Anda di halaman 1dari 16

A.

Macam macam alat ukur


1. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengetahui
panjang, diameter luar, dan diameter dalam sebuah bentuk benda tertentu. Jangka
sorong juga bisa digunakan untuk mengukur kedalaman lubang atau bangun ruang
tertentu, seperti tabung. Perlu Grameds garis bawahi bahwa meskipun bisa
mengukur diameter bentuk benda namun jangka sorong hanya diperuntukan untuk
mengukur benda-benda yang ukurannya relatif kecil.

a) Fungsi jangka sorong


 Berfungsi untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit
 .Berfungsi mengukur sisi dalam bentuk benda yang biasanaya berupa
lubang seperti pada pipa dengan cara mengulurnya
 Berfungsi mengukur kedalaman celah atau lubang suatu bentuk benda
dengan cara menancapkan atau menusukan bagian alat ukur
 Berfungsi mengukur ketebalan suatu bentuk benda
 Berfungsi mengukur diameter dalam bentuk benda menggunakan
rahang tetap dan rahang geser atas
 Memiliki dua skala, yaitu skala utama dan nonius
b) Bagian-Bagian Jangka Sorong
 Rahang luar
 Rahang dalam
 Tangkai ukur kedalaman
 Skala utama (mm)
 Skala utama (inchi)
 Skala nonius/vernier (mm)
 Skala nonius/vernier (inchi)
 Sekrup Pengunci
 Sekrup ibu jari
c) Bagian dan fungsi dari Jangka Sorong
 Rahang Luar
Terdiri dari rahang geser dan rahang tetap. Rahang luar memiliki
fungsi untuk mengukur diameter luar dan dimensi luar atau sisi bagian
luar sebuah benda misal panjang, tebal, lebar sebuah benda kerja.
 Rahang Dalam
Terdiri dari rahang geser dan rahang tetap. Rahang dalam memiliki
fungsi untuk mengukur diameter dalam dan dimensi bagian dalam atau
sisi bagian dalam sebuah benda berlubang seperti diameter dalam pipa,
panjang dan lebar kotak, dan lain lain.
 Pengukur Kedalaman
Seperti namanya bagian ini mempunyai fungsi untuk mengukur
kedalaman sebuah benda. Selain itu bagian ini juga bisa digunakan
untuk mengukur tinggi sebuah benda.
Skala Utama (dalam cm)
Skala utama dalam bentuk satuan cm memiliki fungsi untuk
menyatakan ukuran utama dalam bentuk centimeter (cm). Skala
ditandai setiap mm.
 Skala Utama (dalam inchi)
Skala utama dalam bentuk satuan inchi memiliki fungsi untuk
menyatakan ukuran utama dalam bentuk inchi.
 Skala Nonius/Vernier (dalam mm)
Skala nonius dalam bentuk milimeter berfungsi sebagai skala
pengukuran fraksi dalam bentuk mm. Memberikan pengukuran
interpolasi hingga 0,1 mm atau lebih.
 Skala Nonius/Vernier (dalam inchi)
Skala nonius dalam bentuk inchi berfungsi sebagai skala pengukuran
fraksi dalam bentuk inchi.
 Sekrup Pengunci
Mempunyai fungsi untuk menahan bagian-bagian yang bergerak saat
berlangsungnya proses pengukuran misal rahang dan Depth probe
sehingga pembacaan hasil ukur bisa dilakukan tanpa takut berubah
posisi.
 Sekrup Ibu Jari
Sekrup ibu jari terletak di bagian bawah skala vernier. Berfungsi untuk
memberikan pegangan bagi pengguna untuk menggeser rahang gerak
dengan mudah dan mengatur posisi rahang serta tangkai ukur
kedalaman agar tetap menjaga pegangan yang kuat pada benda yang
diukur.

2. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup dalam bahasa inggris disebut sebagai Micrometer Screw
Gauge. Alat ini pertama kali ditemukan pada abad ke-17 oleh seorang ilmuwan
bernama William Gascoigne. Saat pertama kali digunakan, mikrometer sekrup
digunakan untuk mengukur benda-benda di luar angkasa dari teleskop dan
mengukur jarak sudut antara bintang.

a) Fungsi mikrometer sekrup


Fungsi mikrometer sekrup yang paling utama adalah untuk mengukur
diameter atau ketebalan sebuah benda. Alat ini punya tingkat presisi 10x lipat
dari jangka sorong. Oleh karena itu, mikrometer sekrup sangat akurat untuk
menghitung benda dengan ukuran sangat kecil.
Fungsi mikrometer sekrup sebenarnya memiliki kesamaan dengan alat ukur
jangka sorong. Alat ini bisa menghitung panjang, tebal, dan diameter sebuah
benda kerja. Ketelitian alat ukur mikrometer sekrup 10 kali lipat lebih tinggi
dari jangka sorong. Jika dibandingkan, tingkat ketelitian jangka sorong sebesar
0,1 mm, sedangkan mikrometer sekrup bisa mencapai 0,01 mm.
b) Bagian dan fungsi dari mikrometer sekrup
 Frame
Bagian ini memiliki bentuk menyerupai huruf U. Frame biasanya
terbuat dari bahan logam tahan panas dan sangat tebal. Frame terbuat
dari bahan tahan panas untuk meminimalisir efek pemuaian panjang
yang bisa menggangu proses pengukuran.
 Anvil atau Poros Tetap
Poros tetap berfungsi sebagai penahan benda. Fungsi utama dari
bagian ini adalah untuk mencegah benda bergerak atau bergeser saat
akan diukur.
 Spindel atau Poros Gerak
Bagian mikrometer ini biasa disebut sebagai poros gerak. Bagian ini
memiliki bentuk silinder dan dapat digerakkan menuju poros tetap.
Silinder logam ini dapat digerakan maju-munder, menjauh, atau
mendekati poros tetap.
 Lock Nut
Bagian ini berfungsi sebagai pengunci. Bagian ini dapat menahan
poros gerak atau spindel agar tidak bergerak saat proses pengukuran
benda.
 Sleeve
Bagian ini berbentuk batang logam dan diletakan pada bagian skala
utama pengukuran (dalam satuan mm). Bagian ini berbentuk lingkaran
yang berfungsi sebagai penunjuk skala pengukuran. Dalam satu buah
mikrometer sekrup terdapat skala ganda, yaitu skala utama (main
scale) dan skala nonius (skala putar).
 Thimble
Merupakan bagian mikrometer sekrup yang berbentuk batang logam
dan bisa diputar. Ukurannya lebih besar dari sleeve dan jadi tempat
diletakannya skala nonius. Bagian ini bisa digerakkan dengan tangan
pengguna mikrometer.
 Ratchet
Merupakan bagian mikrometer sekrup yang berfungsi menggerakan
bagian poros gerak. Bagian ini dapat mengencangkan poros gerak jika
sudah menyentuh benda dengan cara diputar searah jarum jam sampai
terdengar bunyi ketukan logam (tik). Untuk memastikan ujung poros
gerak menempel sempurna di benda, Anda bisa putar sebanyak 2
sampai 3 kali.

3. Dial Indicator (Dial Gauge)


Disebut juga sebagai dial gauge, alat ukur ini digunakan untuk mengukur serta
memeriksa kerataan pada sebuah bidang atau benda. Skala pengukurannya sendiri
sangat kecil.
Bentuk fisik dial indicator adalah seperti jam analog yang memiliki dua sampai
tiga jarum penunjuk. Satu jarum sebagai penunjuk besar dan dua jarum lainnya
adalah petunjuk yang ukurannya kecil.

a) Bagian dan fungsi dari Dial gauge


 OuterRing
Bagian dial gauge yang berfungsi untuk kalibrasi (menempatkan skala
jarum panjang pada angka nol). Outer ring dapat diputar ke kiri dan ke
kanan untuk menentukan posisi angka nol yang tepat.
Artinya posisi angka nol tidak pasti selalu berada di atas, tetapi bisa
ada pada posisi di bawah atau disamping, tergantung pada posisi mana
yang di kehendaki pada saat porses mengukur benda kerja.
 Sekrup Pengunci (Fine Adjustment)
Komponen ini berbentuk seperti sekrup untuk mengunci outer ring saat
proses kalibrasi dial indikator. Sehingga saat dial gauge sudah
dikalibrasi angkanya tidak berubah.
 Jarum Panjang (Jarum Penunjuk)
Jarum panjang ini akan langsung bergerak saat bidang sentuh tertekan
oleh benda kerja, nilai pergerakan dari jarum tersebut tergantung dari
beberapa nilai skala dial gauge yang digunakan. Misalnya nilai skala
dial gauge 0,01 mm, jika jarum panjang bergerak dari angka 0 - 10
berarti nilai pergerakan jarum panjang tersebut adalah 0,01 mm x 10 =
0,1 mm.
 Jarum Pendek (Jarum Penghitung Putaran)
Jarum pe
 ndek akan bergerak satu ruas, jika jarum panjang bergerak dari angka
nol sampai dengan angka nol lagi (satu putaran).
 Batas Toleransi
Dua alat ini dapat digeser ke kiri atau ke kanan sampai dengan
kehendak kita, untuk melihat batas pergerakan jarum panjang ke arah
kiri dan kanan, pada saat proses pengukuran benda kerja.
 Stem
Stem pada indikator yang berfungsi sebagai tempat spindle bergerak
naik turun.
 Spindle
Spindle terletak dibagian bawah dial indicator yang berfungsi sebagai
input data ke dial indicator.
 Magnetic Switch
Magnetic switch digunakan sebagai base (landasan) magnet yang
diletakan di atas meja pengukuran (papan besi). Agar saat melakukan
pengukuran posisi alat tidak goyang atau rubah.

4. Cylinder Bore Gauge


Cylinder bore gauge adalah alat ukur (measuring tools) yang berfungsi untuk
mengukur garis tengah dan keausan bagian dalam dari sebuah benda kerja, seperti :
silinder, lubang dudukan poros, dan lain sebagainya. Dalam bengkel otomotif
cylinder bore gauge adalah alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur
diameter dalam cylinder (boring) yang terdapat di dalam blok mesin.

a) Bagian dan fungsi dari Cylinder Bore Gauge


 Dial Gauge
Dial gauge berfungsi untuk mengetahui hasil pembacaan pengukuran

 Grip
Grip merupakan Bagian cylinder gauge yang berfungsi untuk
memegang atau mengingkat dial.
 Replacement Rod
Replacement rod berfungsi untuk menambah panjang bidang sentuh
pada silinder yang akan diukur.
Replacement rod panjangnya bervariasi tergantung keperluan. Dalam
satu set, terdapat bermacam - macam ukuran replacement rod.
 Replacement Washer
Replacement Washer berfungsi untuk menambah kepanjangan
replacement rod.
 Meansuring Point
Meansuring poibt merupakan titik point pengukura.
5. Avometer
AVO meter adalah singkatan dari Ampere, Volt, Ohm meter, jadi Avometer adalah
alat untuk mengukur arus, tegangan, tahanan pada suatu rangkaian.
Kita hanya perlu mengarahkah selektor switch yang terdapat di AVOmeter dan
arahkan jarum selektor swich tersebut ke arah apa yang akan kita ukur, apakah itu
amperenya, voltnya atau ohmnya. Dan tusukan kedua jarum ke komponen yang
ingin diukur, maka hasil akan ditunjukan oleh jarum penunjuk.

a) Bagian dan fungsi dari Avometer


 Skala ukur
Berfungsi unntuk membaca hasil pengukuran dari besran yang di ukur.
 Kabel Probe
Berfungsi sebagai penghubung AVOmeter ke objekyang di ukur.
 ADJ - Ohm
Berfungsi untuk mengalibrasi pointer ke arah nol (0) bagian kanan.
 Range Selector Tegangan AC
Berfungsi untuk memilih batas ukur besaran tegangan AC.
 Switch Selector
Berfungsi untuk menentukan batas ukur dari berbagai besaran.
 Range Selector ( Batas Ukur ) Ohm
Berfungsi untuk memilih batas ukur tekanan.
 Range Selector Arus DC
Berfungsi untuk memilih batas ukur besaran arus listrik DC.
 Range Selector Tegangan DC
Berfungsi untuk memilih batas ukur besaran tegangan DC.
 Screw (0)
Berfungsi untuk mengalibrasi pointer ke arah nol (0) baia kiri.
 Pointer / Jarum
Berfungsi untuk menampilkan nilai dari besaran yang di ukur.

6. Volmeter
Voltmeter adalah suatu alat untuk mengukur tegangan listrik yang dipasang secara
pararel pada elemen yang hendak diukur. (Daryanto, 2008). Tegangan adalah
sebuah besaran dengan satuan Volt (V) untuk perbedaan potensial, atau perbedaan
energi listrik di antara dua titik. Misalnya perbedaan energi potensial untuk
menggerakkan elektron dan mengalirkan arus listrik. Voltmeter memiliki nilai
skala terkecil sebesar 1 volt.

a) Bagian dan fungsi dari Volmeter


 Skala ukur
Skala yang dipergunakan untuk mengukur tegangan letaknya di
atas jalur kaca. Titik nol skala letaknya di ujung paling kanan.
Ruang diantaranya dibubuhi angka-angka dibagi lagi oleh garis-
garis pendek tipis, misalnya letak jarujm pada garis kedua.

 Jarum penunjuk skala


berfungsi untuk menunjukkan skala hasil pengukuran.
 Terminal positif
berfungsi sebagai tempat pencolok kabel yang arusnya positif.
 Terminal negatif
berfungsi sebagai tempat pencolok kabel yang arusnya negatif.
 Batas ukur
berfungsi sebagai batas skala yang akan diuji dan juga sebagai
tempat pencolok kabel yang arusnya positif.

7. Feeler Gauge

Secara sederhana, feeler gauge adalah perangkat yang dipakai oleh seorang
mekanik dalam mengukur celah atau titik pertemuan antara komponen-
komponen yang saling berhubungan di kendaraan. Semisal pada bagian
klep, katup mesin, atau yang lainnya.

Bentuk fisik yang dapat diamati dari feeler gauge ini adalah berupa
lempengan atau lembaran besi baja berukuran sama, dengan tingkat
ketebalan berbeda-beda. Itu digunakan untuk standarisasi ketebalan celah
yang ada pada perangkat kendaraan.

Ukurannya dimulai dari yang tertipis 0,01 mm, sampai dengan yang tebal
sekira 1 mm. Ukuran inilah yang kemudian dijadikan patokan penyetelan,
baik untuk menambah atau mengurangi, maupun untuk mengembalikan ke
setelan standar awal atau pabrikan.

a) Bagian dan Fungsi dari Feeler Gauge

 Part Ini merupakan bagian lembaran yang utama, dan


dipergunakan sebagai pengukur celah. Bagian ini yang
diarahkan secara langsung pada saat mekanik menghitung celah
pada perangkat kendaraan.
 Angka Penunjuk. Untuk bagian ini sendiri merupakan penanda
ketebalan dari jenis feeler yang digunakan oleh mekanik.
Biasanya tercetak di bagian tengah lempengan, sehingga mudah
terbaca oleh mekanik yang hendak melakukan pengukuran.
 Bagian Poros. Selanjutnya, untuk bagian poros ini lebih
difungsikan sebagai tempat penyatuan antara pelbagai macam
ukuran Sehingga pemakaiannya lebih praktis, dan mudah untuk
dilakukan penyimpanan dan pembersihan oleh mekanik.

8. Caliper Gauge
Caliper gauge adalah salah satu alat ukur mekanik yang sering digunakan
pada bidang otomotif. Fungsi caliper gauge adalah untuk pengukuran
diameter suatu benda. Kebanyakan caliper gauge sekarang sudah
menggunakan dial gauge untuk mengetahui langsung hasil pengukuran tapa
harus bekeria dua kali.
Dalam dunia otomotif sebenarnya banyak sekali alat ukur yang sebenarnya
memiliki fungsi yang sama namun berbeda-beda bentuk dan jenis. Hal ini
bertujuan untuk memudahkan dalam penggunaan. Semisal dalam
pengukuran sebuah benda yang terletak pada posisi rumit maka diperlukan
alat ukur yang sesuai. Semisal alat ukur bore gauge memiliki batasan untuk
mengukur diameter silinder minimal 50 mm. oleh karena itu untuk dibawah
50 mm diperlukan alat ukur lain seperti caliper gauge.
a) Fungsi Caliper Gauge
Caliper gauge merupakan salah satu alat ukur mekanik yang memiliki
beberapa fungsi.
Berikut merupakan fungsi caliper gauge:
 Untuk mengukur diameter luar, dimensi luar suatu benda, dan
memeriksa permukaan luar sejajar atau tidak.
 Untuk mengukur diameter dalam, dimensi dalam, serta
memeriksa permukaan dalam sejajar atau tidak.
Jenis Caliper Gauge
b) Jenis jenis Caliper Gauge
 Inside Caliper
Inside Caliper, merupakan salah satu jenis caliper gauge yang
memiliki fungsi untuk mengukur diameter dalam, dimensi
dalam, serta memeriksa kesejajaran permukaan dalam suatu
benda. Alat ini sangat berguna untuk mengukur sebuah benda
yang tidak dapat dijangkau oleh alat ukur lain seperti inside
mikrometer, bore gauge dan alat ukur lainnya. Pada inside
caliper terdapat kaki-kaki yang dapat diatur jaraknya
disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk inside caliper yang
dilengkapi dengan dial gauge maka diperlukan kalibrasi untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang sesuai atau presisi serta
hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada dial gauge.

 Outside Caliper
merupakan salah satu jenis caliper gauge yang memiliki fungsi
kebalikan dari inside caliper. Outside caliper memiliki fungsi
untuk mengukur diameter luar, dimensi luar, dan memeriksa
kesejajaran permukaan luar suatu benda. Sama seperti inside
caliper, pada inside caliper terdapat kaki-kaki yang dapat
disesuaikan dengan benda yang diukur. Selain itu untuk outside
caliper yang memiliki dial gauge maka hasil pengukuran dapat
langsung dibaca pada dial gauge.
c) Bagian Caliper Gauge
 Skala dan jarum
menuniukan hasil jarum berfungsi untuk pengukuran yang
didapat.
 Outer ring berfungsi untuk mengkalibrasi atau menset nol dial
gauge agar hasil yang didapatkan dapat presisi.
 Tombol berfungsi untuk menekan lugs atau kaki caliper gauge
sehingga menyempit jarak kedua kaki agar mudah dimasukkan
pada benda yang akan diukur.
 Lugs atau kaki berfungsi sebagai permukaan yang berhubungan
dengan benda yang diukur.

9. Teloscoping Gauge
Telescoping Gauge merupakan salah satu dari macam-macam alat ukur
yang ada. Telescoping gauge berfungsi untuk mengukur diameter dalam
suatu benda yang memiliki diameter yang kecil atau yang tidak dapat
diukur dengan alat ukur micrometer dalam.
Alat ukur telescoping gauge memiliki handle atau grip (pemegang) yang
dihubungkan pada bagian cross piece. Selain itu pada telescoping gauge
juga terdapat plunger yang digunakan untuk mengukur diameter dalam
suatu benda. Bagian dalam plunger terdapat pegas, sehingga plunger
dapat ditekan.Telescopic plunger dapat dikunci dengan menggunakan
sekrup pengunci (locking screw atau juga bisa disebut lock nut) dengan
cara memutarnya sehingga posisi telescopic plunger tidak akan bergeser
atau berubah-ubah.Alat ukur telescoping gauge ini terdapat berbagai
macam ukuran sehingga jika akan menggunakan telescoping gauge
sesuaikan ukuran lubang yang akan diukur dengan ukuran alat.

a) Bagian fungsi pada Telescoping Gauge


 Plunger
digunakan untuk mengukur diameter dalam suatu benda.
 Handle Grip
Pemegang yang dihubungkan pada bar cross piece.
 Locking Screw
Berfungsi untuk mengunci Plunger pada telescoping gauge, agar
posisi plunger tidak berubah.
10. Neraca
Massa biasanya di ukur dengan berapa berat sesuatu. Di Mesir kuno dan
Yunani, potongan biji digunakan sebagai salah satu unit (alat) pengukuran
paling awal. 200 butir jelai jagung setara dengan 1 beqa. Barang lainnya
bisa di ukur pada skala keseimbangan dengan butir di sisi lain.
Selanjutnya, orang Mesir membuat gumpalan logam atau batu yang sama
beratnya dengan jumlah butir tertentu. Dengan cara ini, penjaga toko bisa
konsisten dalam menentukan sebarapa banyaknya barang yang mereka jual
dengan pasti. Mereka menempatkan logam atau batu tersebut di satu sisi
skala kesetimbangan dan menempatkan benda pada sisi lain dari skala
keseimbangan sehingga kedua sisi sama besarnya (setimbang). Kemudian,
bobot logam ini diberi nama. Misalnya, 1 pound setara dengan 7000 butir
biji-bijian.
a) Jenis-jenis neraca
Beam Balance (Balok Keseimbangan)
Neraca Beam Balance Bagian-bagian pada beam balance:
 Pan (wadah penimbang)
Tempat menyimpan benda yang akan di timbang,
 Beam (lengan)
Lengan logam horisontal yang menyeimbangkan sumbu
vertikal dan masing-masing memiliki panci yang tergantung di
setiap ujungnya.

 Weight (berat)
Sepotong logam seperti tembaga atau besi, yang ditempatkan
pada salah satu panci untuk menyeimbangkan skala ketika
akan menimbang suatu benda.

Unequal-arm balance
Neraca Unequal-arm balance

Bagian-bagian pada unequal-arm balance:

 Pan (Wadah penimbang)


Tempat menyimpan benda yang akan ditimbang.
 Rear beam (Balok belakang)
Batang logam kaku yang diliputi penggeser untuk memberikan
pembacaan massa yang relatif tepat.
 Front beam (Balok depan)
Batang logam kaku yang diliputi skala geser untuk
memberikan pembacaan massa yang sangat tepat.

 Base (Alas)
Dudukan pada neraca
 Pan hook
Bagian melengkung dimana panci digantung dengan alat
batang.
 Vernier
Untuk memberikan pembacaan massa yang sangat tepat.
 Graduated scale
Pembagian skala dengan panjang yang sama ditandai pada
balok timbangan yang merupakan satuan pengukuran.

 Magnetic damping system (Sistem redaman magnetik)


Sebuah perangkat yang terbuat dari magnet untuk mengurangi
osilasi balok saat berat badan timbangan dipindahkan untuk
memberikan pembacaan massa yang cepat. i. Notch (takik)
Sebagai penyangga pemberat (anting) supaya ketika proses
penggeseran telah selesai pemberat (anting) tersebut tidak
bergeser.

 Sliding weight (pemberat yang dapat digeser)


Sebuah logam yang menggantung pada lengan yang dapat
digeser sampai keseimbangan antara dua massa tercapai.

 Robelval’s balance
Biasanya digunakan menggunakan skala yang beroperasi pada
prinsip yang sama seperti balok keseimbangan.

Anda mungkin juga menyukai