Anda di halaman 1dari 25

SISTEM PLTS

DASAR KONVERSI ENERGI SURYA


POKOK BAHASAN

Tujuan dan sasaran

Pendahuluan

Dasar-dasar energi surya

Prinsip radiasi matahari

Konversi energi matahari melalui sel fotovoltaik

Faktor yang mempengaruhi keluaran energi listrik


Tujuan dan Sasaran

Tujuan:
Meningkatkan pengetahuan dasar tentang konversi energi surya
khususnya konversi menjadi energi listrik bagi peserta pelatihan

Sasaran:
Menjelaskan potensi energi surya, dasar-dasar konversi energi baik
secara umum, maupun energi surya menjadi energi listrik dan
aplikasi energi surya
Pendahuluan
 Energi adalah kemampuan melakukan kerja, disebut demikian karena setiap kerja yang
dilakukan sekecil apapun dan seringan apapun tetap membutuhkan energy. Menurut KBBI
energy didefinisikan sebagai daya atau kekuatan yang diperlukan untuk melakukan berbagai
proses kegiatan.
 Energi merupakan bagian dari suatu benda tetapi terikat pada benda tersebut. Energi bersifat
fleksibel artinya dapat berpindah dan berubah.
 Energi diukur dengan satuan yang disebut Joule atau Watt-Jam. Satu Kilo Joule (kJ) adalah sama
dengan 1000 Joule, Satu Mega Joule (MJ) adalah sama dengan satu juta Joule .
 Watt-Jam adalah satuan energi yang paling cocok untuk mengukur energy listrik. Satu W-jam
adalah sama dengan suplai daya konstan 1 Watt selama 1 Jam (3600 detik). Bila sebuah lampu
40 watt dinyalakan selama 1 jam akan mengkonsumsi energy sebesar 40 W-Jam, dan bila
dioperasikan selama 6 Jam akan mengkonsumsi energy sebesar 240 W-jam. PLN menghitung
pemakaian energi oleh konsumer dalam kWj (kWh), atau sama dengan 1000 Watt-jam. 1 kW
jam sama dengan 3,6 MJ.
 Konversi Energi
 Watt-jam x 1000 = kWatt jam
 Kilo Watt-jam x 1000 = megawatt-jam.
 Kilowatt jam x 3.6 = mega Joules
DASAR-DASAR ENERGI SURYA

 Pemanfaatan energi matahari dapat dilakukan dengan merubah energi tersebut menjadi energi
yang dapat dipergunakan, perubahan energi matahari menjadi energi yang dapat digunakan
terdiri dari tiga cara yaitu:
• Energi matahari menjadi energi kimia.
• Energi matahari menjadi energi panas, dan
• Energi matahari menjadi energi listrik

 Matahari menghasilkan daya 3,8. 1023kW dari hasil reaksi fisi nuklir yang besar. Sebagian daya ini
hilang di ruang angkasa raya,dan hanya sebagian kecil yang sampai di permukaan bumi sebesar
kira-kira 1,73. 1016kW, akan tetapi sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan kehidupan di
permukaan bumi.

 Energi surya dapat dimanfaatkan langsung sebagai pemanas, pengering, memasak, menguapkan
air menjadi uap panas yang kemudian dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Beberapa jenis
peralatan yang dipakai untuk memanfaatkan panas matahari yang diantaranya kolektor datar dan
tabung vakum untuk memanaskan air dan solar concentrators yang memproduksi uap sebagai
pembangkit listrik yang dikenal sebagai Concentrated Solar Power (CSP)
Prinsip radiasi matahari

Energi matahari yang mencapai permukaan


bumi disebut radiasi. Radiasi terdiri dari jutaan
partikel yang mepunyai energi disebut photon.
Tergantung jumlah nergi yang dibawa photon,
radiasi matahari terbagi menjadi tiga kategori
yaitu, infrared (misalnya panas), cahaya tampak
(radiasi yang terlihat oleh mata) dan ultraviolet
(UV) yang mempunyai energi radiasi yang tinggi.
Spektrum energi matahari menggambarkan
semua energi radiasi yang sampai dipermukaan
bumi secara konstan, dan dikategorikan menurut
panjang gelombangnya

Note: Cahaya=Gelombang dan Partikel


 Radiasi matahari dapat dibagi menjadi dua jenis: Langsung dan
Diffuse.
 Radiasi langsung datang kepermukaan secara garis lurus dan
dapat difokuskan oleh lensa atau cermin.
 Radiasi diffuse adalah radiasi yang dipantulkan oleh atmosfir
atau radiasi yang dipancarkan dan dipantulkan oleh awan,
asap atau debu yang ada di atmosfir.
 Awan dan debu menyerap dan menyebarkan radiasi,
mengurangi jumlah energi radiasi yang sampai dipermukaan
bumi.

 Pada saat kondisi cuaca cerah, hampir sebagian besar radiasi

yang sampai dipermukaan adalah radiasi langsung, tetapi pada


saat berawan hampir 100 % radiasi yang sampai dipermukaan
adalah radiasi diffuse. Jumlah radiasi langsung dan radiasi
diffuse disebut radiasi global.
Dampak Perputaran Bumi

Bumi selain berputar pada Lintasan bumi mengitari matahari


porosnya (selama 24 jam) juga menyebabkan adanya perubahan energi
mengelilingi matahari (selama radiasi matahari sesuai perubahan iklim
setahun) (dingin, semi, panas, gugur).
Note: Atap menghadap Utara dan Selatan
Note: lebih Efisien
 Kondisi ideal suatu sistem PLTS adalah arah radiasi matahari jatuh tegak lurus pada
permukaannya dan secara otomatis mengikuti pergerakan posisi matahari (perolehan
energi radiasi hingga 40%). Note: Harga sensor lebih mahal

 Cara yang ekonomis adalah dengan posisi instalasi PV yang tetap. Namun perlu
diperhatikan mekanisme pemilihan posisi yang benar, agar perolehan energi radiasi
matahari sepanjang tahun.

 Umumnya, instalasi sistem di bagian selatan bumi, arah permukaan PV harus ke utara
dengan sudut kemiringan sesuai dengan posisi lintang. Pada equator tidak
memerlukan sudut kemiringan PV.

 Pada posisi kutub utara atau kutub selatan, maka sudut kemiringan Modul Surya
adalah 900 kearah selatan atau utara.
Peta radiasi matahari
Alat ukur radiasi

Thermal pyranometers

 Radiasi Matahari memAnaskan pelat metal sebanding


dengan proporsi intensitas.
 Respon perlahan (bervariasinya radiasi karena awan
tidak dapat dimodelkan)
 Radiasi difuse dapat diukur. (dari pantulan)
 Tidak tergantung jenis sel surya.
 Dikalibrasi dengan standard ISO
 Kesalahan langsung 5 % sampai 80 derjat sudut datang
cahaya.
 Membutuhkan perawatan yang kontinyu
 Note: Israel radiasi tertinggi
Sensor silikon (sel referensi)
 Memberikan arus proporsionsl terhadap intensitas cahaya

 Respon cepat

 Beberapa panjang gelombang tidak dapat terukur, - - -  biasanya radiasi rendah.

 Tergantung sel silikon yang dipakai.

 Kesalahan langsung >5 % diatas 55 derajat sudut datang, >2 % diatas 50 derajat
sudut datang
Sumber data radiasi yang ada di pasar

Courtesy of PI Berlin
Aspek Penting dalam pemilihan data sumber radiasi

Resolusi sumber radiasi


Interval waktu yang dicover oleh sumber
Konversi energi matahari melalui sel fotovoltaik

Energi Matahari dirubah


menjadi energi listrik arus
searah (DC) melalui konversi sel
fotovoltaik
Bagaimana sel surya memproduksi listrik arus searah dari
energy matahari ?
Apabila suatu bahan semikonduktor seperti misalnya bahan
silikon disimpan dibawah sinar matahari, maka bahan silikon
tersebut akan melepaskan sejumlah kecil listrik yang biasa
disebut efek fotolistrik.
Yang dimaksud efek fotolistrik adalah pelepasan elektron dari
permukaan metal yang disebabkan penumbukan cahaya.
Effek ini merupakan proses dasar fisis dari fotovoltaik merubah
energi cahaya menjadi listrik.

Cahaya matahari terdiri dari partikel-partikel yang disebut


sebagai “photons” yang mempunyai sejumlah energi yang
besarnya tergantung dari panjang gelombang pada “solar
spectrum”.
Pada saat photon menumbuk sel surya maka cahaya tersebut
akan dipantulkan atau diserap atau mungkin hanya diteruskan.
Cahaya yang diserap membangkitkan listrik. Pada saat
terjadinya tumbukan energi yang dikandung oleh photon
ditransfer pada elektron yang terdapat pada atom sel surya
yang merupakan bahan semikonduktor.
Dengan energi yang didapat dari photon, elektron melepaskan
diri dari ikatan normal bahansemikonduktor dan menjadi arus
listrik yang mengalir dalam rangkaian listrik yang ada. Dengan
melepaskan dari ikatannya, elektron tersebut menyebabkan
terbentuknya lubang atau “hole”.
Faktor yang mempengaruhi keluaran energi listrik
Intesitas radiasi mempengaruhi keluaran ARUS listrik, dan Temperatur Modul
mempengaruhi keluaran TEGANGAN
Note: Pengaruh Radiasi, Temperatur (turun) dan Angin
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai