC (Poly Vinly Acrylic), kaolin, pigmen, dan air.
Kalsium karbonat dan titanium dioksida digunakan ebagai bahan baku utama dalam cat tembok.
PVAC digunakan sebagai bahan pengental dan perekat. Adapun kaolin digunakan sebagai bahan
pengisi dan pigmen sebagai bahan untuk memberikan warna yang diinginkan. Bahan baku cat
kayu hampir sama dengan bahan baku pada cat tembok. Perbedaannya, pada cat kayu
ditambahkan lateks (getah karet) dan sebagai pelarutnya digunakan terpentin bukan air. Terpentin
digunakan sebagai pelarut karena dapat melarutkan lateks. n pengental dan perekat. Adapun
kaolin digunakan sebagai bahan pengisi dan pigmen sebagai bahan untuk memberikan warna
yang diinginkan.
Kalsium karbonat dan titanium dioksida digunakan ebagai bahan baku utama dalam cat
tembok. PVAC digunakan sebagai bahan pengental dan perekat. Adapun kaolin digunakan
sebagai bahan pengisi dan pigmen sebagai bahan untuk memberikan warna yang diinginkan.
Bahan baku cat kayu hampir sama dengan bahan baku pada cat tembok. Perbedaannya, pada cat
kayu ditambahkan lateks (getah karet) dan sebagai pelarutnya digunakan terpentin bukan air.
Terpentin digunakan sebagai pelarut karena dapat melarutkan lateks.
1.d Keramik
Keramik adalah material-material padat anorganik nonlogam. Material tersebut dapat
berupa kristalin atau nonkristalin. Keramik nonkristalin meliputi gelas dan material lain dengan
struktur tidak beraturan (amorf), sedangkan yang kristalin memiliki struktur beraturan. Keramik
dapat memiliki struktur jaringan kovalen, ikatan ion, atau gabungan keduanya. Secara umum
bersifat keras, getas, dan stabil terhadap suhu sangat tinggi. Contoh umum keramik, misalnya
semen, keramik cina, bata tahan api, insulator listrik, dan suku cadang mesin seperti.
Bahan-bahan keramik berasal dari berbagai bahan kimia meliputi silikat, oksida logam,
karbida (karbon dan logam), nitrida (nitrogen dan logam), atau alumina (Al2O3). Simak Tabel 3.
untuk mengetahui sifat-sifat bahan keramik.
a. Aplikasi Keramik
Objek-objek keramik banyak yang lebih tegar dan kuat ketika dibentuk dari campuran
kompleks dua atau lebih material. Campuran seperti ini dinamakan komposit. Komposit lebih
efektif dibentuk melalui penambahan fiber keramik ke dalam material keramik. Pembentukan
fiber keramik dapat diilustrasikan, misalnya dengan silikon karbida (SiC) atau karborundum.
Komposit keramik secara luas digunakan sebagai alat pemotong logam. Misalnya,
alumina diperkuat dengan silikon karbida yang digunakan untuk memotong dan pengeras logam
paduan berbasis nikel. Material keramik juga digunakan untuk roda penggiling dan ampelas
sebab memiliki kekerasan yang tinggi. Beberapa keramik, seperti kuarsa (kristal SiO2)
merupakan piezo elektric. Kuarsa ini dapat membangkitkan potensial listrik jika bahan tersebut
ditekan secara mekanik.
Salah satu kegunaan material keramik yang sangat populer
adalah keramik untuk lantai (tile ceramic) dengan permukaan mengkilap.
Selain memiliki nilai estetika yang indah, keramik juga dapat melindungi
panas dari bumi sehingga lantai tetap terasa dingin.
b. Keramik Superkonduktor
Vulkanisasi karet berguna untuk menghasilkan karet alam dengan derajat elastisitas
sesuai harapan.
Ada vulkanisasi karet alam, penyisipan rantai-rantai pendek dari atom belerang akan mengikat
secara silang di antara dua rantai polimer karet alam. Jika jumlah ikatan silang relatif besar, polimer dari
karet alam menjadi lebih tegar.
Gambar 8. Pada vulkanisasi karet alam, makin banyak ikatan silang, makin tegar karet yang
terbentuk.
Charles Goodyear
(1800–1860)
Hampir semua peralatan terbuat dari bahan polimer, mulai dari alat-alat dapur sampai alat picu
jantung buatan. Sampai saat ini, penelitian dan pengembangan bahan polimer masih terus
dilakukan dalam upaya menemukan aneka penerapan bahan polimer. Sesuai dengan
mekanisme pembuatannya, polimer sintetik tinggi dapat digolongkan menjadi polimer adisi dan
polimer kondensasi.
1) Polimer Adisi
Polimer adisi adalah polimer yang terjadi melalui reaksi adisi, yaitu reaksi yang melibatkan
senyawa yang mengandung ikatan rangkap, kemudian diubah menjadi ikatan tunggal. Contoh
polimer adisi adalah polietilen (PE), polipropilen (PP), politetrafluoroetilen, polivinilklorida
(PVC), dan akrilik.
a) Polietilen (PE)
Secara kimia, PE sangat inert. Polimer ini tidak larut dalam pelarut apapun pada suhu kamar, tetapi dapat
menggembung dalam cairan hidrokarbon (bensin) dan karbon tetraklorida (CCl4). PE tahan
terhadap asam dan basa, tetapi dapat rusak oleh asam nitrat pekat. Jika dipanaskan secara kuat, PE
membentuk ikatan silang yang diikuti oleh pemutusan ikatan secara acak pada suhu lebih tinggi, tetapi
tidak terdepolimerisasi. PE dibagi menjadi dua jenis, yaitu PE kerapatan tinggi (HDPE) dan PE kerapatan
rendah (LDPE) seperti di tunjukkan pada Gambar 9.
Sifat Polietilen
HDPE LDPE
Dapat dipotong dengan mudah × √
Tidak pecah √ √
Dapat dilipat × √
Tenggelam dalam air √ ×
Menjadi lunak akibat panas × √
2. KESEHATAN
2.a Kimia Analisis
Pertumbuhan penyakit dimasa sekarang sudah semakin pesat dan semakin detail, kadang
obat yang sudah tersedia tidak mampu mengatasinya. Maka muncul suatu terapan ilmu kimia
yakni kimia analisis yang mana dapat dimanfaatkan untuk membuat bahan-bahan kimia sering
digunakan sebagai obat-obatan. Obat dibuat berdasarkan basil penelitian terhadap proses dan
reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat secara medis terhadap suatu penyakit.
Tahapan dalam kimia analisis :
2.b Polimetilmetakrilat (Polimer Akrilik)
Salah satu polimer akrilik adalah polimetilmetakrilat (PMMA), dikomersialkan dengan nama
dagang Lucite dan Plexiglass. PMMA berupa kristal bening yang sangat ringan sehingga banyak
digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lensa cahaya. PMMA yang sangat
transparan digunakan untuk contact lens. Contact lens atau yang biasa kita kenal dengan sebutan
lensa kontak adalah salah satu alat bantu penglihatan selain kaca mata. Dan contact lens atau
lensa kontak ada 3 jenis, yaitu :
Daily Wear / pemakaiannya siang hari dan tidak bisa di gunakan saat tidur.
Overnight Wear / Bisa di pakai saat tidur
Di antara 3 macam contact lens / lensa kontak yang di atas. Softlens adalah alat bantu
penglihatan yang mudah dan cepat beradaptasi dengan mata. Sehingga banyak sekali pilihan
softlens baik untuk mata minus, slindris serta mata normal.
2.c Molekuler
Ilmu kedokteran molekuler dapat diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari dasar molekuler
berbagai penyakit. Berbagai kajian molekuler ilmu
kedokteran diantaranya adalah Stem Cell, Rekayasa
genetik dan salah satu diantarannya adalah Herbal.
Herbal yang merupakan produk alami banyak dikaji
mekanisme molekuler dalam mengobati penyakit.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa herbal
indonesia dan herbal dari negara lain sudah
terbukti mampu mengobati berbagai penyakit
seperti diabetes, kanker, leukimia, thalassemia
dll. Hanya saja mekanisme kerja senyawa aktif
maupun crude ekstrak dari herbal tersebut dalam
dunia kedokteran belum banyak diketahui.
Publikasi internasional tentang mekanisme
molekuler herbal yang berasal dari Indonesia
belum sebanyak di negara lain. Itu yang menjadi
alasan mengapa herbal Indonesia yang kalah
bersaing di pasaran dibandingkan dengan herbal
dari Cina misalnnya.
Untuk lebih jelasnya kita dapat mengkaji mekanisme molekuler penyakit kanker oleh
herbal X misalnya. Herbal X yang mengandung senyawa aktif Y misalnya mampu menekan
resiko kanker pada stadium tertentu melalui mekanisme A sedangkan siRNA mampu menekan
melalui mekanisme Y sehingga penyebaran kanker akan lebih dapat dikurangi. Herbal pada
umumnya mampu memicu sel kanker untuk membunuh dirinya sendiri yang dikenal dengan
istilah Apoptosis. Jadi sering terjadi kesalahpahaman pada masyarakat umum bahwa herbal
tertentu mampu mengobati berbagai penyakit kanker. Itu boleh jadi benar tapi pasti tidak tepat.
Benar bukan berarti tepat. Contoh wortel baik untuk mata. Dengan asumsi kelinci yang makan
wortel tidak pernah pakai kacamata, Itu benar tapi tidak tepat.
Kimia medisinal atau farmaseutika adalah disiplin ilmu gabungan kimia dan farmasi
yang terlibat dalam desain, sintesis, dan pengembangan obat farmaseutika. Kimia medisinal
terlibat dalam identifikasi, sintesis, dan pengembangan entitas kimia baru (new chemical entity)
yang dapat digunakan untuk terapi. Bidang ini juga melakukan kajian terhadap obat yang sudah
ada, berikut sifat biologis serta QSAR (quantitative structure-activity relationships)-nya. Bidang
ini berfokus pada aspek kualitas obat dan bertujuan untuk memelihara kesehatan sebagai tujuan
dari produk obat.
Kimia farmasi bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat fisika dan kimia dari bahan obat.
Khusus untuk bahan obat yang berasal dari alam dipelajari dalam ilmu farmakognosi dan
fitokimia, sehingga dalam ilmu kimia farmasi umumnya dipelajari bahan obat/obat yang berasal
dari bahan sintetik. Proses mengenal sifat-sifat fisika dan kimia bahan obat ini disebut dengan
identifikasi atau sering juga disebut analisa, sehingga ilmu kimia farmasi lebih cenderung disebut
dengan ilmu kimia farmasi analisa atau kimia analisa farmasi
2.e Obat
1. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa menggunakan
resep dokter. Obat-obatan kelompok ini diberi tanda khusus pada kemasan dan label, tanda
khusus obat bebas berupa lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh:
Paracetamol.
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat yang harus menggunakan
resep dokter, tetapi masih dapat dijual atau dibeli tanpa resep, kelompok obat bebas terbatas
diberi khusus pada kemasan dan labelnya yang berupa lingkaran biru dengan garis tepi berwarna
hitam, pada kelompok obat bebas terbatas diberi tanda peringatan. Ada enam macam tanda
peringatan untuk kelompok obat terbatas, ditulis dengan huruf berwarna hitam diatas dasar putih.
Tanda-tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas, dengan bentuk
persegi panjang berukuran panjang hitam 5 inci, lebar 2 inci dan termasuk pemberitahuan putih.
Contoh: CTM
1. Obat Keras
Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan menggunakan resep dari
dokter. Tanda khusus pada kemasan dan labelnya adalah huruf K dalam lingkaran berwarna
merah dengan garis tepi berwarna hitam seperti gambar di samping. Obat psikotropika adalah
obat keras alami dari sintesis bukan narkotika, yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada sistem saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Contoh: Diazepam, Phenobarbital.
1. Obat Narkotika
Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintess atau
semi sintesis yang dapat menyebaban penurunan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi dan
menghilangkan rasa sakit serta menyebabkan ketergantungan. Contoh: Morfin.
Berikut adalah obat-obat yang sering digunakan masyarakat luas yaitu jenis obat berdasarkan
indikasi atau penyakit yang dapat disembuhkan:
1. Obat Flu
Umumnya, penyakit pilek atau influenza disertai demam dan batuk biasanya, obat untuk
meredakan penyakit ini disebut obat flu. Influenza biasanya di sebabkan oleh virus. Komposisi
obat flu terdiri atas obat analgesik, anti piretik, dekongestan, dan obat alergi.
b) Obat Dekongestan
Fenilpropanolamina HCI dan efedrima HCI merupakan contoh obat dekongestan. Obat
ini membantu melegakan saluran hidung sehingga tidak tersumbat.
c) Obat Antialergi
Obat yang termasuk jenis antialergi adalah klorofenilamin maleat dan dekstrometorfan HBr.
Obat generik yang bisa digunakan untuk sakit seperti ini adalah parasetamol atau asetosal.
3. GEOTEK
3.a Pemberian Nitrogen pada Berbagai Macam Media Tumbuh Hidroponik
Pengaruh konsentrasi Nitrogen pada macam media tumbuh hidroponik yang
nampaknya berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas buah yang di berikan pengaruh
konsentrasi nitrogen. Nitrogen disini menjadi sumber nitrat yang membantu bakteri nitrifiasi,
sehingga bakteri nitrifikasi dapat menyusun senyawa nitrat dari nitrogen di dalam tanah secara
aerob. Kelompok bakteri ini bersifat kemolitotrof karena menggunakan senyawa nitrogen
inorganik sebagai dalam siklus hidupnya.
Dalam sistem hidroponik tanah tidak digunakan sebagai media tumbuh, tetapi
diganti dengan media lain seperti arang sekam, cocopeat atau material lainnya selain tanah.
Media tanam tersebut tidak mengandung unsur hara yang cukup oleh sebab itu kita harus
memberikannya kepada tanaman melalui pupuk (dalam hidroponik istilah pupuk disebut juga
nutrisi hidroponik). Kita harus menghitung secara cermat jumlah dari masing-masing unsur hara
sesuai dengan kebutuhan masing-masing
tanaman. Hal ini bukanlah sesuatu yang
mudah. Bagi Anda yang menyukai sistem
budidaya secara hidroponik, baik komersial
maupun hanya sekedar hobi, Anda tidak usah
repot dengan semua hitungan-hitungan tersebut
karena Anda bisa menggunakan pupuk siap
pakai yaitu pupuk NUTRISI HIDROPONIK
A&B MIX.
Nutrisi hidroponik ini adalah
pupuk hidroponik lengkap yang mengadung
semua unsur hara makro dan mikro yang diperlukan tanaman hidroponik. Pupuk tersebut
diformulasi secara khusus sesuai dengan jenis dan fase pertumbuhan tanaman. NUTRISI
HIDROPONIK tersedia untuk berbagai jenis tanaman seperti paprika atau cabai, tomat, melon,
timun, terong, selada, anggrek, mawar, krisan, anturium dan lain-lain.
Komposisi Nutrisi Hidroponik
Satu set nutrisi hidroponik terdiri dari 2 kantong yaitu kantong A dan kantong B.
Adapun kandungannya adalah 9.90% NO3, 0.48% NH4, 4.83% P2O5, 16.50% K2O, 2.83%
MgO,11.48% CaO, 3.81% SO3, 0.013% B, 0.025% Mn, 0.015% Zn, 0.002% Cu, 0.003% Mo
dan 0.037% Fe, atau tergantung dari jenis tanamannya, setiap tanaman mempunya formulasi
kandungan yang berbeda-beda.
Suksesnya berhidroponik banyak tergantung pada ramuan hara atau nutrisi yang
diberikanan ke tanaman. Ramuan pupuk yang baik dapat menghasilkan sayuran segar, tegap,
berpenampilan menarik, berkadar gizi tinggi, beraroma harum, bercita rasa tinggi, serta berharga
jual yang relatif mahal.
Keterampilan meramu pupuk hidroponik dapat disesuaikan dengan pemberian
hara pada tanaman yang dibudidayakan, meramu sendiri pupuk yang akan diberikan pada
tanaman yang dibudidayakan maka komposisi pupuk dapat disesuaikan.
Ramuan pupuk hidroponik sayuran ini dibagi dua yaitu untuk sayuran daun dan sayuran batang.
Tanaman sayuran daun yang biasa dihidroponik antara lain: bayam, caisin, pakcoy, kangkung
dan sebagainya, rasio nitrat/amonium (NO3- :
NH4+) adalah 6 atau 6 per satu, artinya 6 (enam)
Nitrat, dan 1 (satu) Amonium, sedangkan N total
adalah 250 ppm. Dengan demikian konsentrasi
Nitrat adalah 6/7 x 250 ppm atau 214 ppm dan
Amonium 36 ppm. Jadi rasio antar hara NO3: NH4
adalah 214 : 36.
Pemberian nitrat dalam jumlah yang besar untuk
menciptakan sel yang kompak, sehingga tanaman
berdiri tegap, daya tahan tinggi terhadap serangan
penyakit cendawan, banyak nitrat juga akan menimbulkan citra rasa yang baik.
4. TANAH
4.a Usia Tanah
Penentuan usia fosil yang bisa dilakukan saat ini merupakan salah satu hasil penerapan
ilmu Kimia. Fosil yang ditemukan dapat ditentukan usianya dengan radioisotop karbon-14.
Radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif. radionuklida mampu memancarkan radiasi.
Radionuklida dapat terjadi secara alamiah atau sengaja dibuat oleh manusia dalam reaktor penelitian.
Produksi radionuklida dengan proses aktivasi dilakukan dengan cara menembaki isotop stabil dengan
neutron di dalam teras reaktor. Proses ini lazim disebut irradiasi neutron, sedangkan bahan yang disinari
disebut target atau sasaran. Neutron yang ditembakkan akan masuk ke dalam inti atom target sehingga
jumlah neutron dalam inti target tersebut bertambah. Peristiwa ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan
inti atom sehingga berubah sifat menjadi radioaktif.
Kristal cair merupakan materi yang sangat menarik dengan sifat-sifat di antara cairan sejati
dan kristal padat. Kristal cair yang dikenal sekarang merupakan hasil pekerjaan seorang peneliti
Austria, Frederick Reinitzer beberapa abad lalu. Pada
beberapa tahun terakhir, kristal cair masih terus
dikembangkan oleh kalangan praktisi untuk diterapkan
mulai untuk sensor suhu, layar kalkulator, sampai monitor
televisi dan komputer (LCD = liquid crystal display).
a. Amonia (NH3)
b. Argon
Argon (Ar) cair adalah gas inert yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak
mudah terbakar, yang dikirim dalam bentuk cryogenic dan dapat mencapai tingkat ppb
ketika melewati sistem pemurnian.
d. Difluorometana (CH2F2)
Difluorometana (CH2F2) adalah gas etching anisotropik untuk membentuk fitur rasio aspek
tinggi dalam silikon dan silikon oksida. Juga disebut sebagai Halokarbon 32, zat ini digunakan
pada semikonduktor, MEMS, dan aplikasi layar panel datar.
Dinitrogen Oksida (N2O) adalah oksidan untuk mendeposisi beragam jenis film oksida.
f. Fosfina/Hidrogen (PH3/H2)
Fosfina dalam Hidrogen (PH3/H2) adalah campuran dopant, dikembangkan untuk industri
fotovoltaik. Air Products adalah pemasok terdepan untuk gas cair dan gas khusus, termasuk
dopant dan campuran dopant.
h. Hidrogen
Hidrogen (H2) adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan mudah terbakar, dipasok
melalui beragam metode, termasuk secara cryogenic dalam bentuk uap, dan dalam bentuk cairan.
Hidrogen Klorida (HCl) digunakan dalam proses pembersihan berbagai permukaan dan
pembersihan chamber LPCVD.
k. Nitrogen
Nitrogen (N2) adalah gas inert yang tidak berwarna dan tidak berbau, dikirim secara
cryogenic atau diproduksi di tempat pelanggan. Kami memasok nitrogen untuk industri
semikonduktor atau fotovoltaik.
Oksigen (O2) adalah gas pengoksidasi yang tidak berwarna dan tidak berbau, dikirimkan
secara cryogenic atau melalui distilasi kriogenik. Kami memasok oksigen untuk industri
semikonduktor dan fotovoltaik.Oksigen (O2) adalah gas pengoksidasi yang tidak berwarna dan
tidak berbau, dikirimkan secara cryogenic atau melalui distilasi kriogenik.
o. Oktafluorosiklobutana (C4F8)
(SiF4) VLSI Grade (>99,998%) dari Air Products adalah grade kemurnian tertinggi kami
untuk aplikasi elektronik. Silikon Tetrafluorida adalah sumber fluorin untuk proses-proses yang
memerlukan kehadiran fluorin dengan konsentrasi terkontrol untuk Deposisi Film Tipis atau
cacat etching dalam proses Deposisi Film Tipis film. Silikon Tetrafluorida (SiF4) VLSI Grade
(>99,998%) dari Air Products adalah grade kemurnian tertinggi kami untuk aplikasi elektronik.
Silikon Tetrafluorida adalah sumber fluorin untuk proses-proses yang memerlukan kehadiran
fluorin dengan konsentrasi terkontrol untuk Deposisi Film Tipis atau cacat etching dalam proses
Deposisi Film Tipis film.
r. Trifluorometana (CHF3)
Trifluorometana (CHF3) adalah gas etching anisotropik untuk membentuk fitur rasio aspek
tinggi dalam silikon dan silikon oksida. Trifluorometana (CHF3) adalah gas etching anisotropik
untuk membentuk fitur rasio aspek tinggi dalam silikon dan silikon oksida.
t. Xenon (Xe)
Xenon (Xe) adalah zat aditif untuk proses etsa guna mempertinggi pembentukan polimer
dan laju etching.Xenon (Xe) adalah zat aditif untuk proses etsa guna mempertinggi pembentukan
polimer dan laju etching.
Xenon Difluorida (XeF2) adalah gas etching isotropik sangat selektif yang digunakan
dalam aplikasi etching MEMS dan layar panel datar (TFT/LCD).
6. KEBUTUHAN
Disadari atau tidak, sejumlah zat kimia telah banyak Anda konsumsi baik langsung atau tidak
langsung. Bahan-bahan kimia yang dikonsumsi secara langsung misalnya zat aditif pada
makanan. Bahan-bahan kimia yang dikonsumsi secara tidak langsung misalnya pupuk dan
pestisida. Kebanyakan makanan yang diproduksi dalam skala industri biasanya mengandung zat-
zat aditif yang ditambahkan langsung kepada makanan. Zat-zat tersebut berguna sebagai
penambah aroma, cita rasa, pengawet, maupun pewarna.
Untuk menghasilkan makanan yang berkualitas, para ahli kimia berusaha membuat zat aditif
makanan. Zat aditif makanan adalah zat kimia yang tidak biasa dimakan secara langsung, tetapi
ditambahkan ke dalam makanan untuk menghasilkan sifat dan rasa tertentu, seperti cita rasa,
bentuk, aroma, warna, dan tahan lama (awet).
Berbagai zat aditif tradisional sudah sejak dulu digunakan untuk meningkatkan
kesempurnaan makanan. Misalnya, makanan dicampur dengan rempah-rempah guna
membangkitkan selera makan sebab rempah-rempah dapat meningkatkan cita rasa pada
makanan. Dengan berkembangnya berbagai jenis makanan dan teknologi makanan, berkembang
pula zat aditif buatan yang diolah secara kimia. Zat aditif yang ditambahkan ke dalam makanan
dapat dicampur langsung ke dalam makanan yang sudah diproses atau ketika makanan itu
diproses, bahkan ketika makanan siap saji.
a. Pemanis Buatan
Pada mulanya, penggunaan pemanis buatan diberikan kepada konsumen yang menghindari
konsumsi gula berkalori tinggi, seperti penderita diabetes dan kegemukan. Seiring dengan
berkembangnya konsumsi terhadap makanan, produk makanan kini banyak
mengandung pemanis buatan. Pemanis makanan tradisional biasanya menggunakan gula tebu
atau gula aren (kelapa). Pemanis buatan yang diizinkan oleh Depkes (Departemen Kesehatan)
adalah sakarin, aspartam, dan sorbitol.
Sakarin adalah senyawa turunan benzena berupa kristal putih yang hampir tidak berbau. Rasa
manis sakarin 800 kali dari rasa manis gula tebu. Sakarin ditambahkan ke dalam minuman atau
biskuit dengan dosis tidak melebihi 1 g per hari.
b. Pengawet Buatan
Penambahan zat pengawet pada makanan berguna untuk melindungi makanan agar tidak
cepat membusuk dan dapat bertahan dalam kurun waktu lama tanpa mengurangi nilai gizi
maupun rasanya. Jenis bahan pengawet dapat berupa zat organik maupun zat anorganik.
Bahan pengawet berperan dalam menghambat proses fermentasi, pengasaman, dan proses
penguraian lain akibat adanya mikroorganisme dalam makanan.
Bahan-bahan pengawet yang banyak digunakan adalah belerang dioksida, asam benzoat,
asam propionat, asam sorbat, senyawa kalium dan natrium dari nitrat atau nitrit. Kuantitas bahan
kimia pengawet yang diizinkan bergantung pada jenis makanan yang diawetkan. Asam benzoat
berfungsi mengendalikan pertumbuhan jamur dan bakteri. Pemakaian asam benzoat dengan
kadar >250 ppm dapat memberikan efek samping berupa alergi. Pada konsentrasi tinggi
dapat mengakibatkan iritasi pada lambung dan saluran pencernaan.
Asam propionat dapat digunakan untuk mencegah hama berupa binatang kapang yang
menyerang roti dan kue kering, sedangkan
asam sorbat digunakan untuk mencegah kapang
dalam keju.
c. Antioksidan
Makanan pada umumnya tidak stabil. Contoh, jika lemak atau minyak dibiarkan di udara
terbuka maka akan teroksidasi dan menimbulkan bau tengik. Reaksi oksidasi ini menguraikan
makanan menjadi molekul-molekul kecil sehingga merusak bahan makanan. Bahkan dapat
menimbulkan racun terhadap makanan. Masalah oksidasi dapat diatasi dengan menambahkan zat
antioksidan ke dalam bahan makanan. Bahan tersebut berfungsi menghambat oksidasi pada
makanan.
Zat anti kempal adalah zat yang mampu mencegah terjadinya penggumpalan bahan
makanan berbentuk serbuk. Contoh zat anti kempal yaitu kalium silikat, silikon dioksida, dan
kalsium fosfat. Beberapa zat tertentu pada masa lalu pernah digunakan sebagai bahan tambahan
makanan, tetapi setelah dikaji lebih banyak bahayanya dibandingkan manfaatnya sehingga zat-
zat tambahan makanan tersebut dilarang penggunaannya.
Beberapa zat tambahan yang dilarang, yaitu boraks dan turunannya; asam salisilat dan
garamnya; formalin; kalium klorat; dulsin; minyak nabati yang dibrominasi; dietil pirokarbonat;
nitropirazon; dan klorampenikol.
d. Pewarna Makanan
Zat pemberi aroma atau pecita rasa (zat penambah cita rasa) pada makanan adalah zat
yang dapat memberikan, menambah, dan mempertegas rasa serta aroma suatu produk makanan.
Misalnya, zat pecita rasa buatan seperti monosodium glutamat atau vetsin. Zat ini tidak memiliki
cita rasa jika dimakan langsung, tetapi dapat menimbulkan cita rasa khas jika ditambahkan ke
dalam makanan.
Vetsin adalah asam amino karboksilat yang diperlukan tubuh untuk membentuk protein.
Namun, pemakaian vetsin yang berlebihan dapat menimbulkan penyakit bagi manusia,
khususnya pada bayi dapat menimbulkan kerusakan otak.
Pecita rasa buatan biasanya dipakai untuk mengembalikan rasa yang hilang selama
makanan diproses. Kebanyakan pecita rasa berasal dari senyawa kimia golongan ester. Senyawa
ester paling banyak digunakan untuk pecita rasa dan pemberi aroma buah-buahan. Beberapa
senyawa ester yang biasa ditambahkan ke dalam minuman ringan di antaranya, yaitu:
benzaldehida ditambahkan ke dalam minuman agar memiliki rasadan aroma seperti buah
lobi-lobi;
etilbutirat ditambahkan ke dalam minuman agar memiliki rasa danaroma seperti buah
nanas;
oktil asetat ditambahkan ke dalam minuman agar memiliki rasa danaroma seperti buah
jeruk;
amil asetat ditambahkan ke dalam minuman agar memiliki rasa dan aroma seperti buah
pisang;
amil valerat ditambahkan ke dalam minuman agar memiliki rasa dan aroma seperti buah
apel.
SUMBER
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/01/ilmu-kimia-terapan-pengertian-contoh-
artikel-makalah.html
https://www.google.com/search?q=keramik+superkonduktor&client=firefox-
a&hs=s98&rls=org.mozilla:id:official&biw=1366&bih=606&source=lnms&tbm=isch&s
a=X&ei=37BVVK3GE9O0uATgmILoAQ&ved=0CAYQ_AUoAQ#rls=org.mozilla:id:of
ficial&tbm=isch&q=antioksidan+buatan&imgdii=_
https://www.google.com/search?q=keramik+superkonduktor&client=firefox-
a&hs=s98&rls=org.mozilla:id:official&biw=1366&bih=606&source=lnms&tbm=isch&s
a=X&ei=37BVVK3GE9O0uATgmILoAQ&ved=0CAYQ_AUoAQ#rls=org.mozilla:id:of
ficial&tbm=isch&q=penyedap+makanan&imgdii=_
https://www.google.com/search?q=keramik+superkonduktor&client=firefox-
a&hs=s98&rls=org.mozilla:id:official&biw=1366&bih=606&source=lnms&tbm=isch&s
a=X&ei=37BVVK3GE9O0uATgmILoAQ&ved=0CAYQ_AUoAQ#rls=org.mozilla:id:of
ficial&tbm=isch&q=pengawet+makanan
https://www.google.com/search?q=keramik+superkonduktor&client=firefox-
a&hs=s98&rls=org.mozilla:id:official&biw=1366&bih=606&source=lnms&tbm=isch&s
a=X&ei=37BVVK3GE9O0uATgmILoAQ&ved=0CAYQ_AUoAQ#rls=org.mozilla:id:of
ficial&tbm=isch&q=pemanis+buatan
https://www.google.com/search?q=keramik+lantai&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-
a&gws_rd=ssl#rls=org.mozilla:id:official&q=keramik+superkonduktor
http://www.airproducts.co.id/products/Gases/Specialty-Gases/Flat-Panel-Displays.aspx
http://id.wikipedia.org/wiki/Penampil_kristal_cair
https://www.google.com/search?q=teknologi+lcd&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-
http://pusatsoftlens.blogspot.com/2012/06/apa-itu-softlens.html
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/01/ilmu-kimia-terapan-pengertian-contoh-
artikel-makalah.html
https://www.google.com/search?q=cat+bangunan&client=firefox-
a&hs=APf&rls=org.mozilla:id:official&biw=1366&bih=606&tbm=isch&imgil=ODaL8i
zUkrcMpM%253A%253Bxfmwq0T5s06D5M%253Bhttp%25253A%25252F
%25252Fcarihargabangunan.blogspot.com%25252F2014%25252F10%25252Fdaftar-
harga-cat-tembok-dinding-terbaru.html&source=iu&pf=m&fir=ODaL8izUkrcMpM
%253A%252Cxfmwq0T5s06D5M
%252C_&usg=__FZnlNjAPp4NzKfGCaYVrhgRxUxQ
%3D&ved=0CCYQyjc&ei=bChVVJnbK4KauQSegILIAQ
https://www.google.com/search?q=BETON&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a&gws_rd=ssl
https://www.google.com/search?q=KIMIA+TERAPAN+PADA+BETON&ie=utf-
8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-
a&gws_rd=ssl#rls=org.mozilla:id:official&q=KIMIA+PENERAPAN+PADA+BETON
http://id.wikipedia.org/wiki/PVC
http://id.wikipedia.org/wiki/Semen#Kandungan_kimia
http://id.wikipedia.org/wiki/Radionuklida
http://ilushahab.blogspot.com/2013/04/komposisi-senyawa-kimia-dalam-
bahan_4532.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30184/5/Chapter%20I.pdf
http://www.slideshare.net/materikuliah/sifat-kimia-entisol-pada-sistem-pertanian-organik
http://wendiatanova.blogspot.com/2013/02/nutrisi-hidroonik.html
http://www.academia.edu/7664278/SISTEM_HIDROPONIK_DENGAN_NUTRISI_DA
N_MEDIA_TANAM_BERBEDA_TERHADAP_PERTUMBUHAN_DAN_HASIL_SE
LADA_Oleh_Hidayati_Mas_ud_1_ABSTRAK
http://badrussetiawan1.blogspot.com/2010/03/pembuatan-nutrisi-hidroponik.html
http://www.academia.edu/5557927/Peranan_Ilmu_Kimia_dalam_Bidang_Pertanian
http://mayavie-info.blogspot.com/2013/03/pengenalan-ilmu-kimia-farmasi.html
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/03/peranan-dan-manfaat-ilmu-kimia-di-
berbagai-bidang.html
http://blogsimpleuntukpelajar.blogspot.com/2014/03/peranan-kimia-analisis-dalam-
bidang.html
http://ilmuagroteknologi.blogspot.com/2013/09/pengertian-pertanian-organik-po.html