• Email : nova.not@bsi.ac.id
• Zoom /google clasroom : Pert 1 , Pert 7 ,Pert
9 ,Pert 15
• Untuk Tugas Mandiri akan ada : 5 TM
• Tugas Kelompok : dikumpulkan pada pertemuan
15
• Jadi 1 Kelompok 3 orang
Pertemuan 1
PENGUKURAN
• Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu
besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang
sudah diketahui nilainya, misalnya dengan besaran standart.
• Pekerjaan membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran
atau mengukur. Sedangkan pembandingnya yang disebut sebagai alat ukur.
Pengukuran banyak sekali dilakukan dalam bidang teknik atau industri.
Sedangkan alat ukurnya sendiri banyak sekali jenisnya, tergantung dari banyak
faktor, misalnya objek yang diukur serta hasil yang di inginkan. Yang perlu
diperhatikan dalam melakukan pengukuran adalah :
• 1. Standart yang dipakai harus memiliki ketelitian yang sesuai dengan standart
yang telah ditentukan.
• 2. Tata cara pengukuran dan alat yang digunakan harus memenuhi persyaratan.
•
• Pengetahuan yang harus dimiliki adalah bagaimana
menetukan besaran yang akan diukur, bagaimana
mengukurnya dan mengetahui dengan apa besaran tersebut
harus diukur. Ketiga hal tersebut harus mutlak dimiliki oleh
orang yang akan melakukan pengukuran.
•
• Besaran terdiri dari dua jenis:
• Besaran Pokok, yaitu besaran yang sesuai dengan standar
internasional, berdiri sendiri, dan dapat dijadikan acuan.
• Besaran Turunan, yaitu besaran yang diperoleh dari beberapa
variabel dalam bentuk persamaan.
• Karakteristik pengukuran:
• Ketelitian (Accuracy), yaitu kemampuan alat ukur
untuk memberikan nilai yang mendekati harga
yang sebenarnya.
• Ketepatan (Precision), yaitu kemampuan alat
ukur untuk memberikan nilai yang sama dari
beberapa pengukuran yang dilakukan
• Kecermatan (Resolution), yaitu skala terkecil
yang mampu dibaca oleh alat ukur.
Peralatan ukur di dalam bengkel adalah pengukur yang dilakukan
dengan tangan, dimana alat tersebut biasanya memiliki skala ukur dari
tingkat “tidak begitu teliti” sampai skala yang “sangat teliti (presisi)”
dengan tingkat ketelitian sampai 0,01 mm dan ada juga peralatan ukur yang
tidak disertai skala pengukuran seperti misalnya : jangka sorong, plat ukur
dan lain sebagainya.
1. Mistar baja,
Mistar baja adalah alat ukur yang terbuat dari bahan baja tahan
karat dimana permukaannya dan bagian sisinya adalah rata dan lurus serta
diatas terdapat guratan – guratan ukuran (skala ukuran millimeter). Mistar
baja yang sering dipakai di ruang kerja bengkel ialah yang berukuran:
• Panjang 15 cm, lebar 25,4 mm dan tebal 1,2 mm
• Panjang 30 cm, lebar 25,4 mm dan tebal 1,2 mm
2. Jangka,
Jangka merupkan alat yang terdiri dari dua plat logam yang dapat
bergeser pada salah satu ujungnya suatu engsel. Macam – macam jangka :
9. Dial Indikator
Dial indicator adalah alat yang sangat teliti untuk mengukur atau
memeriksa permukaan suatu benda kerja (kesejajaran, kerataan,
kebundaran, kehalusan, lurus atau tirus dan lainnya) alat ini bias
mengukur dengan ketelitian 0,0005”; bentuknya seperti jam maka
disebut jam ukur, mempunyai jarum penunjuk, angka-angka dan garis
ukuran.
10. Kaliber ( Pengepas)
Kaliber disebut juga penera batas, atau caliber sengkang.
Caliber adalah pengukur yang dibuat atau distel pada suatu
ukuran tetap, dengan perkakas ini terdapat kemungkinan
untuk meneliti ukuran tertentu secara sederhana. Caliber
dapat dibedakan dengan dua yaitu Kaliber teap dan caliber
yang dapat distel.