PENGECORAN
Dosen pengampu:
Di susun:
Danu Pramadani
21503241056
T2
Universitas Negeri
A. LATAR BELAKANG
Pengecoran merupakan sebuah proses pembuat benda cor dengan sebuah oola yang
dituang material cair kemudian dibiarkan membeku. Pada proses pengecoran terdapat
beberapa tahap yang harus dilakukan, secara garis besar proses pengecoran sebagai
berikut:
1. Pembuatan pola
2. Proses penegcoran
3. Analisis hasil
B. TUJUAN PRAKTUKUM
Kegiatan praktikum pengecoran bertujuan untuk:
1. Mengimplementasi pemahaman tentang pengecoran.
2. Membentuk pengetahuan baru tentang pengecoran.
3. Menganalisi faktor penghambat maupun pendukung dalam proses
pengecoran
C. MANFAAT PRAKTIKUM
Kegiatan praktikum ini diharapkan menjadi wadah pengaplikasian mahasiswa
terhadap pengetahuan tentang Pengecoran serta dapat menambah wawasan mahasiswa
dalam kegiatan pengecoran.
DASAR TEORI
Pengecoran logam merupakan proses membuat benda coran, yang mana coran dibuat dari
logam yang dicairkan, dituang dalam cetakan, kemudain dibiarkan sampai dingin dan membeku
(Surdia dan Chijiwa ,1980).
Pengecoran logam dapat dilakukan pada berbagai logam seperti besi, baja, paduan
tembaga (perunggu, kuningan, aluminium-perunggu, dll.), paduan logam ringan (paduan
aluminium, paduan magnesium, dll.) dan paduan lainnya seperti paduan seng.
,monel (paduan nikel dengan sedikit tembaga), hasteloy (paduan yang mengandung molibdenum,
kromium dan silikon), dll.
Mampu mencetak produk yang sangat besar dengan berat lebih dari 100 ton.
Setiap metode pengecoran memiliki kelemahan, namun secara umum kelemahan proses
pengecoran dapat dikemukakan sebagai berikut:
Porositas berulang.
Proses pengecoran dibagi menjadi tiga: expandable mold, non expandablemold, dan
composite mold casting. Klasifikasi terkait dengan bahan pembentuk, proses pembentukan, dan
metode pembentukan dengan logam cair. (Tiwan, 2010)
Dari pendapat para ahli secara garis besar proses pengecoran merupakan proses
pembentukan benda cor dengan sebuah pola/cetakan yang keudian dituang material cair
kemudian dibiarkan membeku sesuai bentuk pada pola.
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
2. Proses pengecoran
a. Persiapan pasir cetak
Cetakan pasir umumnya dibuat dari pasir baru atau pasir daur ulang
(Tiwan, 2010). Sebelum digunakan untuk pembuatan cetakan, pasir
terlebih dahulu disiapkan dengan beberapa perlakuan yaitu:
penggilingan pasir,
penyampuran pasir,
pengayakan pasir,
pemisahan dari sisa coran,
pendinginan.
Pengujian pasir cetak juga diperlukan, Adapun hal hal yang diperhatikan
salah satunya kadar air, setiap akan melakukan proses pengecoran pastikan
pasir dalam keadaan lembab.
Isi bagian kosong rangka cetak dengan pasir. Pada lapisan pertama
lakukan pengisian dengan pasir yang disaring atau ayak kemudian tambah
dengan pasir yang sudah disiapkan lakukan pemadatan pasir berkala agar
terbentuk hasil pola yang sesuai.
c. Peleburan logam
Peleburan logam dilakukan pada tungku peleburan dengan suhu yang
sudah ditetapkan atau diatur kemudian membutuhkan waktu untuk
mencairkan logam tersebut.
d. Penuangan logam.
Penuangan logam dilakukan oleh beberapa orang dikarenakan berat
dan bersuhu tinnggi, pengangkatan menggunakan alat pengait dan
dilakukan dengan sarung tangan tebal.
e. Pelepasan hasil coran.
Proses akhir dari tahap ini adalah melepaskan benda cor dari cetakan pasir.
Lakukan pelepasan dengan hati-hati dikarenakan
suhu tinggi, kemudian lakukan proses pendingina terhadap benda coran.
A. HASIL CORAN
Berikut adalah gambar dari hasil pengecoran yang terbentuk :
B. ANALISIS HASIL
Dari hasil bentuk benda coran yang ada beberapa hal yang terjadi :
1. Bentuk pola tidak sesuai dikarenakan bentuk cetakan rusak. Terdapat sudut
atau bentuk yang tidak dapat dibentuk oleh pasir cetak karena dimensi
ukuran kecil dan permukaan tidak memiliki kemiringan.
2. Terbentuknya permukaan yang tidak halus dikarenakan terdapat udara yang
terperangkap masuk Ketika proses penuangan logam cair.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perencanaan pola, pembuatan pola, proses pengecoran serta pemeriksaan hasil
merupakan tahap atau langah kerja proses pengecoran. Perencanaan pola menentukan
hasil serta kemudahan proses yang tepat. Adapun bebrapa hal yang diperhatikan dalam
proses perancangan meliputi pemilihan jenis serta bentuk yang akan dibuat. Proses
pembuatan pola akan mudah apabila perencanaan berhasil atau berjalan secara tepat.
Pada proses pengecoran penyiapan pasir cetak menjadi langkah awal kemudian
dilanjutkan membuat cetakan. Kondisi pasir mempengaruhi bentuk pola yang akan
dihasilkan, penambahan taburan serbuk kapur mempermudah pelepasan pola dari cetakan
pasir.
Dari hasil pengecoran tersebut terdapat cacat bentuk dikarenakan terdapat dimensi
ukuran yang kecil tanpa kemiringan, sehingga merusak bentuk pola yang tercetak pada
cetakan pasir.
B. SARAN
Dari hasil kegiatan praktikum pengecoran yang telah dilaksanakan tertuangnya
beberapa saran guna memaksimalkan kegiatan praktikum pengecoran dikemudian hari,
Adapun saran yang disampaikan sebagai berikut:
1. Lakukan perancangan pola semaksimal mungkin guna mempermudah alur
proses selanjutnya.
2. Analisi keperluan tambahan dalam pembentukan pola,mulai dari
kemiringan dan penambahan ukuran.
3. Maksimalkan persiapan pembuatan cetakan pasir, mulai dari penyiapan pasir
meliputi pengayakan serta kualitas pasir(kadar air).