Anda di halaman 1dari 7

Nama : Arman Mullana

Nim : 2016440011
Tugas : Proses Produksi 1 (1 April 2020)

TUGAS 2 (Ganjil)
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:
- Cetakan Pasi basah - Cetakan CO 2
- Cetakan pasir kering - Pola yang dapat digunnakan kembali
- Cetakan kulit kering - Pengalir
- Cawan tuang - Penambah
- Saluran masuk - Penambah buntu
- Saluran turun - Pengaduk pasir
- Papan alas - Inti
- Papan pasangan - Daur ulang pasir
- Permeabilitas
2. Uraikan tahap-tahap dalam pembuatan balok-V (lihat gambar 5.7) dengan cara
a) Pola yang dapat digunakan kembali, dan
b) Pola sekali pakai
3. Sebutkan kerugian pembuatan cetakan dengan pola dari polistiren.
4. Apa manfaat penambah buntu?
5. Apakah tujuan saluran penyaring?
6. Jelaskan Pembuatan cetakan sesuai dengan Gambar 5.6.
7. Mengapa benda coran kurang tepat digunakan sebagai pola?
8. Apa tujuan dari tirus pada pola?
9. Faktor-Faktor apa yang mempengaruhi permeabilitas?
10. Apa keuntungan dan kerugian penggunaan pasir cetak yang halus?
JAWABAN
1. Berikut Pengertiannya masing:
- Cetakan Pasir Basah (Green-sand molds)
Cetakan ini merupakan cetakan yang banyak digunakan karena dikenal murah.
Dan yang dimaksud pasir basah ini karena pasir yang digunakan masih
mengandung air saat logam cair dituangkan di cetakan tersebut.
- Cetakan pasir kering (Dry-sand molds)
Cetakan dibuat dari pasir yang kasar dengan bahan pengikat. Karena harus
dipanaskan dalam dapur sebelum digunakan, tempat cetakan terbuat dari logam.
Cetakan pasir kering tidak menyusut sewaktu kena panas dan bebas dari
gelembung udara.
- Cetakan Kulit Kering ( skin dried mold)
Cetakan ini dapat diperoleh dengan mengeringkan permukaan pasir basah dengan
kedalaman 1.2 cm sampai dengan 2.5 cm pada permukaan rongga cetakan. Jenis
cetakan ini memiliki hasil yang baik dalam produksi tinggi karena cetakan ini
dilakukan tanpa pembakaran.
- Cawan Tuang
Cawan tuang merupakan penerima yang menerima cairan logam langsung dari
ladel, Cawan tuang biasanya berbentuk corong atau cawan dengan saluran turun di
bawahnya. Cawan tuang harus mempunyai konstruksi yang tidak dapat
melarutkan kotoran yang terbawa dalam logam cair dari ladel. Karenanya cawan
tuang tidak boleh terlalu dangkal
- Saluran Masuk
Saluran masuk adalah saluran yang mengisikan logam cair daripengalir ke dalam
rongga cetakan.Saluran masuk dibuat dengan irisan yang lebih kecil
daripadairisan pengalir,agar dapat mencegah kotoran masuk ke dalam rongga
cetakan.Bentuk irisan saluran masuk biasanya berupa bujur sangkar,segi tiga atau
setengah lingkaran, yang membesar daerahrongga cetakan untuk mencegah
terkikisnya cetakan.
- Saluran Turun
Saluran turun Adalah saluran yang pertama yang membawa cairan logam dari
cawan tuang ke dalam pengalir dan saluran masuk, Saluran turun dibuat lurus dan
tegak dengan irisan berupa lingkaran.
- Papan Alas
Papan alas merupakan alas kerja atau bekisting yang disusun sedemikian rupa
pada pekerjaan slup, kolom praktis, dan ring balk. Ukuran pemasangan papan
disesuaikan dengan ukuran rangkaian slup, kolom praktis, dan ring balk yang
sudah dikerjakan terlebih dahulu. Tentu saja ukurannya ditambah untuk media
pengecoran.
- Papan Pasangan
Papan pasangan merupakan papan dimana pada kedua belahnya ditempelkan pola
demikian juga saluran turun, pengalir, saluran masuk, dan penambah.
- Permeabilitas
Permeabilitas adalah Kemampuan pasir cetak untuk dialiri fluida dalam hal ini
udara tiap satuan luas dalam waktu tertentu {ml/cm2}. Permeabilitas tergantung
sekali pada ada tidaknya cairan ataupun gas di dalam rongga yang sama. Sebagai
contoh, misalnya saja adanya air dan minyak.
- Cetakan CO 2
Pasir yang bersih dicampur dengan natrium silikat dan campuran didapatkan di
sekitar pola. Kemudian dialirkan gas CO 2 dan dicampuran tanah akan mengeras.
Cetakan CO 2 diterapkan untuk bentuk yang rumis dan dapat menghasilkan
permukaan yang licin.
- Pola yang dapat digunakan kembali
Merupakan salah satu prosedur pembuatan cetakan pasir yang dimana sistem
kerjanya pasir didapatkan disekitar pola, kemudian pola dikeluarkan, rongga yang
terbentuk diisi dengan logam cair.
- Pengalir
Pengalir adalah saluran yang membawa logam cair dari saluran turun ke bagian-
bagian yang cocok pada cetakan. Pengalir biasanya mempunyai irisan
seperti trapezium atau setengah lingkaran sebab irisan demikian mudah dibuat
pada permukaan pisah, lagi pula pengalir mempunyai luas permukaan yang
terkecil untuk satu luas irisan tertentu, sehingga lebih efektip untuk pendinginan
yang lambat.
- Penambah
Merupakan cadangan logam cair yang berguna dalam mengisi kembali rongga
cetakan bila terjadi penyusutan akibat solidifikasi.
- Penambah Buntu
Penambah buntu terdapat di kotak cetakan atas atau kup. Biasanya ditempatkan
langsung di atas saluran masuk logam cair ke dalam rongga cetakan.
- Pengaduk Pasir
Merupakan alat yang digunakan untuk mengaduk pasir agar pasir teraduk secara
merata.
- Inti
Fungsinya adalah membuat rongga pada benda coran. Inti dibuat terpisah dengan
cetakan dan dirakit pada saat cetakan akan digunakan. Bahan inti harus tahan
menahan temperatur cair logam paling kurang bahannya dari pasir.
- Daur Ulang Pasir
Daur ulang pasir greensand ini dilakukan setiap akan menggunakan pasir vetak
untuk pembuatan cetakan.

2. Tahapan pembuatan pola balok -V dari besi cor:


A. Pola dibuat dengan mistar sudut.
B. Tabambahan kemiringan untuk memudahkan pengeluaran pola dari dalam
cetakan.
C. Alur dibuat kemudian dengan proses pemesinan.

3. Kerugian pembuatan cetakan dengan pola dari polistiren:


- Pola rusak sewaktu dilakukan pengecoran.
- Pola lebih mudah rusak, oleh karena itu memerlukan penanganan yang lebih
sederhna.
- Pada pembuatan pola tidak dapat digunakan mesin mekanik.
- Tidak ada kemungkinan untuk memeriksa keadaan rongga cetakan.

4. Manfaat penambah buntu:


a. Tidak berhubungan dengan udara luar => Pembekuan logam cair lebih lambat
b. Pembekuan lambat => Dibutuhkan lebih sedikit logam cair => Dapat dibuat
lebih sedikit.
c. Kecil => Lebih ekonomis.
d. Kecil dan tertutup => Lebih sulit dibuat.
5. Tujuan saringan penyalur adalah untuk menahan/menyaring inklusi besar dan
mengurangi turbulensi dalam sistem.

6. Pada pembuatan pola harus diperhatikan beberapa hal antara lain: pengaruh
penyusutan logam cair, ketirusan, penyelesaian, distorsi dan kelonggaran, sehingga
akan didapat benda cor yang sesuai dengan benda yang akan dibuat.
A. Pola tunggal
Biasanya digunakan untuk bentuk produk yang sederhana dan jumlah produk
sedikit. Pola ini dibuat dari kayu dan tentunya tidak mahal.
B. Pola Terpisah
Terdiri dari dua buah pola yang terpisah sehingga akan diperoleh rongga cetak
dari masing-masing pola. Dengan pola ini, bentuk produk yang dapat dihasilkan
rumit dari pola tunggal.
C. Pola Terlepas
D. Pola dengan sistem saluran
E. Pola dengan papan penyambung
F. Papan penuntun untuk membuat pola
G. Pola sipat

7. Karena dalam menentukan jenis bahan coran terdapat beberapa factor-faktor. Factor-
faktor yang mempengaruhi dalam menentukan dan menetapkan jenis bahan pola
diantaranya yaitu pertimbangan ekonomi, kerumitan desain benda, jumlah benda yang
diproduksi, dan kualitas hasil coran yang digunakan. Jadi coran kurang tepatt untuk
membuat pola yaitu tergantug dari kegunaannya dan jenis bahannya serta harus
memperhatikan factor factor diatas.

8. Tujuan tirus pada pola


Bila pola yang dapat diangkat dikeluarkan dari cetakan, kadang-kadang tepi cetakan
pasir yang bersentuhan dengan pola terangkat. Oleh karena itu untuk memudahkan
pengeluaran pola, maka sisi tegak pola dimiringkan. Untuk permukaan luar, biasanya
dipakai penambahan sebesar 1,04% hingga 2,08%. Untuk lubang disebelah dalam
dapat digunakan kemiringan sampai 6,25%.
9. Faktor-Faktor yang mempengaruhi permeabilitas:
- Kadar air
Bila pasir cetak kekurangan kadar air, maka lempung akan kekurangan daya ikat
untuk mengikat pasir silica. Sehingga butir-butir lempung yang memperoleh air
yang cukup akan menyebardan mengisi celah-celah antar butir pasir cetak yang
akan menurunkan permeabilitasnya. Begitu juga dengan kadar air yang banyak
maka lempung akan seperti pasta dan menurunkan permeabilitas.
- Penekanan sand rammer
Semakin banyak penekanan sand rammer pada pasir maka dapat mengakibatkan
jarak antara butir pasir menjadi lebih rapat dan padat. Akibatnya celah-celah udara
menjadi semakin sempit dan akan menurunkan permeabilitanya.
- Kadar lempung
Bila kadar lempung rendah maka air yang tidak terserap oleh lempung yang akan
menempati celah antar butir pasir, sehingga menurunkan permeabilitas pasir
cetak. Dan bila kadar lempung terlalu tinggi, maka sebagian yang tidak
memperoleh air menyebar mengisi celah anatr butir pasir sehingga menurunkan
permeabilitas pasir cetak.
- Bentuk dan distribusi pasir cetak
Untuk jenis butir pasir  bulat baik sebagai pasir cetak, karena memerlukan jumlah
pengikat yang lebih sedikit untuk mrndapatkan kekuatan dan permeabilitas
tertentu, serta mampu alirnya baik sekali. Pasir berbutir kristal kurang baik untuk
pasir cetak,sebab akan pecah menjadi butir-butir kecil pada pencampuran serta
memberikan ketahanan dan permeabilitas yang buruk pada cetakan dan
selanjutnya membutuhkan pengikat dengan jumlah yang banyak.
- Compachbility
Compachbility merupakan kemampuan pasir cetak untuk dipadatkan. Semakin
padat pasir cetak maka rongga antar pasir akan mengenyal dan menyebabkan
permeabilitas turun dan menyebabkan cacat rongga.

10. Keuntungan dan kerugian dari cetakan pasir halus:


- Keuntungan
1. Permukaan rongga cetak lebih halus.
2. Permuukaan yang alus tersebut memudahan logam cair selama penuangan dan
dihasilkan permukaan akhir yang lebih baik.
3. Dimensi lebih akurat.
4. Memiliki kolapsibilitas yang sangat baik, sehingga dapat dihindarkan
terjadinya keretakan pada hasil coran.
- Kerugian
1. Pola logam lebih mahal.
2. Kurang cocok bila digunakan untuk jumlah produksi yang rendah.

Anda mungkin juga menyukai