Pendahuluan
Bahan Dielektrik padat digunakan hamper seluruh rangkaian listrik dan peralatan listrik
untuk mengisolir bagian bagian pembawa arus dari bagian lainnya. Bahan Dielektrik padat yang
baik mempunyai rugi rugi dielektrikum yang rendah, kekuatan mekanis yang tinggi, bebas dari
pembentukan gas dan debu, dan tahan terhadap perubahan suhu dan pengaruh kimia.
Dalam Teknik tegangan tinggi yan paling utama dari bahan isolasi ialah untuk mengisolasi
konduktor yang membawa tegangan yang sama baikya terhadap tanah. Dan juaga harus sering
melakukan fungsi mekanis dan mampu menahan penekanan termal dan kimia, dan memiliki daya
tahan yang lama / usia daya tahannya dibawah jenis penekanan yang variasi yang dihadapi dalam
praktek sebagai pertimabangan penentuan aplikasi ekonomis.
Dapat diartikan juga tegangan tembus (breakdown) merupakan suatu peristiwa apabila
medan magnet dinaikkan(tegangan terus-menerus dinaikkan), atom-atom akan terionisasi dan
sampai batas kemampuan isolator tersebut menahan tegangan maka isolator tersebut akan berubah
menjadi konduktor.
Kekuatan Dielektrik
Salah satu tujuan pengujian tegangan tinggi untuk meneliti sifat elektris dielektrik bahan yang
telah dipakai sebagai bahan isolasisi peraltan listrik dan masih tahap penelitian. Sifat Elektrik
bahan dielektrik ialah :
Beban yang dipikul dielektrik disebut terpaan Medan elektrik ( Volt/cm) Setiap
dielektrik mempunyai batas kekuatan untuk memikul terpaan elektrik. Persyaratan tembus
terpaan elektrik :
1. Terpaan elektrik yang dipikul dielektrik harus lebih besar atau : kekuatan dielektriknya
2. Lama terpaan elektrik berlangsung lebih besar atau setara dengan waktu tunda tembus dari
dielektrik.
Pada Zat padat adalah mekanisme yang rumit dan tergantung diterapkannya wqaktu
tegangan pada material dielektrik contoh sepeti gambar dengan Variasi tegangan tembus dan
mekanisme kegagalan waktu penerapan tegangan.
2. Kegagalan Elektromekanik
Terjadi disebabkan adanya perbedaan polaritas antara elektroda yang mengapit
isolasi padat. Apabila diberikan tegangan dengan polaritas yang berbeda, maka timbul
tekanan ( Stress )
3. Kegagalan Streamer
Jika diterapkan tegangan V pada zat padat yang terapit oleh elektroda bola-bidang,
maka pada medium berdekatan misalnya gasatauudara, akan timbul tegangan. Gas yang
mempunyai permitivitas yang lebih rendah dari zat padat akan mengalami tekanan listrik
yang besar. Akibatnya, gas atau udara tersebut akan mencapai kekuatan asasinya. Karena
kegagalan tersebut maka akan jatuh sebuah muatan pada permukaan zat padat, sehingga
medan yang tadinya seragam.akan terganggu.
4. Kegagalan Thermal
Jika kecepatan pembangkitan panas di suatu titik dalam bahan melebihi laju
pembuangan panas keluar, maka akan terjadi keadaan yang tidak stabil dan pada suatu saat
bahan akan mengalami kegagalan. Kegagalan ini disebut kegagalan termal.
5. Kegagalan Erosi
Terjadinya kegagalan erosi diseba bkan oleh keadaan zat isolasi padat yang tidak
sempurna. Ketidaksempurnaan tersebut misalnya berupa lubang-tubang atau rongga-
rongga dalam bahan isolasí tersebut, sehingga akan terisi oleh gas atau cairan yang
kekuatan gagalnya lebih rendah dari pada di dalam zat padat.
Isolasi Padat
Mempunyai kekuatan tegangan tembus yang tinggi dari pada cair dan gas. Studi yang
penting dalam teknik isolasi ialah studi teganga tembus dari dielektrikum padat. Apabila terjadi
tembus maka isolasi padat rusak secara permanen sedangkan isolasi gas kembali kesifatnya semula
dan cair sebagian kembali kesifatnya semula dan sebagaian tidak.
1. KAIN
Kain atau tekstil termasuk bahan yang memiliki serat panjang. Kain ecara mekanis
memiliki kekuatan yang cukup bagus dan tidak terjadi penyusutan Namun tegangan tembusnya
masih lebih tinggi disbanding dengan kertas. Bahan isolasi kain biasanya terbuat dari serat
tumbuh-tumbuhan dan binatang. Dalam bidang kelistrikan kain dibuat dalam bentuk anyaman,
dipergunakan sebagai pelindung atau pembungkus isolator pada kawat NGA. Tujuannya untuk
memperkokh isolasi karet tersebut.
2. KERTAS
Kertas atau karton termasuk bahan bahan isolasi padat yang berserat pendek. Kertas
atau karton pada dasarnya adalah selulosa dibuat dari kayu atau bambu dengan melalui proses
kimia. Pemakaian kertas atau karton untuk isolasi listrik antara lain sebagai isolator pada kabel
tanah yang berperisai, dalam pemasangannya kertas tersebut dilapisi sejenis bahan timbel,
penyaring minyak transformator, dielektrik kapasitor, serta sebagai kertas pada peralatan
telepon.
Kertas yang digunakan sebagai bahan isolasi dibuat dari bubur kertas atau pulp
melalui proses kimia. Untuk mendapatkan selulose murni , bubur kertas diaduk dalam tangki
bersama-sama dengan bahan kimia.
3. KARET
Salah satu contoh pengunaan isolasi karet sebagai pelkindung penghantar dapat dilihat
pada penghantar jenis NGA. Bahan pelindung dari karet kurang mnemiliki daya tahan yang
lama, sehingga pada poemasangannya harus mengunakan pelindung lagi yaitu berupa kain
anyaman. Namun demikian, karet sangat baik untuk penyekat listrik dan juga memiliki sifat
elastis dan tahan terhadap panas.
4. PVC
Bahan isolasi yang terbuat dari PVC termasuk bahan yang dapat diandalkan
poenggunaannya dalam jaringan instalasi listrik. Dalam pemakainannya bahan PVC dapat
digunakan tanpa menggunakan bahan pelindung lainnya. Contoh : Pada penghantar NYA.
Bahan PVC juga dipakai pada NYM atau NYY yang memiliki daya sekat yang lebih besar
karena dilengkapi dengn bahan isolasi PVC yang dibuat berlapis. Kelebihannya memiliki daya
sekat yang tinggi, ringan, tahan air dan murah, namun kurang tahan terhadap panas dan beban
berat.
- Hidrolisis :
Ketika uap air dan embun muncul di atas permukaan suatu material padat, maka
hidrolisis akan terjadi dan material tersebut dan menyebabkan material akan kehilangan
atau berkurang sifat listrik maupun sifat mekanisnya.
Hidrolisis biasanya terjadi pada material padat seperti kertas, kain dan beberapa
material seluler akan mengalami perubahan sifat kimiawi yang sangat cepat. Perubahan
kimia (hidrolisis) juga terjadi pada material padat lainnya seperti plastik (polyethilene)
yang menyebabkan penurunan umur pakai dari material tersebut (aging).
- Aksi Kimiawi.
Meskipun tidak terdapat medan listrik yang tinggi, namun peningkatan penurunan
sifat kimia pada material isolasi dapat menyebabkan terjadinya berbagai proses material
isolasi dapat menyebabkan terjadinya berbagai proses ketidakstabilan kimiawi karena
adanya temperatur yang tinggi, oksidasi maupun terbentuknya ozon.
Meskipun material isolasi padat digunakan pada berbagai kepentingan penggunaan
dan kondisi yang berbeda, reaksi kimia akan terjadi pada berbagai material yang dapat
mandorong terjadinya penurunan sifat listrik maupun sifat mekanis yang pada akhirnya
dapat menyebabkan terjadinya kegagalan isolasi.
Efek elektro-kimia dan penurunan sifat kimia material dapat diperkecil dengan
cara mengkaji lebih mendalam dan melakukan pengujian material secara lebih berhati-
hati. Isolatornya yang terbuat dari bahan glass (campuran sodium) harus dihindarkan dari
keadaan udara lembab dan basah, sebab sodium dapat menyebabkan keadaan menjadi
tidak stabil, sehingga soda yang dilepaskan ke permukaan akan menimbulkan
pembentukan suatu alkali kuat yang akan menyebabkan penurunan sifat material secara
menyeluruh.
https://www.slideshare.net/MakmurSaini1/tembus-zat-padat