Pasir Cetak
Kebanyakan pasir yang digunakan dalam pengecoran adalah pasir silika (SiO 2).
Pasir merupakan produk dari hancurnya batu-batuan dalam jangka waktu lama. Alasan
pemakaian pasir sebagai bahan cetakan adalah karena murah dan ketahanannya terhadap
temperature tinggi. Ada dua jenis pasir yang umum digunakan yaitu naturally bonded
(banks sands) dan synthetic (lake sands). Karena komposisinya mudah diatur, pasir sintetik
lebih disukai oleh banyak industri pengecoran.
Pemilihan jenis pasir untuk cetakan melibatkan beberapa factor penting seperti
bentuk dan ukuran pasir. Sebagai contoh , pasir halus dan bulat akan menghasilkan
permukaan produk yang halus. Untuk membuat pasir cetak selain dibutuhkan pasir juga
pengikat (bentonit atau clay/lempung) dan air. Ketiga Bahan tersebut diaduk dengan
komposisi tertentu dan siap dipakai sebagi bahan pembuat cetakan.
Pola
Pola merupakan gambaran dari bentuk produk yang akan dibuat. Pola dapat dibuat
dari kayu, plastik/polimer atau logam. Pemilihan material pola tergantung pada bentuk dan
ukuran produk cor, akurasi dimensi, jumlah produk cor dan jenis proses pengecoran yang
digunakan.
Jenis-jenis pola :
1. Pola tunggal (one pice pattern / solid pattern)
Biasanya digunakan untuk bentuk produk yang sederhana dan jumlah produk sedikit.
Pola ini dibuat dari kayu dan tentunya tidak mahal.
2. Pola terpisah (spilt pattern)
Terdiri dari dua buah pola yang terpisah sehingga akan diperoleh rongga cetak dari
masing-masing pola. Dengan pola ini, bentukproduk yang dapat dihasilkan rumit dari
pola tunggal.
3. Match-piate pattern
Jenis ini popular yang digunakan di industri. Pola “terpasang jadi satu” dengan suatu
bidang datar dimana dua buah pola atas dan bawah dipasang berlawanan arah pada
suatu pelat datar. Jenis pola ini sering digunakan bersama-sama dengan mesin
pembuatan cetakan dan dapat menghasilkan laju produksi yang tinggi untuk produk-
produk kecil.
Inti
Untuk produk cor yang memiliki lubang/rongga seperti pada blok mesin kendaraan
atau katup-katup biasanya diperlukan inti. Inti ditempatkan dalam rongga cetak sebelum
penuangan untuk membentuk permukaan bagian dalam produk dan akan dibongkar setelah
cetakan membeku dan dingin. Seperti cetakan, inti harus kuat, permeabilitas baik, tahan
panas dan tidak mudah hancur (tidak rapuh).
Agar inti tidak mudah bergeser pada saat penuangan logam cair, diperlukan
dudukan inti (core prints). Dudukan inti biasanya dibuatkan pada cetakan seperti pada
gambar 1. pembuatan inti serupa dengan pembuatan cetakan pasir yaitu menggunakan no-
bake, cold-box dan shell. Untuk membuat cetakan diperlukan pola sedangkan untuk
membuat inti dibutuhkan kotak inti.
Gam
bar 1. Dudukan inti
Faktor utama yang lain yang mempengaruhi besaran fluiditas adalah komposisi
paduan. Logam cair yang memiliki fluiditas yang tinggi adalah logam murni dan alloys
komposisi eutectic. Alloys yang dibentuk dari larutan padat, dan memiliki range
pembekuan yang besar memiliki fluiditas yang jelek.
3. Squeeze Casting
Proses squeeze casting merupakan salah satu proses pengecoran yang baru,
dikembangkan pada tahun 1960. Squeeze casting adalah kombinasi proses pengecoran dan
proses forging. Pada proses Squeeze casting sejumlah logam cair dituangkan ke dalam
cetakan yang telah dipanaskan setelah logam cair dalam keadaan semi solid, selanjutnya
punch dilepas untuk menekan logam tersebut selama proses solidifikasi. Berbagai macam
bentuk bisa dibuat melalui proses ini baik melalui proses cold maupun hot forging,
keduanya dapat juga digunakan untuk proses pembuatan lubang. Bentuk yang biasanya
dibuat dengan metode ini adalah komponen-komponen kendaraan seperti steering, brake,
bagian-bagian suspensi, roda (velg) dan sebagainya. Bagian utama dari squeeze casting
adalah cetakan, punch dan ejector pin sedangkan bahan yang digunakan pada proses
squeeze casting dapat berupa logam ferrous maupun nonferrous.
Proses Squeeze casting memerlukan ketepatan ukuran dari beberapa variabel yang
berpengaruh, seperti temperatur logam cair, tekanan, waktu kompresi, temperatur cetakan
dan jenis pelumasan. Selain itu diperlukan ketepatan jumlah logam yang akan dimasukkan
ke dalam cetakan. Ketepatan dari variabel-variabel yang berpengaruh akan memperbaiki
sifat mekanik.
Tekanan yang diberikan oleh punch bergerak pada sisi lateral akan menghasilkan
tekanan ke segala arah. Tekanan dilakukan pada temperatur logam yang tepat dan
diberikan sampai logam mencapai keadaan padat. Tekanan dapat mengurangi gas yang
terjebak pada proses solidifikasi. Sedangkan pembentukan pada tekanan rendah
menyebabkan aliran terganggu atau tertekan tanpa aliran turbulence untuk menurunkan
kenaikan gas sehingga material pada keadaan semi solid mengalami penyusutan yang
menghasilkan rongga penyusutan pada proses solidifikasi. Tekanan dapat membantu
proses pendinginan agar merata selama proses solidifikasi sehingga dihasilkan kualitas
produk yang baik pada bagian-bagian yang rumit dengan hasil akhir yang baik dan presisi.
Ilustrasi proses squeeze casting dapat kita lihat pada gambar 1.
4. Pengecoran Sentrifugal
Proses pengecoran sentrifugal dilakukan dengan cara menuangkan logam cair ke
dalam cetakan yang berputar. Di bawah pengaruh gaya sentrifugal benda coran akan padat,
permukaan halus dan struktur logam yang dihasilkan mempunyai struktur fisik yang
unggul. Umumnya cara ini cocok untuk benda coran yang berbentuk simetris. Cetakan
yang digunakan dalam pengecoran sentrifugal yaitu cetakan permanen yang biasanya
terbuat dari besi atau baja dan grafit.
Dengan adanya pengaruh gaya sentrifugal ini maka benda coran akan mengalami
pembekuan dan memadat. Pemadatan ini akan semakin mengecil pada radius yang
semakin kecil, karena gaya sentrifugal yang bekerja juga semakin kecil. Pada pengecoran
sentrifugal ini logam cair bergerak rotasi sepanjang sumbu horizontal/vertikal, sesuai
dengan penerapan Hukum II Newton, gaya sentrifugal pada benda yang berputar adalah
sebanding dengan radius putar dan kuadrat dari kecepatan putarnya (Sears Zemansky,
1985, hal 135).
Fc = m.ω2.r = (1)
Pengecoran sentrifugal cukup serba guna, artinya mulai dari ring piston yang
beratnya hanya beberapa gram hingga rol untuk pabrik kertas dengan berat 40 ton lebih
dapat dibuat. Dengan adanya gaya sentrifugal memungkinkan dicornya produk yang lebih
tipis. Pengecoran sentrifugal dapat dikelompokan menjadi tiga metode, antara lain :
1. Pengecoran Sentrifugal Sejati
2. Pengecoran Semisentrifugal
3. Sentrifuging
2. Columnar zone
Sesaat setelah penuangan, gradien temperatur pada dinding cetakan menurun
dan kristal pada daerah chill tumbuh memanjang dalam arah kristal tertentu. Kristal-kristal
tersebut tumbuh memanjang berlawanan dengan arah perpindahan panas (panas bergerak
dari cairan logam kea rah dinding cetakan yang bertemperatur lebih rendah) yang disebut
dengan dendrit. Setiap kristal dendrit mengandung banyak lengan-lengan dendrit (primary
dendrit). Jika Fraksi volum padatan (dendrite) meningkat dengan meningkatnya panjang
dendrit dan jika struktur yang terbentuk berfasa tunggal, maka lengan-lenagn dendrti
sekunder dan tertier akan timbul dari lengan dendrit primer. Daerah yang terbentuk antara
ujung dendrit dan ttitik dimana sisa cairan terakhir akan membeku disebut sebagai mushy
zone atau pasty zone.
Gambar 6. Dendrit columnar
3. Equiaxed zone
Daerah ini terdiri dari butir-butir equiaxial yang tumbuh secara acak ditengah-
tengah ingot. Pada daerah ini perbedaan temperatur yang ada tidak menyebabkan
terjadinya pertumbuhan butir memanjang.