Anda di halaman 1dari 82

Proses Dasar Pembentukan Logam

Teknik Sepeda Motor (021)


Memahami Proses-proses Dasar Pembentukan Logam
(DKK – 2)
Tujuan Pembelajaran

 Siswa dapat menjelaskan proses pengecoran

 Siswa dapat menjelaskan proses pembentukan

 Siswa dapat menjelaskan proses pemesinan

2 Teknologi dan Rekayasa


Proses Pengecoran

3 Teknologi dan Rekayasa


DEFINISI PENGECORAN

Pengecoran (casting) adalah suatu proses


penuangan materi cair seperti logam atau plastik
yang dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian
dibiarkan membeku di dalam cetakan tersebut,
dan kemudian dikeluarkan atau dipecah-pecah
untuk dijadikan komponen mesin.

4 Teknologi dan Rekayasa


Proses Pengecoran Logam

Proses Pengecoran logam

5 Teknologi dan Rekayasa


 Pengecoran atau penuangan (casting)
merupakan salah satu proses pembentukan
bahan baku/bahan benda kerja yang relatif
mahal dimana pengendalian kualitas benda
kerja dimulai sejak bahan masih dalam
keadaan mentah.

 Komposisi unsur serta kadarnya dianalisis


agar diperoleh suatu sifat bahan sesuai
dengan kebutuhan sifat produk yang
direncanakan namun dengan komposisi yang
homogen serta larut dalam keadaan padat.

6 Teknologi dan Rekayasa


DIAGRAM ALIR PENGECORAN

7 Teknologi dan Rekayasa


METODE PENGECORAN LOGAM

berbagai metoda pengecoran/ penuangan


tersebut antara lain meliputi :
a. Sand casting (penuangan dengan cetakan pasir)
b. Die casting (penuangan dengan cetakan matres)
c. Centrifugal casting (penuangan dengan cetakan
putar)
d. Continuous casting
e. Shell moulding
f. Investment casting

8 Teknologi dan Rekayasa


PENGECORAN
DENGAN
CETAKAN PASIR

9 Teknologi dan Rekayasa


Proses pembentukan benda kerja
dengan metoda penuangan logam cair
kedalam cetakan pasir (sand casting)

Secara sederhana cetakan pasir ini


dapat diartikan sebagai rongga hasil
pembentukan dengan cara mengikis
berbagai bentuk benda pada
bongkahan dari pasir yang kemudian
rongga tersebut diisi dengan logam
yang telah dicairkan melalui
pemanasan (molten metals)
10 Teknologi dan Rekayasa
Proses Pembuatan Cetakan Pasir
Cetakan pasir untuk pembentukan
benda tuangan melalui pengecoran
harus dibuat dan dikerjakan sedemikian
rupa dengan bagian- bagian yang
lengkap sesuai dengan bentuk benda
kerja sehingga diperoleh bentuk yang
sempurna sesuai dengan yang kita
kehendaki.
Bagian-bagian dari cetakan pasir ini
antara lain meliputi:

11 Teknologi dan Rekayasa


Bagin-bagian cetakan pasir

a)Pola, mal atau model (pattern), yaitu sebuah


bentuk dan ukuran benda yang sama dengan
bentuk asli benda yang dikehendaki, pola ini
dapat dibuat dari kayu atau plastik yang
nantinya akan dibentuk pada cetakan pasir
dalam bentuk rongga atau yang disebut mold
jika model ini dikeluarkan yang kedalamnya
akan dituangkan logam cair.

b)Inti (core), inti ini merupakan bagian khusus


yang berfungsi sebagai bingkai untuk
melindungi struktur model yang akan dibentuk,
dengan demikian keadaan ketebalan dinding,
lubang dan bentuk-bentuk khusus dari benda
tuangan (casting) tidak akan terjadi perubahan.

12 Teknologi dan Rekayasa


c) Cope, yaitu setangah bagian dari bagian atas
dari cetakan pasir.
d) Drag, yakni setengah bagian bawah dari
cetakan pasir tersebut.
e) Gate ialah lubang terbuka dimana
dituangkannya logam cair kedalam cetakan
diatara core dan drag
f) Riser ialah lubang pengeluaran yang
disediakan untuk mengalirnya sisa lelehan
logam cair dari dalam cetakan serta sedikit
reserve larutan logam cair.

13 Teknologi dan Rekayasa


Contoh Pembuatan Pasir Cetak
Contoh :
Untuk pengecoran sederhana yakni akan
dibuat sebuah silinder padat. Untuk proses ini
dapat kita lakukan dengan petimbangkan
langkah-langkah sebagai berikut :
 Kita siapkan pola atau model dengan dimensi yang sama
dengan dimensi benda yang dikehendaki
 Pola dibuat dari bahan kayu dengan memberikan sedikit
kelebihan ukuran untuk penyusutan serta sedikit ketirusan
untuk memudahkan mengeluarkan pola dari dalam cetakan
pasir terutama jika akan dilakukan pengecoran dengan posisi
vertikal,
 Apabila lubang kiri di dalam pasir telah terisi dengan besi, maka
silinder padat dari besi tuang dapat dihasilkan.
14 Teknologi dan Rekayasa
Contoh Pembuatan Pasir Cetak
Cara Lain :
Cara yang lain untuk pembuatan benda tuangan
seperti ini yaitu dengan membuat cetakan dalam
dua bagian cetakan.
 Dimana setengah bagian cetakan (cope dan drag) merupakan
bentuk dari setengah bagian dari benda yang dibentuk dari
setengah bagian pola,
 Kedua bagian dari cetakan yakni cope dan drag yang masing-
masing memiliki bentuk setengah silinder ini akan digabungkan
dengan menggunakan pin agar posisi keduanya sesuai dan
memiliki rongga dengan bentuk silinder sesuai dengan bentuk
yang ikehendaki.
 Sebelum drag dan cope ini dirakit terlebih dahulu dibuat alur
untuk saluran pengisian dan pengeluaran udara. Setelah dirakit
maka cetakan ini siap untuk diisi dengan logam yang telah
dicairkan
15 Teknologi dan Rekayasa
Gambar Pola Cetakan Cara 1

16 Teknologi dan Rekayasa


Gambar Pola Cetakan Cara 2

17 Teknologi dan Rekayasa


Bahan cetakan dan bahan teras
Bahan cetakan dan bahan teras
Pasir cetakan
 Cetakan dan teras merupakan bagian yang akan
bekerja menerima panas dan tekanan dari
logam cair yang dituang sebagai bahan produk.

 Oleh karena itu pasir sebagai bahan cetakan


harus dipilih sesuai dengan kualifikasi
kebutuhan bahan yang akan dicetak baik sifat
penuangannya maupun ukuran benda yang akan
dibentuk dalam penuangan ini dimana semakin
besar benda tuangan maka tekanan yang
disebut tekanan metallostatic akan semakin
besar dimana cetakan maupun teras harus
memiliki kestabilan mekanis yang terandalkan.

18 Teknologi dan Rekayasa


Bahan cetakan dan bahan teras
Beberapa jenis bahan cetakan dan teras yang
sering digunakan antara lain:
1. Pasir tanah liat
Pasir tanah liat ialah pasir yang komposisinya terdiri
atas campuran pasir-kwarsa dengan tanah liat yang
berfungsi sebagai pengikat.

Pasir tanah liat ini dapat dibedakan menjadi dua


macam menurut cara pemakaiannya yaitu :

19 Teknologi dan Rekayasa


Pasir kering
yaitu jenis pasir tanah liat dimana setelah
dibentuk menjadi cetakan harus dikeringkan
terlebih dahulu.
Pasir ini sangat cocok digunakan untuk
pengecoran benda-benda yang kecil maupun
yang besar.

Pasir basah
ialah jenis pasir tanah liat yang telah
dibentuk menjadi cetakan tidak perlu
dilakukan pengeringan.
Pasir ini hanya digunakan untuk pengecoran
benda-benda yang kecil.

20 Teknologi dan Rekayasa


 Dalam proses pembentukan bahan cetakan Pasir
cetakan dicampur dengan bubuk batu bara untuk
menhindari terbakarnya butiran pasir ini terutama
bagian yang berhubungan langsung dengan sumber
panas dan pengerjaan lanjutan atau penyelesaian
setelah cetakan ini terbentuk, permukaan bentuk
benda kerja diperhalus dengan cara memolesnya
dengan larutan graphite atau yang disebut
penghitaman dan digunakan pada cetakan yang
menggunakan pasir kering.

 Tetapi untuk cetakan yang pasir basah biasanya


penghitaman diberikan dengan menyemprotkan
tepung batu bara tersebut, melalui proses ini juga
akan diperoleh benda tuangan yang memilki
permukaan yang halus. Dalam keadaan padat cetakan
ini juga harus porous sehinga dapat membuang gas
yang terbentuk akibat pemanasan, untuk tujuan ini
biasanya dimasukan jerami.

21 Teknologi dan Rekayasa


2. Pasir minyak
 Pasir minyak ialah pasir kwarsa yang dalam
pemakaiannya dicampur dengan minyak
sebagai bahan pengikatnya, sifatnya yang
sangat baik dan cocok digunakan dalam
pembuatan teras baik ukuran kecil maupun
besar,
 setelah pembentukan, teras dikeringkan
dan dipoles dengan cairan serbuk batu
bara. Teras dengan bahan pasir minyak ini
dimana pengikatnya adalah minyak setelah
penuangan minyak akan terbakar
sehingga teras mudah untuk dikeluarkan.

22 Teknologi dan Rekayasa


3. Pasir dammar buatan (Resinoid)
 Pasir dammar buatan ialah pasir cetak
dengan komposisi yang terdiri dari pasir
kwarsa dengan 2% dammar buatan.
 Pasir jenis ini hamper tidak perlu ditumbuk
dalam pemadatannya.
 Pasir ini juga memiliki sifat yang baik
setelah mengeras dan pengerasannya
dapat diatur dengan sempurna serta cocok
digunakan untuk membentuk benda-benda
dengan ukuran yang cukup besar.
 Proses penghitaman masih harus dilakukan
seperti penggunaan pasir-pasir yang
lainnya.
23 Teknologi dan Rekayasa
4. Pasir dammar buatan (Resinoid)
 Pasir dammar buatan ialah pasir cetak
dengan komposisi yang terdiri dari pasir
kwarsa dengan 2% dammar buatan.
 Pasir jenis ini hampir tidak perlu ditumbuk
dalam pemadatannya.
 Pasir ini juga memiliki sifat yang baik
setelah mengeras dan pengerasannya
dapat diatur dengan sempurna serta cocok
digunakan untuk membentuk benda-benda
dengan ukuran yang cukup besar.
 Proses penghitaman masih harus dilakukan
seperti penggunaan pasir-pasir yang
lainnya.
24 Teknologi dan Rekayasa
5. Pasir semen
 Pasir semen merupakan campuran pasir
kwarsa dengan kurang lebih 9% semen
serta air kurang lebih 6 %.
 Pemadatannya tidak perlu ditumbuk dan
sifatnya sangat baik setellah mengeras
walupun proses pengerasannya lambat.
 Setelah kering juga dihitamkan.
 Pasir ini digunakan sebagai bahan teras
dan cetakan yang berat.

25 Teknologi dan Rekayasa


Pasir kwarsa
 Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika
(SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses
pengendapan. Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih
merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama,
seperti kuarsa dan feldspar. Hasil pelapukan kemudian tercuci dan terbawa
oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai, danau atau laut.
Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO2, Fe2O3, Al2O3, TiO2,
CaO, MgO, dan K2O, berwarna putih bening atau warna lain bergantung pada
senyawa pengotornya, kekerasan 7 (skala Mohs), berat jenis 2,65, titik lebur
17150C, bentuk kristal hexagonal, panas sfesifik 0,185, dan konduktivitas
panas 12 – 1000C.
Dalam kegiatan industri, penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang
meluas, baik langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan.
Sebagai bahan baku utama, misalnya digunakan dalam industri gelas kaca,
semen, tegel, mosaik keramik, bahan baku fero silikon, silikon carbide bahan
abrasit (ampelas dan sand blasting). Sedangkan sebagai bahan ikutan, misal
dalam industri cor, industri perminyakan dan pertambangan, bata tahan api
(refraktori), dan lain sebagainya.
Cadangan pasir kuarsa terbesar terdapat di Sumatera Barat, potensi lain
terdapat di Kalimantan Barat, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan
Selatan, dan Pulau Bangka dan Belitung.
Contoh pasir kwarsa
Penguatan Cetakan
Penguatan cetakan
 Pada pekerjaan penuangan (pengecoran) benda-
benda yang besar diperlukan cetakan yang besar
pula serta dengan ukuran dinding cetakan yang
tebal dimana cetakan harus mampu menahan
tekanan metallostatic yang besar,

 Untuk itu kita tidak mungkin mengandalkan


kekuatan perekat-perekat sebagaimana
disebutkan pada unsur perekat pada pasir tuang,
dengan demikian penulangan ini sangat penting
sebagai unsur penguatan. Bahan penulangan ini
biasanya dibuat dari baja dengan bentuk seperti
terlihat pada gambar
28 Teknologi dan Rekayasa
Rangka Cetakan
Rangka cetakan (frame).
 Rangka cetakan (frame) berfungsi sebagai
bingkai yang dibuat dari baja atau besi tuang,

 Rangka cetakan (frame) ini harus dapat


mempertahankan bentuk cetakan apabila cetakan
menerima pembebanan yang diberikan oleh
bahan tuangan tersebut,

 Terdapat pula rangka cetakan yang dibuat dari


kayu yang dibuat sedemikian rupa sehingga
mudah untuk memegang atau mengangkat
cetakan tersebut.

29 Teknologi dan Rekayasa


Rangka Cetakan Kayu

30 Teknologi dan Rekayasa


Rangka Cetakan Logam

31 Teknologi dan Rekayasa


Pengolahan Pasir Cetak
 Penggiling pasir
Penggiling pasir digunakan apabila pasir tersebut
menggunakan lempung sebagai pengikat, sedangkan untuk
pengaduk pasir digunakan jika pasir menggunakan bahan
pengikat seperti minyak pengering atau natrium silikat.

 Pencampur pasir
Pencampur pasir digunakan untuk memecah bungkah-bungkah
pasir setelah pencampuran. Jadi, pasir dari penggiling pasir
kadang-kadang diisikan ke pencampur pasir atau biasanya
pasir bekas diisikan langsung ke dalamnya.

32 Teknologi dan Rekayasa


Pengolahan Pasir Cetak

 Pengayakan
Untuk mendapatkan pasir cetak, ayakan dipakai untuk
menyisihkan kotoran dan butir-butir pasir yang sangat
kasar. Jenis ayakan ada dua macam, yaitu ayakan berputar
dan ayakan bergetar.

 Pemisahan magnetis
Pemisahan magnetis digunakan untuk menyisihkan
potonganpotongan besi yang berada dalam pasir cetak
tersebut.

33 Teknologi dan Rekayasa


Pengolahan Pasir Cetak

 Pendingin pasir
Dalam mendinginkan pasir, udara pendingin perlu
bersentuhan dengan butir-butir pasir sebanyak
mungkin. Pada pendingin pasir pengagitasi, udara
lewat melalui pasir yang diagitasi.

Adapun pada pendingin pasir tegak, pasir


dijatuhkan ke dalam tangki dan disebar oleh
sebuah sudu selama jatuh, yang kemudian
didinginkan oleh udara dari bawah.

34 Teknologi dan Rekayasa


PENGECORAN
DENGAN METODE
CENTRIFUGAL
(Centrifugal Casting)

35 Teknologi dan Rekayasa


Apa Itu Pengecoran Centrifugal..?

Penuangan (pengecoran) centrifugal ialah:


Metode Penuangan dengan menggunakan putaran
yang tinggi dari dies dengan demikian logam cair
yang cukup berat akan terlempar keluar dari posisi
penuangan yakni ke posisi bentuk dies sebagai
bentuk benda kerja yang kita kehendaki.
Keunggulan :
 hasil penuangan padat
 permukaan tuangan yang halus
 serta dapat membentuk dinding tuangan pada
ukuran yang tipis

36 Teknologi dan Rekayasa


 Proses penuangan (pengecoran) dengan metoda
sentrifugal dilakukan pada pengecoran dengan
menggunakan cetakan logam (die casting),

 tidak semua bentuk benda tuangan dapat


dilakukan dengan metoda ini, benda-benda bulat
silinder dan simetris sesuai dengan konstruksinya
dapat di cor dengan metoda sentrifugal ini.

 Secara prinsip proses pengecoran dengan


sentrifugal ini dapat dilihat pada gambar

37 Teknologi dan Rekayasa


Gambar Pengecoran Centrifugal

38 Teknologi dan Rekayasa


PENGECORAN
DENGAN METODE
DIE CASTING
(CETAKAN LOGAM)

39 Teknologi dan Rekayasa


Die Casting
Proses pengecoran dengan cetakan logam prinsip penuangannya tidak
jauh beda dengan penuangan pada cetakan pasir, yang berbeda pada
system ini ialah bahan cetakan itu sendiri yakni cetakan dibuat dari bahan
logam,

syarat dari cetakan logam ini adalah logam bahan cetakan harus
tahan terhadap temperatur tinggi seingga apabila bahan logam cair
dituangkan kedalam cetakan tersebut tidak mengakibatkan
perubahan bentuk pada cetakan tersebut yang akan mengakibatkan
berubahnya bentuk produk hasil cetakan itu sendiri.

Dibedakan menjadi 2 antara lain :


 1. Pressure die casting
 2. Gravity die casting
1. PRESSURE DIE CASTING
 Pressure die casting merupakan salah satu proses
pengecoran yang cepat, dimana proses pengecoran
dilakukan pada mesin penekan yang akan menekan
logam cair kedalam cetakan,

 mesin ini juga dilengkapi dengan bagian yang dapat


membuka dan menutup cetakan untuk memudahkan
dalam melepaskan hasil cetakan dari benda tuangan.

 mesin otomatis ini akan menghasilkan benda


tuangan yang memiliki tingkat akurasi tinggi,

 cocok digunakan pada proses pengecoran benda-


benda yang berukuran kecil
Gambar Pressure Die Casting
2. Gravity Die Casting
 Gravity die Casting (penuangan
curah) ialah proses penuangan logam
cair kedalam cetakan dengan cara
dicurahkan melalui saluran-saluran
cetakan yang telah disediakan pada
cetakan dengan menggunakan panci
tuang (ladle).
PENGECORAN
DENGAN METODE
CONTINOUOS
CASTING
(PENUANGAN BERLANJUT)

44 Teknologi dan Rekayasa


Continouos casting (pengecoran)

penerapan proses pembentukan melalui


penuangan (pengecoran) dengan cetakan ini
ialah pembuatan baja batangan (Ingot), dimana
pemanasan ulang pada ingot untuk
menghasilkan bentuk serta ukuran yang sesuai
dan dikehendaki.

45 Teknologi dan Rekayasa


46 Teknologi dan Rekayasa
Tujuan Penuangan Dengan Metoda
ContinouosCasting

TUJUAN
Proses penuangan berlanjut (Continouos
Casting) bertujuan untuk menghasilkan benda
tuangan yang panjang yang dapat dipotong
sesuai dengan kebutuhan benda kerja.

47 Teknologi dan Rekayasa


Prinsip Kerja Dari Mesin Pengecoran
Dengan Metode Continouos Casting
Mesin penuangan (Continouos Casting
machine) terdiri atas :
 bagian yang sejajar dengan saluran pada
bejana dimana logam cair dituangkan dan
mengalir ke dalam cetakan (Mould) dari
bahan tembaga yang berbentuk pipa
sepanjang ± 1m dengan dinding yang
dilapisi dengan chromium bagian ini
dilengkapi juga dengan air pendingin.

 Setelah casting melewati cetakan juga


didinginkan yang selanjutnya ditarik dan
diarahkan oleh roller khusus (straightening
roller).
 Mesin ini juga memiliki sisitem
pengendalian gerakkan casting hingga
masuk pebagian pemotongan (flying shears)
yang akan memotong casting ini sepanjang
yang diinginkan.
PENGECORAN
DENGAN METODE
SHELL MOULDING
Shell Moulding

 Shell Moulding merupakan salah satu


bentuk cetakan pasir dimana cetakan tipis
bentuk benda yang terbagi atas dua bagian
dan dibuat dari pasir dengan perekat resin-
bond

 pembuatannya memerlukan teknik serta


biaya yang relatif mahal
PENGECORAN
DENGAN METODE
INVESTMENT CASTING
 Proses pengecoran dengan Investment
casting ini menghasilkan produk yang
akurat karena mould (cetakan)nya sangat
kaku (rigid) serta digunakan hanya untuk
satu buah produk

 Untuk produk berikutnya harus membentuk


mould baru, namun dalam satu rangka cetak
dapat terdiri dari beberapa buah pola untuk
beberapa buah produk yang tersusun
dengan perencanaan saluran tunggal untuk
proses penuangan (mono-shelles Mold).
Faktor-faktor penting dalam proses
penuangan (pengecoran)
Faktor-faktor penting yang harus diperhatikan dalam
proses pembuatan produk penuangan (pengecoran)
adalah bahwa :

perubahan temperatur  mengakibatkan perubahan


bentuk permanen  juga berakibat pada sifat mekanik
dari bahan

Oleh karena itu tindakan preventif harus dilakukan,


antara lain :
 Tambahan penyusutan
 Tambahan penyelesaian mesin
 Tambahan Deformasi atau distorsi
TUGAS NO. ABSEN GANJIL
BUATLAH GAMBAR BENTUK POLA CETAKAN PASIR DENGAN
POLA COPE & DRAG DARI GAMBAR BERIKUT (gambar dibuat
dalam pandangan tampak depan) :

C
Buatlah dalam skala 1:2
B Dimana:

Poros A dan C
p= 5 cm dan d = 3 cm
A 5 Cm
Poros B
p = 10 cm dan d = 4 cm
10 Cm

5 Cm
TUGAS NO. ABSEN GENAP
BUATLAH GAMBAR BENTUK POLA CETAKAN PASIR DENGAN
POLA COPE & DRAG DARI GAMBAR BERIKUT (gambar dibuat
dalam pandangan tampak depan) : :

C
Buatlah dalam skala 1:2
Dimana:
B
Poros A
p= 5 cm dan d = 2 cm
A
10 Cm Poros B
p = 5 cm dan d = 4 cm

5 Cm Poros C
p = 10 cm dan d = 6 cm
5 Cm
Penugasan kelompok
Setiap kleompok terdiri dari 3 orang :
Diskusikan dan buatlah dalam lembaran kertas :
A. jelaskan dengan singkat proses kerja dari metode
pengecoran :
1. Continouos casting
2. Centrifugal casting

B. Buatlah Gambar proses kerja dari Metode


pengecoran Pressure Die Casting (sebelum proses
penekanan dan saat proses penekanan )

C. Buatlah gambar bagan pembagian jenis pasir cetak


yang dapat digunakan pada cetakan pasir.
Proses Pengecoran Logam

Pengecoran biasanya diawali dengan


pembuatan cetakan dengan bahan pasir.

Pembuatan cetakan tangan dengan


dimensi yang besar dapat menggunakan
campuran tanah liat sebagai pengikat.

59 Teknologi dan Rekayasa


Pembuatan Cetakan Manual

Dimensi benda kerja yang akan dibuat (a), menutupi permukaan pola dalam
rangka cetak dengan pasir, (b) cetakan siap (c), proses penuangan (d),
dan produk pengecoran (e).

60 Teknologi dan Rekayasa


Pengecoran Dengan Pasir

Pengecoran logam pada cetakan pasir


61 Teknologi dan Rekayasa
Pengecoran Dengan Gips

Pengecoran dengan gips hampir sama


dengan pengecoran dengan pasir kecuali
pada bagian gips diubah dengan pasir.

Gips yang tahan lama lebih sering


digunakan sebagai bahan dasar dalam
produksi pahatan perunggu atau sebagai
pisau pahat pada proses pemahatan batu.

62 Teknologi dan Rekayasa


Pengecoran Sentrifugal

Pengecoran sentrifugal berbeda dengan


penuangan gravitasi-bebas dan tekanan-
bebas karena pengecoran sentrifugal
membentuk dayanya sendiri
menggunakan cetakan pasir yang diputar
dengan kecepatan konstan.
63 Teknologi dan Rekayasa
Die Casting
Die casting adalah proses pencetakan
logam dengan menggunakan penekanan
yang sangat tinggi pada suhu rendah

64 Teknologi dan Rekayasa


Proses Pembentukan

65 Teknologi dan Rekayasa


Pembentukan Plat

Pembentukan plat dari lembaran


menjadi bentuk kotak atau cangkir
dengan menggunakan tekanan dan
cetakan.

Pembentukan plat ini dapat juga


menekuk dari bahan.

66 Teknologi dan Rekayasa


Pembentukan Plat

Hasil Pembentukan Plat

67 Teknologi dan Rekayasa


Kerja Bangku
Kerja bangku adalah pekerjaan produksi
komponen atau alat yang menggunakan
meja kerja. Contohnya membuat
komponen menggunakan alat-alat seperti
ragum, palu, kikir, bor tangan, gerinda,
dan lain-lain alat kerja bangku.

Biasanya alat-alat ini digunakan untuk


membuat benda kerja sederhana dan
tingkat presisi yang tidak tinggi.

68 Teknologi dan Rekayasa


Kerja Bangku

Alat yang dipakai dalam kerja bangku.

69 Teknologi dan Rekayasa


Kerja Bangku

Mesin Pemotong Mesin Gergaji

70 Teknologi dan Rekayasa


Kerja Bangku

Mesin Bor Duduk

71 Teknologi dan Rekayasa


Proses Pemesinan

72 Teknologi dan Rekayasa


Definisi

Proses pemesinan biasa menggunakan


mesin perkakas yang berupa:

 Proses bubut (turning)


 Proses frais (milling)
 Mesin Bubut CNC

73 Teknologi dan Rekayasa


Proses Bubut (turning)

Mesin ini pada prinsipnya adalah benda


kerja yang berputar dipotong menjadi
komponen yang diinginkan dalam bentuk
silinder atau kerucut.

Mesin ini hanya dapat membuat benda-


benda yang berbentuk silinder.

74 Teknologi dan Rekayasa


Proses Bubut (turning)

Mesin Bubut
75 Teknologi dan Rekayasa
Proses Bubut (turning)

Proses Pembubutan

76 Teknologi dan Rekayasa


Proses Frais (milling)

Mesin frais ini pada prinsipnya tool atau


pahat yang berputar mengurangi dimensi
benda kerja.

Mesin ini juga dapat untuk menghaluskan


permukaan, membuat alur, roda gigi, dan
bentuk lain yang diinginkan sesuai
kemampuan mesin.

77 Teknologi dan Rekayasa


Proses Frais (milling)

Mesin Frais
78 Teknologi dan Rekayasa
Proses Frais (milling)

Pahat Mesin Frais


79 Teknologi dan Rekayasa
Mesin Bubut CNC

Dengan mesin CNC (Computer Numerical


Control) produksi komponen dapat
dipercepat dan lebih akurat. Mesin CNC ini
dipakai untuk memproduksi massal.

Mesin ini membutuhkan operator yang


mempunyai keahlian khusus yang
dipersiapkan untuk menjalankan mesin
CNC.

80 Teknologi dan Rekayasa


Mesin Bubut CNC

Mesin Bubut CNC

81 Teknologi dan Rekayasa


82 Teknologi dan Rekayasa

Anda mungkin juga menyukai