Anda di halaman 1dari 20

BAHAN ISOLASI / BAHAN PENYEKAT

ANDRIANSYAH

054122002

TEKNIK ELEKTRO UNIVESITAS PAKUAN 2022

BOGOR
I. Bahan isolasi yang berbentuk gas

a. Udara

Udara merupakan bahan isolasi yang mudah didapat dan mempunyai tegangan tembus
yang cukup besar yaitu 30kV/cm.

Susunan udara di muka bumi, terdiri atas 79% Nitrogen (N2) dan 20% Oksigen (O2),
sedangkan sisanya adalah sekitar 1% terdiri dari: Argon, Helium, Neon, Kripton,
karbondioksida dan lain-lain.

Pada sistem jaringan tenaga listrik, maka udara merupakan bahan penyekat antara
kawat konduktor atau antara kawat konduktor dengan tanah. Pada tekanan yang tidak
terlalu tinggi, udara merupakan bahan penyekat yang baik, kebocoran melalui udara
adalah kecil sekali. Tetapi pada tekanan yang cukup tinggi, maka akan terjadi loncatan
elektron di udara. Udara sering juga digunakan sebagai pendingin.

B. Hidrogen

Sifat-sifatnya adalah:

tidak berwarna dan tidak berbau,merupakan gas yang teringan,mudah terbakar tetapi
tidak memelihara pembakaran,bila bercampur dengan udara mudah meletustegangan
tembusnya 18 kV/cmgas hidrogen ekonomis bila dipergunakan pada mesin-mesin
kapasitas 15 MW ke atas.

Keuntungan pengunaan gas hidrogen dibandingkan dengan udara

Kebisingan suara berkurangTemperatur pendinginan yang dibutuhkan relatif


rendahEfisiensi dapat naik antara 0,7 sampai 1% lebih tinggi dengan kepekatan
Hidrogen 8 sampai 10 kali lebih rendah daripada udara.Daya hantar panas hidrogen 6
sampai 7 kali lebih besar daripada udara.Tidak membutuhkan pengamanan terhadap
bahaya kebakaran (hidrogen tidak memelihara kebakaran).

C. Sulfur Heksafluorida (SF6)

Sulfur heksafluorida (SF6) merupakan suatu gas hasil reaksi eksotermis antara unsur
sulfur dengan fluor :

S + 3 F2 SF6 + 262 kkalori

Sifat-sifatnya :
Merupakan gas terberat (massa jenisnya 6,14 kg/m3 atau sekitar 5 kali berat
udara )Tidak mudah terbakarTidak larut dalam airTidak beracunTidak berwarna dan
tidak berbauTegangan tembusnya sangat tinggi yaitu 75 kV/cmTepat sekali digunakan
sebagai pendingin pada peralatan listrik yang menimbulkan panas atau bunga api.

II. Bahan isolasi berbentuk cair

Bahan isolasi cair biasanya digunakan sebagai bahan pengisi pada beberapa peralatan
listrik, misalnya: transformator, rheostat dsb. Dalam hal ini, bahan isolasi cair berfungsi
sebagai isolator arus listrik dan sekaligus sebagai pendingin. Oleh karena itu bahan
isolator cair harus mempunyai tegangan tembus yang besar dan daya hantar panas
yang tinggi.

a. Minyak transformator

Fungsi minyak transformator adalah mengeluarkan panas yang ditimbulkan arus listrik
dalam kumparan dan melindungi kumparan transformator dari pengaruh air.

Tegangan tembus minyak transformator untuk jarak 2,5 mm :

Tegangan kerja

Minyak baru

Minyak sedang dipakai

> 35 kV

40 kV

35 kV

6-35 kV

30 kV

25 kV

< 6 kV

30 kV

20 kV

Agar minyak transformator dapt berfungsi sebagai pendingin yang baik, maka
kekentalannya tidak boleh terlalu tinggi agar mudah bersirkulasi di dalam tangki. Untuk
memperpanjang umur minyak transformator, bisa dilakukan dengan cara
mencampurnya dengan senyawa tertentu, antara lain dengan paraoksi diphenilamin.
Senyawa tersebut dimasukkan ke dalam minyak transformator yang telah dipanasi
hingga 85oC. Campuran yang terjadi, konsentrasinya dibuat 0,1% dan selanjutnya
didinginkan. Minyak transformator yang sudah diberi senyawa paraoksi diphenilamin
akan berwarna kemerah-merahan.

III. Bahan isolasi padat

a. Bahan tambang

Bahan tambang merupakan bahan yang asalnya didapat dari penggalian tanah. Bahan
ini ada yang berbentuk bijih (besi, timah, seng dan lain-lain), dan harus diproses terlebih
dahulu dalam dapur untuk mendapatkan bahan yang dikehendaki. Selain itu ada
beberapa brongkolan/batu (pualam, batu tulis dan sebagainya).

1. Batu pualam

Yang dimaksud dengan batu pualam adalah batu kapur (CaCo3) atau dolimit yang
dipoles. Sifat-sifatnya yaitu ada yang berwarna putih, kuning, kelabu dan lain-lain
tergantung dari warna pigmen, mudah pecah dan berat, dan mudah menghisap air atau
minyak. Karena sifat-sifat tersebut diatas, maka sekarang batu pualam jarang dipakai
sebagai bahan isolasi.

2. Asbes

Asbes merupakan bahan yang berserat, tidak kuat dan mudah putus. Selain itu asbes
tidak bisa terbakar jadi tahan panas tinggi. Asbes dapat dibuat lempeng-lempeng tipis,
yang disebut kertas asbes. Sedangkan semen asbes dibuat dari bahan-bahan semen
Portland sebagai pengikat dari asbes, kemudian dipres dalam keadaan dingin dan
dibuat dalam bentuk papan, lempeng, tabung dan lain-lain. Asbes disamping digunakan
sebagai penyekat panas, juga sebagai penyekat listrik. Sebagai penyekat listrik, asbes
digunakan pada tegangan rendah. Untuk mempertinggi daya sekat listriknya, asbes
dicelupkan dalam vernis, sirlak atau bahan penyekat lainnya, sehingga daya mekanis
dan daya tahanan airnya lebih kuat.

3. Mika

Sifat-sifat dari mika adalah kekuatan dielektriknya 3.000 V/mm, dielektric loss factornya
rendah, tahanan listriknya tinggi, tahan terhadap panas dan lembab, kekuatan
mekanisnya baik, temperaturnya kerjanya baik, dan mudah lentur tetapi kuat

Bentuk senyawa dari mika :

Mika alam, Muscovita [KAl2, AlSi3O(OH)2] disebut juga Lonit mika, merupakan bahan
yang paling banyak digunakan. Selain itu Phlogopite [KAl2, AlSiO3(OH)2] sifat-sifatnya
tidak sebaik Muscovite, tetapi tahan terhadap temperatur tinggi, mempunyai kestabilan
yang tinggi dan jernih.Mika sintetis, fluorophlogopite, mika ini dibuat dengan jalan
memanaskan campuran antara silikat, aluminium, magnesium, dan ditambahkan
kedalam Fluorence Compound. Susunan atomnya hampir sama dengan
phlogopite.Penggunaan mika :Sebagai bahan isolasi yang terpenting seperti elemen-
elemen pemanas mesin-mesin elektrikSebagai bahan dielektrik termasuk kelas C,
karena tahan terhadap temperatur, bila dicampur dengan dielektrik kelas A akan
membentuk golongan perantara B dan bila dicampur dengan silikon menghasilkan
bahan dielektrik kelas H dipergunakan sebagai bahan pengisi kapasitor.Sebagai bahan
kapasitor, mica receiving, mica transmitting dan mica reconstituted.

4. Mekanit

Merupakan mika yang dirubah sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Contohnya :

polat mekanit, mekanit komutator, pita mekanit.

b. Bahan-bahan berserat

Ada tiga macam golongan dasar yang dipergunakan yaitu tumbuh-tumbuhan, binatang,
dan bahan tiruan. Sebenarnya bahan ini kurang baik sebagai penyekat listrik, karena
sifatnya yang sangat menyerap cairan. Kita tahu bahwa cairan dapat merusak penyekat
dan daya sekat listrik akan turun. Faktor-faktor yang menyebabkan bahan serat dipakai
sebagai penyekat listrik adalah bahannya akan melimpah sehingga harganya murah,
daya mekanisnya cukup baik (kuat dan fleksibel), dengan disusun berlapis-lapis dan
dengan dicampur zat-zat lain, dapat diperbaiki daya mekanisnya, daya sekatnya dan
ketahanannya terhadap panas.

Contohnya benang, terbuat dari atau sutra. Tekstil, terbuat dari benang yang ditenun
dan dijadikan pita atau kain.selain itu dikenal juga tekstil tiruan, misalnya nilon, tetoron,
decron, trilin dan sebagainya.

a. Sifat Listrik

Sifat-sifat muatan listrik antara lain: 1) listrik terdiri dari dua jenis muatan yaitu muatan
positif dan negatif, 2)muatan listrik akan saling berinteraksi, muatan sejenis tolak
menolak dan muatan tidak sejenis tarik-menarik.

Listrik Statis

Petir adalah suatu kejadian alam yang luar biasa, karena dalam setiap kejadiannya
energi yang dilepaskan lebih besar daripada yang dihasilkan oleh seluruh pusat
pembangkit tenaga listrik di Amerika. Cahaya yang dikeluarkan oleh petir lebih terang
daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt. Hal lain yang menakjubkan
bahwa molekul-molekul nitrogen, yang sangat penting untuk tumbuhan, muncul dari
kekuatan ini.
Mengapa petir dapat membebaskan energi? Darimana petir mendapatkan energi
listrik?

Berapa biaya listrik yang dapat kita hemat jika kita dapat mengumpulkan energi dari
petir?

Saat kita merenungi semua perihal petir ini, kita dapat memahami bahwa peristiwa alam
ini adalah sesuatu yang menakjubkan. Bagaimana sebuah kekuatan luar biasa
semacam itu muncul dari partikel bermuatan positif (proton) dan negatif (elektron) dari
dalam sebuah atom, yang tak terlihat oleh mata telanjang. Perbedaan jumlah proton
dan elektron dalam sebuah atom mengakibatkan atom bermuatan listrikKarena semua
benda tersusun oleh atom-atom, maka perubahan muatan listrik pada atom akan
mengakibatkan perubahan listrik pada benda. Setiap benda memiliki kecenderungan
untuk berada dalam keadaan netral, oleh karena itu jika benda bermuatan maka secara
spontan dapat membebaskan muatannya. Salah satu contohnya adalah petir. Sifat-
sifat muatan listrik antara lain: 1) listrik terdiri dari dua jenis muatan yaitu muatan positif
dan negatif, 2)muatan listrik akan saling berinteraksi, muatan sejenis tolak menolak
dan muatan tidak sejenis tarik-menarik.

Para ahli berusaha memanfaatkan muatan listrik statis untuk berbagai keperluan dalam
kehidupan sehari-hari.

a. Sifat Mekanis Dan Sifat Kimia Dari Bahan Isolasi

Bahan isolasi/ isolator adalah bahan listrik yang mampu memisahkan / menyekat
bagian yang bertegangan listrik dengan bagian konduktif terbuka (BKT) maupun netral
yang dapat membahayakan jika tersentuh manusia.

Asal bahan isolasi dari organik, anorganik, dan sintetis.


1. Sifat Bahan Isolasi
Sifat- sifat pokok bahan isolator adalah sifat kelistrikan, terhadap panas, fisis, kimia, dan
mekanis.
Sifat kelistrikan adalah kemampuan bahan menahan arus listrik.
Resistansi volume bahan menghambat arus bocor volume bahan.
Resistansi permukaan bahan menghambat arus bocor permukaan bahan.
Kedua resistansi itu menurun jika terjadi tegangan lebih, peningkatan frekuensi, panas,
ataupun kelembaban.
Sifat bahan isolasi terhadap panas adalah kemampuan bahan menahan panas
sehingga didapatkan resistansi panas yang diklasifikasikan pada Tabel 7.1.

Tabel 7.1. Klasifikasi Bahan Isolasi


Kela Bahan isolasi Temperatur Kerja maks.
s (ºC)
Y Katun, sutra, wool, rayon, kertas, kayu, karet, polyvinyl, poly 90
ethylene, poly amid
A Bahan kelas Y diimpregnasi minyak, vernis. Email dicampur 105
vernis dan polyamide
E Kawat email 120
B Bahan anorganik : mika , fiber glas, asbes 130
F Bahan anorganik diimpregnasi epoxy, polyuretan 155
H Mika , fiberglas, asbes diimpregnasi silicon resin 180
C Bahan anorganik tidak diimpregnasi bahan organic : Di atas 180
porselen, quartz, kaca
Sifat fisis dan kimia bahan isolasi adalah sifat kemampuan larut, resistansi kimia,
higroskopis, permeabilitas uap, tropis, dan radiasi.
Bahan pelarut komposisinya sama dengan bahan yang dilarutkan. Misalnya
hidrokarbon ( parafin ) larut dalam cairan phenol formaldehyde.
Bahan kimia asam, basa, atau garam menurunkan resistansi bahan isolasi. Misalnya
bahan anorganik tahan ozonisasi.
Sifat penyerapan uap air (higroskopis) di sekitarnya bahan isolasi positif merusak.
Bahan hidroksil higroskopisnya relatif tinggi, sedangkan paraffin, polyethelene bersifat
non higroskopis.
Kemampuan bahan isolasi dilewati uap disebut sifat permeabilitas uap.
Pengaruh iklim tropis dipengaruhi oleh letak geografis bahan isolasi dipasang. Bahan
anti jamur dapat mengurangi pengaruh tropis seperti bahan para nitro phenol, penta
chloro phenol.
Radiasi sinar Matahari khususnya ultraviolet merusak bahan isolasi jenis organik.
Sifat mekanis bahan isolasi adalah kemampuan bahan menahan beban tarik, tekan,
dan geser. Sifat kekerasan bahan isolasi adalah ketahanan bahan terhadap goresan,
dan tumbukan.

2. Wujud Bahan Isolasi.

Wujud bahan isolasi adalah GAS , CAIR , dan PADAT.

Bahan isolasi GAS :


1). Udara 4). Gas Mulia : Ne , Ar , Hg , Sb

2). Nitrogen 5). Halogen

3). Hidrogen 6). S F 6

UDARA NITROGEN
SIFAT : -Tidak mudah terbakar SIFAT :
- Tidak eksplosif
- Mudah didapat dan murah - Anti oksidan
- Tegangan tembus 20 s/d 50 kV/cm

GUNA : GUNA : Pengisi kabel tegangan tinggi


- SUTT , saklar , dielektrik
kondensor - Trafo daya berpendingin minyak

HIDROGEN GAS MULIA ( Ne – Ar – Hg – Sb )

SIFAT : - Konduktif thermal SIFAT :

 Kepadatan rendah/ ringan  Tidak beroksidasi


 2,7 s/d 4,5 kV/ cm

GUNA : - Pendingin belitan mesin listrik besar GUNA : - Pengisi tabung elektronik

 Bolam lampu

HALOGEN ( Fl, Cl ) GAS SF6


SIFAT : SIFAT :

 Kekuatan dielektrik besar pada  Tidak terbakar


tekanan tinggi  Konduktif thermal
 Stabil pada temperature 100 º C
 Kuat dielektrik sangat besar pada tekanan
tinggi 12 kV /cm

GUNA : GUNA :
 Pengisi kabel tanah bertekanan
 Trafo daya besar
 Switching daya besar

Bahan isolasi CAIR :

1). Minyak mineral 3). Minyak tumbuhan

2). Minyak sintetis 4). Vaselin

MINYAK MINERAL MINYAK SINTETIS


SIFAT: SIFAT:

 Dari minyak bumi  Tidak mudah terbakar


 Tidak menggumpal  Tidak mudah beroksidasi
 Tidak mudah terbakar  Tidak menggumpal
 30 s/d 40 kV/ cm  Tidak degradasi kimia
 40 kV/ cm
 beracun

GUNA : GUNA :

 Pengisi kabel tanah, trafo, kondensor  Pengisi kabel tanah, trafo, kondensor
 Pendingin saklar daya, starter  Pendingin saklar daya, starter
MINYAK TUMBUHAN VASELIN
 Sekarang tidak digunakan SIFAT :

 Kekentalan tinggi
 Beku pada 33 º s/d 50 º C

GUNA :

 Kertas tekan/ impregnasi


 Pengisi kapasitor

BAHAN ISOLASI PADAT ( BIP ) :

1). Serat 6). Keramik


2). Serat ditekan 7). Gelas
3). Plastik 8). Non-resin
4). Karet 9). Laminasi dan adhesive
5). Mineral 10). Cat

BIP SERAT ( BIPS )

1). Kayu 5). Katun


2). Kertas dan karton 6). Fiberglas
3). Tekstil 7). Pita perekat
4). Asbes 8). Sutera

BIP SERAT DITEKAN ( BIPSD )


1). Kertas tekan
2). Tekstil tekan
BPIPPS THERMOSET :
1). Melamin 4). Silicon

2). Polyester 5). Phenol

3). Epoxy 6). Polyurethan

BIPPS THERMOPLAS :

1). Bakelit (celulos acetate) 5). Poly vinyl chloride (PVC)

2). Celuloid (celulos nitrat) 6). Polyamid / nylon

3). Polyethylene/ polythene 7). Poly carbonat

4). Polystyrene 8). Bitumen

BIP KARET :

1). Karet alam 4). Karet kloroprene/ neoprene

2). Karet ebonite 5). Karet silikon

3). Karet buatan/ sintetis

BIP MINERAL / ANORGANIK :

1). Mika 3). Marmer

2). Mikanit 4). Sabak

BIP KERAMIK / PORSELAIN

1). Produk tanah


2). Refraktori

BIP GELAS :

1). Quart 3). Fiber

2). Pyrex

BIP NON-RESIN

1). Malam/wax 2). Aspal

BIP LAMINASI & ADHESIF

(pelapis & perekat)

1). Laminat 3). Enamel

2). Adhesif 4). Varnis

b. Menghitung Arus Bocor

Riset terhadap bahan isolator di sistem tenaga terus dilakukan, khususnya terkait arus
bocor. Salah satu jenis bahan isolator adalah bahan resin epoksi dengan berbagai
campuran. Penelitian ini menguji arus bocor pada bahan resin epoksi yang terbuat dari
Diglycidyl Ether of Bisphenol-A (DGEBA) dan Metaphenylene Diamine (MPDA) dengan
campuran bahan pengisi silicone rubber dan sekam padi, dengan persentase bahan
pengisi sebesar 20%, 30%, dan 40%. Pengukuran arus bocor kondisi basah dilakukan
terhadap permukaan bahan isolator dengan metode pengukuran Inclaned-Planed
Tracking (IPT) sesuai standar IEC 587:1984 dengan kontaminan NH4Cl, dan metode
pengukuran Acoustic Emission Properties of Partial Discharge sesuai dengan standar
IEC 60270:2000 dengan parameter gelombang akustik. Parameter yang dianalisis
adalah arus bocor lucutan pertama, arus maksimal, magnitude lucutan awal dan
magnitude maksimal. Hasil pengukuran menggunakan metode pengukuran Inclined-
Plane Tracking (IPT) menghasilkan arus sebesar 4,9646 mA pada komposisi 20%,
2,3967 mA pada komposisi 30%, dan 3,9371 mA pada komposisi 40%. Sedangkan
untuk metode pengukuran Acoustic Emmision Properties of Partial Discharge
menunjukan magnitude sebesar 588,9350 pada komposisi 20%, 480,8126 pada
komposisi 30%, dan 501,8363 pada komposisi 40%. Kedua metode menunjukkan
persentase bahan pengisi yang paling baik adalah sebesar 30% karena menghasilkan
nilai arus bocor dan magnitude yang paling kecil.

c. Menghitung Kapasitas Suatu Bahan Isolasi

Hubungan kapasitas kapasitor (C), muatan (Q), dan energi (W) pada suatu rangkaian
dengan tegangan V dapat dinyatakan dalam sebuah persamaan yaitu Q = CV dan W =
½CV2. Dari dua persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa besaran kapasitas
kapasitor sebanding dengan jumlah muatan yang tersimpan di dalamnya. Dapat
diperoleh kesimpulan juga bahwa energi yang tersimpan dalam kapasitor sebanding
dengan kapasitas kapasitor.

Kapasitor atau yang sering juga disebut sebagai kondensator adalah alat yang
memiliki fungsi untuk menyimpan muatan listrik atau energi listrik. Penggunaan
kapasitor dapat ditemui pada alat-alat elektronik yang berperan sebagai penyimpan
cadangan energi untuk digunakan ketika diperlukan.

Energi yang disimpan besarnya bergantung pada kapasitas kapasitor yang digunakan.
Bagaimana cara menghitung kapasitas kapasitor? Bagaimana bentuk hubungan
kapasitas kapasitor (C), muatan (Q), dan energi (W)? Sobat idschool dapat mencari
tahu jawabannya melalui ulasan di bawah.

Rumus Kapasitas Kapasitor

Sejumlah muatan atau energi yang mampu disimpan dalam suatu kapasitor disebut
besaran kapasitansi atau kapasitas kapasitor. Satuan kapasitansi/kapasitas kapastitor
dinyatakan dalam coloumb (C). Simbol kapasitor dalam sebuah rangkaian listrik
berbentuk dua buah garis sejajar yang sama panjang (‒‒| |‒‒).
Bentuk kapasitor secara umum berupa dua pelat logam dengan letak sejajar dan
berdekatan tetapi tidak saling bersentuhan. Besar kapasitas kapasitor bergantung pada
jarak antara 2 pelat, luas pelat, dan medium dalam kapasitor.

Besar kapasitansi untuk kapasitor pelat sejajar dengan luas A, jarak keduanya d, dan
antara pelat pada kapasitor hanya berisit udara sama dengan perkalian permitivitas
listrik ruang hampa (ɛ0) dikali perbandingan luas dan jarak pelat.

Pada kapasitor dengan pelat yang diisi bahan dielektrik (isolator) dengan konstanta
dielektrik K memiliki besar kapasitansi C = KC0. Bahan dielektrik adalah material yang
dapat mempertahankan tegangan yang timbul pada permukaan yang diberi tegangan.
Contoh bahan dielektrik adalah porselin, platik, kaca, karet, dsb.

Secara matematis, rumus kapasitansi dari kapasitor tanpa isi (hanya udara) dan
dengan isi antara dua pelat sesuai dengan persamaan berikut.
Hubungan Kapasitas Kapasitor (C), Muatan (Q), dan Energi (W) yang
Dihasilkan

Tegangan yang diberikan pada rangkaian kapasitor akan membuat kapasitor segera
terisi muatan. Ada dua pelat pada kapasitor yang mana salah satu pelat menerima
muatan positif dan yang satu lainnya memerima muatan negatif. Pengisian muatan
pada kapasitor pada umumnya berlangsung singkat. Pengisian muatan kapasitor tidak
ada dan tidak ada aliran arus listrik lagi saat kapasitor terisi muatan maksimum dan
berada dalam keadaan tunak (steady state) atau konstan.

Jumlah muatan (Q) yang dapat tersimpan di dalam kapasitor sebanding dengan beda
potensial (V) dan kapasitas kapasitor (C) atau Q = CV.

Sedangkan besarnya energi listrik yang tersimpan dalam kapasitor sama dengan usaha
yang dilakukan untuk memindahkan muatan (Q) listrik dari sumber tegangan (V) ke
dalam kapasitor. Bangun di bawah kurva pada grafik kapasitor dari keadaan kosong
membentuk segitiga sehingga energi yang dihasilkan memenuhi perpersamaan W =
½QV. Substitusi nilai Q = CV ke persamaan akan menghasilkan persamaan baru untuk
energi yang dihasilkan kapasitor yaitu W = ½ × Q × V = ½ × CV × V = ½CV2.

Sehingga, bentuk hubungan kapasitor (C), muatan (Q), dan energi (W) yang dihasilkan
sesuai dengan persamaan-persamaan berikut.
d. Menghitung Kerugian Sudut Dielektri

Semua orang tahu bahwa dielektrik adalah bahan yang mencegah arus listrik
melewatinya. Ada sejumlah besar bahan dan zat seperti itu. Selain sifat-sifat esensial
mereka, mereka juga memiliki sejumlah tambahan lainnya. Fitur ini termasuk
kehilangan dielektrik - energi yang dihamburkan dalam material di bawah pengaruh
medan listrik. Energi ini memanaskan material, menghasilkan degradasi termal dan
efek buruk lainnya. Selanjutnya, kami akan mempertimbangkan apa kerugian dielektrik
dalam dielektrik, bagaimana mereka muncul dan bagaimana mereka diukur.

Isi:

 Metode kalkulasi
 Jenis kerugian
 Dalam gas
 Dalam padatan
 Dalam cairan
 Ikhtisar alat ukur

Metode kalkulasi
Rugi-rugi dielektrik memerlukan pengukuran menggunakan sistem rendering yang agak
rumit. Sistem ini terdiri dari beberapa tahap. Pertama-tama, perlu untuk menghitung
daya yang dimiliki dielektrik dan apa yang dihamburkan di dalamnya dengan tegangan
bolak-balik. Itu ditentukan oleh rumus:

Pa = U * Ia

Gambar di bawah menunjukkan diagram koneksi seri (a) dan paralel (b) kapasitor dan
resistansi aktif, serta diagram vektor arus di dalamnya.

Dengan demikian, dimungkinkan untuk menentukan arus aktif, rumus perhitungannya


adalah sebagai berikut:

Nilai kedua adalah tangen sudut vektor dari nilai arus total terhadap kapasitansinya.
Sudut ini juga disebut sudut rugi dielektrik. Ic adalah kapasitansi dielektrik.

Menarik kesimpulan dari data yang diperoleh, diperoleh rumus yang lebih rinci untuk
menghitung daya:

Dalam hal ini, arus dihitung dengan rumus: frekuensi sudut * kapasitansi. Berdasarkan
rumus yang diberikan, Anda dapat menghitung daya sebagai berikut:

Berdasarkan rumus ini, dapat dilihat pada faktor apa kualitas dan keandalan perangkat
seperti itu sebagai dielektrik bergantung. Jika Anda melihat grafik, Anda dapat melihat
bahwa properti meningkat dengan penurunan sudut.

Jenis kerugian

Dalam gas
Dalam zat gas, konduktivitas listrik kecil dan, sebagai akibatnya, kerugian dielektrik juga
akan diabaikan. Ketika molekul gas terpolarisasi, tidak ada yang terjadi. Dalam hal ini,
yang disebut kurva ionisasi diterapkan.

Subordinasi ini menunjukkan bahwa dengan meningkatnya tegangan, sudut juga akan
meningkat. Ini berarti bahwa ada inklusi gas dalam isolasi. Dalam kasus ionisasi tinggi,
kehilangan gas akan signifikan dan sebagai akibatnya - pemanasan dan penghancuran
insulasi.
Karena itu, ketika membuat insulasi, sangat penting untuk memperhitungkan fakta
bahwa tidak boleh ada inklusi gas. Untuk ini, pemrosesan khusus digunakan. Esensinya
adalah sebagai berikut: insulasi dikeringkan dalam ruang hampa. Kemudian pori-pori
diisi dengan senyawa yang berada di bawah tekanan, dan kemudian terjadi running-in.

Sebagai hasil dari ionisasi, oksida nitrogen dan ozon muncul, yang menghancurkan
isolasi. Pada saat efek ionisasi terjadi di daerah medan yang tidak rata, hal ini
menyebabkan penurunan efisiensi selama transmisi.

Dalam padatan
Dielektrik padat memiliki karakteristik tertentu, seperti komposisi, struktur dan polarisasi,
yang menyebabkan kerugian dielektrik. Misalnya, mereka tidak ada dalam belerang,
parafin atau polistirena, oleh karena itu zat ini banyak digunakan sebagai dielektrik
frekuensi tinggi.

Kuarsa, garam dan mika memiliki konduktivitas listrik, sehingga mereka dicirikan oleh
jumlah kerugian yang tidak signifikan.

Rugi-rugi dielektrik tidak bergantung pada frekuensi (a) dan akan berkurang seiring
dengan frekuensi medan menurut hukum hiperbolik. Tetapi dengan suhu, mereka
bergantung langsung pada hukum eksponensial (b).

Dielektrik kristal seperti keramik atau marmer memiliki eksponen karakteristik dari nilai
ini. Ini disebabkan oleh fakta bahwa mereka mengandung pengotor semikonduktor.
Bahan semacam itu memiliki sifat khas: kerugian dielektrik berhubungan langsung
dengan lingkungan dan kondisinya. Oleh karena itu, tergantung pada perubahan faktor
yang mengelilingi dielektrik, nilai satu bahan dapat berubah.

Dalam cairan
Dalam hal ini, kerugian berhubungan langsung dengan komposisi material. Jika tidak
ada pengotor dalam cairan, maka itu akan menjadi netral dan kerugian akan cenderung
nol, karena konduktivitas listriknya rendah.

Cairan dengan polaritas atau dengan adanya pengotor digunakan untuk tujuan teknis
tertentu, karena mereka akan memiliki kerugian dielektrik yang jauh lebih tinggi. Ini
disebabkan oleh fakta bahwa cairan tersebut memiliki sifat khusus mereka sendiri,
misalnya, viskositas. Dan karena mereka dibentuk oleh polarisasi dipol, cairan ini
disebut dipol. Dengan meningkatnya viskositas, kerugian dielektrik meningkat.

Selain itu, cairan memiliki ketergantungan suhu tertentu dari kerugian. Ketika rezim
suhu meningkat, tangen sudut juga meningkat ke nilai maksimum. Kemudian turun ke
minimum dan naik lagi. Ini disebabkan oleh fakta bahwa konduktivitas listrik berubah di
bawah pengaruh suhu.

Ikhtisar alat ukur

Ada instrumen khusus untuk mengukur kerugian. Ini termasuk perangkat "IPI - 10",
perangkat dari perusahaan Tettex, dengan bantuannya mempelajari dielektrik zat padat
dan cair. Instalasi otomatis yang disebut "Tangent - 3M" digunakan untuk menentukan
tangen sudut dalam dielektrik cair (gambar di bawah). Gunakan juga meteran "Ш2 -
12ТМ".

Anda mungkin juga menyukai