Bab 3 Sifat Kelistrikan, sifat thermal, konduktivitas, sifat fisis, kimia, dan sifat mekanis
dari bahan semi konduktor
Semi konduktor adalah sebuah komponen yang memiliki konduktivitas listrik yang terletak
diantara insulator (isolator) dan konduktor
Sifat kelistrikan :
• Kemampuan konduksi listrik terbatas
• Penghantar listrik yang lebih baik pada tempratur tinggi
Konduktivitas termal rendah semi konduktor cenderung memiliki konduktivitas termal yang
rendah dibandingkan dengan logam yang membuatnya menjadi isolator termal dalam
beberapa kasus
Konduktivitas intrinsik dan ekstrinsik dapat memiliki konduktivitas murni yang ditentukan
oleh muatan listrik dari elektron dan lubang dalam kisi, serta konduktivitas ekstrinsik yang
dipengaruhii oleh dopan yang ditambahkan ke bahan semikonduktor.
Sifat Fisis
Gap Energi Pita
Semi konduktor memiliki gap energi pita yang memisahkan pita valensi (yang diisi penuh
dengan electron) dan pita konduksi (kosong atau Sebagian diisi). Gap energi menentukan
sifat listrik dan optik semi konduktor.
Sifat Kimia
Reaktivitas Terbatas
Bahan semi konduktor cenderung memiliki reaktivitas kimia yang lebih rendah dibandingkan
dengan logam. Namun, dapat berinteraksi dengan zat kimia tertentu dan mengalami reaksi
kimia.
Sifat Mekanis
Kekuatan mekanis tergantung pada jenis kristal seifat mekanis semi konduktor, seperti :
kekuatan dan elastis. Tergantung pada jenis kristal yang digunakan.
Pengaruh Medan Listrik
Daya hantar tergantung dari jumlah pembawa muatan n, besar muatan q, dan mobilitas dari
pembawa muatan.
Pada logam dan semi konduktor, electron yaitu pembawa muatan 0,16 x 10 pangkat -18 coul
atau 0,16 x 100 pangkat -18 amp.sec. mobilitas dapat dianggap sebagai kecepatan rata – rata
pembawa yang ditimbulkan oleh medan listrik masing-masing satuan (m/s) dan (volt/m).
Tahanan jenis p adalah sifat bahan, tidak tergantung pada bentuk. Dimana L adalah Panjang
dan A adalah luas penampang. Dengan mengetahui R, ahli Teknik dapat menggunaka
persamaan dasar fisika untuk menghitung arus I dalam ampere dan daya P dalam Watt : I
=E/R; P=E X I = 12X R=E2/R= Joule/sec.