Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Isolator

Isolator listrik adalah bahan yang tidak bisa atau sulit melakukan perpindahan
muatan listrik. Dalam bahan isolator valensi elektronnya terikat kuat pada atom-
atomnya. Bahan-bahan ini dipergunakan dalam alat-alat elektronika sebagai
isolator, atau penghambat mengalirnya arus listrik. Isolator berguna pula sebagai
penopang beban atau pemisah antara konduktor tanpa membuat adanya arus
mengalir ke luar atau atara konduktor.

Kenapa tidak dapat menghantarkan arus listrik ?


“ karena dalam bahan yang bersifat isolator seluruh lintasan elektronnya memiliki
ikatan yang kuat dengan intinya atau dengan kata lain pada bahan isolator tidak
mempunyai elektron bebas sehingga walau diberi tegangan listrik tidak akan
membuat elektron - elektronnya bergerak ”

Pengertian isolator padat


Bahan isolator yang di bentuk dari bahan yang padat, yang mana bahan tersebut
tidak dapat menghantarkan arus listrik contoh, karet, kayu, kaca dll.

Sifat-sifat bahan Isolator

1). Sifat Kelistrikan isolator


Bahan penyekat mempunyai tahanan listrik yang besar. Penyekat listrik ditujukan
untuk mencegah terjadinya kebocoran arus listrik antara kedua penghantar yang
berbeda potensial atau untuk mencegah loncatan listrik ketanah. Kebocoran arus
listrik harus dibatasi sekecil-kecilnya (tidak melampui batas yang telah
ditentukan oleh peraturan yang berlaku).

2). Sifat Mekanis isolator


Mengingat luasnya pemakaian bahan penyekat, maka dipertimbangkan kekuatan
struktur bahannya. Dengan demikian, dapat dibatasi hal-hal penyebab kerusakan
dikarenakan kesalahan pemakaiannya. Misal diperlukan bahan yang tahan
tarikan, maka kita harus menggunakan bahan dari kain daripada kertas. Bahan
kain lebih kuat terhadap tarikan daripada bahan kertas.

3). Sifat Termis isolator


Panas yang ditimbulkan dari dalam oleh arus listrik atau oleh arus gaya magnet,
berpengaruh terhadap kekuatan bahan penyekat. Demikian panas yang berasal
dari luar (alam sekitar). Dalam hal ini, kalau panas yang ditimbulkan cukup
tinggi, maka penyekat yang digunakan harus tepat. Adanya panas juga harus
dipertimbangkan, agar tidak merusak bahan penyekat yang digunakan.

4). Sifat Kimia isolator


Panas yang tinggi yang diterima oleh bahan penyekat dapat mengakibatkan
perubahan susunan bahan kimia . Demikian juga pengaruh adanya kelembaban
udara, basah yang ada di sekitar bahan penyekat. Jika kelembaban tidak dapat
dihindari, haruslah dipilih bahan penyekat yang tahan terhadap air. Demikian
juga adanya zat-zat lain dapat merusak struktur kimia bahan. Mengingat adanya
bermacam-macam asal, sifat dan ciri bahan penyekat, maka untuk memudahkan
kita dalam memilih untuk aplikasi dalam kelistrikan, kita akan membagi bahan
penyekat berdasar kelompoknya. Pembagian kelompok bahan penyekat adalah
sebagai berikut:
a). Bahan tambang (batu pualam, asbes, mika, dan sebagainya)
b). Bahan berserat (benang, kain, kertas, prespon, kayu, dan sebagainya)
c). Gelas dan keramik
d). Plastic
e). Karet, bakelit, ebonit, dan sebagainya
f). Bahan yang dipadatkan.

Pembagian bahan Isolator yang bersifat padat

1. Bahan Tambang
Bahan tambang adalah bahan yang berasal dan terdapat dari penggalian dalam
tanah dalam bentuk biji (seperti besi, seng, bongkahan batu : pualam, batu tulis,
dll.) yang harus diproses dahulu untuk mendapatkan bahan yang dikehendaki.
Beberapa macam bahan tambang tersebut antara lain :
Batu Pualam, yaitu batu kapur (CaCo3) atau
dolomit merupakan bongkahan batu besar yang
dipotong-potong menjadi lempengan tebal
dengan ukuran tertentu.

Mika, yaitu mempunyai sifat-sifat teknis


yang baik, sehingga banyak digunakan
sebagai bahan isolator.

2. Bahan Berserat

Bahan dasar yang dipergunakan untuk bahan berserat berasal dari tiga macam,
yaitu tumbuh-tumbuhan, binatang, dan bahan tiruan (sintetis). Sebenarnya bahan
ini kurang baik sebagai bahan isolator listrik karena sifatnya sangat menyerap
cairan, sedangkan cairan itu dapat merusak isolator yang menyebabkan daya
sekatnya menurun. Tetapi karena faktor-faktor lain seperti : bahan berlimpah
sehingga murah harganya; daya mekanisnya cukup kuat dan fleksibel; dan
dengan disusun berlapis lapis dan dicampur dengan zat-zat tertentu untuk
meningkatkan daya sekat, daya mekanis dan daya tahan panas, sehingga bahan
berserat ini banyak dipakai sebagai isolator listrik.
Beberapa bahan yang termasuk bahan berserat, antara lain :
·
Benang

Benang merupakan hasil pemintalan pertama dari


sebuah kapas yang berseratcukup panjang, setelah
biji-bijinya yang menempel dipisahkan terlebih
dahulu. Dari kumpulan benang ini dapat dibuat tali,
pita, dan kain tenun, yang selanjutnya disebut dengan
tekstil. Dalam bidang kelistrikan banyak digunakan
sebagai isolator kawat. Pemakaian benang banyak
dipakai untuk isolator kawat halus yang digunakan dalam pembuatan pesawat-
pesawat cermat seperti pengukuran listrik. Sekarang banyak digunakan benang
sintetis dari bahan plastik, gelas, dan sebagainya karena lebih kuat dan tahan
panas.

· Tekstil

Dengan menenun benang menjadi


tekstil (pita dan kain dengan berbagai
macam corak, ukuran dan kualitas)
maksudnya adalah untuk memperoleh
isolator yang lebih baik, yaitu pertama
lebih kuat, dan kedua dalam beberapa
hal mempermudah teknis pelaksanaan (membalut lilitan isolator kawat). Selain
tekstil dari kapas, ada juga dari serat tumbuh-tumbuhan yang dikenal dengan
nama lena (linnen).

Gambar. Linnen
Bahan ini lebih kuat daripada kertas. Pada tekstil ini
ada yang terbuat dari bahan tiruan (sintetis), dimana
bahan ini digunakan dalam bidang kelistrikan
sebagai isolator kawat-kawat lilitan mesin listrik,
pengikat, dan sebagainya. Karena sifat tekstil ini
dapat menyerap cairan, maka untuk memperbaiki daya sekatnya dilapisi atau
dicelup ke dalam cairan lak isolator.
· Kertas

Bahan dasar kertas adalah selulosa, dimana


bahan ini adalah zat sel tumbuh-tumbuhan
yang terdapat antara kulit dan batangnya.
Selulosa ini berserat, fleksibel, lunak dan
menyerap air, sedangkan bahan pembuat
kertasnya diambil dari kayu, merang, rami,
majun (sisa bahan tekstil), dan lain-lain. Kertas
yang terlalu kering atau lembab, kekuatan isolatornya berkurang karena kertas
sangat menyerap cairan, sehingga untuk mengatasinya kertas dilapisi lak isolator.
Penggunaan kertas untuk isolator selain sebagai pembalut lilitan kawat dan
kumparan, juga untuk isolator kabel dan kondensator kertas. Untuk memenuhi
tebal yang diharapkan kertas dibuat berlapis -lapis.

· Kayu

Pada tahun-tahun yang silam, kayu banyak


digunakan sebagai isolator misalnya untuk tiang
listrik, karena terdapat dimana-mana dan harganya
murah. Sekarang kayu banyak terdesak oleh besi,
beton, dan bahan sintetis. Kelebihan kayu adalah
kekuatan mekanisnya cukup tinggi tergantung dari
macam dan kerasnya kayu, tetapi kelemahannya adalah menyerap air, dapat rusak
karena hama dan penyakit serangga sehingga mudah rapuh. Supaya daya tahan
lama, maka kayu harus diawetkan lebih dahulu.

3. Gelas dan Keramik

· Gelas

Gelar merupakan isolator yang baik


untuk arus listrik, tetapi kekuatan
mekanisnya kecil dan sangat rapuh
tidak seperti bahan keramik.
Pemakaian dalam teknik listrik antara
lain untuk pembuatan bola lampu pijar,
termometer-kontak (untuk mengontrol suhu tertentu suatu tenpat seperti tempat
penetasan telur), dan lain-lain. Untuk hiasan penerangan listrik banyak dipakai
ornamen kaca yang dibuat dari kaca susu, kaca kabur (matglas) dan kaca opal,
yang dalam perdagangan terdapat bermacam-macam bahan gelas seperti gelas
kristal, gelas kali, gelas natron, dan gelas flint. Bahan baku pembuatan gelas
adalah kuarsa dan kapur yang dicairkan bersama-sama dengan bahan lainnya.
Paduan kuarsa dengan oksida timbel menghasilkan gelas kristal, bahan baku
ditambah dengan potas menghasilkan gelas kali, dan penambahan soda
menghasilkan gelas natron. Pengerjaan bahan baku di atas biasanya dipanaskan
sampai + 20000C, sehingga menjadi encer dan baru dikerjakan.

· Keramik

Keramik didapat dari bahan galian dengan melalui


proses pemanasan, kemudian dijadikan barang
keramik, seperti cangkir teko, dalam teknik listrik
digunakan untuk isolator lonceng dan mantel.
Keramik yang digunakan untuk keperluan teknik
listrik harus mempunyai daya sekat yang besar dan
dapat menahan gaya mekanis yang besar seperti
porselin dan steatit. Bahan isolator dari porselin
seperti: isolator lonceng, isolator mantel, isolator
cincin, isolator tegangan tinggi, sekering pipa
porselin, dan lain-lain. Sedangkan bahan isolator terbuat dari steatit, antara lain:
sakelar, stop kontak , manik-manik isolator kawat penghubung yang dapat
melentur (fleksibel) dan letaknya berdekatan dengan alat pemanas listrik, untuk
pembuatan bumbung penerus (tube), pena-kontak -baut, badan alat-alat pemanas
seperti kompor listrik, seterika, dan lain-lain.

4. Bahan Isolasi PVC

Polivinilklorida atau PVC adalah hasil


polimerisasi dari vinilklorida H2C =
CHCl. Pada proses polimerisasi, ikatan
ganda yang melekat pada molekul
vinilklorida diubah menjadi ikatan
tunggal. Ikatan yang bebas kemudian
mengikat molekul-molekul vinilklorida
lain sehingga timbul molekul-molekul makro panjang, yaitu PVC. Pada suhu
kamar PVC ini keras dan rapuh, dan supaya dapat digunakan sebagai bahan
isolasi kabel. Salah satu kelemahan kompon PVC akibat digunakan bahan
pelunak adalah ketahanan terhadap tekanan, yaitu kalau ditekan cukup lama dan
cukup kuat kompon PVC tidak dapat pulih dan makin tinggi suhunya makin
kurang ketahanan terhadap tekanan tersebut. Umumnya kompon PVC hanya
dapat digunakan sampai suhu 1050C terus menerus.

5. Karet

· Karet

Karet merupakan bahan penting untuk isolator dalam


teknik listrik yang terbuat dari getah bermacam-
macam pohon karet, salah satu diantaranya : Hevea
Braziliensis yang menghasilkan karet terbanyak
dengan kualitas tinggi. Proses penyampuran karet
kasar dengan belerang dan bahan tambahan lainnya
disebut vulkanisasi. Untuk mendapatkan vulkanisasi
yang baik dengan cara pemanasan uap, karena tekanan
uap dapat mencegah terjadinya pori dalam masa yang
divulkanisir, sedang pemanasannya dapat berjalan teratur. Pita isolator ini dapat
dipakai untuk menyekat tempat sambungan kawat, ujung kabel nadi dan batu
mahkota, serta dalam industri mobil. Dalam teknik listrik karet sebagai isolator
hantaran listrik, sepatu kabel, perkakas pemasangan instalasi listrik, dll.

Ada tiga jenis bahan dielektrik isolator yang paling sering digunakan pada
isolator :

1. Porselen
Porselen merupakan bahan dielektrik yang paling sering digunakan pada
isolator. Hal ini terjadi karena porselen memiliki kekuatan dielektrik yang
tinggi dan tidak dipengaruhi oleh perubahan kondisi udara disekitarnya.
Kekuatan mekanik porselin bergantung pada cara pembuatannya.
Kemampuan mekanis suatu porselen standar dengan diameter 2-3 cm
adalah 45.000 kg/cm2 untuk beban tekan; 700kg/cm2 untuk beban tekuk
dan 300 kg/cm2 untuk beban tarik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
porselen adalah bahan yang memiliki kemampuan mekanik yang sangat
baik pada beban tekan. Kekuatan mekanik dari porselen akan berkurang
jika dilakukan penambahan luas penampang porselen.

Suatu dielektrik porselen dengan tebal 1,5 mm memiliki kekuatan


dielektrik sebesar 22-28 kVrms/mm. Jika tebal dielektrik bertambah
maka kemampuan dielektrik bahan berkurang. Hal ini terjadi karena
medan elektriknya tidak seragam. Bila tebal bertambah dari 10 mm
menjadi 30 mmkekuatan dielektrik berkurang dari 80 kVrms/mm
menjadi 55 kVrms/mm. Kekuatan dielektrik porselen pada tegangan
impuls adalah 50-70 % lebih tinggi daripada kekuatan dielektrik
pada frekuensi daya.

2. Gelas
Isolator gelas lebih murah daripada porselen, sedangkan
karakteristik mekaniknya tidak jauh berbeda dari isolator porselen.
Karakteristik elektrik dan mekanik dari isolator gelas bergantung
pada kandungan alkali pada isolator tersebut. Semakin tinggi
kandungan alkalinya maka kemampuan dielektrik isolator akan
semakin menurun hal ini dikarenakan isolator memiliki konduktivitas
lebih tinggi. Kekuatan dielektrik gelas alkali tinggi adalah 17,9
kVrms/mm sedangkan kemampuan dielektrik gelas alkali rendah
adalah 48 kVrms/mm.
Jika isolator gelas dipasangkan pada suatu sistem tegangan arus
searah. Maka dapat menimbulkan penguaian kimiawi gelas
sehingga akan meningkatkan kandungan alkalinya. Dimana hal ini
akan menyebabkan penurunan kemampuan isolasi dari gelas.
Berdasarkan proses pembuatannya isolator gelas dibagi menjadi 2
yaitu gelas yang dikuatkan (annealed glass) dan gelas yang
dikeraskan (hardened glass).
3. Bahan komposit

Isolator komposit adalah isolator yang dikembangkan untuk mengatasi


kekurangan-kekurangan dari isolator porselen dan gelas. Bahan komposit
tertua yang dikembangkan adalah isolator kertas. namun, akhir-akhir ini
bahan isolator yang paling banyak diminati adalah karet silikion (silicon
rubber).

Seperti yang terlihat pada gambar, isolator komposit memiliki


beberapa bagian utama yaitu : inti berbentuk batang (rod) yang terbuat dari
bahan komposit, fitting yang terbuat dari bahan logam dan bahan antar
muka (interface).

Anda mungkin juga menyukai