1.1 Pendahuluan
Keterampilan seseorang dalam melakukan proses pengukuran serta kemampu-
an untuk menganalisis hasil pengukuran sangat bergantung pada pengetahuan
mengenai alat ukur dan cara pemakaiannya. Sementara itu jenis alat ukur yang
dikenal dalam metrologi industri amat beraneka ragam, mulai dari yang umum
penggunaannya sampai dengan yang khusus dibuat untuk suatu tujuan peng-
ukuran tertentu.
Dari segi pemakaiannya alat ukur dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Alat ukur linier langsung
2. Alat ukur linier tak langsung
3. Alat ukur sudut
4. Alat ukur kedataran, kelurusan dan kerataan
5. Metrologi ulir
6. Metrologi roda gigi
7. Alat ukur kebulatan dan beberapa kesalahan bentuk
8. Alat ukur kekasaran permukaan
diberi skala (metrik dan inci). Panjang skala ukurannya (kapasitas ukur)
adalah 100 mm – 1000 mm dengan kecermatan 0,5 atau 1 mm. Pengukuran
dilaksanakan dengan menempelkan mistar ini pada obyek ukur sehingga
panjang obyek ukur dapat langsung dibaca pada skala mistar ukur. Ujung
mistar kadang-kadang diberi berkait, sehingga pengukuran dapat dimulai
dari ujung benda yang diukur
2 / 18
Teknologi Mekanik I
jenis 1
jenis 2
3 / 18
Teknologi Mekanik I
a b c d
4 / 18
Teknologi Mekanik I
Pada jenis tertentu, skala utama pada batang ukur dapat diatur ke-
tinggiannya dengan menggunakan penyetel yang terletak di puncaknya.
Dengan demikian pembacaan ukuran dapat diatur mulai dengan bilangan
bulat, sehingga mempermudah perhitungan hasil pengukuran.
6 / 18
Teknologi Mekanik I
a b c
Gambar 1. 9 (a) Mengukur, (b) Menggores, (c) Membanding tinggi.
7 / 18
Teknologi Mekanik I
c. Alat ukur pembanding. Rahang ukur dapat diganti dengan jam ukur
(dial comparator) sehingga selisih ketinggian dari dua permukaan yang
hampir sama tingginya dapat dibaca pada jam ukur. Pupitas dapat juga
dipasang pada peluncur, dengan demikian dimungkinkan dilakukannya
pengukuran dengan kecermatan yang lebih tinggi. Pembacaan skala
mistar ingsut dilakukan setelah jarum pada skala pupitas menunjuk
angka nol.
8 / 18
Teknologi Mekanik I
9 / 18
Teknologi Mekanik I
Alat ukur ini sudah digunakan untuk praktikum pemesinan (freis) di semester satu.
10 / 18
Teknologi Mekanik I
11 / 18
Teknologi Mekanik I
a b
12 / 18
Teknologi Mekanik I
Materi kuliah teknologi mekanik I hanya akan membahas busur baja, busur
bilah, dan profil proyektor sedangkan alat ukur sudut langsung lainnya dan
alat ukur sudut tak langsung akan dibahas pada teknologi mekanik II
1.3.1.1 Busur baja
Busur baja merupakan alat ukur sudut langsung dengan kecermatan sampai
satu derajat. Oleh sebab itu hanya digunakan untuk memperkirakan harga
sudut secara kasar. Alat ini berupa suatu tembereng setengah lingkaran dari
pelat baja dengan pembagian skala dalam satu derajat pada tepi lingkaran.
Satu pelat baja berengselkan pada titik pusat lingkaran dapat berputar
sehingga bagian yang runcing berfungsi sebagai garis indeks untuk
pembacaan skala yang merupakan harga sudut antara dasar tembereng
dengan salah satu sisi pelat yang panjang. Jika sudut antara permukaan
benda ukur terlalu kecil, sudut terpancung, ataupun dasar dari tembereng
tidak cukup besar, maka diperlukan bantuan suatu penyiku
13 / 18
Teknologi Mekanik I
14 / 18
Teknologi Mekanik I
16 / 18
Teknologi Mekanik I
bilah. Untuk busur bilah universal maka harga sudut dapat langsung dibaca,
sedangkan bagi busur bilah dengan kedudukan bilah bantu tegak lurus pelat
dasar maka harga sudut merupakan penyiku dari sudut yang terbaca
17 / 18
Teknologi Mekanik I
18 / 18