ALAT UKUR LINIER

LANGSUNG
MAHROS DARSIN
UNIVERSITAS JEMBER
Definisi dan topik bahasan

Alat ukur linier langsung ialah alat ukur yang hasilnya dapat
dilihat dan dibaca langsung pada bagian penunjuk (skala) alat
ukur tersebut.
Mistar dengan skala terkecil cm disebut mistar berskala cm.
Mistar mempunyai tingkat ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.
Alat ukur linier langsung dapat digolongkan menjadi tiga yaitu:
a. Mistar Ukur.
b. Mistar ingsut atau jangka sorong.
c. Mikrometer.

Berikut adalah penjelasan alat dari tiga golongan alat yang

termasuk dalam alat ukur linier langsung yaitu sebagai
berikut :
1. MISTAR UKUR
Mistar ukur merupakan alat ukur linier yang paling dikenal,
biasanya berupa pelat baja atau kuningan di mana pada
kedua tepi salah satu permukaannya diberi skala (metrik dan
inchi) dengan panjang ukurannya bervariasi dari 100 s.d. 300
mm dengan kecermatan ukuran yaitu pembagian skala
dalam 0.5 atau 1.0 mm.
 Contoh cara membaca ukuran pada mistar
ukur

• Perhatikan gambar di atas! Berapa hasil pengukuran tersebut?

Hasil pengukuran adalah 2,5 cm atau 25 mm!
Penjabaran cara pengukuran

• Letakan benda yang akan diukur pada tepi skala mistar (lihat gambar).
• Pastikan bahwa benda telah sejajar dengan mistar dan salah satu ujung
benda tepat berada di angka nol (0)
• Baca skala mistar yang terletak diujung lain benda (bukan ujung yang di
titik nol mistar).
• Lihat angka yang dekat dengan akhir ujung benda, pada gambar tersebut
akhir ujung benda berada di skala 2, maka panjang benca adalah 2 cm
• Lihat juga setelah angka 2 ada garis-garis, lihatlah garis-garis tersebut
dengan cara menghitungnya setelah angka 2. Maka ujung benda
tersebut berakhir di garis ke 5, maka skalnya di baca 5 mm atau 0,5 cm
• Panjang benda tesebut adalah 2 cm + 5 mm atau 2 cm + 0,5 cm. Dengan
demikian panjang benda tersebut adalah 2,5 cm atau 25 mm.
 Beberapa alat bantu penggaris

2. Pengait pasang-bongkar
(Removable hooks)
1. Poros/gagang pencengkeram
(Clamping shaft)
Alat bantu penggaris

3. Pencari pusat 4. Penyelaras sudut

(Center finder) (Right angle aligner)
Keandalan pengukuran
Keandalan pengukuran jika menggunakan alat ukur langsung
bergantung pada pemosisian yang benar skala pengukur
terhadap benda kerja.
Kesalahan pengukuran

1- Keterbatasan peralatan.
2- Kesalahan geometris (kerataan dan paralelisme).
3- Ketebalan gurat pada skala ukur.
4- Keterbatasan kenaikan skala ukur (ketelitian).
5- Kesalahan observasi.
6- Kesalahan penyetelan.
7- Kesalahan paralax (benda kerja tidak segaris dengan skala)
Tipe mistar ukur

Mistar ukur tersebut sebenarnya terdapat berbagai macam

mistar yaitu:
• mistar lipat,
• mistar bentuk rol (mistar gulung),
• mistar pita, dan
• penggaris.
1-a. Meteran Lipat

Mistar lipat ini ditemukan

oleh Anton Ullrich pada
tahun 1851. Mistar lipat ini
digunakan oleh tukang kayu,
akan tetapi sekarang mistar
seperti itu jarang ditemukan
karena sudah ada mistar rol
yang lebih praktis. Mistar
lipat juga terbuat dari kayu
yang tentu saja cepat rusak
jika dibandingkan dengan
mistar rol yang terbuat dari
logam (aluminium).
1-b. Meteran Gulung
(Mistar rol)

Merupakan meteran yang dibuat dari pelat baja tipis yang

dapat digulung dan ditempelkan dalam suatu wadah.
Mistar rol ini sering digunakan untuk mengukur suatu benda
yang sangat panjang (lebih dari 5 meter).
Tidak mungkin mengukur sesuatu yang panjangnya lebih dari 5
meter menggunakan penggaris.
Mistar rol atau mistar gulung ini portable dan compact bentuk
serta ukurannya.
1-c. Mistar bentuk pita
• Fungsi: mengukur keliling atau diameter sutau benda yang berukuran
relative besar.
• Pengguna utama: penjahit pakaian untuk mengukur ukuran lengan,
leher, lingkar dada, leingkar perut, dll.
• Ketelitian: 1 mm atau 0,1 cm.
1-d. Penggaris

Penggaris adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar

untuk menggambar garis lurus.
Tipe: lurus, segitiga sama kaki dan segitiga siku 30°–60°.
Bahan: plastik, logam (aluminium, stainless steel).
JANGKA SORONG
Nama lainnya:
• Vernier caliper atau caliper
• Mistar ingsut
• Sigmat
Bagian-bagian Jangka Sorong

Rahang dalam (internal jaws)

Lidah atau ekor

Sekrup pengencang

Skala utama
Skala nonius

Rahang luar (external jaws)

Variasi Vernier Caliper
Vernier Height scale Vernier depth scale
Ketelitian jangka sorong

Ada tiga variasi ketelitian:

• 0.1 mm
• 0.05 mm
• 0.02 mm
Ketelitian jangka sorong biasanya dapat dibaca pada batang komponen
utama.
Namun perlu kita tahu bagaimana angka ketelitian tersebut diperoleh
Ketelitian 0.1 mm

9 gurat pada skala utama dibagi menjadi 10 gurat pada skala nonius.
Jadi ketelitiannya
10 − 9 1
= = = 0.1 𝑚𝑚
10 10
Ketelitian
0.5 mm

19 gurat pada skala utama dibagi menjadi 20 gurat pada skala nonius.
Jadi ketelitiannya
20 − 19 1
= = = 0.05 𝑚𝑚
20 20
Ketelitian 0.02

49 gurat pada skala utama dibagi menjadi 50 gurat pada skala nonius.
Jadi ketelitiannya
50 − 49 1
= = = 0.02 𝑚𝑚
50 50
Contoh-contoh cara membaca ukuran pada
Vernier caliper
Reference:
http://www.phy.uct.ac.za/courses/c1lab/vernier1.htm
l
Berapakah pembacaan pada gambar berikut?
Jenis-jenis jangka sorong
Selain jangka sorong yg sudah kita pelajari sebelumnya, ada 2 tipe
lainnya:
Jangka sorong digital Jangka sorong analog
Beberapa petunjuk menggunakan jangka
sorong

Mengukur diameter luar dan dalam

Mengukur diameter luar
Posisi alat ukur
Mengukur bagian dalam
Mengukur kedalaman
 Sumber kesalahan pengukuran dengan jangka
sorong
• Caliper tidak diset ke posisi nol
• Manipulasi pembacaan caliper
• Ujung alat ukur aus
• Bidang antara bar dan rahang tidak tegak lurus

Kakteristik guratan dan angka skala harus dibuat

cukup dalam dan jelas.
Hal – hal yang harus diperhatikan saat
memakai Jangka sorong
• a) Rahang ukur gerak (peluncur) harus dapat meluncur
pada batang ukur dengan baik tanpa bergoyang,
• b) Periksa kedudukan nol serta kesejajaran permukaan ke
dua rahang dengan cara mengatupkan rahang,
• c) Benda ukur sedapat mungkin jangan diukur hanya
dengan menggunakan ujung rahang ukur (harus agak
kedalam), supaya kontak antara permukaan sensor dengan
benda ukur cukup panjang sehingga terjadi efek pemosisian
mandiri yang akan meniadakan kesalahan kosinus,
• d) Tekanan pengukuran jangan terlampau kuat yang bisa
melenturkan rahang ukur ataupun lidah ukur kedalaman
sehingga mengurangi ketelitian,
• e) Pembacaan skala nonius mungkin dilakukan setlah
mistar ingsut diangkat dari objek ukur dengan hati – hati.
MIKROMETER

Merupakan alat ukur linier yang mempunyai kecermataan yang lebh

tinggi dari pada mistar ingsut, mempunyai kecermatan sebesar 0.01 mm
(meskipun namanya “mikrometer”). Jenis khusus memang ada yang
dibuat dengan kecermataan 0.005 mm, 0.002 mm, 0.001 mm dab bahkan
sampai dengan 0.0005 mm.
Pemakaian
• Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian mikrometer ialah
sebagai berikut :
• Permukaan benda ukur dan mulut ukur mikrometer harus dalam kondisi
bersih,sebelum dipakai, kedudukan mikrometer harus diperiksa.
• Bukalah mulut ukur sampai sedikit melebihi dimensi objek ukur.
• Beda ukur dipegang dengan tangan kiri dan mikrometer dengan tangan
kanan.
• Pada waktu mengukur, penekanan poros ukur pada benda ukur tidak
boleh terlalu keras sehingga memungkinkan kesalahan ukur karena
adanya deformasi
Pengecekan Micrometer
Untuk melakukan pengecekan mikrometer dapat dilakukan beberapa
pemeriksaan sebagai berikut:
• Gerakan silinder putar/poros ukur. harus berputar dengan baik,
rasakan tidak terjadi goyangan karena keausan ulir utama.
• Kedudukan nol apabila. Apabila mulut ukur dirapatkan garis
referensi/indeks harus menunjuk nol.
• Keberfungsian beberapa bagian yang lain seperti gigi gelincir
(ratchet) dan pengunci poros ukur.
• Kerataan dan kesejajaran muka ukur (permukaan sensor). Karena
keausan, muka ukur dapat menjadi tidak rata dan tidak sejajar
sehinggia memungkinkan kesalahan ukur.
• Kebenaran penunjukan harga pengukuran. Sehingga harga yang
ditunjukan oleh mikrometer harus sesuai dengan ukuran standar
yang benar 9 harga nominal dengan toleransi yang diterapkan
sesuai dengan standar)
Jenis – jenis.
Mikrometer luar (outside micrometer)
Kegunaan :
Untuk mengukur dimensi luar yang lebih besar dari 25 mm (kapasitar
mikrometer biasa ialah 25 mm)

Mikrometer indikator (indicating micrometer)

Penjelasan :
Merupakan penggabungan antara mikrometer dengan jam ukur.
Sebagian rangka mikrometer dipakai sebagai tempat mekanisme
penggerak jarum jam ukur, dalam hal ini landasan tetap mikrometer dapat
bergerak dan berfungsi pula sebagai sensor jam ukur.
Kegunaan :
Selain berfungsi sebagai mikrometer luar, jenis
mikrometer ini berfungsi sevagai kaliber saat dipakai sebagai
mikrometer luar, pembacaan ukurab pada skala mikrometer
dilakukan setelah jarum pada indikator menunjukan angka nol.
Dengan demikian, meskipun mikrometer ini tidak dilengkapi
dengan gigi gelincir, tekanan pengukuran dapat dijaga
secukupnya dan selalu tetap.

Mikrometer batas (limit micrometer)

Kegunaan :
Digunakan sebagai kaliber batas bagi benda ukur dengan
suatu ukuran dasar dan daerah toleransi yang tertentu. Slain
itu mikrometer ini brfungsi sebagai kaliber rahang.
• Cara membaca mikrometer sekrup

Gambar Mikrometer Sekrup

• Mikrometer Sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan
suatu benda. Mikrometer sekrup mempunyai 2 skala ,
yaitu: skala utama dan skala nonius (skala putar).
 gambar 1

• Mikrometer sekrup memiliki ketelitian hingga 0,01 mm= 0,001

cm.
• Cara membacanya (ketebalannya):
• d= Skala Utama + Skala Nonius
• ket:
• skala nonius x 0,01 mm(karena memiliki ketelitian 0,01 mm)
• d= Ketebalan benda (mm)
• - Dalam membaca Skala utama lihatlah angka terakhir yang tidak
ditutupi oleh pemutar. Misal angka terakhirnya 4 maka nilai skala
utamanya 4 mm.
• - Dalam membaca Skala nonius lihat angka yang ditunjuk oleh skala
utama(yang berada pada tengah-tengah). satu garisnya bernilai 0,01 mm.
dimana x-nya angka yang ditunjukknya. misal angka yang ditunjuknya 35
maka nilainya 35×0,01 mm.
contoh :

• d= Skala utama+ Skala nonius

• Skala utama= 3,5 mm
• Skala nonius= 20 x 0,01=0,2 mm
• d= 3,5 mm + 0,2 mm = 3,7 mm
• contoh 2:
Lihat gambar dibawah ini!

• d= Skala utama + Skala Nonius

• Skala utama= 6,5 mm
• Skala nonius= 9 x 0,01 =0,09 mm
• d= 6,5 mm + 0,09 mm = 6,59 mm
SELESAI