Anda di halaman 1dari 27

Kelompok 2

Helmi Sukma Aldi


Surya Handika
TRANSFORMATOR TEGANGAN DAN ARUS
Transformator Tegangan

Transformator tegangan atau Potensial Transformer (PT)


adalah transformator yang berfungsi untuk :
Mentransformasikan nilai tegangan yang tinggi pada sisi
primer ke nilai tegangan yang rendah di sisi sekunder yang
digunakan untuk pengukuran (metering) dan proteksi.
Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian
primer, yaitu memisahkan instalasi pengukuran dan proteksi dari
tegangan tinggi.
Transformator tegangan 150kV GI
Srondol
Prinsip Kerja Transformator
Tegangan
• Transformator bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetik. Jika
pada kumparan primer mengalir arus I1, maka pada kumparan
primer timbul gaya gerak magnet sebesar
• N1I1.
• Gaya gerak magnet ini memproduksi fluks pada inti, kemudian
membangkitkan gaya gerak listrik (GGL) pada kumparan sekunder.
Jika terminal kumparan sekunder tertutup, maka pada kumparan
sekunder mengalir arus I2, arus ini menimbulkan gaya gerak magnet
N1I1 pada kumparan sekunder. Bila trafo tidak mempunyai rugi-rugi
(trafo ideal) berlaku persamaan :
• N1I1 = N2I2 Atau I1 = N2
• I2 N1 di mana :
• N1 : Jumlah belitan kumparan primer
• N2 : Jumlah belitan kumparan sekunder
• I1 : Arus kumparan primer
• I2 : Arus kumparan sekunder
Prinsip Kerja Transformator
Tegangan
Klasifikasi Transformator
Tegangan
Berdasarkan konstruksinya transformator tegangan dibedakan menjadi:
• − Trafo tegangan induktif (inductive voltage transformer atau
electromagnetic voltage transformer), yang terdiri dari lilitan primer dan
lilitan sekunder, dan tegangan pada lilitan primer akan
menginduksikannya ke lilitan sekunder
• − Trafo tegangan kapasitif (capacitive voltage transformer) adalah
peralatan pada sistem tenaga listrik yang berupa transformator satu fasa
step down yang dirangkai dengan pembagi tegangan kapasitif yang
mentransformasi tegangan pada jaringan tegangan tinggi ke suatu
sistem tegangan rendah yang layak untuk perlengkapan indikator, alat
ukur, rele, dan alat sinkronisasi. CVT dipilih karena lebih ekonomis
membuat pembagi tegangan kapasitif daripada membuat transformator
dengan belitan tegangan tinggi.
• Berdasarkan Pemasanganya dibagi menjadi:
• − Trafo Pemasangan dalam (indoor) yaitu trafo yang pemasanganya di
dalam ruangan.
• − Trafo Pemasangan luar (outdoor) yaitu trafo yang pemasanganya di
luar ruangan.
Fungsi Trafo Tegangan

• Mentransformasikan besaran tegangan sistem dari yang tinggi ke


besaran tegangan listrik yang lebih rendah sehingga dapat
digunakan untuk peralatan proteksi dan pengukuran yang lebih
aman, akurat dan teliti.
• Mengisolasi bagian primer yang tegangannya sangat tinggi
dengan bagian sekunder yang tegangannya rendah untuk
digunakan sebagai sistem proteksi dan pengukuran peralatan
dibagian primer.
• Sebagai standarisasi besaran tegangan sekunder (100, 100/√3,
110/√3 dan 110 volt) untuk keperluan peralatan sisi sekunder.
• Memiliki 2 kelas, yaitu kelas proteksi (3P, 6P) dan kelas
pengukuran (0,1; 0,2; 0,5; 1;3).
Jenis Trafo Tegangan
• Trafo tegangan magnetik (Magnetik Voltage Transformer / VT)
Disebut juga Trafo tegangan induktif. Terdiri dari belitan primer
dan sekunder pada inti besi yang prinsip kerjanya belitan primer
menginduksikan tegangan kebelitan sekundernya.

• Trafo tegangan kapasitif (Capasitive Voltage Transformer /


CVT)
Trafo tegangan ini terdiri dari dua bagian yaitu Capacitive
Voltage Divider (CVD) dan inductive Intermediate Voltage
Transformer (IVT). CVD merupakan rangkaian seri 2 (dua)
kapasitor atau lebih yang berfungsi sebagai pembagi tegangan
dari tegangan tinggi ke tegangan rendah pada primer, selanjutnya
tegangan pada satu kapasitor ditransformasikan oleh IVT menjadi
teganggan sekunder.
Bagian-bagian dari trafo arus

• 1. Kumparan.
• Kumparan trafo terdiri dari beberapa lilitan kawat tembaga yang dilapisi dengan
bahan isolasi (karton, pertinax) untuk mengisolasi baik terhadap inti besi maupun
kumparan lain. Untuk trafo dengan daya besar, lilitan dimasukkan dalam minyak trafo
sebagai media pendingin. Banyaknya lilitan akan menentukan besar tegangan dan
arus yang ada pada sisi sekunder.
2. Inti Besi

• Dibuat dari lempengan-lempengan feromagnetik tipis yang


berguna untuk mempermudah jalan fluksi yang ditimbulkan
oleh arus listrik yang melalui kumparan. Inti besi ini juga diberi
isolasi untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang
ditimbulkan oleh arus eddy “Eddy Current”.
3.Minyak Trafo

• Berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi. Minyak trafo


mempunyai sifat media pemindah panas (disirkulasi) dan
mempunyai daya tegangan tembus tinggi. Viskositas yang
rendah agar lebih mudah bersirkulasi dan kemampuan
pendinginan menjadi lebih baik
4.Bushing

• Sebuah konduktor (porselin) yang


menghubungkan kumparan transformator dengan jaringan
luar. Bushing diselubungi dengan suatu isolator dan
berfungsi sebagai konduktor tersebut dengan tangki
transformator. Selain itu juga bushing juga berfungsi sebagai
pengaman hubung singkat antara kawat yang bertegangan
dengan tangki trafo.
5.Dehydrating breather
• Dehydrating breather Adalah suatu peralatan pernapasan
trafo tegangan yang berfungsi untuk menyerap udara lembab
yang timbul dalam ruang trafo tegangan, sehingga akan
mencegah rusaknya minyak (isolasi) trafo tegangan
Transformator Arus
Trafo yang digunakan untuk mengambil input data masukan berupa
besaran arus dengan cara perbandingan belitan pada belitan primer
atau sekunder.
Trafo ini biasa digunakan untuk pengukuran tak langsung beban arus
yang mengalir ke pelanggan kemudian membatasinya. Selain itu bisa
juga besaran arusnya diambil sebagai input data masukan peralatan
pengaman jaringan.
Fungsi Trafo Arus :
• Memperkecil besaran arus listrik (Ampere) pada sistem tenaga listrik
menjadi besaran arus untuk sistem pengukuran dan proteksi.
• Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer, yaitu
memisahkan instalasi pengukuran dan proteksi dari tegangan tinggi.
• Memungkinkan standarisasi rating arus untuk peralatan sisi
sekunder.
Prinsip kerja trafo arus
• Jika pada kumparan primer mengalir arus I1, maka pada kumparan primer timbul gaya
gerak magnet sebesar N1I1.Gaya gerak magnet ini memproduksi fluks pada inti,
kemudian membangkitkan gaya gerak listrik (GGL) pada kumparan sekunder. Jika
terminal kumparan sekunder tertutup, maka pada kumparan sekunder mengalir arus I2,
arus ini menimbulkan gaya gerak magnet N1I1 pada kumparan sekunder. Bila trafo tidak
mempunyai rugi-rugi (trafo ideal) berlaku persamaan :

N1I1  N2 I 2
atau
I1 N2

I2 N1
di mana :
• N1 : Jumlah belitan kumparan primer
• N2 : Jumlah belitan kumparan sekunder
• I1 : Arus kumparan primer
• I2 : Arus kumparan sekunder
Gambar Rangkaian Ekivalen Trafo Arus :
Zi
I1/k I2

I0 Z 0 E 2 V2 Z2

Tegangan terminal sekunder (V2 ) tergantung pada impedansi


peralatan (Z2 ) yang bisa berupa alat ukur / relay, sehingga
dapat ditulis persamaan :

V2  I 2 Z 2
Jika tahanan dan reaktansi bocor kumparan trafo dinyatakan (Z i ),
maka ggl pada kumparan sekunder harus lebih besar dari pada
tegangan sekunder agar rugi-rugi tegangan pada (Z i ) dapat
dikompensasi, maka persamaan yang harus dipenuhi adalah :

E2  V2  E2  I 2 Z 2  I 2 Zi
atau

E2  I 2 Z 2  Zi 
Klasifikasi Transformator Arus
• Jenis Trafo Arus Menurut Fungsi
Trafo Arus Pengukuran
Trafo arus pengukuran untuk metering memiliki ketelitian tinggi
pada daerah kerja (daerah pengenalnya) 5% - 120% arus
nominalnya tergantung dari kelasnya dan tingkat kejenuhan yang
relatif rendah dibandingkan trafo arus untuk proteksi.

Penggunaan trafo arus pengukuran untuk Amperemeter, Watt-


meter, VARh-meter, dan cosⱷ meter.
Trafo Arus Proteksi
• Memiliki ketelitian tinggi pada saat terjadi gangguan dimana
arus yang mengalir beberapa kali dari arus pengenalnya dan
tingkat kejenuhan cukup tinggi.
• Penggunaan trafo arus proteksi untuk relai arus lebih (OCR
dan GFR), relai beban lebih, relai diferensial, relai daya dan
relai jarak.
• Jenis trafo arus menurut tipe kontruksi dan pasangannya.
• Tipe Konstruksi
1) Tipe cincin (ring / window type)
2) Tipe cor-coran cast resin (mounded cast resin type)
3) Tipe tangki minyak (oil tank type)
4) Tipe trafo arus bushing

• Tipe Pasangan.
1) Pasangan dalam (indoor)
2) Pasangan luar (outdoor)
• Jenis trafo arus berdasarkan konstruksi belitan primer:
1) Sisi primer batang (bar primary)
2) Tipe lilitan (Wound primary)
Jenis trafo arus berdasarkan konstruksi jenis inti
• Trafo arus dengan inti besi
Trafo arus dengan inti besi adalah trafo arus yang umum
digunakan, pada arus yang kecil (jauh dibawah nilai
nominal) terdapat kecenderungan kesalahan dan pada arus
yang besar (beberapa kali nilai nominal) trafo arus akan
mengalami saturasi.

• Trafo arus tanpa inti besi


Trafo arus tanpa inti besi tidak memiliki saturasi dan rugi
histerisis, transformasi dari besaran primer ke besaran
sekunder adalah linier di seluruh jangkauan pengukuran,
contohnya adalah koil rogowski (coil rogowski)
• Jenis trafo arus berdasarkan jenis isolasi
1) Trafo Arus kering
2) Trafo arus Cast Resin
3) Trafo arus isolasi minyak
4) Trafo arus isolasi SF6 / Compound
• Jenis Trafo arus berdasarkan jumlah inti pada sekunder
Trafo arus dengan inti tunggal
Trafo arus dengan inti banyak

Anda mungkin juga menyukai