Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM CNC TU3A

Disusun oleh :

Ridy Riksi Trionanda

3.21.15.5.17

ME 2 F

D-3 TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2016
KATA PENGANTAR

Alhamdulilaahi Rabbil Alamin, puji syukur kita kehadirat Allah SWT.yang telah
memberikan bimbingan dan petunjuk-Nya sehingga penyusunan Laporan Akhir Praktikum CNC
ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Laporan praktikum ini dibuat untuk nilai tambah Praktikum CNC Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Semarang.
Penyusun menyampaikan terima kasih pihak-pihak yang telah membantu. Diantaranya :

1. Bambang tjahyono, S.T, M.T yang telah membimbing kami dengan penuh kesabaran
2. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan moral dan material
3. Kepada pihak-pihak yang belum disebutkan, penyusun mengucapkan terima kasih.
Penyusun mengharapkan masukan dan kritik serta saran selama penyusunan
berlangsung. namun demikian, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan praktikum ini
jauh dari sempurna mengingat keterbatasan referensi dan waktu yang tersedia untuk
penyusunannya. untuk itu penyusun mengharapkan timbal balik dari berbagai pihak demi
penyempurnaan di masa-masa yang akan datang.
Selanjutnya, penyusun berharap semoga Laporan ini dapat bermanfaat dalam memahami
teori dan praktek CNC.

Penyusun

Ridy Riksi T.
Tujuan Instruksi Umum

Mahasiswa diharapkan memahami prinsip kerja dan dapat membuat benda kerja dengan
mesin milling CNC TU3A

Tujuan instruksional Khusus

1. Dapat membedakan kedudukan cutter sebelum operasi program dimulai .


2. Dapat membedakan informasi perjalanan cutter dengan informasi gerak mesin serta
fungsi tambahannya.
3. Dapat menyelesaikan pembuatan benda kerja pada bidang XY dengan gerakan cutter
lurus.
4. Dapat menyeleasaikan pembuatan benda kerja pada bidang XY dengan gerakan cutter
melingkar,baik radius dalam maupun radius luar.

Dasar Teori

Mesin Computer Numerically Controled (CNC) TU3A merupakan mesin yang dikontrol
oleh computer menggunakan bahasa numeric (data perintah kode angka, huruf, simbol) sesuai
standart ISO yang mempunyai 3 sumbu utama yaitu X, Y, Z.

1. Standarisasi system persumbuan mesin perkakas CNC menggunakan aturan tangan kanan
yang dipakai sebagai pedoman hubungan posisi antara sumbu dengan sumbu lain
( menurut ISO 841 dan DIN 66217 ).
2. Mode incremental adalah mode yang menggunakan setiap titik adalah titik referensi dari
titik tujuan berikutnya.
Mode absolute adlah mode yang menggunakan titik tujuan selalu diukur dari titik nol
benda kerja.
3. Pelayanan manual adalah semua tindakan yang dilakukan oleh operator dalam rangka
mempersiakan segala sesuatu pada mesin CNC agar mesin siap untuk melakukan gerakan
yang terprogram atau dengan kata lain pelayanan manual harus dilakukan sebelum
operator melakukan pelayanan CNC

Pelayanan manual meliputi :


 Saklar utama
 Lampu kontrol saklar utama
 Tombol darurat
 Saklar sumbu utama
 Pengatur kecepatan sumbu utama
 Amperemeter
 Tombol asutan
 Tombol gerakan cepat
 Tombol penyetelan asutan
 Saklar inchi/metric dan system persumbuan
 Pembaca gerakan eretan
 Lampu control pelayanan manual
 Tombol H/C
 Tombol DEL
 Tombol →
 Tombol INP
 Tombol M
 Tombol START

Tombol untuk memasukan program, koreksi, penyimpanan

 Tombol angka 0 s/d 9


 Tombol tanda minus ‒
 Tombol INP
 Tombol DEL
 Tombol FWD
 Tombol REV
 Tombol →
 Tombol M
 VDU (sajian)
 Lampu control huruf-huruf addres
 Pengatur kecepatan sumbu utama

Pemrograman adalah memberikan data pada computer dengan bahasa yang


dipahaminya.Data tersebut harus disusun dalam urutan yang teratur dan menggunakan
pengkodean yang benar.

 Addres N adalah nomor blok, di isi 3 angka yang menunjukalah urutan pelaksanaan
interuksi.
 Addres G adalah untuk memasukan fungsi G.
 Addres X,Y,Z adalah untuk memasukan nilai tujuan atau koordinat (satuan 0,01 mm)
 Addres F untuk memasukan nilai asutan (pemakanan).
 Addres M adalah untuk fungsi bantu ditulis dalam kolom yang sama dengan kolom
G.
 Addres D adalah sebagai Radius pisau ditulis pada kolom yang sama dengan X.
 Addres S adalah sebagai kecepatan ditulis pada kolom yang sama dengan Y.
 Addres T adalah sebagai nomor pisauditulis pada kolom yang sama dengan F.
 Addres I,J,K adalah sabagai parameter lingkaran masing-masing ditulis pada kolom yang
sama dengan X,Y,Z
 Addres L adalah sebagai perintah lompat ditulis pada kolom yang sama dengan F
 Addres H adalah sebagai sama M26 ditulis pada kolom yang sama dengan F

Kecepatan putar cutter :

Vs = Kecepatan Potong [m/menit]

= 44 m/menit untuk aluminium (torradur B)

= 35 m/menit untuk baja lunak atau plastic lunak.

= 25 m/menit untuk baja perkakas,plastic keras

D = Diameter cutter [mm]

S = Jumlah putaran pada sumbu kerja [Rpm]

Lembaran Program

Lembaran program adalah tulisan yang berisi semua data yang diperlukan untuk
memberikan informasi dan intruksi pada operator.

Tombol Eksekusi :

a. INP : Tombol ini berfungsi untuk menyimpan data pada memori mesin.
b. DEL : Tombol ini berfungsi untuk menghapus satu karakter/kata untuk diganti.
c. REV : Tombol ini berfungsi untuk memindah kursor kembali ke nomor blok
program sebelumnya.
d. FWD : Tombol ini berfungsi untuk memindah kursor kembali ke nomor blok
program berikutnya.
e. - : Memasukan data bernilai negatif, tombol ini ditekan setelah memasukan
nilai /angka yang dikehendaki.
f. M : Memasukan data dengan karakter M. Contoh : M99, M03, M05, M06
g. → : Tombol ini berfungsi untuk memindahkan kursor
h. H/C : Untuk membuat data yang di input-kan dan penyetingan sumbu pada tampilan
monitor.
i. Start : Tombol untuk memulai supaya data input dikerjakan mesin

Fungsi G

G 00 : Gerak lurus cepat tanpa pemakanan.

G 01 : Gerak lurus penyayatan.

G 02 : Gerak melengkung searah jarum jam.

G 03 : Gerak melengkung berlawanan arah jarum jam.

G 04 : Gerak penyayatan berhenti sesaat.

G 21 : Baris blok yang dibuat dengan menekan tombol ~ dan INP.

G 27 : Perintah dengan meloncat pada perintah yang dituju.

G 33 : Pembuatan ulir tunggal.

G 64 : Mematikan arus step motor.

G 65 : Operasi disket (menyimpan atau memanggil program).

G 73 : Siklus pengeboran engan siklus pemutusan tatal.

G 78 : Siklus pembuatan ulir.

G 81 : Siklus pengeboran langsung.

G 82 : Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat.

G 83 : Siklus pengeboran dengan penarikan tatal.

G 84 : Siklus pembubutan memanjang.


G 85 : Siklus pereameran.

G 86 : Siklus pembuatan alur.

G 88 : Siklus pereameran dengan waktu diam sesaat.

G 90 : Program absolute.

G 91 : Program Incremental.

G 92 : Penetapan posisi pahat secara absolute.

Fungsi M

M 00 : Program berhenti.

M03 : Spindel (sumbu utama) berputar searah jarum jam.

M 05 : Putaran spindle berhenti.

M 06 : Perintah pergantian alat potong.

M 17 : Perintah kembali ke program utama.

M 30 : Program berakhir.

M 99 : Penentuan parameter I dan K


N G X Y Z F

00 92 -2000 00 00

01 M06 D300 S1000 00 T01

02 M03

03 00 00 800 00

04 01 00 800 -25 25

05 01 00 4200 -25 100

06 03 800 5000 -25 75

07 01 4200 5000 -25 100

08 01 5000 4200 -25 75

09 01 5000 800 -25 100

10 03 4200 00 -25 75
11 01 800 00 -25 100

12 00 800 00 00

13 00 2500 1500 00

14 01 2500 1500 -25 25

15 01 4000 2500 -25 100

16 01 2500 4000 -25 100

17 01 1000 2500 -25 100

18 01 2500 1500 -25 100

19 00 2500 1500 00

20 -2000 00 00

21 M05

22 M30

Anda mungkin juga menyukai