Anda di halaman 1dari 11

Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai


seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian skala, yaitu skala tetap (tidak dapat digeser)
dan skala nonius (dapat digeser). Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada
keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi
dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk
jangka sorang dibawah 30 cm dan 0.01 untuk yang diatas 30cm.

Pada nonius jangka sorong biasanya didapatkan 49 bagian skala utama, 50 bagian
skala nonius, atau 50 bagian skala nonius 49 mm, sehingga jarak antara 2 skala nonius
terdekat adalah 49/50 mm = 0,98 mm. nst nonius jangka sorong dapat dicari dengan rumus :

Nst nonius = selisih jarak antara dua nst skala utama dengan jarak antara dua skala nonius.

Hasil pengukuran jangka sorong ( H ) adalah berdasarkan hasil bacaan skala utama + hasil
baca skala nonius dengan patokan angka nol ( 0 ) skala nonius (skala geser).

Bagian-bagian jangka sorong:


1. Gigi luar: berfungsi untuk mengukur dimensi luar (tebal, lebar atau batang kayu)
2. Gigi dalam: untuk pengukuran bagian dalam (lebar lubang pen, lubang bor, alur dll)
3. Pengukur kedalaman: Paling baik untuk pengukuran dalam lubang pen danbor.
4. Ukuran utama (cm): skala utama yang digunakan untuk membaca hasil pengukuran.
5. Ukuran sekunder (inch): skala alternatif dalam satuan inch.
6. Patokan pembacaan skala utama (cm)
7. Patokan pembacaan skala sekunder (inch)
8. Untuk menghentikan atau melancarkan geseran pengukuran.

Jenis-jenisJangka Sorong

Jenis-jenis jangka sorong adalah:

1. Jangka sorong nonius ( Vernier Caliper )

Ada dua jenis utama dari jangka sorong nonius. Jenis pertama hanya digunakan untuk
mengukur dimensi luar dan dimensi dalam sedangkan jenis kedua selalu untuk mengukur
dimensi luar dan dimensi dalam, juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian.

Pada jenis pertama, untuk pengukuran dimensi dalam maka harga yang dibaca pada
skala linier harus ditambah dengan tebal dari ujumg kedua rahang ukur. Biasanya rahang
ingsut/jangka sorong ini mempunyai kapasitas ukur sampai 150 mm, sedangkan untuk jenis
yang besar dapat sampai 1000mm. kecermatan pembacaac tergantung dari skala noniusnya
dalam hal ini adalah 0,10 ; 0,50 atau 0,2 mm.

2. Jangka sorong Jam (Dial Caliper)

Mistar ingsut / jangka sorong jam yang memakai jam ukur sebagai ganti dari skala
nonius. Gerak lurus dari sensor diubah menjadi gerak berputar dari jam penunjuk dengan
perantaraan roda gigi. Pada poros jam ukur dan batang bergigi yang melekat di tengah-tengah
sepanjang batang ukur.

3. Jangka sorong Ketinggian (Hight Gauge)

Suatu jenis jangka sorong yang berfungsi sebagai pengukur ketinggian disebut jangka
sorong ketinggian. Alat ukur ini dilengkapi dengan rahang ukur yang bergerak vertical pada
batang berskala yang tegak lurus dengan landasannya. Skala utama pada batang ukur ada
yang dapat diatur ketinggiannya, dengan menggunakan penyetel yang terletak dipuncaknya.
Dengan demikian pembacaan ukuran dapat diatur mulai dengan bilangan bulat.

Sebelum melakukan pengukuran, hendaknya terlebih dahulu dilakukan pengecekan


kondisi alat pengukuran, apakah masih layak pakai atau tidak. Sebab pemakaian alat
pengukuran yang sudah terrlalu lama bisa mempengaruhi tingkat ketelitian alat tersebut
terhadap hasill pengukuran. Metode pengujian ini dinamakan dengan metode kalibrasi.
Kesalahan-kesalahan dari alat ukur biasanya terjadi pada penunjukan skala, penunjukan awal
posisi nol pada skala dan sebagainya. Pada jangka sorong kesalahan yang terjadi biasanya
pada saat awal sebelum pengukuran, yaitu ketika rahang geser dan rahang tetap di tutup rapat.
Posisi angka nol pada skala nonius tidak tetap berada di posisi angka nol pada skala utama,
kadang bisa lebih atau kurang. Kelebihan atau kekurangan penunjukkan skala tersebut biasa
dinamakan dengan kesalahan nol (zero error).

Jika posisi nol pada skala nonius berada di sebelah kanan posisis nol pada skala utama
atau dinamakan juga kesalahan nol positif, maka hal ini berarti bahwa hasil pengukuran lebih
dari nilai sebenarnya, sehingga untuk mendapatkan nilai yang sebanarnya digunakan formula
sebagai berikut:

Nilai sebenarnya = hasil pengukuran kesalahan nol

Jika posisi nol pada skala nonius berada di sebelah kiri posisi nol pada skala utama
atau dinamakan juga kesalahan nol negatif, maka hal ini berarti bahwa hasil pengukuran
kurang dari nilai sebenarnya sehingga untuk mendapatkan nilai sebenarnya sehingga untuk
mendapatkan nilai yang sebenarnya digunakan formasi sebagai berikut:

Nilai sebenarnya = hasil pengukuran + kesalahan nol

Kegunaan jangka sorong

Kegunaan jangka sorong adalah:

1. untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit

2. untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa,
maupun lainnya) dengan cara diulur

untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara

menancapkan / menusukkan bagian pengukur.


Penggunaan Jangka Sorong

Adapun penggunaan jangka sorong, adalah sebagai berikut :

1. Mengukur Diameter Luar Benda

Cara mengukur diameter, lebar atau ketebalan benda:

Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang, masukkan benda ke rahang bawah jangka sorong,
geser rahang agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.

2. Mengukur Diameter Dalam Benda

Cara mengukur diameter bagian dalam sebuah pipa atau tabung :

Putarlah pengunci ke kiri, masukkan rahang atas ke dalam benda ,

geser agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.

3. Mengukur Kedalaman Benda

Cara mengukur kedalaman benda :

Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang sorong hingga ujung lancip menyentuh dasar tabung,
putar pengunci ke kanan.

ManoMeter
Pengertian dan Fungsi Manometer

Udara ternyata memberikan tekanan pada ruang tertutup. Ketika kamu meniup balon
maka pada balon terasa adanya tekanan yang menekan tangan kalian. Untuk mengukur
tekanan gas dalam ruang tertutup digunakan manomater.

Manometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur tekenan udara dalam ruang tertutup.

Ada dua jenis manometer, yaitu manometer zat cair dan manometer logam.

a. Manometer zat cair

Manometer zat cair merupakan manometer jenis terbuka. Pada manometer zat cair terdapat
pipa U yang memiliki satu tabung terbuka dan satu tabung tertutup. Cairan dalam tabung
dapat berupa air raksa, alkohol, ataupun air.

Prinsip pengukuran tekanan udara dalam tabung manometer adalah dengan mengukur selisih
ketinggian fluida dalam pipa.

Jika tekanan gas dalam tabung lebih besar dari tekanan udara luar maka tinggi permukaan zat
cair dalam tabung terbuka lebih tinggi daripada tinggi permukaan zat cair dalam tabung yang
tertutup.

Gambar Manometer

b. Manometer logam
Untuk tekanan udara yang tinggi, seperti pengukuran tekanan udara dalam ban mobil,
tekanan gas, dan tekanan tungku pemanas digunakan manometer logam. Manometer ini
digunakan karena tekanan udara yang diukur sangat besar sehingga tidak mungkin
menggunakan manometer zat cair.

Manometer logam ada beberapa macam, antara lain:


1) manometer Bourdon,
2) manometer Schaffer dan Boudenberg, dan
3) manometer pegas.

Dial Indikator

1. Pengertian :

Dial Indikator atau juga dikenal dengan Dial Gauge ialah alat ukur dengan skala
pengukuran yang sangat kecil, contohnya pada pengukuran pergerakan suatu komponen
(backlash, endplay) dan pengukuran kerataannya (round out). Dial gauge ini merupakan
tools yang tidak dapat berdiri sendiri, artinya ia mesti dipasangkan pada suatu alat bantu
yang disebut: Magnetic Base, sebagai pemegang dial gauge dan berfungsi mengatur
posisi dari dial gauge (tinggi-rendahnya, kemiringannya) pada tempat atau permukaan
benda yang diukur.

2. Kegunaan/Fungsi :

Mengukur kerataan permukaan bidang datar.

Mengukur kerataan permukaan dan kebulatan sebuah poros.


Mengukur kerataan permukaan dinding Cylinder.

Gambar Manometer

3. Cara Menggunakan/Mengukur :

Pasang contact point pada dial indikator.

Pasang dial indicator pada standnya.

Tempelkan contact point pada benda kerja yang akan diukur.

Kendorkan screw pengikat pada skala dan posisikan angka nol sejajar dengan jarum
penunjuk. lalu kencangkan lagi screw pengikat.

Gerakkan benda kerja sesuai kebutuhan.

Baca nilai penyimpangan jarum penunjuk pada skala.

Untuk mendapatkan hasil yang benar, harus diketahui ketelitian skala pada dial
tersebut.

4. Tingkat Ketelitian :

Tingkat ketelitian anatara 0,01 mm sampai 0,001 mm (tergantung tipe dial indikator).

5. Cara Membaca Skala dan Hasil :

Untuk dial gauge metric (mm), skala utama ditunjukan dengan jarum panjang (long
hand), satu putaran jarum panjang (dari nol ke nol = 100 strip) menandakan skala 1 mm,
dan akan ditunjukan dengan pergerakan jarum pendek (short hand) sejauh 1 strip yang
berarti probe spidle bergerak sejauh 1 mm. Satu putaran jarum pendek (short hand) dari
nol ke nol sebanyak 10 strip atau sama dengan 10 x 1 mm = 10 mm atau 1 cm. Sehingga
tingkat akurasi (1 strip jarum panjang) dial gauge metric adalah 1 mm dibagi 100 strip
sama dengan 0,01 mm.
Untuk dial gauge English (inch), skala utama ditunjukan dengan jarum panjang (long
hand), satu putaran jarum panjang (dari nol ke nol = 100 strip) menandakan skala 0,1
inch, dan akan ditunjukan dengan pergerakan jarum pendek (short hand) sejauh 1 strip
yang berarti probe spindle bergerak sejauh 0,1 inch. Satu putaran jarum pendek (short
hand) dari nol ke nol sebanyak 10 strip atau sama dengan 10 x 0,1 inch = 1 inch.
Sehingga tingkat akurasi (1 strip jarum panjang) dari dial gauge English (inch) adalah 0,1
inch dibagi 100 strip sama dengan 0,001 inch.

6. Bagian-bagian :

Jarum Panjang :

Jarum panjang ini akan langsung bergerak jika bagian bidang sentuh tertekan oleh
benda gerakan dari jarum panjang tersebut tergantung pada hasil kali antara skala dengan
angka yang di tunjuk jarum panjang dial gauge tersebut. contohnya : dial gauge skala 0,01
mm, apabila jarum panjang menunjuk angka 10 berarti 0,01 x 10 = 0,1 mm.

Jarum Pendek :

Jarum pendek akan bergerak satu step/ruas, jika jarum panjang berputar dari angka
nol sampai angka nol lagi (satu putaran). contohnya : nilai pergerakan satu ruas dari jarum
pendek adalah 0,01 mm x 100 = 1 mm (ini jika nilai skala 0,01 mm).

Jadi, jika jarum pendek berputar sampai satu putaran berarti 1 x 10 = 10 mm.

Batas Toleransi :

Batas toleransi pada alat ini terdapat dua batas toleransi dan dapat digeser kekiri dan
kekanan sesuai dengan yang kita inginkan untuk melihat batas pergerakan jarum panjang
kekiri atau kekanan, ketika proses pengukuran benda kerja.

Bidang sentuh benda kerja :

Bagian ini akan bergerak naik atau turun jika bersentuhan dengan permukaan benda
kerja saat benda kerja bergerak terhadap bidang sentuh tersebut. Jarum panjang akan
bergerak kearah kanan jika bidang sentuh bergerak kearah atas. Jarum panjang akan
bergerak kekiri jika bidang sentuh bergerak ke bawah.

7. Cara Kalibrasi :

Letakkan dial indikator pada tempat yang datar.


Lihatlah skala utama dan skala nonius.

Jika di skala utama tidak menampilkan angka 0 (nol), maka putar skrup pengkalibrasi
searah jarum jam atau sebaliknya, tergantung pada keperluan, sampai jarum skala
utama menunjukkan angka 0 (nol). Lakukan hal yang sama pada skala nonius.

8. Nama lain Dial Indikator :

Dial Gauge.

Jarum ukur.

9. Jenis-jenis :

Dial gauge dengan nilai skala 0,01 mm :

Jenis ini dapat dipakai untuk mengukur dengan batas ukuran hingga 10 mm.

Dial gauge dengan nilai skala 0,01 mm :

Jenis ini memiliki batas ukur hingga 1 mm.

Dial gauge dengan nilai skala 0,0005 mm :

Jenis ini memiliki batas ukur hingga 0,025 mm.

10. Cara Merawat :

Bersihkan dial indikator dari debu atau kotoran pada poros peraba atau batang
pengukur sebelum dan sesudah pemakaian.

Dial indikator sebaiknya disimpan pada tempat yang aman dan jauh dari getaran-
getaran, karena dial indikator mudah pecah/rusak.

Dial indikator sebaiknya disimpan ditempat yang suhu dan kelembabannya stabil.

Load Cell

Load cell adalah sebuah alat uji perangkat listrik yang dapat mengubah suatu energi
menjadi energi lainnya yang biasa digunakan untuk mengubah suatu gaya menjadi sinyal
listrik. Perubahan dari satu system ke system lainnya ini tidak langsung terjadi dalam dua
tahap saja tetapi harus melalui tahap-tahap pengaturan mekanikal, kekuatan dan energi dapat
merasakan perubahan kondisi dari baik menjadi kurang baik. Pada strain guage (load cell)
atau biasa disebut dengan deformasi strain gauge. The strain gauge mengukur perubahan
yang berepengaruh pada strain sebagai sinyal listrik, karena perubahan efektif terjadi pada
beban hambatan kawat listrik.

Sebuah sel/slot beban umumnya terdiri dari empat aspek pengukur regangan dalam
sistem konfigurasi pada Wheatstone Bridge. Sel/slot beban dari satu strain gauge atau dua
pengukur regangan. Output sinyal listrik biasanya disediakan serta di urutankan beberapa
milivolt dan membutuhkan amplifikasi oleh penguat instrumentasi sebelum dapat digunakan.

Output dari pemantauan perubahan kondisi dapat ditingkatkan untuk menghitung gaya yang
diterapkan untuk perabaikan dan pemantauan kondisinya. Berbagai jenis sel/slot beban yang
ada termasuk sel/slot beban hidrolik, Strain gage merupakan bagian terpenting dari
sebuah load cell, dengan fungsi untuk mendeteksi besarnya perubahan dimensi jarak yang
disebabkan oleh suatu elemen gaya. Strain gages secara umum digunakan dalam pengukuran
presisi gaya, berat, tekanan, torsi, perpindahan dan kuantitas mekanis lainnya. Setelahnya
dikonversi menjadi energi tegangan kedalam anggota mekanis. Strain gage menghasilkan
perubahan pada nilai tahanan yang proporsional dengan perubahan jangka panjang atau
perubahan melalui lamanya proses. Strain gage memiliki dua tipe dasar strain gage yaitu :

1. Terikat (bonded)

Bonded strain gage seluruh bagiannya terpasang pada elemen gaya (force member)
dengan menggunakan semacam bahan perekat. Selagi elemen gaya tersebut meregang, strain
gage juga dapat memanjang

2. Tidak terikat (unbonded).

Unbonded strain gage memiliki salah satu sudut akhir yang dipasang pada elemen gaya
dan sudut akhir satunya lagi dipasang pada pengumpul gaya (force collector).
Persyaratan ini sering digunakan untuk menguji kelayakan system strain gage untuk aplikasi
tertentu dimana konstanta kalibrasi strain gage harus stabil, artinya tidak berubah terhadap
waktu, temperature dan faktor lingkungan lain.

ketelitian pengukuran regangan 1s dan pada daerah regangan 10 %, ukuran


standarisasi strain gage, yaitu panjang 1o dan tebal wo harus kecil

Load cell merupakan alat pengujian dan perangkat untuk membantu kinerja dan komopnen
pada sensor load cell (strain gage).

Anemometer

Gambar Anemometer

1. Pengertian :

Anemometer ialah sebuah alat pengukur kecepatan angin yang biasanya digunakan dalam
bidang Meteorologi dan Geofisika atau stasiun prakiraan cuaca.

2. Kegunaan/Fungsi :
Anemometer Berfungsi untuk mengukur atau menentukan kecepatan angin. Selain mengukur
kecepatan angin, alat ini juga dapat mengukur besarnya tekanan angin, cuaca, dan tinggi
gelombang laut.

3. Cara Menggunakan/Mengukur :
Pengukuran dapat dilakukan dengan cara memegang Anemometer secara vertikal atau
menaruhnya di atas penyangga. Angka kecepatan angin akan ditampilkan secara otomatis
pada speedometer.

4. Tingkat Ketelitian :
Anemometer memiliki tingkat ketelitian hingga 0.5 m/s.

5. Cara Membaca Skala dan Hasil :


a. Tekan tombol ON/OFF .
b. Akan tampil semua item pengukuran pada layar.
c. Untuk mode pengukuran yang diperlukan.
d. Tekan tombol HOLD untuk melihat hasil pengukuran.
e. Catat hasil pengukuran.

6. Bagian-bagian :

Anemometer Cup dan Vane (velocity anemometer).

Pressure Tube Anemometer.

Pressure Plate Anemometer.

7. Cara Kalibrasi :
Untuk kalibrasi arah angin, metode ini bisa menghasilkan akurasi 5 atau lebih baik bila
dilakukan dengan hati-hati. Mulailah dengan menghubungkan alat ke rangkaian pengkondisi
sinyal yang menunjukkan nilai arah angin. Ini merupakan indikator yang menampilkan nilai
arah angin dalam derajat sudut atau hanya sebuah voltmeter pemantauan output. Tahan atau
mount instrumen supaya pusat baling-baling rotasi berada di atas pusat selembar kertas yang
memiliki 30 atau 45 crossmarkings.
Posisi the instrument sehingga crossarm mounting berorientasi utara-selatan dengan bolang-
baling di sebelah utara dan anemometer di sebelah selatan. Dengan imbangan yang mengarah
langsung pada anemometer yang sinyal arah angin harus sesuai dengan 180 atau selatan
jatuh tempo. Jika dilihat dari atas, visual menyelaraskan bolang-baling dengan masing-
masing crossmarkings dan mengamati tampilan indikator. Hal ini harus sesuai dengan posisi
bolang-baling dalam waktu 5 . Bila tidak, mungkin perlu untuk menyesuaikan posisi relatif
dari rok bolang-baling dan poros.
8. Nama Lain :

Anemograf.

Windmeter.

9. Jenis-jenis :

Anemometer Digital.

Anemometer Analog.

10. Cara Merawat :

Periksa kerusakan pada waktu tertentu setiap tahun dan bersihkan dedaunan yang
terkumpul di corong. Kotoran dan debu kemungkinan bisa menutup saringan dan akan
mengurangi aliran menuju bucket. Dedaunan dapat dengan mudah dipindahkan dari
corong dan saringan bisa dibersihkan denga cara memindahkan cup dari tabung filter.
Pindahkan saringan dengan perlahan, bersihkan dan ganti dengan yang baru.

Bersihkan karat dari permukaan gauge. Permukaan gauge mudah miring disebabkan
pergerakan tanah yang sedikit merusak atau adanya perbuatan tangan manusia yang
jahil.

Pada permasalahan tertentu terkadang raingauge tidak tersimpan atau tidak terhubung
ke data logger. Karena itu periksalah keseimbangan lengan bucket. Cara yang paling
mudah untuk melakukannya yaitu dengan cara mencoba untuk menyeimbangkan
posisi tengah bucket. Setelah bucket seimbang bersihkan bucket dari kotoran atau
debu atau pakai pivot pin dan pipa bucket.

11. Skala utama/Skala nonius :


Skala beaufort.

Anda mungkin juga menyukai