Anda di halaman 1dari 36

ALAT UKUR GEOMETRIK

DISUSUN OLEH :
FAJAR
2112210002
1. ALAT UKUR LINEAR LANGSUNG

Ada 3 jenis alat ukur linear langsung yaitu:


1. Mistar ukur

2. Mistar ingsut

3. Mikrometer
Mistar ukur

Merupakan alat ukur linear yang paling


sederhana. Terbuat dari plat baja atau
kuningan yang pada kedua sisi dari salah satu
permukaaan di beri skala satuan

Jenis mistar ukur


1. Mistar ukur berkait

2. Mistar ukur

3. Meteran lipat

4. Meteran gulung
MISTAR INGSUT
1. Mistar ingsut nonius (Venier Caliper)
2. Mistar ingsut jam (dial caliper)
3. Mistar ingsut batas (dial snap caliper)
4. Mistar ingsut ketinggian (height gauge)
Height Gauge
1. Mistar ingsut yang berfungsi sebagai pengukur
ketinggian atau disebut juga dengan nama kaliber
tinggi.
2. Alat ukur ini di lengkapi rahang yang bergerak vertikal
pada batang berskala yang tegak lurus dengan
landasannya.
3. Permukaan rahang ukur sejajar dengan permukaan
bawah dari landasan .
4. Garis pengukurannya tegak lurus dengan permukaan
bawah dari landasan
5. Dalam proses pengukurannya diperlukan suatu
bidang datar sebuah meja datar
Skala Nonius
 Pembacaan skala
Garis indeks tidak selalu presisi segaris dengan garis skala
Cara pembacaan skala (Nilai yang membesar kekanan)
 Memenggal (truncating) harga skala di sebelah kiri garis indeks,

bila garis indeks belum sampai pada garis skala di sebelah kanan
 Membulatkan (rounding) harga skala di sebelah kiri garis indeks

(membulatkan ke bawah, rounding down), bila garis indeks di


perkirakan belum sampai pertengahan jarak antara dua garis skala,
atau harga skala di sebelah kanan garis indeks (membulatkan ke
atas, rounding up) jika garis indeks terletak di pertengahan atau
melewatinya.
 Menginterpolasikan (interpolating) harga skala di sebelah kiri garis

indeks dan menambahkan fraksi (bagian) yang merupakan


perkiraan posisi garis indeks diantara dua garis skala.
Menggunakan Mistar Ingsut
 Sebelum di ukur bersihkan benda yang di
ukur.
 Sebelum di pergunakan periksalah bahwa
skala mistar ingsut bergeser dengan bebas dan
angka 0 pada kedua skala bertemu dengan
rapat.
 Sewaktu mengukur usahakan benda yang di
ukur sedekat mungkin dengan skala utama.
 Tempatkan mistar ingsut tegak lurus dengan
benda yang di ukur.
Mikrometer
 Merupakan alat ukur liniar yang mempunyai
kecermatan yang tinggi. Umumnya
kercematan 0,01 mm, namun ada yang 0,005,
0,002 dan 0,001 mm.
2. ALAT UKUR TIDAK
LANGSUNG
Alat ukur tidak langsung adalah pengukuran dengan
instrumen pembanding, maksudnya dengan
membandingkan dimensi yang diperoleh dari hasil
pengukuran kemudian membacanya dengan bantuan
alat ukur langsung. Pada pengukuran ini, akan terjadi
dua kali proses pengerjaan. Macam-macam alat ukur
linier tidak langsung dibagi menjadi dua yaitu alat
ukur standar dan alat ukur pembanding.
Alat ukur standar
 Blok Ukur (Gauge Blok)
Blok ukur dikenal juga dengan berbagai nama misalnya end gauge, slip gauge, jo gauge (johanson gauge).
Sebagai alat ukur standar, maka blok ukur ini dibuat sedemikian rupa sehingga fungsinya sesuai
dengan namanya yaitu alat ukur standar. Alat ukur ini berbentuk segi empat panjang dengan ukuran
ketebalan yang bermacam-macam. Dua dari 6 permukaannya adalah sangat halus, rata dan sejajar.
Kedua permukaan ini sangat halus dan rata maka antara blok ukur yang satu dengan blok ukur yang
lain dapat digabungkan/disusun tanpa perantara alat lain. Bila penyusunannya dilakukan dengan
teliti maka akan diperoleh suatu susunan blok ukur yang sangat kuat seolah-olah blok ukur yang satu
dengan yang lain sangat melekat. Dengan menyusun blok ukur yang mempunyai ukuran tertentu
maka kita dapat mengecek atau mengkalibrasi ukuran yang lain. Karena blok ukur ini diperlukan
untuk pengukuran presisi sebagai alat ukur standar maka alat ukur ini harus dibuat dari bahan yang
kuat dan tahan lama. Biasanya bahan untuk membuat blok ukur adalah baja, karbon tinggi, baja
paduan atau karbida. Dengan perlakuan proses panas tertentu maka logam ini mempunyai sifat-sifat:
tahan terhadap keausan karena tingkat kekerasannya tinggi yaitu 65 RC, tahan terhadap korosi,
koefisien muai panjangnya sama dengan baja karbon yaitu 12 x 10-6 0C-1, tingkat kestabilan
dimensinya tinggi. Kegunaan dari blok ukur ini antara lain untuk: mengecek dimensi ukuran alat-alat
ukur, mengkalibrasi alat ukur langsung seperti mistar ingsut, mikrometer dan mistar ketinggian,
menyetel komparator dan jam ukur, menyetel posisi batang sinus dan senter sinus dalam pengukuran
sudut, dan mengukur serta menginspeksi komponen-komponen yang presisi di dalam ruang
inspeksi. Cara pemakaian Untuk pengukuran celah, pilihlah balok-balok tersebut yang sesuai dengan
celah yang diukur, apabila antara celah dan balok terpasang dengan presisi maka itulah ukuran dari
celah tersebut
Batang ukur (length height)
Batang ukur merupakan alat
ukur standar dalam proses
pengukuran tak langsung,
diantaranya berfungsi untuk
kalibrasi susunan blok ukur dan
penyetelan posisi nol dari alat
ukur besar
kaliber induk tinggi. (height
master)
Kaliber induk tinggi merupakan
alat ukur standar dalam proses tak
langsung, diantaranya berfungsi
sebagai penyetelan posisi nol pada
micrometer dalam.
 Jangka Bengkok dan Jangka Kaki
1. Jangka Bengkok
Guna jangka bengkok digunakan untuk mengukur tebal, lebar, panjang dan garis tengah
benda bulat secara kasar. Alat ini terbuat dari baja perkakas dengan ujungnya
dikeraskan. Bentuknya ada yang dilengkapi dengan mur penyetel dan ada pula yang
tidak. Panjang  kakinya dalam inchi merupakan ukuran jangka bengkok.
Macam-macam jangka bengkok terdiri atas :
 Jangka bengkok dengan engsel
 Jangka bengkok dengan pegas dan baut penyetel.
 Jangka bengkok dilengkapi dengan skala ukuran.
2. Jangka Kaki
Jangka kaki digunakan antara lain untuk mengukur diameter lubang dan jarak sesuatu celah.
Bentuk kakinya menghadap keluar dan panjang kakinya itulah ukuran jangka kaki
dalam inchi. Hasil pengukuran yang diperoleh adalah ukuran kasar. Disebabkan kedua
kakinya itu mengeper bila menyentuh bidang-bidang yang diukur maka perlu banyak
berlatih. menggunakan untuk memperhalus permukaan jari-jari. Dengan jari-jari yang
tidak perasa kesalahan ukur mudah terjadi.
Macam-macam jangka kaki terdiri atas :
 Jangka kaki dengan engsel
 Jangka kaki dengan baut, penyetel, dan pegas
 Jangka kaki dilengkapi dengan  skala ukuran
Alat Ukur Pembanding
1. Jam ukur (dial gauge)
DIAL GAUGE atau ada yang menyebut
dial indicator adalah alat ukur yang
dipergunakan untuk memeriksa
penyimpangan yang sangat kecil dari bidang
datar, bidang silinder atau permukaan bulat
dan kesejajaran.
Pupitas (Dial test Indikator)

Pupitas disebut juga jam ukur tes atau dial test indicator yang
berfungsi untuk mengetahui kerataan permukaan benda kerja
dan mengukur daerah toleransi suatu produk. Perbedaan
dengan dial indicator yaitu terletak pada sensornya.
7. ALAT UKUR KEBULATAN
A.   PENGERTIAN
Pengukuran kebulatan merupakan pengukuran yang ditujukan untuk memeriksa kebulatan
suatu benda atau dengan kata lain untuk mengetahui apakah suatu benda benar benar bulat
atau tidak jika dilihat secara teliti dengan menggunakan alat ukur.
Kebulatan mempunyai peranan penting dalam hal:
1.    Membagi beban sama rata
2.    Menentukan umur komponen
3.    Menentukan kondisi suaian
4.    Menentukan ketelitian putaran
5.    Memperlancar pelumasan
                                    
Ketidak bulatatan merupakan salah satu jenis kesalahan bentuk dan umumnya amat
berkaitan dengan beberapa kesalahan bentuk lainya seperti:
1.    Kesamaaan sumbu dan konsentrisitas (concentricity)
2.    Kelurusan (straighness)
3.    Ketegaklurusan (perpendicularity)
4.    Kesejajaran (parallelism)
5.    Kesilindrikan (clindricity)
B.   MACAM- MACAM ALAT-ALAT UKUR KEBULATAN

1.    DIAL INDIKATOR

Dial Indikator merupakan alat ukur yang menggunakan prinsip kerja pengubah


mekanik yaitu pada pasangan roda gigi dengan batang gigi yang digunakan dalam
dial indikator. Dial Indikator terdiri atas beberapa bagian utama yaitu : sensor,
pengubah berupa batang gigi, roda gigi dan pegas, serta bagian penunjuk berupa
jarum dan skala. Dial indikator merupakan alat ukur pembanding yang banyak
digunakan dalam industri permesinan dibagian produksi.
Pengukuran kebulatan dilakukan dengan memutar benda ukur sejauh 360 derajat dan
sensor menyentuh permukaan benda ukur yang diukur kebulatannya.Pengukuran ini
dilakukan
untuk menemukan penyimpangan kebulatan benda ukur terhadap lingkaran
sempurna.Hal tersebut merupakan hal yang sangat esensial dalam kontrol produksi
mekanik.
Dalam pengukuran kebulatan alat ukur yang digunakan adalah Dial Indikator.
Pada gambar terlihat bagian dial indicator yaitu pegas koil dan pegas spiral.
Pegas koil
Berfungsi untuk penekan batang bergigi sehingga sensor selalu menekan kebawah.
Pegas spiral berfungsi sebagai penekan sistem transmisi roda gigi sehingga permukaan gigi yang
berpasangan selalu menekan sisi yang sama untuk kedua arah putaran (guna menghindariBack
lash / keterlambatan gerak balik,yang mungkin terjadi karena profil gigi yang tak sempurna
ataupun kehausan). Sebagaimana dengan jam mekanik beberapa jenis jam ukur atau dial indikator
mempunyai batu (jewel) untuk mengurangi gesekan pada dudukan poros roda gigi. (pengaturan
pada posisi nol) setelah dua tanda pembatas pada jam ukur diatur posisinya sesuai dengan daerah
toleransi produk, pemeriksaan kualitas geometrik produk dapat dilakukan dengan mudah. Jika
tidak perlu kecermatan tinggi, benda silindris mungkin diperiksa kesilindrisan ataupun
kebulatannya dengan jam ukur, dalam hal ini benda ukur harus diletakkan diatas blok V.
Toleransi kesalahan putar( run-out tolerance)diperiksa dengan cara menempatkan jam ukur pada
posisi yang tetap dan benda ukur diputar pada sumbu tertentu .
2.    MIKROMETER
Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat
dan mengukur benda dengan satuan ukur yang
memiliki ketelitian 0.01 mm
Satu mikrometer adalah secara luas digunakan
alat di dalam teknik mesin electro untuk
mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok,
luar dan garis tengah dari kerendahan dan batang-
batang slot. Mikrometer ini banyak dipakai dalam
metrology, studi dari pengukuran,
 1     Bingkai (Frame) Bingkai ini berbentuk huruf C terbuat dari bahan logam yang tahan
panas serta dibuat agak tebal dan kuat. Tujuannya adalah untuk meminimalkan peregangan
dan pengerutan yang mengganggu pengukuran. Selain itu, bingkai dilapisi plastik untuk
meminimalkan transfer panas dari tangan ketika pengukuran karena jika Anda memegang
bingkai agak lama sehingga bingkai memanas sampai 10 derajat celcius, maka setiap 10 cm
baja akan memanjang sebesar 1/100 mm.
 2     Landasan (Anvil) Landasan ini berfungsi sebagai penahan ketika benda diletakan dan
diantara anvil dan spindle.
 3     Spindle (gelendong) Spindle ini merupakan silinder yang dapat digerakan menuju
landasan.
 4     Pengunci (lock) Pengunci ini berfungsi sebagai penahan spindle agar tidak bergerak
ketika mengukur benda.
 5     Sleeve Tempat skala utama.
 6     Thimble Tempat skala nonius berada
 7     Ratchet Knob Untuk memajukan atau memundurkan spindel agar sisi benda yang akan
diukur tepat berada diantara spindle dan anvil.
Cara menggunakan mikrometer skrup:
 1.    Membuka pengunci mikrometer skrup kemudian

membuka celah antara spindle dan anvil sedikit lebih besar


dari benda yang akan diukur dengan cara memutar Ratchet
Knob
 2.    Masukan benda yang akan diukur diantara spindle dan

anvil.
 3.    Geserkan spindle ke arah benda dengan cara memutar

ratchet knob sampai terdengar bunyi klik. Jangan sampai


terlalu kuat, cukup sampai benda tidak jatuh saja.
 4.    unci mikrometer skrup agar spindle tidak bergerak.

 5.    Keluarkan benda dari mikrometer skrup dan baca

skalanya.
METODE KONVENSIONAL ALAT
UKUR
1     METODE DIAMETER
Kebulatan diukur dengan menggunakan mikrometer pada beberapa
sudut yang berbeda disekitar sumbu pusat dari benda kerja .Kebulatan
dan diameter adalah dua karakter geometris yang berbeda, meskipun
demikin keduanya saling berkaitan. Ketidakbulatan akan
mempengaruhi hasil pengukuran diameter, sebaliknya pengukuran
diameter tidak selalu akan menunjukan ketidak bulatan.Sebagai
contoh, penampang poros dengan dua tonjolan beraturan (elips) akan
dapat diketahui ketidakbulatannya bila diukur dengan dua sensor
dengan posisi bertolak belakang (1800) misalnya dengan
mikrometer.Namun, mikrometer tidak akan mampu menunjukkan
ketidakbulatan bila digunakan untuk mengukur diameter penampang
poros dengan jumlah tonjolan beraturan yang ganjil (3,5,7 dst).
2     Metode radius
Benda kerja di jepit pada sumbu pusatnya dan di rotasikan ,
sebuah Dial indikator akan mengukur penempatan jari-jari
sebuah bagian silang pada interval siku-siku spesifik.Kebulatan
ditentukan sebagai perbedaan antara pembacaan indicator
3. Metode 3 point
Pengukuran kebulatan menggunakan metode 3 point, membutuhkan V-block,
sebuah saddel gage atau tripod gage seperti di tujukan pada gambar berikut (a)
benda kerja di dukung pada dua point dengan v block. Dial indicator
menyentuh benda kerja pada dua bidang sudut terbentuk oleh dua wadah dari
bentuk v block .Benda kerja dirotasikan dan kebulatan di tentukan sebagai
perbedaan maksimum antara pembacaan indicator. (b) Saddle gage di gunakan
untuk mengukur besarnya diameter benda kerja dan (c) tripod gage di gunakan
untuk diameter dalam. Bagaimana pun ketepatan pengukuran dengan metode
3 point tergantung dari sudut v block dan bentuk profil benda kerja.

Anda mungkin juga menyukai