Anda di halaman 1dari 102

MENGENAL TRANSISTOR

Disusun Oleh:
Nama BATARA SK PANJAITAN

EL3D 2015

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI MEDAN
2014/2015

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang
mana kita masih diberikan kesehatan dan nikmat karunianya hingga saat ini.
Dan berkatNya pula lah tugas makalah ini dapat diselesaikan.
Hal yang menarik dari topik pembahasan yang akan kami paparkan yaitu
mengenai ilmu bahan ini yakni dalam dunia teknik kelistrikan kita tidak dapat
dipungkiri dan pasti akan berhadapan dengan yang namanya bahan konduktor
atau penghantar. Sebab, penghantar dalam kelistrikan sudah bagian dari
kesatuan yang sudah umum digunakan sebagai media untuk menyalurkan
energi listrik tersebut.
Beberapa waktu lalu kami dari saya handrianus simarmata EL-1D 2015
sudah mempresentasikan materi mengenai ilmu bahan ini. Dan puji syukur kami
berhasil menampilkan presentasi yang cukup maksimal dengan materi yang
juga mendukung sehingga cakupan pembahasan yang kami sampaikan kami
rasa sudah meliputi keseluruhan materi mengenai konduktor.
Dalam makalah ini kami akan kembali menjelaskan lebih lengkap lagi
mengenai materi ilmu bahan beserta dengan lampiran gambarnya. Makalah ini
kami kembangkan dari bahan presentasi kami sebelumnya. Dengan tambahan
penjelasan dari sumber yang sudah kami rangkum.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman EL-1D
yang sudah memberikan dukungan, masukan, pertanyaan maupun kritikan pada
saat kami mempresentasikan bahan tentang konduktor ini. Terima kasih kepada
dosen pembimbing yang sudah memberikan arahan sehingga tugas makalah ini
dapat kami selesaikan dengan baik. Kepada pembaca, jika sekiranya pada
makalah ini masih terdapat kekurangan diharapkan masukannya. Semoga
bermanfaat! ^_^
Medan, 3 Februari 2015

Penyusun

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

DAFTAR ISI
Kata
pengantar...
....
Daftar
Isi........
...
BAB I
Bahan Isolasi

Pengertian Bahan
Isolasi ...............................................................................
Sifat sifat Bahan Isolasi
.
Pembagian Kelas Bahan Isolasi
.
Macam macam Bentuk Bahan
isolasi..

BAB II
Kaca dan Porselin

Kaca
Pengertian Kaca
Proses Pembuatan Kaca
Macam macam Kaca
Pembuatan Kaca
Sifat sifat Kaca

Porselin
Pengertian Porselin
Proses Pembuatan Porselin
Sifat sifat Porselin
Kelebihan dan Kekurangan Porselin
2

BAB III
Konduktor

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Definisi Konduktor
Jenis jenis Konduktor
Bahan bahan Konduktor
Prinsip Konduktor
Klarifikai Konduktor

BAB IV
Semi Konduktor dan Super Konduktor

Semi Konduktor
Super Konduktor

BAB V
Magnet

Definisi Magnet
Sifat sifat Magnet
Bentuk bentuk Magnet
Jenis jenis Magnet
Cara Membuat Magnet
Cara Menghilangkan Sifat Kemagnetan

BAB VI
Serat Optik

Pendahuluan
Pengertian Serat Optik
Jenis Serat Optik
Karakter Transmisi pada Serat Optik
Cara Kerja Fiber Optik

BAB VII
Plastik

Pengertian Plastik
Contoh Plastik
Plastik berdasarkan Sifat Thermalnya
Arti Lambang Segitiga pada Kemasan Plastik
2

BAB VIII
Logam sebagai bahan Teknik

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Pengertian Logam
Pembuatan Logam

Daftar
Pustaka..

A. Pengertian Bahan Isolasi


Bahan penyekat atau sering disebut dengan istilah isolasi adalah suatu bahan yang digunakan
dengan tujuan agar dapat memisahkan bagian bagian yang bertegangan atau bagian bagian yang
aktif. Sehingga untuk bahan penyekat ini perlu diperhatikan mengenai sifat sifat dari bahan tersebut
yang meliputi : sifat listrik, sifat mekanis, sifat termal, ketahanan terhadap bahan kimia dan lain
lain.
Bahan penyekat digunakan untuk memisahkan bagian bagian yang beregangan. Untuk itu
pemakaian bahan penyekat perlu mempertimbangkan sifat kelistrikannya. Disamping itu juga perlu
mempertimbangkan sifat sifat bahan penyekat tersebut.
Sifat kelistrikan mencakup resistivitas, permitivitas, dan kerugian dielektrik. Penyekat
membutuhkan bahan yang mempunyai resistivitas yang besar agar arus yang bocor sekecil mungkin
(dapat diabaikan). Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa bahan isolasi yang higroskopis
hendaknya dipertimbangkan penggunaannya pada tempat tempat yang lembab karena
resistivitasnya akan turun. Resistivitas juga akan turun jika tegangan yang diberikan naik.
Besarnya kapasitansi bahan isolasi yang berfungsi sebagai dielektrik ditentukan oleh
permitivitasnya, disamping jarak dan luas permukaannya. Besarnya permitivitas udara adalah
1,00059, sedangkan untuk zat padat dan zat cair selalu lebih besar dari itu. Apabila bahan isolasi
diberi tegangan bolak balik maka akan terdapat energi yang diserap oleh bahan tersebut. Besarnya
kerugian energi yang diserap bahan isolasi tersebut berbanding lurus dengan tegangan, frekuensi,
kapasitansi, dan sudut kerugian dielektrik. Sudut tersebut terletak antara arus kapasitif dan arus total
(Ic + Ir).
Suhu juga berpengaruh terhadap kekuatan mekanis, kekerasan, viskositas, ketahanan terhadap
pengaruh kimia dan sebagainya. Bahan isolasi dapat rusak diakibatkan oleh panas pada kurun waktu
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

tertentu. Waktu tersebut disebut umur panas bahan isolasi. Sedangkan kemampuan bahan menahan
suhu tertentu tanpa terjadi kerusakan disebut ketahanann panas. Menurut IEC (International
Electrotehnical Commission) didasarkan atas batas suhu kerja bahan, bahan isolasi yang digunakan
pada suhu dibawah nol (misal pada pesawat terbang, pegunungan) perlu juga diperhitungkan karena
pada suhu dibawah nol bahan isolasi akan menjadi keras dan regas.
Pada mesin mesin listrik, kenaikan suhu pada penghantar dipengaruhi oleh resistansi panas
bahan isolasi. Bahan isolasi tersebut hendaknya mampu meneruskan panas yang didesipasikan oleh
penghantar atau rangkaian magnetik keudara sekelilingnya.
Kemampuan larut bahan isolasi, resistansi kimia, higroskopis, permeabilitas uap, pengaruh
tropis, dan resistansi radio aktif perlu dipertimbangkan pada penggunaan tertentu. Kemampuan larut
diperlukan dalam menentukan macam bahan pelarut untuk suatu bahan dan dalam menguji
kemampuan bahan isolasi terhadap cairan tertentu selama diimpregnasi atau dalam pemakaian.
Kemampuan larut bahan padat dapat dihitung berdasarkan banyaknya bagian permukaan bahan yang
dapat larut setiap satuan waktu jika diberi bahan pelarut. Umumnya kemampuan larut bahan akan
bertambah jika suhu dinaikkan. Ketahanan terhadap korosi akibat gas, air, asam, basa dan garam
bahan isolasi juga bervariasi antara satu pemakaian bahan isolasi didaerah yang konsentrasi kimianya
aktif, instalasi tegangan tinggi, dan suhu diatas normal.
Uap air dapat memperkecil daya isolasi bahan. Karena bahan isolasi juga mempunyai sifat
hiigroskopis maka selam penyimpanan atau pemakaian diusahakan agar tidak terjadi penyerapan uap
air oleh bahan isolasi, dengan memberikan bahan penyerap uap air, yaitu senyawa P 2O5 atau CaCl2.
Bahan yang molekulnya berisi kelompok hidroksil (OH) higroskopitasnya relatif besar dibanding
bahan parafin dan polietilin yang tidak dapat menyerap uap air. Bahan isolasi hendaknya juga
mempunyai permeabilitas uap (kemampuan untuk dilewati uap) yang besar, khususnya bagi bahan
yang digunakan untuk isolasi kabel dan rumah kapasitor.
Didaerah tropis basah dimungkinkan tumbuhnya jamur dan serangga. Suhu yang tinggi yang
disertai kelembaban dalam waktu lama dapat menyebabkan turunnya kemampuan isolasi. Oleh
karena bahan isolasi hendaknya dilapisi bahan anti jamur (paranitro phenol, dan phenta chloro
phenol).
Pemakaian bahan isolasi sering dipengaruhi bermacam macam energi radiasi yang
berpengaruh dan mengubah sifat bahan isolasi. Radiasi sinar matahari mempengaruhi umur bahan,
khususnya jika bersinggungan dengan oksigen. Sinar ultra violet dapat merusak beberapa bahan
organik, T yaitu kekuatan mekanik dan elastisitas. Sinar X sinar sinar dari rekator nuklir, partikel
partikel radio isotop juga mempengaruhi kemampuan bahan isolasi.
Sifat mekanis bahan kekuatan tarik, modulus elastisitas, dan derajat kekerasan bahan isolasi
juga menjadi pertimbangan dalam memilih suatu jenis bahan isolasi.
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

B. Sifat Sifat Bahan Isolasi


Ada beberapa sifat bahan penyekat yang perlu kita ketahui sebagai dasar pemahaman kita
tentang bahan penyekat. Sifat sifat tersebut meliputi sifat listrik, sifat mekanis, sifat termis dan sifat
kimia.
a) Sifat Listrik
Sifat listrik yaitu suatu bahan yang mempunyai tahanan jenis listrik yang besar agar dapat
mencegah terjadinya rambatan atau kebocoran arus listrik antara hantaran yang berbeda tegangan
atau dengan tanah. Karena pada kenyataannya sering terjadi kebocoran, maka harus dibatasi sampai
sekecil-kecilnya agar tidak melebihi batas yang ditentukan oleh peraturan yang berlaku (PUIL :
peraturan umum instalasi listrik).
b) Sifat Mekanis
Mengingat sangat luasnya pemakaian bahan penyekat, maka perlu dipertimbangkan
kekuatannya supaya dapat dibatasi hal-hal penyebab kerusakan karena akibat salah pemakaian. Misal
memerlukan bahan yang tahan terhadap tarikan, maka dipilih bahan dari kain bukan dari kertas
karena lain lebih kuat daripada kertas.
c) Sifat Termis
Panas yang timbul pada bahan akibat arus listrik atau arus gaya magnet berpengaruh kepada
penyekat termasuk pengaruh panas dari luar sekitarnya. Apabila panas yang terjadi cukup tinggi,
maka diperlukan pemakaian penyekat yang tepat agar panas tersebut tidak merusak penyekatnya.
d) Sifat Kimia
Akibat panas yang cukup tinggi dapat mengubah susunan kimianya, begitu pula kelembaban
udara atau basah disekitarnya. Apabila kelembaban dan keadaan basah tidak dapat dihindari, maka
harus memilih bahan penyekat yang tahan air, termasuk juga kemungkinan adanya pengaruh zat-zat
yang merusak seperti : gas, asam, garam, alkali, dan sebagainya.

C. Pembagian Kelas Bahan Isolasi


Bahan penyekat listrik dapat dibagi atas beberapa kelas berdasarkan suhu kerja maksimum.
Klasifikasi bahan isolasi menurut IEC adalah seperti ditunjukkan pada tabel dibawah ini.

Tabel Pembagian kelas bahan Penyekat


SUHU KERJA
KELAS

MAKSIMUM

SUHU KERJA
KELAS

(C)
Y

90

MAKSIMUM
(C)

155

105

180

120

>180

130

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Kelas Y
Yang dapat digolongkan dalam kelas Y adalah : katun, sutera alam wol sintetis, rayon, serat

poliamid, kertas, prespan, kayu, poliakrit, polietilin, polivinil, karet.

Kelas A
Yang dapat digolongkan dalam kelas A adalah : bahan berserat dari kelas Y yang telah dicelup

dalam vernis, aspal, minyak trafo, email yang dicampur vernis dan poliamid.

Kelas E
Yang dapat digolongkan dalam kelas E adalah : penyekat kawat email yang memakai bahan

pengikat polivinil formal, poli urethan dan damar epoksi dan bahan pengikat lain semacam itu
dengan bahan pengisi selulose, pertinaks dan tekstolit, film triasetat, filem serat polietilin tereftalat.

Kelas B
Yang dapat digolongkan dalam kelas B adalah : bahan nonorganik (mika, gelas, fiber, asbes)

dicelup atau direkat menjadi satu dengan pernis atau konpon, bitumen, sirlak, bakelit dan sebagainya.

Kelas F
Yang dapat digolongkan dalam kelas F adalah : bahan bukan organik dicelup dan direkat

menjadi satu dengan epoksi, poliurethan, atau vernis yang tahan panas tinggi.

Kelas H
Yang dapat digolongkan dalam kelas H adalah : semua bahan komposisi dengan bahan dasar

mika, asbes dan gelas fiber yang dicelup dalam silikon tanpa campuran bahan berserat (kertas, katun,
dan sebagainya). Dalam kelas ini termasuk juga karet silikon dan email kawat poliamid murni.

Kelas C
Yang dapat digolongkan dalam kelas C adalah : bahan onorganik yang tidak dicelup dan tidak

diikat dengan subtansi organik, misalnya mika, mikanit yang tahan panas (menggunakan bahan
pengikat anorganik), mikaleks, gelas, dan bahan keramik. Hanya satu bahan organik saja yang
termasuk kelas C yaitu polietra flouroetilin (teflon).

D. Macam Macam Bentuk Bahan Isolasi


2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Dalam penyekat dalam bahan listrik terbagi menjadi tiga yaitu penyekat bentuk padat,
penyekat bentuk cair dan penyekat bentuk gas. Akan tetapi pada makalah ini kita akan membahas
tentang bahan penyekat bentuk padat.

1) Penyekat Bentuk Padat


Beberapa bahan penyekat bentuk padat yang sesuai dengan asalnya diantaranya:
1. Bahan Tambang
Yang dimaksud dengan isolasi bahan tambang adalah mineral atau bahan yang asal mulanya
didapat dari tambang dan digunakan sebagai isolasi pada ikatan kimia atau keadaan alaminya tanpa
proses kimia atau proses termal sebelumnya. Bahan isolasi mineral tersebut misalnya batu pualam,
batu tulis, klorida, mika, dan mikanit.
a. Batu Pualam
Batu pualam ialah batu kapur (CaCO3) yang keras atau dolomit yang dapat dipoles. Pualam
merupakan bongkahan batu yang besar yang kemudian dipotong potong menjadi lempengan tebal
dengan ukuran tertentu. Bagian mukanya digerinda dengan gerinda karborundum dan setelah cukup
rata kemudian digosok dengan batu asah. Yang terakhir adalah menggosokkan dengan menggunakan
cakram berlapis kain pemoles dan serbuk hijau (chromiun oksida) sebagai bahan tambahan sehingga
permukaannya menjadi mengkilat dengan warna yang sangat indah. Warna batu pualam ada yang
putih, kuning, kelabu, merah jambu, hitam dan sebagainya, sesuai dengan piegmennya. Semakin
padat dan licin maka semakin kurang daya penyerapan airnya.
Yang padat (tua) lebih mudah penggosokkannya. Batu pualam dapat dibor dengan bor baja
khusus. Batu pualam mempunyai sifat mudah pecah, berat (masa jenis paling rendah 2,6 g/cm3),
regas, mudah retak kalau dipanasi dan didinginkan mendadak, dan sensitif terhadap asam. Untuk
mendapatkan batu pualam yang sifat kelistrikannya baik maka bahan perlu diimpregnasi dengan
parafin, polistirin, bitumen, minyak dan sebagainya.
Dalam teknik listrik batu pualam sudah jarang sekali dipakai, terdesak oleh bahan lain yang
secara teknis lebih baik dan mudah pengolahannya. Dahulu banyak digunakan untuk bahan
penghubung. Sekarang, karena rupanya yang indah dan menarik, atu pualam banyak digunakan
dalam bidang arsitektur.
b. Batu Tulis
Warnanya abu abu kehitaman. Strukturnya berlapis lapis sehingga dapat dibentuk sebagai
papan. Penggunaannya seperti batu pualam (sebagai panel papan hubung bagi), batu tulis lebih
mudah pecah dibanding marmer, tidak dapat dipoles, sifat kelistrikannya dan higroskopisnya
dibawah marmer, masa jenis 2,8 g/cm3 tahan terhadap asam dan panas.
c. Klorida
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Bahan ini warnanya abu abu, sifat kelistrikan dan kekuatan mekanisnya dibawah batu tulis,
mudah dipotong, digergaji, dan dibor. Klorida padat sangat higroskopis, jika akan dipakai sebagai
isolator harus diimpregnasi dengan resin, misalnya bakeli yang dicairkan.
d. Asbes
Serat asbes yang ditemukan pada batu batuan (tambang) pada umumnya pendek. Pada suhu
300 C hingga 400 C asbes tidak mengalami perubahan kekuatan mekanik, tetapi pada suhu lebih
tinggi kandungan airnya akan hilang dan kekuatan mekanisnya akan turun. Ketahanannya terhadap
panas tersebut adalah karena pori porinya mudah dimasuki udara sehingga konduktivitas panasnya
akan menurun. Asbes meleleh pada suhu 1150 C. Asbes yang banyak mengandunf feri oksida akan
menjadi semikonduktor. Untuk menaikkan kemampuan isolasinya, asbes perlu diimpregnasi.
Asbes merupakan bahan yang berserat, tidak kuat dan mudah putus sehingga sebagai
penyekat listrik sebenarnya kurang baik. Tetapi asbes mempunyai keistimewaan tersendiri, yaitu
tidak dapat terbakar (tahan terhadap panas tinggi). Jadi, disamping sebagai penyekat listrik. Biasanya
asbes dipakai sebagai penyekat listrik untuk tegangan rendah.
Dalam pemakaian, asbes dipintal menjadi semacam benang kasar. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan kekuatan mekanis yang lebih baik. Mengingat keistimewaan asbes, yaitu mempunyai
sifat tahan panas, maka asbes banyak digunakan dalam peralatan listrik untuk keperluan rumah
tangga, misalnya setrika listrik, kompor listrik dan alat alat pemanas listrik.
Untuk penyekat panas, elemen elemen pemanas dibalut dengan benang asbes, misalnya
untuk mesin mesin las dan pemanggang (oven). Asbes juga dipergunakan pada mesin mesin
listrik yang bekerja dengan beban berat dan tidak teratur, karena disitu akan timbul panas yang tinggi,
misalnya pada motor motor tram listrik, derek dan kompresor.
Lilitan lilitan motor tersebut dibalut bukan dengan penyekat lain, tetapi dengan asbes.
Untuk memperingati daya sekat listriknya, asbes dicelup dalam vernis, sirlak atau bahan penyekat
lainnya hal tersebut juga memperkuat daya mekanis dan menjadikannya lebih tahan air. Selain dibuat
benag, asbes dibuat lempeng lempeng tipis yang disebut kertas asbes. Serat serat asbes dipres
dengan dilapisi kertas ditambah dengan bahan perekat, dipakai sebagai pembungkus elemen elemen
pemanas listrik. Semen asbes dibuat dari bahan semen portland sebagai pengikat dan asbes sebagai
pengisi, dipres dalam keadaan dingin dan dibuat dalam bentuk papan, lempeng, tabung/pipa dan
untuk panel distribusi. Asbes banyak sekali dijual sebagai barang jadi. Pada bentuk lempeng untuk
penyekat mungkin dapat terjadi bunga api, misalnya pada kontak kontak penghubung. Bentuk
tabung/pipa dipakai untuk selongsong yang menghendaki penyekatan.
e. Mika
Mika merupakan isolasi mineral (bahan tambang). Tahanan listrik dan kekuatan mekanisnya
tinggi, tahan panas dan tahan dari pengaruh uap air, sangat ringan, elastis, warnanya bening
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

(transparan) dan licin mengkilat, bentuknya berlapis lapis. Pada suhu tinggi (diatas batas suhu
kerja) mika akan mengeluarkan air yang merupakan bagian dari susunannya. Kebeningannya
berkurang atau menjadi kusam. Dalam keadaan demikian mika telah kehilangan kekuatan
mekanisnya, mudah retak retak sehingga daya sekatnya berkurang. Pada suhu 1250 C hingga 1300
C susunn kristal mika berubah sama sekali dan mulai meleleh.
Mika digunakan sebagai isolasi pada mesin mesin besar dengan tegangan kerja yang tinggi,
misalnya generatot turbo, generator hidro pada pembangkit, motor motor araksi. Disitu mika
dipakai untuk menyekat komulator antara lamel lamel dan sebagai dielektrik kondensator. Mika
juga dapat digunakan untuk kaca penjenguk pada tungku tungku (untuk melihat dalam dari tungku).
Selain daripada itu maka banyak dipakai dalam industri alat alat rumah tangga, untuk menyekat
elemen elemen pemanas dan alat pemasak (kompor listrik), setrika listrik, pemanggang roti dan lain
sebagainya.
Mika adalah mineral dengan kristal monoklin, yaitu kristal yang sumbu sumbu ruangnya (x,
y, z) sama panjang, dua sudut antara sumbu sumbu sama yaitu 90. Terdapat beberapa macam mika,
diantaranya

mika

yang

umum

dijumpai

adalah

muscovit

dengan

rumus

kimia

K2O.3Al2O3.6SiO2.2H2O dan flogofit dengan rumus kimia (K2O.6MgO. 3Al2O3. 6SiO2.2H2O). Unsur
dari mika jenis lain mungkin besi, natrium atau kalsium. Sifat isolasi dan mekanis muskovit lebih
baik dibanding flogofit. Permitivitas mika adalah 4 sehingga 10. Sifat sifat pengisolasian mika
searah panjangnya adalah semakin rendah dibanding dengan kearah melintangnya. Resistivitas
volumenya paling rendah adalah 109 ohm-cm, sedangkan tan naik hingga 0,1. Muskopit
mempunyai ketahanan abrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan plogofit. Sifat ini penting untuk
menentukan pilihan bahan isolasi bagian bagian yang bergerak, misalnya komutator.
Suhu sampai terjadi penguapan (dehidrasi) pada muskovit adalah 500 hingga 600 C,
sedangkan untuk flugofit adalah 800 hingga 900 C. Untuk itu maka flugofit banyak digunakan pada
peralatan rumah tangga, misalnya penyekat pemanggang, setrika dan sebagainya. Jenis jenis
plogofit yang banyak mengandung air (hydrated-flogopite) adalah agak lunak dan kemampuan
isolasinya lebih rendah. Flogopit jenis ini mulai menunjukkan gejala kerusakan pada suhu 150
hingga 250 C.
Maka biasanya diperoleh secara alami bersama sama dengan mineral lainnya seperti kuarsa.
Sering juga ditemukan sebagai jalur sepanjang 2cm hingga beberapa meeter pada pegmatit. Pegmatit
merupakan sumber bahan yang murah untuk pembuatan muskovit komersial. Setelah diadakan
penambangan, mika mentah ditingkatkan kualitasnya, dipotong dan dibersihkan dari bahan ikutan
lainnya. Selanjutnya dibentuk menjadi lembaran lembaran yang sesuai dengan standar masing
masing negara penghasil, misalnya empat persegi panjang dengan perbandingan panjang dan
lebarnya 1 : 1 hingga 1 : 3 dengan luas tertentu yang umumnya dibawah 1 m 2. Ketebalan standar
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

adalah 0,01 hingga 0,03 mm. Kandungan besi oksida atau mineral lainnya didalam mika disebut spot.
Kandungan menyebabkan berkurangnya kemampuan isolasi mika.
Bahan floureflogopit sintesis adalah bahan cadangan yang digunakan untuk menggantikan
bahan mika alami. Bahan ini didapat dengan melelehkan jenis mika khusus didalam tanur tinggi pada
suhu tinggi sehingga mika menjadi lumer dan kemudian dikristalisasi.

f. Mikanit
Mika diperoleh dari tambang dengan jumlah besar dengan ukuran atau dimensi yang tidak
teratur sementara alat alat listrik ukurannya tertentu dan bervariasi. Untuk keperluan itu dibuat
mikanit, yaitu mika yang dibuat sesuai dengan yang dikehendaki. Seringkali pada salah satu sisi
mikanit dilapisi dengan kertas atau kain dengan tujuan untuk mendapatkan kekuatan mekanis yang
lebih tinggi atau untuk menjaga agar tidak terjadi keretakan ketika mika dibengkokkan.
Tujuan melapis lapis mika dan kadang kadang dengan tambahan lapisan kain, kertas atau
pita ialah memperoleh tebal yang diinginkan sehingga mempertinggi daya sekat listrik dan
menambah kekuatan mekanis, terutama agar tidak retak jika digulung atau dilipat (dengan lapisan
mika).
Beberapa contoh mikanit dibahas dibawah ini :
Mikanit Komutator
Mikanit komutator mengandung bahan pengikat maksimum 4%, masa jenisnya 2,4
hingga 2,6 gr/cm3 , digunakan untuk bahan isolasi antara lamel lamel pada komutator mesin
arus searah. Karena pada waktu pengerjaannya digunakan tekanan tinggi dan mengandung
sedikit resin, maka bahan ini tahan arus walaupun mendapatkan tekanan yang tinggi dan suhu
kerja 180 C. Itulah sebabnya mikanit ini tepat untuk penyekat lamel lamel komutator.
Kontraksi mekanit pada suhu 20 C tidak lebih dari 9% dengan tekanan hingga 600 kg/cm2.
Mikanit Lempengan
Lempeng mekanit muskovit atau flagopit atau dari paduan keduanya dengan bahan
pengikat sirlak atau gliptal. Perbandingan mika dengan campurannya pada pita mika adalah
sekitar 4 : 1 . dalam hal ini lempengan diperlukan untuk isolasi yang tidak memerlukan
bengkokan (misal untuk pembuatan cincin). Baik mekanit komutator maupun mekanit
lempengan tergolong mekanit keras.
Mikanit Cetakan
Mikanit ini dibuat berbagai bentuk sesuai dengan keperluan. Cara pembentukkannya
adalah

dengan

memanasinya

dan

kemudian

mencetaknya

sebelum

didinginkan.

Penggunaannya antara lain sebagai pengisolasi antara poros dengan komutator dan antara
poros dengan inti rotor. Mikanit cetakan dipabrikasi dengan ketebalan 0,1 hinga 0,5 mm
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

dengan bahan pengikat sirlak atau gliptal dengan komposisi bahan pengikat 8 hingga 25% dan
sisanya adalah mika.
Kertas Mika
Kertas mika termasuk jenis mikanit cetakan, dibuat dari muskovit atau flogopit
dengan bahan pengikat sirlak atau resin sintesis, dipabrikasi dengan bentuk gulungan sebesar
0,4 m dengan tebal 0,15 hingga 0,3 mm, salah satu sisinya dilapisi dengan kertas setebal 0,05
hingga 0,06 mm. Penggunaannya adalah untuk membuat isolasi yang keras pada belitan
jangkar mesin tegangan tinggi.
Mikanit Fleksibel
Mikanit fleksibel diproduksi dalam bentuk lemmpengan dengan ketebalan 0,15 hingga
0,06 mm, terbuat dari muskopit atau flogopit yang dilapisi dengan minyak vernis bitumen
atau dilspisi minyak vernis gliptal. Mikanit fleksibel jenis lain adalah yang kedua sisinya
dilapisi kertas dengan ketebalan 0,2 hingga 0,5 mm. Mikanit fleksibel yang tanpa pelapis
kertas mengandung komposisi mika sebanyak 74 hingga 90% sedangkan yang dilapisi kertas
mengandung mika sekitar 30%. Pada suhu kamar, mikanit fleksibel dapat dibengkokkan tanpa
pemanasan. Penggunaannya antara lain sebagai pengisolasi yang fleksibel, pengisolasi alur
pada mesin listrik.
Pita Mika
Biasanya tebalnya antara 0,1 sampai 0,18 mm dan dalam bentuk gulungan dengan
lebar sedikitnya 40 cm. Gulungan tersebut kemudian dipotong potong menjadi pita dengan
lebar 12 sampai 35 cm.
Pita mika dibuat dari muskovit atau flogopit, dilapisi vernis. Vernis yang digunakan
berwarna muda (bening) dan tua (hitam). Yang warna muda lebih tahan panas dan khusus
dipakai untuk lilitan rotorpada generator turbo sehingga sering dinamakan pita mika rotor.
Kadang kadang ada pula pita mika yang dilapisi dengan sutera atau kain kaca.
Ada pula salah satu jenis mika yang disebut samika. Samika dibuat dengan
memanaskan serat mika hingga suhu 800 C, kemudian merendamnya didalam larutan soda
dan dimurnikan dengan asam chlorida atau asam sulfat encer. Selanjutnya mika yang sudah
mengembang, bersama sama dengan airnya, diangkat dan dijadikan bubur yang diberi
beberapa macam pengikat (bahan organik) untuk kemudian dijadikan kertas mika tebal dan
kemudian dipabrikasi dengan mesin pembuat kertas mika. Bahan pengikat maupun pelapisnya
hendaknya sesuai dengan kelas mika (kelas C dan H), kecuali kalau akan digunakan pada
suhu dibawah suhu kerja mika. Bahan pengikat yang sering digunakan adalah senyawa
amonium fosfat atau kaca. Hasilnya disebut kertas slyudinit atau kertas samika. Dalam
banyak hal bahan ini dapat menggantikan fungsi dari mikanit, kertas mika dan pita mika.
Bahan isolasi mika sintetis perlu dipikirkan karena tingginya biaya pembuatan dan
banyaknya limbah yang dihasilkan dalam pembuatan mikanit.
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

1 Kaca
1.1 Pengertian Kaca
Kaca adalah salah satu produk industri kimia yang paling akrab dengan kehidupan kita seharihari. Namun tidak banyak yang kita ketahui mengenai kaca tersebut. Dipandang dari segi fisika kaca
merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-partikel
penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini
terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak
sempat menyusun diri secara teratur. Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida
anorganik yang tidak mudah menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa
alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas
dibanding dengan golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh
keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya.
1.2 Proses Pembuatan Kaca
Wujud silika awalnya adalah pasir, yaitu pasir silika. Kaca merupakan substansi kimia yang
serupa dengan kuarsa. Silika mempunyai titik lebur sekitar 2000 derajat celcius. Dua komponen
penting dalam pembuatan kaca yang baik adalah mencampurkan soda (sodium karbonat (Na2CO3)),
atau potasy dengan kalium karbonat, yang dapat menurunkan titik lebur kaca menjadi sekitar 1000
derajat celcius. Bahan soda menjadikan kaca larut, sedangkan kapur (kalsium oksida, CaO) adalah
bahan yang menyebabkan kaca sukar larut. Silikon (IV) oksida ialah molekul kovalen raksasa. Oleh
karena itu, silikon (IV) oksida dapat digunakan untuk mengatasi setiap ikatan kovalen antara atom
dalam struktur raksasa. Maka, silikon (IV) oksida mempunyai titik lebur yang sangat tinggi, yaitu
1710 derajat celcius. Pada silikon (IV) oksida, setiap atom silikon diikat secara kovalen kepada 4
atom oksigen dalam bentuk tetrahedron dengan sudut antara ikatan 109.5. Unit itu diulangi secara
tidak terhingga dengan tiap atom oksigen terikat pada 2 atom silikon untuk membentuk molekul
kovalen raksasa seperti struktur berlian. Kaca merupakan bahan yang terbentuk apabila bahan cair
tidak berkristal disejukkan dengan cepat, dengan itu tidak memberikan cukup massa untuk jaringan
kristal bisa terbentuk. Terdapat dua macam kaca silika, yaitu kaca silika bening dan kaca silika tidak
bening, tetapi tembus cahaya (translucent). Kaca silika bening mempunyai sifat yang lebih baik
daripada kaca silika tidak bening. Pada kaca silika yang tidak bening terdapat gelembung-gelembung
udara di dalamnya. Hal ini dapat dimaklumi, karena proses pembuatan kaca silika bening lebih sulit
daripada kaca silika tidak bening. Jika kristal kuarsa dalam jumlah besar diperlukan, bisa digunakan
pasir kuarsa biasa (pasir kali). Massa jenis kaca kuarsa adalah 2,2 g/cm3.
1.3 Macam-Macam Kaca
Kebanyakan kaca silika yang digunakan di dalam keteknikan mempunyai berbagai substansi
yang ditambahkan ke SiO2, sehingga membuatnya lebih mudah direkayasa, tetapi titik fusinya
menjadi lebih rendah. Kaca-silika di dalam keteknikan diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu
1. Kaca alkali tanpa oksida berat
Kaca ini mempunyai titik lebur yang agak rendah. Pemakaiannya antara lain untuk botol dan
kaca jendela.
2. Kaca alkali yang mengandung oksida berat
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Kaca ini mempunyai sifat kelistrikan yang tinggi dibandingkan dengan kaca alkali kelompok
1. Kaca flint ditambah dengan PbO atau kaca crown ditambah dengan BaO digunakan sebagai
kaca optik. Kaca khusus untuk bahan dielektrik kapasitor adalah kaca flint yang disebut minos.
Di antara kaca-kaca crown terdapat jenis yang disebut pireks. Pireks mempunyai koefisien
thermal 33. 10-7 per oC dan mampu menahan perubahan suhu yang mendadak.
3. Kaca non alkali
Penggunaan kaca ini adalah sebagai kaca optik dan bahan isolasi listrik. Beberapa jenis kaca
dari kelompok ini mempunyai titik pelunakan yang sangat tinggi.
1.4 Pemanfaatan Kaca
Pemakaian kaca pada keteknikan antara lain :
1. Pembuatan bola lampu, tabung elektronik, penyangga filamen
Titik pelunakan kaca ini tidak terlalu tinggi, muai panjangnya hendaknya dibuat mendekati
muai panjang logam maupun paduannya yang disangga. Logam yang dimaksud adalah wolfram,
molibdenum.
2. Untuk bahan dielektrik pada kapasitor Minos adalah salah satu jenis kaca permeabilitas relatif
tinggi yaitu 7,5, sudut kerugian dielektrik (tan ) kecil pada frekuensi 1MHz, suhu 20oC, tan =
0.0009 pada frekuensi 1MHz, suhu 200oC, tan = 0,0012. Kaca minos mempunyai = 8,2 . 107
per oC. massa jenis 3,6 g/cm3.
3. Untuk membuat berbagai isolator
Misalnya isolator penyangga, isolator antena, isolator len, dan isolator bushing. Untuk
penggunaan ini, selain sifat kelistrikan yang baik juga dituntut mempunyai kekuatan mekanis
yang tinggi, tahan terhadap perubahan suhu yang mendadak, dan tahan terhadap pengaruh kimia.
Jenis kaca yang digunakan untuk keperluan ini antara lain kaca silika, pireks kalium-natrium.
4. Pelapisan logam
Salah satu jenis kaca adalah enamel (bukan enamel vernis). Enamel dalam hal ini dapat
digunakan untuk pelapisan logam atau benda lain sejenisnya, misalnya dudukan lampu, reflektor,
barang-barang dekoratif yang tujuannya untuk mendapatkan permukaan yang lebih bagus.
Enamel juga dapat digunakan sebagai isolasi listrik, yaitu untuk melapisi resistor tabung (kawat
yang dililitkan pada tabung tersebut adalah resistor, antara lain : nikrom, konstantan). Dalam hal
ini, enamel dileburkan dan kemudian tabung keramik yang sudah dililiti kawat tersebut
dicelupkan sehingga sela-sela di antara lilitan diisi enamel. Tujuannya di samping untuk
mengisolasi lilitan, juga melindungi lilitan terhadap uap, debu, dan oksidasi udara pada suhu
kerja yang tinggi. Enamel dipabrikasi dengan meleburkan komponen-komponennya yang halus,
kemudian dituangkan sedikit demi sedikit dalam keadaan meleleh ke dalam air yang dingin
hingga membentuk seperti bola, selanjutnya dihaluskan menjadi bubuk. Pemakaian enamel untuk
pelapisan dapat dilakukan dengan cara kering maupun basah. Pada pelapisan kering, perangkat
yang akan dilapisi dipanasi hingga suhu tertentu kemudian dimasukkan ke dalam bubuk enamel.
Dengan demikian maka bubuk di sekelilingnya akan meleleh dan melapisi perangkat tersebut.
Proses ini diulang berkali-kali hingga diperoleh ketebalan lapisan yang diinginkan. Pada
pelapisan basah, mula-mula enamel diaduk dengan air sehingga menjadi bubur enamel yang
digunakan untuk melapisi perangkat yang dimaksud. Selanjutnya perangkat yang sudah dilapis
tersebut dikeringkan, lalu dipanaskan dengan oven sehingga enamel meleleh dan dengan
demikian melapisi perangkat. Untuk keperluan pelapisan ini, koefisien muai panjang enamel
harus diusahakan sama dengan muai panjang perangkat yang dilapisi. Komponen elamen untuk
pelapisan resistor tabung (kaca boron-timah hitam dengan mangan peroksida) adalah sangat
sederhana yaitu : 27% PbO, 70% H3BO3 dan 3% MnO2. Titik lebur enamel 600oC. Enamel
akan hilang warnanya dan sebagian akan melarut jika direndam dalam air dalam waktu yang
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

lama. Untuk menambah ketahanan enamel terhadap air dan panas biasanya ditambahkan pasir
kuarsa. Sedangkan untuk menambahkan kemampuan lekatnya, enamel yang digunakan untuk
melapisi baja atau besi tulang, ditambah Ni dan Co.
1.5 Sifat-Sifat Kaca
1. Massa jenis kaca berkisar antara 2 hingga 8,1 g/cm3.
2. Kekuatan tekannya 6000 hingga 21000 kg/cm2.
3. Kekutan tariknya 1 hingga 300 kg/cm2
Karena kekuatan tariknya relatif kecil, maka kaca adalah bahan yang regas. Walaupun kaca
adalah substansi berongga, tetapi tidak mempunyai titik leleh yang tegas, karena pelelehannya
adalah perlahan-lahan ketika suhu pemanasan dinaikkan.
5. Titik pelembekan kaca berkisar antara 500 hingga 1700 C
Makin sedikit kandungan SiO2 makin rendah titik pelembekan kaca. Demikian pula halnya
dengan muai panjang (), makin banyak kadar SiO2 yang dikandungnya akan makin kecil nya.
6. Muai panjang untuk kaca berkisar antara 5,5. 10-7 hingga 150. 10-7 per derajat celcius. Nilai
dari angka muai panjang adalah sangat penting bagi suatu kaca dalam hubungannya dengan
kemampuan kaca menahan perubahan suhu. Piranti dari kaca yang dipanaskan atau didinginkan
secara tiba-tiba akan meregang. Hal ini disebabkan distribusi suhu yang tidak merata pada lapisan
luarnya dan keadaan tersebut menyebabkan piranti retak. Jika kekuatan tarik piranti kaca lebih
rendah dari kekuatan tekannya, maka pendinginan yang mendadak pada permukaannya akan
lebih memungkinkan terjadinya keretakan dibandingakan dengan pemanasan yang tiba-tiba. Kaca
silika jenis Red-Hot akan lebih aman dalam hal pendinginan atau pemanasan tiba-tiba karena
kaca jenis ini mempunyai yang sangat rendah. Piranti kaca yang dindingnya tipis, ketahanannya
terhadap perubahan panas mendadak lebih baik dibandingkan dengan piranti kaca yang
dindingnya tebal. Hal ini karena dipengaruhi faktor kerataan pemuaian permukaan kaca bagian
luar dan dalam dinding piranti adalah tidak sama. Kaca yang digunakan untuk suatu perangkat
dan pada perangkat tersebut terdapat juga logam, misalnya : lampu pijar dan tabung sinar katode,
maka nilai nya harus disesuaikan, yaitu harus rendah karena selalu bekerja pada suhu yang
cukup tinggi. Dengan demikian, maka tidak terjadi keretakan di bagian kacanya pada waktu
perangkat tersebut digunakan. Kemampuan larut kaca terhadap bahan lain akan bertambah sesuai
dengan kenaikkan suhunya. Kaca yang mempunyai kekuatan hidrolik rendah ketahanan
permukaannya pada media yang lembab adalah kecil. Kaca silika mempunyai ketahanan hidrolik
paling tinggi. Kekuatan hidrolik akan sangat berkurang jika kaca diberi alkali. Pada
kenyataannya, kaca silika adalah tidak peka terhadap asam kecuali asam fluorida. Pada pabrikasi
kaca, asam fluorida digunakan untuk membuat kaca embun. Pada umumnya kaca tidak stabil
terhadap pengaruh alkali. Sifat-sifat elektris dari kaca dipengaruhi oleh komposisi dari kaca itu
sendiri. Kaca yang digunakan untuk teknik listrik pada suhu normal diperlukan syarat-syarat
antara lain : resitifitas berkisar antara 108 hingga 1017 -cm, permitivitas relatif r berkisar
antara 3,8 hingga 16,2, kerugian sudut dielektriknya 0,003 hingga 0,01, tegangan break-down 25
hingga 50 kV/mm. Kaca silika mempunyai sifat kelistrikan yang paling baik. Pada suhu kamar,
besarnya resitivitas adalah 107 -cm, r 3,8 dan sudut dielektriknya pada 1 MHZ adalah 0,0003.
Jika kaca silika ditambahkan natrium atau kalium, maka resitivitasnya akan turun, sudut
dielektriknya naik sedikit. Sering kali oksida logam alkali ditambahkan pada pembuatan kaca
dengan maksud agar sifat-sifat kaca menjadi lebih baik. Oksida-oksida tersebut dimasukkan ke
dalam kaca sebagai pemurnian bahan-bahan mentah. Keberadaan natrium dalam kaca adalah
lebih tidak menguntungkan dari kalium. Karena ion Na adalah sangat kecil ukurannya dan sangat
mudah bergerak di dalam medan listrik. Itulah sebabnya mengapa Na dapat menambah
konduktifitas kaca. Kaca yang mengandung oksida-oksida dua logam alkali yang berbeda
dimungkinkan mempunyai sifat isolasi yang lebih tinggi dibandingkan jika kuantitas oksidanya
hanya mengandung 1 bagian dari kuantitas oksida dua logam (efek netralisasi atau polialkalin).
Kemampuan isolasi kaca juga dapat lebih baik jika ditambah PbO atau BaO.
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

2 Porselin
2.1 Pengertian Porselin
Porselin adalah bahan isolasi kelompok keramik yang sangat penting dan luas penggunaannya.
Istilah bahan-bahan keramik adalah digunakan untuk semua bahan anorganik yang di bakar dengan
pembakaran pada suhu tinggi dan bahan asli berubah substansinya. Porselin terbuat dari tanah liat
china (china clay) yang terdapat di alam dalam bentuk alumunium silikat. Bahan tersebut dicampur
kaolin, felspar dan quarts. Kemudian campuran ini dipanaskan dalam tungku yang suhunya dapat
diatur. Bahan porselin dibakar sampai keras, halus mengkilat dan bebas dari lubang-lubang. Untuk
mendapatkan sifat-sifat listrik dan sifat mekanis yang baik, harus dipilih suhu pemrosesan bahan
isolasi yang sesuai, karena jika bahan isolasi diproses pada suhu yang agak rendah, sifat mekanisnya
baik, tetapi bahan tetap berlubang-lubang. Sedangkan jika diproses pada suhu yang tinggi, lubanglubangnya berkurang tetapi bahan menjadi rapuh. Isolator porselin yang baik secara mekanis
mempunyai kuat dielektrik kira-kira 60 kV/cm, kuat tekan dan kuat tariknya masing-masing 70.000
kg/cm2 dan 500 kg/cm2.
2.2 Proses Pembuatan Porselin
Proses pembuatan perangkat dari porselin secara garis besar yaitu, setelah tanah liat dibersihkan
dari kotoran-kotoran misalnya kerikil, kemudian dicampur dengan air hingga homogen (tetapi tidak
terlalu encer seperti bubur). Selanjutnya adalah tahap pembentukan, yaitu dengan putaran,
penekanan, cetakan, dan ekstrusi. Selanjutnya setelah perangkat terbentuk, dikeringkan lalu diadakan
pelapisan dengan gelas (glazing) dan terakhir adalah tahap pembakaran. Perlu di ingat bahwa proses
pembuatan perangkat dari keramik sejak masih basah hingga selesai di bakar akan terjadi pengecilan
dimensi. Sedangkan pada proses pelapisan dengan gelas dan pembakaran menentukan sekali kualitas
produk. Pada pelapisan dengan gelas, kaca halus atau bahan dasar kaca atau campuran keduanya
dipanaskan hingga meleleh, kemudian digunakan melapisi perangkat yang dikehendaki dengan cara
mencelupkan benda atau permukaan yang diinginkankan untuk dilapisi. Dengan pelapisan gelas
seperti ini digunakan untuk memperkuat dan sekaligus menghiasi permukaan, akan menjadikan
produk porselin makin sedikit kemampuannya menyerap air, mudah dibersihkan, menghilangkan
retak-retak yang ada di permukaan. Dengan pelapisan gelas, arus bocor yang melalui permukaan
isolator akan lebih kecil terutama pada keadaan basah dan sekaligus dapat menaikkan tegangan
terjadinya busur api (flashover). Seperti pada penggunan kaca bersama-sama dengan logam koefisien
termal antar pelapis dan yang dilapisi harus sama. Jika gelas pelapisnya mempunyai lebih kecil
daripada yang dilapiskan, akan terjadi kompresi pada ketika suhu rendah. Sedangkan jika kaca
pelapis mempunyai yang lebih besar dari pada yang dilapisi pada waktu terkena suhu diatas
normal, pelapisnya akan retak (bentuk retaknya kecil memanjang) yang disebut crazing. Retak ini
akan menurunkan kekuatan mekanik benda. Untuk pelapisan benda-benda porselin yang besar dapat
dilakukan dengan menuangkan bahan pelapis pada permukaannya. Selanjutnya setelah benda itu
dilapis, dikeringkan dan dilakukan pembakaran. Maksud dari pembakaran adalah untuk mendapatkan
kekuatan mekanik, kemampuan isolasi dan ketahanan terhadap air yang lebih tinggi. Selama
pembakaran, struktur kristal dari tanah liat (bahan dasar keramik) akan berubah, air yang dikandung
akan hilang. Selama pembakaran juga akan terjadi lubang-lubang kecil. Untuk menutup lubanglubang tersebut digunakan bahan yang disebut feldpar. Feldpar selama pembakaran akan meleleh
sehingga mengisi lubang-lubang kecil yang terjadi tersebut sekaligus berfungsi sebagai bahan
penguat. Untuk pembuatan isolator porselin diperlukan suhu berkisar antara 13000 C hingga 15000 C
dalam jangka waktu 20 hingga 70 jam. Kenaikan suhu dari normal hingga suhu diatas adalah
perlahan-lahan. Setelah mencapai suhu yang diinginkan, pendinginannya dilakukan secara perlahanlahan sebelum di keluarkan dari oven. Untuk pembakaran atau pemanasan dalam oven dapat
digunakan solar, gas, batu bara atau listrik. Cara pembakaran pada benda yang akan di buat
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

(sebelumnya dikeringkan) diletakkan dalam ruang bakar agar tidak berhubungan langsung dengan
nyala api atau lilitan elemen pemanas yang digunakan pemanas listrik. Hal ini untuk menghindari
pemanasan yang tidak merata dan pembentukan jelaga. Bagian-bagian dasar dari benda tidak perlu
dilapis dengan gelas agar tidak melekat dengan dasar ruang pembakaran jika sudah dingin. Ada dua
macam oven untuk pembakaran porselin, yaitu jenis pemanggang (kiln) dan jenis terowongan. Pada
oven jenis pemanggang, proses pembakaran dan pendinginan dilakukan secara serentak untuk
beberapa benda kerja. Untuk industri kecil, oven ini tepat digunakan. Oven jenis kedua yaitu jenis
terowongan pemanggangan. Dalam oven ini, benda yang dipanaskan dilewatkan melalui oven secara
perlahan-lahan. Panjang oven ini dapat mencapai 100 meter, terdiri dari tiga bagian proses yaitu :
daerah pemanasan, daerah pemanggang dan daerah pendinginan. Suhu tertinggi adalah di daerah
tengah, yaitu daerah pemanggang dan bagian pinggir lebih dingin. Dengan demikian selama
perjalanan benda-benda kerja akan terjadi pemanasan dan pendinginan secara bertahap dan perlahanlahan. Karena pada oven jenis terowongan ada bagian yang selalu begerak (untuk menempatkan
benda kerja), maka pemanasan terhadap benda kerja adalah terus menerus, demikian pula
pengambilan bagi benda kerja yang selesai dipanasi tidak perlu memadamkan oven. Pengecilan yang
terjadi selama proses pembuatan benda porselin dari keadaan basah hingga pembakaran adalah
sebesar 20%. Karena itu untuk pembuatan benda porselin pada waktu mentah harus lebih besar dari
ukuran akhir yang dikehendaki. Namun, pada prakteknya sulit didapat ukuran yang presisi, karena
hal ini dipengaruhi komposisi bahan dan kondisi pembakarannya. Umumnya produk-produk porselin
toleransi yang masih dapat ditolerir berkisar antara 2 hingga 5%. Benda-benda porselin disarankan
tidak disambung dengan menggunakan sekrup, tetapi untuk menyambungnya menggunakan lem,
semen atau diikat dengan logam.
2.3 Sifat-Sifat Porselin
Sifat-sifat poselin adalah sebagai berikut : 1. Massa jenisnya berkisar antara 2,3 hingga 2,5
g/cm3. 2. Koefisien muai panjang () 3 . 10-6 hingga 4,5 . 10-6 per 0C. Hal ini perlu mendapatkan
perhatian jika dilem dengan semen atau diikat dengan logam, karena semen = 11 . 10-6 per 0C,
baja = 14 . 10-6 per 0C. 3. Kekuatan tekan porselin adalah 4000 hingga 6000 kg/cm2. 4. Kekuatan
tarik 300 hingga 500 kg/cm2 untuk yang menggunakan pelapis, 200 hingga 300 kg/cm2 yang tanpa
pelapis. 5. Kekuatan tekuk 80 hingga 100 kg/cm2. Porselin lebih regas daripada kaca.
Sedangkan, sifat kelistrikan porselin antara lain :
1. Tegangan tembus berkisar antara 10 hingga 30 kV/mm.
2. Resistifitas 1011 hingga 1014 cm.
3. Permitifitas () berkisar antara 6 hingga 7, tan 0,015 hingga 0,02.
4. Sudut kerugian dielektrik akan naik jika suhu dinaikkan.
Penggunaan isolator pada tegangan tinggi, yang juga harus menjadikan pertimbangan adalah
tegangan pelepasan (discharge-voltage). Tegangan pelepasan adalah tegangan yang dikenakan pada
isolator yang menyebabkan mengalirnya arus listrik melalui permukaan di antara elektroda-elektroda.
Dalam banyak kasus, pelepasan ini menyebabkan busur api pada permukaan isolator. Busur api ini
dapat terjadi pada keadaan kering maupun basah (curah hujan 4,5 hingga 5,5 mm/menit). Pada
pengujian busur api dilaboratorium kondisi ini dapat diciptakan, untuk mengetahui kelayakan suatu
isolator digunakan dilapangan. Isolator gantung atau isolator tarik pada tegangan tinggi (bentuknya
seperti cakram) pada bagian bawahnya dibuat berlekuk-lekuk agar air hujan tidak merambat
melaluinya. Banyak isolator gantung atau isolator tarik tergantung besarnya tegangan yang diisolasi.
Contoh : untuk tegangan 110 kV diperlukan 10 hingga 12 isolator, sedangkan untuk 400 kV terdiri
dari 20 hingga 24 isolator. Hubungan atau kolerasi antara besarnya tegangan kerja dengan banyaknya
isolator yang diperlukan.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Porselin


Beberapa kelebihan isolator porselin/keramik antara lain:
1. Stabil, adanya ikatan ionik yang kuat antaratom yang menyusun keramik, seperti silikon dan
oksigen dalam silica dan silicates, membuat strukturnya sangat stabil dan biasanya tidak mengalami
degradasi karena pengaruh lingkungan. Ini berarti bahwa isolator keramik tidak akan rusak oleh
pengaruh UV, kelembaban, aktivitas elektrik, dsb.
2. Mempunyai kekuatan mekanik yang baik, merupakan ciri alami bahwa bahan keramik
mempunyai sifat mekanik yang kuat, sehingga pada pemakaian isolator porselin sebagai terminal
kabel, bushing, dan arrester surya tidak memerlukan material lain untuk meyokongnya.
3. Harganya relatif murah, penyusun porselin seperti clay, feldspar dan quartz harganya relatif
murah dan persediaannya berlimpah.
4. Tahan lama, proses pembuatan porselin yang terdiri dari beberapa proses seperti pencetakan
dan pembakaran dalam mengurangi kadar air menyebabkan porselin mempunyai sifat awet.
Namun, ada pula kekurangan dari isolator porselin/keramik yaitu:
1. Mudah pecah, isolator porselin rentan pecah pada saat dibawa maupun saat instalasi.
Vandalisme merupakan faktor utama yang menyebabkan isolator pecah.
2. Berat, salah satu sifat dari keramik adalah mempunyai massa yang berat. Oleh karenanya, pada
isolator porselin berukuran besar dan berat biasanya mahal karena biaya yang dikeluarkan lebih besar
untuk pengiriman dan instalasi.
3. Berlubang akibat pembuatan kurang sempurna, berdasarkan pengalaman isolator porselin yang
berlubang dapat meyebabkan terjadinya tegangan tembus internal (internal dielectric breakdown).
2. Bentuk geometri kompleks, porselin mempunyai relatif mempunyai karakteristik jarak rayap
yang kecil, oleh karenanya untuk memperpanjang jarak rayap tidak dilakukan dengan memperbesar
diameter atau memperpanjang isolator melainkan mendesain isolator dengan membuat shed-shed.
Hal ini membuat bentuknya menjadi kompleks.
3. Mudah terpolusi, permukaan porselin bersifat hidrophilik, yang berarti bahwa permukaan
porselin mudah untuk menangkap air, sehingga pada kondisi lingkungan yang berpolusi mudah untuk
terbentuk lapisan konduktif di permukaannya. Hal ini yang dapat menyebabkan kegagalan isolasi
yaitu flashover.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

1. Definisi Konduktor
Konduktor atau penghantar adalah bahan yang dapat menyalurkan energi listrik dari satu titik
ke titik lain. Penghantar dalam teknik adalah zat yang dapat menghantarkan arus listrik, baik berupa
zat padat, cair atau gas. Karena sifatnya yang konduktif maka disebut konduktor.
Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada umumnya logam
bersifat konduktif. Emas, perak, tembaga, alumunium, zink, besi berturut-turut memiliki tahanan
jenis semakin besar. Jadi sebagai penghantar emas adalah sangat baik, tetapi karena sangat mahal
harganya, maka secara ekonomis tembaga dan alumunium paling banyak digunakan.
Konduktor juga adalah bahan yang di dalamnya banyak terdapat elektron bebas mudah untuk
bergerak.Tarikan antara elektron yang berada dalam edaran paling luar dan intinya adalah sangat
kecil, hingga dalam suhu normal pun ada satu atau lebih elektron yang terlepas dari atomnya.
Konduksi panas atau konduksi termal adalah penjalaran kalor tanpa disertai perpindahan
bagian-bagian zat perantaranya. Penjalaran ini biasanya terjadi pada benda padat. Konduksi terjadi
dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Benda suhunya tinggi akan
melepaskan kalor, sedangkan zat yang suhunya rendah akan menerima kalor, hingga tercapai
kesetimbangan termal.
Penjalaran panas ini diperikan oleh rumus matematika berikut:

T adalah suhu, T0 suhu awal, t waktu, C dan k adalah konstanta.

2. Jenis-jenis Konduktor
Konduktor atau penghantar dapat mengacu kepada beberapa hal berikut:
Konduktor listrik: material yang dapat menghantarkan arus listrik dengan mudah
Konduktor panas: material yang dapat menghantarkan panas dengan mudah.
Seperti telah kita ketahui, bahwa untuk pelaksanaan penyaluran energi listrik dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu berupa saluran udara dan kabel tanah.
Pada saluran Udara, terutama hantaran udara telanjang biasanya banyak menggunakan kawat
penghantar yang terdiri atas: kawat tembaga telanjang (BCC, singkatan dari Bare Cooper Cable),
Aluminium telanjang (AAC, singkatan dari All Aluminium Cable), Campuran yang berbasis
aluminium (Al-Mg-Si), Aluminium berinti baja (ACSR, singkatan dari Aluminium Cable Steel
Reinforced) dan Kawat baja yang berisi lapisan tembaga (Cooper Weld).

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Sedangkan pada saluran kabel tanah, biasanya banyak menggunakan kabel dengan penghantar
jenis tembaga dan aluminium, perkembangan yang sangat dominan pada saluran kabel tanah adalah
dari sisi bahan isolasinya, dimana pada saat awal banyak menggunakan isolasi berbahan kertas
dengan perlindungan mekanikal berupa timah hitam, kemudian menggunakan minyak ( jenis kabel
ini dinamakan GPLK atau Gewapend Papier Lood Kabel yang merupakan standar belanda dan
NKBA atau Normal Kabel mit Bleimantel Aussenumheullung yang merupakan standar jerman, dan
jenis bahan isolasi yang terkini adalah isolasi buatan berupa PVC (Polyvinyl Chloride) dan XLPE
(Cross-Linked Polyethylene). Jenis bahan isolasi PVC dan XLPE pada saat ini telah berkembang
pesat dan merupakan bahan isolasi yang andal.
Suatu ikhtisar akan disampaikan dibawah ini mengenai berbagai jenis logam atau
campurannya yang dipakai untuk kawat saluran listrik, yaitu:
Tembaga elektrolitik, yang harus memenuhi beberapa syarat normalisasi, baik mengenai
daya hantar listrik maupun mengenai sifat-sifat mekanikal.
Brons, yang memiliki kekuatan mekanikal yang lebih besar, namun memiliki daya hantar
listrik yang rendah. Sering dipakai untuk kawat pentanahan.
Aluminium, yang memiliki kelebihan karena materialnya ringan sekali. Kekurangannya
adalah daya hantar listrik agak rendah dan kawatnya sedikit kaku. Harganya sangat
kompetitif. Karenanya merupakan saingan berat bagi tembaga, dan dapat dikatakan
bahwa secara praktis kini mulai lebih banyak digunakan untuk instalasi-instalasi listrik
arus kuat yang baru dari pada menggunakan tembaga.
Aluminium berinti baja, yang biasanya dikenal sebagai ACSR (Aluminium Cable Steel
Reinforced), suatu kabel penghantar aluminium yang dilengkapi dengan unit kawat baja
pada inti kabelnya. Kawat baja itu diperlukan guna meningkatkan kekuatan tarik kabel.
ACSR ini banyak digunakan untuk kawat saluran hantar udara.
Aldrey, jenis kawat campuran antara aluminium dengan silicium (konsentrasinya sekitar
0,4 % 0,7 %), Magnesium (konsentrasinya antara 0,3 % - 0,35 %) dan ferum
(konsentrasinya antara 0,2 % - 0,3 %). Kawat ini memiliki kekuatan mekanikal yang
sangat besar, namun daya hantar listriknya agak rendah.
Cooper-weld, suatu kawat baja yang disekelilingnya diberi lapisan tembaga.
Baja, bahan yang paling banyak digunakan sebagai kawat petir dan juga sebagai kawat
pentanahan.
Berdasarkan ikhtisar diatas, dapat dikatakan bahwa bahan yang terpenting untuk saluran
penghantar listrik adalah tembaga dan aluminium, sehingga kedua bahan tersebut banyak digunakan
sebagai kawat pengantar listrik, baik saluran hantar udara maupun kabel tanah.
Bahan - bahan yang bersifat konduktor ialah bahan - bahan yang mudah mengalirkan arus
listrik jika dihubungkan dengan sumber tegangan.
Misalnya : tembaga, besi, emas, dll.
Dan bahan - bahan yang paling bagus untuk mengalirkan arus listrik adalah EMAS.
Karena pada bahan konduktor mempunyai banyak sekali elektron bebas, yang paling
banyak elektron bebasnya adalah emas.
Bahan - bahan yang bersifat isolator ialah bahan - bahan yang akan menghambat arus
listrik bila dihubungkan dengan sumber tegangan.
Misalnya : gelas, kaca, karet, kayu, dll.
Kenapa tidak dapat menghantarkan arus listrik ?
Karena dalam bahan yang bersifat isolator seluruh lintasan elektronnya memiliki ikatan
yang kuat dengan intinya atau dengan kata lain pada bahan isolator tidak mempunyai
elektron bebas sehingga walau diberi tegangan listrik tidak akan membuat elektron elektronnya bergerak.
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Bahan - bahan yang bersifat semikonduktor ialah bahan - bahan yang pada kondisi
tertentu akan bersifat sebagai isolator dan pada kondisi lain akan bersifat sebagai
konduktor.
Misalnya : germaniun, silicon, dll.
Karena dalam temperatur rendah seluruh lintasan elektron terisi penuh oleh elektron, dan
ketika dalam temperatur tinggi karena pada temperatur yang tinggi akan ada ikatan ikatan yang pecah sehingga menyebabkan adanya elektron - elektron bebas.
Penghantar atau kabel yang sering digunakan untuk instalasi listrik penerangan umumnya
terbuat dari tembaga. Penghantar tembaga setengah keras (BCC H = Bare Copper Conductor Half
Hard) memiliki nilai tahanan jenis 0,0185 ohm mm/m dengan tegangan tarik putus kurang dari 41
kg/mm.
Sedangkan penghantar tambaga keras (BCCH = Bare Copper Conductor Hard), kekuatan
tegangan tariknya 41 kg/mm. Pemakaian tembaga sebagai penghantar adalah dengan pertimbangan
bahwa tembaga merupakan suatu bahan yang mempunyai daya hantar yang baik setelah perak.

3. Bahan-bahan Konduktor

Tembaga
Aluminium
Baja
Wolfram
Molibdenum
Platina
Air Raksa
Bahan-bahan Resistivitas Tinggi
Timah Hitam
Bimetal

Kita akan membahas satu per satu bahan-bahan konduktor yang disebutkan diatas, sebagai berikut:
A. Tembaga
Tembaga (Cu, 29) merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Dan paling sering
digunakan dalam instalasi listrik.
Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum. Tembaga merupakan konduktor panas dan
listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya
halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan dengan
timah untuk membuat perunggu.
Di era Roma, tembaga umumnya ditambang di Siprus, yang juga asal dari nama logam ini
(yprium, logam Siprus), nantinya disingkat jadi uprum). Ikatan dari logam ini biasanya
dinamai dengan tembaga(II).
Ion Tembaga(II) dapat berlarut ke dalam air, dimana fungsi mereka dalam konsentrasi tinggi
adalah sebagai agen anti bakteri, fungisiddol, dan bahan tambahan kayu. Dalam konsentrasi
tinggi maka tembaga akan bersifat racun, tapi dalam jumlah sedikit tembaga merupakan nutrien
yang penting bagi kehidupan manusia dan tanaman tingkat rendah. Di dalam tubuh, tembaga
biasanya ditemukan di bagian hati, otak, usus, jantung, dan ginjal.
2

Tembaga
mempunyai daya
hantar
listrik
yang tinggi yaitu
57 mm2/m
pada suhu 20oC.
Koefisien suhu
()
tembaga
0,004 per oC.
Massa
jenis
tembaga murni
adalah
8,96
3
g/cm , titik beku
1083oC.
Kekuatan tarik
tembaga
tidak
tinggi
yaitu
berkisar antara
20 hingga 40
kg/mm2,
kekuatan
tarik
batang tembaga
akan naik setelah
batang tembaga
diperkecil
penampangnya
untuk dijadikan
kawat berisolasi
untuk kabel.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Tembaga dalam teknik listrik merupakain suatu bahan yang sangat penting karena sering
digunakan sebagai penghantar dalam rangkaian.

B. Aluminium
Aluminium (Al, 13) bukan merupakan jenis logam berat, namun merupakan elemen yang
berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga.
Aluminium murni mempunyai massa jenis 2,7 g/cm3 , nya 1,4 . 10-5 , titik leleh 660,32oC ,
titik didih 2519oC , dan tidak korosif. Daya hantar aluminium sebesar 35 .mm 2/m atau kira-kira
61,4% daya hantar tembaga. Aluminium adalah logam paling berlimpah.
Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Terang dan kuat. Merupakan konduktor
yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan
diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang.

Aluminium digunakan
dalam
banyak
hal.
Kebanyakan
darinya
digunakan
dalam
kabel
bertegangan tinggi.
Juga secara luas
digunakan da-lam
bingkai jendela dan
badan
pesawat
terbang. Ditemukan
di rumah sebagai
panci,
botol
minuman ring-an,
tutup botol susu
dsb.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Aluminium
murni
mudah
dibentuk
karena
lunak,
kekuatan
tariknya hanya 9
kg/mm2. Untuk itu
jika
aluminium
digunakan sebagai penghantar yang dimensinya cukup besar, selalu diperkuat dengan baja atau
paduan aluminium. Penggunaan seperti ini disebut ACSR (Aluminium Conductor Steel
Reinforced), ACAR (Aluminium Conductor Alloy Reinforced) dan busbar.
C. Baja
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan karbon sebagai unsur
paduan utamanya. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat
sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah
dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi. Baja karbon ini dikenal sebagai
baja hitam karena berwarna hitam, banyak digunakan untuk peralatan pertanian misalnya sabit
dan cangkul.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Daya hantarnya rendah, yaitu 7,7 mm2/m. Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain
karbon adalah (titanium), krom (chromium), nikel, vanadium, cobalt dan tungsten (wolfram).
Dengan mem-variasikan kan-dungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas
baja bisa didapat-kan. Penambahan k-andungan kar-bon pada baja dapat mening-katkan kekerasan (hardness) dan
kekuatan tariknya
(tensi-le strength),
namun di sisi lain
membuatnya
menjadi
getas
(brittle)
serta
menurunkan
keuletannya
(ductility).
Digunakan
pada
penghantar
transmisi
yang
fungsinya
untuk
memperkuat
konduktor
aluminium.

D. Wolfram
Wolfram (W, 74) nama unsur ini diambil dari bahasa Latin wolframium dan sering juga
disebut tungsten. Merupakan logam transisi yang sangat keras dan berwarna kelabu sampai putih
ini ditemukan pada mineral seperti wolframit dan schelit. Wolfram memiliki titik lebur yang
lebih tinggi dibandingkan zat non-aloy lainnya. Bentuk murni Wolfram digunakan terutama pada
perangkat elektronik. Senyawa dan aloy-nya digunakan secara luas untuk banyak hal, yang
paling dikenal adalah sebagai filamen bola lampu, tabung sinar-x, dan superaloy. Daya hantarnya
sebesar 0,055 mm2/m. Penggunaannya: filamen (lampu pijar, lampu halogen, lampu ganda)
elektroda, tabung elektronik.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

E. Molibdenum
Molibdenum (Mo, 42) adalah salah satu logam pertama yang ditemukan oleh para ahli kimia
modern. Ditemukan pada tahun 1778 oleh kimiawan Swedia Carl Wilhelm Scheele. Molibdenum
adalah logam transisi, sehingga menempatkannya di tengah-tengah tabel periodik, dengan nomor
atom 42. Tabel periodik itu sendiri adalah suatu bagan yang menunjukkan bagaimana unsurunsur kimia yang terkait antara satu dengan yang lain. Molibdenum bersifat keras, seperti logam
perak dengan titik leleh sangat tinggi. Molibdenum biasanya digunakan untuk menjadi campuran
dengan logam lain. Daya hantarnya sebesar 0,048 mm2/m.
Molibdenum campuran sendiri akan memiliki sifat berbeda dari unsur logam yang pertama,
Molibdenum biasanya sering dicampur dengan baja untuk meningkatkan kekuatan, ketangguhan,
ketahanan terhadap keausan dan korosi, dan kemampuan untuk mengeraskan baja.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

F. Platina
Platina (Pt, 78) merupakan logam transisi yang berat, berharga, berwarna putih-keabuan.
Platinum tahan karat dan terdapat dalam beberapa bijih nikel dan copper. Platinum digunakan
dalam perhiasan, peralatan laboratorium, gigi, dan peralatan kontrol emisi mobil. Daya hantarnya
sebesar 0,1 mm2/m.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

G. Air Raksa
Air Raksa (Hg, 80) atau hydargyrum/merkuri (bahasa Latin: Hydrargyrum, air/cairan perak),
logam transisi ini berwarna keperakan dan merupakan satu dari lima unsur (bersama cesium,
fransium, galium, dan brom) yang berbentuk cair dalam suhu kamar, serta mudah menguap. Hg
akan memadat pada tekanan 7.640 Atm. Kelimpahan Hg di bumi menempati di urutan ke-67 di
antara elemen lainnya pada kerak bumi. Di alam, merkuri (Hg) ditemukan dalam bentuk unsur
merkuri (Hg0), merkuri monovalen (Hg1+), dan bivalen (Hg2+). Daya hantarnya sebesar 0,95
mm2/m.
Raksa banyak digunakan sebagai bahan amalgam gigi,
termometer, barometer, dan peralatan ilmiah lain,
walaupun penggunaannya untuk bahan pengisi
termometer telah digantikan (oleh termometer alkohol,
digital, atau termistor) dengan alasan kesehatan dan
keamanan karena sifat toksik yang dimilikinya. Unsur ini
diperoleh terutama melalui proses reduksi dari cinnabar
mineral. Densitasnya yang tinggi menyebabkan bendabenda seperti bola biliar menjadi terapung jika diletakkan
di dalam cairan raksa hanya dengan 20 persen volumenya
terendam. Juga digunakan pada gas pengisi tabung elektronik, penghunbung pada saklar air
raksa, cairan pada pompa difusi.
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

H. Bahan-bahan Resistivitas Tinggi


Bahan ini digunakan untuk peralatan yang memerlukan resistansi yang besar agar bila dialiri
arus akan terjadi tegangan anjlok yang besar. Contohnya: Pemanas listrik, Rheostat, Resistor.
Adapun antara lain, sebagai berikut:
Konstantan
Kromel
Manganin
Nikram
Fechral
Nikelin
2

Berikut ini tabel komposisi bahan resistivitas tinggi:

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

I. Timah Hitam
Timah hitam (Pb, 82) lambangnya diambil dari bahasa Latin Plumbum. Timah hitam atau
timbal adalah logam berat yang terdapat secara alami di dalam kerak bumi. Keberadaan timbal
bisa juga berasal dari hasil aktivitas manusia, yang mana jumlahnya 300 kali lebih banyak
dibandingkan Pb alami yang terdapat pada kerak bumi. Pb terkonsentrasi dalam deposit bijih
logam. Unsur Pb digunakan dalam bidang industri modern sebagai bahan pembuatan pipa air
yang tahan korosi, bahan pembuat cat, baterai, dan campuran bahan bakar bensin tetraetil.
Timbal (Pb) adalah logam yang mendapat perhatian khusus karena sifatnya yang toksik
(beracun) terhadap manusia. Timbal (Pb) dapat masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi
makanan, minuman, udara, air, serta debu yang tercemar Pb. Daya hantarnya sebesar 4,5
mm2/m. Pemakaian timah hitam pada teknik listrik: sel-akumulator, dan selubung kabel tanah.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

J. Bimetal
Bimetal adalah logam campuran, yang umum digunakan adalah invar
(63,1% Fe + 36,1% Ni + 0,4% Mn + 0,4% Cu) sebagai logam yang
mempunyai kecil yaitu 1,5.10-6/oC. Sedangkan untuk logam kedua
dengan lebih besar dapat digunakan : besi, nikel, konstantan, tembaga
dengan proses dingin, perunggu atau monel (66% Ni + 28% Cu + Fe, Mn)
atau baja non magnetik. Penggunaannya: MCB dan OLR.
Keterangan:
1. Cable terminals
2. Bi-metal thermo element
3. Contacts
4. Arc chamber
5. Solenoid
6. Operating handle - used to manually trip and reset the circuit
breaker.
7. Din rail mounting

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

4. Prinsip Kerja Konduktor


Lampu dapat menyala karena ada listrik yang mengalir dalam rangkaian listrik. Bahan-bahan yang
dapat menyalakan lampu adalah bahan konduktor. Jadi konduktor adalah bahan yang mudah
menghantarkan arus listrik.
Bahan konduktor memiliki hambatan kecil karena hambatan jenisnya kecil. Bahan konduktor
memiliki elektron pada kulit atom terluar yang gaya tariknya terhadap inti atom lemah. Dengan
demikian, apabila ujung-ujung konduktor dihubungkan dengan tegangan kecil saja elektron akan
bergerak bebas sehingga mendukung terjadinya aliran elektron (arus listrik) melalui konduktor.

5. Klasifikasi Konduktor
a)

Berdasarkan Konstruksinya
1.
Penghantar pejal (solid); yaitu penghantar yang berbentuk kawat pejal yang
berukuran sampai 10 mm. Tidak dibuat lebih besar lagi dengan maksud untuk
memudahkan penggulungan maupun pemasangannya.
2.
Penghantar berlilit (stranded); penghantarnya terdiri dari beberapa urat kawat
yang berlilit dengan ukuran 1 mm 500 mm.
3.
Penghantar serabut (fleksibel); banyak digunakan untuk tempat tempat yang sulit
dan sempit, alat-alat portabel, alat-alat ukur listrik dan pada kendaraan bermotor.
Ukuran kabel ini antara 0,5 mm - 400 mm.
2

4.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Penghantar persegi (busbar); penampang penghantar ini berbentuk persegi empat


yang biasanya digunakan pada PHB (Papan Hubung Bagi) sebagai rel-rel
pembagi atau rel penghubung. Penghantar ini tidak berisolasi.

b)

Berdasarkan Jumlah Penghantarnya


1.
Penghantar simplex; ialah kabel yang dapat berfungsi untuk satu macam
penghantar saja (misal: untuk fasa atau netral saja).
Contoh penghantar simplex ini antara lain: NYA 1,5 mm; NYAF 2,5 mm dan
sebagainya.
2.
Penghantar duplex; ialah kabel yang dapat menghantarkan dua aliran (dua fasa
yang berbeda atau fasa dengan netral). Setiap penghantarnya diisolasi kemudian
diikat menjadi satu menggunakan selubung. Penghantar jenis ini contohnya NYM
2x2,5 mm, NYY 2x2,5mm.
3.
Penghantar triplex; yaitu kabel dengan tiga pengantar yang dapat menghantarkan
aliran 3 fasa (R, S dan T) atau fasa, netral dan arde.
Contoh kabel jenis ini: NYM 3x2,5 mm, NYY 3x2,5 mm dan sebagainya.
4.
Penghantar quadruplex; kabel dengan empat penghantar untuk mengalirkan arus 3
fasa dan netral atau 3 fasa dan pentanahan.
Susunan hantarannya ada yang pejal, berlilit ataupun serabut. Contoh penghantar
quadruplex misalnya NYM 4x2,5 mm, NYMHY 4x2,5mm dan sebagainya.

c)

Jenis-Jenis Kabel & Penggunaannya


Kabel NYA
Kabel NYM
Kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYFGBY
Kabel NYCY
Kabel NYMHYO
Kabel NYMHY
Kabel BC
Kabel ACSR
Kabel AAAC
Kabel ACAR

Berikut pejelasan dari masing-masing kabel penghantar di atas:


1)

Kabel NYA
Kabel NYA
berinti tunggal,
berlapis bahan
isolasi PVC,
untuk instalasi
luar/kabel udara.
Kabel tipe ini
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. Agar aman
memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran
tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan tidak tersentuh
langsung.

2)

Kabel NYM
Kabel NYM
memiliki lapisan
isolasi PVC (biasanya
warna putih atau abuabu), ada yang berinti
2, 3 atau 4. Kabel
NYM memiliki
lapisan isolasi dua
lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal
dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun
tidak boleh ditanam.

3)

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut
berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas
yang tinggi.

4)

Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti
2, 3 atau 4. Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan
memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari
NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.

5)

Kabel NYFGbY/NYRGbY/NYBY

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Kabel NYFGbY ini


digunakan untuk instalasi bawah
tanah, di dalam ruangan di dalam
saluran-saluran dan pada tempattempat yang terbuka dimana
perlindungan terhadap gangguan
mekanis dibutuhkan, atau untuk
tekanan rentangan yang tinggi
selama dipasang dan
dioperasikan.

6) Kabel NYCY
Kabel ini dirancang untuk
jaringan listrik dengan
penghantar konsentris dalam
tanah, dalam ruangan, saluran
kabel dan alam terbuka. Kabel
protodur dengan dua lapis
pelindung pita CU Kabel.
Instalasi ini bisa ditempatkan
diluar atau didalam bangunan,
baik pada kondisi lembab
maupun kering.

7) Kabel NYMHYO
Merupakan kabel jenis serabut dengan berintikan dua serabut. Kabel ini biasanya
digunakan untuk soundsystem, loudspeaker, virtual video. Jenis kabel ini mampu

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

menghantar hingga 700 VA sehingga aman dan menjadikan pembayaran rekening listrik
menjadi murah. Untuk jenis kabel NYMHYO biasanya digunakan pada model Roll.
Untuk jenis kabel NYMHYO biasanya digunakan pada lampu taman.

8)

Kabel NYMHY
Kabel jenis ini khusus
direkomendasikan untuk
digunakan sebagai
penghubung alat-alat rumah
tangga yang sering dipindah
pindah dan harus ditempat
kering. Kabel ini mempunyai
isolasi plastic tahan panas.
Bilamana digunakan untuk
penghubung alat pemanas,
maka pada titik
sambungannya antar alat
dengan kabel, temperaturnya
tidak boleh lebih dari 85
derajat Celcius, karena hal
tersebut dapat membahayakan
kabel itu sendiri.

9)

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Kabel BC
Kabel ini dipilin/stranded, disatukan. Ukuran / tegangan mak = 6 500 mm2 / 500
V Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan.

10) Kabel ACSR


Kabel ACSR merupakan kawat
penghantar yang terdiri dari aluminium
berinti kawat baja.Kabel ini digunakan
untuk saluran-saluran transmisi
tegangan tinggi, dimana jarak antara
menara/tiang berjauhan, mencapai
ratusan meter, maka dibutuhkan kuat
tarik yang lebih tinggi, untuk itu
digunakan kawat penghantar ACSR.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

11) Kabel AAAC


Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam,
keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide, untuk memberi sifat yang
lebih baik. Kabel
ini biasanya dibuat
dari paduan
aluminium 6201.
AAAC
mempunyai suatu
anti karat dan
kekuatan yang
baik, sehingga
daya hantarnya
lebih baik.

12)

Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam
campuran, sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

A. SEMI KONDUKTOR
1.Pengertian Bahan Semikonduktor
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara
isolator dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai isolator pada temperatur yang sangat
rendah, namun pada temperatur ruangan besifat sebagai konduktor.
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang dapat
diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut pendonor elektron). Bahan- bahan
logam seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki
susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak bebas. Sebenarnya atom
tembaga dengan lambang kimia Cu memiliki inti 29 ion (+) dikelilingi oleh 29 elektron (-).
Sebanyak 28 elektron menempati orbit-orbit bagian dalam membentuk inti yang disebut nucleus.
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Dibutuhkan energi yang sangat besar untuk dapat melepaskan ikatan elektron-elektron ini. Satu buah
elektron lagi yaitu elektron yang ke-29, berada pada orbit paling luar.
Orbit terluar ini disebut pita valensi dan elektron yang berada pada pita ini dinamakan
elektron valensi. Karena hanya ada satu elektron dan jaraknya jauh dari nucleus, ikatannya tidaklah
terlalu kuat. Hanya dengan energi yang sedikit saja elektron terluar ini mudah terlepas dari ikatannya.

Gambar-1 : Ikatan atom tembaga


2. Struktur Atom Semikonduktor
Operasi semua komponen benda padat seperti dioda, LED, Transistor Bipolar dan FET serta
Op-Amp atau rangkaian terpadu lainnya (solid state) didasarkan atas sifat-sifat semikonduktor.
Secara umum semikonduktor adalah bahan yang sifat-sifat kelistrikannya terletak antara sifat-sifat
konduktor dan isolator.
Sifat-sifat kelistrikan konduktor maupun isolator tidak mudah berubah oleh pengaruh
temperatur, cahaya atau medan magnet, tetapi pada semikonduktor sifat-sifat tersebut
sangat sensitif. Elemen terkecil dari suatu bahan yang masih memiliki sifat-sifat kimia dan fisika
yang sama adalah atom. Suatu atom terdiri atas tiga partikel dasar, yaitu: neutron, proton, dan
elektron. Dalam struktur atom,proton dan neutron membentuk inti atom yang bermuatan positip
dan sedangkan elektron-elektron yang bermuatan negatip mengelilingi inti. Elektron-elektron ini
tersusun berlapis-lapis. Struktur atom dengan model Bohr dari bahan semikonduktor yang paling
banyak digunakan adalah silikon dan germanium.

Gambar 1. Struktur Atom (a) Silikon; (b) Germanium


Seperti ditunjukkan pada Gambar 1 atom silikon mempunyai elektron yang mengorbit (yang
mengelilingi inti) sebanyak 14 dan atom germanium mempunyai 32 elektron. Pada atom yang
seimbang (netral) jumlah elektron dalam orbit sama dengan jumlah proton dalam inti.
Muatan listrik sebuah elektron adalah: 1.602-19 C dan muatan sebuah proton adalah: +
1.602-19 C. Elektron yang menempati lapisan terluar disebut sebagai elektron valensi. Atom silikon
dan germanium masing mempunyai empat elektron valensi. Oleh karena itu baik atom silikon
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

maupun atom germanium disebut juga dengan atom tetra-valent (bervalensi empat). Empat
elektron valensi tersebut terikat dalam struktur kisi-kisi, sehingga setiap elektron valensi akan
membentuk ikatan kovalen dengan elektron valensi dari atom-atom yang bersebelahan.
3. Pita Energi Bahan (Si dan Ge)
Pita energi adalah kumpulan garis pada tingkat energi yang sama akan saling berimpit.
Berdasarkan pengisian elektron, pita energi dapat dibedakan menjadai dua jenis, yaitu pita valensi
dan pita konduksi. Pita valensi adalah pita energi teratas yang terisi penuh oleh elektron, sedangkan
pita konduksi adalah pita energi yang berada di atas pita valensi yang terisi oleh sebagian atau tidak
terisi sama sekali oleh elektron. Pada umumnya diantara pita valensi dan pita konduksi terdapat suatu
celah yang disebut dengan celah energi ( hole ). Energi celah pita atau yang sering juga disebut
dengan Energi gap (Eg)
dapat dihitung dengan persamaan :
Eg = hv
dimana h adalah konstanta Planck.
Gambar 1.4 Tingkat energi (a) pada
atom tunggal dan (b) pita energi pada
Kristal.

Penentuan pita energi secara


rinci dibicarakan difisika kuantum,
namun
secarasederhana,
akan
ditunjukan sebagai contoh penentuan
struktur pita energi pada bahan
padat Kristal. Pada gambar 1.5 dibawah ini dapat dilihat ilustrasi pita energi untuk
Kristal semikonduktor. pada keadaan kesetimbangan (equilibrium), pita energi terbagi menjadi dua
bagian dan dipisahkan oleh daerah dimana elektron tidak bisa bergerak atau beroperasi, daerah ini
disebut daerah terlarang (forbidden gap atau band gap). Pita atas dinamakan pita konduksi, dan pita
bagian bawah dinamakan pita valensi.

Gambar 1.5 Struktur pita energi bahan semikonduktor.


Banyaknya elektron pada setiap pita energi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
e = 2(2l +1)N
dimana l menyatakan bilangan kuantum orbital (0, 1, 2, 3, ) dan N menyatakan banyaknya atom
yang saling berdekatan.
2

4. Pita Energi Bahan (Si dan Ge) saat dikotori dengan In


Menurut teori pita energi, lubang aseptor ini menempati tingkat energi akeptor
yang berada dalam pita terlarang, sedikit diatas pita valensi.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Gambar 1.6 Diagram tingkat energi untuk sebuah


semikonduktor jenis p.

Pada saat elektron valensi Germanium (Ge) maupun silikon (Si) berikatan dengan
elektron valensi Indium (In), maka akan menghasilkan daerah terlarang. Daerah terlarang
ini terdiri dari dua pita, yaitu pita valensi dan pita konduksi. Elektron elektron dalam pita
valensi memiliki energi termal yang cukup pada suhu kamar (2500 C) untuk mengisi tingkat
aseptor ini, lalu meninggalkan suatu lobang baru pada pita valensi. Lubang baru pada pita
valensi akan diisi oleh elektron tetangga sebelahnya. Aliran elektron dalam pengotoran
tersebut adalah lubang bermuatan positif yang bergerak berlawan arah dengan gerakan
elektron. Oleh sebab itu, maka lubang (hole) yang bergerak dalam valensi merupakan
pembawa muatan mayoritas, sedangkan pembawa muatan minoritas adalah elektron yang
bergerak dalam pita konduksi.

Gambar 1.7 Struktur pita energi Germanium (Ge) maupun silikon (Si) sewaktu berikatan dengan
elektron valensi Indium (In).
Jadi hasil dari pengotoran Germanium (Ge) dan Silikon (Si) dengan menggunakan
Indium (In) adalah semikonduktor tipe-p. Dimana pita terlarang untuk Germanium (Ge)
memiliki lebar 0,7 eV sedangkan pada Silikon, lebar pita terlarangnya adalah sebesar 1,1
eV. Hal ini disebabkan karena pengotoran ini menghasilkan pembawa muatan negatif pada
indium (In) dan Germanium (Ge) yang merupakan Kristal yang netral. Hal ini memenuhi
persamaan :
pn = pini = ni
persamaan di atas dinamakan hokum mass-action.
5. Semikonduktor Tipe-N
Misalnya pada bahan silikon diberi doping phosphorus atau arsenic yang pentavalen yaitu
bahan kristal dengan inti atom memiliki 5 elektron valensi. Dengan doping, Silikon yang tidak lagi
murni ini (impurity semiconductor) akan memiliki kelebihan elektron. Kelebihan elektron
membentuk semikonduktor tipe-n. Semikonduktor tipe-n disebut juga donor yang siap melepaskan
elektron.
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Gambar 3 : doping atom pentavalen


Susunan bahan semikonduktor intrinsik dapt dilihat pada gambar1, hanya terdiri dariunsur Si
atau Ge. Sedangkan untuk semikonduktor tipe-n dan tipe-p dapat dilihat pada (gambar 3 dan 4) ,
gambar no 5 dan 6 menunjukan pita energinya .

Gambar 5 menunjukkan pita energy pada semikonduktor tipe-n, sedangkan ambar 6 menunjukkan
pita energy pada semikonduktor tipe-p.

pada semikonduktor tipe -p atom yang dipasnag menimbulkan hole, atom tersebut disebut
atom akseptor (mempunyai lobang). Sebagian akseptor adalah atom dari boron, alumunium, gallium,
indium. Letak atom akseptor lebih dekat pada pita valensi (gambar 6). Untuk semikonduktor tipe-n,
atom yangmenggantikan Si atau Ge bervalensi 5 sehingga bahan menjadi kelebihan elektron. Atom
yangmenggantikan disebut atom donor . Letak atom donor pada celah energi lebih dekat dengan pita
konduksi. Pada bahan semikonduktor yang bertindak sebagai pembawa muatan adalah hole dan
elektron bebas. Pada bahan jenis p pembawa muatannya adalah hole sedangkan pada bahan jenis n
pembawa muatannya adalah elektron bebas.
Bahan semikonduktor memiliki daya hantar lebih kecil dibanding bahan konduktor,tetapi
lebih besar dibandingkan bahan isolator . Proses konduksi pada bahan-bahandipengaruhi oleh jarak
pita konduksi dan pita valensi. Pita energi dibagi menjadi tiga yaitu :
Pita valensi yaitu pita energi terakhir yang terisi penuh (zone penuh).
Pita konduksi yaitu pita diatas pita pita valensi yang berisi setengah penuh atau kosong(zone bebas).
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Diantara pita konduksi dan valensi terdapat celah energi yang disebut pita terlarang (zoneterlarang).
Bahan-bahan konduktor, semikonduktor dan isolator memiliki pita energi yang berbeda.
Dapat dilihat pada gambar berikut :

Pada konduktor jarak kedua pita sangat dekat sekali bahkan hampir menumpuk, pada
isolator jarak keduanya cukup jauh sehinggaelektron dari zone penuh tidak dapat pindah ke
zone bebas, sedangkan pada semikonduktor jarak keduanya tidak begitu jauh dan inimemungkinkan
elektron dapat berpindah jika dipengaruhi oleh faktor luar misalnya :
panas
medan magnet
tegangan yang tinggi.
Berikut tabel yang berisi beberapa energi ionisasi dan resistansi pada semikonduktor jenis-n
dan jenis-p :

Penggabungan semikonduktor jenis p dan jenis n pada komponen elektronika diantaranya


adalah resistor, dioda, dan transistor .

a).Dioda

b).Transistor

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

6. Semikonduktor Tipe-P
Kalau silikon diberi doping Boron, Gallium atau Indium, maka akan didapat semikonduktor
tipe-p. Untuk mendapatkan silikon tipe-p, bahan dopingnya adalah bahan trivalen yaitu unsur dengan
ion yang memiliki 3 elektron pada pita valensi. Karena ion silikon memiliki 4 elektron, dengan
demikian ada ikatan kovalen yang bolong (hole). Hole ini digambarkan sebagai akseptor yang siap
menerima elektron. Dengan demikian, kekurangan elektron menyebabkan semikonduktor ini menjadi
tipe-p.

Gambar 4 : doping atom trivalent


Secara skematik semikonduktor tipe-p digambarkan seperti terlihat pada gambar berikut :

Keterangan :
a) Struktur Kristal silicon dengan sebuah atom pengotor valensi tiga menggantikan posisisalah satu
atom silicon.
b) Struktur pita energi semikonduktor tipe-p
2

Macam-macam semikonduktor
Semikonduktor Intrinsik

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

1.1.

Semikonduktor Intrinsik merupakan semikonduktor murni dan tidak cacat yang


belum mengalami pengotoran, contohnya adalah silikon dan germanium murni. Pada suhu
yang cukup tinggi, elektron pada pita valensi dapat pindah pada pita konduksi sehingga
pada pita valensi terdapat tempat kosong. Tempat tempat kosong. Tempat tempat yang
ditinggal elektron dapat dipandang sebagai muatan positif yang disbut dengan hole.
Gambar 1.1 di bawah ini menunjukkan suatu semikonduktor intrinsik

Germanium (Ge) dan silikon dan ( Si) merupakan dua buah semikonduktor
intrinsik yang pasling sering digunakan. Kedua semikonduktor ini mempunyai jumlah
elektron pada kulit terluar sebanyak 4 ( empat ) buah dan struktur kristalnya berbentuk tetrahedral.
Berikut ini merupakan perbandingan bahan semikonduktor silicon dan germanium :
No
Properti
Silicon
germanium
1
Energi terlarang/gap (eV)
1,1
0,67
2
Mobilitas elektron
0,135
0,39
3
Mobilitas lubang
0,048
4
Konsentrasi intrinsik
1,5 x 1010
2,4 x 1019
5
Resitivitas intrinsik
2300
0,47

1.2.

Semikonduktor Entrinsik

Semikonduktor ekstrinsik adalah semikonduktor yang memperoleh pengotoran atau


penyuntikan (doping) oleh atom asing. Pada semikonduktor jenis ini akan menghasilkan
dua jenis semikonduktor, yaitu :
1. Semikonduktor ekstrinsik yang bertipe n dan bertipe p.
Pada semikonduktor yang bertipe n, biasanya pengotorannya dilakukan oleh atom
atom pentavalen seperti Fosfor (P), Arsenikum (As), dan Antimon (Sb).
2. Sedangkan pada semikonduktor bertipe p, biasa pengotornya dilakukan oleh atom
atom trivalent seperti Indium (In), Boron (Br) dan Galium (Ga).
Silikon (Si) dan Germanium (Ge) merupakan atom dari golongan IVA dalam
sistem periodik unsur sedangkan Indium (In) meupakan atom dari golongan III A. Karena
Ge dan Si berasal dari golongan IV A, maka elektron valensinya berjumlah 4 (empat) buah,
dan In mempunyai elektron valensi sebanyak 3 (tiga) buah. Elektron valensi tersebut akan

berikatan satu dengan yang lain melalui ikatan kovalen.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Gambar 1.3. Struktur ikatan Ikatan Gemanium (Ge) dan Silikon (Si) dengan Indium (In).
Ikatan Indium (In) berikatan dengan Silikon (Si) maupun Germanium (Ge),
Germanium dan silikon digunakan sebagai semikonduktor intrinsik yang akan dikotori,
sedangkan Germaniumdigunakan sebagai pengotor (doping).
Pada ikatan ini akan tiga ikatan kovalen lengkap, dan tersisa sebuah muatan positif dari atom
silikon yang tidak berpasangan, Muatan positif ini disebut dengan lubang (hole) . Hole ini akan
cenderung untuk menarik sebuah elektron lain untuk menjadi atom yang stabil. Lubang (Hole) baru
tersebut akan diisi oleh elektron tetangga sebelahnya, yang juga meninggalkanlubang baru
ditempatnya semula, yang kemudian diisi oleh elektron tetangga sebelahnya juga, Hal ini akan
berlangsung sampai seterusnya. Material yang dihasilkan dari proses pengotoran ini disebut
semikonduktor tipe-p karena menghasilkan pembawa muatan
negatif pada kristal yang netral. Karena atom pengotor menerima elektron, maka atom
pengotor ini disebut sebagai atom aseptor (acceptor).
Pada pengotoran Germanium ( Ge) dan Silikon ( Si ) dengan menggunakan Indium
( In ) akan menghasilkan semikonduktor bertipe-p dan menimbulkan lubang (hole) dan
elektron. Dalam hal ini, hole berfungsi sebagai pembawa muatan mayoritas dan elektron
berfungsi sebagai pembawa muatan minoritas.
Komponen-komponen Semikonduktor
1.
LDR

Resistor peka cahaya (Light Dependent Resistor/LDR) memanfaatkan bahan semikonduktor


yang karakteristik listriknya berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang diterima. Bahan yang
digunakan adalah Kadmium Sulfida (CdS) dan Kadmium Selenida (CdSe). Bahan-bahan ini paling
sensitif terhadap cahaya dalam spektrum tampak, dengan puncaknya sekitar 0,6 m untuk CdS dan
0,75 m untuk CdSe. Sebuah LDR CdS yang typikal memiliki resistansi sekitar 1 M dalam kondisi
gelap gulita dan kurang dari 1 K ketika ditempatkan dibawah sumber cahaya terang (Mike Tooley,
2003).
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

LDR adalah suatu bentuk komponen yang mempunyai perubahan resistansi yang besarnya
tergantung pada cahaya. Karakteristik LDR terdiri dari dua macam yaitu Laju Recovery dan Respon
Spektral:
I.

Laju Recovery
Bila sebuah LDR dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan cahaya tertentu kedalam suatu
ruangan yang gelap, maka bisa kita amati bahwa nilai resistansi dari LDR tidak akan segera berubah
resistansinya pada keadaan ruangan gelap tersebut. Namun LDR tersebut hanya akan bisa mencapai
harga di kegelapan setelah mengalami selang waktu tertentu. Laju recovery merupakan suatu ukuaran
praktis dan suatu kenaikan nilai resistansi dalam waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam K /detik,
untuk LDR type arus harganya lebih besar dari 200 K /detik (selama 20 menit pertama mulai dari
level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi pada arah sebaliknya, yaitu pindah dari
tempat gelap ke tempat terang yang memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi
yang sesuai dengan level cahaya 400 lux.

II.

Respon Spektral
LDR tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang gelombang cahaya yang jatuh
padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga,
alumunium, baja, emas, dan perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar yang
paling banyak digunakan karena mempunyai daya hantar yang baik (TEDC, 1998).
3. Termistor

Termistor atau tahanan termal adalah alat semikonduktor yang berkelakuan sebagai tahanan
dengan koefisien tahan temperatur yang tinggi, yang biasanya negatif, Dalam beberapa hal, tahanan
sebuah termistor pada temperatur ruang bisa berkurang sebanyak 6% untuk setiap kenaikan
temperatur sebesar 1oC. Kepekaan yang tinggi terhadap perubahan temperatur ini membuat termistor
sangat sesuai untuk pengukuran, pengontrolan dan kompensasi temperatur secara presisi.
Dengan demikian termistor digunakan secara luas pada pemakaian tersebut, terutama dalam
rangkuman temperatur rendah dari -100oC sampai 300oC. Tiga karakter penting dari termistor
membuatnya sangat bermaanfaat terhadap pengukuran dan pengontrolan yaitu:
karakteristik temperatur tahanan,
karakteristik tegangan arus, dan
karakteristik arus waktu.
Karakteristik pemanasan sendiri (self-heat), memberikan suatu bidang pemakaian yang sama
sekali baru bagi termistor. Dalam keadaan yang memanasi sendiri, termistor adalah sensitive terhadap
apa saja yang mengubah laju dari panas yang dihantarkan keluar darinya. Dengan begitu, termistor
dapat digunakan untuk mengukur aliran, tekanan, tinggi permukaan cairan, komposisi gas dan lainlain. akan tetapi jika laju panas adalah tetap, termistor sensitif terhadap masukan daya dan dapat
digunakan untuk mengontrol level tegangan atau level daya. Perubahan tahan termistor yang relatif
besar setiap perubahan temperatur dalam derajat (disebut sensitivitas) menjadikannya sebuah pilihan
yang jelas sebagai transducer temperatur.
2

3.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Solar Cell

Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri dari sebuah
wilayah-besar dioda p-n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu menciptakan
energi listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut efek photovoltaic. Bidang riset berhubungan
dengan sel surya dikenal sebagai photovoltaics.
Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk digunakan bila tenaga
listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah terpencil, satelit pengorbit bumi, kalkulator
genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam bentuk modul atau panel surya) dapat dipasang di atap
gedung di mana mereka berhubungan dengan inverter ke grid listrik dalam sebuah pengaturan net
metering.

B.

SUPERKONDUKTOR

1. Sejarah Superkonduktor
Superkonduktor pertama kali ditemukan oleh seorang fisikawan Belanda, Heike Kamerlingh
Onnes, dari Universitas Leiden pada tahun 1911. Pada tanggal 10 Juli 1908, Onnes berhasil
mencairkan helium dengan cara mendinginkan hingga 4 K atau 269oC. Kemudian pada tahun 1911,
Onnes mulai mempelajari sifat-sifat listrik dari logam pada suhu yang sangat dingin. Pada waktu itu
telah diketahui bahwa hambatan suatu logam akan turun ketika didinginkan dibawah suhu ruang,
akan tetapi belum ada yang dapat mengetahui berapa batas bawah hambatan yang dicapai ketika
temperatur logam mendekati 0 K atau nol mutlak. Beberapa ilmuwan pada waktu itu seperti William
Kelvin memperkirakan bahwa elektron yang mengalir dalam konduktor akan berhenti ketika suhu
mencapai nol mutlak. Dilain pihak, ilmuwan yang lain termasuk Onnes memperkirakan bahwa
hambatan akan menghilang pada keadaan tersebut. Untuk mengetahui yang sebenarnya terjadi,
Onnes kemudian mengalirkan arus pada kawat merkuri yang sangat murni dan kemudian mengukur
hambatannya sambil menurunkan suhunya. Pada suhu 4,2 K, Onnes mendapatkan hambatannya tibatiba menjadi hilang. Arus mengalir melalui kawat merkuri terus-menerus.
Dengan tidak adanya hambatan, maka arus dapat mengalir tanpa kehilangan energi. Percobaan
Onnes dengan mengalirkan arus pada suatu kumparan superkonduktor dalam suatu rangkaian tertutup
dan kemudian mencabut sumber arusnya lalu mengukur arusnya satu tahun kemudian ternyata arus
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

masih tetap mengalir. Fenomena ini kemudian oleh Onnes diberi nama superkondutivitas. Atas
penemuannya itu, Onnes dianugerahi Nobel Fisika pada tahun 1913.
2. Teori Superkonduktor
2.1. Pengertian Superkonduktor
Superkonduktor merupakan bahan material yang memiliki hambatan listrik bernilai nol pada
suhu yang sangat rendah. Artinya

superkonduktor dapat menghantarkan arus walaupun tanpa adanya sumber tegangan. Karakteristik
dari bahan Superkonduktor adalah medan magnet dalam superkonduktor bernilai nol dan mengalami
efek meissner. Resistivitas suatu bahan bernilai nol jika dibawah suhu kritisnya.

Gambar 1. Grafik hubungan antara resistivitas terhadap Suhu


2.2. Sifat Kelistrikan Superkonduktor
Sebelum menjelaskan prinsip superkonduktor, akan lebih baik jika terlebih dahulu menjelaskan
bagaimana kerja logam konduktor pada umumnya. Bahan logam tersusun dari kisi-kisi dan basis
serta elektron bebas. Ketika medan listrik diberikan pada bahan, elektron akan mendapat percepatan.
Medan listrik akan menghamburkan elektron ke segala arah dan menumbuk atom-atom pada kisi. Hal
ini menyebabkan adanya hambatan listrik pada logam konduktor.
Gambar 2. Keadaan normal Atom Kisi pada logam

Pada bahan superkonduktor terjadi juga interaksi antara elektron dengan inti atom. Namun
elektron dapat melewati inti tanpa mengalami hambatan dari atom kisi. Efek ini dapat dijelaskan oleh
Teori BCS. Ketika elektron melewati kisi, inti yang bermuatan positif menarik elektron yang
bermuatan negatif dan mengakibatkan elektron bergetar.
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Gambar 3. Keadaan Superkonduktor Atom Kisi pada logam


Jika ada dua buah elektron yang melewati kisi, elektron kedua akan mendekati elektron pertama
karena gaya tarik dari inti atom-atom kisi lebih besar. Gaya ini melebihi gaya tolak-menolak antar
elektron sehingga kedua elektron bergerak berpasangan.
Pasangan ini disebut Cooper Pairs. Efek ini dapat dijelaskan dengan istilah Phonons. Ketika
elektron pertama pada Cooper Pairs melewati inti atom kisi. Elektron yang mendekati inti atom kisi
akan bergetar dan memancarkan Phonon. Sedangkan elektron lainnya menyerap Phonon. Pertukaran
Phonon ini mengakibatkan gaya tarik menarik antar elektron. Pasangan elektron ini akan melalu kisi
tanpa gangguan dengan kata lain tanpa hambatan.

2.3. Sifat Kemagnetan Superkonduktor


Sifat lain dari superkonduktor yaitu bersifat diamagnetisme sempurna. Jika sebuah
superkonduktor ditempatkan pada medan magnet, maka tidak akan ada medan magnet dalam
superkonduktor. Hal ini terjadi karena superkonduktor menghasilkan medan magnet dalam bahan
yang berlawanan arah dengan medan magnet luar yang diberikan. Efek
yang sama dapat diamati jika medan magnet diberikan pada bahan dalam suhu normal kemudian
didinginkan sampai menjadi superkonduktor. Pada suhu kritis, medan magnet akan ditolak. Efek ini
dinamakan Efek Meissner.

Gambar 4. Diamagnetik Sempurna


2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

2.4. Sifat Quantum Superkonduktor


Teori dasar Quantum untuk superkonduktor dirumuskan melalui tulisan Bardeen, Cooper dan
Schriefer pada tahun 1957. Teori dinamakan teori BCS. Fungsi gelombang BCS menyusun pasangan
partikel dan
. Ini adalah bentuk lain dari pasangan partikel yang mungkin dengan Teori BCS. Teori BCS
menjelaskan bahwa :
a.

Interaksi tarik menarik antara elektron dapat menyebabkan keadaan dasar terpisah dengan
keadaan tereksitasi oleh energi gap.

b.

Interaksi antara elektron, elektron dan kisi menyebabkan adanya energi gap yang diamati.
Mekanisme interaksi yang tidak langsung ini terjadi ketika satu elektron berinteraksi dengan kisi dan
merusaknya. Elektron kedua memanfaatkan keuntungan dari deformasi kisi. Kedua elektron ini
beronteraksi melalui deformasi kisi.

c.

London Penetration Depth merupakan konsekuensi dari Teori BCS.


2.5. Efek Meissner
Ketika superkonduktor ditempatkan di medan magnet luar yang lemah, medan magnet akan
menembus superkonduktor pada jarak yang sangat kecil dan dinamakan London Penetration Depth.
Pada bahan superkonduktor umumnya London Penetration Depth sekitar 100 nm. Setelah itu medan
magnet bernilai nol. Peristiwa ini dinamakan Efek Meissner dan merupakan karakteristik dari
superkonduktor. Efek Meissner adalah efek dimana superkonduktor menghasilkan medan magnet.
Efek Meissner ini sangat kuat sehingga sebuah magnet dapat melayang karena ditolak oleh
superkonduktor. Medan magnet ini juga tidak boleh terlalu besar. Apabila medan magnetnya terlalu
besar, maka efek Meissner ini akan hilang dan material akan kehilangan sifat superkonduktivitasnya.

Gambar 5. Efek Meissner

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

2.6. Suhu dan Medan Magnet Kritis


Suhu kritis adalah suhu yang membatasi antara sifat konduktor dan superkonduktor. Jika suhu
suatu bahan dinaikan, maka getaran electron akan bertambah sehingga banyak Phonons yang
dipancarkan. Ketika mencapai suhu kritis tertentu, maka Phonons akan memecahkan Cooper Pairs
dan bahan kembali ke keadaan normal. Contoh grafik Hambatan terhadap suhu pada bahan
YBa2Cu3O7 sebagai berikut,

Gambar 7. Grafik Hambatan terhadap Suhu


Medan magnet kritis adalah batas kuatnya medan magnet sehingga bahan superkonduktor
memiliki medan magnet. Jika medan magnet yang diberikan pada bahan superkonduktor, maka bahan
superkonduktor tak akan mengalami efek meissner lagi.
2.7. Tipe tipe Superkonduktor
Berdasarkan interaksi dengan medan magnetnya, maka superkonduktor dapat dibagi menjadi
dua tipe yaitu Superkonduktor Tipe I dan Superkonduktor Tipe II.
2.7.1. Superkonduktor Tipe I
Superkonduktor tipe I menurut teori BCS (Bardeen, Cooper, dan
Schrieffer) dijelaskan dengan menggunakan pasangan elektron (yang sering disebut pasangan
Cooper). Pasangan elektron bergerak sepanjang terowongan penarik yang dibentuk ion-ion
logam yang bermuatan positif.
Akibat dari adanya pembentukan pasangan dan tarikan ini arus listrik akan bergerak dengan
merata dan superkonduktivitas akan terjadi. Superkonduktor yang berkelakuan seperti ini
disebut superkonduktor jenis pertama yang secara fisik ditandai dengan efek Meissner, yakni
gejala penolakan medan magnet luar (asalkan kuat medannya tidak terlalu tinggi) oleh
superkonduktor. Bila kuat medannya melebihi batas kritis, gejala superkonduktivitasnya akan
menghilang. Maka pada superkonduktor tipe I akan terus menerus menolak medan magnet
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

yang diberikan hingga mencapai medan magnet kritis. Kemudian dengan tiba-tiba bahan akan
berubah kembali ke keadaan normal.
2.7.2. Superkonduktor Tipe II
Superkonduktor tipe II ini tidak dapat dijelaskan dengan teori BCS karena apabila
superkonduktor jenis II ini dijelaskan dengan teori BCS, efek Meissner nya tidak terjadi.
Abrisokov berhasil memformulasikan teori baru untuk menjelaskan superkonduktor jenis II ini.
Ia mendasarkan teorinya pada kerapatan pasangan elektron yang dinyatakan dalam parameter
keteraturan fungsi gelombang. Abrisokov dapat menunjukkan bahwa parameter tersebut dapat
mendeskripsikan pusaran (vortices) dan bagaimana medan magnet dapat memenetrasi bahan
sepanjang terowongan dalam pusaran-pusaran ini. Lebih lanjut ia pun dengan secara mendetail
dapat memprediksikan jumlah pusaran yang tumbuh seiring meningkatnya medan magnet.
Teori ini merupakan terobosan dan masih digunakan dalam pengembangan dan analisis
superkonduktor dan magnet.
Superkonduktor tipe II akan menolak medan magnet yang diberikan. Namun perubahan sifat
kemagnetan tidak tiba-tiba tetapi secara bertahap. Pada suhu kritis, maka bahan akan kembali
ke keadaan semula. Superkonduktor Tipe II memiliki suhu kritis yang lebih tinggi dari
superkonduktor tipe I.

2.8. Kelompok Superkonduktor


Berdasarkan nilai suhu kritisnya, superkonduktor dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
2.8.1.

Superkonduktor bersuhu kritis rendah


Superkonduktor jenis ini memiliki suhu kritis lebih kecil dari 23 K. Superkonduktor jenis ini

sudah ditinggalkan karena biaya yang mahal untuk mendinginkan bahan.


2.8.2. Superkonduktor bersuhu kritis tinggi
Superkonduktor jenis ini memiliki suhu kritis lebih besar dari 78 K. Superkonduktor jenis ini
merupakan bahan yang sedang dikembangkan sehingga diharapkan memperoleh superkonduktor
pada suhu kamar sehingga lebih ekonomis.
Contoh Superkonduktor bersuhu kritis tinggi adalah sampel bahan (YBa2Cu3O7-x. Bahan ini
memiliki== struktur)=90 kristal orthorombic

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Gambar 10. Struktur Ortorombik


2.9.Suhu Pemadaman
Suhu pemadaman merupakan batas suhu untuk merusak sifat superkonduktor. Artinya pada suhu ini
superkonduktor akan rusak
Sumbu kristal

400
800
T
Pada grafik diatas dapat kita lihat bahwasanya makin tinggi suhu yang diberikan pada bahan
superkonduktor, maka struktur kristal superkonduktor tidak lagi berbentuk ortorombik. Maka dengan
adanya

perubahan

struktur

kristal

superkonduktor, suatu

bahan

akan

kehilangan

sifat

superkonduktornya.
TC (K)
92 (K)

400
800
T (0C)
Grafik diatas menunjukan hubungan antara suhu kritis dengan suhu bahan superkonduktor.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Jika suhu yang diberikan pada bahansuperkonduktor makin besar, maka suhu kritis bahan
akan mendekati nilai nol kelvin.
2.10.Sintesis Superkonduktor
a.
Sampel YBa2Cu3O7
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat sampel YBa2Cu3O7 adalah Y2O3, BaCO3, CuO.
Langkah-langkah sintesis Sampel YBa2Cu3O7 diantaranya :
1.

Persiapan bahan dengan komposisi awal dengan menggunakan perbandingan molar


off-stokiometri.

2.

Pencampuran dan penggerusan pertama di dalam mortar agate. Kalsinasi pada suhu
940 C selama 24 jam.
3.
Pendinginan pada suhu kamar.
0

Sintering pada suhu 9400 C.


Pendinginan dalam tungku.

4.
5.
b.

Sampel BPSCCO-2223
Bahan-bahan yang diperlukan untuk melakukan sintesis bahan
Sampel BPSCCO-2223 adalah Bi2O3, PbO, SrCO3, CuO, CaCO3. Langkah-langkah sintesis
Superkonduktor Sampel BPSCCO-2223 terdiri dari :

1.

Persiapan bahan dengan komposisi awal dengan menggunakan perbandingan molar offstokiometri.

Pencampuran dan penggerusan pertama di dalam mortar agate. Kalsinasi pada suhu 810 0 C
selama 20 jam.
3.
Penggerusan kedua.
2.

4.
5.

Sintering pada suhu 8300 C.


Pendinginan dalam tungku.
Selama proses pembentukan sampel tersebut, sampel akan diujikan dengan yang diarahkan untuk
mengendalikan pewaktuan dari proses sintering dengan suhu pilihan adalah 830 0 C. Setelah proses
sintering selesai dalam waktu yang berkesesuaian (30 jam, 60 jam, 90 jam), maka akan diadakan
beberapa pengujian karakteristik sampel, yaitu:

1.

Uji Efek Meissner

2.

Uji X-ray Diffraction

3.

Pengukuran Suhu Kritis (Tc)

4.

Pengukuran Fraksi Volume (FV)

3. Perkembangan Superkonduktor
Perkembangan peningkatan suhu kritis Tc pada superkonduktor ditunjukkan dalam grafik
dibawah ini.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Gambar 11. Grafik Suhu Kritis terhadap tahun penemuan


Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan dalam suhu kritis superkonduktor. Pada
awalnya suhu kritis superkonduktor itu sangat rendah yaitu kurang dari 4,2 K untuk logam raksa,
tetapi pada perkrmbangan selanjutnya suhu kritis dari superkonduktor itu meningkat secara perlahan
lahan hingga mencapai suhu kritis tertinggi pada suhu 138 K untuk HgBaCaCuO.
Penemuan yang berkaitan dengan superkonduktor terzjadi pada tahun 1933. Walter Meissner dan
Robert Ochsenfeld menemukan bahwa suatu superkonduktor akan menolak medan magnet.
Sebagaimana diketahui, apabila suatu konduktor digerakkan dalam medan magnet, suatu arus induksi
akan mengalir dalam konduktor tersebut.
Akan tetapi, dalam superkonduktor arus yang dihasilkan tepat berlawanan dengan medan tersebut
sehingga medan tersebut tidak dapat menembus material superkonduktor tersebut. Hal ini akan
menyebabkan magnet tersebut ditolak. Fenomena ini dikenal dengan istilah Diamagnetisme dan efek
ini kemudian dinamakan Efek Meissner.
Selanjutnya ditemukan juga superkonduktor-superkonduktor lainnya. Selain merkuri, ternyata
beberapa unsur-unsur lainnya juga menunjukkan sifat superkonduktor dengan harga Tc yang berbeda.
Sebagai contoh, karbon bersifat superkonduktor dengan Tc 15 K. Hal yang ironis adalah logam emas,
tembaga dan perak yang merupakan logam konduktor terbaik bukanlah superkonduktor.
Pada tahun 1986 Alex Mller and Georg Bednorz, peneliti di Laboratorium Riset IBM di
Rschlikon, Switzerland berhasil membuat suatu keramik yang terdiri dari unsur Lanthanum,
Barium, Tembaga, dan Oksigen yang bersifat superkonduktor pada suhu tertinggi pada waktu itu, 30
K. Penemuan ini menjadi spektakuler karena keramik selama ini dikenal sebagai isolator. Keramik
tidak menghantarkan listrik sama sekali pada suhu ruang. Penemuan ini membuat keduanya diberi
penghargaan hadiah Nobel setahun kemudian.
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Pada bulan Februari 1987, ditemukan suatu keramik yang bersifat superkonduktor pada suhu 90
K. Penemuan ini menjadi penting karena dengan demikian dapat digunakan nitrogen cair sebagai
pendinginnya. Karena suhunya cukup tinggi dibandingkan dengan material superkonduktor yang
lain, maka material-material tersebut diberi nama superkonduktor suhu tinggi. Suhu tertinggi suatu
bahan menjadi superkonduktor saat ini adalah 138 K, yaitu untuk suatu bahan yang memiliki rumus
Hg0.8Tl0. 2Ba2Ca2Cu3O8.33.
Bahan

Tc (K)

Ditemukan

Raksa Hg ( )

4,2

1911

Timbal Pb

7,2

1913

Niobium nitride

16,0

1960-an

Niobium-3-timah

18,1

1960-an

Al0,8Ge0,2Nb3

20,7

1960-an

Niobium germanium

23,2

1973

Lanthanum barium tembaga oksida

28

1985

Yttrium barium tembaga oksida (1-2-3

93

1987

125

1987

atau YBCO)
Thalium barium kalsium tembaga oksida

1 . Generator listrik super-efisien


Bayangkan pembangkit-pembangkit listrik bisa berefisiensi tinggi. Berapa milyar uang negara
yang bisa di hemat? Sebagai perbandingan, untuk transmisi listrik, pemerintah AS dan Jepang
berencana untuk menggunakan kabel superkonduktor dengan pendingin nitrogen untuk
menggantikan kabel tembaga. Menurut perhitungan, arus yang dapat ditransmisikan akan jauh
meningkat, 250 pon kabel superkonduktor dapat menggantikan 18.000 pon kabel tembaga.
2.Supercomputer
Jangankan Pentium Core 2 Duo, ratusan kali lebih cepat dari processor PC tercepat saat ini
pun bisa dibuat dengan superkonduktor. Bahkan di bidang militer, HTS-SQUID (Superconducting
Quantum Interference Devices) telah digunakan untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau laut

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

3.MOTOR LINIER
Jika motor listrik biasa berputar, maka motor linier bergerak lurus. Motor linier, seperti yang
terdapat pada kereta Maglev dan beberapa roller coaster, memiliki prinsip kerja yang sederhana
(Ukuran kesederhanaan cara kerja yaitu panjangnya tulisan ini. Pada gambar ini, di sepanjang jalur
rel terdapat susunan magnet yang kutubnya bergantian arah. Sedangkan, dua kumparan terdapat pada
kereta yang bergerak. Sekarang, jika kumparan yang bawah dialiri arus sehingga menimbulkan
medan magnet, kumparan akan tertarik ke atas.

4.SENJATA MAGNET

Senjata magnet termasuk motor linier juga, tapi dirancang untuk menembakkan peluru.
Dalam berbagai cerita fiksi ilmiah dan game, sering dijumpai istilah-istilah seperti railgun, gauss gun,
dan mass driver. Umumnya nama-nama ini berhubungan dengan peluncur proyektil berkecepatan
super. Di dunia nyata sebenarnya ini sudah bisa dibuat. Ada dua jenis peluncur magnet, yaitu railgun
dan coilgun. Coilgun lebih sederhana. Prinsipnya hanyalah menarik suatu peluru besi (bahan
feromagnetik) ke dalam suatu kumparan berarus listrik. Ketika peluru mencapai tengah-tengah
kumparan pada kecepatan maksimum, arus dimatikan. Hasilnya, peluru memiliki kecepatan akhir
tertentu. Jika diinginkan kecepatan akhir yang sangat besar, bisa dialirkan arus sebesar-besarnya.
Atau, dipasang kumparan berikutnya untuk menarik peluru lebih cepat dan seterusnya.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

4.SHINKANSEN TRAIN

Kereta Shinkansen Di Jepang, kereta api supercepat ini diberi nama, dimana kereta ini dapat
melayang diatas magnet superkonduktor. Dengan melayang, maka gesekan antara roda dengan rel
dapat dihilangkan dan akibatnya kereta dapat berjalan dengan sangat cepat, 343 mph (550 km/jam)
PT Inka Siap Produksi Kereta Shinkansen Indonesia MADIUN--MI: PT Inka bekerja sama dengan
perusahaan Jepang, Sharyo dan Sumitomo, serta koperasi karyawan siap memproduksi kereta api
cepat atau Shinkansen Indonesia. usaha proyek Shinkansen Indonesia nantinya akan mendapat
dukungan dana dari Japan Bank International Corporation (JBIC). Manager Pengembangan Bisnis
PT Inka Agung Sedayu mengatakan tipe Shinkansen yang akan dibangun di Indonesia yaitu tipe
N700. Menurut studi banding yang dilakukan pada 2007, untuk memproduksi kereta cepat tipe ini
dengan jarak sejauh 620 Km atau sepadan dengan jarak Jakarta-Surabaya, diperlukan biaya sekitar
Rp70 triliun dengan kurs waktu itu setara Rp2.300 per dolar AS.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

A.DEFENISI MAGNET
.
Kata magnet berasal dari bahasa Yunani yaitu magnes atau magnetis lithos yang berarti batu
dari magnesia.Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda-benda lain di sekitarnya seperti
besi, baja, dan kobalt. Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet elementer yang tersusun secara
teratur. Magnet mmepunyai bagian yang paling kuat daya tariknya yaitu bagian kutub magnet, terdiri
dari kutub utara (KU) dan kutub Selatan (KS).Sifat-sifat kutub magnet adalah kutub-kutub sejenis
jika didekatkan, akan tolak menolak. Sedangkan kutub-kutub tidak sejenis jika didekatkan, akan tarik
menarik. Ruangan di sekitar magnet yang masih dipengaruhi adanya gaya magnet disebut medan
magnet. Kuat medan magnet ditunjukkan oleh garis-garis magnet yang disebut fluks.Mengalirkan
arus listrik searah pada kawat konduktor yang dililitkan pada besi lunak. Kekuatan magnet seperti ini
tergantung dari jumlah lilitan besarnya kuat arus listrik yang mengalir. Magnet seperti ini disebut
electromagnet.

B.SIFAT-SIFAT MAGNET
1.Magnet dapat menarik benda tertentu
Magnet dapat menarik benda lain yang berasal bahan logam. Namun tidak semua logam dapat
ditarik oleh magnet. Besi dan baja adalah dua contoh logam yang mempunyai daya tarik yang tinggi
oleh magnet.
2.Magnet mempunyai dua kutub
Magnet memiliki dua tempat yang gaya magnetnya paling kuat. Daerah ini disebut kutub
magnet. Ada 2 kutub magnet, yaitu kutub utara (U) dan kutub selatan (S). Seringkali kita menjumpai
magnet yang bertuliskan N dan S. N merupakan kutub utara magnet itu (singkatan dari north yang
berarti utara) sedangkan S kutub selatannya (singkatan dari south yang berarti selatan).
3. Kutub magnet senama tolak menolak, kutub magnet tidak senama tarik menarik

Gaya magnet, seperti halnya gaya listrik, berupa tarikan dan tolakan. Jika dua kutub utara
(senama) didekatkan, maka keduanya tolak-menolak. Dua kutub selatan (senama) juga saling
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

menolak. Namun, jika kutub selatan didekatkan pada kutub utara (tidak senama), maka kedua kutub
ini akan tarik-menarik. Sehingga kita dapat membuat aturan untuk kutub magnet: kutub senama
tolak-menolak, dan kutub tak senama tarik-menarik.
Kutub-kutub magnet selalu berpasangan yaitu kutub utara dan kutub selatan. Selama bertahun-tahun
para ilmuwan mencoba mendapatkan satu kutub saja yang ada pada sebuah magnet. Jika sebuah
magnet dipotong menjadi dua, ternyata hasilnya berupa dua magnet yang lebih kecil dan masingmasing tetap memiliki kutub utara dan selatan.
4 . Medan magnet membentuk gaya magnet

Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada kutub-kutub magnet, gaya-gaya
magnet tidak hanya berada pada kutub-kutubnya saja. Gaya-gaya magnet juga timbul di sekitar
magnet. Daerah di sekitar magnet yang terdapat gaya-gaya magnet disebut medan magnet. Garis gaya
magnet dapat digambarkan dengan cara menaburkan serbuk besi pada kertas yang diletakkan di atas
magnet. Jika pada suatu tempat garis gaya magnetnya rapat, berarti gaya magnetnya kuat. Sebaliknya
jika garis gaya magnetnya renggang, berarti gaya magnetnya lemah.

C.

Bentuk- bentuk magnet

Magnet dapat berada dalam berbagai bentuk dan ukuran. Bentuk yang paling sederhana berupa
batang lurus. Bentuk lain yang sering kita jumpai misalnya bentuk tapal kuda (ladam), magnet bentuk
U dan magnet jarum. Pada bentuk-bentuk ini, kutub magnetnya berada pada ujung-ujung magnet itu.

D.Bahan Magnetik dan Bahan Nonmagnetik


Benda dapat digolongkan berdasarkan sifatnya. Kemampuan suatu benda menarik benda
lain yang berada di dekatnya

disebut kemagnetan. Berdasarkan kemampuan benda menarik

benda lain dibedakan menjadi dua, yaitu benda magnet dan benda bukan magnet. Namun, tidak
semua benda yang berada di dekat magnet dapat ditarik. Oleh karena itu sifat kemagnetan benda
dapat digolongkan menjadi:

1. Bahan magnetik (feromagnetik), yaitu bahan yang dapat ditarik magnet dengan kuat.
Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

2. Bahan non magnetik


- Paramagnetik, yaitu bahan yang ditarik lemah oleh magnet.
Contoh: alumunium, magnesium, wolfram, platina dan kayu
- Diamagnetik, yaitu bahan yang ditolak oleh magnet.
Contoh: Bismuth, tembaga, emas, perak, seng, garam dapur.
Benda-benda magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan magnet. Benda itu ada yang mudah dan
ada yang sulit dijadikan magnet. Baja sulit untuk dibuat magnet, tetapi setelah menjadi magnet
sifat kemagnetannya tidak mudah hilang. Oleh karena itu, baja digunakan untuk membuat magnet
tetap (magnet permanen). Besi mudah untuk dibuat magnet, tetapi jika setelah menjadi magnet sifat
kemagnetannya mudah hilang. Oleh karena itu, besi digunakan untuk membuat magnet sementara.

E. Jenis jenis magnet


Berdasarkan jenis bahan yang digunakan, magnet dapat dibedakan menjadi empat tipe:
1.Magnet Permanen Campuran
Sifat magnet tipe ini adalah keras dan memiliki gaya tarik sangat kuat. Magnet permanen
campuran dibagi menjadi:
- Magnet alcomax, dibuat dari campuran besi dengan almunium
- Magnet alnico, dibuat dari campuran besi dengan nikel
- Magnet ticonal, dibuat dari campuran besi dengan kobalt
2. Magnet Permanen Keramik
Tipe magnet ini disebut juga dengan magnadur, terbuat dari serbuk ferit dan bersifat keras
serta memiliki gaya tarik kuat.
3. Magnet Besi Lunak
Tipe magnet besi lunak disebut juga stalloy, terbuat dari 96% besi dan 4% silicon. Sifat
kemagnetannya tidak keras dan sementara.
4. Magnet Pelindung
Tipe magnet ini disebut juga mumetal, terbuat dari 74% nikel, 20% besi, 5% tembaga, dan 1%
mangan. Magnet ini tidak keras dan bersifat sementara.

F. CARA MEMBUAT MAGNET


2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Pada dasarnya memagnetkan suatu bahan (besi, baja, nikel, kobalt, atau campuran) adalah
mengatur posisi kutub magnet elementernya, misalnya batang besi digosok dengan magnet yang
kuat. Posisi magnet elementer semula tidak teratur, saat digosok magnet yang kuat, magnet elementer
akan berputar dan kutub-kutub magnet elementer yang senama akan menghadap kesatu arah.
Akibatnya, batang besi atau baja tersebut akan menjadi magnet.
Beberapa cara membuat magnet antara lain:

1. Membuat Magnet dengan Cara Menggosok

Besi yang semula tidak bersifat magnet, dapat dijadikan magnet. Caranya besi digosok
dengan salah satu ujung magnet tetap. Arah gosokan dibuat searah agar magnet elementer yang
terdapat pada besi letaknya menjadi teratur dan mengarah ke satu arah
2. Membuat Magnet dengan Cara Induksi

Besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan cara induksi magnet. Besi dan baja
diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

terpengaruh atau terinduksi magnet tetap yang menyebabkan letaknya teratur dan mengarah ke satu
arah. Besi atau baja akan menjadi magnet sehingga dapat menarik serbuk besi yang berada di
dekatnya.
Ujung besi yang berdekatan dengan kutub magnet batang, akan terbentuk kutub yang selalu
berlawanan dengan kutub magnet penginduksi. Apabila kutub utara magnet batang berdekatan
dengan ujung A besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan ujung B besi menjadi kutub utara
atau sebaliknya.
3. Membuat Magnet dengan Cara Arus Listrik

Selain dengan cara induksi, besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan arus listrik.
Besi dan baja dililiti kawat yang dihu- bungkan dengan baterai. Magnet elementer yang terdapat pada
besi dan baja akan terpengaruh aliran arus searah (DC) yang dihasilkan baterai. Hal ini
menyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan
menjadi magnet dan dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya. Magnet yang demikian
disebut magnet listrik atau elektromagnet.

Besi yang berujung A dan B dililiti kawat berarus listrik. Kutub magnet yang terbentuk
bergantung pada arah arus ujung kumparan. Jika arah arus berlawanan jarum jam maka ujung
besi tersebut menjadi kutub utara. Sebaliknya, jika arah arus searah putaran jarum jam maka ujung
besi tersebut terbentuk kutub selatan. Dengan demikian, ujung A kutub utara dan B kutub selatan
atau sebaliknya.

G. CARA MENGHILANGKAN SIFAT KEMAGNETAN


2

Sebuah magnet akan hilang sifat kemagnetannya jika:

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

1. Magnet dipanasakan hingga berpijar atau dibakar


Pemanasan pada magnet menyebabkan sifat kemagnetannya berkurang atau bahkan hilang.
Hal ini terjadi karena tambahan energi akibat pemanasan menyebabkan partikel-partikel bahan
bergerak lebih cepat dan lebih acak, maka sebagian magnet elementernya tidak lagi menunjuk arah
yang sama seperti semula. Bahkan setiap benda di atas suhu tertentu sama sekali tidak dapat dibuat
menjadi magnet.
2. Magnet dipukul atau ditempa hingga bentuknya berubah atau rusak
Magnet yang mengalami pemukulan akan menyebabkan perubahan susunan magnet
elementernya. Akibat pemanasan dan pemukulan magnet elementer menjadi tidak teratur dan tidak
searah. Magnet-magnet elementer yang tadinya segaris (searah) menjadi berarah sembarangan,
sehingga benda kehilangan sifat magnetiknya.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

A.Pendahuluan
Pada dasarnya kata komunikasi merupakan suatu kata yang dapat diartikan sebagai cara untuk
menyampaikan data atau informasi.Komunikasi data merupakan cara mengirimkan data
menggunakan system transmisi elektronik dari satu komputer ke komputer lain. Sedangkan data itu
sendiri merupakan sinyal elektromagnetik yang dibangkitkan oleh sumber data yang dapat ditangkap
dan dikirimkan ke komputer penerima.
Serat Optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk
mentransmisikan sinyal cahayadari suatu tempat ke tempat lain.Adapun penjelasan yang mungkin
belum terdapat dalam buku materi dalam pembelajaran mata kuliah ini.Oleh karena itu, penulis
mengajukan judul tentang suatu yang berhubungan dengan mata kuliah Komunikasi Data pada Bab 2
yang yaitu tetang media transmisi, dan media transmisi secara umum terdapat tiga jenis kabel yang
digunakan sebagai media transmisi data, yaitu:
1. Kabel twisted pair,
2. Kabel koaksial
3. Serat Optik
Yang akan dibahas di makalah ini adalah salah satu dari tiga jenis kabel yang digunakan sebagai
media transmisi data,yaitu tentang Serat Optik. Lebih lanjutnya lagi akan dijelaskan di beberapa
halaman berikut.

B. Pegertian Serat Optik


Serat Optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk
mentransmisikan sinyal cahayadari suatu tempat ke tempat lain. Cahaya yang ada di dalam Serat
Optik sulit keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara. Sumber
cahaya yang digunakan adalah laser karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit.
Kecepatan transmisi Serat Optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai
saluran komunikasi.Serat Optik umumnya digunakan dalam sistem telekomunikasi serta
dalam pencahayaan, sensor, dan Optik pencitraan.
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Serat Optik terdiri dari 2bagian,yaitu cladding dan core. Cladding adalah selubung dari core.
Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang
mengarah keluar dari core kembali kedalam core lagi.Efisiensi dari Serat Optik ditentukan oleh
kemurnian dari bahan penyusun gelas. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang
diserap oleh Serat Optik.
Karakteristik yang membedakan Serat optik dari twisted pair/coaxibel cable :
1.
2.
3.
4.
5.

Kapasitas yang lebih besar


Ukuran yang lebih kecil & bobot yang lebih ringan
Atenuasi yang lebih rendah
Isolasi elektromagnetik
Jarak repeater yang lebih besar

Struktur Serat Optik pada umumnya terdiri dari 3 bagian yaitu:


1. Bagian yang paling utama dinamakan bagian inti (core), dimana gelombang cahaya yang
dikirimkan akan merambat dan mempunyai indeks bias lebih besar dari lapisan kedua.
Terbuat dari kaca (glassm, dalam hal ini tergantung dari jenis Serat optiknya.125 ) yang
berdiameter antara 2
2. Bagian yang kedua dinamakan lapisan selimut (Claddingm, juga tergantung dari jenis Serat
optiknya.250 ), dimana bagian ini mengelilingi bagian inti dan mempunyai indeks bias
lebih kecil dibandingkan dengan bagian inti. Terbuat dari kaca yang berdiameter antara 5
3. Bagian yang ketiga dinamakan lapisan jaket (Coating), dimana bagian ini merupakan
pelindung lapisan inti dan selimut yang terbuat dari bahan plastik yang elastic.
a. Numerical Aperture (NA)
1. Karakteristik Serat Optik
Numerical Aperture merupakan parameter yang merepresentasikan sudut penerimaan maksimum
dimana berkas cahaya masih bisa diterima dan merambat didalam inti Serat. Sudut penerimaan ini
dapat beraneka macam tergantung kepada karakteristik indeks bias inti dan selubung Serat Optik.
Jika sudut datang berkas cahaya lebih besar dari NA atau sudut kritis maka berkas tidak akan
dipantulkan kembali ke dalam Serat melainkan akan menembus cladding dan akan keluar dari Serat.
Semakin besar NA maka semakin banyak jumlah cahaya yang diterima oleh Serat. Akan tetapi
sebanding dengan kenaikan NA menyebabkan lebar pita berkurang, dan rugi penyebaran serta
penyerapan akan bertambah. Oleh karena itu, nilai NA besar hanya baik untuk aplikasi jarak-pendek
dengan kecepatan rendah.

b. Redaman

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Redaman/atenuasi Serat Optik merupakan karakteristik penting yang harus diperhatikan mengingat
kaitannya dalam menentukan jarak pengulang (repeater), jenis pemancar dan penerima optik yang
harus digunakan.
Redaman serat biasanya disebabkan oleh karena penyerapan/absorpsi energi sinyal oleh bahan, efek
scattering/penghamburan dan pengaruh radiasi/pembengkokan. Semakin besar atenuasi berarti
semakin sedikit cahaya yang dapat mencapai detektor dan dengan demikian semakin pendek
kemungkinan jarak span antar pengulang.
c. Dispersi
Dispersi adalah pelebaran pulsa yang terjadi ketika sinyal merambat melalui sepanjang serat optik.
Dispersi akan membatasi lebar pita (bandwidth) dari Serat. Dispersi yang terjadi pada Serat secara
garis besar ada dua yaitu dispersi intermodal dan dispersi intramodal dikenal dengan nama
lain dispersi kromatik disebabkan oleh dispersi material dan dispersi wavegiude.Serat optic terbuat
dari bahan dielektrik berbentuk seperti kaca (glass). Di dalam Serat inilah energi cahaya yang
dibangkitkan oleh sumber cahaya disalurkan (ditransmisikan) sehingga dapat diterima di ujung unit
penerima (receiver).
Kategori Dasar Aplikasi Serat Optik
Ada 4 kategori dasar aplikasi yang sangat pnting untuk serat optik:
a. Long Haul trunk biasa digunakan untuk jaringan telepon panjangnya kira kira 1500 km,
kapasitasnya tinggi.
b. Metropolitan trunk : memiliki panjang kira kira 12 km dan memiliki dan memiliki kurang lebih
100.000 saluran.
c. Rural exchange trunk : memiliki panjang sirkuit berkisar antara 40 sampai 160 km,
menghubungkan daerah perkotaan dan pedesaan, dan memiliki saluran suarakurang dari 5000.
d. Subcriber loop local area network : adalah serat yang langsung menghubungkan stasiun sentral
secara langsung ke pelanggan.

C. Jenis Kabel Serat Optik

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Jenis Jenis Kabel Serat Optik


Menurut jenisnya, kabel serat optik dibedakan menjadi 3 macam :
a. Single Mode Fiber
Pada single mode fiber, terlihat pada gambar bahwa index bias akan berubah dengan segera
pada batas antara core dan cladding(step index). Bahannya terbuat dari silica glass baik
untuk cladding maupun corenya. Diameter core jauh lebih kecil 10 m) dibandingkan dengan
diameter cladding, konstruksi demikian dibuat untuk mengurangi rugi-rugi transmisi akibat adanya
fading.Single mode fiber m, pada panjang gelombang cahaya 1300 nm, redaman maksimumnya 0,4
0,5 dB/km dan lebar band frekwensi minimum untuk 1 km sebesar 10 GHz.. Perambatan cahaya
dalam single mode fiber adalah sebagai berikutsangat baik digunakan untuk menyalurkan informasi
jarak jauh karena di samping rugi-rugi transmisi yang kecil juga mempunyai band frkuensi yang
lebar. Misalnya untuk ukuran 10/125 Single mode fiber dapat juga dibuat dengan index bias yang
berubah secara perlahanlahan (graded index)
b. Multimode Step Index Fiber
Serat optik ni pada dasarnya mempunyai diameter core yang besar (50 400 um)
dibandingkan dengan diameter cladding (125 500 um). Sama halnya dengan single mode fiber,
pada serat optik ini terjadi perubahan index bias dengan segera (step index) pada batas
antara core dan cladding. Diameter core yang besar (50 400 um) digunakan untuk menaikkan
effisiensi couplingpada sumber cahaya yang tidak koheren seperti LED. Karakteristik penampilan
serat optik ini sangat bergantung pada macam material/bahan yang digunakan. Berdasarkan hasil
penelitian, penambahan prosentase bahan silica pada serat optik ini akan meningkatkan penampilan
(performance). Tetapi jenis serat optik ini tidak populer karena meskipun kadar silicanya
ditingkatkan, rugi-rugi dispersi sewaktu transmit tetap besar, sehingga hanya baik digunakan untuk
menyalurkan data/informasi dengan kecepatan rendah dan jarak relatif dekat. Perambatan gelombang
pada multimode step index fiber sebagai berikut :
c. Multimode Graded index
Multimode graded index dibuat dengan menggunakan bahan multi component glass atau
dapat juga dengan silica glass baik untuk core maupun claddingnya. Pada serat optik tipe ini, indeks
bias berubah secara perlahan-lahan (graded index multimode). Indeks bias inti berubah mengecil
perlahan mulai dari pusat core sampai batas antara core dengan cladding. Makin mengecilnya indeks
bias ini menyebabkan kecepatan rambat cahaya akan semakin tinggi dan akan berakibat dispersi
waktu antara berbagai mode cahaya yang merambat akan berkurang dan pada akhirnya semua mode
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

cahaya akan tiba pada waktu yang bersamaan dipenerima (ujung serat optik). Diameter core jenis
serat optik ini lebih kecil dibandingkan dengan diameter core jenis serat opticMultimode Step Index,
yaitu 30 60 um untuk core dan 100 150 um untuk claddingnya.
Biaya pembuatan jenis serat optik ini sangat tinggi bila dibandingkan dengan jenis Single
mode. Rugi-rugi transmisi minimum adalah sebesar 0,70 dB/km pada panjang gelombang 1,18 um
dan lebar band frekwensi 150 MHz sampai dengan 2 GHz. Oleh karenanya jenis serat optik ini
sangat ideal untuk menyalurkan informasi pada jarak menengah dengan menggunakan sumber
cahaya LED maupun LASER, di samping juga penyambungannya yang relatif mudah. Perambatan
gelombang cahaya pada jenis serat optik ini sebagai berikut :
2. Pembagian Jenis Kabel Serat Optik
Pembagian serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :
a. Berdasarkan Mode yang dirambatkan :

Single mode : serat optik dengan core yang sangat kecil, diameter mendekati panjang
gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke
dinding cladding.
Multi mode : serat optik dengan diameter core yang agak besar yang membuat laser di
dalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang dapat menyebabkan berkurangnya
bandwidth dari serat optik jenis ini.

b. Berdasarkan indeks bias core :

Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang homogen.
Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil. Jadi pada
graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar. serat graded indeks
memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran pulsa yang
terjadi dapat diminimalkan.

c. Bagian bagian Serat Optik Jenis Single Mode


Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER (Bit Error Rate). Salah satu
ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain mengolah data itu. Dengan
intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat mencapai beberapa km, maka akan
menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan persatuan waktu tersebut dinamakan BER. Dengan
diketahuinya BER maka, Jumlah kesalahan pada serat optik yang sama dengan panjang yang berbeda
dapat diperkirakan besarnya.

D. Karakter Transmisi pada Serat Optik

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Sistem serat optic beroperasi pada daerah 100.000 sampai dengan 1000.000 GHz.
Prinsip kerja transmisi serat optic adalah sebagai berikut :
1. Cahaya dari suatu sumber masuk kesilinder kaca atau pelastik core.
2. Berkas cahaya dipantulkan dan dipropagasikan sepanjang serat, sedangkan sebagian lagi
diserap oleh material sekitarnya.
Serat optic mentransmisikan berkas cahaya yang ditandai dengan sebuah sinyal dengan
memakai total internal reflection.Refleksi jenis ini terjadi pada berbagai media transparan yang
memiliki indeks refraksilebih tinggi dibandingkan media disekelilingnya.Dampak, serat optic
bertindak sebagai pengarah gelombang (waveguide) untuk frekuensi dalam rentang sekitar 100 terra
hingga 1000 terra hertz. Hal ini menutupi bagian inframerah dan cahaya tampak.
KONEKTOR SERAT OPTIK
A. Jenis jenis Konektor Serat Optik/Fiber Optik
Sekarang kita coba mengenal jenis-jenis konektor fiber optic jenis konektor ada beberapa
yang sering digunakan seperti ST, SC, FC, LC ,SMA dll , konektor yang biasa digunakan untuk
koneksi OTB adalah konektor ST atau FC .
B. Pengertian Fiber Optik, Cara kerjanya dan keuntungannya
Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut
manusia. Dan dalam pengunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam sebuah tempat yang
dinamakan kabel optik dan digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa sinar dalam jarak
yang sangat jauh.

CARA KERJA FIBER OPTIC


Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari cladding, dan hal
ini disebut total internal reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan
tetapi dikarenakan ketidakmurnian kacasinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung
pada kemurnian kaca dan panjang gelombang sinyal.

KEUNTUNGAN FIBER OPTIC


1.
2.
3.
4.
5.
6.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Murah : jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang sama.
Lebih tipis: mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga.
Kapasitas lebih besar.Sinyal degradasi lebih kecil.
Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik.
Fleksibel.
Sinyal digital.

C. Tempat pemasangan kabel Serat Optik


1. Di wilayah perkotaan banyak lekukan dansaluran yang sudah dipenuhi oleh kabel lain
sehingga pemasangan infrastruktur baru selala dibuat dalam jumlah kecil, dengan radius
belokan serat dan kabel diusahakan tetap kecil.
2. Kabel dalam bermacam macam kondisi, seperti diluar atau di bawah tanah, di udara atau di
dalam ruangan. Konsekuensinya, banyak kondisi termal, mekanikal dan tekanan lain yang
harus diterima kabel serat optik tersebut.
3. Hindari penyambung yang terlalu banyak. Usahakan seminimal mungkin agar tidak perlu
menggunakan teknisi yang terlatih dan dapat dipersiapkan dengan mudah.
4. Jangan sampai teerjadi banyak tekukan dan kebocoran jaket pelindung yang dapat
menyebabkan kebocoran cahaya.
5. Biaya jalur koneksi global harus menjadi lebih murah.
6.
JENIS SUMBER CAHAYA YANG BERBEDA PADA SERAT
OPTIK, KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SERAT OPTIK
A. Light Emitting Diode (LED)
Light Emitting Diode (LED) adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya
monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. Gejala ini termasuk bentuk
elektroluminesensi. Warna yang dihasilkan bergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai, dan
bisa juga dekat ultraviolet, tampak, atau inframerah.

1. Prinsip Kerja LED


Di dalam LED terdapat sejumlah zat kimia yang akan mengeluarkan cahaya jika elektronelektron melewatinya. Dengan mengganti zat kimia ini, kita dapat mengganti panjang gelombang
cahaya yang dipancarkan, seperti infrared, hijau/biru/merah dan ultraviolet.
2

2. Cara Kerja LED

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Kita sudah tau bahwa LED adalah dioda, sehingga memiliki kutup ( polar ). Arah arus
konvensional hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda. Dan bagaimana kita dapat membedakan
kutup-kutupnya ? Perhatikan bahwa 2 kawat ( kaki ) pada LED memiliki panjang yang berbeda.
Kawat yang panjang adalah anoda sedangkan yang pendek adalah katoda. Ada cara lain lagi, yaitu
jika kamu melihat dari atas, kamu akan mengetahui ada sisi yang datar. Sisi yang datar itu adalah
katoda. Jika kamu lihat ke dalamnya, kamu dapat membedakannya berdasarkan bentuk yang
terlihat.Dan bagaimana dengan LED bertipe surface mount ( SMD ) ?
Prinsip kerjanya masih sama, hanya bentuknya saja yang berbeda. Ada beberapa cara yang
berbeda untuk menandai kutup dari LED SMD, Jadi cara yang terbaik adalah mengecek pada
datasheet.
Keuntungan dari lampu LED:
a)

Led Lights tidak mengandung Mercury

b)

Jauh lebih hemat dalam hal pemakain listrik

c)
Daya tahan lebih lama, yaitu 60x lebih lama dibanding dengan tipe lampu Incandescent dan 10x
lebih lama dibanding tipe Fluorescent.
d) Lampu Led Outdoor Lights juga tidak menghasilkan panas sehingga dapat menghemat
pemakaian AC (air conditioning).
Selain keuntungan dari Led Display, tentu saja saja ada kerugiannya yaitu harga Led
Outdoor atau Led Indoornya jauh lebih mahal dibandingkan lampu biasa.
B. Injection Laser Diode (ILD)
Sebuah perangkat semikonduktor solid state terdiri dari pada satu pn mampu memancarkan
koheren, dirangsang radiasi di bawah syarat-syarat tertentu.Sebuah dioda laser adalah laser dimana
medium aktif sebuah semikonduktor mirip dengan yang ditemukan dalam dioda pemancar
cahaya. Yang paling umum dan praktis jenis dioda laser dibentuk dari pn junction dan didukung oleh
menyuntikkanarus listrik.Perangkat ini kadang-kadang disebut sebagai dioda laser injeksi untuk
membedakan mereka dari (optis) dipompa dioda laser,yang lebih mudah diproduksi di laboratorium.
Tipe ILD yang beroperasi berdasarkan prinsip laser, lebih efisien dan dapat meneruskan data
rate lebih bear. Ada kaitan antara panjang gelombang yang digunakan, tipe transmisi dan data rate
yang dikirimkan.
2

1. Jenis jenis Laser Diode (ILD)

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Dioda laser yang sederhana struktur, yang dijelaskan di atas, adalah sangat tidak efisien.
Perangkat seperti itu membutuhkan begitu banyak kekuatan yang mereka hanya bisa mencapai
operasi berdenyut tanpa kerusakan. Walaupun secara historis penting dan mudah untuk menjelaskan,
perangkat tersebut tidak praktis.
a. Double heterostructur laser
Dalam perangkat ini, lapisan rendah bandgap bahan diapit dua lapisan bandgap tinggi. Satu
umum digunakan pasangan bahan baku gallium arsenide (Gaas) dengan aluminium gallium
arsenide (Al x Ga (1-x) As). Setiap persimpangan antara bahan bandgap yang berbeda
disebut heterostructure, maka nama heterostructure ganda laser atau DH laser. Jenis dioda laser
yang dijelaskan dalam bagian pertama dari artikel mungkin akan disebut sebagai homojunction laser,
untuk kontras dengan perangkat ini lebih populer.
Keuntungan dari DH laser adalah bahwa wilayah di mana elektron bebas dan lubang yang ada
secara bersamaan-daerah aktif-hanya terbatas pada lapisan menengah tipis. Ini berarti bahwa banyak
lebih dari pasangan elektron-lubang dapat berkontribusi untuk penguatan-tidak begitu banyak yang
tertinggal di pinggiran memperkuat buruk. Selain itu, cahaya ini tercermin dari heterojun
b. Quantum baik laser
Jika lapisan tengah dibuat cukup tipis, ia bertindak sebagai kuantum baik. Ini berarti bahwa
variasi vertikal elektron fungsi gelombang, dan dengan demikian komponen energi, adalah quantised.
Efisiensi sebuah sumur kuantum laser lebih besar daripada laser massal karena negara
kepadatan elektron fungsi dalam sistem sumur kuantum memiliki tepi mendadak yang memusatkan
energi elektron dalam menyatakan bahwa berkontribusi pada tindakan laser. Laser mengandung lebih
dari satu sumur kuantum lapisan yang dikenal sebagai kuantum juga beberapa laser. Beberapa sumur
kuantum meningkatkan gain tumpang tindih kawasan dengan optik Waveguide modus. Lebih jauh
perbaikan dalam efisiensi laser juga telah dibuktikan dengan mengurangi sumur kuantum lapisan
ke kawat kuantum atau ke laut dari titik kuantum.
c. Quantum cascade laser
Dalam laser kaskade kuantum, perbedaan antara tingkat energi dengan baik kuantum
digunakan untuk transisi laser bukan bandgap. Hal ini memungkinkan tindakan laser yang relatif
panjang gelombang, yang dapat disetel hanya dengan mengubah ketebalan lapisan. Mereka
heterojunction laser.

d. Distributed umpan laser

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Umpan didistribusikan laser (DFB) adalah yang paling umum jenis pemancar di DWDMsistem. Menstabilkan lasing panjang gelombang, kisi difraksi yang tergores dekat dengan pn dari
dioda. Kisi-kisi ini bertindak seperti penyaring optik,menyebabkan panjang gelombang tunggal untuk
diberi makan kembali ke daerah dan memperoleh lase. Karena kisi memberikan umpan balik yang
diperlukan untuk lasing, refleksi dari segi tidak diperlukan. Dengan demikian, setidaknya satu segi
dari DFB adalah dilapisi anti-refleksi. The DFB laser memiliki panjang gelombang yang stabil yang
ditetapkan oleh manufaktur selama nada kisi-kisi, dan hanya dapat disetel sedikit dengan suhu.
Seperti laser adalah pekerja keras menuntut komunikasi optik.
e. VCSels
Vertical-rongga permukaan-memancarkan laser (VCSELs) memiliki rongga optik sumbu
sepanjang arah aliran arus dan bukan tegak lurus terhadap aliran arus seperti pada dioda laser
konvensional. Panjang daerah yang aktif sangat pendek dibandingkan dengan dimensi lateral
sehingga radiasi yang muncul dari permukaan rongga bukan dari tepi. Para reflektor pada ujung
rongga adalah cermin dielektrik dibuat dari bolak tinggi dan rendah indeks bias gelombang
seperempat multilayer tebal.Ada beberapa keuntungan untuk memproduksi VCSELs bila
dibandingkan dengan proses produksi tepi-memancarkan laser. Ujung-emitter tidak dapat diuji
sampai akhir proses produksi. Jika ujung-emitor tidak bekerja, apakah karena kontak buruk atau
miskin kualitas pertumbuhan material, waktu produksi dan pengolahan bahan-bahan yang telah siasia. Selain itu, karena memancarkan sinar VCSELs tegak lurus terhadap daerah aktif dari laser
sebagai lawan sejajar dengan tepi sebagai emitor, puluhan ribu VCSELs dapat diproses secara
simultan pada tiga inci wafer gallium arsenide. Selain itu, meskipun proses produksi VCSEL lebih
banyak tenaga kerja dan materi intensif, hasil dapat dikendalikan untuk hasil yang lebih dapat
diprediksi.
f. VECSELs
Eksternal-vertikal permukaan rongga-memancarkan laser,atau VECSELs, mirip dengan
VCSELs. Dalam VCSELs,cermin biasanya tumbuh epitaxially sebagai bagian dari struktur
dioda,atau tumbuh secara terpisah dan terikat langsung ke berisi semikonduktor daerah
aktif.VECSELs dibedakan oleh konstruksi dimana salah satu dari dua mirror yang berada di luar
struktur dioda. Akibatnya, rongga mencakup wilayah ruang bebas. Tipikal jarak dari dioda ke cermin
eksternal akan menjadi 1 cm.Salah satu fitur yang paling menarik dari setiap VECSEL adalah tipis-an
memperoleh semikonduktor daerah di arah propagasi, kurang dari 100 nm. Sebaliknya, sebuah
pesawat konvensional dalam cahaya semikonduktor laser mensyaratkan jarak propagasi lebih dari
250 m ke atas sampai 2 mm atau lebih. Arti penting dari jarak propagasi pendek adalah bahwa hal
itu menyebabkan efek antiguiding nonlinearities di daerah memperoleh dioda laser harus
diminimalkan. Hasilnya adalah besar penampang optik single-mode berkas yang tidak dicapai dari
dalam pesawat ( ujung-memancarkan) dioda laser.Beberapa pekerja menunjukkan dipompa
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

VECSELs optik, dan mereka terus dikembangkan untuk banyak aplikasi termasuk sumber daya
tinggi untuk digunakan dalam industri permesinan (pemotongan, meninju, dll) karena mereka sangat
tinggi dan efisiensi daya ketika dipompa oleh multi-mode dioda laser bar .
Aplikasi untuk dipompa listrik termasuk proyeksi VECSELs menampilkan, dilayani
oleh menggandakan frekuensi yang hampir-IR emitter VECSEL untuk menghasilkan cahaya biru dan
hijau.
C. Keuntungan dan Kerugian dari Serat Optik
a) Keuntungan serat optik
1. Mempunyai lebar pita frekuensi (bandwith yang lebar).
Frekuensi pembawa optik bekerja pada daerah frekuensi yang tinggi yaitu sekitar 10^13 Hz sampai
dengan 10^16 Hz, sehingga informasi yang dibawa akan menjadi banyak.
1. Redaman sangat rendah dibandingkan dengan kabel yang terbuat dari tembaga, terutama pada
frekuensi yang mempunyai panjang gelombang sekitar 1300 nm yaitu 0,2 dB/km.
2. Kebal terhadap gangguan gelombang elektromagnet. Fiber optik terbuat dari kaca atau plastik
yang merupakan isolator, berarti bebas dari interferensi medan magnet, frekuensi radio dan
gangguan listrik.
3. Dapat menyalurkan informasi digital dengan kecepatan tinggi. Kemampuan fiber optik dalam
menyalurkan sinyal frekuensi tinggi, sangat cocok untuk pengiriman sinyal digital pada
sistem multipleks digital dengan kecepatan beberapa Mbit/s hingga Gbit/s.
4. Ukuran dan berat fiber optik kecil dan ringan. Diameter inti fiber optik berukuruan micro
sehingga pemakaian ruangan lebih ekonomis.
5. Tidak mengalirkan arus listrik Terbuat dari kaca atau plastik sehingga tidak dapat dialiri arus
listrik (terhindar dari terjadinya hubungan pendek)
b) Kerugian serat optik
1. Konstruksi fiber optik lemah sehingga dalam pemakaiannya diperlukan lapisan penguat
sebagai proteksi.
2. Karakteristik transmisi dapat berubah bila terjadi tekanan dari luar yang berlebihan.
3. Tidak dapat dialiri arus listrik, sehingga tidak dapat memberikan catuan pada pemasangan
repeate.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad
ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun
1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005.
Saat ini penggunaan material plastik di negara-negara Eropa Barat mencapai 60kg/orang/tahun, di
Amerika Serikat mencapai 80kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2kg/orang/tahun.
Plastik salah satu bahan yang paling umum kita lihat dan gunakan. Bahan plastik secara
bertahap mulai menggantikan gelas, kayu dan logam. Hal ini disebabkan bahan plastik mempunyai
beberapa keunggulan, yaitu : ringan, kuat dan mudah dibentuk, anti karat dan tahan terhadap bahan
kimia, mempunyai sifat isolasi listrik yang tinggi, dapat dibuat berwarna maupun transparan dan
biaya proses yang lebih murah. Namun begitu daya guna plastik juga terbatas karena kekuatannya
yang rendah, tidak tahan panas mudah rusak pada suhu yang rendah. Keanekaragaman jenis plastik
memberikan banyak pilihan dalampenggunaannya dan cara pembuatannya.
Meskipun istilah plastik dan polimer seringkali dipakai secara sinonim, namun tidak berarti
semua polimer adalah plastik. Plastik merupakan polimer yang dapat dicetak menjadi berbagai
bentuk yang berbeda. Umumnya setelah suatu polimer plastik terbentuk, polimer tersebut dipanaskan
secukupnya hingga menjadi cair dan dapat dituangkan ke dalam cetakan. Setelah penuangan, plastik
akan mengeras jika plastik dibiarkan mendingin.

A. Pengertian Plastik
Plastik adalah suatu polimer yang mempunyai sifat-sifat unik dan luar biasa.
Polimer adalah suatu bahan yang terdiri dari unit molekul yang disebut monomer. Jika
monomernya sejenis disebut homopolimer, dan jika monomernya berbeda akan
menghasilkan kopolimer.
Polimer alam yang telah kita kenal antara lain : selulosa, protein, karet alam dan
sejenisnya. Pada mulanya manusia menggunakan polimer alam hanya untuk membuat
perkakas dan senjata, tetapi keadaan ini hanya bertahan hingga akhir abad 19 dan
selanjutnya manusia mulai memodifikasi polimer menjadi plastik. Plastik yang pertama kalib
dibuat secara komersial adalah nitroselulosa. Material plastik telah berkembang pesat dan sekarang
mempunyai peranan yang sangat penting dibidang elektronika pertanian, tekstil, transportasi,
furniture, konstruksi, kemasan kosmetik, mainan anak anak dan produk produk industri lainnya.
Untuk membuat barang-barang plastik agar mempunyai sifat-sifat seperti yang
dikehendaki, maka dalam proses pembuatannya selain bahan baku utama diperlukan juga bahan
tambahan atau aditif. Penggunaan bahan tambahan ini beraneka ragam tergantung pada bahan baku
yang digunakan dan mutu produk yang akan dihasilkan. Berdasarkan fungsinya , maka bahan
tambahan atau bahan pembantu proses dapat dikelompokkan menjadi : bahan pelunak (plasticizer),
bahan penstabil (stabilizer), bahan pelumas (lubricant), bahan pengisi (filler), pewarna (colorant),
antistatic agent, blowing agent, flame retardant dsb.
2

B. Contoh Plastik

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Beberapa contoh plastik yang banyak digunakan antara lain polietilen, poli(vinil klorida),
polipropilen, polistiren, poli(metil pentena), poli (tetrafluoroetilen) atau teflon.
1. Polietilen
Poli etilen adalah bahan termoplastik yang kuat dan dapat dibuat dari yang lunak sampai yang
kaku. Ada dua jenis polietilen yaitu polietilen densitas rendah (low-density polyethylene / LDPE) dan
polietilen densitas tinggi (high-density polyethylene / HDPE). Polietilen densitas rendah relatif lemas
dan kuat, digunakan antara lain untuk pembuatan kantong kemas, tas, botol, industri bangunan, dan
lain-lain.
Polietilen densitas tinggi sifatnya lebih keras, kurang transparan dan tahan panas sampai suhu
0
100 C. Campuran polietilen densitas rendah dan polietilen densitas tinggi dapat digunakan sebagai
bahan pengganti karat, mainan anak-anak, dan lain-lain.
2. Polipropilen
Polipropilen mempunyai sifat sangat kaku; berat jenis rendah; tahan terhadap bahan kimia,
asam, basa, tahan terhadap panas, dan tidak mudah retak. Plastik polipropilen digunakan untuk
membuat alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, komponen mobil, pembungkus tekstil, botol,
permadani, tali plastik, serta bahan pembuat karung.
3. Polistirena
Polistiren adalah jenis plastik termoplast yang termurah dan paling berguna serta bersifat
jernih, keras, halus, mengkilap, dapat diperoleh dalam berbagai warna, dan secara kimia tidak reaktif.
Busa polistirena digunakan untuk membuat gelas dan kotak tempat makanan, polistirena juga
digunakan untuk peralatan medis, mainan, alat olah raga, sikat gigi, dan lainnya.
4. Polivinil klorida (PVC)
Plastik jenis ini mempunyai sifat keras, kuat, tahan terhadap bahan kimia, dan dapat diperoleh
dalam berbagai warna. Jenis plastik ini dapat dibuat dari yang keras sampai yang kaku keras. Banyak
barang yang dahulu dapat dibuat dari karet sekarang dibuat dari PVC. Penggunaan PVC terutama
untuk membuat jas hujan, kantong kemas, isolator kabel listrik, ubin lantai, piringan hitam, fiber,
kulit imitasi untuk dompet, dan pembalut kabel.
5. Potetrafluoroetilena (teflon)
Teflon memiliki daya tahan kimia dan daya tahan panas yang tinggi (sampai 260 0C)
Keistimewaan teflon adalah sifatnya yang licin dan bahan lain tidak melekat padanya. Penggorengan
yang dilapisi teflon dapat dipakai untuk menggoreng telur tanpa minyak.
6. Polimetil pentena (PMP)
Plastik poli metil pentena adalah plastik yang ringan dan melebur pada suhu 2400C. Barang
yang dibuat dari PMP bentuknya tidak berubah bila dipanaskan sampai 200 0C dan daya tahannya
terhadap benturan lebih tinggi dari barang yang dibuat dari polistiren.
Bahan ini tahan terhadap zat-zat kimia yang korosif dan tahan terhadap pelarut organik,
kecuali pelarut organik yang mengandung klor, misalnya kloroform dan karbon tetraklorida. PMP
cocok untuk membuat alat alat laboratorium dan kedokteran yang tahan panas dan tekanan, tanpa
mengalami perubahan, Barang-barang dari bahan ini tahan lama.
2

C. Plastic Berdasarkan Sifat Thermalnya

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Bahan-bahan yang bersifat termoplastik mudah untuk diolah kembali karena setiap kali
dipanaskan, bahan-bahan tersebut dapat dituangkan ke dalam cetakan yang berbeda untuk membuat
produk plastik yang baru. Polietilen (PE) dan polivinilklorida (PVC) merupakan contoh jenis polimer
ini.
Sedangkan beberapa plastik lainnya mempunyai sifat-sifat tidak dapat larut dalam pelarut apapun,
tidak meleleh jika dipanaskan, lebih tahan terhadap asam dan basa, jika dipanaskan akan rusak dan
tidak dapat kembali seperti semula dan struktur molekulnya mempunyai ikatan silang antar rantai.
Polimer seperti ini disusun secara permanen dalam bentuk pertama kali mereka dicetak,
disebut polimer termosetting.
Plastik-plastik termosetting biasanya bersifat keras karena mereka mempunyai ikatan-ikatan
silang. Plastik termoset menjadi lebih keras ketika dipanaskan karena panas itu menyebabkan ikatanikatan silang lebih mudah terbentuk. Bakelit, poli(melanin formaldehida) dan poli (urea
formaldehida) adalah contoh polimer ini. Sekalipun polimer-polimer termoseting lebih sulit untuk
dipakai ulang daripada termoplastik, namun polimer tersebut lebih tahan lama. Polimer ini banyak
digunakan untuk membuat alat-alat rumah tangga yang tahan panas seperti cangkir.
Perbedaan sifat-sifat plastik termoplas dan
plastik termoplas dan plastik termoset
Plastik Termoplas
Mudah diregangkan
Fleksibel
Melunak jika dipanaskan
Titik leleh rendah
Dapat dibentuk ulang

termoset disimpulkan pada Tabel 1. Perbedaan sifat


Plastik Termoset
Keras dan rigid
Tidak fleksibel
Mengeras jika dipanaskan
Tidak meleleh jika dipanaskan
Tidak dapat dibentuk ulang

Kinerja dan penggunaanya


Plastik komoditas

sifat mekanik tidak terlalu bagus

tidak tahan panas

Contohnya: PE, PS, ABS, PMMA, SAN

Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus makanan, botol minuman

Plastik teknik

Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 C

Sifat mekanik bagus

Contohnya: PA, POM, PC, PBT


2

Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik

Plastik teknik khusus

Temperatur operasi di atas 150 C

Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500 Kgf/cm)

Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR

Aplikasi: komponen pesawat

Berdasarkan jumlah rantai karbonnya

1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)

5 ~ 11 Cair (bensin)

9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah

16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)

25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)

1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Berdasarkan sumbernya
Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut
Polimer sintetis:

Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren

Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis

Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari selulosa
tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika
asalnya)

D. Arti Lambang Segitiga pada Kemasan Plastik

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Ada 7 macam plastik yang saya temukan dengan tanda tanda berbeda
Di bawah ini akan dijelaskan arti dari simbol tersebut, serta efek samping dan dampaknya
1. PET Polyethylene Terephthalate

Biasanya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 1
di tengahnya dan tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate). Biasa dipakai untuk botol
plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua
botol minuman lainnya. Botol Jenis PET/PETE ini direkomendasikan Hanya Sekali Pakai, kenapa?
Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan
mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik
(dapat menyebabkan kanker). Di dalam membuat PET, menggunakan bahan yang disebut
dengan antimoni trioksida, yang berbahaya bagi para pekerja yang berhubungan dengan pengolahan
ataupun daur ulangnya, karena antimoni trioksida masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan,
yaitu akibat menghirup debu yang mengandung senyawa tersebut. Bagi pekerja wanita, senyawa ini
meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran, pun bila melahirkan, anak mereka kemungkinan
besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

2. HDPE High Density Polyethylene

Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2
di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah segitiga.
Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi
lipat, dan lain-lain. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena
kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastic berbahan HDPE dengan
makanan/minuman yang dikemasnya.
HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu
tinggi. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian, karena
pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.
3. V Polyvinyl Chloride

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta
tulisan V V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang.
Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. PVC mengandung
DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini saat
bersentuhan langsung dengan makanan tersebut karena DEHA ini lumer pada suhu -15oC. Reaksi
yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya
untuk ginjal, hati dan berat badan.
Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain yang tidak mengandung bahan
pelembut, seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).
4. LDPE Low Density Polyethylene

Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE
- LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak
bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek.
Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan
agak berlemak. Pada suhu di bawah 60oC sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi
terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.
Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi
kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia. Barang berbahan LDPE ini sulit
dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan
makanan yang dikemas dengan bahan ini.
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

5. PP Polypropylene

Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP-PP (polypropylene)
adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan
minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.
Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih
kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil
terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang
berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.
6 . PS Polystyrene

Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS


- PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman, secara
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

tidak sengaja. PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai,
dan lain-lain.
Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam
makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan
dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari, karena
selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat
pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur
ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama.
Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut
pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya
dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning jingga, dan
meninggalkan jelaga.

khususplastik dengan kode 1, 3, 6, dan 7 ( polycarbonate), seluruhnya memiliki bahaya secara


kimiawi. Ini tidah berarti bahwa plastik dengan kode yang lain secara utuh aman, namun perlu
dipelajari lebih jauh lagi. Maka, jika kita harus menggunakan plastik, akan lebih aman bila
menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (kecuali polycarbonate) bila memungkinkan. Bila
tidak ada kode plastik pada kemasan tersebut, atau bila tipe plastik tidak jelas (misalnya pada kode 7,
di mana tidak selamanya berupa polycarbonate), cara terbaik yang paling aman adalah menghubungi
produsennya dan menanyakan mereka tentang tipe plastik yang digunakan untuk membuat produk
tersebut.
KESIMPULAN
1. Material plastik secara garis besar dikelompokan menjadi 2 bagian utama yaitu
jenis material plastik thermoplast da plastik thermoset.
2. Plastik thermoplast adalah plastik yang dapat di daur ulang , sedangkan plastik
thermoset tidak dapat didaur ulang.
3.Termostat adalah jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang.
Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), ABS, polikarbonat (PC).
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

4.Termoset. Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi. Pemanasan ulang akan
menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin, ureaformaldehida.
5.Jenis plastik yang baik digunakan
Polypropylene (PP), karena PP memiliki daya tahan yang baik terhadap bahan kimia, kuat, dan
memiliki titik leleh yang tinggi sehingga cocok untuk produk yang berhubungan dengan makanan
dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum, tempat obat dan botol minum untuk
bayi. Biasanya didaur ulang menjadi casing baterai, sapu, sikat, dll.
6.Jenis plastik yang kurang baik digunakan
Polystirine (PS), Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, dapat
mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi dan
pertumbuhan sistem syaraf. Bahan jenis ini sulit untuk di daur ulang, meskipun dapat di daur ulang
memerlukan proses yang sangat panjang dan lamaPemakaian bahan ini sangat dihindari untuk
mengemas makanan karena bahan styrine dapat masuk ke dalam makanan ketika makanan tersebut
bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem saraf manusia.

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

A. PENGERTIAN LOGAM
Dalam kimia,sebuah logam (bahasaYunani: Metallon)adalahsebuah unsur kimia yang siap
membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala dikatakan bahwa ia mirip
dengan kation di awan elektron. Metal adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan
oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam. Dalam tabel periodik, garis
diagonal digambar dari boron (B) ke polonium (Po) membedakan logam dari nonlogam. Unsur dalam
garis ini adalah metaloid, kadangkala disebut semi-logam; unsur di kiri bawah adalah logam; unsur
ke kanan atas adalah nonlogam.Nonlogam lebih banyak terdapat di alam daripada logam, tetapi
logam
banya
terdapat
dalam
tabel
periodik.Beberapa
logam
terkenal
adalah aluminium, tembaga, emas, besi, timah, perak, titanium, uranium,
dan zink.Alotrop logam
cenderung mengkilap, lembek, dan konduktor yang baik, sementara nonlogam biasanya rapuh (untuk
nonlogam padat), tidak mengkilap, dan insulator.Dalam bidang astronomi, istilah logam seringkali
dipakai untuk menyebut semua unsur yang lebih berat daripada helium.
Paduan logam
Paduan logam merupakan pencampuran dari dua jenis logam atau lebih untuk mendapatkan
sifat fisik, mekanik, listrik dan visual yang lebih baik. Contoh paduan logam yang populer adalah
baja tahan karat yang merupakan pencampuran dari baja (Fe) dengan Krom (Cr).
Logam mulia
Secara umum logam mulia berarti logam-logam termasuk paduannya yang biasa dijadikan
perhiasan, antara lain emas,perak, perunggu dan platina. Logam-logam tersebut memiliki warna yang
bagus, tahan karat, lunak dan terdapat dalam jumlah yang sedikit di alam. Emas dan perak memiliki
sifat penghantar listrik yang sangat baik sehingga banyak dipakai untuk melapisi konektor-konektor
pada perangkat elektronik.

Logam berat
Logam berat (heavy metal) adalah logam dengan massa jenis lima atau lebih, dengan nomor
atom 22 sampai dengan 92. Logam berat dianggap berbahaya bagi kesehatan bila terakumulasi secara
berlebihan di dalam tubuh. Beberapa di antaranya bersifat membangkitkan kanker (karsinogen).
Demikian pula dengan bahan pangan dengan kandungan logam berat tinggi dianggap tidak layak
konsumsi.
Kasus-kasus pencemaran lingkungan menyebabkan banyak bahan pangan mengandung logam
berat berlebihan. Kasus yang populer adalah sindrom Minamata, sebagai akibat akumulasi raksa (Hg)
dalam tubuh ikan konsumsi.
Di Indonesia, pernah dilaporkan bahwa ikan-ikan di Teluk Jakarta juga memiliki kandungan raksa
yang tinggi. Udang daritambak Sidoarjo pernah ditolak importir dari Jepang karena dinilai memiliki
kandungan kadmium (Cd) dan timbal (Pb) yang melebihi ambang batas. Diduga logam-logam ini
merupakan dampak buangan limbah industri di sekitarnya. Kakao dari Indonesia juga pernah ditolak
pada lelang internasional karena dinilai memiliki kandungan Cd di atas ambang batas yang diizinkan.
Cd diduga berasal dari pupuk TSP yang diberikan kepada tanaman di perkebunan.
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Non logam
Nonlogam adalah kelompok unsur kimia yang bersifat elektronegatif, yaitu lebih mudah
menarik elektron valensi dari atom lain dari pada melepaskannya. Yang termasuk dalam nonlogam
adalah halogen, gas
mulia,dan7unsurberikut:hidrogen (H), karbon (C), nitrogen (N), oksigen (O), fosfor (P), belerang (S),
dan selenium (Se).Sebagian besar nonlogam ditemukan pada bagian atas tabel periodik, kecuali
hidrogen yang terletak pada bagian kiri atas bersama logam alkali. Tidak seperti logam yang
merupakan konduktor listriknonlogambiasanyabersifat insulatoratau semikonduktor. Nonlogam dapat
membentuk ikatan ion dengan menarik elektron darilogam, atau ikatan kovalendengan nonlogam
lainnya. Oksida nonlogam bersifat asam.Walaupun hanya terdiri dari 12 unsur, dibandingkan dengan
lebih dari 80 lebih jenis logam, nonlogam merupakan penyusun sebagian besar isi bumi, terutama
lapisan
luarnya. Makhluk
hidup tersusun
hampir
semuanyadarinonlogam.Banyaknonlogamyangberbentuk diatomik (hidrogen,nitrogen,oksigen, fluor,
klor, brom, dan yodium), sedangkan sisanya adalah poliatomik.
Kecenderungan Sifat Non-Logam dan Logam Pada Unsur-Unsur Golongan 4
ini membahas kecenderungan sifat-sifat non-logam dan logam pada unsur-unsur golongan 4
karbon (C), silikon (Si), germanium (Ge), timah (Sn), dan timbal (Pb). Disini menjelaskan bagaimana
kecenderungan yang ada dapat ditunjukkan dari struktur dan sifat-sifat fisik unsur, namun tidak
seluruhnya dapat menjelaskan kecenderungen tersebut.
Struktur dan sifat-sifat fisik
Struktur unsur
Kecenderungan dari non-logam ke logam jika anda turun dalam satu golongan jelas terlihat
pada struktur unsur-unsur itu sendiri.
Karbon pada posisi paling atas mempunyai struktur kovalen raksasa dengan dua allotropi yang sangat
dikenal intan dan grafit.
Intan memiliki struktur tiga dimensi dari atom-aton karbon yang masing-masing tergabung secara
kovalen dengan 4 atom lainnya. Gambar berikut menunjukkan bagian kecil dari strukturnya.
Struktur yang sama seperti ini ditemukan pada silikon, germanium, dan pada salah satu
allotropi timah "timah abu-abu" atau "alfa-timah".
Allotropi yang umum untuk timah ("timah putih" atau "beta-timah") merupakan logam dan atomatomnya terikat oleh ikatan logam. Strukturnya berupa terjejal yang terdistorsi. Pada struktur terjejal,
masing-masing atom dikelilingi oleh 12 atom tetangga terdekat.
Selanjutnya anda dapatkan timbal, atom-atomnya tersusun dalam struktur logam berkoordinasi 12.
Hal itu merupakan kecenderungan yang jelas dari ikatan kovalen yang umum ditemukan pada
non-logam dan ikatan logam pada logam, dengan perubahan yang jelas, terdapat dua struktur yang
sangat berbeda pada timah.
Sifat-sifat fisik unsur
Titik leleh dan titik didih
Jika anda melihat kecenderungan titik leleh dan titik didih pada golongan 4 dari atas ke bawah,
sangat sulit membuat alasan yang masuk akal tentang pengaruh perubahan dari ikatan kovalen ke
ikatan logam. Kecenderungan menggambarkan ikatan kovalen atau ikatan logam makin lemah
dengan makin besarnya atom dan makin panjang ikatan.
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Titik leleh timah yang lebih rendah dibandingkan dengan timbal dikarenakan timah membentuk
struktur koordinasi 12 yang terdistorsi, bukan murni. Nilai titik leleh dan titik didih timah pada tabel
merupakan nilai untuk logam timah putih.
Kerapuhan
Terdapat perbedaan yang jelas antara non-logam dan logam jika anda melihat kerapuhan unsurnya.
Karbon sebagai intan, tentu, sangat keras menggambarkan kekuatan ikatan kovalen. Namun
demikian, jika anda memukulnya dengan palu, intan akan pecah. Anda memerlukan energi yang
cukup untuk memecah keberadaan ikatan karbon-karbon.
Silikon, germanium, dan timah abu-abu (semuanya memiliki struktur yang sama dengan intan) juga
berupa padatan yang rapuh.
Timah putih dan timbal mempunyai struktur logam. Atom-atom dapat diputar satu sama lain tanpa
menimbulkan kerusakan permanen pada ikatan logam disebabkan oleh sifat-sifat logam yang
umum seperti dapat ditempa dan dapat diubah bentuknya. Timbal merupakan logam yang lunak.
Konduktivitas listrik
Karbon sebagai intan tidak menghantarkan listrik. Pada intan elektron terikat erat dan tidak bebas
bergerak.
Tidak seperti intan (yang tidak menghantarkan listrik), silikon, germanium, dan timah abu-abu
merupakan semikonduktor.
Timah putih dan timbal merupakan logam yang dapat menghantarkan listrik. Hal itu merupakan
kecenderungan sifat konduktivitas karbon sebagai intan yang berupa non-logam, dan timah putih dan
timbal yang merupakan logam.
Hal itu merupakan kecenderungan sifat konduktivitas karbon sebagai intan yang berupa non-logam,
dan timah putih dan timbal yang merupakan logam.
Logam Golongan I
Logam menunjukkan kilap, konduktor panas dan listrik yang baik, mudah dibentuk dan duktil. Sifatsifat seperti ini khas logam, walaupun definisi atom logam dan ion tidak sederhana. Unsur logam
membentuk oksida basa, hidroksida dalam bilangan oksidasi +1 atau +2 dan menjadi kation. Semua
unsur transisi adalah logam, sementara golongan utama diklasifikasikan atas logam dan non logam.
Germanium dan polonium dapat dimasukkan sebagai logam. Boron, silikon, germanium, arsen,
antimon, selenium, dan telurium menunjukkan sedikit ciri logam dan unsur-unsur ini sering disebut
metaloid.
Logam golongan 1
Golongan 1 disebut juga logam alkali. Logam alkali melimpah dalam mineral dan di air laut.
Khususnya, natrium, Na, di kerak bumi adalah keempat setelah Al, Fe, dan Ca. Walaupun keberadaan
ion natrium dan kalium telah dikenali sejak lama, sejumlah usaha untuk mengisolasi logam ini dari
larutan air garamnya gagal sebab kereaktifannya yang tinggi pada air. Kalium (1807) dan tidak lama
setelahnya natrium diisolasi dengan mengelektrolisis garam leleh KOH atau NaOH oleh H. Davy di
abad ke-19. Litium Li ditemukan sebagai unsur baru di tahun 1817, dan Davy segera setelah itu
mengisolasinya dari Li2O dengan elektrolisis. Rubidium, Rb dan Cesium, Cs, ditemukan sebagai
unsur baru dengan teknik spektroskopi tahun 1861. Fransium, Fr, ditemukan dengan menggunakan
teknik radiokimia tahun 1939, kelimpahan alaminya sangat rendah.
Terlihat di Tabel 5.1, titik leleh, titik didih dan kerapatan logam alkali rendah dan logam-logam itu
sangat lunak. Karena kulit elektron terluarnya hanya mengandung satu elektron s, energi
ionisasi logam-logam ini sangat rendah, dan kation mono logam alkali terbentuk dengan mudah.
Analisis kualitatif logam alkali dapat dilakukan dengan uji nyala dengan menggunakan garis
luminisensinya yang khas. Khususnya garis-D oranye dari Natrium digunakan dalam lampu natrium.
Logam alkali dioksidasi oleh air dan akan melepaskan gas hidrogen karena rendahnya potensial
reduksi logam-logam tersebut. Logam alkali yang lebih berat dari litium bereaksi hebat dengan air,
oleh karena itu harus ditangani dengan sangat hati-hati.
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Logam alkali juga aktif pada oksigen atau halogen. Karena logam alkali adalah reduktor kuat,
logam-logam ini juga digunakan untuk sebagai reduktor. Karena keaktifannya yang tinggi pada
halogen, logam alkali penting dalam sintesis organik dan anorganik yang menghasilkan halida logam
alkali sebagai hasil reaksi kondensasi dan metatesis. Walaupun biasanya sukar untuk melarutkan
logam dalam pelarut untuk menghasilkan dispersi atomik, logam alkali dapat didipersikan dalam
larutan amonia, amalgam, dan sebagai kriptan (Gambar 5.1), naftalen, atau kompleks benzofenon
(C6H5)2CO. Amonia mendidih pada -33.35 C tetapi amonia cair dapat ditangani dengan cukup
mudah. Logam alkali larut dengan baik di amonia cair dan larutan encernya berwarna biru. Larutan
pekat logam alkali dalam amonia bewarna perunggu. Logam alkali dapat direkoveri bila amonianya
diuapkan dari larutan logamnya. Larutan logam alkali menunjukkan warna yang sama tidak
bergantung logam yang dilarutkan, karena warnanya berasal dari elektron yang terlarut. Jadi, proses
pelarutan disertai dengan pemisahan atom logam menjadi ion logam alkali dan elektron yang
tersolvasi dalam amonia, menurut persamaan:
Larutan logam alkali dalam amonia bersifat konduktif dan paramagnetik. Larutan yang sangat kuat
daya reduksinya ini digunakan untuk reaksi reduksi khusus atau sintesis kompleks logam dan
polihalida.
Jenis dan Fungsi Logam
Logam adalah unsur yang jumlahnya paling banyak di bumi ini. Jenis-jenis logam logam
memiliki sifat dan kegunaanya masing-masing. Sampai saat ini, terdapat 65 logam yang terbentuk
secara alami di bumi, namun hanya sedikit yang bisa dimanfaatkan dengan cara yang benar.
Logam-logam yang dapat dimanfaatkan ini hanya mencapai 20 buah, baik yang berdiri
sendiri maupun sebagai bagian dari aloi( campuran dari dua buah logam atau lebih dan zat lainnya).
Aloi ini dibuat untuk membuat logam yang memiliki sifat berbeda dari sebelumnya, agar dapat
dimanfaatkan secara maksimal. Jika sobat semakin penasaran dengan macam-macam logam dan
kegunaanya, mari simak yang satu ini, yang akan membahas tentang ke-20 logam yang dapat
dimanfaatkan tadi dan ditambah dengan 5 jenis aloi yang paling sering kita jumpai.

Jenis Logam dan Kegunaanya


1.Alumunium
Alumunium adalah logam dengan warna putih keperak-perakan yang memiliki sifat sangat
ringan dan tahan terhadap korosi(karat). Logam ini berasal dari bijihnya, bauksit, dengan proses
elektrolisis. Alumunium digunakan dalam kabel-kabel listrik lintas udara, pesawat terbang, kapal,
mobil, kaleg minuman, dan foil dapur (pembungkus makanan).
2.Baja
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Baja merupakan salah satu aloi yang sangat sering kita dengar dan kita jumpai namanya. Baja
memiliki perang yang sangat penting dalam kehidupan manusia, kenapa demikian? Karena Baja
merupakan aloi besi dan karbon yang merupakan satu dari sedikit bahan terpenting dalam industri,
seperti yang kita ketahui, bisang industri ini mempengaruhi dunia secara global. Baja memiliki sifat
tahan karat, dan kegunaanya yang sangat penting adalah untuk bidang industri ruang angkasa.
3.Besi
Besi merupakan logam yang memiliki warna abu-abu keputih-putihan. Logam ini dihasilkan
terutama dari peleburan biji hematit dalam tanur sembur. Kegunaanya adalah diapakai untuk
bangunan dan bidang teknik, juga dapat dimanfaatkan untuk membuat aloi baja.
4.Emas
Tentu sobat semua sudah tidak asing lagi dengan logam yang satu ini. Unsur logam emas
memiliki sifat yang lunak, dan memiliki warna kuning terang yang digunakan untuk perhiasan dan
alat-alat elektronik. Tentunya emas tidak mudah didapat di pasaran, karena memiliki harga yang
sangat tinggi dan terus meningkat.
5.Kalium
Kalium adalah logam ringan dengan warna keperakan, juga memiliki sifat sangat reaktif.
Senyawa-senyawa kalium digunakan dalam pupuk kimia dan untuk pembuatan kaca.
6.Kalsium
Logam ini memiliki putih keperak-perakan, sifatnya yang mudah dibentuk sesuai dengan
tempat ditemukannya, yaitu di dalam batu kapur dan kapur. Dalam makhluk hidup juga terdapat
logam yang satu ini, salah satunya di tulang gigi hewan. Pemanfaatan logam ini biasanya untuk
membuat semen dan baja kualitas tinggi.
7.Kuningan
Kuningan merupakan sebuah aloi yang terbuat dari tembaga dan seng. Pemanfaatanya sangat banyak
terjadi di bumi ini, yaitu untuk, barang-barang hiasan, sekrup, alat-alat musik, dan paku-paku kecil.
8.Kupronikel
Merupakan aloi yang terbuat dari tembaga dan nikel yang digunakan untuk membuat uang logam
berwarna perak.

9.Kromium
Kromium adalah logam yang memiliki warna abu-abu, dan mempunyai sifat yang keras.
Sering digunakan untuk membuat baja tahan karat dan melapisi logam-logam lain untuk
melindunginya dan memberi penampikan mengkilap yang memantul.
10.Magnesium
Logam yang rigan berwarna perak keputih-putihan yang bila terbakar menghasilkan nyala api
putih terang, logam ini digunakan dalam suar penyelamatan dan kembang api dalam aloi-aloi ringan.
11.Natrium
Natrium merupakan sebuah logam yang sangat reaktif. Memiliki sifat lunak dan berwarna
putih keperakan logam ini terdapat dalam garam dapur dan digunakan untuk lampu jalanan dan
dalam industri kimia.
12.Perak
Perak adalah suatu logam yang mudah dibentuk, berwarna putih abu-abu yang merupakan
konduktor panas dan listrik yang sangat baik. Logam ini digunakan untuk membuat perhiasan,
peralatan perak ,dan film fotografi.
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

13.Perunggu
Merupakan sebuah aloi dari tembaga dan timah yang dikenal sejak jaman kuno. Aloi ini
memilii sifat tahan korosi dan mudah dibentuk. Dibanyak negara perunggu dimanfaatkan untuk
membuat uang logam yang bernilai rendah.
14.Platina
Logam berwarna putih keperakan, yang mudah dibentuk, digunakan untuk membuat
perhiasan, barang elektronik, dan sebagai katalisator.
15.Plutonium
Logam radioaktif yang dihasilkan dengan cara membombardir uranium dalam reaktor nuklir
dan digunakan dalam senjata nuklir.

16.Raksa
Raksa merupakan logam berbentuk cairan yang berat. Logam cair ini memiliki warna putih
keperakan , dan juga beracun. Digunakan dalam termometer, tapal gigi dan digunakan dalam
beberapa bahan peledak.
17.Seng
Suatu logam putih kebiruan yang diambil dari mineral seng blende (sfarelit). Logam ini
digunakan untuk melapisi besi agar tidak berkarat (disebut galvanisasi). Logam ini juga digunakan di
baterai-baterai listrik tertentu dan dalam aloi-aloi seperti kuningan.
18.Solder
Suat aloi dari timah dan timbal yang memiliki titik lebur yang rendah dan digunakan untuk
menyambungkan kabel-kabel dalam barang-barang elektronik.
19.Tembaga
Logam yang mudah dibentuk, berwarna kemerah-merahan yang digunakan untuk emmbuat
kabel listrik, tangki air panas, dan aloi kuningan, perunggu, dan kupronikel.
20.Timah
Suatu logam yang lunak, mudah dibentuk, berwarna putih keperakan. Logam ini digunakan
untuk menyepuh baja, guna menghentikan korosi dan dalam aloi perunggu, pewter (logam campuran
timah dan timbal), dan solder.
21.Timbal
Logam berat berwarna biru keputih-putihan ,mudah dibentuk dan beracaun, diambil dari
mineral galena dan digunakan dalam baterai, atap, dan perisai radiasi dari sinar X.
22.Titanium
Suatu logam yang kuat, berwarna putih, dan mudah dibentuk. Logam ini sangat tahan
terhadap korosi dan digunakan untuk aloi-aloi dalam pesawat luar angkasa, pesawat terbang, dan
kerangka sepeda.
23.Uranium
Suattu logam putih keperakan, radioaktif yang digunakan sebagai sumber tenaga nuklir dan
juga senjata nuklir.
24.Vanadium
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Suatu logam yang keras, putih beracun, yang digunakan untuk meningkatkan kekerasan aloialoi baja. Sebuah senyawa vanadium digunakan sebagai katalisator untuk pembuatan asam sulfat.
25.Wolfram
Suatu logam yang keras, berwarna abu-abu keputihan. Logam ini digunakan dalam filamen
lampu, dalam barang-barang elektronik, dan dalam aloi-aloi baja untuk membuat alat-alat pemotong
bertepi tajam.
B. Pembuatan Logam
Tujuan utama proses manufacturing adalah membuat komponen dengan mempergunakan
material tertentu yang memenuhi persyaratan bentuk dan ukuran serta struktur yang mampu melayani
kondisi lingkungan tertentu.
Melihat, faktor-faktor di atas maka faktor membuat suatu bentuk tertentu merupakan faktor utama.
Ada beberapa metoda atau membuat geometri (betuk dan ukuran) dari suatu bahan yang
dikelompokan menjadi empat kelompok dasar proses pembuatan (manufacturing processes) Yaitu:
Pengecoran (Casting), Pemesinan (Machining), Proses konsolidasi dari beberapa bahan menjadi satu
(Consolidating, misalkan : Powder Metallurgy, Mechanical fastener, Bonding, Welding dsb) dan
proses deformasi.
Proses pemesinan atau lebih spesifik lagi material removal process (proses pembuangan
material), memberikan ketelitian yang sangat tinggi dan fleksibilitas (keuletan) yang besar.Proses
konsolidasi mampu membentuk benda yang kompleks dari komponen-komponen yang sederhana dan
merupakan proses yang sangat umum dipakai.

Proses deformasi memanfaatkan sifat beberapa material yaitu kemampuannya mengalir secara
plastis pada keadaan padat tanpa merusak sifat-sifatnya. Dengan manggerakan material secara
sederhana ke bentuk yang di inginkan, maka sedikit atau bahkan tidak ada material yang terbuang
sia-sia.
Dari proses pengecoran, stranda dan slabs direduksi ukurannya dan diubah kedalam bentuk-bentuk
dasar seperti plates, sheets dan rod. Bentuk-bentuk dasar ini kemudian mengalami proses deformasi
lebih lanjut sehingga diperoleh kawat (wire) dan myriad (berjenis-jenis) produk akhir yang dihasilkan
melalui tempa (forging), ekstrusi, sheet metal forming dan sebagainya.
Deformasi yang diberikan dapat berupa aliran curah (bulk flow) dalam 3 dimensi. Geser
sederhana , tekuk sederhana dan gabungan ataupun kombinasi dari beberapa jenis proses tersebut.
Tegangan yang diperlukan untuk mendapatkan deformasi tersebut dapat berupa tarikan (tension),
tekan (compression), geseran (shear) atau kombinasi dari beberapa jenis tegangan tersebut.
Secara makroskopis, deformasi dapat dilihat sebagai perubahan bentuk dan ukuran.
Perubahan bentuk yang terjadi dapat di bedakan atas deformasi elastis dan deformasi plastis.
Meskipun hakekat proses pembentukan logam adalah mengusahkan deformasi plastis yang
terkontrol, namun dalam berbagai hal pengaruh deformasi elastis cukup besar sehingga tidak dapat
diabaikan begitu saja. Untuk itu perlu dibahas lebih dahulu pengertian deformasi elastis dan
deformasi plastis.
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Perubahan bentuk dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu deformasi elastis dan defomasi plastis.
Deformasi elastis adalah perubahan bentuk yang terjadi bila ada gaya yang berkerja, serta
akan hilang bila beban ditiadakan. Dengan kata lain bila beban ditiadakan, maka benda akan kembali
kebentuk dan ukuran semula. Di lain pihak, defomasi plastis adalah perubahan bentuk yang
permanent, meskipun bebannya di hilangkan. Secara diagramatis menunjukan pengertian deformasi
elastis dan deformasi plastis pada suatu diagram tegangan-regangan.
Bila suatu material dibebani sampai daerah plastis, maka perubahan betuk yang saat itu terjadi
adalah gabungan antara deformasi elastis dengan deformasi plastis (penjumlahan ini sering juga
disedut deformasi total). Bila beban-beban ditiadakan, maka deformasi elastis akan hilang pula,
sehinga perubahaan bentuk yang ada hanyalah deformasi plastis saja.

Klasifikasi berdasarkan temperatur pengerjaan


Pengaruh temperatur terhadap proses-proses pembentukan adalah hal mengubah sifat-sifat dan
prilaku material. Secara umum kenaikan temperatur akan mengakibatkan turunnya kekuatan material,
naiknya keuletan dan turunnya laju pengerasan regangan yang mana perubahannya tersebut
mengakibatkan kemudahan material untuk deformasi.
Berdasarkan temperatur material pada saat deformasi ini, proses pembentuka logam dapat
diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar, yaitu:
1. Pengerjaan panas (Hot working)
2. Pengerjaan dingin (Cold working)
Pada awalnya batasan kedua kelompok tersebut hanyalah didasarkan atas ada atau tidaknya
proses pemanasan benda kerja. Namun bila ditinjau dari segi metalurgis, hal ini tidak sepenuhnya
benar.
Batasan yang berlaku lebih umum adalah yang didasarkan pada temperatur rekristalisasi logam yang
diproses. Hal ini memang berkaitan dengan ada atau tidaknya proses pelunakan selama proses
berlangsung.
(1).Proses pengerjaan panas
Pengerjaan panas adalah proses pembentukan logam yang mana proses deformasinya
dilakukan dibawah kondisi temperatur dan laju regangan dimana proses rekritalisasi dan deformasi
terjadi bersamaan.
Proses pengerjaan panas dapat didefinisikan sebagai proses pembentukan yang dilakukan pada
daerah temperatur rekristalisasi logam yang diproses. (agar lebih singkat daerah tamperatur diatas
temperatur rekristalisasi untuk selanjutnya disebut sebagai daerah temperatur tinggi). Dalam proses
deformasi pada temperatur tinggi terjadi peritiwa pelunakan yang terus menerus, khususnya akibat
terjadinya rekristalisasi.
Akibat yang konkret ialah bahwa logam bersifat lunak pada temperatur tinggi. Kenyataan
inilah yang membawa keuntungan-keuntungan pada proses pengerjaan panas. Yaitu bahwa deformasi
yang diberikan kepada benda kerja dapat relative besar. Hal ini disebabkan karena sifat lunak dan
sifat ulet, sehingga gaya pembentukan yang dibutuhkan relative kecil, serta benda kerja mampu
menerima perubahaan bentuk yang besar tanpa retak.
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Karena itulah keuntungan proses pengerjaan panas biasanya digunakan pada proses-proses
pembentukan primer yang dapat memberikan deformasi yang besar, misalnya: proses pengerolan
panas, tempa dan ekstrusi.Akibatnya adalah kurva tegangan regangan sebenarnya secara garis besar
berupa garis mendatar pada regangan diatas titik luluh. Hal ini merupakan perbadaan yang jelas
apabila perbandingan dengan kurva tegangan regangan sebenarnya yang naik keatas pada
deformasi dibawah temperatur rekristalisasi. Dengan demikian proses pengerjaan panas secara drastis
mampu mengubah bentuk material tanpa akan timbulnya retak pembentukan yang berlebihan.
Disamping itu, temperatur tinggi memacu proses difusi sehingga hal ini dapat menghilangkan
ketidak homogenan kimiawi, pori-pori karena efek pengelasan dapat tertutup atau ukurannya
berkurang selama derformasi berlangsung serta struktur metalurgi dapat diubah sehingga diperoleh
sifat-sifat akhir yang lebih baik. Dilihat dari segi negatif, temperatur tinggi dapat mengakibatkan
reaksi yang tidak dikehendaki antara benda kerja dengan lingkungannya.
Toleransi menjadi rendah sebagai akibat adanya penyusutan /pemuaian thermal ataupun
akibat pendinginan yang tidak seragam. Secara metalurgis dapat terjadi sehingga ukuran butir produk
akan bervariasi tergantung pada basar reduksi yang alami, temperatur deformasi yang terakhir,
setelah doformasi dan faktor-faktor lainnya.Keberhasilan dan kegagalan proses pengerjaan panas
sering sangat tergantung pada keberhasilan mengatur kondisi termal, karena hampir 90% energi yang
diberikan kepada benda kerja akan diubah menjadi panas maka temperatur benda kerja akan naik jika
deformasi berlangsung sangat cepat. Meskipun demikian, pada umumnya pemanasan benda kerja
dipanaskan pada temperature yang lebih rendah.
Panas banda kerja hilang melalui permukaan-permukaannya dan panas paling besar melalui
permukaan yang bersentuhan dengan dies yang bertemperatur lebih rendah begitu permukaan benda
kerja menjadi dingin ketidak seragaman temperatur akan terjadi. Adanya aliran benda kerja yang
panas dan lunak pada bagian dalam akan mengakibatkan retakan pada permukaan benda kerja yang
dinging dan getas. Oleh kerena itu temperatur benda kerja perlu dijaga agar kesseragam mungkin.

Guna mendapatkan toleransi produk yang lebih baik maka temperatur dies dinaikan dan
waktu kontak yang lebih lama (kecepatan deformasi yang lebih rendah). Namun dengan cara seperti
ini juga akan semakin memperpendek umur dies. Pada saat memproses forming produk yamg
bentuknya rumit, seperti pada hot forging, bagian tipis akan mendingin lebih cepat dari pada bagian
yang tebal sehingga hal ini akan semakin memperumit perilaku aliran benda kerja. Lebih jauh lagi
ketidak seragaman pendinginan benda karja akan menimbulkan tegangan sisa pada produk akhir hasil
proses hot working

(2).Proses pengerjaan dingin

Proses pengrjaan dingin didefinisikan sebagai proses pambantukan yang dilakukan pada
daerah temperatur dibawah temperatur rekristalisasi. Dalam praktek memang pada umumnya
pangerjaan dingin dilakukan pada temperatur kamar, atau dengan lain perkataan tanpa pemanasan 2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

benda kerja.Agar lebih singkat, untuk selanjutnya daerah temperatur dibawah temperature
rekristalisasi disebut saja sebagai daerah temperatur rendah. Pada kondisi ini pada logam yang
diderformasi terjadi peristiwa pengrasan regangan. Logam akan bersifat makin keras dan makin kuat
tetapi makin getas bila mengalami deformasi. Hal ini menyebabkan relatif kecil deformasi yang dapat
diberikan pada proses pengerjaan dingin. Bila dipaksakan adanya suatu perubahan bentuk yang besar,
maka benda kerja akan retak akibat sifat getasnya.Meskipun demikian, proses pengerjaan dingin
tetap menempati kedudukan yang khas, dalam rangkaian proses pengerjaan. Langakah deformasi
yang awal biasanya adalah pada temperature tinggi, misalnya proses pengerolan panas. Billet ataupun
slab di rol panas menjadi bentuk yang lebih tipis, misalnya pelat. Pada tahapan tersebut deformasi
yang dapat diberikan adalah relatif besar.
Namun proses pengerolan panas ini tidak dapat dilanjukan pada pelat yang relative lebih
tipis. Memang mungkin saja suatu gulungan pelat dipanaskan terlebih dahulu pada tungku sampai
temperaturnya melewati temperatur rekristalisasi. Akan tetapi bila pelat tersebut dirol, maka
temperaturnya akan cepat turun sampai dibawah temperatur rekristalisasi. Hal ini disebabkan oleh
besarnya panas yang berpindah dari pelat ke sekitarnya. Pelat yang tipis akan lebih cepat mengalami
penurunan temperatur dari pada pelat yang tebal.
Dari uraian tersebut jelaslah behwa proses deformasi yang dapat dilakukan pada benda kerja
yang luas permukaan spesifiknya besar hanyalah proses pengerjaan dingin. Beberapa contohnya
adalah proses pembuatan pelat tipis dengan pengerolan dingin, proses pembuatan kawat dengan
proses panarikan (wire drawing), serta seluruh proses pembentukan terhadap pelat (sheet metal
forming).
Keunggulan proses pengerjaan dingin adalah kondisi permukaan benda kerja yang lebih baik
dari pada yang diproses dengan pengerjaan panas. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya proses
pemanasan yang dapat menimbulkan kerak pada permukaan.
Keunggulan lainya ialah kekerasa dan kekuatan logam sebagai akibat pengerjaan dingin. Namun hal
ini diikuti pula oleh suatu kerugian, yaitu makin getasnya logam yang dideformasi dingin.
Sifat-sifat logam dapat diubah dengan proses perlakuan panas (heat treatment). Perubahan
sifat menjadi keras dan getas akibat deformasi dapat dilunakan dan diuletkan kembali dengan proses
anil (annealing).
Ditinjau dari segi proses pembuatan (manufacturing), proses pengerjaan dingin mempunyai sejumlah
kelebihan yang jelas sehingga bebagai Jenis proses pengerjaan dingin menjadi sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Apabila dibandingkan dengan proses pengerjaan panas maka proses
pengerjaan dingin mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:
Tidak perlu pemanasan
Permukaan akhir lebih baik
Pengaturan dimensi lebih bisa terkendali, sehingga walaupun ada sangat sedikit sekali proses
pemesinan lanjut
Produk yang dihasilkan mempunyai reproducibility (mammpu diproduksi kembali dengan
kualitas yang sama) interchangeability (mampu tukar) yang lebih baik
Kekuatan, kekuatan lelah (fatigue strength) dan ketahanan ausnya lebih baik
Sifat-sifat terarah (directional properties) dapat dimunculkan
Masalah kotaminasi dapat dikurangi

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Adapun kerugianya adalah


Diperlukan gaya yang besar untuk melakukan deformasi
Perlu peralatan yang berat dan berdaya besar
Produk menjadi kurang ulet
logam harus bersih dan bebas kerak
Terjadi pengeras regangan (strain hardening) sehingga perlu poses pelunakan (annealing)
antara proses bila digunakan proses deformasi
Rusaknya directional properties
Timbulnya tegangan sisa

Dari fakta-fakta diatas seperti yang telah dipaparkan diatas. Terlihat bahwa proses pengerjaan
dingin khusus cocok untuk produksi dalam jumlah yang banyak, dimana kuantitas produk dapat
mengimbangi ongkos peralatan yang mahal.Cocok tidaknya logam diproses pambentukan dingin
ditentukan olah sifat-sifat tariknya yang mana hal ini langsung berkaitan dengan struktur
metalurginya. Dengan penjelasan yang sama maka proses pengerjaan dingin akan mengubah sifat
material pada produk yang dihasilkan. Defomasi plastis pada suatu logam hanya dapat terjadi jika
batas elastis logam dilewati.
Proses pengerjaan hangat (Warm Forming)
Proses pengerjaan hangat merupakan proses pembentukan logam dimana temperatur
deformasinya terletak diantara temparatur proses pengerjaan panas dan pengerjaan dingin. Apabila
dibandingkan dengan proses pengerjaan dingin, proses pengerjaan hangat menawarkan beberapa
keuntungan, yaitu turunya gaya pada perkakas dan peralatan, menaikan keuletan material serta dapat
menurunkan jumlah proses pelunakan (annealing) karena turunnya efek pengerasan regangan. Proses
pengerjaan hangat memperluas kemungkinan penggunaan proses forming untuk bebagai jenis
material dan berbagai bentuk dan ukuran.
Apabila dibandingkan dengan proses pengerjaan panas, maka pengerjaan hangat melakukan
sedikit lebih energi (enargi untuk pelumasan benda kerja), metalurgi pembentukan kerak (scaling)
dan dekarburisasi, memberikan ketelitian, pengaturan deminsi dan surface finish yang lebih baik.
Umur pahat menjadi lebih panjang, meskipun gaya pembentukan 2560% lebih besar, kejutan
thermal dan fatigue termal yang lebih kecil.

Meskipun demikian pengerjaan hangat masih merupakan bidang yang sedang dan terus
berkambang, meskipun ada beberapa kendala yang menghambat pertumbuhannya, kendala-kendala
tersebut antara lain adalah perilaku material belum ter karakteristik dengan baik pada kondisi
temperatur pengerjaan hangat, pelumasan belum sepenuhnya dikembangkan untuk kondisi
temperatur dan tekanan operasi working dan teknologi perancangan dies untuk pengerjaan hangat 2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

belum begitu mapan. Namun demikian dorongan akan perlunya penghematan energi dan keuntungankeuntungan lain yang ditawarkan oleh proses ini sangat mendorong pengembangan lebih lanjut.
Teknik Pembentukan: Dasar-dasar Pembentukan Logam
Tujuan utama Proses Manufacturing adalah untuk membuat komponen dengan mempergunakan
material tertentu yang memenuhi persyaratan bentuk dan ukuran, serta struktur yang mampu
melayani kondisi lingkungan tertentu.
Melihat faktor-faktor diatas maka faktor membuat suatu bentuk tertentu merupakan faktor utama.
Ada beberapa metoda atau membuat geometri (bentuk dan ukuran) dari suatu bahan yang
dikelompokan menjadi enam kelompok dasar proses pembuatan ( manufacturing proces) yaitu :
proses pengecoran ( casting), proses pemesinan (machining), proses pembentukan logam (metal
forming), proses pengelasan (welding), perlakuan panas (heat treatment), dan proses perlakuan untuk
mengubah sifat karakteristik logam pada bagian permukaan logam (surface treatment).
1. Proses pengecoran (casting)
Suatu teknik pembuatan produk dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian
dituangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli dari produk cor yang akan
dibuat.
2. Proses pemesinan (machining)
Proses pemotongan logam disebut sebagai proses pemesinan adalah proses pembuatan dengan cara
membuang material yang tidak diinginkan pada benda kerja sehingga diperoleh produk akhir dengan
bentuk, ukuran, dan surface finish yang diinginkan.

3. Proses pembentukan logam (metal forming)


Proses metal forming adalah melakukan perubahan bentuk pada benda kerja dengan cara
memberikan gaya luar sehingga terjadi deformasi plastis.
4. Proses pengelasan (welding)
Proses penyambungan dua bagian logam dengan jalan pencairan sebagian dari daerah yang akan
disambung. Adanya pencairan dan pembekuan didaerah tersebut akan menyebabkan terjadinya ikatan
sambungan.
5. Proses perlakuan panas (heat treatment)
Heat treatment adalah proses untuk meningkatkan kekuatan material dengan cara perlakuan panas.
6. Surface treatment
Proses surface treatment adalah proses perlakuan yang diterapkan untuk mengubah sifat karakteristik
logam pada bagian permukaan logam dengan cara proses thermokimia, metal spraying.
Proses pemesinan atau lebih spesifik lagi proses pembuangan material (material removal
proces), memberikan ketelitian yang sangat tinggi dan fleksibilitas (keluwesan) yang besar. Namun
demikian proses ini cenderung menghasilkan sampah dari proses pembuangan material tersebut
secara sia-sia.
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Proses deformasi memanfaatkan sifat beberapa material ( biasanya logam ) yaitu kemampuannya
mengalir secara plastis pada keadaan padat tanpa merusak sifat-sifatnya. Dengan menggerakkan
material secara sederhana ke bentuk yang kita inginkan ( sebagai lawan dari membuang bagian yang
tidak diperlukan ), maka sedikit atau bahkan tidak ada material yang terbuang sia-sia.
Namun demikian biasanya gaya yang diperlukan cukup tinggi. Di samping itu, mesin-mesin
dan perkakas yang diperlukan harganya mahal sehingga jumlah produksi yang besar merupakan
alasan pokok untuk membenarkan pemilihan proses ini.Kegunaan material logam dalam masyarakat
modern ditentukan oleh mudah tidaknya material tersebut dibentuk (forming) kedalam bentuk yang
bermanfaat. Hampir semua logam mengalami deformasi sampai pada tingkat tertentu selama proses
pembuatannya menjadi produk akhir.Ingat dalam proses pengecoran, strand dan slabs direduksi
ukurannya dan diubah ke dalam bentuk-bentuk dasar seperti plates, sheet, dan rod. Bentuk-bentuk
dasar ini kemudian mengalami proses deformasi lebih lanjut sehingga diperoleh kawat (wire) dan
myriad ( berjenis jenis) produk akhir yang dihasilkan melalui tempa (forging), ekstrusi, sheet metal
forming dan sebagainya.
Deformasi yang diberikan dapat berupa aliran curah (bulk flow) dalam 3 dimensi, geser
sederhana (simple shearing), tekuk sederhana atau gabungan (simple or compound bending) atau
kombinasi dari beberapa jenis proses tersebut.
Tegangan yang diperlukan untuk mendapatkan deformasi tersebut dapat berupa tarikan (tension),
tekan (compression), geseran (shear) atau kombinasi dari beberapa jenis tegangan tersebut.
Kecepatan, temperature, toleransi, surface finish.Kemampuan untuk menghasilkan berbagai bentuk
dari lembaran logam datar dengan laju produksi yang tinggi merupakan merupakan kemajuan
teknologi yang nyata. Peralihan dari proses pembentukan dengan tangan ke metode produksi besar
besaran menjadi faktor penting dalam meningkatan standar kehidupan selama periode tersebut.Pada
dasarnya, suatu bentuk dihasilkan dari bahan lembaran datar dengan cara peregangan dan penyusutan
dimensi elemen volume pada tiga arah utama yang tegak lurus sesamanya. Bentuk yang diperoleh
merupakan hasil penggabungan dari penyusutan dan peregangan lokal elemen volume tersebut.
Usaha telah dilakukan untuk menggolongkan berbagai macam bentuk yang mungkin pada
pembentukan logam menjadi beberapa kelompok tertentu, tergantung pada kontur produk produk.
Sachs membagi komponen komponen lembaran logam menjadi 5 katagori.
1. Komponen lengkungan tunggal.
2. Komponen flens yang diberi kontur- termasuk komponen dengan flens rentang dan flens susut.
3. Bagian lengkung
4. Komponen ceruk dalam termasuk cawan, kotak kotak dengan dinding tegak atau miring
5. komponen ceruk dangkal termasuk bentuk pinggan, galur (beaded), bentuk bentuk timbul dan
bentuk bentuk berkerut.
Cara lain untuk menggolongkan proses pembentukan lembaran logam adalah dengan menggunakan
operasi khusus seperti pelengkungan, pengguntingan, penarikan dalam, perentangan, pelurusan.Perlu
dicatat berbeda dengan proses deformasi pembentukan benda secara keseluruhan, pembentukan
lembaran biasanya dilakukan dalam bidang lembaran itu sendiri oleh tegangan tarik.
Gaya tekan pada bidang lembaran hendaknya dihindari karena ini akan menyebabkan
terjadinya pelengkungan, pelipatan dan keriput pada lembaran tadi. Pada proses pembentukan
lembaran, susut tebal hendaknya dihindarkan karena dapat terjadi penciutan dan akan kegagalan
mengakibatkan kegagalan dalam proses pembuatan produk.
2

EL-1D 2015

ILMU BAHAN

Anda mungkin juga menyukai