Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH ILMU BAHAN

Pembahasan :

Nama : Muhammad Reza

Jurusan : Tekhnik Elektro

Prodi : Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi

Kelas : 1B

Pembimbing : Subhan, S.T., M.T.

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE


TAHUN AJARAN 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan
rapi.

Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, karena itu saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Lhokseumawe,01 Oktober 2019

Muhammad Reza

2
HALAMAN JUDUL…………………………………………………1
KATA PENGANTAR ……………………………………………….2
DAFTAR ISI ………………………………………………………....3

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………..4

 A. Latar Belakang ……………………………………………4


 B. Rumusan Masalah ………………………………………...4
 C. Tujuan Penulisan ………………………………………….4
 D. Manfaat Penulisan ………………………………………...4

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………5

 A. Pengertian Isolasi …………………………………………5
 B. Bahan Bahan Isolasi ………………………………………8
 C. Pengertian Isolator ………………………………………..13
 D. Pengertian Konduktor ……………………………………18
 E. Komponen komponen listrik ……………………………..25

BAB III PENUTUP ………………………………………………..36

 A. Kesimpulan ………………………………………………36

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………...37

3
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada pembahasan ini akan menjelaskan mengenai ilmu bahan


dibidang kelistrikan, yaitu mengenai Isolator dan Konduktor, adapun
isolator berkerja sebagai penghambat muatan arus listrik sedangkan
konduktor berkerja sebagai penghubung muatan arus listrik. Baik
isolator maupun konduktor merupakan langkah dasar dalam
mempelajari sistem kelistrikan dan pada kesempatan kali ini kita akan
membahasnya, dan semoga hasil pembahasan kali ini dapat
bermanfaat bagi setiap pembacanya.

B. Rumusan Masalah

 Apa pengertian dari Isolasi ?


 Apa pengertian dari isolator ?
 Apa pengertian dari Konduktor ?

C. Tujuan Penulisan

 Untuk memahami tentang materi dari Ilmu bahan


 Sebagai penambah wawasan tentang kelistrikan
 Agar lebih memahami konsep dari sistim kerja listrik

D. Manfaat Penulisan

 Dapat lebih mengetahui tentang komponen listrik


 Menambah ilmu pengetahuan tentang kelistrikan
 Dapat memahami setiap perumusan masalah yang ada

4
BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Isolasi

Isolasi adalah sifat bahan yang dapat memisahkan secara elektris dua buah
penghantar atau lebih yang bertegangan sehingga tidak terjadi kebocoran arus,
atau dalam gradien yang lebih tinggi terjadi lompatan bunga api lewat denyar
(flash over). Isolator adalah alat yang dipasang untuk menjalankan fungsi
isolasi dan pemegang mekanis perlengkapan atau penghantar dalam jaringan
listrik.

Menurut macam bahan yang dipakai isolasi dapat dibagi tiga golongan
yaitu padat, cair dan gas, hampa (vaccum) dan composite.
Sedangkan berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi :

1. Penyangga / penggantung (solid support);berbentuk benda padat


antara lain: porselen, keramik, polimer, kayu, dan kertas pernis,
2. Bahan pengisi (filling media);berupa bahan cair, serat atau gas
misalnya minyak, silika, fiber glass,bitumen, aneka gas, dan udara
3. Bahan penutup (covering material);bahan yang biasanya terdapat
pada bagian paling luar, berupa bahan padat atau cair misalnya mika,
silikon, pernis atau enamel.

Suatu bahan isolasi yang baik harus mempunyai faktor disipasi rendah,
resistansi isolasi tinggi, dan kekuatan dielektrik yang baik sehingga sifat
hantarannya dapat ditiadakan.

Umumnya kegagalan alat-alat listrik pada waktu sedang dipakai


disebabkan oleh kegagalan fungsi isolasi, waktu pemakaian yang lama,
kerusakan mekanis, dan kekuatan dielektrik karena mengalami tegangan
lebih. Tegangan yang diterapkan pada bahan isolasi merupakan suatu tarikan
atau tekanan (stress), dimana tarikan/tekanan (stress) ini yang harus dilawan
oleh suatu gaya di dalam isolasi itu sendiri agar isolasinya tidak gagal. Arus
yang dapat mengalir melalui isolasi padat tergantung pada struktur fisik dan
kimiawi isolasi itu.

5
Suatu isolator dalam kaitannya dengan penelitian ini, yang lazim dipakai
pada jaringan transmisi dan distribusi saluran udara. Dengan demikian harus
mampu berfungsi secara mekanis maupun elektris. Secara mekanis mampu
menahan berat beban penghantar yang terpasang pada isolator tersebut, dan
secara elektris mampu menjalankan fungsi isolasi yaitu memisahkan bagian
yang bertegangan dari bagian yang tak bertegangan.

Dalam semua material penghantar, semi penghantar dan banyak material


isolasi, struktur pita energi elektron, tergantung pada banyaknya susunan
elektron. Material yang orbital atom penyusunnya besar dan tersebar maka
dua orbital atom bersatu menjadi satu awan yang lebih besar, disebut “orbital
molekul” OM, sedangkan kelompok OM yang keadaan energinya berdekatan
disebut pita energi, yang terendah disebut “pita valensi” (valence band) yang
penuh elektron, sedangkan pita yang atas disebut “pita konduksi” (conduction
band) yang benar- benar kosong tidak ada elektron. Pemisah kedua pita
tersebut adalah zone terlarang yang disebut “pita celah” (band gap) dengan
energi sebesar Eg. Pita energi untuk konduktor, isolator dan semi konduktor
diperlihatkan pada gambar berikut.

Gambar 1 Representasi yang ideal dari pita energi


a) Konduktor; b) isolator; c) semikonduktor
Segi tiga hitam menandai tingkat energi Fermi.

6
Gambar 1 (a) menyatakan struktur pita energi pada sebuah konduktor,
sifatnya yang pokok adalah bahwa pita valensi yang paling energetik yang
mengandung sembarang banyaknya elektron hanyalah terisi sebagian. Ada
keadaan kosong di atas tingkat energi Fermi, bila diterapkan medan listrik
sebesar E, maka tiap elektron di dalam pita ini akan mampu memperbesar
momentumnya di dalam arah – E sehingga akan mengalir arus.

Gambar 1 (b) menyatakan struktur pita energi pada sebuah isolator.


Sifatnya yang pokok adalah pita valensi yang paling energetik yang
mengandung sembarang banyaknya elektron akan sepenuhnya terisi dan pita
celah yang terlarang yang persis terletak di atasnya cukup lebar yang ditandai
dengan Eg, sehingga kemungkinan terangkatnya sebuah elektron karena
eksitasi termal ke dalam pita konduksi yang kosong yang terletak di atas pita
celah dapat diabaikan dan arus tidak mengalir, kecuali bila diterapkan medan
listrik yang menyebabkan lewat denyar (flash over).

Gambar 1 (c) menyatakan struktur pita energi pada sebuah


semikonduktor, berbeda dengan isolator dalam hal pita celah yang energinya
cukup kecil sehingga eksitasi termal dari elektron melalui pita celah ini dapat
terjadi, beberapa elektron dapat pindah ke pita konduksi dari pita valensi dan
meninggalkan keadaan kosong, atau lubang (holes).

7
B. Bahan Bahan Isolasi
jenis jenis bahan isolasi penghantar 

1.     Bahan polyvinyl chloride (pvc)

             Polyvinyl chloride (polivinil klorida) merupakan hasil polimerisasi monomer


vinil klorida dengan bantuan katalis. Pemilihan katalis tergantung pada jenis proses
polimerisasiyang digunakan.Untuk mendapatkan produk-produk dari PVC digunakan
beberapa proses
pengolahan yaitu :
 Calendering
            Produk akhir : sheet, film, leather cloth dan floor covering.
 Ekstrusi
            Merupakan carapengolahan PVC yang banyak digunakan karena dengan
proses ini dapat dihasilkan bermacam-macam produk. ‘Extruder head’ dapat
diganti dengan bermacam bentuk untuk menghasilkan :
a)       pipa, tube, building profile, sheet, floor covering dan monofilament.
b)      Isolasi kabel listrik dan telepon.
c)       Barang berongga dan blown film.

 Cetak injeksi

            Produk yang diperoleh adalah :


a)       sol sepatu, sepatu, sepatu boot
b)       container, sleeve (penguat leher baju), valve.
c)      Fitting, electrical and engineering parts. 

2.     Bahan Isolasi Plastik

          Plastik adalah bahan sintetis yang dapat dibentuk dengan pemanasan dan
dapat diperkeras bergantung pada strukturnya. Bahan isolasi plastic terdiri dari :
Karet
1.      Karet butadin
2.      Karet butil
3.      Karet polichloropen
4.      Karet silicon

8
3.     Bahan Polyethylene ( Pe )
            Polietilena (disingkat PE) (IUPAC: Polietena) adalah termoplastik yang
digunakan secara luas oleh konsumen produk sebagai kantong plastik. Sekitar 80 juta
metrik ton plastik ini diproduksi setiap tahunnya. Polietilena adalah polimer yang
terdiri dari rantai panjang monomer etilena (IUPAC: etena). Di industri polimer,
polietilena ditulis dengan singkatan PE, perlakuan yang sama yang dilakukan oleh
Polistirena (PS) dan Polipropilena (PP). Molekul etena C2H4 adalah CH2=CH2. Dua
grup CH2 bersatu dengan ikatan ganda. Polietilena dibentuk melalui proses
polimerisasi dari etena. Polietilena bisa diproduksi melalu proses polimerisasi radikal,
polimerisasi adisi anionik, polimerisasi ion koordinasi, atau polimerisasi adisi
kationik. Setiap metode menghasilkan tipe polietilena yang berbeda.
    

    4. Cross Linked Polyethylene (xlpe)


            Cross-linked polyethylene, biasa disingkat PEX atau XLPE, adalah bentuk
polyethylene dengan cross-link. Hal ini dibentuk menjadi tabung, dan digunakan
terutama dalam membangun layanan sistem pipa, hydronic sistem pemanas berseri-
seri, pipa air rumah tangga, dan isolasi untuk tegangan tinggi kabel listrik (tegangan
tinggi). Hal ini juga digunakan untuk gas alam dan aplikasi minyak lepas pantai,
transportasi kimia, dan transportasi limbah dan lumpur. Pada abad ke-21, PEX telah
menjadi alternatif untuk polyvinyl chloride (PVC), diklorinasi polyvinyl chloride
(CPVC) atau pipa tembaga untuk digunakan sebagai pipa air perumahan. PEX tubing
berkisar dalam ukuran dari ukuran kekaisaran 1/4-inch sampai 4 inci, tapi 1/2-inch,
3/4-inch, dan 1 inci adalah yang paling banyak digunakan [1] Metric PEX. Adalah
biasanya tersedia dalam 16 mm, 20 mm, 25 mm, 32 mm, 40 mm, 50 mm dan 63 mm
ukuran.

5.     Bahan Isolasi Minyak


                                                                                                 
            Bahan isolasi cair digunakan sebagai bahan pengisi pada beberapa peralatan
listrik, misalnya : transformator, pemutus beban, rheostat. Dalam hal ini bahan isolasi
cair berfungsi sebagai pengisolasi dan sekaligus sebagai pendingin. Karena itu
persyaratan untuk bahan cair yang dapat digunakan untuk isolasi antara lain :
mempunyai tegangan tembus dan daya hantar panas yang tinggi.

9
1. Minyak Transformator
Minyak transformator adalah minyak mineral yang diperoleh dengan
pemurnian minyak mentah. Dalam pemakaiannya, minyak ini karena pengaruh panas
dari rugi-rugi di dalam transformator akan timbul hidrokarbon. Selain berasal dari
minyak mineral, minyak transformator dapat pula yang dapat dibuat dari bahan
organik, misalnya : minyak trafo Piranol, Silikon. Sebagai bahan isolasi, minyak
transformator harus mempunyai tegangan tembus yang tinggi.
            Jarak elektroda dibuat 2,5 cm, sedangkan tegangannya dapat diatur dengan
menggunakan auto-transformator sehingga dapat diketahui tegangan sebelum saat
terjadinya kegagalan isolasi yaitu terjadinya locatan bunga api. Locatan bunga api
dapat dilihat lewat lubang yang diberi kaca. Selain itu dapat dilihat dari Voltmeter
tegangan tertinggi sebelum terjadinya kegagalan isolasi (karena setelah terjadinya
kegagalan isolasi voltmeter akan menunjukkan harga nol.
Dengan demikian dapat diketahui apakah minyak transformator ketahanan
listriknya memenuhi persyaratan yang berlaku. Ketahanan listrik minyak
transformator dapat menurun karena pengaruh asam dan dapat pula karena
kandungan air.

2. bahan isolasi cair lain


Minyak untuk kabel yang berisolasi kertas dibuat lebih kental daripada
minyak trafo, disamping itu terdapat pula bahan  isolasi kabel yang di impregnasi
dengan minyak yang kekentalan rendah dengan pemurnian yang tinggi, yaitu kabel
untuk tegangan ekstra tinggi yang diisi minyak.
Disamping bahan-bahan diatas, terdapat pula isolasi cair sintetis yang berisi
chloor (hidrokarbon seperti difenil C10H12). Bahan-bahan ini diantaranya: sovol,
askarel, araclor, pyralen, shibanol. Dan bahan isolasi cair lain yang lebih mahal dari
minyak trafo adalah minyak silicon.

6.     Bahan Isolasi Padat

            Kaca dan porselin adalah tergolong bahan mineral, tetapi penggunaannya
tidak pada bentuk atau keadaan alaminya melainkan harus diproses terlebih dahulu
dengan pemanasan (pembakaran), pengerasan dan pelumeran. Itulah sebabnya maka
pembahasannya dipisahkan dengan pembahasan bahan mineral pada bab sebelumnya.

1. Kaca
Kaca adalah substansi yang dibuat dengan pendinginan bahan-bahan yang
dilelehkan, tidak berbentuk kristal tetapi tetap pada kondisi berongga. Kaca pada
umumnya terdiri dari campuran silikat dan beberapa senyawa antara lain : borat,
pospat. Kaca dibuat dengan cara melelehkan beberapa senyawa silikat (pasir), alkali
(Na dan K) dengan bahan lain (kapur, oksida timah hitam). Karena itu sifat dari kaca
tergantung dari komposisi bahan-bahan pembentuknya tersebut.

10
Massa jenis kaca berkisar antara 2 hingga 8,1 g/cm2, kekuatan tekannya 6000
hingga 21000 kg/cm2 , kekuatan tariknya 100 hingga 300 kg/cm2. Karena kekuatan
tariknya relatif kecil, maka kaca adalah bahan yang regas. Walaupun kaca merupakan
substansi berongga, tetapi tidak mempunyai titik leleh yang tegas, karena
pelelehannya adalah perlahan –lahan ketika suhu pemanasan di naikkan. Titik
pelelehan kaca berkisar antara 500 hingga 17000 C. Makin sedikit kandungan S1O2
nya makin rendah titik pelembekan suatu kaca. Demikian pula halnya dengan muai
panjang (? ) nya, makin banyak kadar S1O2 yang dikandungnya akan makin kecil ?
nya. Muai panjang untuk kaca berkisar antara 5,5-10-7 hingga 150. 10-7 per derajat
celcius.

2. Sitol
Sitol mempunyai bahan dasar kaca yang merupakan pengembangan baru.
Pemakaian sitol adalah sangat luas, struktur dan sifat-sifatnya adalah diantara kaca
dan keramik. Sitol juga disebut keramik-kaca atau kaca kristal. Yang banyak
dijumpai dipasaran antara lain : pyroceram, vitoceram. Sitol mempunyai struktur
kristal yang halus (hal ini yang membedakannya dengan kaca biasa) tetapi berongga.
Tidak seperti halnya keramik biasa, sitol tidak dibuat dengan pembakaran tetapi
cenderung dengan fusi dari bahan-bahan mentahnya dengan menjadikannya meleleh
dan kemudian kristalisasi.

3. Porselin
Porselin adalah bahan isolasi kelompok keramik yang sangat penting dan luas
penggunaannya. Istilah bahan -bahan keramik adalah digunakan untuk semua bahan
anorganik yang dibakar dengan pembakaran pada suhu tinggi dan bahan asal berubah
substansinya. Bahan dasar dari porselin adalah tanah liat. Ini berarti bahan dasar
tersebut mudah dibentuk pada waktu basah, tetapi menjadi tahan terhadap air dan
kekuatan mekaniknya naik setelah dibakar. Penggunaan isolator dari porselin antara
lain : isolator tarik, isolator penyangga.

7.     Bahan Isolasi Berserat

            Kelebihan dari bahan berserat adalah mempunyai fleksibilitas yang baik,
kekuatan mekanis yang tinggi, mudah diproses dan murah harganya. Adapun
kekurangannya adalah higroskopis dan tegangan tembusnya rendah.
            Jenis-jenis bahan isolasi berserat:

   Kayu
   Kertas
   Tekstil

11
Akhir-akhir ini banyak tekstil sintetis yang digunakan sebagai bahan
isolasi karena mempunyai beberapa keuntungan antara laian: kekuatan
mekanis, elastisitas, dan tahan panas yang tinggi, higroskopisitas rendah dan
lebih stabil terhadap pengaruh kimia. Serat sintetis diantanya adalah poliamid
(nilon, kapron, silon, dedron), serat polyester (lavsan, terilin, tetron, dakron),
seratpolistirin (PVC).

 Bahan berserat anorganik : Asbes dan Fiberglass

8.     Bahan Isolasi Mineral

            Bahan isolasi mineral diperoleh dari tambang dan digunakan sebagai isolasi
pada ikatan kimia atau keadaan alaminya tanpa proses kimia atau termal sebelumnya.
Jenis-jenis bahan isolasi minerlal:

 Mika
 Mikanit

·         Mikanit komutator


·         Mikanit lempengan
·         Mikanit cetakan
·         Kertas mika
·         Mikanit fleksibel
·         Pita mika

 Marmer
 Batu tulis
 Klorida

9.     Bahan Isolasi Plastik

          Plastik adalah bahan sintetis yang dapat dibentuk dengan pemanasan dan
dapat diperkeras bergantung pada strukturnya. Bahan isolasi plastic terdiri dari :

1       Karet
2        Karet butadin
3       Karet butil
4       Karet polichloropen
5        Karet silicon

12
10. Bahan Isolasi Serat Optik
Sebagaimana namanya maka serat optik (fiber optic) dibuat dari gelas silika
dengan penampang berbentuk lingkaran atau bentuk-bentuk lainnya. Pembuatan serat
optik (fiber optic) dilakukan dengan cara menarik bahan gelas kental-cair sehingga
dapat diperoleh serabut atau serat gelas dengan penampang tertentu. Proses ini
dikerjakan dalam keadaan bahan gelas yang panas. Yang terpenting dalam pembuatan
serat optik (fiber optic) adalah menjaga agar perbandingan relatif antara bermacam
lapisan tidak berubah sebagai akibat tarikan. Proses pembungkusan seperti pemberian
bahan pelindung atau proses pembuatan satu ikat kabel yang terdiri atas beberapa
buah hingga ratusan kabel pengerjaannya tidak berbeda dengan pembuatan kabel
biasa.
Perkembangan terakhir, pemakaian serat optic sebagai saluran tranmisi
komunikasi jarak jauh lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan transmisi
konvensional, antara lain: saluran 2 kawat sejajar kabel koaksial.
Serat optik (fiber optic) adalah suatu pemandu gelombang cahaya (light
wave guide) yang berupa suatu kabel tembus pandang (transparant), yang mana
pemampang dari kabel tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu : bagian tengah yang
disebut “Core”  dan bagian luar yang disebut “Cladding”. Cladding pada serat
optik membungkus atau mengelilingi Core. Adapun bentuk pemampang dari core
dapat bermacam-macang, antara lain : pipih, segi tiga, segi empat, segi banyak atau
berbentuk lingkaran.

C. Pengertian Isolator
Isolator adalah zat-zat atau bahan - bahan yang tidak dapat menghantarkan
listrik dengan baik, contohnya plastik, karet, dan kayu. Isolator biasanya disebut juga
bahan penyekat. Penyekatan listrik terutama dimaksudkan agar arus listrik tidak dapat
mengalir jika pada bahan penyekat tersebut diberi tegangan listrik.

Bentuk-bentuk Penyekat

Seperti keadaan benda pada umumnya, maka penyekat-penyekat juga memiliki


bentuk-bentuk yang serupa yaitu padat, cair, dan gas.

Penyekat Padat

Penyekat padat dibedakan menurut kelompok-kelompoknya yaitu :

13
A. Bahan tambang

Batu Pualam, Kwalitas ditentukan oleh kepadatan dan penggosokannya.


Semakin padat dan semakin licin, semakin kurang daya penyerapan airnya. Karena
sifatnya mudah pecah dan berat, maka sekarang kurang banyak dipakai.

Asbes, Asbes merupakan bahan berserat, tidak kuat, dan mudah putus. Bukan
penyekat yang baik. Keistimewaannya adalah tidak dapat dibakar, jadi tahan panas
tinggi. Banyak digunakan pada peralatan listrik rumah tangga seperti setrika listrik,
kompor listrik, dan alat-alat pemanas lainnya.

Mika, Data teknisnya : Daya sekat listrik dan kekuatan mekanis sangat tinggi
dan elastis pula. Daya tahan panas tinggi (tidak sampai ratusan derajat) dan penahan
air yang baik. Sangat ringan, dan bening (transparan). Banyak digunakan pada
peralatan listrik rumah tangga seperti setrika listrik, kompor listrik, dan alat-alat
pemanas lainnya.

Mikanit, Mikanit adalah mika yang telah mendapat perubahan bentuk


maupun susunan bahannya. Berbentuk agak padat. Biasa dipakai pada Komutator.

Mikafolium, Semacam mikanit dan sebagai bahan digunakan di atas lapisan


kertas tipis. Mudah dibengkokkan dengan pemanas. Biasanya dipakai untuk
membungkus kawat atau batang lilitan sebagai penyekat pada mesin listrik tegangan
tinggi. Mikalek, Digunakan gelas dan plastic sebagai bahan dasar. Bubuk mika
merupakan bahan pengisi. Kekuatan mekanis tinggi dan sering dipakai pada
penyearah arus logam (air raksa), peralatan radio dan tenaga listrik.

Mikalek, merupakan mika terbaik, sehingga dapat memenuhi persyaratan


yang diperlukan sebagai penyekat.

14
B. Bahan Berserat

Sebenarnya bahan ini kurang baik karena sifat yang sangat menyerap air.
Beberapa contohnya:

Benang, Sebenarnya tidak semata-mata digunakan sebagai penyekat, tetapi


lebih condong digunakan sebagai pengisi kabel, terutama kabel tanah.

Tekstil, Dari benang ditenun menjadi pita dan kain dengan berbagai corak,
ukuran, dan kwalitasnya. Bahan tekstil digunakan dalam bidang kelistrikan sebagai
penyekat kawat lilitan mesin listrik, pengikat, dsb. Karena bersifat menyerap cairan,
untuk perbaikan daya sekat dilapis atau dicelup ke dalam cairan lak penyekat

Kertas, Kertas bahan penyekat dengan alkali memiliki harga yang mahal.
Berwarna kuning atau coklat muda. Kekuatan kertas tergantung dari kadar airnya.
Untuk mengatasinya kertas dilapisi lak penyekat. Biasa digunakan pada lilitan kawat,
kumparan, penyekat kabel, dan kondensator kertas. Biasanya memiliki ketebalan
tertentu.

Prespan, Dibanding dengan kertas, prespan lebih padat, jadi kurang


menyerap air.

Kayu, Pada jaman dahulu sering digunakan untuk tiang listrik. Kayu dapat
rusak karena factor biologi, supaya tahan lama kayu harus diawetkan lebih dulu.
Kayu juga harus dimampatkan agar kadar airnya dapat berkurang.

C. Gelas dan Keramik

Gelas, Merupakan penyekat yang baik untuk listrik, namun sangat rapuh.
Biasanya dipakai dalam pembuatan bola lampu pijar.

Keramik, Keramik memiliki daya sekat yang tinggi. Biasanya dibuat menjadi
porselin dan steatite.

Steatit, Bagian dari dalam saklar dan kotak tusuk. Biasanya juga pembuatan
manik-manik untuk menyekat kawat penghubung yang dapat melentur dan letaknya
berdekatan dengan alat pemanas listrik.

15
Porselin, Merupakan bahan yang penting dalam penyekatan karena memiliki
kekukuhan mekanis yang sangat besar.Untuk pembuatan bagian isolasi alat-alat
listrik yang harus menahan gaya tekan yang berat, bahan porselin baik sekali. Air
tidak dapat menyerap karena adanya email pada permukaan.

D. Plastik

Sifat baik dari bahan plastik antara lain : ringan, daya hantar panas rendah,
tahan air, dan daya sekat tinggi. Untuk dipakai pada bahan yang lebih panas, plastik
kurang baik. Ada 2 jenis plastik yaitu:

Thermoplastic, Pada suhu 60 derajat sudah menjadi lunak. Pemanasan


sampai mencair tidak merubah struktur kimiawi.

Thermosetting plastic, Bahan ini telah mengalami proses pencairan dan telah
dicetak dan mengalami perubahan struktur kimiawi sehingga tidak dapat lunak lagi
walaupun dipanaskan.

E. Karet dan Ebonit

Karet, Bersifat elastis dan berguna untuk menahan tumbukan. Digunakan


sebagai penyekat hantaran listrik, penggunaan pipa karet untuk menyekat sepatu
kabel, dan pembungkus kabel.

Ebonit, Dapat dibengkokan dalam air yang mendidih, dapat dikikir, dibor,
dan dibubut. Tahan terhadap asam dan dipakai sebagai bak akumulator. Tidak dapat
menyerap air. Tidak tahan panas.

Bahan-bahan yang dipadatkan :

Lilin dan Parafin

Cepat mencair, mempunyai sifat tidak menyerap air dan hasilnya berlimpah,
dijadikan salah satu bahan yang berguna untuk penyekat listrik walaupun titik leleh
relative rendah. Biasa dipakai pada Kondensator atau pada bdang arus lemah.

16
Bahan Cair

Air, Air suling atau air murni dapat disebut sebagai bahan penyekat walaupun
masih dapat mengantar arus listrik dalam jumlah yang sangat kecil.

Minyak Transformator, Diperlukan sebagai pendingin pada transformator


yang di akibatkan lilitan kawat. Tanpa pendinginan akan merusak penyekat inti,
lilitan dan pada bagian tertentu. Minyak transformator harus memenuhi eprsyaratan
kelayakan penggunaan.

Minyak kabel, Umumnya dibuat pekat dan untuk menambah pekat dapat
dicampur dengan dammar. Digunakan untuk memadatkan penyekat kertas pada kabel
tenaga, kabel tanah, terutama kabel tegangan tinggi.

Bahan Gas

Nitrogen, Digunakan sebagai pengontrol saluran kabel pengisi/distribusi


untuk mengetahui masih baik tidaknya penyekat kabel yang dipakai. Terutama pada
kabel tanah yang sering terjadi karat, goresan dan retak pada timah hitam,

Hidrogen, Digunakan sebagai pendingin turbogenerator dan kondensor


sinkron. Walaupun sebagai pendingin juga merupakan penyekat panas dan listrik.

Karbon dioksida, Digunakan dalam turbogenerator. Memiliki sifat


mematikan api. Sebagai pengaman untuk pencampuran hydrogen dan udara yang
dapat mengakibatkan ledakan.

17
D. Pengertian Konduktor
Adalah bahan yang dapat menghantarkan energi listrik baik itu benda padat,
cair maupun gas. Dalam dunia elektronika sering kita melihat Instalasi rumah
menggunakan kabel atau kawat tembaga untuk mengalirkan arus listrik. Itulah salah
satu fungsi dari bahan konduktor ini. Selanjutnya contoh dari bahan konduktor adalah
: Emas, Tembaga, Aluminum, Besi dan sebagainya.

Perlu kita tahu bahwa emas adalah bahan penghantar listrik atau panas yang
paling baik. Akan tetapi karena harga yang mahal. Maka tembaga dan alumunium
yang paling efektif dan efisien untuk dipakai. Penghantar yang bagus adalah yang
memiliki tahanan jenis yang rendah.

Bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi persyaratan-persyaratan


sebagai berikut:

1. Konduktifitasnya cukup baik.


2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
3. Koefisien muai panjangnya kecil.
4. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.

Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara lain:

1. Logam biasa, seperti: tembaga, aluminium, besi, emas, perak dan sebagainya.
2. Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga atau aluminium yang
Diberi campuran dalam jumlah tertentu dari logam jenis lain, yang gunanya
untuk menaikkan kekuatan mekanisnya.
3. Logam paduan (composite), yaitu dua jenis logam atau lebih yang dipadukan
dengan cara kompresi, peleburan (smelting) atau pengelasan (welding).

Dari jenis-jenis bahan konduktor, yang paling bagus untuk mengalirkan arus listrik
adalah emas karena bahan konduktor tersebut mempunyai banyak sekali elektron
bebas.

Selain itu, ada pula semikonduktor yang merupakan bahan penghantar listrik


yang bersifat setengah konduktor atau insulatif (konduktif dan isolatif). Sedangkan
superkonduktor ialah bahan penghantar listrik yang tidak memiliki hambatan atau
nilai resistansi sehingga apabila tegangan listrik dialirkan pada rangkaian tertutup
maka akan terus mengalir selamanya.

18
Bahan-bahan konduktor akan bersifat isolator apabila berada pada suhu yang rendah.
Sebab, suhu yang rendah akan menyebabkan penuhnya alektron pada saluran elektron
yang tersedia.

Sifat-sifat Bahan Konduktor

Bahan konduktor memiliki sifat-sifat yang sangat penting, yaitu :

1. Daya hantar panas


Sifat ini merupakan kondisi yang menyatakan jumlah panas yang melewati
lapisan bahan dalam kurun waktu tertentu. Bahan-bahan yang memiliki daya hantar
panas yang tinggi adalah jenis-jenis logam. Dan daya hantar panas tersebut
dinyatakan dalam bentuk satuan kkal/jam °C.

2. Daya electro-motoric termo


Arus listrik pada rangkaian listrik selalu mengalami perubahan pada
daya elektro-motoric termojika terjadi perubahan kondisi suhu. Sifat ini memiliki
peranan sangat penting pada dua jenis logam berbeda yang dipasang pada dua titik
kontak.

Daya elektro-motoric termo merupakan daya electro-motoric yang digunakan pada


kondisi suhu yang berbeda. Perbedaan temperatur suhu tersebut berbanding lurus
dengan kedua jenis bahan yang dihasilkan, serta adanya perbedaan yang jauh pada
tegangan listrik.

19
3. Daya hantar listrik
Besarnya suatu hambatan pada aliran listrik tergantung pada bahan yang
sedang digunakan. Besarnya hambatan tiap meter, dengan suhu 200°C serta luas
penampang 1 mm2 disebut dengan hambatan jenis. Hambatan jenis tersebut
dinyatakan dalam bentuk persamaan berikut ini :

R =  ρ (l/A)

Keterangan :

 R = hambatan (Ω)


 ρ = hambatan jenis (Ω.mm2/m)
 l = panjang penghantar (meter)
 A = luas penampang kawat (mm2)

4. Kekuatan tegangan tarik


Sifat ini sangat penting digunakan saat terjadi pendistribusian tegangan tinggi.
Penghantar listrik yang berbentuk cair seperti air raksa, berbentuk gas seperti neon,
dan berbentuk padat seperti logam.

20
5. Koefisien suhu tahanan
Seperti yang telah kita ketahui bahwa bahan akan memuai ketika berada pada
suhu tinggi, dan akan menyusut jika temperatur menurun. Besarnya perubahan
hambatan akibat perubahan suhu dapat diketahui dengan persamaan :

R = R0 { 1 + α (t – t0)},

keterangan :

 R : besar hambatan setelah terjadinya perubahan suhu


 R0 : besar hambatan awal, sebelum terjadinya perubahan suhu
 t : temperatur suhu akhir, dalam 0C
 t0: temperatur suhu awal, dalam 0C
 α : koefisien temperatur tahanan nilai tahanan jenis 

21
Adapun berat jenis dan titik cair dari bermacam-macam bahan dapat dilihat pada
tabel berikut.

22
Bahan penghantar yang paling banyak dipakai adalah tembaga , karena
tembaga merupakan bahan penghantar yang paling baik setelah perak dan harganya
pun murah karena banyak terdapat dimana-mana. Akhir-akhir ini banyak digunakan
alumunium dan baja sebagai penghantar walaupun tahanan jenisnya cukup besar, hal
ini dengan pertimbangan sangat berlimpah dan harganya menjadi lebih murah.

Karakteristik Bahan Konduktor

Karakteristik dari bahan konduktor dibagi menjadi dua jenis karakter yaitu :

1. Karakteristik Listrik yang memiliki peranan untuk menunjukkan kemampuan


konduktor ketika dialiri oleh arus listrik.

2. Karakteristik Mekanik yang menunjukkan kemampuan konduktor dalam hal daya


tarik.

Klasifikasi Konduktor

Klasifikasi konduktor menurut bahannya:

1. kawat logam biasa, contoh:


a. BBC (Bare Copper Conductor).
b. AAC (All Aluminum Alloy Conductor).

2. kawat logam campuran (Alloy), contoh:


a. AAAC (All Aluminum Alloy Conductor)
b. kawat logam paduan (composite), seperti: kawat baja berlapis tembaga (Copper
Clad Steel) dan kawat baja berlapis aluminium (Aluminum Clad Steel).

3. kawat lilit campuran, yaitu kawat yang lilitannya terdiri dari dua jenis logam atau
lebih, contoh: ASCR (Aluminum Cable Steel Reinforced).

23
Klasifikasi konduktor menurut konstruksinya:

1. kawat padat (solid wire) berpenampang bulat.


2. kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai dengan 61 kawat padat yang dililit
menjadi satu, biasanya berlapis dan konsentris.
3. kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang dibuat untuk
mendapatkan garis tengah luar yang besar.

Klasifikasi konduktor menurut bentuk fisiknya:

1. konduktor telanjang.
2. konduktor berisolasi, yang merupakan konduktor telanjang dan pada bagian
luarnya diisolasi sesuai dengan peruntukan tegangan kerja, contoh:
a. Kabel twisted.
b. Kabel NYY
c. Kabel NYCY
d. Kabel NYFGBY

24
E. Komponen – Komponen Listrik

No. Nama Fungsi Cara Kerja


Komponen

1. Resistor Memberikan hambatan arus Dengan menggunakan resistor


listrik tegangan rendah yang pada rangkaian listrik, dapat
akan masuk dan dibatasi sesuai mengurangi arus listrik hingga
dengan besarnya hambatan ke besaran yang diharapkan.
yang tertera didalam reistor itu Karena fungsi yang terdapat di
sendiri. dalamnya, resistor merupakan
komponen utama
yang digunakan pada alat
elektronik.

2. Induktor ·  Memproses sinyal pada Dengan menggunakan induktor


rangkaian berupa analog dapat menyimpan energi pada
Menghilangkan dengungan medan magnet yang ditimbulkan
(noise) oleh arus listrik yang
·   Pencegah intrusi frekuensi melintasinya.
radio
·  Komponen terpenting untuk
membuat transformator

3. Kapsitor Sebagai penyimpan muatan Mengalirkan elektron menuju


listrik, selain berfungsi sebagai kapasitor. Setelah kapasitor
penyimpan listrik, kapasitor sudah dipenuhi dengan elektron,
juga dapat digunakan sebagai maka tegangan tersebut akan
penyaring frekuensi. mengalami perubahan.
Selanjutnya, elektron akan
keluar dari kapasitor dan menuju
rangkaian elektronika. Dengan
begitu, kapasitor akan dapat
membangkitkan rektif suatu
rangkaian.

25
4. Optocoupler Sebagai penghubung Pada prinsipnya, Optocoupler
berdasarkan cahaya optik. dengan kombinasi LED-
Phototransisto adalah
Optocoupler yang terdiri dari
sebuah komponen LED(Light
Emitting Diode) yang
memancarkan cahaya infra
merah dan sebuah komponen
semikonduktor yang peka
terhadap cahaya
(Phototransistor) sebagai bagian
yang digunakan untuk
mendeteksi cahaya infra merah
yang dipancarkan oleh IR LED.

5. Transformator Menyalurkan energi listrik ke Transformator bekerja


tegangan rendah maupun ke berdasarkan prinsip induksi
tegangan tinggi, penyaluran elektromagnetik. Tegangan
ini berlangsung dalam masukan bolak-balik yang
frekuensi yang sama. membentangi primer
menimbulkan fluks magnet yang
idealnya semua bersambung
dengan lilitan sekunder. Fluks
bolak-balik ini menginduksikan
gaya gerak listrik (ggl) dalam
lilitan sekunder. Jika efisiensi
sempurna, semua daya pada
lilitan primer akan dilimpahkan
ke lilitan sekunder.

6. Dioda  Sebagai pengaman atau Alat yang terbentuk dari


sekering. beberapa bahan semikonduktor
dengan muatan Anode (P) dan
 Sebagai pemangkas atau muatan Katode (N) yang
pembuang level sinyal yang ada biasanya terdiri dari geranium
di atas atau bawah tegangan atau silikon yang digabungkan,

26
tertentu pada rangkaian clipper.
dan muatan yang bertipe N
merupakan bahan dengan
 Sebagai penambah komponen kelebihan elektron, dan
DC didalam sinyal AC pada sebaliknya muatan bertipe P
rangkaian clamper. merupakan bahan dengan
 Sebagai pengganda tegangan. kekurangan satu elektron yang
dipisahkan oleh depletion layer
yang terjadi akibat
keseimbangan kedua muatan
tersebut,

7. LED · Lampu indikator pada LED merupakan keluarga dari


peralatan elektronika Dioda yang terbuat dari
Semikonduktor. Cara kerjanya
· Lampu penerangan pun hampir sama dengan Dioda
· Lampu backlight LCD yang memiliki dua kutub yaitu
kutub Positif (P) dan Kutub
· Layar display televisi dan Negatif (N). LED hanya akan
handphone (smartphone), yaitu memancarkan cahaya apabila
layar AMOLED dialiri tegangan maju (bias
forward) dari Anoda menuju ke
· LED infra red untuk
Katoda
penerangan untuk kamera
CCTV

· LED infra red untuk pemancar


cahaya remote control

8. Transistor ·  Peningkat, Penurun, dan Arus akan mengalir dari


Penstabil Tegangan Colector ke Emitor. Tapi, arus
·  Peningkat, Penurun, dan itu tertahan, dan saat kaki basis
Penstabil Arus diberi arus sedikit saja, maka
·  Semacam Relay / Switching arus dari Colector akan mengalir
ke Emitor. Besar arus dari
Colector ke Emitor, dapat
berubah – ubah, meningkat, atau
menurun, tergantung model dan

27
fungsinya.

9. Termistor Sebagai pungukur suatu suhu Ketika suhu meningkat maka


yang merupakan komponen resistansi Thermistor akan
elektronika yang diaplikasikan menuru. Hal ini
(diprogram) kepada suatu karena Thermistor terbuat dari
rangkaian elektronika yang bahan semikonduktor yang
akan diukur temperaturnya. mempunyai sifat menghantarkan
electron ketika suhu
naik. Thermistor yanng paling
seering digunakan untuk
pengukuran suhu
adalah Thermistor dua kawat
meskipun banyak
jenis Thermistor.

10. Tabung Vakum Menguatkan sinyal Satu elektroda dipanaskan


sehingga melepaskan elektron,
menyebrangi tabung dengan cara
yang bergantung pada jumlah,
struktur dan tegangan pada
elektroda lainnya.

11. IC(Integrated · Timer ·    Bagian trigger, berfungsi


Circuit) untuk memberikan triger atau
·   Pulse Generator perintah ke IC 555 sebagai tanda
proses timer dimulai

·    Bagian THReshold, biasanya


diberi kapasitor dan resistor
variable untuk kecepatan waktu
On Off agar dapat diatur sesuai
keinginan.

12. Dioda Fhoto Mendeteksi cahaya, akan Ketika cahaya masuk ke dioda
mengubah cahaya menjadi arus photo dengan intensitas yang
listrik. cukup maka cahaya akan diserap
untuk membentuk pasangan
elektron dan hole. Pasangan

28
inilah yang memungkinkan
aliran arus listrik. Semakin tinggi
intensitas cahaya yang masuk
maka semakin besar arus listrik
yang dialirkan, atau jika dilihat
dari perlawanan resistansi maka
semikin besar intensitas cahaya
yang masuk semakin kecil
perlawanan resistansinya.

13. Relay Sebagai alat pengganti saklar 1.  Terminal trigger : yaitu
yang bekerja untuk mengontrol terminal yang akan
atau membagi arus listrik mengaktifkan relay..seperti alat
ataupun sinyal lain ke sirkuit electronic lainya relay akan aktif
rangkaian lainnya. apabila di aliri arus + dan arus -.
Pada contoh relay yang kita
gunakan terminal trigger ini
adalah 85 dan 86.

2.    Terminal input : yaitu


terminal tempat kita memberikan
masukan..pada contoh adalah
terminal 30

3.    Terminal output : yaitu


tempat keluarnya output pada
contoh adalah terminal 87

14. Thermocouple Mengukur temperatur berdasarkan Pada dasarnya Termokopel


perubahan temperatur menjadi sinyal hanya terdiri dari dua kawat
listrik. Bila antara titik referensi dan logam konduktor yang berbeda
titik ukur terdapat perbedaan jenis dan digabungkan
temperatur,maka akan timbul GGL ujungnya.  Satu jenis logam
yang menyebabkan adanya arus pada konduktor yang terdapat pada
rangkaian. Termokopel akan berfungsi
sebagai referensi dengan suhu
konstan (tetap) sedangkan yang
satunya lagi sebagai logam

29
konduktor yang mendeteksi suhu
panas.

15. Saklar Memutuskan atau Pada dasarnya, sebuah Saklar


menyambungkan suatu sederhana terdiri dari dua bilah
rangkaian, konduktor (biasanya adalah
logam) yang terhubung ke
rangkaian eksternal, Saat kedua
bilah konduktor tersebut
terhubung maka akan terjadi
hubungan arus listrik dalam
rangkaian. Sebaliknya, saat
kedua konduktor tersebut
dipisahkan maka hubungan arus
listrik akan ikut terputus.

16. Sekering(Fuse) Memutuskan arus listrik pada Jika dalam sebuah sistem
saat terjadi hubung singkat rangkaian elektonik atau
(short) rangkaain listrik terjadi arus
atau arus berlebih (over current) lebih maka sekering (fuse) akan
pada rangkaian listrik atau putus sehingga arus listrik tidak
beban lainnya, lagi mengalir dalam sistem
tersebut untuk mengamankan
komponen elektronikalain.
Kelebihan arus tersebut dapat
disebabkan karena adanya
hubung singkat atau karena
kelebihan beban output

17. Speaker Mengubah gtran listrik menjadi Aliran listrik dari + masuk ke
suara. dalam komponen speaker
melalui kabel + dengan kuat arus
yang berbeda - beda tergantung
dari irama suara yang akan
dikeluarkan speaker nanti.

18. Mikrofon Mengubah gekombang bunyi Suara keluarkan oleh pengeras


menjadi arus listrik yang suara dan terjadi aliran arus
berubah-ubah. litrik, besarnya arus listrik
tergantung dari suara yang
dikeluarkan dari pengeras suara

30
19. TRIAC SCR dapat dikatakan thyristor Mirip dengan SCR yang paralel
uni-directional (satu arah), bolak-balik sehingga dapat
karena ketika ON hanya dapat mengalirkan arus dua arah
melewatkan arus satu arah saja
yaitu dari anoda menuju katoda.

20. Thyristor Sebagai saklar (switch) Komponen ini terdiri dari dua
daripada sebagai penguat arus transistor, PNP dan NPN yang
atau tegangan. saling dihubungkan pada
kolektor dan basisnya. sehingga
makin lama sambungan PN dari
thyristor ini di bagian tengah
akan mengecil dan hilang yang
tertinggal hanyalah lapisan P dan
N di bagian luar. Dalam keadaan
ini, struktur ini merupakan
struktur dioda PN (anoda-
katoda) yang telah dikenal.
Dengan demikian, thyristor
dalam keadaan ON dan dapat
mengalirkan arus layaknya
dioda.

21. Dioda Zener Sebagai regulator voltase, Tegangan saat dioda zener
memperbolehkan arus mengalir mengalami arus balik inilah yang
ke arah depan dan dikenal dengan istilah tegangan
mengembalikan kelebihan breakdown. Dioda Zener
voltase ke arah sebaliknya. dirancang agar tidak rusak pada
tegangan breakdown, tetapi
sebaliknya dapat mengembalikan
arus listrik kearah aliran arus.

31
22. Infra Merah Untuk kontrol aplikasi lain Semua remote kontrol
maupun transmisi data. menggunakan transmisi sinyal
infra merah yang dimodulasi
dengan sinyal carrier dengan
frekuensi tertentu yaitu pada
frekuensi 30KHz sampai 40KHz.
Sinyal yang dipancarkan oleh
transmitter diteria oleh receiver
infra merah dan kemudian
didecodekan sebagai sebuah
paket data biner.

23. Komparator Membandingkan dua nilai Membandingkan amplitudo dua


kemudian memberikan buah sinyal, jika +Vin dan –Vin
hasilnya, mana yang lebih besar masing-masing menyatakan
dan mana yang lebih kecil amplitudo sinyal input tak
membalik dan input membalik,
Vo dan Vsat masing-masing
menyatakan tegangan output dan
tegangan saturasi,

24 Transistor ·  Peningkat, Penurun, dan Tidak berbeda jauh dengan jenis


Bipolar Penstabil Tegangan NPN prisip kerjanyapun sama
·  Peningkat, Penurun, dan hanya saja pada jenis PNP arus
basis mengarah keluar, untuk
Penstabil Arus
prinsip kerja keseluruhan dapat
Semacam Relay / Switching dikatakan sama. Kondisi cut-off
terjadi ketika arus yang keluar
dari basis = 0 dan tegangan
antara basis emitor = 0, kondisi
cut-off juga terjadi ketika
tegangan antara basis dan emitor
lebih besar dari -0.7 Volt.

32
25. LCD Untuk mengetahui cara Unsur berada diantara dua
berbarisnya dan memantulkan lempeng kaca kunduktor, jika
cahaya. ada medan diantara lempeng,
partikel akan sebaris ke satu arah
– jika tidak , barisannya berubah
arah. Kedua keadaan ini
mempengaruhi cahaya masuk
secara berbeda, yang satu terlihat
gelap atautidak apa-apa
kelihatannya, yang lain tampak
bersinar.

26. Tabung sinar Untuk mengukur tegangan, Dalam setiap penggunaanya


Katoda waktu dan frekuensi dan seberkas sinyal sangat tipis dari
meneliti masukan bolak-balik, elektron berenergi tinggi
sinyal bunyi dan bentuk memancar dari sumber elektron
gelombang lain dan menghasilkan bintik cahaya
saat menumbuk layar. Warna
bintik yang terjadi sangat
bergantung pada layar.

27. Saklar Buluh Menghasilkan arus pulsa, Saklar yang terdiri atas
digunakan dalam sistem telepon kumparan kawat yang
atau sebagai saklar alram mengelilingi dua buluh tipis besi
maling nikel yang mudah dimagnetisasi,
yang disekat dalam tabung kaca.
Arus dalam kumparan
memberikan medan magnet pada
kedua logam sehingga saling
tarik menarik, bersentuhan dan
menghubungkan rangkaian.
Dengan pasokan tegangan bolak
balik pada kumparan, rangkaian
akan terhubung dan terputus
berulang kali dengan frekuensi
1000Hz.

33
28. Motor Listrik Untuk mengubah energi listrik Biasanya kumparan ditengah
menjadi energi gerak berputar. Arus searah masuk
kedalam kumparan melalui
cincin belah, dalam motor bolak-
balik sederhana, sikat-sikat
karbon menentang dua cincin.
Gaya gerak listrik balikan timbul
dalam kumparan berputar, yang
mmenetang tegangan yang
diputar

29. DIAC Sebagai pemicu TRIAC agar Prinsip kerjanya mirip dengan
ON pada tegangan masukan transistor PNP. Perbedaannya,
yang relatif tinggi. Lapisan N pada transistor dibuat
tipis agar mudah dilewati
elektron. Sedangkan pada DIAC,
lapisan N dibuat lebih tebal agar
elektron sulit melewatinya..
DIAC dimaksudkan agar sukar
dilewati arus. DIAC dapat
menghantarkan arus dengan
tegangan breakdown tertentu.
Arus ini tentu saja dapat bola-
balik dari anoda-katoda, dan
sebaliknya.

30. SCR Untuk membuat thryristor KomponeN ini dapat ditrigger


dalam keadaan ON, dengan menjadi ON dengan memberi
memberi arus trigger pada P arus gate melalui pin gate.
yang dekat dengan katoda. Dengan memberi arus gate Ig
yang semakin besar dapat
menurunkan tegangan breakover
(Vbo) SCR. Tegangan ini
merupakan tegangan minimum
untuk membuat SCR dalam
keadaan ON. SCR akan mudah
menjadi ON sampai pada suatu
besar gate tertentu, meski dengan
tegangan forward kecil, 1 volt
atau lebih kecil lagi.

BAB 3 PENUTUP

34
A. Kesimpulan

Dari serangkain materi yang telah dipelajari banyak Jenis bahan yang dapat
menghantarkan muatan listrik secara baik dan kuat namun ada juga yang tidak
mampu menghantarkan muatan listrik bahkan sama sekali tidak bereaksi pada muatan
listrik, jenis bahan tersebut dibagi antara penghantar listrik (Konduktor) dan
penghambat listrik (Isolator).

DAFTAR PUSTAKA

35
ATOM, (2013, Mei 07) Bahan Isolasi Penghantar Listrik

elektroteknik-unm. Diakses pada 26 september 2019 melalui

http://elektroteknik-unm.blogspot.com/2013/05/bahan-isolasi-penghantar-listrik.html

Wantika Wulandari (2015, November 27) 30 Komponen

Wantikawulandari, diakses pada 26 september 2019 melalui

http://wantikawulandari.blogspot.com/2015/11/30-komponen-elektronika-beserta-
fungsi.html

Uknown, Bahan Konduktor


Elkatechno, Diakses pada 26 september 2019 melalui
http://elkatechno.blogspot.com/2016/12/bahan-konduktor.html

Suprianto ( 2015, Oktober 14 ) Konduktor


Unnes, Diakses pada 27 september 2019 melalui
http://blog.unnes.ac.id/antosupri/apa-itu-konduktor-semikonduktor-dan-isolator-
dalam-elektronika/

Megafanny, ( 2011, Mei 25 ) Isolator


Materiilmupelajaran, Diakses pada 27 September 2019 melalui
http://materiilmupelajaran.blogspot.com/2011/05/isolator.html

36

Anda mungkin juga menyukai