Anda di halaman 1dari 6

JURNAL FISIKA UMUM : SPESIFIKASI JANGKA SORONG

DISUSUN OLEH ANTONIWIJAYA BUDIYONO

2016

JANGKA SORONG

A. Pengertian

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus
milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil
pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat.

Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi
analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05 mm untuk jangka sorang dibawah 30
cm dan 0.01 untuk yang di atas 30cm.

Jangka sorong pertama kali ditemukan dalam sebuah kecelakaan yang terjadi di
lepas pantai italia, kecelakaan ini terkenal dengan nama “The Greek Giglio Wreck.”
Dari reruntuhan kecelakaan kapal tersebut ditemukan semacam alat ukur mirip
dengan jangka sorong. Jadi bisa disimpulkan bahwa bangsa yunani dan romawi kuno
telah menggunakannya sebagai alat ukur.

Jangka sorong digunakan di China pada jaman dinasti Han (202 sebelum masehi
hingga 220 masehi). Jangka sorong yang ditemukan dicina terbuat dari perunggu dan
terdapat tanda tanggal pembuatan pada setiap jangka sorong. Jangka sorong jaman
dahulu tidak sama seperti jangka sorong yang sobat lihat sekarang ini. Dahulu jangka
sorong selain digunakan sebagai alat ukur benda-benda tetapi juga digunakan oleh
beberapa bangsa eropa untuk menentukan arah. Fungsinya mirip dengan kompas.

B. Spesfikasi
Jangka sorong mempunyai dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang
sorong. Rahang tetap dilengkapi dengan skala utama, sedangkan rahang sorong
terdapat skala nonius atau skala vernier. Skala nonius mempunyai panjang 9 mm yang
terbagi menjadi 10 skala dengan tingkat ketelitian 0,1 mm.

C. Bagian-Bagian Alat

1. Rahang Dalam

Rahang dalam terdiri atas 2 rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap.
Rahang dalam berfungsi untuk mengukur diameter luar atau ketebalan suatu benda.

2. Rahang Luar

Rahang luar terdiri atas 2 rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap. Rahang
luar berfungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda

3. Depth probe atau pengukur kedalaman

Bagian ini berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu benda

4. Skala utama (dalam cm)

Skala utama dalam bentuk satuan cm memiliki fungsi untuk menyatakan hasil
pengukuran utama dalam bentuk centimeter (cm).

5. Skala utama (dalam inchi)

Skala utama dalam bentuk satuan cm memiliki fungsi untuk menyatakan hasil
pengukuran utama dalam bentuk inchi.

6. Skala nonius (dalam mm)

Skala nonius dalam bentuk satuan mm memiliki fungsi sebagai skala


pengukuran fraksi dalam bentuk milimeter (mm).
7. Skala nonius (dalam inchi)

Skala nonius dalam bentuk satuan inchi memiliki fungsi sebagai skala
pengukuran fraksi dalam bentuk inchi.

8. Pengunci

Mempunyai fungsi untuk menahan bagian-bagian yang bergerak saat


berlangsungnya proses pengukuran misal rahang dan Depth probe.

D. Kegunaan, Fungsi, dan Manfaat

1. Untuk mengukur ketebalan suatu benda yang berukuran kecil atau tipis, seperti seng,
plat aluminium dan sebagainya.
2. Untuk mengukur diameter luar suatu benda yang berbentuk bulat atau lingkaran,
seperti kelereng, uang koin dan sebagainya.
3. Untuk mengukur diameter dalam suatu benda yang berbentuk lingkaran berongga,
seperti cincin, gelang dan sebagainya.
4. Untuk mengukur kedalaman suatu benda yang berbentuk tabung, seperti botol, gelas
dan sebaginya

E. Prinsip Kerja Alat.

Prinsip utama menggunakan jangka sorong adalah apabila kunci yang terdapat
pada jangka sorong dilonggarkan, maka papan skala nonius dapat digerakkan sesuai
keperluan. Dalam kegiatan pengukuran objek yang hendak diukur panjangnya atau
diameternya maka objek akan dijepit diantara 2 penjepit (rahang) yang ada pada
jangka sorong. Panjang objek dapat ditentukan secara langsung dengan membaca
skala utama sampai sepersepuluh cm (0,1cm) kemudian menambahkan dengan hasil
pembacaan pada skala nonius sampai seperseribu cm (0,001cm).

F. Cara Penggunaan
1. Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
2. Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa,
maupun lainnya) dengan cara diulur;
3. Untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada
gambar karena berada di sisi pemegang.
4. Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa,
maupun lainnya) dengan cara diulur;
5. Untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada
gambar karena berada di sisi pemegang.

G. Jenis dan Macam-Macam Alat

1. Jenis Jangka Sorong Berdasarkan Bentuk Skalanya

A. Jangka Sorong Manual

Jangka sorong ini memiliki 2 skala, yaitu skala utama yang


terdapat pada rahang tetap dan skala nonius atau vernier yang terdapat
pada rahang geser. Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,1 mm.

B. Jangka Sorong Analog

Jangka sorong ini umumnya sama dengan jangka sorong


manual, hanya saja untuk skala nonius atau vernier berbentuk Analog
atau jarum jam sehingga lebih mudah dalam membaca skala
nonius. Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,05 mm.

C. Jangka Sorong Digital

Sama halnya dengan jangka sorong analog, jangka sorong


digital ini memiliki bentuk yang sama dengan jangka sorong manual,
hanya saja untuk skla noniusnya berbentuk layar digital dimana hasil
pengukuran langsung terbaca pada layar tersebut sehingga
penggunaanya jauh lebih mudah dari 2 jenis jangka sorong di atas.
Tingkat ketelitian jangka sorong ini mencapai 0,01 mm.

2. Jenis Jangka Sorong Berdasarkan Fungsinya


A. Jangka Sorong Alur Dalam

Jangka sorong ini memiliki bentuk rahang yang lebih panjang


dari rahang jangka sorong manual. Fungsi dari jangka sorong ini
adalah untuk mengukur diameter dalam suatu tabung yang bentuknya
berlekuk-lekuk, seperti toples dan botol.

B. Jangka Sorong Ketinggian)

Jangka Sorong ini digunakan untuk mengukur ketinggian suatu


benda secara lebih akurat dan detail

C. Jangka Sorong Pipa

Jangka sorong ini biasanya digunakan untuk mengukur


ketebalan pipa atau tabung yang berdiameter kecil.

D. Jangka Sorong Jarak Pusat

Jangka Sorong ini digunakan untuk mengukur jarak antara satu


lubang dengan lubang lainnya atau jarak antara lubang dengan tepi
suatu permukaan benda

E. Jangka Sorong Gigi Gear (Gear Tooth Vernier Calipers)

Digunakan untuk mengukur ketebalan gigi-gigi pada gear yang


umumnya ditemukan pada alat-alat kendaraan atau pada spare
part mesin.

F. Jangka Sorong Cakram

Digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan cakram


logam.

H. K3

1. Sebelum dan sesudah pemakaian, alat ukur harus selalu dibersihkan. Bila selesai
pemakaian beri sedikit vaselin dan disimpan lagi ke tempat semula.
2. Mur/baut pengunci hendaknya dijaga jangan sampai lepas atau hilang.

3. Pakailah kain panas/strimin sebagai tempat alat ukur.

4. Setelah pemakaian masukkan jangka sorong dalam kotak jangka sorong dan
simpan di tempat yang telah disediakan

I. Praktikum

Dalam kegiatan pengukuran objek yang hendak diukur panjangnya atau diameternya maka
objek akan dijepit diantara 2 penjepit (rahang) yang ada pada jangka sorong.

Anda mungkin juga menyukai