Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENGECORAN

BARBEL

NAUFAL HARIS
21503244015
T2

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
A. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat melakukan pengecoran logam menggunakan cetakan pasir

B. Pendahuluan
Proses pengecoran logam menggunakan metode pencetakan pasir memiliki beberapa
keunggulan yang membuatnya populer dan sering digunakan dalam industri manufaktur. Berikut
adalah beberapa keunggulan utama dari metode pencetakan pasir:

1. Fleksibilitas Desain: Metode pencetakan pasir memungkinkan pembuatan


berbagai bentuk dan ukuran produk logam. Pasir dapat dicetak dengan presisi
tinggi dan dapat dengan mudah diubah untuk memenuhi kebutuhan desain yang
berbeda. Ini memungkinkan produksi prototipe yang cepat serta produksi dalam
skala besar.
2. Biaya Rendah: Pencetakan pasir relatif murah dibandingkan dengan metode
pengecoran logam lainnya. Bahan baku yang digunakan dalam proses ini,
seperti pasir dan pengikat, lebih terjangkau dibandingkan dengan bahan cetakan
khusus yang digunakan dalam metode pengecoran lainnya. Selain itu, peralatan
yang digunakan dalam pencetakan pasir juga lebih terjangkau dan lebih mudah
dalam pemeliharaan.
3. Kompleksitas Geometri: Metode pencetakan pasir memungkinkan pembuatan
produk dengan kompleksitas geometri yang tinggi. Pasir yang digunakan
sebagai bahan cetakan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan bentuk dan
detail yang rumit. Dengan menggunakan cetakan pasir, struktur internal yang
kompleks, seperti saluran pembuangan dan lubang pendingin, dapat dengan
mudah dimasukkan ke dalam produk.
4. Toleransi Dimensi: Pencetakan pasir menghasilkan produk dengan toleransi
dimensi yang baik. Cetakan pasir yang presisi dan kemampuan pasir untuk
mengadaptasi bentuk produk dengan baik memungkinkan pembuatan produk
yang sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan.
5. Pengerjaan Permukaan yang Baik: Produk yang dihasilkan dari pencetakan
pasir biasanya memiliki kualitas permukaan yang baik. Permukaan cetakan
pasir halus dan pasir yang menempel pada cetakan membantu mencapai akhiran
permukaan yang halus pada produk logam.
6. Penggunaan Bahan yang Luas: Metode pencetakan pasir dapat digunakan untuk
berbagai jenis logam, termasuk besi tuang, baja, aluminium, tembaga, dan
paduan logam lainnya. Ini membuatnya menjadi pilihan yang fleksibel untuk
berbagai aplikasi industri.

C. Alat dan Bahan


1. Kompor/Tungku Peleburan
2. Tang tuang
3. Rangka cetak dan perlengkapannya
4. Pola
5. Jangka sorong
6. Logam alumunium
7. Pasir cetak
8. Kowi
9. Stopwatch
D. Dasar Teori
Proses pengecoran meliputi : pembuatan cetakan, persiapan dan peleburan
logam,penuangan logam cair ke dalam cetakan, pembersihan coran dan proses daur ulangpasir.
Produk pengecoran disebut benda cor atau coran.Proses pengecoran secara garis besar dapat
dibedakan dalam proses pengecorandan proses pencetakan. Proses pengecoran tidak menggunakan
tekanan sewaktumengisi rongga cetakan. Sedangkan pada proses pencetakan logam cair ditekan
untuk mengisi rongga cetakan. Pada praktikum ini pengecoran dilakukan denganmenggunakan
cetakan pasir. Cetakan dibuat dalam rangka cetak yang terdiri dari duabagian yaitu bagian atas
disebut kup dan bagian bawah disebut drag. Belahan poladiletakkan diatas papan kayu yang rata
dan dimasukkan ke dalam rangka cetak. Lalurangka cetak diisi dengan pasir dan pasir dipadatkan.
Sebelumnya pola diolesi dengangrafit supaya pasir tidak lengket pada pola saat diangkat serta
membuat cetakanmenjadi halus. Untuk mengimbangi penyusutan logam, pada Kup dibuat lubang
yangmemuat cairan logan cadangan. Lubang ini disebut riser atau penambah. System saluran
masuk perlu dirancng dengan baik dengan mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :
1. Aliran logam dapat memasuki rongga cetakan pada dasar atau dekat dasarnya dengan
turbolensi seminimal mungkin. Hal ini perlu diperhatikan terutamauntuk benda tuang kecil.
2. Pengikisan dinding saluran masuk harus diatur sedemikian sehinggasolodifikasi terarah.
Solodifikasi hendaknya mulai dari permukaan cetakankearah logam cair sehingga selalu ada
logam cair cadangan untuk menutupikekurangan akibat penyusutan.
3. Usahakan agar kotoran atau partikel asing tidak dapat masuk kedalam ronggacetakan.
Pasir yang digunkan juga ada persyartan antara lain :
1. Permeabilitas yang sesuai. Porositas pasir memungkinkan pelepasan gas danuap yang
terbentuk dalam cetakan.
2. Kekuatan. Pasir harus memiliki gaya kohesi : kadar air dan lempung mempengaruhi sifat-
sifat kohesi.
3. Ketahanan terhadap suhu tinggi. Pasir harus tahan terhadap suhu tinggi tanpa melebur.
4. Ukuran dan bentuk butiran. Ukuran butiran pasir harus sesuai dengan sifatpermukaan yang
dihasilkan. Butiran harus berbentuk tidak teratur sehinggamemiliki kekuatan ikatan yang
baik.
E. Metode Praktikum
1. Catat waktu mulai bekerja praktikum pengecoran.
2. Ukur pola yang akan dipakai untuk mencetak dengan cermat dan lengkap
(untuk menghitung volumenya)
3. Siapkan pasir cetak.
4. Buatlah cetakan dalam rangka cetakan dengan menggunakan model dan pasircetak.
5. Timbang berat gas yang akan digunakan untuk peleburan.
6. Siapkan aluminium yang sudah ditimbang dan masukan ke dalam kowi.
7. Letakkan kowi yang sudah berisi aluminium di atas kompor.
8. Nyalakan kompor dan hitung waktu menggunakan stopwatch mulai dari kompordinyalakan.
9. Tunggu sampai aluminium mencair sambil bersihkan terak aluminium yangmengambang di
atas cairan aluminium.
10. Sambil menunggu aluminium mencair sketlah pola dan ukur dimensi pola sertahitung
volumenya.
11. Setelah aluminium benar-benar mencair, matikan kompor dan stopwatch dan catatlama
waktu peleburan.
12. Siapkan cetakan pasir yang telah dibuat.
13. Tuangkan aluminium cair kedalam cetakan menggunakan tang tuang.
14. Bersamaan dengan selesainya penuangan nyalakan stopwatch hitung lama penyusutan
alumunium.
15. Catat lama penyusutan.
16. Timbang kembali tabung gas, catat berapa kg gas yang digunakan untuk proses peleburan.
17. Timbang berat kotor aluminium sebelum bagian tambahannya dipotong.
18. Potong bagian tambahan hasil coran dengan gergaji dan timbang berat bersihnya.
19. Catat semua hasil timbangan.
20. Ukur dimensi hasil coran dan volumenya.
21. Bersihkan tempat praktikum dan bereskan peralatan praktikum.
22. Buat laporan sementara
F. Pembahasan
Setelah melakukan praktikum pengecoran hasilnya sebagai berikut :
1. Desain dibuat dengan software inventor

2. Desain pola dan system saluran dibuat untuk memudahkan dalam proses pengecoran.
a. Desain 1

b. Desain 2
3. Benda hasil 3D Printing
Setelah membuat desain menggunakan inventor, pola yang akan dilakukan pengecoran
dicetak terlebih dahulu menggunakan 3D printing. File desain yang telah dibuat disimpan
dalam bentuk STL, kemudian buka dan setting file pada aplikasi Cura sesuai dengan yang
diinginkan dan lakukan proses printing.

4. Pola setelah proses finishing


Kemudian benda kerja hasil 3D printing dihaluskan menggunakan amplas dan
didempul pada setiap permukaan. Setelah benda kerja didempul dilakukan pengamplasan lagi
pada dempul hingga halus dan tidak menutupi beberapa bagian benda kerja, terakhir pola siap
ditempel dan jangan lupa diberi jarak untuk saluran masuknya logam cair.
5. Membuat cetakan pasir
a. Pasang pola plat pada cetakan.
b. Berikan bedak pada permukaan pola plat dan cetakan.
c. Periksa pasir dengan menggenggam pasir dengan kuat kemudian potong menjadi dua
bagian. Jika bagian patah membentuk sisi yang tajam dan pasir tidak jatuh maka siap
digunakan.
d. Tuangkan pasir yang sudah di saring ke dalam cetakan sehingga menutupi pola plat.
e. Padatan pasir dengan menumbuk pasir menggunakan kayu dan ratakan permukaan
pasir.
f. Balik cetakan dan pasang pipa untuk membuat saluran turun.
g. Tuangkan pasir hingga menutupi pola plat dan tumbuk-tumbuk hinggaa padat kemudian
ratakan.
h. Lepaskan pipa dengan cara memutar secara perlahan.
i. Lepaskan dan letakan cope dengan posisi vertical agar pasir cetak tidak rusak.
j. Lepaskan pola plat dan pasang cope pada drag.
k. Cetakan pasir siap digunakan
6. Hasil Pengecoran
a. Finishing
• Lakukan peleburan dengan mencairkan alumunium menggunakan tungku
pembakaran.
• Tuangkan alumunium cair kedalam cetakan pasir.
• Setelah dingin, buka cetakan dan keluarkan hasil pengecoran.
• Bersihkan hasil pengecoran dan potong bagian tambahan.
• Lakukan finishing dengan menghaluskan disetiap permukaan dan mengebor lubang
sesuai dengan desain yang telah dibuat.
b. Cacat hasil pengecoran dan analisis
Pada hasil pengecoran terdapat cacat gas hole yaitu gelembung gas yang
terperangkap yang mempunyai bentuk bola dan terjadi ketika sejumlah gas larut
dalam logam cair. Hal ini terjadi karena adanya gas yang terjebak didalam cetakan
selama penuangan logam cair, penuangan terlalu lambat, dan permibilitas terlalu
rendah.

7. Foto foto hasil pengecoran dan hasil pengecoran

Anda mungkin juga menyukai