Anda di halaman 1dari 5

Tugas Mahasiswa Smtr.

V TA2022/2023 MK Proses Manufaktur 2

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI


WASTUKANCANA
Program Studi Teknik Mesin

Judul : Proses Pembuatan Piston Dengan Sand Casting

Abstraksi:

Proses pembuatan piston dengan sand casting menjadi pilihan utama dalam industri
manufaktur otomotif. Metode ini menggabungkan efisiensi biaya dan kemampuan
membentuk piston dengan kompleksitas geometri tinggi. Artikel ini menyoroti langkah-
langkah kunci, mulai dari perancangan cetakan hingga pengerjaan akhir piston. Pemilihan
bahan, desain cetakan, dan parameter pengolahan memainkan peran krusial dalam mencapai
kualitas produk yang diinginkan. Melalui pemahaman mendalam terhadap proses ini, industri
dapat terus meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi piston untuk mendukung
perkembangan terus-menerus dalam industri otomotif
Kata kunci : Sand casting, Piston, Manufaktur

Dibuat :
1. Rida Fadlillah 211251044
2. Muhamad Iqbal 211251061

Kelas :
Pagi A
I. Pendahuluan
Industri otomotif memainkan peran yang krusial dalam perekonomian global,
dan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, diperlukan teknologi
manufaktur yang canggih dan efisien. Salah satu komponen kritis dalam mesin
pembakaran dalam adalah piston, yang memerlukan proses pembuatan yang teliti dan
andal. Proses pembuatan piston dengan metode sand casting telah menjadi salah satu
pilihan yang populer dalam industri manufaktur, mengingat keunggulan efisiensi
biaya dan kemampuan untuk memproduksi komponen dengan kompleksitas geometri
tinggi. Artikel ini akan menjelaskan secara rinci proses pembuatan piston dengan
metode sand casting, mulai dari perancangan cetakan hingga tahap pengerjaan akhir
piston.
Pentingnya piston dalam siklus kerja mesin membuat kualitas dan ketahanan
materialnya menjadi faktor utama dalam proses pembuatannya. Sand casting, atau
pengecoran pasir, menawarkan solusi yang fleksibel dan ekonomis untuk menciptakan
piston dengan berbagai ukuran dan bentuk. Dalam beberapa dekade terakhir,
pengembangan material dan teknik sand casting telah menghasilkan produk piston
yang lebih ringan, tahan lama, dan efisien. Oleh karena itu, pemahaman mendalam
tentang setiap tahap dalam proses pembuatan ini sangat penting untuk mencapai
standar kualitas tinggi yang diperlukan dalam industri otomotif modern.
Dalam konteks ini, artikel ini akan membahas langkah-langkah kunci dalam
proses sand casting untuk pembuatan piston, termasuk pemilihan bahan baku, desain
cetakan, dan parameter pengolahan yang memengaruhi kualitas akhir. Dengan
memahami secara komprehensif proses ini, diharapkan industri manufaktur dapat
terus mengembangkan metode yang lebih efisien dan inovatif untuk memenuhi
kebutuhan yang terus berkembang dalam industri otomotif.
II. Alat Produksi
1) Pasir Cetakan (Mold Sand)
Pasir cetakan merupakan bahan dasar yang digunakan untuk membentuk cetakan
piston. Kualitas pasir ini sangat penting karena harus dapat menahan tekanan dan
suhu tinggi selama proses pengecoran. Selain itu, pasir cetakan juga harus dapat
membentuk detail geometris yang kompleks sesuai dengan desain piston.
2) Pola Piston (Pattern)
Pola piston adalah cetakan atau model dari bentuk akhir piston yang diinginkan.
Pola ini digunakan untuk membentuk rongga cetakan pasir. Kualitas dan akurasi
pola sangat memengaruhi hasil akhir piston, sehingga perancangan pola harus
presisi dan sesuai dengan spesifikasi desain.
3) Alat Pemadat Pasir (Sand Rammer)
Alat pemadat pasir digunakan untuk mengompakkan pasir cetakan di sekitar pola
piston, memastikan bahwa pasir mendukung pola dengan baik dan membentuk
cetakan yang kokoh. Pemadatan pasir penting untuk mencegah deformasi cetakan
selama proses pengecoran.
4) Alat pemotong cetakan (Casting Tool)
Setelah proses pengecoran selesai, piston yang terbentuk masih terhubung dengan
sistem saluran logam yang disebut "gating system." Alat pemotong cetakan
digunakan untuk memisahkan piston dari saluran logam dan membersihkannya
dari sisa-sisa pasir cetakan yang masih menempel.
5) Furnace
Furnace atau tungku merupakan alat untuk melelehkan logam yang akan
digunakan untuk pengecoran piston. Furnace menciptakan lingkungan dengan
suhu tinggi yang diperlukan untuk melelehkan logam, dan memastikan logam
tersebut siap untuk menuangkan ke dalam cetakan pasir.

III. Metode
Proses pembuatan piston dengan menggunakan metode sand casting
merupakan suatu teknik yang telah terbukti efektif dalam menghasilkan komponen
dengan kompleksitas geometri tinggi dan toleransi dimensi yang ketat. Metode ini
dimulai dengan perancangan cetakan, yang menjadi langkah kritis dalam menentukan
bentuk dan dimensi akhir piston. Cetakan ini dapat terbuat dari pasir yang dicetak
sesuai dengan desain piston yang diinginkan. Pola piston, yang merupakan replika
dari bentuk akhir piston, digunakan untuk membentuk cetakan pasir tersebut.
Pemilihan pasir yang tepat, baik dalam hal jenis maupun ukuran butirannya, sangat
penting untuk mencapai hasil yang baik.

Setelah cetakan terbentuk, langkah berikutnya adalah memasukkan logam cair


ke dalam cetakan pasir. Proses ini melibatkan melelehkan logam seperti aluminium
atau paduan besi pada suhu yang tinggi dan menuangkannya ke dalam cetakan pasir.
Logam cair ini akan mengisi rongga cetakan, mengambil bentuk piston yang
diinginkan. Pada tahap ini, kontrol suhu, kecepatan pengisian cetakan, dan tekanan
pengisian logam cair menjadi parameter kunci untuk memastikan hasil akhir yang
memenuhi standar kualitas.

Setelah proses pengecoran selesai, piston yang terbentuk masih memerlukan


serangkaian tahap pengerjaan akhir. Ini termasuk pemadatan untuk menghilangkan
gelembung udara dan perbaikan dimensi menggunakan alat pemotong cetakan.
Selanjutnya, piston akan menjalani tahap pendinginan dan perlakuan panas untuk
meningkatkan sifat mekanisnya. Dengan demikian, metode sand casting untuk
pembuatan piston melibatkan serangkaian langkah yang cermat dan terkoordinasi,
yang mencakup perancangan cetakan, pengecoran logam, dan pengerjaan akhir untuk
menghasilkan produk akhir yang berkualitas tinggi.

IV. Langkah – Langkah Produksi


1) Perancangan cetakan: Menentukan desain cetakan yang sesuai dengan spesifikasi
piston.
2) Pembuatan pola piston: Membuat model atau cetakan dari bahan seperti kayu atau
logam untuk membentuk cetakan pasir.
3) Pembentukan cetakan: Menempatkan pola piston dalam cetakan pasir yang
kemudian dikompak untuk membentuk rongga cetakan.
4) Pengecoran logam: Melelehkan logam dan menuangkannya ke dalam cetakan
pasir untuk membentuk bentuk piston.
5) Pemadatan dan pendinginan: Mengekstrak piston dari cetakan setelah logam
membeku, lalu melakukan pemadatan dan pendinginan untuk meningkatkan
kekerasan dan ketahanan.

V. Penutup

Dalam merangkai proses pembuatan piston dengan metode sand casting, dapat
disimpulkan bahwa teknologi ini menjadi pilihan yang efisien dan ekonomis dalam
industri manufaktur otomotif. Keunggulan dari proses ini terletak pada
fleksibilitasnya untuk menciptakan piston dengan berbagai bentuk dan ukuran, sambil
tetap mempertahankan tingkat akurasi dan kualitas yang tinggi. Pemahaman
mendalam terhadap aspek-aspek kritis seperti pemilihan bahan, desain cetakan, dan
kontrol parameter pengolahan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai piston
yang memenuhi standar industri.

Seiring dengan terus berkembangnya teknologi manufaktur, perbaikan dan


inovasi dalam proses sand casting diharapkan dapat terus meningkatkan efisiensi
produksi dan kualitas produk. Dengan demikian, proses pembuatan piston dengan
sand casting tidak hanya mencerminkan kemajuan dalam industri otomotif, tetapi juga
menandai kontribusi industri manufaktur terhadap perkembangan teknologi secara
keseluruhan. Dalam konteks ini, penelitian dan pengembangan lebih lanjut diharapkan
dapat membuka pintu bagi metode produksi yang lebih canggih dan berkelanjutan,
mendukung evolusi konstan dalam dunia otomotif dan industri manufaktur secara
luas.

Demikianlah yang dapat saya sampaikanmengenai materi yangmenjadi


bahasan dalam makalah ini, tentunya banayak kekurangan dankelemahan karena
terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan ataureferensi yang saya peroleh
hubunganya dengan makalah ini. Penulisharap pembaca dapat memberikan kritik dan
saran yang membangunkepada kami untuk memperbaiki makalah ini. Semoga
makalah ini dapatbermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca. Sekian penutup dari
saya,saya ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya atas pihak pihak yangtelah
membantu atas terselesaikanya makalah ini. Penulis mohon maafyang sebesar
besarnya atas banyaknya kekurangan pada makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai