Anda di halaman 1dari 25

NAMA : Daffa Dhiyaulhaq

NIM : 2231210076
KELAS : 1D

IDENTITAS DIRI
ALAT UKUR LINEAR TAK
LANGSUNG
PENGERTIAN

Pengukuran tidak langsung yaitu pengukuran terhadap objek yang dilakukan dengan menggunakan
beberapa jenis alat ukur / pembanding. Digunakan dua alat ukur karena alat ukur pembanding biasanya
memiliki kecermatan yang lebih tinggi sedangkan alat ukur standar memiliki kualitas yang dapat diandalkan.
alat ukur tidak langsung terbagi menjadi 2 : Alat ukur standar dan Alat ukur pembanding.
Macam-macam alat ukur standar:
1. Block ukur (gauge block)
2. Batang ukur (length height)
3. Kaliber induk tinggi (height master)
4. Jangka bengkok
5. Jangka kaki

Macam-macam alat ukur pembanding:


6. Jam ukur (dial gauge)
7. Pupitas (dial test indicator)
8. Alat Ukur Pembanding Ketinggian
9. Kaliber
ALAT UKUR STANDAR
1. Block Ukur (Gauge Block)
1. Block Ukur (Gauge Block)
Blok ukur dikenal juga dengan berbagai nama misalnya end gauge, slip gauge,jo gauge
(johanson gauge). Sebagai alat ukur standar, maka blok ukur ini dibuat sedemikian rupa sehingga
fungsinya sesuai dengan namanya yaitu alat ukur standar. Alat ukur ini berbentuk segi empat
panjang dengan ukuran ketebalan yang bermacam-macam. Dua dari 6 permukaannya adalah sangat
halus, rata dan sejajar. Kedua permukaan ini sangat halus dan rata maka antara blok ukur yang satu
dengan blok ukur yang lain dapat digabungkan/disusun tanpa perantara alat lain. Bila
penyusunannya dilakukan dengan teliti maka akan diperoleh suatu susunan blok ukur yang sangat
kuat seolah-olah blok ukur yang satu dengan yang lain sangat melekat. Dengan menyusun blok ukur
yang mempunyai ukuran tertentu maka kita dapat mengecek atau mengkalibrasi ukuran yang lain.
Karena blok ukur ini diperlukan untuk pengukuran presisi sebagai alat ukur standar maka alat ukur
ini harus dibuat dari bahan yang kuat dan tahan lama.
2. Batang Ukur (Length Height)
 
2. Batang Ukur (Length Height)
Batang ukur (length height) Batang ukur merupakan alat ukur standar dalam proses pengukuran
tak langsung, diantaranya berfungsi untuk kalibrasi susunan blok ukur dan penyetelan posisi nol
dari alat ukur besar 
3. Kaliber Induk tinggi (Height Master)
3. Kaliber Induk tinggi (Height Master)

  Kaliber induk tinggi merupakan alat ukur standar dalam proses tak langsung, diantaranya
berfungsi sebagai penyetelan posisi nol pada micrometer dalam.
4. Jangka Bengkok
4. Jangka Bengkok

Jangka Bengkok Guna jangka bengkok digunakan untuk mengukur tebal, lebar, panjang dan
garis tengah benda bulat secara kasar. Alat ini terbuat dari baja perkakas dengan ujungnya
dikeraskan. Bentuknya ada yang dilengkapi dengan mur penyetel dan ada pula yang tidak.
Panjang  kakinya dalam inchi merupakan ukuran jangka bengkok.  Macam-macam jangka
bengkok terdiri atas :
• Jangka bengkok dengan engsel
• Jangka bengkok dengan pegas dan baut penyetel.
• Jangka bengkok dilengkapi dengan skala ukuran
5. Jangka kaki
5. Jangka kaki

Jangka Kaki Jangka kaki digunakan antara lain untuk mengukur diameter lubang dan jarak
sesuatu celah. Bentuk kakinya menghadap keluar dan panjang kakinya itulah ukuran jangka
kaki dalam inchi. Hasil pengukuran yang diperoleh adalah ukuran kasar. Disebabkan kedua
kakinya itu mengeper bila menyentuh bidang-bidang yang diukur maka perlu banyak berlatih.
menggunakan untuk memperhalus permukaan jari-jari. Dengan jari-jari yang tidak perasa
kesalahan ukur mudah terjadi. Macam-macam jangka kaki terdiri atas :
ALAT UKUR PEMBANDING
1. Jam Ukur (Dial Test)
 

 DIAL GAUGE atau ada yang menyebut dial indicator adalah alat ukur
yang dipergunakan untuk memeriksa penyimpangan yang sangat kecil dari
bidang datar, bidang silinder atau permukaan bulat dan kesejajaran.
Bagian bagian dial indikator  terdiri dari jam ukur (dial gauge) yang di
lengkapi dengan alat penopang seperti blok alas magnet, batang
penyangga, penjepit, dan baut penjepit.

Adapun metode pengukuran yang digunakan dial indikator adalah sebagai


berikut:
(a) benda kerja yang dipindahkan, dial indikator tetap pada posisi diam.
(b) Dial indikator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam.
(c) Benda kerja diputar, dial indikator tetap pada posisi diam.
1. Jam Ukur (Dial Test)
 Cara pembacaan dan penggunaan alat;
        Saat akan digunakan dial indikator tidak dapat digunakan sendiri, tapi memerlukan kelengkapan seperti di atas
yang harus diatur sedemikian rupa pada saat pengukuran. Posisi dial gauge harus tegak lurus terhadap benda kerja
yang akan diukur.
Pada dial indikator terdapat 2 skala. Yang pertama skala yang besar (terdiri dari 100 strip) dan skala yang lebih kecil.
Pada skala yang besar tiap stripnya bernilai 0,01 mm. Jadi ketika jarum panjang berputar 1 kali penuh maka
menunjukkan pengukuran tersebut sejauh 1 mm. Sedangkan skala yang kecil merupakan penghitung putaran dari
jarum panjang pada skala yang besar.Sebagai contoh, jika jarum panjang pada skala besar bergerak sejauh 6 strip dan
jarum pendek bergerak pada skala 3 maka artinya hasil pengukurannya adalah3,06 mm. Pengukuran ini diperoleh
dari:
skala pada jarum panjang dibaca : 6 x 0,01 mm = 0,06 mm
skala pada jarum pendek dibaca : 3 x 1 mm = 3 mm
maka hasil pengukurannya adalah 0,06 mm + 3 mm = 3,06 mm.
note: permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi spindel dial (ujung peraba) tegak lurus pada permukaan
komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang digunakan.
2. Pupitas
 
Pupitas dapat di sebut dengan jam ukur tes atau dial test indicator yang berfungsi untuk
mengetahui kerataan permukaan benda kerja dan mengukur daerah toleransi suatu produk.
Perbedaan dengan dial indicator yaitu terletak pada sensornya. Sensor pada pupitas berupa
lengan dengan ujung berbentuk bola dan gerakkannya seperti busur, mempunyai kapasitas
pengukuran yang lebih kecil yaitu antara 0,2 s/d 0,8 mm.
Pupitas  sendiri terdiri atas beberapa bagian-bagian yaitu :
 a. Sensor yang berbentuk lengan
 b. Blok gerak
 c. Blok diam
d. Piring ukur
 e. Rangka terbuat dari metal atau plastik
Pemakaian pupitas yaitu dengan cara pupitas dipasang pada dudukan pemindah (transfer
stand) dengan tiang dan lengan yang dapat diatur dengan baut penyetel atau pengaturan
secara feksibel.
Macam – macam pupitas dapat dilihat dari konstruksi piring pengukur, pupitas terdiri atas:
• Pupitas dengan konstruksi piring ukur sumbunya sejajar dengan sumbu rangka.
• Pupitas dengan konstruksi piring ukur sumbunya tegak lurus dengan rangkanya.
2. Pupitas
 
Penggunaan dari pupitas antara lain sebagai berikut :
• Mengukur permukaan (kerataan) secara bertingkat.
• Mengukur celah (permukaan luar) pada poros kerah (colar)
• Mengukur kerataan permukaan dari lubang bertingkat.
• Mengukur lubang alur da kesejajaran sumbunya.
• Mengukur kesejajaran permukaan, baik permukaan luuar maupun dalam.
• Mengukur kerataan bidang horizontal maupun bidang miring.
3.   Alat Ukur Pembanding Ketinggian
 
3.   Alat Ukur Pembanding Ketinggian
 
Alat ukur pembanding ketinggian disebut juga kaliber ketinggian adalah sebuah alat sebagai pembanding
ukuran ketinggian standar dengan tinggi objek ukur yang terdiri atas:
· Kaliber induk ketinggian
· Blok geser, pupitas atau penggores.

Untuk mengukur benda kerja yang ditoleransi kita harus membuat dua kaliber katinggian, yang terdiri atas:
· Kaliber ketinggian yang diset untuk ukuran tinggi maksimum sebagai kaliber Go.
· Kaliber ketinggian yang diset untuk ukuran tinggi minimum sebagai kaliber Not – Go.
1. Pengesetan ukuran standar pada kaliber induk.
2. Pengukuran pada objek ukur.
Pengukuran ukuran standar ketinggian pada kaliber induk dengan menggunakan dial indicator atau pupitas. Ukuran
diset pada ukuran nominal.
Pengukuran kaliber induk pada objek ukur, langsung dapat diketahui toleransinya pada alat ukur pupitas atau dial
indikatornya.
Pada kaliber ini, tidak perlu dibuat dua kaliber, tetapi cukup diset pada dial indicatornya atau pada pupitasnya,
mengenai besar toleransi yang diijinkan.
3.   Alat Ukur Pembanding Ketinggian
 
Prosedur dan teknik penggunaan alat ukur pembanding ketinggian:
 a. Letakkan objek ukur, kaliber induk ketinggian dan blok geser pada meja rata.
 b. Geserkan kaliber ketinggian (blok geser dan kelengkapannya) pada alat ukur (kaliber induk  
ketinggian) sebagai ukuran standar yang akan digunakan untuk mengukur atau
membandingkan dengan ukuran objek ukur (benda kerja).
 c. Usahakan ujung penggores atau sensor pada pupitas menyentuh   permukaan blok ukur pada
kaliber induk ketinggian. Stel pada posisi nol atau kencangkan baut pengikatnya jika
menggunakan penggores.
 d.Geserkan kaliber ketinggian (blok geser) yang telah diset ukuran ketinggiannya pada benda
kerja.
4. Kaliber
 
4. Kaliber
 
Kaliber adalah alat ukur yang digunakan untuk memeriksa batas ukur secara langsung atau tidak
langsung dan juga sebagai alat pembanding ukuran. Ukuran pada kaliber terbagi menjadi dua,
yaitu ukuran standart sebagai acuan dan ukuran standar batas atau limit. Ukuran standar sebagi
acuan adalah kaliber yang berbentuk blok ukur, yang dibuat khusus dengan ketelitian yang sangat
tinggi. Blok ukur ini digunakan untuk mencocokan ukuran dari alat-alat ukur dan digunakan pula
sebagai alat kalibrasi untuk menera alat-alat yang aktif digunakan. Sedangkan ukuran batas atau
limit digunakan untuk mencocokan ukuran dari alat-alat ukur yang tingkat ketelitiannya dibawah
dari jenis kaliber ukuran standar.

Jenis dari kaliber ada beberapa macam antara lain kaliber roll, kaliber bola, kaliber poros konis,
dan kaliber celah ( snap gauge ).
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai