Anda di halaman 1dari 24

Konduktor & Isolator

Dasar Rangkaian Elektronika


Ir. I Putu Arie Pratama, S.T., M.T.
Konduktor

• Konduktor adalah suatu bahan yang dapat


menghantarkan arus listrik
• Bahan ini mempunyai daya hantar listrik
(electrical conductivity) yang besar dan
tahanan listrik (electrical resistance) kecil
• Contoh: tembaga, besi, baja, emas, dan
perak
Sifat-Sifat Konduktor

• Memiliki daya hantar listrik


Daya hantar listrik didapat dari banyaknya elektron-elektron
bebas yang terkandung dalam bahan konduktor.
• Hambatan Jenis (Resistivitas) yang Kecil
Semakin kecil hambatan jenis suatu bahan, maka semakin baik
nilai konduktivitasnya. Konduktivitas merupakan ukuran
kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik.
Sifat-Sifat Konduktor

• Daya Hantar Panas Tinggi


Konduktor memiliki sifat daya hantar panas yang tinggi. Setiap
bahan yang memiliki daya hantar panas yang tinggi bisa
dikategorikan sebagai konduktor.
• Tegangan Tarik yang Kuat
Konduktor adalah bahan yang memiliki tegangan tarik yang kuat
agar penyaluran daya menjadi optimal. Tegangan tarik sendiri
dipengaruhi oleh aliran arus dan suhu.
Sifat-Sifat Konduktor

• Daya Elektro-Motoris Termo Kecil


Daya elektro-motoris adalah daya yang timbul akibat perbedaan
bahan antara konduktor dan titik kontak pada sebuah rangkaian
listrik, umumnya disebabkan oleh perbedaan suhu antara kedua
bahan sehingga disebut juga daya elektro-motoris termo.
Daya elektro-motoris menyebabkan terjadinya penyimpangan
arus dan tegangan listrik. Semakin kecil daya elektro-motoris
suatu bahan, maka semakin baik bahan tersebut berfungsi
sebagai konduktor.
Karakteristik Konduktor

Bahan-bahan konduktor memiliki karakteristik khusus, antara lain


• Karakteristik listrik, yaitu sifat bahan yang bisa dilalui arus listrik.
Karakteristik ini terdiri dari hambatan, hambatan jenis, panjang,
dan luas penampang konduktor
• Karakteristik mekanik, yaitu kemampuan suatu bahan untuk
menahan semua gaya, tekanan, atau tarikan yang diberikan pada
bahan tersebut. Bahan yang memiliki daya tarik yang tinggi,
misalnya tembaga, besi, dan baja
Bahan-Bahan Konduktor
Bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor antara lain
• Logam biasa seperti besi, tembaga, dan alumunium
• Logam campuran (alloy) yaitu logam dari tembaga atau
alumunium yang dicampur dengan logam lain dalam jumlah
tertentu. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kekuatan
mekanis dari logam
• Logam paduan, yaitu sebuah campuran dari dua atau lebih
jenis logam yang dipadu dengan teknik kompresi, peleburan
(smelting) atau pengelasan (welding)
Bahan yang paling umum digunakan sebagai konduktor adalah
tembaga, karena mempunyai nilai hambatan jenis yang sangat
kecil dan harga yang murah serta ketersediaannya yang cukup
melimpah di alam
Konduktivitas

• Konduktivitas listrik atau keterhantaran listrik


adalah ukuran dari kemampuan suatu bahan untuk
menghantarkan arus listrik.
• Semakin besar nilai konduktivitas suatu konduktor,
maka semakin baik kemampuannya dalam
menghantarkan arus listrik.
• Konduktivitas suatu bahan dinyatakan dengan
simbol sigma (σ) dalam satuan Mho/m (Ohm-1 m-1)
Konduktivitas
Resistivitas

• Resistivitas / tahanan jenis pada dasarnya adalah


sifat fisik suatu benda atau bahan tertentu yang
menunjukkan kemampuannya untuk menahan
aliran arus listrik tetapi dalam dimensi tertentu.
• Kebalikan dari konduktivitas, jika konduktivitas
diharapkan tinggi, maka resistivitas sebaliknya,
makin kecil makin baik.
• Resistivitas listrik dilambangkan dengan Huruf
Yunani ρ (rho) dengan satuan Ω-m
Isolator

• Isolator adalah benda yang tidak dapat menghantarkan energi listrik


• Muatan listrik tidak dapat lewat dengan bebas
• Mempunyai sifat yang dapat mengisolir listrik
• Mempunyai tahanan listrik yang besar
• Mempunyai beberapa elektron pada kulit atom terluar yang gaya tariknya
dengan inti atom sangat kuat. Jika setiap ujung isolator terhubung dengan
tegangan kecil, maka elektron terluar tidak akan mampu melepaskan gaya
ikat inti, sehingga tidak ada elektron yang mengalir dalam isolator
• Contoh bahan isolator: plastik, kaca, kayu, dan karet busa
Fungsi Isolator

• Bahan penyekat yang memisahkan bagian-


bagian yang bertegangan listrik.
• Memikul beban mekanis terhadap beban
penghantar
Contoh: Isolator hantaran udara, sifat mekanis
terpentingnya yaitu kekuatan regangan (tensile
strength)
• Menjaga jarak antar penghantar tetap
Pemilihan Isolator

• Sifat beban yang dilindungi : suhu, beban mekanis, penghantar


yang dilindungi
• Lingkungan tempat isolator dipasang: kering, basah, petir,
berdebu
• Keamanan manusia dan lingkungan: kepadatan penduduk,
aktivitas manusia
Bentuk Isolator: Isolator Bentuk Padat

Bahan isolator padat adalah bahan Isolator yang tidak dapat berubah bentuk
dengan mudah. Beberapa macam isolator bentuk padat sesuai dengan
asalnya, diantaranya:
• Bahan tambang, seperti: batu pualam (marmer), asbes, mika, mekanit,
mikafolium, mikalek, dan sebagainya
• Bahan berserat, seperti: benang, kain, (tekstil), kertas, prespan, kayu, dll
• Gelas dan keramik
• Plastik
• Karet, ebonit, dan sebagainya,
• Bahan-bahan lain yang dipadatkan.
Bentuk Isolator: Isolator Bentuk Cair

• Bahan isolator cair adalah bahan yang dapat


berubah bentuk dengan mudah mengikuti
bentuk Wadahnya.
• Isolator dalam bentuk cair yang paling banyak
digunakan adalah minyak transformator dan
macam-macam minyak hasil bumi.

Minyak transformator
Bentuk Isolator: Isolator Bentuk Gas

• Bahan isolator gas adalah bahan yang dapat menyesuaikan bentuk


pada wadah dan memenuhi wadah tersebut.
• Isolator gas dapat diklasifikasikan menjadi :
• Gas sederhana, contohnya : Udara, Nitrogen, Helium, Hidrogen
• Gas Oksida, contohnya : Gas karbondioksida, Gas Sulphur dioksida
• Gas Hidrokarbon, contohnya : Methana, Ethana, Propana
• Gas Elektronegatif, contohnya : Gas Sulphur hexaflorida, CH2Cl2
Sifat-Sifat Bahan Isolator

• Sifat Kelistrikan Isolator


Bahan isolator mempunyai tahanan listrik yang besar. Isolator listrik ditujukan untuk
mencegah terjadinya kebocoran arus listrik antara kedua penghantar yang berbeda
potensial atau untuk mencegah loncatan listrik ketanah. Kebocoran arus listrik harus
dibatasi sekecil-kecilnya (tidak melampui batas yang telah ditentukan oleh
standar/peraturan yang berlaku).

• Sifat Mekanis Isolator


Mengingat luasnya pemakaian bahan penyekat, maka dipertimbangkan kekuatan
struktur bahannya. Dengan demikian, dapat dibatasi hal-hal penyebab kerusakan
dikarenakan kesalahan pemakaiannya. Misal diperlukan bahan yang tahan tarikan,
maka kita harus menggunakan bahan kain daripada kertas. Bahan kain lebih kuat
terhadap tarikan daripada bahan kertas.
Sifat-Sifat Bahan Isolator

• Sifat Termis Isolator


Panas yang ditimbulkan dari dalam oleh arus listrik atau oleh arus gaya magnet,
berpengaruh terhadap kekuatan bahan isolator. Demikian juga panas yang
berasal dari luar (alam sekitar). Dalam hal ini, kalau panas yang ditimbulkan cukup
tinggi, maka penyekat yang digunakan harus tepat. Adanya panas juga harus
dipertimbangkan, agar tidak merusak bahan penyekat yang digunakan.

• Sifat Kimia Isolator


Panas yang tinggi yang diterima oleh bahan penyekat dapat mengakibatkan
perubahan susunan bahan kimia. Demikian juga pengaruh adanya kelembaban
udara, basah yang ada di sekitar bahan penyekat. Jika kelembaban tidak dapat
dihindari, haruslah dipilih bahan penyekat yang tahan terhadap air. Demikian
juga adanya zat-zat lain dapat merusak struktur kimia bahan.
Kelas Bahan Isolator
Kelas Bahan Isolator

• Kelas Y ( 900C ) : bahan berserat organis (seperti kertas, karton, katun, sutera, dan
sebagainya) yang tidak dicelup dalam bahan pernis atau bahan pencelup lainnya.
Termasuk juga bahan termoplastik yang dapat lunak pada suhu rendah.
• Kelas A ( 1500C ) : bahan berserat dari kelas Y yang telah dicelup dalam pernis atau
kompon atau yang terendam dalam cairan dielektrikum (seperti isolator fiber pada
transformator yang terendam minyak). Bahan-bahan ini adalah katun, sutera,
dan kertas yang telah dicelum, termasuk kawat email (enamel) yang terlapis damar-
oleo dan daman polyamide.
• Kelas E ( 1200C ) : bahan isolator kawat enamel yang memakai bahan pengikat
polyvinylformal, polyurethene dan damar epoxy dan bahan pengikat lain sejenis
dengan bahan selulosa, pertinaks dan tekstolit, film triacetate, film dan serat
polyethylene terephthalate.
Kelas Bahan Isolator

• Kelas B ( 1300C ) : bahan bukan organik (seperti : mika, gelas, fiber, asbes) yang
dicelup atau direkat menjadi satu dengan pernis atau kompon, dan biasanya tahan
panas (dengan dasar minyak pengering, bitumin sirlak, bakelit, dan sebagainya).
• Kelas F ( 1550C ) : bahan bukan organik yang dicelup atau direkat menjadi satu
dengan eposide, polyurethane atau pernis lain yang tahan panas tinggi.
• Kelas H ( 1800C ) : semua bahan komposisi bahan dasar mika, asbes dan gelas fiber
yang dicelup dalam silikon tanpa campuran bahan berserat (kertas, katun), termasuk
karet silikon dan email kawat poliamid murni.
Kelas Bahan Isolator

• Kelas C ( 1800C ke atas ) : bahan anorganik yang tidak dicelup dan tidak terikat dengan
substansi organik, seperti : mika, mikanit, yang tahan panas (menggunakan bahan
pengikat bukan organik), mikalek, gelas dan bahan keramik. Hanya satu bahan
organik saja yang termasuk kelas C yaitu polytetra fluoroethylene (teflon).
Contoh Konduktor dan Isolator

Konduktor dan isolator dapat ditemukan pada kabel listrik yang


mana tembaga merupakan konduktor / penghantar listrik yang dibungkus
karet atau plastik agar tidak dapat menghantarkan listrik ke tubuh atau
benda lain atau mengalir keluar dari sirkuit.
Terima Kasih
Dasar Rangkaian Elektronika (SK213509)

Anda mungkin juga menyukai