Anda di halaman 1dari 18

- ISOLATOR PADAT -

MOCH KEMAL HARAHAP


D411 11 318
Definisi Isolator Listrik:

Isolator listrik adalah bahan yang tidak bisa atau sulit melakukan perpindahan muatan listrik. Dalam bahan isolator
valensi elektronnya terikat kuat pada atom-atomnya. Bahan-bahan ini dipergunakan dalam alat-alat elektronika
sebagai isolator, atau penghambat mengalirnya arus listrik. Isolator berguna pula sebagai penopang beban atau
pemisah antara konduktor tanpa membuat adanya arus mengalir ke luar atau atara konduktor. Istilah ini juga
dipergunakan untuk menamai alat yang digunakan untuk menyangga kabel transmisi listrik pada tiang listrik.

Beberapa bahan, seperti kaca, kertas, atau teflon merupakan bahan isolator yang sangat bagus. Beberapa bahan
sintetis masih "cukup bagus" dipergunakan sebagai isolator kabel. Contohnya plastik atau karet. Bahan-bahan ini
dipilih sebagai isolator kabel karena lebih mudah dibentuk / diproses sementara masih bisa menyumbat aliran listrik
pada voltase menengah (ratusan, mungkin ribuan volt).
Bentuk – bentuk Isolator

1. Isolator bentuk padat


Beberapa macam isolator bentuk padat sesuai dengan asalnya, diantaranya:
•Bahan tambang, seperti: batua pualam, asbes, mika, mekanit, mikafolium, mikalek, dan sebagainya.
•Bahan berserat, seperti: benang, kain, (tekstil), kertas, prespan, kayu, dll.
•Gelas dan keramik
•Plastik
•Karet, bakelit, ebonit, dan sebagainya,
•Bahan -bahan lain yang dipadatkan.

2. Isolator bentuk cair


Isolator dalam bentuk cair ini yang paling banyak digunakan adalah minyak transformator dan macam-macam minyak hasil bumi.

3. Isolator bentuk gas


Isolator dalam bentuk gas ini dapat dikelompokkan ke dalam : udara dan gas-gas lain, seperti : Nitrogen, Hidrogen dan
Carbondioksida (CO2), dan lain-lain
Sekilas mengenai isolator padat

Zat padat mempunyai ketahanan isolasi yang lebih besar daripada gas,namun jika terjadi kegagalan pada zat padat
tersebut, maka sulit untuk kembali pada keadaan awal. Bahan isolasi padat banyak digunakan untuk isolasi pada
kabel tegangan tinggi.

Di Indonesia sendiri, isolator zat padat jenis keramik yang banyak digunakan pada saluran transmisi maupun
distribusi. Di daerah pantai dan industri, keramik cenderung lebih cepat terjadi kontaminasi yang akan meningkatkan
arus bocor dan terjadinya flashover (loncatan api).
Bahan Isolator Padat:

1. BAHAN TAMBANG
Bahan tambang adalah bahan yang berasal dan terdapat dari penggalian dalam tanah dalam bentuk bijih
(seperti besi, seng, bongkahan batu : pualam, batu tulis, dll.) yang harus diproses dahulu untuk mendapatkan
bahan yang dikehendaki. Beberapa macam bahan tambang tersebut antara lain :
• Batu pualam
• Asbes
• Mika
• Mikanit
• Mikafolium
• Mikalek
• Batu Tulis
• Phlogopite
2. BAHAN BERSERAT
Bahan dasar yang dipergunakan untuk bahan berserat berasal dari tiga macam, yaitu tumbuh-tumbuhan,
binatang, dan bahan tiruan (sintetis). Sebenarnya bahan ini kurang baik sebagai bahan isolator listrik karena
sifatnya sangat menyerap cairan, sedangkan cairan itu dapat merusak isolator yang menyebabkan daya sekatnya
menurun.Tetapi karena faktor-faktor lain seperti : bahan berlimpah sehingga murah harganya; daya mekanisnya
cukup kuat dan fleksibel; dan dengan disusun berlapis lapis dan dicampur dengan zat-zat tertentu untuk
meningkatkan daya sekat, daya mekanis dan daya tahan panas, sehingga bahan berserat ini banyak dipakai
sebagai isolator listrik. Beberapa bahan yang termasuk bahan berserat, antara lain :
• Benang
• Tekstil
• Kertas
• Prespan
• Kayu
• Fiber Pulkanisir
• Kain Pernis
• Pita Isolator
3. GELAS DAN KERAMIK

• Gelas
Gelas merupakan isolator yang baik untuk arus listrik, tetapi kekuatan mekanisnya kecil dan sangat rapuh
tidak seperti bahan keramik. Pemakaian dalam teknik listrik antara lain untuk pembuatan bola lampu pijar,
termometer-kontak (untuk mengontrol suhu tertentu suatu tenpat seperti tempat penetasan telur), dan
lain-lain. Bahan baku pembuatan gelas adalah kuarsa dan kapur yang dicairkan bersama-sama dengan
bahan lainnya.

• Keramik
Keramik didapat dari bahan galian dengan melalui proses pemanasan, kemudian dijadikan barang keramik,
seperti cangkir teko, dalam teknik listrik digunakan untuk isolator loceng dan mantal. Keramik yang
digunakan untuk keperluan teknik listrik harus mempunyai daya sekat yang besar dan dapat menahan gaya
mekanis yang besar seperti porselin dan steatit.
4. PLASTIK
Plastik merupakan paduan dari dua bahan yaitu bahan perekat (seperti damar atau resin) dan bitumin dengan
bahan pengisi serbuk batu, serbuk kayu dan katun. Menurut paduannya, ada bermacam-macam bahan plastik,
diantaranya bakelit. Ada dua jenis plastik yang perlu kita ketahui, yaitu:

• Thermoplastik
Bahan ini pada suhu 600C sudah menjadi lunak, dan pemanasan sampai mencair tidak merubah
struktur kimiawi
• Thermosetting plastik
Bahan ini setelah mengalami proses pencairan dan cicetak menjadi barang akan mengalami
perubahan struktur kimiawi, hingga tidak dapat lunak lagi walaupun dipanaskan. Beberapa bahan
pengisi paduan dalam pembuatan plastik selain yang telah disebutkan di atas, antara lain : mika,
alpha selulosa, kain kapas, kertas, asbes, grafit, karbon, dan kanvas.
5. KARET, EBONIT DAN BAKELIT
• Karet
Karet merupakan bahan penting untuk isolator dalam teknik listrik yang terbuat dari getah bermacam-
macam pohon karet, salah satu diantaranya : Hevea Braziliensis yang menghasilkan karet terbanyak dengan
kualitas tinggi.

• Ebonit
Bahan dasar ebonit adalah karet dan untuk mendapatkan kekerasan dicampur dengan belerang dan bahan
tambahan lainnya sekitar 30 sampai 50 % dengan melalui proses vulkanisasi yang lama. Dalam perdagangan
ebonit berbentuk lempeng, batang atau pipa dengan bermacam-macam ukuran.

• Bakelit
Bakelit adalah bahan paduan secara kimia bermacam -macam zat yang pertama dibuat oleh perusahaan
Bakelit Co., yang kemudian dibuat oleh perusahaan lain dengan nama sendiri-sendiri, seperti perusahaan
Philips dari Belanda dengan nama philite, perusahaan Hasemeir dengan nama hajalite yang dikenal dengan
nama bakelit.
6. BAHAN DIPADATKAN

Bahan isolator yang dipadatkan mula-mula cair kemudian dijadikan padat. Bahan ini banyak dipakai sebagai
pelapis, pengisi, pemadatan (inpregnasi) dan perekat bahan isolator padat. Beberapa bahan yang dipadatkan
antara lain: lilin dengan parafin; damar (gondorukem, arpus); bitumin; bahan-bahan pelarut seperti: kerosin
(minyak tanah), gasolin, spiritus putih, bensin, methanol (methyl alkohol), ethanol (ethyl alkohol), aceton,
minyak terpentin, dll.; minyak pengering (minyak biji lena dan minyak Tung); pernis (pernis minyak, pernis
hitam, lak selulosa, pernis bakelit, pernis sirlak, pernis gliptal); dan kompon (kompon bitumin, kompon kuarsa,
dan kompon kabel).
7. BAHAN ISOLASI PVC

Polivinilklorida atau PVC adalah hasil polimerisasi dari vinilklorida H2C = CHCl. Pada proses polimerisasi, ikatan
ganda yang melekat pada molekul vinilklorida diubah menjadi ikatan tunggal. Ikatan yang bebas kemudian
mengikat molekul-molekul vinilklorida lain sehingga timbul molekul-molekul makro panjang, yaitu PVC
7. POLIETILEN ATAU PE

Polietilen atau PE adalah hasil polimerisasi dari etilen H2C = CH2, dengan sifat sifat listrik lebih baik dari pada
yang dimiliki PVC. Hanya PE lebih mudah terbakar. Kalau PE dibakar, nyala apinya akan tetap menjalan, juga
setelah sumber apinya disingkirkan. Karena itu PE hampir tidak digunakan untuk kabel-kabel arus kuat, kecuali
XLPE (crosslinked polyethylene). Karena sifat PE yang baik pada frekuensi tinggi, maka banyak digunakan untuk
kabelkabel telekomunikasi. Kelebihan PE dibanding PVC adalah tidak lebih mudah menyerap air, dan kalau
digunakan di tempat yang lembab atau basah, tahanan isolasi PVC akan lebih menurun dibandingkan dengan
PE.
Kegagalan Bahan Isolasi Padat

Mekanisme kegagalan bahan isolasi padat terdiri dari beberapa jenis sesuai fungsi waktu penerapan tegangannya.
Hal ini dapat dilihat sebagai berikut :

1. KEGAGALAN ASASI (INTRINSIK)


Terjadi jika diterapkan tegangan tinggi pada lapisan dielektrik yang tipis. Hal ini terjadi pada waktu yang singkat
dan disebabkan karena medan listrik yang tinggi di mana elektron mendapat energi dari tegangan luar sehingga
melintasi celah yang terlarang sampai ke lapisan konduksi. Sifat kegagaln ini adalah :
• Terjadi pada suhu yang rendah, suhu kamar atau lebih rendah. Kekuatan kegagalan tidak bergantung pada
bentuk gelombang dari tegangan yang diterapkan dan terjadi pada waktu yang singkat.
• Kegagalan bergantung pada bentuk, besar dari spesimen dan bentuk dari kegagalan.
2. KEGAGALAN ELEKTROMEKANIK
Kegagalan yang disebabkan oleh adanya perbedaan polaritas antara elektroda yang mengapit zat isolasi padat
sehingga timbul tekanan listrik pada bahan tersebut. Tekanan listrik yang terjadi menimbulkan tekanan mekanik
yang menyebabkan timbulnya tarik menarik antara kedua elektroda tersebut. Pada tegangan 106 volt/cm
menimbulkan tekanan mekanik 2 s.d 6 kg/cm2. Tekanan atau tarikan mekanis ini berupa gaya yang bekerja pada
zat padat berhubungan dengan Modulus Young.
3. KEGAGALAN SREAMER
Untuk mendapatkan kegagalan streamer, ujung katoda haru dimasukkan dalam isolasi yang akan diuji. Bila
elektroda ditempatkan pada permukaan bahan isolasi maka elektron dari katoda akan menembus ke anoda
melewati dua medium, yaitu medium udara diperbatasan dan langsung melewati dielektrik. Karena permitivitas
udara lebih kecil dari elektrik, kegagalan ini terjadi lebih awal daripada dielektrik. Kegagalan dielektrik tidak
berbentuk discharge tunggal tapi berbentuk pohon yang bercabang yang dinamakan “linchtenberger tree” di
mana proses terjadinya sangat singkat ( detik hingga beberapa menit ).
4. KEGAGALAN TERMAL
Umumnya terjadi karena panas disebabkan kerugian dielektrik. Panas sebagaian dipakai untuk menaikkkan
suhu dari bahan dielekrik dan sebagian hilang di udara. Kenaikan suhu menyebabkan konduktivitas naik.
Kriterianya adalah sebgai berikut:
• Terjadi pada suhu tinggi
• Kekuatan medan pada waktu terjadinya kegagalan tergantung pada bentuk dan besarnya isolasi
• Waktu yang diperlukan untuk kegagalan adalah dalam milidetik
• Pada medan bolak balik harga tegangan gagal lebih kecil dari medan yang tetap karena kerugian daya
bertambah
5. KEGAGALAN EROSI
Pada pembuatan suatu isolasi dari kabel bawah tanah dan alat lainnya kadang-kadang tidak sempurna, sehingga
sering terdapat rongga dalam isolasi. Rongga ini berisi udara atau benda lain, yang mempunyai kekuatan medan
atau kekuatan dielektrik yang berbeda dengan kekuatan dielektrik dari bahan isolasi. Bila rongga berisi udara
maka akan terdapat konsentrasi medan listrik. Karena itu, pada nilai tegangan normal kekuatan medan pada
rongga dapat bernilai melebihi kekuatan kegagalan, sehingga dapat menyebabkan terjadinya kegagalan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai