Anda di halaman 1dari 43

PENGUKU

RAN
LINIER
Metrologi Industri Dan Kontrol Kualitas
Dr. Bernadus Sentot Wijanarka M.T
Ignatius Geovani Rosantono
Kebutuhan
Pengukuran Linier?
pengukuran linier atau pengukuran panjang (jarak), diameter poros, tebal
gigi, tinggi, lebar, kedalaman, perhitungan sudut dengan metode sinus atau
tangent, kesemuanya itu merupakan contoh dari dimensi panjang (linier) dari
benda ukur yang memang mempunyai variasi bentuk panjang yang
bermacam-macam
Proses pengukuran secara umum dapat diartikan sebagai suatu
proses membandingkan suatu paremeter atau variabel dengan
suatu paremeter atau variabel yang dianggap sebagai acuan
(patokan) dan acuan tersebut sebagai standar dan standar ini tidak
dapat selalu digunakan pada suatu tempat.
Alat ukur merupakan salah satu alat bantu untuk mengukur suatu
benda atau produk untuk mengetahui karakteristik dari suatu benda
tersebut misalkan dimensional suatu benda tersebut, kerataan dari
suatu benda tersebut, ketegaklurusan dari suatu benda tersebut,
kelurusan dari benda tersebut dan yang lainnya. Dalam jenisnya,
terdapat beberapa jenis alat ukur yang terdapat di dunia industri dan
dibagi menjadi beberapa sub ukuran yaitu sebagai berikut:
1. Alat Ukur Linier Langsung (Direct Linear
Measuring Instrument)
2. Alat Ukur Linier Tidak Langsung (Indirect Linear
Measuring Instrument)
3. Alat Ukur Sudut (Angle Measuring Instrument)
4. Alat Ukur Kedataran (Horizontal Alignment),
Kelurusan (Straightness) Dan Kerataan (Flatness)
5. Metrology Ulir (Screw Thread Metrology)
6. Metrology Roda Gigi (Gear Metrology)
7. Alat Ukur Kebulatan (Roundness) Dan Beberapa
Kesalahan Betuk (From Deviation) Dan Alat Ukur
Kekerasan Permukaan (Surface Roughness
Measuring Instrument)
KARAKTERISTIK ALAT UKUR

Ketelitian atau Keseksamaan (Accuracy)


Ketelitian atau accuracy didefenisikan sebagai ukuran
seberapa jauh hasil pengukuran mendekati harga
sebenarnya. Ukuran ketelitian sering dinyatakan
dengan dua cara, atas dasar perbedaan atau
kesalahan (error) terhadap harga yang sebenarnya,
yaitu :
Kesalahan terhadap harga sebenarnya dalam proses
x 100%
Kesalahan dalam persen terhadap skala penuh, yaitu ;
x 100%
 
Kecermatan atau Keterulangan
(Precision/Repeatibility)

Kecermatan atau Keterulangan adalah yang


menyatakan seberapa jauh alat ukur dapat
mengulangi hasilnya untuk harga yang sama.
Dengan kata lain, alat ukur belum tentu akan dapat
memberikan hasil yang sama jika diulang,
meskipun harga besaran yang diukur tidak berubah.
Hal diatas berarti bahwa jika suatu micrometer
menghasilkan angka 0,0002 mm, dan hasil yang
sama akan diperoleh kembali meskipun pengukuran
diulang-ulang, dikatakan bahwa mikrometer
tersebut sangat cermat.
Resolusi

Resolusi adalah nilai perubahan terkecil yang dapat


dirasakan oleh alat ukur. Sebagai contoh : suatu
timbangan pada jarum penunjuk yang menunjukkan
perubahan 0,1 gram (terkecil yang dapat dilihat)
maka dikatakan bahwa resolusi dari timbangan
tersebut adalah 0,1 gram. Harga resolusi sering
dinyatakan pula dalam persen skala penuh.
Sensitivitas (Sebsitifity)

Sensitifitas adalah ratio antara perubahan pada output


terhadap perubahan pada input. Pada alat ukur yang
linier, sensitivitas adalah tetap. Dalam beberapa hal
harga sensitivitas yang besar menyatakan pula
keunggulan dari alat ukur yang bersangkutan. Alat
ukur yang terlalu sensitif adalah sangat mahal,
sementara belum tentu bermanfaat untuk maksud
yang kita inginkan.
Mistar Ukur
Mistar ukur merupakan alat ukur linier yang paling dikenal,
biasanya berupa pelat baja atau kuningan di mana pada kedua
tepi salah satu permukaannya diberi skala (metrik dan inchi)
dengan panjang ukurannya bervariasi dari 100 s.d. 300 mm
dengan kecermatan ukuran yaitu pembagian skala dalam 0.5
atau 1.0 mm.
Cara pengukuran dengan mistar ini ialah dengan cara
menempelkan mistar pada objek ukur sampai tepi mistar
berimpit dengan tepi benda yang diukur sehingga secara tidak
langsung panjang objek yang diukur tersebut dapat langsung
dibaca dengan memakai ujung objek ukur sebagai indeks
pembacaan skala.
Meteran Gulung

Jenis mistar ukur ini kebanyakan terbuat dari pelat


baja yang tipis dan bisa digulung. Gulungan ini
dimasukkan dalam kotak sedemikian rupa sehingga
cara menggunakannya menjadi lebih praktis. Pada
ujung dari meteran lipat ini biasanya diberi
semacam kait guna mengaitkan ujung ukur dengan
benda ukur sehingga pengukuran menjadi lebih
mudah.
Meteran Lipat
Meteran lipat ini sebetulnya merupakan gabungan dari
mistar ukur yang dihubungkan oleh sebuah engsel.
dapat dilihat konstruksi sederhana dari meteran
lipat ini. Biasanya terbuat dari alumunium atau
baja. Dalam penggunaannya memang meteran lipat
ini kurang menguntungkan karena di samping
engsel sering aus juga kemungkinan ketidak lurusan
dari garis pengukuran.
Mistar Ukur Berkait (Hook Rule)

Dengan mistar ukur berkait ini memberi kemudahan


kepada kita untuk mengukur lebar alur ataupun
dalamnya. Karena pada alat ini bagian ujungnya
diberi semacam kait persegi sehingga dapat
menempatkan pada posisi nol di bagian-bagian
benda ukur yang kurang menguntungkan kalau
digunakan mistar ukur biasa.
Mistar Ukur Pendek (Short Rule Set)

Jenis mistar ukur ini merupakan satu set mistar yang


terdiri dari beberapa mistar ukur kecil yang
bentuknya pendek-pendek. Biasanya pada proses
pengukuran dibantu dengan perlengkapan sebuah
pemegang sehingga mempermudah dalam
menggunakannya. Gambar dibawah adalah contoh
satu set alat ukur pendek yang mempunyai skala
pengukuran dalam inchi. Sangat cocok untuk
mengukur tingkatan tinggi dari alut (slot).
Cara Pengukuran
Mistar Ukur
Jangka Sorong
Atau
Mistar Ingsut
Nonius (Vernier
Caliper)
Alat ukur ini banyak terdapat di bengkel-bengkel kerja, yang dalam praktek
sehari-hari mempunyai banyak sebutan misalnya jangka sorong, mistar
geser, schuifmaat atau vernier. Pada batang ukurnya terdapat skala utama
yang cara pembacaannya sama seperti pada mistar ukur. Pada ujung yang
lain dilengkapi dengan dua rahang ukur yaitu rahang ukur tetap dan
rahang ukur gerak. Dengan adanya rahang ukur tetap dan rahang ukur
gerak ini maka mistar ingsut bisa digunakan untuk mengukur dimensi
luar, dimensi dalam, kedalaman dan ketinggian dari benda ukur.

Di samping skala utama, dilengkapi pula dengan skala tambahan yang


sangat penting perannya di dalam pengukuran yaitu yang disebut dengan
skala nonius. Adanya skala nonius inilah yang membedakan tingkat
ketelitian mistar ingsut
1. Kunci peluncur 7. Peluncur
2. Kunci penggerak 8. Sensor gerak
halus (rahang_ukur_gerak)
3. Skala utama 9. Sensor tetap
Mistar Ingsut Kedalaman
Berfungsi untuk mengukur kedalaman, pengukur
lebar, dan posisi alur terhadap tepi atau alur lainnya
(dengan ujung berkait)
Mistar Ingsut Pipa
Berfungsi untuk mengukur tebal dinding pipa dan
tebal pelat yang melengkung
Mistar Ingsut Diameter Alur Dalam
Berfungsi untuk mengukur alur di dalam silinder,
diameter silinder minimum 30 mm
- Nilai ukur pada skala utama dinyatakan dengan
garis pada skala utama sebelah kiri terdekat dengan
garis indeks (pada skala nonius)
- Nilai ukur pada skala utama dinyatakan dengan
garis angka skala nonius yang paling dekat jaraknya
dengan garis indeks (pada skala utama)
- Lihat garis skala nonius dan skala utama yang
sejajar kemudian kalikan garis skala nonius yang
sejajar tadi dengan ketelitian alat
Mikrometer
Alat ukur linier langsung yang juga termasuk alat
ukur presisi adalah mikrometer. Mikrometer inipun
mempunyai bentuk yang bermacam macam yang
disesuaikan dengan bentuk yang bermacam-macam
yang disesuaikan dengan bentuk dari benda ukur.

Bagian yang sangat penting dari mikrometer adalah


ulir utama. Dengan adanya ulir utama kita dapat
menggerakkan poros ukur menjauhi dan mendekati
permukaan bidang ukur dari benda ukur. Ulir utama
ini dibuat sedemikian rupa sehingga satu putaran
ulir utama dapat menggerakkan sepanjang satu
kisaran tergantung dari jarak kisar (pitch) ulir.
Berarti di sini gerak rotasi diubah menjadi gerak
traslasi. Jarak kisar ulir biasanya dibuat 0.05 mm.
Mikrometer Ulir (Thread Micrometer)
Fungsi dari mikrometer ulir adalah untuk mengukur
diameter kisar ulir, tebal dinding pipa, diameter alur
luar, tebal inti pahat gurdi, diameter kaki dan poros
bintang
Mikrometer Pipa (Tube Micrometer)
Fungsi dari mikrometer pipa adalah untuk mengukur
tebal diding pipa, plat lengkung, dan sebagainya
Mikrometer dalam (Inside Micrometer)
Mikrometer dalam berfungsi untuk mengukur dimensi
dalam, misalnya diameter silinder
Pengukuran
Mikrometer
Micrometer luar dengan tingkat ketelitian 0,01 mm
Jarak tiap strip diatas garis horisontal pada outer
sleeve adalah 1 mm, dan jarak tiap strip di bawah
garis adalah 0,5 mm.
Pembacaan skala di atas garis 5,00 mm
Pembacaan skala di bawah garis0,00 mm
Pembacaan pada skala thimble 0,20 mm
Pembacaan akhir 5,20 mm
Dial Indikator
Dial indicator atau yang sering disebut dengan Dial Gauge ialah alat ukur yang
digunakan untuk mengukur dan memeriksa kerataan atau kesejajaran pada
permukaan benda dengan skala pengukuran yang sangat kecil penggunaanya
sangat penting dalam dunia pemesinan seperti pengukuran kerataan permukaan
benda atau ke bulatan suatu poros, bentuknya menyerupai jam analog dengan
menjukan sekala utama dan sekala nonius dan memiliki batang penunjuk yang
dapat di tekan yang bersentuhan langsung pada permukaan benda, yang
istimewa dari alat ini adalah tingkat simpangannya yang sangat kecil bias
mencapai 0.0002 mm.
Dial Indicatorini merupakan suatu alat ukur yang tidak dapat
berdiri sendiri, alat ini memiliki alat bantunya sendiri yang
disebut sebagai Magnetic Base ataupun dial stand.
Fungsi Dial Indicator
Secara terperinci Dial indicator memiliki fungsi
sebagai berikut:
1) Mengukur tingkat kerataan pada bidang datar
2) Mengukur tingkat kerataan pada bidang miring.
3) Mengukur tingkat kerataan dan sisi bulat pada suatu
bidang poros
Bagian-bagian Dari Dial Indicator.
Berikut adalah bagian-bagian yang terdapat pada Dial
indicator :
1) Sekala utama
2) Sekala nonius.
3) Batas toleransi
4) Bidang sentuh atau batang sentuh
Pembacaan skala dial indicator
Pada alat ukur dial indikator ini memiliki 2 skala, yaitu skala dengan
jarum besar dan skala dengan jarum kecil. Skala dengan jarum besar
memiliki tingkat ketelitian untuk 1 strip nya senilai 0,01 mm. Pada
skala dengan jarum besar memiliki 100 strip jika berputar 1 putaran,
sehingga jika jarum panjang berputar 1 putaran nilainya 1,00 mm.
Untuk skala dengan jarum pendek, setiap 1 strip nilainya 1,00 mm,
sehingga jika jarum panjang berputar 1 putaran maka jarum pendek
bergerak 1 strip.
Contoh pengukuran dengan dial indicator
Jarum panjang bergerak sejauh 6 strip dan jarum pendek bergerak 2 strip
maka hasilnya:
Skala jarum besar adalah 6 strip x 0,01 mm = 0,06 mm
Skala jarum pendek adalah 2 strip x 1,00 mm = 2,00 mm
Hasilnya adalah skala jarum panjang ditambah skala jarum pendek maka
0,06 mm + 2 mm = 2,06 mm
DISKUSI

• Lebih baik pengukuran digital atau pengukuran langsung?


• Presisi dan akurasi dan error/kesalahan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai